Anda di halaman 1dari 6

TUGAS 2

MATA KULIAH
EVALUASI PENDIDIKAN

Oleh:
Aulia Roviqoh An-Naharis Sakinah
170533628630

FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PRODI S1 PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
2018
Evaluasi merupakan salah satu sarana penting dalam meraih tujuan belajar mengajar. Guru
sebagai pengelola kegiatan belajar mengajar dapat mengetahui kemampuan yang dimiliki siswa,
ketepatan metode mengajar yang digunakan, dan keberhasilan siswa dalam meraih tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan melalui kegiatan evaluasi. Guru dapat mengambil keputusan
secara tepat dengan informasi ini mengenai langkah apa yang harus dilakukan selanjutnya.
Informasi tersebut juga dapat memberikan motivasi kepada siswa untuk berprestasi lebih baik.
Berikut beberapa pengertian Evaluasi Pendidikan menurut beberapa ahli:

1. Pendapat Sudijono (1996)


Evaluasi pendidikan adalah Proses/kegiatan untuk menentukan kemajuan pendidikan,
dibandingkan dengan tujuan yang telah ditentukan, Usaha untuk memperoleh informasi berupa
umpan balik (feed back) bagi penyempurnaan pendidikan.
Sudijono menyatakan bahwa secara umum tujuan evaluasi belajar adalah untuk:
a. Menghimpun bahan-bahan keterangan yang akan dijadikan sebagai bukti mengenai taraf
perkembangan atau taraf kemajuan yang dialami oleh para peserta didik, setelah mereka
mengikuti proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu
b. Mengetahui tingkat efektivitas dari metode-metode pengajaran yang telah dipergunakan
dalam proses pembelajaran selama jangka waktu tertentu.
Kegiatan evaluasi juga mempunyai tujuan khusus dalam bidang pendidikan, yaitu
a. Untuk merangsang kegiatan peserta didik dalam menempuh program pendidikan
b. Untuk menemukan faktor-faktor penyebab keberhasilan dan ketidakberhasilan peserta
didik dalam mengikuti program pendidikan, sehingga dapat dicari dan ditemukan jalan
keluar atau cara-cara perbaikannya.
Sudijono (1996) menjelaskan bahwa secara umum ada tiga fungsi evaluasi, yaitu untuk:
a. mengukur kemajuan
b. menunjang penyusunan rencana
c. memperbaiki atau melakukan penyempurnaan kembali.
Sudijono juga menambahkan, bahwa selain memiliki fungsi secara umum evaluasi juga
memiliki fungsi secara khusus. Adapun fungsi evaluasi secara khusus dalam bidang
pendidikan dapat ditinjau dari tiga segi, yaitu:
a. segi psikologi
b. segi didaktik
c. segi administrative
Evaluasi pendidikan secara psikologi akan memberikan petunjuk untuk mengenal
kemampuan dan status dirinya di antara kelompok atau kelasnya. Siswa akan mengetahui
apakah dirinya termasuk berkemampuan tinggi, rata-rata, atau rendah. Apabila hal tersebut
dapat dicapai maka diharapkan evaluasi pendidikan akan dapat memberikan dorongan
kepada siswa untuk memperbaiki, meningkatkan, dan mempertahankan prestasinya.
2. UU No.20/2003
Evaluasi pendidikan adalah kegiatan pengendalian, penjaminan, dan penetapan mutu
pendidikan terhadap berbagai komponen pendidikan pada setiap jalur, jenjang, dan jenis
pendidikan sebagai bentuk pertanggungjawaban penyelenggaraan pendidikan.
Depdiknas (2003 : 6) mengemukakan tujuan evaluasi pembelajaran adalah untuk:
a) Melihat produktivitas dan efektivitas kegiatan belajar-mengajar
b) Memperbaiki dan menyempurnakan kegiatan guru
c) Memperbaiki, menyempurnakan dan mengembangkan program belajar-mengajar
d) Mengetahui kesulitan-kesulitan apa yang dihadapi oleh siswa selama kegiatan
belajar mencarikan jalan keluarnya
e) Menempatkan siswa dalam situasi belajar-mengajar yang tepat sesuai dengan
kemampuannya.
Adapun fungsi evaluasi adalah :
1) Secara psikologis, peserta didik perlu mengetahui prestasi belajarnya, sehingga ia
merasakan kepuasan dan ketenangan. Untuk itu, guru/instruktur perlu
melakukan penilaian terhadap prestasi belajar peserta didiknya.
2) Secara sosiologis, untuk mengetahui apakah peserta didik sudah cukup mampu
untuk terjun ke masyarakat. Mampu dalam arti dapat berkomunikasi dan
beradaptasi dengan seluruh lapisan masyarakat dengan segala karakteristiknya.
3) Menurut didaktis-metodis, evaluasi berfungsi untuk membantu guru/instruktur
dalam menempatkan peserta didik pada kelompok tertentu sesuai dengan
kemampuan dan kecakapannya masing-masing.
4) Untuk mengetahui kedudukan peserta didik diantara teman-temannya, apakah ia
termasuk anak yang pandai, sedang atau kurang.
5) Untuk mengetahui taraf kesiapan peserta didik dalam menempuh program
pendidikannya.
6) Untuk membantu guru dalam memberikan bimbingan dan seleksi, baik dalam
rangka menentukan jenis pendidikan, jurusan maupun kenaikan tingkat/kelas.
7) Secara administratif, evaluasi berfungsi untuk memberikan laporan tentang
kemajuan peserta didik kepada pemerintah, pimpinan/kepala sekolah,
guru/instruktur, termasuk peserta didik itu sendiri.
3. Zainul dan Nasution (2001)
Evaluasi dapat dinyatakan sebagai suatu proses pengambilan keputusan dengan
menggunakan informasi yang diperoleh melalui pengukuran hasil belajar, baik yang
menggunakan instrumen tes maupun non tes.
4. Purwanto( 2002)
Evaluasi adalah pemberian nilai terhadap kualitas sesuatu. Selain dari itu, evaluasi
juga dapat dipandang sebagai proses merencanakan, memperoleh, dan menyediakan
informasi yang sangat diperlukan untuk membuat alternatif-alternatif keputusan. Dengan
demikian, Evaluasi merupakan suatu proses yang sistematis untuk menentukan atau
membuat keputusan sampai sejauhmana tujuan-tujuan pengajaran telah dicapai oleh siswa.
5. Roestiyah, dkk
Evaluasi adalah proses memahami atau memberi arti, mendapatkan dan memberi
arti, mendapatkan dan mengkomunikasikan suatu informasi bagi petunjuk pihak-pihak
pengambil keputusan. Evaluasi ialah kegiatan mengumpulkan data seluas-luasnya, sedalam-
dalamnya, yang bersangkutan dengan kapabilitas siswa, guna mengetahui sebab-akibat dan
hasil belajar siswa yang dapat mendorong dan mengembangkan kemampuan belajar.

Evaluasi pendidikan bagi pendidik secara didaktik, setidaknya memiliki lima macam fungsi,
yaitu:

1) Memberikan landasan untuk menilai hasil usaha (prestasi) yang telah dicapai oleh
peserta didik
2) Memberikan informasi yang sangat berguna untuk mengetahui posisi masing-masing
siswa di antara kelompoknya
3) Memberikan bahan penting untuk memilih dan kemudian menetapkan status peserta
didik
4) Memberikan pedoman untuk mencari dan menemukan jalan keluar bagi siswa yang
memerlukannya
5) memberikan petunjuk sejauh mana tujuan program pengajaran yang telah ditentukan
telah dicapai.
Evaluasi pendidikan secara administrasi setidaknya memiliki tiga macam fungsi
yaitu:
1) memberikan laporan mengenai kemajuan dan perkembangan siswa yang telah
mengikuti kegiatan pendidikan dan pelatihan dalam jangka waktu tertentu
2) Memberikan bahan-bahan keterangan (data) untuk keperluan pengambilan
keputusan
3) Memberikan gambaran mengenai hasil-hasil yang telah dicapai dalam proses
pembelajaran.

Objek atau sasaran evaluasi pendidikan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan
kegiatan atau proses pendidikan, yang dijadikan titik pusat perhatian atau pengamatan, karena pihak
penilai (evaluator) ingin memperoleh informasi tentang kegiatan atau proses pendidikan tersebut.
Dalam UU No. 20 tahun 2003 pasal 57 ayat 2 menyatakan bahwa evaluasi dilakukan terhadap
peserta didik, lembaga, dan program pendidikan pada jalur formal dan nonformal untuk semua
jenjang, satuan, dan jenis pendidikan. Sedangkan, subjek evaluasi pendidikan adalah orang yang
melakukan evaluasi dalam bidang pendidikan. Menurut Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005
pasal 78 dinyatakan bahwa evaluasi pendidikan meliputi:

1) Evaluasi kinerja pendidikan yang dilakukan oleh satuan pendidikan sebagai bentuk
akuntabilitas penyelenggaraan pendidikan kepada pihakpihak yang berkepentingan
2) Evaluasi kinerja pendidikan oleh Pemerintah
3) Evaluasi kinerja pendidikan oleh Pemerintah Daerah Provinsi;
4) Evaluasi kinerja pendidikan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota; dan
5) Evaluasi oleh lembaga evaluasi mandiri yang dibentuk masyarakat atau organisasi
profesi untuk menilai pencapaian Standar Nasional Pendidikan.

Secara umum, tujuan evaluasi pembelajaran adalah untuk mengetahui efektivitas


proses pembelajaran yang telah dilaksanakan. Indikator efektivitas dapat dilihat dari
perubahan tingkah laku yang terjadi pada peserta didik. Perubahan tingkah laku itu
dibandingkan dengan perubahan tingkah laku yang diharapkan sesuai dengan kompetensi, tujuan
dan isi program pembelajaran. Adapun secara khusus, tujuan evaluasi adalah untuk Mengetahui
tingkat penguasaan peserta didik terhadap kompetensi yang telah ditetapkan, Mengetahui
kesulitan-kesulitan yang dialami peserta didik dalam proses belajar, sehingga dapat dilakukan
diagnosis dan kemungkinan memberikan remedial teaching, Mengetahui efisiensi dan efektifitas
strategi pembelajaran yang digunakan guru, baik yang menyangkut metode, media maupun
sumber-sumber belajar.
DAFTAR RUJUKAN

1. http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._KURIKULUM_DAN_TEK._PENDIDIKAN/196105
011986011ZAINAL_ARIFIN/Silabus_Evaluasi_Pembelajaran/Evaluasi_Pembelajaran__Ma
kalah_.pdf, diakses pada tanggal 5 Februari 2018

2. http://rudisiswoyo89.blogspot.co.id/2013/11/konsep-evaluasi-pembelajaran.html, diakses
pada tanggal 5 Februari 2018

3. http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Dr.%20Sari%20Rudiyati,%20M.Pd./Mate
ri%20Evaluasi%20Pendidikan.pdf, diakses pada tanggal 5 Februari 2018

4. http://eprints.uny.ac.id/9672/3/bab%202%20-%20%2004201244078.pdf, diakses pada


tanggal 5 Februari 2018

5. http://tp-assesmen-evaluasi.blogspot.co.id/2014/06/hakikat-evaluasi-pendidikan.html,
diakses pada tanggal 5 Februari 2018

Anda mungkin juga menyukai