Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam tubuh manusia terdapat banyak organ-organ dimana organ-
organ tersebut membentuk suatu sistem yang mengatur fungsi-fungsi
tertentu, seperti sistem pencernaan, sistem endokrin, sistem sirkulasi, sistem
pernapasan, dan sitem lainnya. Sistem Pernafasan atau Respirasi adalah
Sistem pada manusia yang berfungsi untuk mengambil oksigen dari udara
luar dan mengeluarkan karbondioksida melalui paru-paru. Pernapasan
adalah suatu proses yang terjadi secara otomatis walau dalam keadaan
tertidur sekalipun karena sistem pernapasan dipengaruhi oleh susunan saraf
otonom.
Organ-organ yang termasuk dalam sistem pernapasan antara lain
hidung, faring, laring, esofagus, trakhea, bronkus, bronkeolus, dan alveolus.
Apabila salah satu organ terganggu, maka sistem pernapasannya pun akan
terganggu, karena organ-organ tersebut merupakan satu kesatuan dalam
sistem pernapasan.
Banyak faktor yang dapat mengganggu sistem pernapasan pada
manusia, seperti faktor keturunan/genetik maupun faktor lingkungan. Faktor
keturunan merupakan faktor yang diturunkan dari keluarga itu sendiri, misal
sepasang suami istri melahirkan seorang anak yang memiliki penyakit asma,
ternyata ayahnya memiliki riwayat penyakit asma dan itu diturunkan kepada
anaknya.
Sedangkan faktor lingkungan bisa dari mana saja, seperti lingkungan
kantor, sekolah, jalan raya, rumah, dan lain-lain. Contoh di lingkungan jalan
raya, jalan raya identik dengan banyaknya kendaran bermotor yang asap
knalpotya mengandung gas karbon monoksida dan asap tersebut jika
terhirup setiap harinya dapat menyebabkan gangguan pada paru-paru.
Debu-debu yang bertebaran juga dapat mengganggu pernapasan
seseorang, khususnya bagi orang yang mempunyai alergi terhadap debu.
Selain itu, asap rokok juga dapat menyebabkan gangguan pernapasan, baik
bagi perokok aktif maupun perokok pasif.
1
2
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan sistem pernapasan?
2. Apa saja gangguan pada sistem pernapasan manusia?
3. Apa saja faktor-faktor yang dapat menyebabkan gangguan pada sistem
pernapasan manusia?
4. Apa saja alat-alat pernapasan?
5. Apa saja penyakit yang sering timbul pada sistem pernapasan?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui tentang sistem pernapasan.
2. Untuk mengetahui gangguan pada sistem pernapasan manusia.
3
A. Sistem Pernapasan
“Sistem pernapasan atau sistem respirasi adalah sistem organ yang
digunakan untuk pertukaran gas” (Wikipedia, 2016). Rab (2010:29)
menyatakan bahwa fungsi pernapasan dapat dibagi menjadi 2, yaitu
pertukaran gas dan pengaturan keseimbangan asam basa. Menurut Sloane
(dalam Widyastuti, 1994:266) memberikan penjelasan tentang fungsi
pernapasan sebagai berikut.
Fungsi pernapasan adalah untuk mengambil oksigen (O2) dari
atmosfer ke dalam sel-sel tubuh dan untuk mentranspor karbon dioksida
(CO2) yang dihasilkan sel-sel tubuh kembali ke atmosfer. Organ-organ
respiratorik juga berfungsi dalam produksi wicara dan berperan dalam
keseimbangan asam basa, pertahanan tubuh melawan benda asing, dan
pengaturan hormonal tekanan darah.
Manurung, Suratun, Krisanty, dan Ekarini (2009:13) meyebutkan
bahwa sistem pernapasan bagian atas terdiri dari hidung, faring, laring, dan
trakhea. Sedangkan untuk sistem pernapasan bagian bawah, menurut
Marunung, Suratun, Krisanty, dan Ekarini (2009:21) terdiri dari bronkhus,
bronkhiolus, dan alveolus.
Macam pernapasan menurut Putri (2009) dibagi menjadi 2 jenis, yaitu
pernapasan dada dan pernapasan perut.
1. Pernapasan dada
4
5
1. Pneumonia
Pneumonia adalah proses peradangan pada parenkim paru-paru,
yang biasanya dihubungkan dengan meningkatnya cairan pada alveoli.
“Radang paru-paru atau pneumonia adalah kondisi inflamasi pada paru,
utamanya memengaruhi kantung-kantung udara mikroskopik yang dikenal
sebagai alveolus” (Wikipedia, 2016). Menurut alodokter, pada pengidap
pneumonia, sekumpulan kantong-kantong udara kecil di ujung saluran
pernapasan dalam paru-paru akan membengkak dan dipenuhi cairan.
10
3. Bronkitis
Bronkitis adalah suatu peradangan yang terjadi pada bronkus.
“Bronkitis adalah suatu peradangan pada cabang tenggorok (bronkus)
(saluran udara di dalam paru-paru)” (Wikipedia, 2016). Selain itu,
wikipedia juga menyebutkan bahwa bronkitis biasanya bersifat ringan dan
pada akhirnya akan sembuh sempurna. Tetapi pada penderita yang
memiliki penyakit menahun (misalnya penyakit jantung atau penyakit
paru-paru) dan pada usia lanjut, bronkitis bisa bersifat serius.
11
4. Abses paru
Abses paru adalah suatu lesi nekrotik setempat pada parenkim paru
yang berisi pus (nanah). Menurut Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, abses merupakan kumpulan pus (nanah) yang terletak dalam
satu kantung yang terbentuk dalam jaringan yang disebabkan oleh suatu
proses infeksi oleh bakteri, parasit atau benda asing lainnya. Jadi, abses
paru merupakan keadaan dimana terdapat pus (nanah) di dalam paru-
paru.
2. Laringitis
Etiologi laringitis antara lain : virus, bakteri, perluasan infeksi
rhinitis. Selain itu, laringitis dapat juga disebabkan oleh:
a. Suhu udara yang dingin
b. Perubahan temperatur tiba-tiba.
c. Pemajanan terhadap debu.
d. Bahan kimia
e. Asap/uap
f. Penggunaan pita suara berlebihan
g. Merokok berlebihan
3. Sinusitis
Etiologi sinusitis antara lain : streptokokus pneumoniae,
stapilokokus aureus, haemofilus influenza, infeksi gigi, dan komplikasi
rhinitis.
12
4. Rinitis
Etiologi rinitis :
a. Infeksi saluran pernapasan atas
b. Penggunaan dekongestan secara terus menerus, oral kontrasepso,
kokain, dan anti hipertensi.
c. Benda asing yang masuk ke dalam hidung.
d. Deformitas struktural
e. Neoplasma dan massa
2. Faring ( tekak)
Udara dari rongga hidung masuk ke faring. Faring berbentuk
seperti tabung corong, terletak di belakang rongga hidung dan mulut,
dan tersusun dari otot rangka. Faring berfungsi sebagai jalannya udara
dan makanan. Faring merupakan percabangan 2 saluran, yaitu saluran
pernapasan ( nasofaring) pada bagian depan dan saluran pencernaan
( orofaring)pada bagian belakang.
4. Tenggorokan ( trakea)
Tenggorokan berupa pipa yang panjangnya ± 10 cm, terletak
sebagian di leher dan sebagian di rongga dada. Dinding tenggorokan
tipis dan kaku, dikelilingi oleh cincin tulang rawan, dan pada bagian
dalam rongga bersilia. Silia silia ini berfungsi menyaring benda-benda
asing yang masuk ke saluran pernapasan.
6. Bronkiolus
Bronkiolus adalah anak cabang dari batang tenggorok yang
terdapat dalam rongga tenggorokan dan akan memanjang sampai ke
paru-paru. Jumlah cabang bronkiolus yang menuju paru-paru kanan dan
kiri tidak sama. Bronkiolus yang menuju paru-paru kanan mempunyai 3
cabang, sedangkan bronkiolus yang menuju paru-paru sebelah kiri
hanya bercabang 2. Bronkiolus adalah cabang dari bronkus dan
memiliki dinding yang lebih tipis, pada ujung bronkiolus terdapat banyak
sekali gelembung-gelembung kecil yang dinamakan alveolus. Ciri khas
bronkiolus adalah tidak adanya tulang rawan dan kelenjar pada
mukosanya, pada bagian awal dari cabang bronkiolus hanya memiliki
15
sebaran sel globet dan epitel. fungsi dari bronkiolus adalah sebagai
media yang menghubungkan oksigen yang dihirup agar mencapai paru-
paru.
7. Paru-paru (Pulmo)
Paru-paru terletak di dalam rongga dada bagian atas, di bagian
samping dibatasi oleh otot dan rusuk dan di bagian bawah dibatasi oleh
diafragma yang berotot kuat. Paru-paru ada dua bagian yaitu paru-paru
kanan (pulmo dekster) yang terdiri atas 3 lobus dan paru-paru kiri
(pulmosinister) yang terdiri atas 2 lobus. Paru-paru dibungkus oleh dua
selaput yang tipis, disebut pleura. Selaput bagian dalam yang langsung
menyelaputi paru-paru disebut pleura dalam (pleuravisceralis) dan
selaput yang menyelaputi rongga dada yang bersebelahan dengan
tulang rusuk disebut pleura luar (pleura parietalis).
Tanda dan gejala kanker paru ini hanya akan muncul saat
perkembangan abnormal sell ini semakin parah kearah stadium
yang lebih lanjut, dan ini memerlukan waktu bertahun-tahun sejak
awal perkembangannya. Bahkan ada kemungkinan tidak
menampakkan adanya tanda dan gejala khusus, melainkan hanya
tampak jika dilakukan X-ray. Namun jika beberapa tanda dan
gejala dibawah ini apabila dirasakan, sebaiknya segeralah periksa
ke dokter :
a. Batuk-batuk yang lama pada orang merokok
b. Kesulitan bernafas (nafas pendek)
c. Batuk mengeluarkan darah (meskipun jumlah sedikit)
d. Sering mengalami infeksi paru (pneumonia atau
bronchitis)
e. Adanya nyeri dada, bahu dan bagian punggung
f. Suara yang berubah dari biasanya
g. Batuk lebih dari 2 minggu pada orang yang tidak merokok
h. Lainnya seperti susah menelan, leher dan wajah tampak
membengkak, nafsu makan berkurang, hilangnya berat
badan, cepat lelah atau lemah.
Penyebab Penyakit Kanker Paru-paru
Penyebab terbesar adalah merokok, Sedangkan lainnya
adalah disebabkan adanya kontaminasi udara sekitar oleh zat
asbes, polusi udara oleh asap kendaraan ataupun pembakaran
termasuk asap rokok. Ada beberapa kasus penyakit yang memicu
terjadinya penyakit kanker paru-paru ini, yaitu penyakit TBC dan
Pneumonia. Kedua penyakit ini dapat menimbulkan perlukaan pada
jaringan sell organ paru sehingga mensupport terjadinya
pertumbuhan sell abnormal didalam rongga tersebut. Biasanya
kanker paru yang berkembang dari kasus ini adalah jenis
adenocarcinoma (adenoma).
Penanganan dan Treatment Penyakit Kanker Paru
Penanganan dan treatment atau pengobatan yang dilakukan
pada orang yang terdiagnosa mengalami penyakit kanker paru akan
tergantung dari tingkat stadiumnya, kemungkinan dilakukannya
operasi, serta kondisi umum si Penderita. Hal ini tidak terlepas dari
riwayat serta penyebab dari adanya kanker paru tersebut tentunya.
18
2. Empisema Paru
Emfisema Paru-paru adalah penyakit saluran pernafasan yang
berciri sesak napas terus menerus yang menghebat pada waktu
mengeluarkan tenaga dan sering kali dengan perasaan letih dan tidak
bergairah atau kalau bahasa awamnya disebut “Paru-Paru Basah”
Emfisema Paru-paru adalah penyakit paru obstruktif kronik.
Emfisema paru-paru merupakan penyakit yang gejala utamanya adalah
penyempitan (obstruksi) saluran napas, karena kantung udara di paru
menggelembung secara berlebihan dan mengalami kerusakan yang luas.
Gejala Emfisema Paru-paru
Adapun gejala dari penyakit emfisema paru-paru diantaranya adalah:
a. Pada awal gejalanya serupa dengan bronkhitis Kronis
b. Napas terengah-engah disertai dengan suara seperti peluit
c. Dada berbentuk seperti tong, otot leher tampak menonjol,
penderita sampai membungkuk
d. Bibir tampak kebiruan
e. Berat badan menurun akibat nafsu makan menurun
f. Batuk menahun
Penyebab Emfisema Paru-paru
a. Bronkhitis Kronis yang berkaitan dengan merokok
b. Mengisap asap rokok/debu
c. Pengaruh usia
19
4. Penyakit Pneumonia
Infeksi paru-paru atau yang sering dikenal dengan istilah
Pneumonia merupakan infeksi pada paru-paru yang disebabkan oleh
bakteri atau virus. Penyakit Pneumonia ini dapat menyerang siapa saja
mulai dari bayi, anak-anak, remaja hingga orang tua dapat terkena
Pneumonia. Pada kasus penderita Pneumonia, bakteri atau virus yang
menyerang dapat menginfeksi salah satu organ paru-paru atau bahkan
kedua organ paru-paru. Ketika seseorang terkena flu, bisa saja itu
merupakan penyebab awal terinfeksi bakteri atau virus penyebab
Pneumonia akibat adanya iritasi pada paru-paru yang ditimbulkan oleh flu.
5. Penyakit asma
Asma adalah satu penyakit penyempitan saluran pernafasan yang
ditandai dengan inflamasi (peradangan) di saluran napas dan spasme
(kejang) akut otot polos bronkiolus. Penyakit ini menyebabkan produksi
mukus yang berlebihan dan menumpuk, penyumbatan aliran udara, dan
penurunan pertukaran udara di alveolus. Asma terjadi pada individu
tertentu yang merespon secara agresif berbagai jenis iritan (penyabab
iritasi) di saluran nafas.
Penyebab Penyakit Asma
Ada beberapa faktor resiko yang penyebab penyakit ini, diantaranya
yaitu:
a. Faktor Genetik/keturunan
Adanya riwayat asma atau alergi dalam keluarga,
mengisyaratkan adanya kecederungan genetik/keturunan.
b. Terpapar beberapa rangsangan/iritan berulang atau terus
menerus, terutama pada masa perkembangan.
Meskipun kebanyakan penderita yang didiagnosis adalah
anak-anak, orang dewasa juga dapat terkena penyakit ini tanpa
ada riwayat penyakit sebelumnya, Mungkin penyebabnya :
c. Alergi yang memburuk atau Infeksi Pernafasan Atas yang
berulang, seperti yang dapat terjadi akibat pajanan debu
dilingkungan kerja.
Gejala Klinis Penyakit Asma:
a. Dispnea (sesak nafas) yang bermakna
b. Batuk, terutama dimalam hari
27
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini adalah :
1. Sistem pernapasan adalah sistem di dalam tubuh manusia
yang mengatur masuknya gas oksigen (O2) dari atmosfer dan
keluarnya gas karbo dioksida (CO2) dari dalam tubuh.
2. Penyakit/gangguan pernapasan manusia bermacam-
macam. Manurung, Suratun, Krisanty, dan Ekarini (2009:71—83)
menyebutkan, penyakit infeksi pada saluran pernapasan atas yaitu
29
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, dapat diperoleh saran-saran berikut ini:
1. Bagi orang tua atau dewasa, terutama laki-laki, mulai dibiasakan
untuk mengurangi mengonsumsi rokok, lebih baik lagi jika berhenti
merokok. Dengan begitu dapat mengurangi resiko terkena
penyakit/gangguan pernapasan.
2. Bagi orang tua yang sudah mempunyai anak, diharapkan dapat
menjaga anak dari lingkungan sekitar. Misalnya, di ruangan yang
berdebu dan di jalanan yang dominan dengan asap kendaraan
bermotor dengan memakai masker.
3. Bagi setiap individu, dibiasakan selalu menjaga kebersihan di
lingkungannya agar tetap bersih dan nyaman.
DAFTAR PUSTAKA
http://blackhazel.blogspot.com/2013/03/makalah-biologi-sistem-
pernafasan-pada.html diakses pada 7 desember 2017 jam 02.51
AM
http://yuniherawati.wordpress.com/2012/11/27/makalah-sistem-
pernapasan/ diakses pada 7 desember 2017 jam 02.51 AM
http://hamsahpk4.blogspot.co.id/2013/11/makalah-sistem-pernafasan.html
diakses pada 7 desember 2017 jam 02.51 AM