Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

PROSES MANUFAKTUR

DI SUSUN OLEH:

Septario Wicaksono

210016043
BAB I

LATAR BELAKANG

Dengan semakin berkembangnya teknologin industry saat ini, kita

tidak bisa mengesampingkan bahwa pentingnya penggunaan logam

sebagai komponen utama dalam produksi suatu barang, mulai dai

kebutuhan yang paling sederhana yaitu kebutuhan rumah tangga, hingga

konstruksi bangunan dan konstruksi permesinan tidak lepas dari

pemamfaatan logam. Hal ini menyebabkan penggunaan bahan baku

logam seperti besi, baja, alumunium dan lain sebagainya semakin

meningkat. Sehingga dapat dikatakan bahwa pemamfaatan logam sangat

mempengaruhi kemajuan peradaban manusia. Dengan kreatifitasnya,

manusia dapat memamfaatkan logam di dalam teknologi industri rumah

tangga, konstruksi bangunan, konstruksi mesin dan sebagainya sebagai

media dalam teknologi serta merupakan program keahlian Teknik Mesin

Industri dan mencakup beberapa mata kuliah praktek khususnya dalam

praktik kerja bangku atau Bench Work.

ketrampilan dasar yang harus dimiliki secara tuntas oleh seluruh peserta

didik. Dalam salah satu matakuliah yang diajarkan dalam jurusan teknik

mesin ada salah satu matakuliah tentang praktek yaitu matakuliah

praktikum kerja bangku atau dalam teknik otomotif disebut praktikum kerja

bengkel. Dalam matakuliah ini ada beberapa kompetensi keahlian yang

akan diajarkan dan kompetensi-kompetensi tersebut harus dikuasai oleh


mahasiswa sebagai pra syarat untuk mendapat predikat lulus dari

matakuliah ini. Kompetensi-kompetensi tersebut adalah mengikir,

menggambar di atas permukaan benda kerja (logam), menggergaji,

mengebor, sney dan tap serta penggunaan jangka sorong. Dalam dunia

teknik mesin atau teknik otomotif praktikum kerja bengkel ini menjadi

dasar untuk mengolah benda-benda kerja menjadi bentuk yang sesuai

dengan yang dibutuhkan. Banyak hal yang didapat melalui proses

pengerjaan benda kerja, proses tersebut lebih menitik beratkan pada etos

kerja yang meliputi ketekunan, disiplin, ketahanan, serta teknik sebagai

dasar sebelum melanjutkan ke pengerjaan yang menggunakan mesin-

mesin produksi”. Selain itu banyak pula mahasiswa yang belum

mengetahui cara-cara dalam melakukan praktikum kerja bengkel yang

baik sesuai dengan standar kerja.


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kerja Bangku

Kerja bangku adalah pekerjaan dasar dalam kegiatan

perbengkelan dimana kita hanya menggunakan alat-alat biasa

tanpa menggunakan mesin. Adapun macam-macam alat yang

sering digunakan dalam kerja bangku adalah :

1. Ragum
Seluruh bengkel kerja bangku selalu dilengkapi dengan
peralatan ini, karena hampir semua benda yang dikerjakan
bengkel ini seluruhnya dijepit dengan peralatan ini.jadi dapat
dikatakan ragum adalah alat yang sangat penting pada
bengkel kerja bangku.ragum beerfungsi untuk menjepit benda
kerja secara kuat daan benar artinya penjepitan oleh ragum
tidak boleh merusak permukaan benda kerja.dengaan
demikian ragum harus lebih kuat dari benda kerja yang
dijepitnya untuk itu ragum-ragum harus dibuat dari bahan yang
kuat seperti baja tuang atau besi tuang.
RAHANG RAGUM UNTUK FUNGSI-FUNGSI KHUSUS
Berdasarkan kapasitasnya untuk mencekam dengan kuat atau
memberikan tekanan tetap, ragum dapat digunakan untuk
menyelesaikan berbagai masalah dalam produksi di bengkel-bengkel
kecil dimana umumnya memerlukan penyesuaian peralatan dan
teknik/metode untuk pekerjaan-pekerjaan secara manual dengan
tangan. Operasi-operasi di bengkel besar akan memerlukan jig atau
alat tekan yang dapat digabung dengan ragum tertentu atau alat lain
dari ragum biasa.
Satu masalah yang timbul adalah bagaimana mencekam benda
kerja dengan kuat tanpa meninggalkan bekas kasar dari ragum;
masalah lain yaitu bagaimana memegang part kecil dengan ragum
yang relatif besar. Ada solusi mudah untuk masalah-masalah
tersebut.
Terlepas dari alas penyelip atau jepitan lunak yang dapat
digunakan untuk melindungi benda kerja, seringkali hal ini cukup
untuk memegang benda kerja dengan kardus seperti pada kardus
rokok. Karena ketipisannya dan disokong dengan jepitan logam, hal
ini akan memberikan cekaman yang lebih kuat pada benda kerja
daripada jepitan fiber yang tebal. Lembaran logam seperti
alumunium dan kuningan, serta semua material logam lunak juga
dapat digunakan.
Jika bagian utama dari benda kerja mengalami permesinan
atau akan mengalami kerusakan akibat dari jepitan ragum standar,
sepasang permukaan halus dari baja lunak akan mengubah bangku
ragum, untuk fungsi ini, menjadi sebuah mesin ragum tetap. Saat ini,
memegang sebuah mesin ragum lebih nyaman dilakukan pada
bagian dasar/kaki bangku ragum, dengan menggunakan mesin
ragum untuk memasang benda kerja, dan berdasar prinsipnya,
ragum kecil tertentu, atau penjepit ragum, dan bahkan tempa
pembuat perkakas dapat dipasang untuk benda kerja kecil.

Gambar 2 bagian-bagian ragum

CARA PENGGUNAAN RAGUM


Cara penggunaan Ragum yang benar,yaitu:
1) Memilih tinggi ragum yang sesuai Cara memilih ragum yang
sesuai dengan tinggi badan anda :
a) berdiri tegak di ragum
b) tempelkan kepalan tangan pada dagu
c) sukut harus berada diatas mulut ragum dan apabila lengan
kita ayunkan,sikut jangan sampai menyentuh bibir mulut
ragum.

2) Menjepit benda kerja pada ragum


Bila kita menjepit bernda kerja pada ragum, benda kerja
yang keluar dari mulut ragum janganlah terlalu tinggi,
terrutama apabila bahan benda kerja itu terbuat dari logam
tipis.Bila memungkinkan perbandingan bahan yang keluar dari
mulut ragum harus lebih kecil daripada bagian yang terjepit.
Gunakan pelat pelapis untuk menjepit benda kerja, hal ini
dilakukan untuk mencegah terjadinya kerusakan akibat dari
jepitan gigi ragum. Pelat pelapis bisa dibuat dari bahan plat
tipis yang rata, plat siku dll.
3) Posisi badan dan kaki
Kikir ditekan dan pada waktu didorong ke depan dengan
tekanan dari tangan kiri yang seimbang,sedangkan pada waktu
kikir ditarik ke belakang harus bebas dari tekanan namum tidak
berarti kikir harus diangkat dari permukaan benda kerja.
Kedudukan kaki pada pada saat mengikir kedua telapak kaki
seolah-olah membentuk sudut kurang 45°.
Secara umum Ragum dibagi menjadi 3 yaitu:
a) Ragum catok
Benda kerja yang akan dikerjakan dengan mesin frais
harus dijepit dengan kuat agar posisinya tidak berubah
waktu difrais. Berdasarkan gerakannya ragum dibagi
menjadi 3 jenis yaitu :

gambar macam macam ragum

a. Ragum biasa
Ragum ini digunakan untuk menjepit benda kerja yang
bentuknya sederhana dan biasanya hanya digunakan
untuk mengefrais bidang datar saja.
gambar ragum biasa

b. Ragum berputar
Ragum ini digunakan untuk menjepit benda kerja
yang harus membentuk sudut terhadap spindle(poros putar
). Bentuk ragum ini sama dengan ragum biasa tetapi pada
bagaian bawahnya terdapat alas yang dapat diputar 360
derajat.

gambara ragum berputar

c. Ragum universal
Ragum ini mempunyai dua sumbu perputaran, sehingga
dapat diatur letaknya secara datar dan tegak.
gambar ragum universal

2. Kikir
Peralatan utama dalam bengkel kerja bangku ialah kikir,
karena hampir semua pekerjaan paada bengkel kerja bangku
dikerjakan dengan menggunakankikir.
Pengikiran ialah operasi yang menggunakan alat berupa kikir.
Biasa dilakukan untuk mengurangi ketebalan benda kerja,
membentuk, meratakan, hingga menghaluskan benda kerja”.
Bisa dikatakan bahwa mengikir berfungsi untuk meratakan,
membuat siku, bahkan menghaluskan permukaan bidang
kerja. Mengikir adalah mengurangi jumlah partikel-partikel
benda kerja dengan menggesekkan kikir pada permukaan
benda kerja agar terbentuk atau agar sesuai dengan target
pencapaian. Alat yang dipergunakan dalam mengikir disebut
kikir. Ada banyak sekali alat-alat kikir yang tersedia di pasar
dengan fungsi yang berbeda-beda pula. Berikut adalah
macam-macam alat kikir beserta fungsinya.

a) Kikir blok tebal


Tebal seluruh permukaan kikir sama, berbentuk persegi
panjang dan lebar ujungnya berkurang daripada
pangkalnya. Fungsinya untuk meratakan benda kerja dan
membuat benda kerja lebih siku.
b) Kikir setengah bulat
Di satu bagian memiliki bentuk persegi empat rata dan
pada bagian sebaliknya membentuk setengah lingkaran.
Fungsi dari kikir ini adalah untuk meratakan,
menghaluskan dan membuat bidang cekung pada benda
kerja.
c) Kikir segi empat
Memiliki empat sisi dan membentuk persegi empat.
Fungsinya untuk meratakan permukaan dan menyiku
antara satu bidang dengan bidang yang lainnya.
d) Kikir bulat
Bentuknya bulat seperti tabung dan ujungnya semakin
mengecil. Berfungsi untuk menghaluskan permukaan
bidang yang berbentuk lingkaran atau cekungan serta
untuk menambah ukuran diameter lubang bidang.
e) Kikir segi tiga
Memiliki tiga sisi yang membentuk segi tiga dan pada
ujungnya lebih mengecil daripada pangkalnya. Berfungsi
untuk mengikir bidang yang memiliki sudut 60° atau lebih
besar.
f) Kikir pisau
Memiliki bentuk seperti pisau, terdapat tiga sisi dan di
salah satu sisi membentuk sudut lancip. Fungsinya adalah
untuk meratakan permukaan bidang yang memiliki sudut
60° atau bahkan yang lebih kecil.
Gambar Macam-macam kikir

Cara mengikir yang baik adalah sebagai berikut :

1. Posisi badan di sebelah kiri ragum, dengan lutut

dibentangkan dan jarak antara kaki seukuran panjang kikir,

sementara sudut antara poros ragum dan kaki kiri

membentuk sudut 30° sementara kaki kanan membentuk

sudut 75°.

2. Saat melakukan pengikiran badan dicondongkan ke depan,

kaki kanan lurus dan lutut kiri dibengkokkan.

3. Tangan kanan memegang kikir dengan kuat dengan ibu jari

berada di atas gagang dan jari lainnya di bawah gagang kikir.

Sementara tangan kiri diletakkan di ujung kikir dengan posisi


telapak tangan dan ibu jari di atas kikir dan jari-jari yang lain

berada di luar kikir namun tidak menggenggamnya.

4. Tekanan yang diberikan kepada kikir haruslah sama antara

tangan kanan dan tangan kiri agar hasil pengikiran bisa rata.

Gambar Posisi Mengikir yang Baik

B. Menggambar (Penggores, Penitik dan Stampel angka)

Dalam teknik menggambar atau bisa disebut menandai

bidang kerja agar tidak salah dalam melakukan pengerjaan

selanjutnya ada 3 macam alat yang bisa digunakan yaitu

penggores, penitik dan stempel angka.


1. Penggores

Penggores (alat gores) adalah suatu alat untuk menarik

garis-garis gambar pada permukaan benda kerja yang akan di

kerjakan selanjutnya. Alat penggores ini terbuat dari bahan

baja perkakas, di mana bagian badannya dibuat kartel (gerigi)

agar tidak lincin pada waktu di pegang. Salah satu atau kedua

ujungnya dibuat runcing membentuk sudut ±30°.

Cara Penggunaan:
Untuk mendapatkan garis lurus di atas benda kerja,
penggores harus dimiringkan membentuk sudut 20° sampai 25°.
Dan tekan penggores pada benda kerja. Condongkan penggores
kearah maju. Untuk mendapatkan garis lurus ataupun sudut siku,
maka kita juga perlu menggunakan alat bantu seperti mistar baja
ataupun penggaris siku.
2. Penitik (SCRIBER)

Penitik adalah alat yang digunakan untuk membuat lubang

pada benda kerja. Penitik terbuat dari bahan baja karbon tinggi

yang dikeraskan. Sedangkan ujungnya runcing membentuk

sudut 30° sampai 90°.

Cara menggunakan penitik yaitu pertama pegang penitik


dengah tangan kiri, dan tempatkan pada benda kerja. Penitik
harus tegak lurus dengan banda kerja. Penitik dipukul dengan
menggunakan palu satu kali dengan pemukul yang ringan,
serta periksa posisinya jika sudah tepat baru dipukul dengan
kuat agar didapatkan titik yang jelas, dengan syarat jangan
terlalu keras.
3. Stampel Angka

Alat ini dibuat dari bahan baja perkakas yang

dikeraskan, digunakan untuk memberi tanda berupa huruf dan

angka maupun symbol pada logam atau bahan yang tidak

dikeraskan” stampel angka ini memiliki bermacam-macam

ukuran mulai dari 0,5 mm sampai 5,0 mm. Fungsi dari alat ini

adalah untuk memberikan tanda berupa nomor pada benda

kerja.

Cara menggunakan stempel angka ini sama dengan

cara menggunakan penitik yaitu dengan dipukul satu kali.

C. Menggergaji

Menggergaji benda kerja yang terbuat dari logam atau besi

berbeda dengan menggergaji benda yang lebih lunak seperti kayu.

Selain itu gergaji yang digunakan untuk menggergaji besi berbeda

pula dengan gergaji pada umumnya.

Gergaji yang digunakan untuk memotong bahan-bahan besi

biasanya disebut dengan gergaji besi. Konstruksi dari gergaji besi

ini terdiri dari bingkai atau frame gergaji yang terbuat dari pipa besi

yang keras dan kuat. Pada daun gergaji terdapat tempat untuk

mengaitkan gerigi pemotong. Jumlah dari gerigi pemotong juga

harus diperhatikan saat melakukan penggergajian.


Gergaji besi adalah alat untuk memotong benda kerja

panjang dengan ukuran yang telah ditentukan. Adapun bagian

gergaji adalah :

Bagian-bagian gergaji:
1) Bingkai
Terbuat dari pipa baja yang kuat dan kuku agar hasilnya lurus
dan kuat bingkai yang dapat diatur terbuat dari pipa baja yang
oval. Bingkai ini dapat di pakai untuk macam macam gergaji
2) Tangkai
Biasanya terbuat dari bahan yang logam yang lunak
3) Pasak daun gergaji
Pasak ini dipasang pada kedua bingkainya
4) Mur kupu – kupu
Digunakan untuk mengngencangkan daun gergaji, pada
pemasangan mata gergaji perlu diperhatikan arah matanya.

Pemeganan dan Penekanan Gergaji


Cara menggergaji hampir mirip dengan cara mengikir, yang
berbeda adalah cara pemegangan. Untuk pemotongan yang berat,
tekanan gergaji cukup besar, namun untuk pemotongan yang perlu
lurus hasilnya, tekanan gergaji harus ringan.
LANGKAH PENGGERGAJIAN
a) Membuat Alur
Tinggi mulut catok/ragum sama seperti pada waktu
mengikir, bagian yang digergaji harus sedekat mungkin
dengan mulut catok/ragum. Pada permulaan menggergaji,
tahan sisi gergaji dengan ibu jari (Gambar 9.2 a). Namun untuk
pemotongan yang dianggap presisi (Gambar 9.2 b), sebelum
digergaji benda kerja harus ditandai terlebih dahulu dengan
kikir segitiga sebagai jalan awal penggergajian. Gambar 92
Membuat alur (permulaan menggergaji) (a) (b).

b) Awal Penggergajian
Sebagai awal penggergajian kedudukan gergaji, menyudut ±
30º (Gambar 9.3), selanjutnya gergajilah bagian sisi terlebih
dahulu yang lambat laun sudutnya makin kecil. Sudut awal
penggergajian
c) Pemotongan Benda Kerja
Potonglah benda kerja pada bagian yang dekat dengan mulut
catok atau ragum. Namun, sekarang proses penggergajian
dalam produksi sudah tidak banyak dipakai Namun ketika
proses produksi, sering juga pemotongan ini dilakukan dengan
mesin gerinda potong, gergaji mesin, ataupun LPG blender”.

D. Mengebor

Mengebor merupakan kegiatan yang bertujuan untuk

membuat lubang pada benda kerja dengan diameter tertentu

menggunakan mesin bor atau mesin bubut. Ada dua macam mesin

bor yang bisa digunakan yaitu mesin bor tangan dan mesin bor

duduk atau bor meja (Milling, Drilling). Cara penggunaan mesin

mesin bor duduk atau mesin bor meja (Milling, Drilling) adalah

1) Setelah benda yang akan dibor diberi tanda dengan penitik

maka jepitlah benda menggunakan ragum yang terdapat di

meja bor dengan kencang dan rapat.

2) Pastikan mata bor yang akan digunakan telah sesuai dan

terpasang dengan benar dan kencang.

3) Posisikan benda kerja yang telah dijepit ragum tadi lurus

dengan mata bor dengan menempelkan ujung dari mata bor

terhadap lubang penanda dari penitik.

4) Setelah dirasa sudah tepat, nyalakan mesin bor untuk memulai

proses pengeboran.
5) Saat mata bor mulai melubangi benda kerja tekan perlahan-

lahan dan angkat kembali mata bor kemudian tekan kembali

mata bor, ulangi hingga berlubang atau hingga sesuai dengan

ketentuan.

6) Setelah selesai maka matikan mesin bor dan lepaskan benda

kerja dari ragum.

Saat mengebor harus diperhatikan mata bor dan benda kerja.

Karena kebanyakan pada saat mengebor terjadi kejadian mata bor

yang patah karena tekanan yang diberikan terlalu besar. Selain itu

banyak juga yang terjadi seperti pengeboran yang tidak lurus

dengan tanda yang telah diberikan.

SNEY dan TAP

Sney dan Tap merupakan kompetensi dalam praktikum kerja

bengkel yang bertujuan untuk membuat ulir pada benda kerja.

1) TAP

Alat yang dipakai untuk membuat ulir dalam dengan

tangan dinamakan “TAP” dalam hal ini disebut saja “tap tangan”

untuk membedakan penggunaannya dengan yang dipakai

mesin”. Setelah benda kerja di bor dan berlubang maka untuk

membuat ulir di dalam lubang yang selesai di bor bisa

menggunakan alat tap ini.


Cara penggunaannya :

a) Pastikan ukuran tap dan lubang hasil bor sesuai.

b) Pasang benda kerja pada ragum, usahakan tidak miring

dan terpasang kencang.

c) Pasang batang tap terhadap pemegang tap, pastikan telah

terpasang dengan benar dan terpasang rapat.

d) Tancapkan ujung batang tap terhadap lubang pada benda

kerja

e) Setelah dikira posisi tap lurus maka proses pengetapan

bisa mulai

f) Pegang pemegang tap pada masing-masing batangnya,

usahakan tekanan yang diberikan oleh tangan kiri dan

tangan kanan besarnya sama.

g) Putar tap searah jarum jam perlahan lahan dengan momen

setiap satu putaran ke kanan maka harus diulangi dengan

setengah putaran ke kiri.

h) Begitu seterusnya dilakukan hingga ulir dalam mencapai

ketentuan.

i) Dalam proses pengetapan apabila putaran terasa berat

maka bisa diberi cairan sabun untuk meringankan putaran

tap.
Gambar Pemegang TAP

2) SNEY

Sney hampir sama dengan tap. Sney merupakan alat

yang digunakan untuk membuat ulir luar. Bahan penyusun sney

adalah baja karbon yang sangat keras da kuat. Sney berfungsi

untuk membuat baut sebagai pasangan dari benda kerja yang

telah di tap. Menurut Comet Go (2013) “Kebanyakan snei hanya

digunakan untuk membuat baut ukuran kecil, karena pembuatan

baut kecil sulit dilakukan pada penguliran mesin bubut karena

ditakutkan benda kerja patah”.

Cara penggunaan sney:

a) Persiapkan bahan (batang besi berbentuk tabung panjang)

yang akan di sney, usahakan ukuran dari bahan tersebut

tidak terlalu kecil dan tidak terlalu besar.

b) Jepitlah bahan ke ragum secara lurus menghadap ke atas

c) Tancapkan lubang sney ke ujung bahan, berilah sedikit

cairan sabun agar putaran sney bisa lebih ringan.


d) Lakukan hal-hal yang sama pada langkah berikutnya seperti

halnya saat melakukan tap.

e) Terakhir perkirakan seberapa panjang ulir yang dibutuhkan,

jangan sampai lebih ataupun kurang.

E. Jangka Sorong

Jangka sorong atau yang biasa disebut dengan vernier

caliper Dengan menggunakan jangka sorong / vernier caliper kita

mendapatkan kontrol ukuran dan dimensi yang presisi dan akurat

karena alat ukur yang ketelitiannya dapat mencapai seperseratus

milimeter”.

Bagian-bagian jangka sorong :

Gambar Jangka Sorong

a) Gigi luar

Bagian ini berfungsi untuk mengukur bagian suatu benda

dengan cara diapit.

b) Gigi dalam

Bagian ini berfungsi untuk mengukur sisi dalam suatu benda

dengan cara diulur (misalnya : lubang pipa)


c) Pengukur kedalaman

Bagian ini berfungsi untuk mengukur suatu lubang / celah

suatu benda dengan cara menancapkan bagian pengukur.

Bagian ini terletak didalam pemegang.

d) Ukuran utama

Bagian ini berfungsi untuk membaca hasil pengukuran dalam

satuan cm untuk versi yang analog.

e) Ukuran sekunder

Sama dengan ukuran utama tetapi dengan satuan inch.

f) Patokan pembacaan skala utama.

Berfungsi sebagai patokan pembacaan skala dengan satuan

cm.

g) Patokan pembacaan skala sekunder (inch)

Berfungsi sebagai patokan pembacaan skala dengan satuan

inch.

h) Pengunci

Untuk menghentikan atau melancarkan geseran pengukuran.

Jangka sorong adalah alat ukur yang memiliki ketelitian dapat

mencapai seperseratus milimeter. Pada versi analog, umumnya

tingkat ketelitian adalah 0.05mm untuk jangka sorong di bawah 30

cm dan 0.01 untuk yang di atas 30cm” Cara Menggunakan jangka

sorong :
1. Jepit benda pada rahang jangka sorong dan pastikan mengunci

jepitan agar nilai ukur tetap.

2. Perhatikan dan baca skala pada batang jangka, lihatlah angka

yang dicapai oleh benda ukur yang tentunya dibatasi oleh nilai

nol pada skala nonius.

3. Lihat garis skala pada nonius, cari skala utama dan skala nonius

yang berhimpit
BAB III

PENUTUP

Praktek kerja bengkel merupakan dasar dari praktek-praktek

selanjutnya yang akan di ajarkan dalam matakuliah pada teknik otomotif.

Banyak yang perlu di ajarkan dalam teknik otomotif terutama dalam

praktek kerja bengkel di antaranya adalah mengikir yang berfungsi untuk

meratakan atau mengurangi tebal, panjang atau tinggi benda kerja.

Menggambar atau menandai benda kerja menggunakan penggores,

Penitik dan Stampel angka. Menggergaji yang berfungsi untuk memotong

benda kerja. Mengebor benda kerja untuk membuat lubang pada benda

kerja yang lurus dan sama. Sney dan Tap berguna untuk membuat ulir

pada bagian dalam dan pada bagian luar secara manual (tanpa mesin).

Dan cara menggunakan jangka sorong, karena jangka sorong merupakan

alat ukur yang banyak digunakan untuk mengukur dalam dunia teknik.

Dengan menguasai kompetensi-kompetensi dari matakuliah praktek kerja

bengkel ini maka untuk praktek ke depannya bisa berguna dan

bermanfaat.
DAFTAR REFERENSI

Apriyansyah-Fakultas. (2007), Teknologi Industri Institut Teknologi Budi


Utomo, Laporan Praktek Kerja Bangku dan Pelat, Jakarta.
Muhammad Tekad, Anthonius LSH. 2006. Bahan Ajar Teknik Kerja
Bangku dan pelat. Politeknik Negeri Ujung Pandang.
Setiadi Husen Asep,H., (2009) , Fabrikasi Logam, UPI Bandung.

Winarto, David. (2013). Laporan praktek kerja bangku. Universitas negeri


malang.

Anda mungkin juga menyukai

  • SK LPM 2017
    SK LPM 2017
    Dokumen3 halaman
    SK LPM 2017
    Jank Khoeruman ShiiTojoehempatnk
    Belum ada peringkat
  • Tugas 1
    Tugas 1
    Dokumen1 halaman
    Tugas 1
    nety nety
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi-1
    Daftar Isi-1
    Dokumen2 halaman
    Daftar Isi-1
    deniokvianti
    Belum ada peringkat
  • THEO
    THEO
    Dokumen1 halaman
    THEO
    deniokvianti
    Belum ada peringkat
  • Surat Lamaran PT Buana Karya Bhakti
    Surat Lamaran PT Buana Karya Bhakti
    Dokumen16 halaman
    Surat Lamaran PT Buana Karya Bhakti
    deniokvianti
    Belum ada peringkat
  • THEO
    THEO
    Dokumen1 halaman
    THEO
    deniokvianti
    Belum ada peringkat
  • Tugas Intergumen Pak Lani
    Tugas Intergumen Pak Lani
    Dokumen1 halaman
    Tugas Intergumen Pak Lani
    deniokvianti
    Belum ada peringkat
  • Makalah SP2KP
    Makalah SP2KP
    Dokumen29 halaman
    Makalah SP2KP
    deniokvianti
    Belum ada peringkat
  • SK 1
    SK 1
    Dokumen9 halaman
    SK 1
    deniokvianti
    Belum ada peringkat
  • CAVER
    CAVER
    Dokumen3 halaman
    CAVER
    deniokvianti
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen1 halaman
    Kata Pengantar
    deniokvianti
    Belum ada peringkat
  • Satuan Acara Penyuluhan P
    Satuan Acara Penyuluhan P
    Dokumen17 halaman
    Satuan Acara Penyuluhan P
    deniokvianti
    Belum ada peringkat
  • Makalah SP2KP
    Makalah SP2KP
    Dokumen29 halaman
    Makalah SP2KP
    deniokvianti
    Belum ada peringkat
  • Makalah SP2KP
    Makalah SP2KP
    Dokumen25 halaman
    Makalah SP2KP
    deniokvianti
    100% (1)
  • 1
    1
    Dokumen21 halaman
    1
    deniokvianti
    Belum ada peringkat
  • Asiwinata
    Asiwinata
    Dokumen1 halaman
    Asiwinata
    deniokvianti
    Belum ada peringkat
  • Laporan Kasus DHF Prin
    Laporan Kasus DHF Prin
    Dokumen1 halaman
    Laporan Kasus DHF Prin
    deniokvianti
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen1 halaman
    Daftar Pustaka
    deniokvianti
    Belum ada peringkat
  • Asuhan Keperawatan 1
    Asuhan Keperawatan 1
    Dokumen3 halaman
    Asuhan Keperawatan 1
    deniokvianti
    Belum ada peringkat
  • Rencana Pembelajaran Semester Keperawatan Disaster.
    Rencana Pembelajaran Semester Keperawatan Disaster.
    Dokumen6 halaman
    Rencana Pembelajaran Semester Keperawatan Disaster.
    deniokvianti
    Belum ada peringkat
  • A
    A
    Dokumen2 halaman
    A
    deniokvianti
    Belum ada peringkat
  • Pudiastuti
    Pudiastuti
    Dokumen2 halaman
    Pudiastuti
    deniokvianti
    Belum ada peringkat
  • Asiwinata
    Asiwinata
    Dokumen1 halaman
    Asiwinata
    deniokvianti
    Belum ada peringkat
  • Korelasi Dan Regresi Linier Sederhana
    Korelasi Dan Regresi Linier Sederhana
    Dokumen11 halaman
    Korelasi Dan Regresi Linier Sederhana
    Kara Citra Kalandra
    Belum ada peringkat
  • About Us
    About Us
    Dokumen12 halaman
    About Us
    deniokvianti
    Belum ada peringkat
  • PRINT
    PRINT
    Dokumen1 halaman
    PRINT
    deniokvianti
    Belum ada peringkat
  • Terapi Farmakologi
    Terapi Farmakologi
    Dokumen3 halaman
    Terapi Farmakologi
    deniokvianti
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen4 halaman
    Daftar Isi
    deniokvianti
    Belum ada peringkat
  • Pathway
    Pathway
    Dokumen2 halaman
    Pathway
    deniokvianti
    Belum ada peringkat