1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
2. DASAR TEORI
3. PERANCANGAN
3.1 Deskripsi Singkat dan Spesifikasi
3.2 Diagram Blok
3.3 Penentuan dan Pembahasan Komponen atau Blok
(Masing-masing komponen penyusun rangkaian dituliskan secara beruratan dari
awal dan dilakukan pembahasan singkat disertai alasan pemilihan komponen).
4. HASIL DAN ANALISIS
4.1 Diagram Skematik Rangkaian
(Digambar sesuai standard gambar, masing-masing titik pengukuran ditampikan alat
ukur)
4.2 Simulasi Rangkaian
(Hasil simulasi masing-masing titik pengukuran, shoot)
4.3 Analisis
5. PENUTUP
Simpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
- Data Sheet Komponen
- Dll.
BAB I PENDAHULUAN
1.4 METODELOGI
Metode yang digunakan dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut:
1. Studi literatur, dengan membaca buku-buku, artikel, serta pencarian informasi melalui
media internet, seperti informasi tentang transformator, penyearah, dan regulator
tegangan.
2. Persiapan alat dan bahan, yaitu berupa komputer dan software simulasi rangakaian
lektronika yang mendukung rangakain power supply variable.
3. Perancangan simulasi sistem, yaitu perancangan sebuah sistem beserta simulasinya
dengan menggunakan multisim 11.
4. Pengujian hasl simulasi rangakain power supply.
5. Penulisan laporan yang meliputi uraian hasil penelitian yang diperoleh sesuai dengan
simulasi dan pengujian yang telah dilakukan, serta kesimpulan.
BAB V PENUTUP
Pada rangkaian ini, dioda (D1) berperan hanya untuk merubah dari arus AC menjadi
DC dan meneruskan tegangan positif ke beban R1. Ini yang disebut dengan penyearah
setengah gelombang (half wave). Untuk mendapatkan penyearah
gelombang penuh (full wave) diperlukan transformator dengan center tap (CT) seperti
pada gambar 2.2.
Tegangan positif phasa yang pertama diteruskan oleh D1 sedangkan phasa yang
berikutnya dilewatkan melalui D2 ke beban R1 dengan CT transformator sebagai
common ground. Dengan demikian beban R1 mendapat suplai tegangan gelombang penuh
seperti gambar di atas. Untuk beberapa aplikasi seperti misalnya untuk men-catu motor dc
yang kecil atau lampu pijar dc, bentuk tegangan seperti ini sudah cukup memadai. Walaupun
terlihat di sini tegangan ripple dari kedua rangkaian di atas masih sangat besar.
VL = VM e -T/RC ..........(3)
Jika persamaan (3) disubsitusi ke rumus (1), maka diperoleh :
Dua kategori dasar pengaturan tegangan adalah pengaturan garis (Line Regulation) dan
pengaturan beban (Load Regulation). Pengaturan garis adalah kemampuan pengatur
tegangan (voltage regulator) untuk tetap memepertahankan tegangan keluaran ketika
tegangan masukan berubah-ubah. Pengaturan Beban kemampuan untuk tetap
mempertahankan tegangan keluaran ketika beban bervariasi.
mulai
Studi Literatur
Studi Literatur
Persiapan Alat
& Bahan
Simulasi
Hasil
Pengujian
Penulisan
Laporan
Tahap perancangan power supply ini dimulai dengan studi literature yaitu mencari teori-
teori tentang Trasformator, penyearah dan regulator tegangan, untuk transformator digunakan
transformator linear, penyearah berupa rangakain diode bridge dan regulator tegangan
digunakan IC regulator LM 317 dan 117.
Setelah melakukan studi literatur maka selanjutnya adalah menyiapkan alat dan bahan yaitu
berupa komputer dan software simulasi rangakian elektronika, digunakan software simulasi
Multisim 11, setelah itu baru dilakukan prancagan berupa simulasi untukdapatkan hasil
pengukuran yang diinginkan dan stelah diperoleh hasil maka dilakukan pengujian dan
pembuktian dengan perhitungan, tahap terakhir adalah menulis laporan.
Prinsip kerja rangkaian power supply mengubavariable seperti yang ditunjukan pada blok
diagram adalah mengubah sumber tegangan AC menjadi DC dengan tegangan keluaran yang
dapat divariasikan, sumber tegangan AC dari jala-jala sebesar diturunkan tegangannya dengan
menggunakan transfomator, setelah itu diserahakan oleh rangakain peyearah berupa diode
bridge, selanjutnya masuk ke regulator untuk proses reguasi tegangan dan terakhir didapat
keluaran DC yang bervariasi.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Sebelum merangkai rangkaian power supply terlebih dahulu kita menguji rangkaian
sumber tegangan AC yang akan menjadi input ke diode bridge.
Dimana tegangan dari jala-jalan adalah sebesar 220VAC dengan Frekuensi 60 Hz.
Kemudian dihubungkan dengan Transformator dengan pengaturan Primary-to-Secondary
Turns Ratio sebesar 7.3 seperti tampak pada gambar berikut ini:
Gambar 4. 1. Rangakain penguji output transformator (a), pengaturan Turns ratio transformator (b)
Langkah selanjutnya adalah pengaturan nilai Turns ratio antara kumparan primer dan
sekunder, nilai ini menunjukkan ratio perbandingan antara kuparan primer dan sekunder
transformator, Turns ratio diberikan sebesar 7.3, hal ini bertujuan untuk memperoleh nilai Vout
dari kumparan sekunder transformator sebesar 30VAC, nilai ini dapat kita hitung dengan
persamaan:
V2=V1/TR
V2= Tegangan kumparan sekunder
V1= Tegangan kumparan primer
TR= Nilai Turns Ratio kumparan primer ke sekunder
Berikut adalah hasil pengkuran tegangan output pada kumparan sekunder
transformator:
Dengan Perhitungan:
V2=V1/TR=220/7.3=30.134V
Setelah mendapatkan Vout 30VAC dari transformator maka, tegangan akan disearahkan
menggunakan 4 buah diode yang disebut diode bridge, selanjutnya keluaran dari diode bridge
akan masuk ke pin Vin LM317LZ. Selanjutnya dalam rangkaian ditambahkan dua buah
kapasitor yaitu kapasitor keramik sebesar 0.1µF yang dipasang parallel di kaki Vin regulator
dan elco pada kaki Vout regulator. Kedua kapasitor ini berfungsi sebagai penstabil tegangan
keluaran dari rangkaian, lihat gambar:
Selanjutnya seperti tampak pada gambar diatas resistor (R1)dipasang pada kaki Vout
dan potensiometer (R2) pada kaki ADJ LM317LZ, kedua komponen ini berfungsi sebagai
pengatur range tegangan output dari rangakain power supply, sehingga output dari rangkaian
dapat divariasikan, persamaan yang dipakai adalah:
dalam rangakain ini tegangan output rangkaian power supply divariasi mulai dari 1.5VDC
sampai dengan 30VDC.
Dimana kapasitor yang dipasang di kaki Vin Regulator berfungsi sebagai pengatur
arus keluar agar tetap stabil, tidak naik-turun dan resistor berfungsi sebagai pengatur besar
kecilnya arus keluaran dari regulator, berikut adalah rangkaian pengatur arus dengan IC
LM117H:
Berikut adalah hasil pengukuran variasi tegangan output rangkaian power supply
variable yang telah dirancang:
Potensiometer Vout
1 1% 1.5
2 3% 2
3 5% 2.5
4 5% 3
5 6% 3.5
6 27% 10
7 60% 20
8 79% 25
9 99% 30
10 100% 30.3
Perhitungan:
Vout = Vreff (1+R2/R1)+IADJ R2
= 1.25V(1+93ohm/128ohm)+50uA*93ohm=2VDC
Perhitungan:
Vout = Vreff (1+R2/R1)+IADJ R2
=1.25V(1+155ohm/128ohm)+50uA*155ohm=2.6VDC
Pada saat kenaikan nilai potensiometer 27%, Vout bernilai 10VDC
Perhitungan:
Vout = Vreff (1+R2/R1)+IADJ R2
= 1.25V(1+837ohm/128ohm)+50uA*837ohm=13VDC
Pada saat ken aikan nilai potensiometer 0% & beban sebesar 10ohm, Vout bernilai 2.7A
Pada saat ken aikan nilai potensiometer 1% & beban sebesar 10ohm, Vout bernilai 1.06 A
BAB V
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
1. Untuk menghitung nilai tegangan sekunder trafo jika diketahui jumlah lilitan
maka digunakan persamaan: