Penulis
Perkembangan Seni Rupa Modern Indonesia
Istilah “modern” dalam seni rupa Indonesia yaitu betuk dan perwujudan seni yang terjadi akibat
dari pengaruh kaidah seni Barat / Eropa. Dalam perkembangannya sejalan dengan perjuangan
bangsa Indonesia untuk melepaskan diri dari penjajahan
1. Masa Perintis
Dimulai dari prestasi Raden Saleh Syarif Bustaman (1807 – 1880), seorang seniman Indonesia
yang belajar kesenian di eropa dan sekembalinya di Indonesia ia menyebarkan hasil
pendidikannya. Kemudian Raden Saleh dikukuhkan sebagai bapak perintis seni lukisan modern
Dengan gaya Romantisme yaitu suatu gaya lukisan yang penuh perasaan yang dilebih-lebihkan.
Raden Saleh (Raden Saleh Syarif Boestaman) adalah pelukis terkenal dari Indonesia. Beliau
seorang perintis Seni Modern Indonesia. Raden Saleh lahir pada tahun 1881 dari keluarga
Tumenggung Kyai Ngabehi Kertasaba Bustaman (1681-1759). Raden Saleh merupakan pelukis
gaya barat yang mengekspresikannya dengan individualis dan kreatifitas pada karya-karyanya,
sehingga menjadi inspirasi bagi para seniman-seniman Indonesia untuk mengekspresikan ide-
ide secara lebih bebas lukisan-lukisannya yang jelas menampilkan ekspresi ini adalah bukti
Raden Saleh seorang romantic.
Ciri-ciri karya Raden Saleh :
1. Bergaya natural dan romantisme
2. Kuat dalam melukis potret dan biatang
3. Pengaruh romantisme eropa terutama dari De la croix
4. Pengamatan yang sangat baik pada binatang dan alam
BERBURU Banteng. Itulah judul salah satu lukisan legendaris hasil karya Raden Saleh Syarif
Bustaman (1807 – 1880),
Basuki_abdullah_balinese beauty.jpg
Lukisan Karya Walter Spies
Pada masa ini seniman banyak teroragisir dalam kelompok – kelompok diantaranya:
Sanggar seni rupa masyarakat di Yogyakarta oleh Affandi, Seniman Indonesia Muda (SIM) di
Madiun, oleh S. Sudjoyono, Pusat Tenaga Pelukis Indonesia (PTPI) Djajanegara asmoro,
Himpunan Budaya Surakarta (HBS) dll.
Setelah Jepang keluar dari bumi Indonesia, dunia seni lukis mendapatkan angin segar. Masa
kemerdekaan benar-benar mendapatkan kebebasan yang sesungguhnya. Hal ini ditandai
dengan munculnya berbagai kelompok atau perkumpulan seniman,yaitu antara lain :
1. Pada tahun 1946 berdiri SIM (Seniman Indonesia Muda) yang sebelumnya bernama
“Seniman masyarakat”. Dipimpin oleh S. Sudjojono, anggotanya : Affandi, Sudarso, Gunawan,
Abdus Salam, Trubus dan sebagainya.
2. Pada tahun 1947 berdiri perkumpulan pelukis rakyatyang dipimpin oleh Affandi dan Hendra
yang keluar dari perkumpulan SIM. Anggota dari pelukis rakyat antara lain : Hendra, Sasongko,
Kusnadi dan sebagainya.
3. Pada tahun 1948 berdiri perkumpulan yang memberikan kursus menggambar, yaitu
Prabangkara. Selanjutnya para tokoh SIM, Pelukis rakyat dkk. merumuskan pendirian lembaga
pendidikan Akademi Seni Rupa.Tokoh perintisan lembaga tersebut antara lain S. Sudjojono,
Hendra Gunawan, Djayengasmoro, Kusnadi, Sindusisworo dan lain-lain.
4. Pada tahun 1950 di Bandung berdiri Balai Perguruan Tinggi Guru Gambaryang dipelopori
oleh Prof. Syafei Sumarja dibantu oleh Muhtar Apin, Ahmad Sadali, Sudjoko, Edi Kanta Subraka
dan lain-lain.
5. Pada tahun 1959 Balai Perguruan Tinggi Guru Gambar berubah menjadi jurusan Seni Rupa
pada Institut Teknologi Bandung.
Clown-Attractions,-Dede.jpg
KaryaSeni Patung Nyoman Nuarta, Garuda Whisnu Kencana