Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENDAHULUAN

KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT

1. Definisi
Kebutuhan cairan dan elektrolit adalah suatu proses dinamik karena proses metabolisme
tubuh membutuhkan perubahan yang tetap dalam berespon terhadap stressoir fisiologi dan
lingkungan. Cairan dan elektrolit sangat dibutuhkan oleh tubuh dan jumlahnya harus
diperhatikan demi kesehatan tubuh manusia.

2. Fungsi Cairan Tubuh


1. Transport nutrien kesel
2. Transport hasil sisa metabolisme
3. Transport hormon
4. Mempertahankan panas tubuh dan pengaturan temperatur tubuh
5. Membutuhkan proses pencernaan dan eliminasi

3. Pembagia Cairan Tubuh


Cairan di dalam tubuh dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Cairan Intra Seluler (CIS)
Adalah cairan yang terkandung di dalam sel pada orang dewasa 25lt jumlah CIS ± 40% BB
2. Cairan Ekstra Seluler ( CES)
Adalah cairan yang diluar sel ukuran relatif CES dengan peningkatan usia jumlah CES ± 20%
BB
CES dibagi menjadi 3 yaitu :
a. Cairan Inferstital (CIT)
Cairan Inferstital sel yang megisi ruang yang berada di antara sebagia besar tubuh.
b. Cairan Intravas Kular (CIV)
Cairan yang terkandung didalam pembalut darah terdiri dari plasma.
c. Cairan Transeluler
Cairan yang terkandung didalam rongga kulit dari tubuh.

4. Pergerakan Cairan Tubuh


Perpindahan cairan tubuh tergantung pada permeabilitas membran sel atau kemampuan
membran untuk di tembus cairan dan elektrolit.
Mekanis Pergerakan Cairan Tubuh Melalui 3 Proses, yaitu :
1. Difusi
Proses dimana partikel yang terdapat dalam cairan berpindah diri konsentrasi ke konsentrasi
misal pertukaran O2 dan CO2 dalam alveoli.
2. Osmosis
Berpindahnya pelarut air melalui membran semi peimieabel dari larutan berkonsentrasi
rekonsentrasi sehingga air masuk dalam larutan.
a. Isotonik
Suatu larutan yang osmolalitanya sama dengan plasma darah.
b. Hipotonik
Suatu larutan yang memiliki konsentrasi solut lebih rendah dari plasma darah.
c. Hipertonik
Larutan yang memiliki konsentrasi lebih rendah dari plasma darah.

5. Pengaturan Cairan Tubuh


1. Asupan Cairan diperoleh dari :
a. Cairan Ingested
Sumber yang paling besar dari air pengambilan air tersebut diatur oleh mekanisme hous
b. Air dalam makanan, biasanya didapatkan dari sayuran dan buah-buahan.
c. Air dari oksidasi metabolisme

2. Hilangnya Cairan
a. Cairan dikeluarkan melalui ginjal dan saluran gas troin testinal
b. Kehilangan air melalui kulit
c. Paru-paru mengalami kehilangan cairan rata-rata 40 ml/hr
d. Kehilangan air tidak dapat dirasakan oleh tubuh
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan cairan.
a. Umur
Variasi usia berkaitan dengan luas permukaan tubuh metabolisme yang diperlukan dan BB.
b. Temeratur Lingkungan
Panas yang berlebihan dapat menyebabkan berkeringat. Seseorang dapat kehilangan Nacl
melalui keringat sebanyak 15-30 g/hari.
c. Diet
Saat tubuh kekurangan nutrisi tubuh akan memecah cadangan energi.
d. Stres
Menyebabkan peningkatan metabolisme sel, konsentrasi darah dan glikolisis mekanisme ini
menimbulkan retensi sidium dan air akan menimbulkan produksi ADH dan menurunkan
produksi urin
e. Sakit
Terdapat banyak sel rusak, sehingga untuk memperbaikinya sel membutuhkan, proses
pemenuhan kebutuhn cairan yang cukup.

6. kebutuhan Cairan dan Elektrolit dalam Tubuh diatur oleh :


1. Ginjal
Organ yang memiliki peran cukup besar dalam pengaturan kebutuhan cairan dan elektrolit
dilihat dari fungsi ginjal sebgai penagtur air.
2. Kulit
Bagian paling penting dalam pengaturan cairan yang terkait dengan proses pengaturan panas
3. Paru-Paru
Berperan dalam pengeluaran cairan dengan menghasilkan insensible 1055 ± 400 ml/hari.
4. Gastrointestinal
Berperan dalam pengeluaran cairan melalui proses penyerapan dan pengeluaran air.

Pengaturan keseimbangan cairan dapat melalui mekanisme rasa haus yang dikontrol sistem
endokrin (hormonal) yakni anti diuretik hormon (ADH) sistem aldosteron, prostagladin, dan
glukokortiroid :
1. ADH
Berperan meningkatkan reapsorpsi air sehingga dapat mengendalikan keseimbangan air
dalam tubuh.
2. Aldosteron
Berfungsi pada absorpsi No.
3. Prostaglandin
Berfungsi merespon radang pengendalian TD. Kontraksi uterus, dan pengaturan pergerakan
gastrointestinal.

7. Masalah Keseimbangan Cairan


1. Hipovolum atau Clehidrasi
Terjadi karena penurunan asupan cairan dan kelebihan pengeluaran pengosongan
cairan ini terjadi pada pasien diare dan muntah ada 3 macam kekurangan volume cairan
eksternal atau dehidrasi yaitu :
a. Dehidrasi isotonik, terjadi jika kehilangan sejumlah cairan dan elektrolitnya seimbang.
b. Dehidrasi hipertonik, terjadi jika kehilangan sejumlah air yang lebih banyak dari dari
pada elektrolitnya.
c. Dehidrasi hipotonik, terjadi jika tubuh lebih banyak kehilangan elektrolitnya daripada
air.
Macam Dehidrasi ( kurang volume cairan ) Berdasarkan Derajatnya :
a. Dehidrasi Berat
1. Pengeluaran / kehilangan cairan 4 – 6 c
2. Serum Na 159 – 166 Meg/ L
3. Hipotensi
4. Turgor Kulit Buruk
5. Nadi dan RR
6. Kehilangan cairan mencapai > 10% BB
b. Dehidrasi Sedang
1. Kehilangan cairan antara 5 – 10% BB, 2 – 4L
2. Mata cekung
c. Dehidrasi Ringan
1. Kehilangan cairan antara 5% BB 1,5 – 2L

2. Hipervolemi atau Overdrasi


Kelebihan cairan yaitu hipervolume (peningkatan : volume darah) dan edema
NILAI – NILAI NORMAL
Presentase Cairan dalam tubuh manusia :
Umur
Presentase
Bagi cukup umur, BBL
1 tahun
Usia puber (39 tahun)
40 – 60 tahun
760 tahun
70 – 80 %
64 %
54 – 60 %
47 – 55 %
46 – 52 %

Gejala Klinis kekurangan elektrolit :


1. Haus
2. Anoreksia
3. Lemas / pucat
4. Kulit dingin
Tanda dan Gejala secara umum :
1. Hipotensi
2. Takikardi
3. Lemah
4. Mual
5. Muntah
6. Turgor kulit buruk
7. Nadi dan pernafasan meningkat
8. Mata cekung

Masalah Kebutuhan Elektrolit


1. Hiponatremia
Adalah suatu keadaan kekurangan kadar Na dalam plasma darah kurang dari 136 Mea /L
muntak dan diare menimbulkan rasa haus berlebihan.
2. Hipernatremia
Adalah suatu keadaan dimana kadar Na tinggi ditandai dengan mukosa kering, turgor kulit
buruk suhu badan naik disebabkan asupan air berlebihan asupan garam sedikit.
3. Hipokasemia
Adalah suatu keadaan dimana kadar kalium dalam darah tinggi, terjadi pada pasien diare
berkepanjangan ditandai lemahnya denyut nadi, turun TD.
4. Hiperkalemia
Adalah suatu keadaan dimana kadar kalium dalam darah tinggi terjadi pada pasien penyakit
ginjal, ditandai dengan mual, muntah.
5. Hipomagnesia
Adalah kekurangan kadar megnesia dalam darah ditandai dengan takikardi, hipertensi, kram
pada kaki dan tangan.
6. Hipermagnesia
Adalah kondisi kelebihan kadar magnesium dalam darah, ditandai dengan gangguan
pernapasan.
DAFTAR PUSTAKA

Potter, PA dan Perry. 2005 fundamental keperawatan volume 2 EDISI. Jakarta. EDC.
Massjoer, Arif . dkk, 2001, kapita soleka kedokteran edisi III Jilid I, Jakarta, Media
AESCULAPIUS
Doenges marilynn E. Dkk. 1999, Rencana Keperawatan Jakarta EGC.

Anda mungkin juga menyukai