Anda di halaman 1dari 18

UPAYA ORGANIZATION FOR SECURITY AND CO-OPERATION IN EUROPE

DALAM MENANGANI KONFLIK DI UKRAINA TIMUR

Muhammad Dedy Yanuar dan Ali Muhammad


Program Studi Ilmu Hubungan Internasional
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Jl. Ring Road Barat, Tamantirto, Kasihan, Bantul 55184
dedyyanuar99@gmail.com
alimuhammad@umy.ac.id

Abstrak

Artikel ini akan meneropong peran Organization for Security and Co-operation in
Europe (OSCE) dalam menangani krisis di Ukraina Timur pada tahun 2014. Setelah
jatuhnya Presiden Ukraina Viktor Yanukovych yang pro-Rusia tahun 2014, Rusia
melakukan aneksasi terhadap wilayah Krimea secara ilegal. Aneksasi ilegal terhadap
Krimea itu kemudian diikuti dengan pecahnya konflik bersenjata antara pihak separatis
pro-Rusia dengan pihak pemerintah di wilayah Ukraina Timur. Konflik berlarut-larut
karena Rusia melakukan intervensi dengan mendukung pihak pemberontak. Bagaimana
upaya OSCE dalam menangani krisis tersebut? Artikel ini menunjukkan bahwa OSCE
berperan strategis dalam merespon krisis tersebut. Pertama, OSCE berusaha untuk
menjembatani dan meredakan ketegangan dengan melibatkan kedua negara yang sedang
berkonflik melalui wadah dialog yang bersifat komprehensif. Kedua, OSCE mengirimkan
Misi Pemantauan Khusus untuk memonitor dinamika krisis di Ukraina Timur secara
intensif. Ketiga, OSCE melaksanakan Misi Penilaian Hak Asasi Minoritas guna
melindungi kaum minoritas nasional di Ukraina. Keempat, OSCE juga menciptakan
Interparliamentary Liaison Assembly melalui organ Parliamentary Assembly untuk
mempromosikan dialog terbuka dan komprehensif antarnegara agar dapat terjadi de-
eskalasi konflik di wilayah tersebut.

Kata kunci: OSCE, cooperative security, krisis, Krimea, Ukraina Timur, Rusia

Abstract

This article examines the role of the Organization for Security and Co-operation in
Europe (OSCE) in handling the crisis in Eastern Ukraine in 2014. After the fall of pro-
Russian Ukrainian President Viktor Yanukovych in 2014, Russia illegally annexed
Crimea. The annexation was followed by the outbreak of armed conflict between pro-
Russian separatist parties and the Ukrainian government in the Eastern Ukraine region.
The conflict became protracted as Russia intervened in favor of the rebels. How was the
OSCE’s effort in handling the crisis? This article shows that the OSCE has played a
strategic role in responding to the crisis. First, the OSCE sought to bridge and alleviate
tensions by engaging both conflicting parties through a comprehensive dialogue
framework. Secondly, the OSCE sent a Special Monitoring Mission to intensively monitor
the dynamics of the crisis in Eastern Ukraine. Thirdly, the OSCE implemented the
Minority Rights Assessment Mission to protect national minorities in Ukraine. Fourthly,
the OSCE also created the Interparliamentary Liaison Assembly to promote an open and

International & Diplomacy Vol. 3, No. 1 (Juli-Desember 2017) 121


Muhammad Dedy Yanuar dan Ali Muhammad

comprehensive dialogue between countries to enable the de-escalation of conflicts in the


region.

Keywords: OSCE, cooperative security, crisis, Crimea, Eastern Ukraine, Russia

Pendahuluan wadah organisasi keamanan regional


Artikel ini akan meneropong terbesar di dunia yang bertujuan untuk
peran Organization for Security and Co- menjaga ketertiban dan keamanan dan
operation in Europe (OSCE) dalam memfokuskan pada isu keamanan secara
menangani konflik bersenjata di Ukraina komprehensif, meliputi masalah
Timur. Setelah jatuhnya Presiden pengawasaan senjata, langkah-langkah
Ukraina Viktor Yanukovych yang pro- membangun kepercayaan dan keamanan,
Rusia tahun 2014, negara tetangganya hak asasi manusia, kaum minoritas,
(Rusia) menganeksasi Krimea yang demokratisasi, kebijakan strategi, anti-
merupakan wilayah Ukraina secara terorisme, kegiatan ekonomi, dan
ilegal. Peristiwa aneksasi itu juga diikuti lingkungan. OSCE bukan merupakan
dengan meluasnya konflik bersenjata di sebuah aliansi militer, melainkan lebih
Ukraina Timur antara pihak menekankan pada penyelesaian berbagai
pemberontak yang didukung Rusia masalah keamanan melalui dialog
dengan pihak pemerintah. terbuka dan komprehensif yang bersifat
Bagaimana upaya OSCE dalam kooperatif dan inklusif. Sebagai salah
menangani krisis di Ukraina Timur satu organisasi keamanan regional
tersebut? Perlu dicatatat bahwa OSCE terbesar di dunia, OSCE memiliki 57
merupakan organisasi kerja sama negara anggota yang berasal dari Eropa,
keamanan antarpemerintah di Eropa dan Asia Tengah, dan Amerika Utara. Dalam
Amerika Utara yang awalnya bernama rangka menjaga kestabilan dan
Conference on Security and Co- keamanan di dunia, OSCE memiliki tiga
operation in Europe (CSCE). CSCE tujuan besar, antara lain: dimensi politik-
didirikan pada tanggal 1 Agustus 1975 di militer, dimensi ekonomi dan
Helsinski, Finlandia. CSCE berganti lingkungan, dan dimensi manusia
nama menjadi Organization for Security (OSCE, t.thn.).
and Co-operation in Europe (OSCE) Tulisan ini menunjukkan bahwa
pada pertemuan puncak kepala OSCE berperan strategis dalam
pemerintahan negara di Budapest tahun merespon krisis di Ukraina. Pertama,
1994. OSCE merupakan salah satu OSCE berusaha untuk menjembatani dan
122 International & Diplomacy Vol. 3, No. 1 (Juli-Desember 2017)
Upaya OSCE dalam Menangani Konflik di Ukraina Timur

meredakan ketegangan dengan ekonomi dengan Rusia yang berisikan


melibatkan kedua negara yang sedang komitmen Rusia untuk segera melakukan
berkonflik melalui wadah dialog yang investasi sebanyak puluhan miliar dollar
bersifat komprehensif. Kedua, OSCE AS di Ukraina. Akhirnya, keputusan
mengirimkan Misi Pemantauan Khusus yang diambil oleh Presiden Yanukovych
untuk memonitor dinamika krisis di untuk melakukan kesepakatan kerja
Ukraina Timur secara intensif. Ketiga, sama ekonomi dengan Rusia tersebut
OSCE melaksanakan Misi Penilaian Hak memicu aksi protes rakyat besar-besaran
Asasi Minoritas guna melindungi kaum terhadap Pemerintah Ukraina.
Minoritas Nasional di Ukraina. Keempat, Demonstrasi besar-besaran ini akhirnya
OSCE juga menciptakan Inter- mengakibatkan tumbangnya pemerinta-
parliamentary Liaison Assembly melalui han Yanukovich (Aljazeera, 2014).
organ Parliamentary Assembly untuk Setelah pemerintahan Ukraina
mempromosikan dialog terbuka dan yang dipimpin oleh Yanukovych
komprehensif antarnegara agar dapat terguling, Petro Poroshenko yang pro-
terjadi de-eskalasi konflik di wilayah Barat dilantik sebagai presiden yang
tersebut. Namun demikian, dalam upaya baru. Pada rezim baru ini, Ukraina
meredakan ketegangan tersebut, OSCE memilih untuk bersikap pro-Barat dan
masih menemui berbagai hambatan di Uni Eropa serta menunjukkan sikap
lapangan akibat ketegangan hubungan represif dengan melarang penggunaan
bilateral antara Ukraina dan Rusia. bahasa Rusia sebagai bahasa resmi di
Ukraina Timur. Hal tersebut mendapat
Instabilitas Politik di Ukraina kecaman dari Rusia dan masyarakat
Konflik bersenjata yang terjadi di yang tidak menyetujui sikap tersebut,
Ukraina Timur berawal dari gelombang khususnya dalam hal kerja sama dengan
demonstrasi rakyat melawan Presiden Uni Eropa dan negara-negara Barat.
Yanukovych yang pro-Rusia sejak awal Pihak-pihak yang tidak menyetujui
tahun 2014. Pemicu gelombang protes adalah masyarakat pro-Rusia yang
rakyat tersebut adalah keputusan bertempat tinggal di wilayah Krimea,
Presiden Yanukovich untuk tidak Ukraina Timur atau Selatan. Pihak
menandatangani kerja sama ekonomi masyarakat yang bersikap pro-Rusia di
yang ditawarkan oleh Uni Eropa. Krimea tersebut melakukan demonstrasi
Presiden Yanukovich justru sebagai wujud atas rasa kekecewaan
menandatangani kesepakatan kerja sama terhadap Presiden Poroshenko yang
International & Diplomacy Vol. 3, No. 1 (Juli-Desember 2017) 123
Muhammad Dedy Yanuar dan Ali Muhammad

sangat kooperatif dengan pihak Barat Intervensi Rusia di Ukraina Timur


dan Uni Eropa (Aljazeera, 2014). Setelah Krimea “resmi” dikuasai
Kemudian, berbagai aksi protes oleh Rusia, gerakan separatis pro-Rusia
membesar dan berubah menjadi gerakan meluas sampai wilayah-wilayah di
separatisme pro-Rusia, dimulai di Ukraina sebelah Timur yang mayoritas
wilayah Krimea. Krimea adalah sebuah penduduknya berbahasa Rusia. Gerakan
wilayah otonom Ukraina yang dihuni separatis meluas ke wilayah Donetsk dan
oleh penduduk yang mayoritas Luhansk yang secara geografis terletak
merupakan keturunan Rusia dan dekat dengan perbatasan Rusia sehingga
berbahasa Rusia. Lalu, keinginan dari pada bulan April 2014, wilayah
gerakan separatis pro-Rusia di Krimea administrasi Donetsk dan Luhansk di
semakin kuat untuk melakukan Ukraina Timur berhasil dikuasai oleh
pemisahan wilayah. Karena alasan gerakan separatis pro-Rusia dengan
ekonomi, strategis, maupun etnis, Rusia ambisi untuk menjaga keamanan dan
secara mengejutkan melakukan aneksasi keselamatan penduduk Donetsk dan
atas wilayah Krimea. Aneksasi tersebut Luhansk yang secara mayoritas
dikecam dan dipandang sebagai tindakan berkebangsaan Rusia tersebut (BBC
ilegal oleh pihak Barat. Indonesia, 2015). Pemerintah Ukraina
Setelah aneksasi Krimea tersebut, kemudian mengirimkan pasukan
Rusia mengadakan referendum untuk militernya ke wilayah Ukraina Timur
“melegalkan” tindakannya. Hasil untuk mempertahankan integritas
referendum yang disponsori Rusia teritorial negaranya agar tidak jatuh ke
tersebut menunjukkan bahwa lebih dari tangan pemberontak pro-Rusia.
95% warga Krimea memilih berpisah Pertempuran militer yang sengit antara
dengan Ukraina dan bergabung bersama pemerintah dan gerakan separatis pro-
Rusia. Kini, Krimea yang terletak di Rusia di wilayah Donetsk dan Luhansk
wilayah selatan Ukraina telah bergabung ini telah memakan korban lebih dari
“secara resmi” ke dalam wilayah 4.800 orang (BBC Indonesia, 2015).
Federasi Rusia pada tanggal 17 Maret Perlu dicatat bahwa Donetsk dan
2015 (Aljazeera, 2015). Tindakan Luhansk adalah wilayah yang sangat
tersebut dikecam oleh pihak barat karena strategis karena merupakan daerah
dianggap ilegal dan sepihak. pertambangan industri besar yang
menghasilkan setidaknya 28%
pendapatan negara.
124 International & Diplomacy Vol. 3, No. 1 (Juli-Desember 2017)
Upaya OSCE dalam Menangani Konflik di Ukraina Timur

Rusia menilai bahwa sikap berkebangsaan Rusia di Ukraina tersebut


pemerintah baru Ukraina merugikan (BBC Indonesia, 2015).
kepentingan Rusia. Presiden Vladimir Namun pada kenyataannya,
Putin menganggap bahwa pemerintahan pemberian bantuan militer tersebut
Ukraina saat ini berada di bawah digunakan oleh Rusia sebagai alat untuk
pengaruh para kaum “nasionalis radikal” mengekspansi wilayah-wilayah Ukraina.
yang mengancam keamanan dan Hal tersebut terlihat dengan jatuhnya
keselamatan masyarakat Rusia yang wilayah Krimea, Donetsk, dan Luhansk
berdomisili di Ukraina Timur. ke tangan masyarakat yang pro-Rusia.
Kekhawatiran Putin lainnya adalah Selain menggunakan jalur militer untuk
kuatnya pengaruh negara-negara Barat melakukan ekspansi wilayah ke Ukraina,
serta hilangnya jaminan keselamatan Rusia juga menggunakan instrumen
penduduk yang pro-Rusia di Ukraina ekonomi, yakni ekspor gas alamnya yang
pasca tumbangnya pemerintahan melimpah untuk mengancam negara-
Presiden Yanukovych. Melihat hal negara di wilayah Eropa, khususnya
tersebut, akhirnya Putin mengirimkan Eropa Timur, agar stabilitas
pasukan militer Rusia ke sejumlah perekonomiannya terganggu (Pujayanti,
daerah di wilayah Ukraina Selatan dan 2014).
wilayah Ukraina Timur dengan tujuan
untuk melindungi masyarakat Ukraina Cooperative Security dan Peran OSCE
yang berkebangsaan dan berbahasa Organization for Security and
Rusia. Co-operation in Europe (OSCE) adalah
Itulah sebabnya Presiden Putin organisasi keamanan terbesar di dunia.
memberikan dukungan sepenuhnya atas Mandat organisasi ini termasuk isu
upaya-upaya yang dilakukan oleh kontrol persenjataan, perlindungan hak
kelompok pemberontak separatis pro- asasi manusia, kebebasan pers, dan
Rusia. Presiden Putin juga disinyalir pemilihan umum yang adil. OSCE
berambisi untuk mengembalikan Rusia awalnya didirikan saat Perang Dingin
ke masa kejayaan Uni Soviet. Aksi dari antara Blok Barat dan Blok Timur pada
sokongan bantuan pasukan militer yang tahun 1975 dengan nama Conference on
diberikan kepada gerakan separatis pro- Security and Co-operation in Europe
Rusia tersebut merupakan bagian dari (CSCE). OSCE menaruh perhatian
upaya Rusia untuk mengamankan warga kepada peringatan dini dan pencegahan
konflik, manajemen krisis, dan
International & Diplomacy Vol. 3, No. 1 (Juli-Desember 2017) 125
Muhammad Dedy Yanuar dan Ali Muhammad

pemulihan kembali pasca krisis. Negara dengan mengajak pihak yang dianggap
anggotanya berjumlah 57 negara yang mengancam (lawan) untuk bekerja sama
berasal dari Eropa, Asia Tengah, dan dalam penciptaan stabilitas keamanan
Amerika Utara (Galbreath, 2007). bersama di kawasan. Kebijakan keluar
Dalam menjalankan perannya, yang diharapkan lebih berupa keinginan
OSCE menekankan gagasan Cooperative untuk menciptakan intensitas dialog
Security (CS), yakni suatu format kerja keamanan diplomasi dua jalur (two track
sama keamanan antarnegara untuk diplomacy), dalam arti juga melibatkan
meredakan ketegangan, membangun peran aktor-aktor non-negara.
kepercayaan, meningkatkan prospek Pembahasan bisa bersifat militer maupun
pembangunan ekonomi, dan memelihara non-militer, namun penekanannya adalah
stabilitas dengan cara mempromosikan pada pembahasan satu isu dalam setiap
dialog dan konsultasi agar tercipta pertemuan melalui institusi multilateral.
keamanan. Konsep CS ini pada dasarnya Perlu dicatat bahwa OSCE adalah
adalah sebuah konsep yang mengusung sebuah organisasi keamanan yang
bagaimana menyusun hubungan atas anggotanya yang berasal dari benua
dasar nilai-nilai bersama (common Amerika Utara, Eropa, dan Asia. OSCE
values) mengenai keamanan di mana bertujuan untuk menciptakan stabilitas,
setiap aktor mempunyai tanggung jawab perdamaian, dan demokrasi melalui
bersama sebagai masyarakat dialog politik yang berkaitan dengan
internasional. Konsep ini juga nilai-nilai bersama dan melalui usaha
melandaskan diri pada antisipasi praktis yang dapat menyelesaikan suatu
ancaman, terutama eksternal, dengan resolusi konflik untuk jangka panjang
jalan merangkul pihak lawan atau pihak (Galbreath, 2007).
yang dianggap mengancam (Galbreath, OSCE muncul sebagai pemain
2007). penting dalam Krisis Ukraina karena
Konsep CS tersebut merujuk posisinya berada di antara Barat dan
pada pendekatan dalam mengembangkan Timur. OSCE dibentuk pada tahun 1970
institusi yang bersifat multilateral, sebagai forum dialog antara Timur dan
terutama adanya interdependensi dalam Barat. Setelah Perang Dingin berakhir,
masalah keamanan pada tingkat OSCE mengambil peran yang lebih luas
kawasan. Dampak dari interdependensi dalam hal menjaga perdamaian dunia
tersebut adalah penciptaan kondisi (De Britto, 2015). Sebagai organisasi
keamanan yang justru harus dilakukan yang berperan penting untuk menjaga
126 International & Diplomacy Vol. 3, No. 1 (Juli-Desember 2017)
Upaya OSCE dalam Menangani Konflik di Ukraina Timur

stabilitas keamanan regional Eropa, konsensus untuk melaksanakan Misi


OSCE memiliki tanggung jawab Pemantauan Khusus ke Ukraina. Kantor
terhadap penyelesaian konflik yang Pusat Misi Pemantauan Khusus OSCE
terjadi di Ukraina Timur karena Ukraina ini berlokasi di Kiev. Para pemantau
adalah anggota OSCE. Rasa tanggung kemudian dikirim ke kota-kota besar di
jawab dan kepedulian OSCE ditunjukkan Ukraina, seperti Kherson, Odessa, Lviv,
dengan cara berperan aktif dalam usaha Ivano-Frankivsk, Kharkiv, Donetsk,
menciptakan manajemen krisis dan Dnepropetrovsk, Chernivtsi, dan
pencegahan konflik di Ukraina Timur. Luhansk (OSCE Special Monitoring
Meskipun dinamika konflik yang terjadi Mission, 2015).
di wilayah Donetsk dan Luhansk di Misi tersebut beroperasi di bawah
bagian timur Ukraina ini terus prinsip-prinsip keadilan dan transparansi.
meningkat, Pemerintah Ukraina dan Misi Pemantauan Khusus bertujuan
gerakan separatis pro-Rusia sepakat untuk mengumpulkan informasi dan
melaksanakan gencatan senjata yang laporan mengenai pengamanan situasi di
disponsori oleh OSCE pada tanggal 1 lapangan, merumuskan fakta-fakta yang
September 2015. Gencatan senjata ini berkaitan dengan kejadian-kejadian yang
berfungsi untuk menurunkan jumlah ada di lapangan, dan yang paling utama
korban yang tewas akibat konflik adalah membantu Ukraina untuk
tersebut (VOA Indonesia, 2015). Upaya meredakan ketegangan dan memfasilitasi
penting OSCE adalah melakukan upaya dialog antara kedua belah pihak yang
dialog keamanan dan melakukan sedang berkonflik untuk mendorong
kegiatan strategis, yakni mengirimkan perdamaian, stabilitas dan keamanan.
misi pemantauan khusus, melakukan Kemudian, Misi Pemantauan Khusus ke
kegiatan verifikasi militer, mengirimkan Ukraina ini dibagi ke dalam dua jenis,
misi penilaian hak asasi minoritas, yaitu Misi Pengamatan OSCE di Pos-pos
membentuk proyek dialog nasional, dan Pemeriksaan Rusia di Wilayah Gukovo
menjadi koordinator proyek. dan Donetsk (OSCE Observer Mission at
the Russian Checkpoints Gukovo and
1. Misi Pemantauan Khusus Donetsk) dan Misi Verifikasi Militer
Pada tanggal 21 Maret 2014, (OSCE Special Monitoring Mission,
semua negara anggota OSCE, termasuk 2015).
Ukraina dan Rusia, berdialog dan Misi Pengamatan OSCE di Pos-
mengambil sebuah keputusan secara pos Pemeriksaan Rusia di Wilayah
International & Diplomacy Vol. 3, No. 1 (Juli-Desember 2017) 127
Muhammad Dedy Yanuar dan Ali Muhammad

Gukovo dan Donetsk tersebut memiliki ketegangan terhadap krisis di Ukraina


mandat untuk beroperasi di bawah yang terjadi saat ini (OSCE Observer
prinsip-prinsip keadilan dan transparansi Mission at the Russian Checkpoints
dalam memantau dan melaporkan situasi Gukovo and Donetsk, 2015).
dan gerakan yang melintasi perbatasan
Rusia di dua pos pemeriksaan di wilayah 2. Kegiatan Verifikasi Militer
Gukovo dan Donetsk tersebut. Misi Kegiatan Verifikasi Militer ini
Pengamat OSCE ini juga memiliki diminta oleh Ukraina hingga tanggal 20
beberapa tugas yang dilaksanakan di Maret 2014 untuk menutupi bagian
pos-pos pemeriksaan Rusia di wilayah selatan dan timur Ukraina. Selama
Gukovo dan Donetsk. Pertama, kunjungan-kunjungan dari Kegiatan
manajemen perbatasan (border Verifikasi Militer tersebut, sebanyak 30
management). Kedua, pencegahan dan negara anggota OSCE mengirimkan 56
resolusi konflik (conflict prevention and personil militer dan warga sipil yang
resolution). tidak bersenjata ke Ukraina. Kelompok
Misi Pengamatan OSCE tersebut tersebut telah berusaha untuk
dipimpin oleh seorang kepala pemantau mengunjungi wilayah Krimea beberapa
bernama Simon Eugster bersama dengan kali, namun tidak mampu bergerak
16 pengamat sipil lainnya. Mereka melewati pos-pos pemeriksaan di
bekerja secara bergantian (shift) untuk perbatasan administrasi wilayah tersebut.
memastikan kelancaran di wilayah Bagaimanapun, berdasarkan pengamatan
perbatasan Gukovo dan Donetsk tersebut yang dilakukan oleh Kegiatan Verifikasi
selama 24 jam sehari dalam tujuh hari Militer tersebut menyatakan bahwa
dalam seminggu yang didukung oleh sangat sulit untuk menghilangkan
Tim Logistik dan Administratif OSCE masalah kekhawatiran mengenai aksi
yang cukup memadai. Misi Pengamatan militer yang terletak di wilayah Krimea
OSCE di Pos-pos Pemeriksaan Rusia di tersebut (OSCE Fact Sheet, 2015).
Wilayah Gukovo dan Donetsk, yang Sebanyak 26 negara telah
merupakan sebuah permintaan dari memutuskan untuk mengirimkan para
Pemerintah Rusia kepada OSCE dan inspektur militer dan para pengamat
juga telah disepakati secara konsensus berdasarkan Pasal 9 dan Pasal 10
oleh semua 57 negara anggota OSCE ini, Dokumen Wina, yaitu Austria, Belarus,
mempunyai tujuan akhir, yaitu Belgia, Republik Ceko, Denmark,
berkontribusi dalam mengurangi Estonia, Finlandia, Georgia, Jerman,
128 International & Diplomacy Vol. 3, No. 1 (Juli-Desember 2017)
Upaya OSCE dalam Menangani Konflik di Ukraina Timur

Hongaria, Latvia, Lituania, Luxemburg, Ki-moon, menegaskan bahwa kaum


Moldova, Montenegro, Belanda, minoritas yang ada di Ukraina harus
Polandia, Rumania, Slovakia, Slovenia, dihormati dan dilindungi (Adiladjali,
Spanyol, Swedia, Amerika Serikat, dan 2014). Maka, untuk menanggapi hal
Inggris. Mereka telah mengadakan 25 tersebut, Ukraina meminta bantuan
kegiatan verifikasi di Ukraina. Sejumlah OSCE sebagai organisasi keamanan
negara yang meliputi Belgia, Estonia, internasional untuk membantu
Finlandia, Perancis, Jerman, Latvia, melindungi hak-hak asasi manusia kaum
Belanda, Norwegia, Polandia, Swedia, minoritas yang ada di Ukraina,
Swiss, Turki, Ukraina, dan Amerika khususnya etnis Tatar Krimea yang
Serikat telah mengadakan 11 kegiatan pernah dideportasi dari Ukraina beberapa
verifikasi militer di wilayah Federasi tahun yang lalu (OSCE, 2015).
Rusia. Kemudian, kunjungan-kunjungan Dalam rangka menanggapi
yang dilakukan di Ukraina Timur ini permintaan dari Pemerintah Ukraina
berupa inspeksi militer dan kegiatan kepada OSCE pada tanggal 3 Maret
verifikasi militer, sesuai dengan isi 2014 mengenai Misi Penilaian Hak
Dokumen Wina tahun 2011 yang Asasi Manusia ke Ukraina, khususnya
merupakan suatu bentuk respon dan terkait situasi pelanggaran hak-hak asasi
perhatian yang lebih besar dari OSCE manusia kaum minoritas di sana, OSCE
dalam menangani krisis berkepanjangan melibatkan lembaganya yang terkait
yang terjadi di Ukraina Timur tersebut. akan penyelesaian masalah tersebut,
yaitu Komisi Tinggi Urusan Minoritas
3. Misi Penilaian Hak Asasi Nasional (OSCE Office for Democratic
Minoritas Institutions and Human Rights, 2014).
Sejak terjadinya aneksasi Komisi Tinggi Urusan Minoritas
terhadap wilayah Krimea yang diikuti Nasional OSCE (HCNM) merupakan
dengan jatuhnya wilayah Donetsk dan sebuah institusi di OSCE yang bekerja
Luhansk ke tangan gerakan separatis untuk mengidentifikasi dan mencari
pro-Rusia, banyak terjadi pelanggaran penyelesaian pertama dari ketegangan
hak-hak asasi minoritas, khususnya di etnis yang mungkin dapat
wilayah Ukraina Timur (Sasongko, membahayakan perdamaian, stabilitas,
2014). Isu ini kemudian bukan hanya atau hubungan persahabatan antar
direspon oleh OSCE, melainkan juga negara-negara anggota OSCE itu sendiri.
oleh PBB. Sekretaris Jenderal PBB, Ban Komisaris Tinggi sendiri sebenarnya
International & Diplomacy Vol. 3, No. 1 (Juli-Desember 2017) 129
Muhammad Dedy Yanuar dan Ali Muhammad

merupakan alat pencegahan konflik yang nasional serta telah mendesak


menggunakan pendekatan Dimensi- Pemerintah Ukraina untuk mengadakan
Silang. Tugas utamanya adalah dialog dan kompromi terkait perundang-
mengingatkan kewajiban-kewajiban tiap undangan tersebut (OSCE High
negara terhadap hak-hak kaum minoritas Commissioner on National Minorities,
di negaranya masing-masing karena 2015).
sering terjadi pengabaian atau kegagalan Kemudian, Komisi Tinggi
proses untuk menghormati kaum Urusan Minoritas Nasional telah
minoritas yang sebenarnya merupakan mendesak semua pihak untuk melakukan
sumber yang sangat menentukan tindakan yang bertanggung jawab dalam
terhadap timbulnya ketegangan etnis menghormati keutuhan wilayah Ukraina
yang dapat menyebabkan konflik. dan mencegah bentrokan antara
Kemudian, terdapat beberapa kelompok-kelompok etnis yang berbeda.
pekerjaan-pekerjaan secara umum yang Lalu, Komisaris Tinggi ini juga
dilakukan oleh Komisi Tinggi Urusan memperingatkan Pemerintah Ukraina
Minoritas Nasional. Pertama, untuk mengambil langkah-langkah
pendidikan dan pencegahan konflik. efektif dalam memastikan bahwa semua
Kedua, bahasa minoritas dan mayoritas. kepentingan kelompok etnis di Ukraina
Ketiga, mempromosikan partisipasi yang dapat terpenuhi. Bahkan, Astrid Thors
efektif dalam urusan publik. Keempat, sebagai Ketua Komisi Tinggi Urusan
media dan kaum minoritas. Kelima, Minoritas Nasional OSCE siap untuk
menjaga ketertiban dalam masyarakat memberikan saran dan memfasilitasi
yang multietnis. Keenam, kaum diskusi tentang pembentukan undang-
minoritas nasional dalam hubungan undang baru di Ukraina yang dapat
antarnegara. Ketujuh, integrasi mengakomodasi kepentingan kaum
masyarakat. Terakhir, pemberian minoritas nasional.
penghargaan Max van der Stoel. Komisi Melihat urgensi mengenai etnis
Tinggi Urusan Minoritas Nasional minoritas di Ukraina ini, dalam
sebenarnya telah terlibat di Ukraina konsultasinya dengan Pemerintah
sejak awal 1990-an, dengan fokus pada Ukraina pada tanggal 2-6 November
perundang-undangan yang mengatur 2015 yang juga dihadiri oleh para
hak-hak minoritas, penggunaan bahasa perwakilan dari kaum minoritas
antaretnis di Krimea, dan pemberian nasional, Thors mendesak untuk
pendidikan kepada kaum minoritas membentuk sebuah badan eksekutif
130 International & Diplomacy Vol. 3, No. 1 (Juli-Desember 2017)
Upaya OSCE dalam Menangani Konflik di Ukraina Timur

khusus di Ukraina yang memfokuskan substansi reformasi, meningkatkan


pada pemeliharaan hak-hak asasi pengembangan komunitas pakar
manusia kaum minoritas dari semua mediator dan fasilitator dialog Ukraina,
etnis yang ada di seluruh wilayah berusaha untuk menjamin aksesibilitas
Ukraina (OSCE High Commissioner on dan transparansi dari keadilan
National Minorities, 2015). konstitusional, dan meningkatkan
partisipasi warga sipil dalam mekanisme
4. Proyek Dialog Nasional pencegahan pelanggaran hak-hak asasi
Atas permintaan Ukraina pada manusia. Proyek Dialog Nasional OSCE
tanggal 20 Maret 2014, OSCE juga ini dilaksanakan oleh Koordinator
mengerahkan sebuah tim yang terdiri Proyek OSCE di Ukraina dan dibantu
dari 15 pakar internasional sebagai oleh Majelis Parlemen OSCE yang
bagian dari sebuah Proyek Dialog bertujuan untuk memelihara dialog
Nasional untuk mengidentifikasi lebih nasional tersebut di tingkat parlemen
lanjut wilayah-wilayah kegiatan OSCE Ukraina.
untuk mendukung dalam membangun
kepercayaan di antara perbedaan lapisan 5. Koordinator Proyek
masyarakat di Ukraina. Tim proyek Koordinator Proyek OSCE di
tersebut dikerahkan selama empat Ukraina merupakan badan operasi
minggu di Odessa, Kharkiv, Luhansk, lapangan yang bertugas untuk
Dnepropetrovsk, Donetsk, dan Lviv. manajemen krisis dan pencegahan
Proyek tersebut dilaksanakan oleh konflik. Pekerjaan-pekerjaan Koordina-
Koordinator Proyek OSCE dan dipimpin tor Proyek OSCE meliputi tiga bidang
oleh Duta Besar Hidajet Biščević yang utama. Pertama, demokratisasi dan
berasal dari Kroasia. pemerintahan yang bersih. Kedua, aturan
Proyek tersebut membantu hukum dan hak asasi manusia. Ketiga,
membuka jalan bagi sebuah inisiatif baru program lintas dimensi yang terdiri dari
yang bersifat komprehensif, yaitu ekonomi, lingkungan, dan politik-militer.
“Dialog Nasional untuk Reformasi, Koordinator Proyek OSCE di
Keadilan, dan Pembangunan” yang Ukraina ini diberi mandat untuk
diluncurkan pada musim semi 2015. Hal merencanakan, melaksanakan, dan
ini akan memberikan perluasan wawasan memantau proyek-proyek dalam rangka
di lapangan melalui acara debat tingkat membantu Ukraina meningkatkan
lokal dan tingkat nasional mengenai keamanan negaranya dan membantu
International & Diplomacy Vol. 3, No. 1 (Juli-Desember 2017) 131
Muhammad Dedy Yanuar dan Ali Muhammad

mengembangkan legislasi, institusi- Interparliamentary Liaison Group di


institusi, dan praktik-praktik yang sesuai Ukraina untuk mempromosikan dialog
dengan standar demokrasi. Tujuan dan de-eskalasi konflik. Kedua, Majelis
utamanya adalah mendukung Ukraina Parlemen OSCE menjadi tuan rumah
dalam menyesuaikan legislasi, struktur, untuk beberapa pertemuan-pertemuan
dan proses sebagai prasyarat dari sebuah yang diadakan secara langsung antara
negara demokrasi yang modern yang Parlemen Ukraina dan Parlemen
dibangun di lingkungan yang aman bagi Federasi Rusia sejak krisis tersebut
rakyatnya (OSCE, 2015). dimulai. Ketiga, Majelis Parlemen OSCE
melaksanakan pekerjaan pengamatan
6. Majelis Parlemen pemilihan umum presiden dan pemilihan
Majelis Parlemen berfungsi parlemen Ukraina pada tahun 2014.
untuk meningkatkan partisipasi aktif Perbedaan pandangan antara
terhadap seluruh negara-negara anggota Rusia dan Ukraina mengenai intervensi
OSCE dan untuk menunjukkan bagian dan aneksasi wilayah Krimea yang
dari proses parlemen yang memiliki dilakukan oleh Rusia, yang dianggap
hubungan erat antaranggotanya, yaitu tidak sah oleh pemerintah baru Ukraina
antara negara-negara yang ikut dan negara-negara Uni Eropa ini
berpartisipasi dalam Majelis Parlemen sebenarnya merupakan akar
ini. Kepemimpinan dan anggota Majelis permasalahan yang menyebabkan krisis
Parlemen OSCE telah berperan aktif terus terjadi secara berkepanjangan.
dalam menanggapi krisis di Ukraina OSCE juga mengadakan pertemuan tiga
sejak terjadinya protes massa yang arah (Trilateral Contact Group) antara
dimulai pada akhir 2013. Majelis perwakilan Ukraina, Rusia, dan Majelis
Parlemen menunjukkan partisipasi aktif Parlemen OSCE yang dituangkan ke
yang telah terdokumentasikan dari tahun dalam Protokol Minsk sebagai bentuk
2013 hingga 2015. dari kesungguhan tiga aktor ini dalam
Terdapat beberapa upaya penting menyelesaikan krisis di Ukraina
yang dilakukan oleh Majelis Parlemen (Haskelindos, 2015). Dari 12 poin
OSCE terkait penyelesaian krisis di Protokol Minsk ini, salah satu poinnya
Ukraina Timur (OSCE Parliamentary adalah melakukan dialog nasional yang
Assembly, 2015). Pertama, Majelis inklusif antara pihak yang bertikai.
Parlemen OSCE telah diberikan mandat
untuk menciptakan sebuah
132 International & Diplomacy Vol. 3, No. 1 (Juli-Desember 2017)
Upaya OSCE dalam Menangani Konflik di Ukraina Timur

Kesimpulan untuk mempromosikan dialog terbuka


Artikel ini menganalisis peran dan komprehensif antarnegara agar dapat
penting Organization for Security and terjadi de-eskalasi konflik di wilayah
Co-operation in Europe (OSCE) dalam tersebut.
menangani krisis di Ukraina Timur 2014. Namun demikian, dalam upaya
Setelah jatuhnya Presiden Ukraina meredakan konflik di Ukraina tersebut,
Viktor Yanukovych yang pro-Rusia OSCE masih menemui berbagai
tahun 2014, Rusia melakukan aneksasi hambatan di lapangan akibat ketegangan
terhadap wilayah Krimea secara ilegal. hubungan bilateral antara Ukraina dan
Aneksasi ilegal terhadap Krimea itu Rusia.
kemudian diikuti dengan pecahnya
konflik bersenjata antara pihak separatis Daftar Pustaka
pro-Rusia dengan pihak pemerintah di Buku
wilayah Ukraina Timur. Konflik Bache, Ian dan Stephen George. Politics
berlarut-larut karena Rusia melakukan in the European Union. New
intervensi dengan mendukung pihak York: Oxford University Press,
pemberontak. 2006.
Artikel ini menunjukkan bahwa Carlsnaes, Walter, Thomas Risse, dan
OSCE berperan strategis dalam Beth A. Simmons. Handbook
merespon krisis tersebut. Pertama, Hubungan Internasional. Jakarta:
OSCE berusaha untuk menjembatani dan Nusa Media, 2014.
meredakan ketegangan dengan Cohen, Richard dan Michael Mihalka.
melibatkan kedua negara yang sedang Cooperative Security: New
berkonflik melalui wadah dialog yang Horizons for International
bersifat komprehensif. Kedua, OSCE Order. Garmisch-Partenkirchen:
mengirimkan Misi Pemantauan Khusus George C. Marshall European
untuk memonitor dinamika krisis di Center for Security Studies,
Ukraina Timur secara intensif. Ketiga, 2001.
OSCE melaksanakan Misi Penilaian Hak Galbreath, David J. The Organization for
Asasi Minoritas guna melindungi kaum Security and Co-operation in
minoritas nasional di Ukraina. Keempat, Europe. New York: Routledge,
OSCE juga menciptakan 2007.
Interparliamentary Liaison Assembly
melalui organ Parliamentary Assembly
International & Diplomacy Vol. 3, No. 1 (Juli-Desember 2017) 133
Muhammad Dedy Yanuar dan Ali Muhammad

Hadi, Sutrisno. Metodologi Riset. the Panel of Eminent Persons on


Yogyakarta: Pustaka Pelajar, European Security as a Common
2015. Project. Panel of Eminent
Sandole, Dennis J.D. Peace and Security Persons on European Security as
in the Postmodern World: The a Common Project (17 Juni
OSCE and Conflict Resolution. 2015).
New York: Routledge, 2007. Muladi. “Pemanfaatan Kerjasama
Schouten, Peer. Theory Talks: Keamanan untuk Menghadapi
Perbincangan Pakar Sedunia Bahaya Keamanan Komprehensif
tentang Teori Hubungan dalam Rangka Ketahanan
Internasional. Yogyakarta: Nasional dan Memperkokoh
Lembaga Pengembangan NKRI”. PPRA dan PPSA
Pendidikan, Penelitian, dan Lembaga Ketahanan Nasional.
Masyarakat dan Pusat Pengkajian Lembaga Ketahanan Nasional
Strategi dan Kebijakan, 2012. (2012).
OSCE Office for Democratic Institutions
Jurnal and Human Rights. “Situation
Haskelindos, Alkurni. “Upaya Assessment Report Roma in
Organization for Security in Ukraine and the Impact of the
Europe dalam Membantu Current Crisis”. Field Assessment
Menangani Krisis Ukraina 2013- Visits. OSCE Office for
2014”. JOM FISIP UNRI, Vol. 2, Democratic Institutions and
No. 2 (Oktober 2015), hal 1-14. Human Rights Report (29
Pujayanti, Adirini. “Posisi Rusia dan September 2014).
Perkembangan Krisis Ukraina”. OSCE Special Monitoring Mission to
Info Singkat Hubungan Ukraine. “The Impact of the
Internasional, Vol. 6, No. 13 Crisis in Ukraine on its Western
(Juli 2014), hal. 5-8. Regions”. Thematic Reports from
the Special Monitoring Mission
Dokumen Lain to Ukraine. OSCE Special
Ischinger, Amb. Wolfgang. “Lessons Monitoring Mission to Ukraine
Learned for the OSCE from its (30 Maret 2015).
Engagement in Ukraine”. Interim OSCE Special Monitoring Mission to
Report and Recommendations of Ukraine. “Civil Society and the
134 International & Diplomacy Vol. 3, No. 1 (Juli-Desember 2017)
Upaya OSCE dalam Menangani Konflik di Ukraina Timur

Crisis in Ukraine”. Thematic BBC Indonesia. “Krisis Ukraina:


Reports from the Special ‘Pasukan khusus Rusia’
Monitoring Mission to Ukraine. ditangkap”. BBC Indonesia, 18
OSCE Special Monitoring Mei 2015.
Mission to Ukraine (11 Februari http://www.bbc.com/indonesia/d
2015). unia/2015/05/150518_dunia_russ
Wahyu. Politik Luar Negeri Rusia ia_soldiers (diakses pada tanggal
terhadap Ukraina dalam Kasus 10 Oktober 2015).
Crimea. Skripsi Universitas BBC Indonesia. “Pertempuran Militer
Muhammadiyah Yogyakarta Ukraina dan Pemberontak
(2015). Marak”. BBC Indonesia, 20
Januari 2015.
Internet http://www.bbc.com/indonesia/d
Adiladjali. “Di Rusia, Ban serukan unia/2015/01/150120_ukraina_te
dialog yang jujur dan konstruktif mpur_donetsk (diakses pada
antara Kiev dan Moskow”. tanggal 28 November 2015).
United Nations Information BBC Indonesia. “Peta perdamaian
Centre Jakarta, 21 Maret 2014. Ukraina disepakati”. BBC
http://unic- Indonesia, 12 Februari 2015.
jakarta.org/2014/03/21/di-rusia- http://www.bbc.com/indonesia/d
ban-serukan-dialog-yang-jujur- unia/2015/02/150212_ukraina_se
%E2%80%8B%E2%80%8Bdan- pakat (diakses pada tanggal 10
konstruktif-antara-kiev-dan- Oktober 2015).
moskow/ (diakses pada tanggal Berlianto. “Ukraina Wacanakan
28 November 2015). Penghapusan Hak Veto Rusia di
Aljazeera. Timeline: “Ukraine’s political PBB”. Sindonews.com,
crisis”. Aljazeera, 20 September September 2015.
2014. http://international.sindonews.co
http://www.aljazeera.com/news/e m/read/1046021/41/ukraina-
urope/2014/03/timeline-ukraine- wacanakan-penghapusan-hak-
political-crisis- veto-rusia-di-pbb-1442499679
201431143722854652.html (diakses pada tanggal 10 Oktober
(diakses pada tanggal 28 2015)..
November 2015).
International & Diplomacy Vol. 3, No. 1 (Juli-Desember 2017) 135
Muhammad Dedy Yanuar dan Ali Muhammad

Bima. “Standar Ganda Barat dalam omasi.dan.Tuduhan.AS.ke.Rusia


Referendum di Skotlandia dan (diakses pada tanggal 10 Oktober
Ukraina”. Liputan Islam, 22 2015).
September 2014. IRIB. “Peta Jalan OSCE Selesaikan
http://liputanislam.com/berita/sta Krisis Ukraina”. IRIB World
ndar-ganda-barat-dalam- Service, 15 Mei 2014.
referendum-di-skotlandia-dan- http://indonesian.irib.ir/editorial/f
ukraina/ (diakses pada tanggal 28 okus/item/80338-
November 2015). Peta_Jalan_OSCE_Selesaikan_K
CNN Indonesia. “Gencatan Senjata risis_Ukraina (diakses pada
Rusia-Ukraina Tak Efektif”. tanggal 10 Oktober 2015).
CNN Indonesia, 5 September Liauw, Hindra. “Hampir 1.000 Tewas
2014. karena Konflik di Ukraina
http://www.cnnindonesia.com/int Timur”. Kompas.com, 21
ernasional/20140905174752-135- November 2014.
2599/gencatan-senjata-rusia- http://internasional.kompas.com/r
ukraina-tak-efektif/ (diakses pada ead/2014/11/21/05040011/Hampi
tanggal 24 November 2015). r.1.000.Tewas.karena.Konflik.di.
De Britto, Johannes Sutanto. “OSCE Ukraina.Timur (diakses pada
Jadi Aktor Penting di Tengah tanggal 10 Oktober 2015).
Krisis Ukraina”. Jaring News, OSCE Economic and Environmental
2015. Activities. “Factsheet of the
http://jaringnews.com/internasion Office of the Co-ordinator of
al/uni-eropa/61410/osce-jadi- OSCE Economic and
aktor-penting-di-tengah-krisis- Environmental Activities”.
ukraina (diakses pada tanggal 28 OSCE, 20 Mei 2015.
November 2015). http://www.osce.org/eea/30348
Galih, Bayu. “Dilema Ukraina, di (diakses pada tanggal 19
Tengah Upaya Diplomasi dan November 2015).
Tuduhan AS ke Rusia”. OSCE Forum for Security Co-operation.
Kompas.com, 6 Februari 2015. “Code of Conduct on Politico–
http://internasional.kompas.com/r Military Aspects of Security”.
ead/2015/02/06/06170061/Dilem OSCE, 20 Mei 2015.
a.Ukraina.di.Tengah.Upaya.Dipl http://www.osce.org/fsc/41355
136 International & Diplomacy Vol. 3, No. 1 (Juli-Desember 2017)
Upaya OSCE dalam Menangani Konflik di Ukraina Timur

(diakses pada tanggal 19 Assembly, 20 Mei 2015.


November 2015). http://www.oscepa.org/parliamen
OSCE High Commissioner on National tary-diplomacy/ukraine-
Minorities. “OSCE High responding-to-the-crisis (diakses
Commissioner on National pada tanggal 19 November
Minorities Assess Inter-Ethnic 2015).
Situation In South-Eastern OSCE Special Monitoring Mission.
Ukraine”. OSCE, 20 Mei 2015. “Special Monitoring Mission,
http://www.osce.org/hcnm/19885 What We Do”. OSCE, 20 Mei
6 (diakses pada tanggal 28 2015.
November 2015). http://www.osce.org/ukraine-
OSCE High Commissioner on National smm/117799 (diakses pada
Minorities. “OSCE High tanggal 28 November 2015).
Commissioner on National OSCE Special Monitoring Mission.
Minorities urges dialogue and “Special Monitoring Mission,
compromise on ‘divisive’ Who We Are”. OSCE, 20 Mei
language law in Ukraine”. OSCE, 2015.
20 Mei 2015. http://www.osce.org/ukraine-
http://www.osce.org/hcnm/92418 smm/117795 (diakses pada
(diakses pada tanggal 28 tanggal 28 November 2015).
November 2015). OSCE. “Factsheet on OSCE
OSCE Observer Mission at the Russian Engagement with Ukraine, OSCE
Checkpoints Gukovo and Response to the crisis in and
Donetsk. “The OSCE Observer around Ukraine”. OSCE, 1 Juni
Mission at the Russian 2015.
Checkpoints Gukovo and http://www.osce.org/home/12557
Donetsk, Who We Are”. OSCE, 5 (diakses pada tanggal 28
20 Mei 2015. November 2015).
http://www.osce.org/om/121739 OSCE. “Mandate of OSCE Project
(diakses pada tanggal 28 Coordinator in Ukraine”. OSCE,
November 2015). 20 Mei 2015.
OSCE Parliamentary Assembly. http://www.osce.org/ukraine/106
“Ukraine: Responding to the 005 (diakses pada tanggal 19
Crisis”. OSCE Parliamentary November 2015).
International & Diplomacy Vol. 3, No. 1 (Juli-Desember 2017) 137
Muhammad Dedy Yanuar dan Ali Muhammad

OSCE. “What We Do”. OSCE, t.thn. Tuwo, Andreas Gerry. “16-1-2014:


http://www.osce.org/what Lewat Referendum
(diakses pada tanggal 26 Oktober Kontroversial, Crimea Gabung
2015). Rusia”. Liputan6.com, 16 Maret
OSCE. “Who We Are”. OSCE, t.thn. 2015.
http://www.osce.org/history http://news.liputan6.com/read/21
(diakses pada tanggal 24 Oktober 91339/16-1-2014-lewat-
2015). referendum-kontroversial-
Patnistik, Egidius. “Gencatan Senjata crimea-gabung-rusia (diakses
Ukraina Terancam”. pada tanggal 25 Maret 2015).
Kompas.com, 8 September 2014. VOA Indonesia. “Krisis Ukraina”. VOA
http://internasional.kompas.com/r Indonesia, 10 Oktober 2015.
ead/2014/09/08/12380721/Genca http://www.voaindonesia.com/co
tan.Senjata.Ukraina.Terancam ntentinfographics/krisis-
(diakses pada tanggal 10 Oktober ukraina/1869046.html (diakses
2015). pada tanggal 10 Oktober 2015).
Ratna, Heppy. “Mogherini: tak ada VOA Indonesia. “Obama, Putin Akan
penyelesaian militer bagi krisis Bahas Ukraina di New York”.
Ukraina”. Antara News, 6 Maret VOA Indonesia, 10 Oktober
2015. 2015.
http://www.antaranews.com/berit http://www.voaindonesia.com/co
a/483677/mogherini-tak-ada- ntent/obama-putin-akan-bahas-
penyelesaian-militer-bagi-krisis- ukraina-di-new-
ukraina (diakses pada tanggal 10 york/2978249.html (diakses pada
Oktober 2015). tanggal 10 Oktober 2015).
Sasongko, Agung. “Rusia: Barat Tak
Niat Selesaikan Krisis Ukraina”.
Republika, 29 April 2014.
http://www.republika.co.id/berita
/internasional/global/14/04/29/n4
shim-rusia-barat-tak-niat-
selesaikan-krisis-ukraina (diakses
pada tanggal 28 November
2015).
138 International & Diplomacy Vol. 3, No. 1 (Juli-Desember 2017)

Anda mungkin juga menyukai