Este Tika
Este Tika
Disusun Oleh:
Lukas Tarigan
177037002
Contents
DAFTAR ISI................................................................................................................. 2
BAB I ............................................................................................................................ 5
PENDAHULUAN ........................................................................................................ 5
BAB II........................................................................................................................... 6
ISI 6
2
PENUTUP..................................................................................................................... 8
3
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas Estetika sebagai tugas akhir semester.
Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari bahwa semua ini tidak terlepas dari
bantuan serta bimbingan dan arahan dari dosen mata kuliah ini, oleh karena itu penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada Prof. sebagai dosen mata kuliah Estetika
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini jauh dari kesempurnaan, maka dari
itu penulis mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan makalah ini. Penulis berharap
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca khususnya dalam memahami materi selama
perkuliahan Estetika.
Penulis
4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sesuatu hal yang terpenting dalam memahami karya tari adalah keindahan. Indah
adalah suatu nilai dari seni. Tari sebagai suatu karya seni memiliki nilai yang disebut
dengan "indah". Indah dalam seni adalah merupakan suatu nilai. Nilai merupakan sesuatu
yang ada pada suatu benda yang dapat memuaskan keinginan manusia didalam karya tari.
Istilah nilai dipakai untuk memberikan arti harga atau kebikan suatu benda.
5
BAB II
ISI
2.1. Pengertian Estetika
Estetika adalah salah satu cabang filsafat yang membahas keindahan. Estetika merupakan
ilmu membahas bagaimana keindahan bisa terbentuk, dan bagaimana supaya dapat merasakannya.
Pembahasan lebih lanjut mengenai estetika adalah sebuah filosofi yang mempelajari nilai-nilai
sensoris yang kadang dianggap sebagai penilaian terhadap sentimen dan rasa. Estetika merupakan
cabang yang sangat dekat dengan filosofi seni.
Estetika berasal dari bahasa Yunani αἰσθητικός (aisthetikos, yang berarti "keindahan,
sensitivitas, kesadaran, berkaitan dengan persepsi sensorik"), yang mana merupakan turunan dari
αἰσθάνομαι (aisthanomai, yang berarti "saya melihat, meraba, merasakan"). Pertama kali
digunakan oleh filsuf Alexander Gottlieb Baumgarten pada 1735 untuk pengertian ilmu tentang
hal yang bisa dirasakan lewat perasaan.
Istilah estetika sangat dekat dan erat hubungannya dengan kata seni, pada saat yang
sama para ahli banyak yang mengkategorikan kedua hal tersebut kedalam definisi yang
sama, akan tetapi tidak sedikit yang menyatakan bahwa estetika adalah sebuah bentuk dari
keindahan yang berbeda dengan istilah seni (baca: perbedaan seni dan keindahan).
Estetika sering dihubungakan dengan sesuatu yang berbau seni karena mengandung
keindahan yang dapat diapandang. Sejak kemunculannya estetika selalu digunakan untuk
mengutarakan bahasa filsafat terhadap karya seni. Namun pada kenyataanyasei tidak hanya
dipandang sebagai sesuatu yang indah sehingga harus ada bidang yang digunakan untuk
menjawab hakekat seni sebenarnya yaitu filsafat seni. (baca: Peran dan fungsi kritik sastra)
Seni sudah menjadi salah satu bagian dalam kehidupan manusia dari zaman ke
zaman dari masa prasejarah hingga sekarang, keberadaan seni sangat melekat dalam setiap
sendi kehidupan dan jiwa manusia sehingga tidak dapat terpisahkan sampai saat ini.
Dengan adanya keterikatan antara seni dan manusia, seni semakin menjadi sesuatu hal yang
menarik bagi sebagian besar orang baik dari negara dan suku manapun.
Kata seni sendiri adalah kata yang berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu kata “sani”
yang memiliki makna “pemujaan”, “persembahan”, dan “pelayanan”. Jadi kata seni
sejatinya memiliki keterikatan yang sangat erat dengan upacara keagamaan yang kemudian
disebut juga dengan kesenian. Salah satu seorang pegiat seni yang bernama Padmapuspita
berpendapat, bahwa seni itu berasal dari kata “genie” yang awalnya dari Bahasa Belanda
6
yang dalam bahasa latin berarti “genius”, dari penjelasan tersebut kemudian disimpulkan
bahwa seni merupakan kemampuan luar biasa yang dibawa sejak lahir. Dalam bahasa
Eropa sendiri kata seni condong ke arah penyebutan “Art” yang dapat diartikan sebagai
artivisual dari suatu benda yang melakukan suatu kegiatan tertentu.
7
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
8
DAFTAR PUSTAKA