Anda di halaman 1dari 19

BAB 1.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tahap penyelesaian audit sangat mempengaruhi keberhasilan hasil audit. Tahap


ini sangat penting dan dilaksanakan setelah pelaksanaan audit atas berbagai siklus.
Keputusan yang diambil auditor selama tahap penyelesaian ini untuk mencapai hasil
audit yang optimal. Berbagai prosedur yang diterapkan dalam tahap ini dapat
menghasilkan bukti tambahan yang dapat mempengaruhi kesimpulan audit. Pengaruh
tersebut meliputi kesimpulan akhir atas saldo setiap rekening yang akan dicantumkan
dalam laporan keuangan, dan pendapat auditor atas laporan keuangan secara
keseluruhan. Prosedur-prosedur yang diterapkan pada tahap penyelesaian audit
mempunyai beberapa karakteristik khusus, yaitu:

1. Prosedur-prosedur tersebut tidak mengacu ke siklus transaksi maupun saldo


rekening tertentu.
2. Prosedur-prosedur tersebut dilaksanakan setelah tanggal neraca.
3. Prosedur-prosedur tersebut sangat memerlukan pertimbangan subyektif auditor.
4. Prosedur-prosedur tersebut biasanya dilaksanakan oleh manajer audit atau
akuntan senior yang berpengalaman.

Pada tahap penyelesaian audit, auditor bekerja dengan keterbatasan waktu. Hal
ini diakibatkan oleh keinginan klien untuk memperoleh laporan audit secepat
mungkin. Meskipun waktu tidak mendukung auditor, auditor harus menggunakan
waktu yang tersedia untuk membuat pertimbangan professional dan menyatakan
pendapat sesuai keadaan yang sebenarnya.

Dalam menyelesaikan audit, auditor seringkali menghadapi kendala waktu,


terutama ketika klien berusaha mendapatkan tanggal yang paling cepat untuk
penerbitan laporan audit. Auditor harus menggunakan waktu tersebut untuk membuat
pertimbangan professional yang baik dan menyatakan pendapat yang tepat dalam
situasi bersangkutan. Tanggung jawab auditor dalam menyelesaikan audit dibagi
menjadi tiga kategori berikut ini:

1
1. Menyelesaikan pekerjaan lapangan
2. Mengevaluasi temuan
3. Berkomunikasi dengan klien

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah adalah
sebagai berikut.
1. Bagaimana prosedur dalam penyelesaian pekerjaan lapangan?
2. Bagaimana mengevaluasi temuan?
3. Bagaimana berkomunikasi dengan klien?
4. Bagaimana tanggung jawab setelah audit?

1.3 Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui prosedur dalam penyelesaian pekerjaan lapangan;
2. Untuk mengetahui pengevaluasian temuan;
3. Untuk mengetahui bagaimana berkomunikasi dengan klien;
4. Untuk mengetahui tanggung jawab setelah audit.

BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 MENYELESAIKAN PEKERJAAN LAPANGAN


Dalam penyelesaian pekerjaan lapangan, auditor harus melaksanakan suatu
prosedur audit yang lebih spesifik agar mendapatkan bukti audit tambahan yang
diperlukan. Berikut prosedur yang harus dilakukan :
1. Melakukan review atas peristiwa kemudian

2
2. Membaca notulen rapat
3. Mendapatkan bukti mengenai litigasi, klaim, dan penilaian
4. Mendapatkan surat representasi klien
5. Melaksanakan prosedur analitis

Melaksanakan Review Atas Peristiwa Kemudian


Tanggung jawab auditor untuk menilai kewajaran laporan keuangan klien tidak
terbatas pada pemeriksaan atas peristiwa dan transaksi yang terjadi hingga tanggal
neraca. AU 560, Subsequent Events, menyatakan bahwa auditor juga mempunyai
tanggung jawab spesifik atas peristiwa dan transaksi yang:
a. Mempunyai pengaruh material terhadap laporan keuangan
b. Merupakan peristiwa penting dan bersifat luar biasa
c. Terjadi sesudah tanggal neraca tetapi sebelum penerbitan laporan keuangan serta
laporan auditor
Kejadian ini disebut peristiwa kemudian.

3
Seperti yang terlihat pada gambar di atas, peristiwa kemudia meliputi peristiwa-
peristiwa yang terjadi antara tanggal neraca hngga tanggal penerbitan laporan
keuangan. Gambar di atas juga menunjukkan periode peristiwa kemudian yang
meliputi periode waktu antara tanggal neraca sampai tanggal akhir pekerjaan
lapangan. Selama periode waktu tersebut, auditor diharuskan oleh standar audit
berlaku umum untuk menemukan terjadinya peristiwa kemudian.
Sebelum menyusun draft laporan audit, auditor harus mereview peristiwa-
peristiwa kemudian. Review ini terutama bertujuan untuk menentukan apakah
peristiwa tersebut mempunyai dampak yang sedemikian material terhadap penyajian
informasi di dalam laporan keuangan klien.

Jenis Peristiwa

Berikut adalah dua jenis peristiwa kemudian menurut AU 560.03 dan .05 :

1. Peristiwa Kemudian Jenis 1

Memberikan bukti tambahan berkenaan dengan kondisi yang ada pada tanggal
neraca dan mempengaruhi estimasi yang inheren dalam proses penyusunan laporan
keuangan. Peristiwa jenis 1 tersebut memerlukan penyesuaian atas laporan keuangan.

2. Peristiwa Kemudian Jenis 2

Memberikan bukti berkenaan dengan kondisi yang tidak ada pada tanggal neraca
tetapi muncul setelah tanggal tersebut. Peristiwa jenis 2 tersebut memerlukan
pengungkapan dalam laporan, atau dalam kasus yang sangat material, menyertakan
data pro-forma pada laporan keuangan.

4
Peristiwa Kemudian Jenis 1

Peristiwa atau transaksi ini memberikan informasi tambahan bagi manajemen


untuk menentukan saldo akun penilian pada tanggal neraca dan juga kepada auditor
dalam memverifikasi saldo akun tersebut. Dalam mempertimbangkan apakah suatu
peristiwa kemudian perlu diusulkan kepada klien untuk digunakan meng-adjust
informasi di dalam laporan keuangan klien, maka auditor harus membedakan kondisi
berikut ini:

1. Apakah kondisi yang menyebabkan terjadinya peristiwa kemudian tersebut telah


ada sebelum atau pada tanggal neraca? Jika “Ya”, maka auditor berkewajiban
untuk mengusulkan penyesuaian terhadap informasi yang bersangkutan kepada
klien.
2. Jika keadaan yang menyebabkan terjadinya peristiwa kemudian tersebut tidak
ada sebelum atau pada tanggal neraca, maka peristiwa kemudian tersebut tidak
boleh digunakan untuk meng-adjust informasi di dalam laporan keuangan klien.

Peristiwa Kemudian Jenis 2

Penyebab terjadinya peristiwa kemudian dalam golongan ini tidak ada


sebelum tanggal neraca, tetapi peristiwa ini sangat penting sehingga memerlukan
penjelasan meskipun tidak perlu penjelasan terhadap laporan keuangan klien. Berikut
contoh peristiwa kemudian yang memerlukan penjelasan di dalam laporan keuangan
klien sebagai catatan kaki atau penjelesan dalam laporan audit:

1. Penurunan harga pasar surat berharga yang dimiliki klien sebagai investasi
sementara.
2. Pengeluaran obligasi atau saham.
3. Penyelesaian perkara pengadilan yang peristiwa penyebabnya terjadi setelah
tanggal neraca.
4. Penurunan nilai harga pasar persediaan sebagai akibat larangan pemerintah
terhadap penjualan suatu produk.
5. Kerugian akibat terbakarnya persediaan yang tidak diasuransikan.

5
Untuk memperoleh gambaran mengenai pengaruh peristiwa kemudian terhadap
laporan keuangan, berikut daftar contoh peristiwa kemudian yang diklasifikasikan
menurut akun yang terpengaruh penyajiannya :

6
7
Prosedur Audit Dalam Periode Setelah Tanggal Neraca

Auditor harus mengidentifikasi dan mengevaluasi peristiwa kemudian sampai


tanggal laporan auditor. Tanggung jawab tersebut dapat dilaksanakan dalam dua cara
berikut:
1) Pada saat melaksanakan pengujian substantive akhir tahun, seperti
melakukan pengujian pisha batas dan mencari utang yang tidak dicatat,
auditor harus waspada terhadap kemungkinan adanya peristiwa kemudian.
2) Melaksanakan prosedur audit yang ditetapkan dalam AU 560.12 atau
mendekati akhir pekerjaan lapangan :
 Membaca laporan keuangan interim akhir yang tersedia serta
membandingkannya dengan laporan yang sedang dilaporkan dan
melakukan perbandingan lainnya yang sesuai dalam situasi-situasi
yangada.
 Menanyakan kepada manajemen yang bertanggung jawab atas hal-
hal keuangan dan akuntansi mengenai:
 Setiap kewajiban kontinjen atau komitmen besar yang ada
pada tanggal neraca atau tanggal pertanyaan itu diajukan.
 Setiap perubahan yang signifikan pada modal saham,
hutang jangka panjang atau modal kerja sampai tanggal
pertanyaan diajukan.
 Status saat ini dari pos-pos yang sebelumnya
dipertanggungjawabkan atas dasar data sementara,
pendahuluan, atau tidak konklusif.
 Apakah setiap penyesuaian yang tidak biasa telah
dilakukan sejak tanggal neraca.
 Membaca notulen rapat dewan komisaris, pemegang saham,
dan komite lainnya yang sesuai.
 Menanyakan ahli hokum klien mengenai litigasi, klaim, dan
penilaian.
 Mendapatkan surat pernyataan atau surat representasi dari klien
mengenai perisiwa kemudian yang menurut pendapatnya akan
memerlukan penyesuaian atau pengungkapan.

8
Pengaruh Terhadap Laporan Auditor
Kelalaian dalam mencatat atau mengungkapakan peristiwa kemudian dapat
menimbulkan penyimpangan dalam laporan standar auditor. Oleh karena itu auditor
harus melaksanakan prosedur audit lain dalam hubungannya dengan peristiwa
kemudian.

Membaca Notulen Rapat


Notulen rapat pemegang saham, dewan komisaris, dan subkomitenya, seperti
komite keuangan dan komite audit, dapat memuat hal-hal yang mempunyai
signifikansi audit. Contohnya: dewan komisaris dapat mengotorisasi penerbitan
obligasi baru, pembelian saham treasuri, dan lain lain. Pembacaan notulen rapat
biasanya dilakukan segera setelah hal itu tersedia, guna memberikan auditor
kesempatan maksimum untuk menilai signifikansi auditnya. Misalnya: informasi
yang dipelajari dari catatan tersebut menyebabkan auditor untuk mengubah pengujian
substantif. Dan pembacaan notulen rapat oleh auditor harus didokumentasikan dalam
kertas kerja.

Mendapatkan Bukti Mengenai Litigasi, Klaim, Dan Penilaian


Dalam hal ini auditor harus mengidentifikasi kontijensi yang terjadi terhadap
klien yang diaudit. Mengidentifikasi kontijensi merupakan hal yang penting.
Kontijensi yang diidentifikasi bisa berupa kontijensi keuntungan ataupun kerugian,
kontijensi keuntungan hanya akan berdampak dan menimbulkan masalah yang kecil.
kontijensi kerugian seringkali menimbulkan masalah yang sangat signifkan bagi
auditor. Kontinjensi kerugian meliputi kewajiban yang potensial dari perselisihan
pajak penghasilan, litigasi, klaim, serta penilaian dll.

Pertimbangan Audit
Dinyatakan bahwa untuk mendapatkna suatu bukti dalam melakukan
pertimbangan audit, diperluakan :

9
 Adanya tingkat ketidakpastian mengenai kejadian atau kemungkinan atas
terjadinya situasi kerugian pada suatu entitas dari tuntutan hukum, klaim dan
keputusan pengadilan.
 Periode terjadinya dan penyebab tindakan hukum tersebut terjadi.
 Tingkat probabilitas hasil yang tidak menguntungkan.
 Jumlah atau rentang kerugian yang potensial.

Surat Pertanyaan Audit


Surat pernyataan audit merupakan surat pernyataan audit kepada ahli hukum
klien yang merupakan sarana bagi auditor untuk mendapatkan informasi pendukung
tentang LCA yang diserahkan oleh manajemen.

Mendapatkan Surat Representasi Klien


Auditor mendapatkan surat representasi dari pihak yang berwenang dengan
tujuan untuk memenuhi standar pekerjan lapangan auditor. Surat representasi klien
diperoleh dari presiden direktur dan direktur keuagan yang bertanggal sama dengna
tanggal laporan audit. Representasi manajemen harus dapat :
1. Mengkonfirmasikan representasi lisan yang diberikan kepada auditor
2. Mendokumentasikan kelayakan yang berkelanjutan dari representasi tersebut
3. Mengurangi kemungkinan kesalahpahaman mengenai representasi manajemen

Isi Surat Representasi tediri dari empat kategori pokok terdapat dalam surat
representasi yang mencakup mengenai:
a. Laporan keuangan
b. Kelengkapan informasi
c. Pengakuan, pengukuran, dan pengungkapan
d. Peristiwa kemudian
Melaksanakan Prosedur Analitis
Pelaksanaan prosedur analitis dilakukan sebagai syarat dalam penyelesaian
audit, atau lebih dikenal dengan review keseluruhan. Review secara keseluruhan
dilakukan untuk membantu auditor dalam menilai kesimpulan yang telah dicapai

10
dalam audit dan dlam melakukan evaluasi terhadap laporan keuangan secara
keseluruhan.

2.2 MENGEVALUASI TEMUAN


Auditor mempunyai dua tujuan dalam mengevaluasi temuan-temuan : (1)
menetukan jenis pendapat yang harus dinyatakan dan (2) menetukan apakah GAAS
telah terpenuhi dalam audit. Untuk mencapai tujuan ini, auditor menyelesaikan
langkah-langkah berikut :
 Membuat penilaian akhir atas materialtas dan risiko audit
 Mengevaluasi apakah ada keraguan yang besar menganai usahanya (going
concern)
 Melakukan review teknis atas laporan keuangan.
 Merumuskan pendapat dan membuat naskah laporan audit.
 Melakukan review akhir atas kertas kerja.

A. Membuat Penilaian Akhir Atas Materialitas Dan Risiko Audit


Penentuan auditor atas salah saji dalam suatu akun dapat mencakup komponen
berikut:
 Salah saji yang belum dikoreksi yang secara spesifik diidentifikasi melalui
pengujian substantif atas rincian transaksi dan saldo (dikenal sebagai salah
saji yang diketahui)
 Proyeksi salah saji yang belum dikoreksi yang diestimasi melalui teknik
sampling audit.
 Estimasi salah saji yang dideteksi melalui prosedur analitis dan dikuantifikasi
oleh prosedur audit lainnya.

B. Mengevaluasi Kelanjutan Usaha


AU 341, The Auditor’s Consideration of an Entity Ability to Continue as a
Going Concern,
menetapkan tanggung jawab auditor untuk mengevaluasi apakah ada keraguan yang
substansial tentang kemampuan klien untuk mempertahankan kelanjutan usahanya
selama suatu periode waktu yang layak, yaitu tidak melebihi satu tahun di luar

11
tanggal laporan keuangan yang sedang diaudit. Biasanya, informasi yang akan
menimbulkan keraguan yang substansial tentang asumsi kelanjutan usaha berkaitan
dengan ketidakmampuan entitas untuk terus memenuhi kewajibannya ketika jatuh
tempo tanpa diposisi aktiva yang besar di luar arah bisnis yang biasa,
merestrukturisasi hutang, merevisi operasinya yang dipaksa dari luar, atau melakukan
tindakan yang serupa. Jika auditor merasa yakin bahwa terdapat keraguan yang
substansial mengenai kemampuan perusahaan untuk mempertahankan kelanjutan
usahanya, maka auditor harus :
a) Mendapatkan informasi mengenai rencana manajemen untuk mengurangi
pengaruh kondisi atau peristiwa tersebut.
b) Menilai kemungkinan bahwa rencana tersebut dapat diterapkan secara efektif
tetapi jika auditor menyimpulkan terdapat keraguan yang substansial mengenai
kelanjutan usaha, maka auditor harus:
 Mempertimbangkan kelayakan pengungkapan mengenai kemungkinan
ketidakmampuan entitas untuk mempertahankan kelanjutan usahanya
selama periode waktu yang layak
 Menyertakan suatu paragraf penjelasan dalam laporan audit untuk
mencerminkan kesimpulannya.
 Jika auditor menyimpulkan tidak ada keraguan yang substansial, maka
auditor tetap harus mempertimbangkan kebutuhan akan pengungkapan.

C. Melakukan Review Teknis Atas Laporan Keuangan


Banyak kantor akuntan publik mempunyai daftar periksa laporan keuangan terinci
yang diselesaikan oleh auditor yang melaksanakan review awal atas laporan
keuangan bersangkutan. Daftar periksa yang lengkap itu kemudian direview oleh
manajer dan partner yang bertanggung jawab atas penugasan tersebut. Sebelum
mengeluarkan laporan audit atas klien yang merupakan perusahaan terbuka, review
teknis juga harus dilakukan atas laporan itu oleh partner yang bukan anggota tim
audit.

D. Merumuskan Pendapat dan Menulis Naskah Laporan Audit

12
Selama melakukan penugasan audit, berbagai pengujian audit telah dilaksanakan.
Pengujian-pengujian ini seringkali dilaksanakan oleh personil staf yang partisipasinya
dalam audit mungkin terbatas pada beberapa bidang atau akun. Pada saat pengujian
atas masing-masing bidang fungsional atau pos laporan telah selesai, staf auditor
diharapkan untuk mengikhtisarkan semua temuannya.
Dalam penyelesaian audit, auditor perlu memisahkan temuan-temuan dengan
mengikhtisarkan dan mengevaluasinya untuk tujuan menyatakan pendapat atas
laporan keuangan secara keseluruhan. Tanggung jawab akhir atas langkah-langkah ini
terletak pada partner yang melakukan penugasan itu. Dalam beberapa kasus, manajer
audit dapat mengambil keputusan awal yang kemudian akan direview dengan cermat
oleh partner.
Sebelum mengambil keputusan akhir tentang pendapat, biasanya diadakan suatu
konferensi dengan kien. Pada pertemuan ini, auditor melaporkan semua temuannya
secara lisan dan berusaha memberikan dasar pemikiran untuk melakukan penyesuaian
yang diusulkan dan/atau pengungkapan tambahan. Sebaliknya, manajemen dapat
berusaha untuk mempertahankan posisinya. Pada akhirnya, beberapa kesepakatan
umumnya dapat dicapai tentang perubahan yang harus dilakukan dan auditor dapat
meneruskan dengan mengeluarkan pendapat wajar tanpa pengecualian.

E. Melakukan Review Akhir Atas Kertas Kerja


Review ini dilakukan untuk mengevaluasi pekerjaan yang dilakukan, bukti yang
diperoleh, dan kesimpulan yang dibuat oleh penyusun kertas kerja. Review tambahan
atas kertas kerja dapat dilakukan pada akhir pekerjaan lapangan oleh anggota tim
audit. Tingkatan review yang dapat dilakukan dalam penyelesaian audit ditunjukkan
dalam table berikut:

13
Review yang dilakukan partner atas kertas kerja dirancang untuk mendapatkan
kepastian bahwa :
 Pekerjaan yang dilakukan oleh bawahan adalah akurat dan lengkap.
 Pertimbangan yang dilakukan oleh bawahan adalah layak dan tepat pada
situasi bersangkutan.
 Penugasan audit telah diselesaikan sesuai dengan kondisi dan syarat yang
ditetapkan dalam surat penugasan.
 Semua pertanyaan tentang akuntansi, auditing, dan pelaporan signifikan yang
timbul selama audit telah diselesaikan dengan tepat.
 Kertas kerja mendukung pendapat auditor.
 GAAS dan kebijakan serta prosedur pengendalian mutu kantor akuntan telah
dipenuhi.
2.3 BERKOMUNIKASI DENGAN KLIEN
Setelah audit selesai, auditor akan melakukan komunikasi kepada klien untuk
melakukan penutupan audit yang mana melibatkan komite audit dan manajemen.

A. Mengkomunikasikan Hal-hal Yang Berkaitan Dengan Pengendalian Internal


Komunikasi mengenai pengendalian internal oleh auditor dilakukan secara tertulis
menyampaikan defisiensi pengendalian internal yang signifikan dan kelemaham
material yang terdapat dalam perancangan atau pengoperasioan pengendalian internal
kepda pihak yang berhak. Setiap laporan yang diterbitkan oleh auditor harus
mencakup kondisi sebagai berikut:
1. Adanya tujuan audit yang telah ditujukan dengan melaporkan laporan keuangan
dan bukan hanya memberikan kepastian tentang pengendalian internal.
2. Menyertakan definisi tentang kondisi yang dapat dilaporkan
3. Menyertakan pembatasan pembagian

B. Mengkomunikasikan Hal-hal Yang Berkenaan Dengan Pelaksanaan Audit

14
Auditor diharuskan menyampaiakan hal-hal yang berkenaan dengan audit keapda
mereka yang bertanggungjawab dalam mengawasi proses pelaporan keuangan.
Pelaporan tersebut dikomunikasikan kepada komite audit. Komunikasi dengan komite
audit bisa mencakup hal-hal berikut ini:
1. Tanggung jawab auditor menurut GAAS
2. Kebijakan akuntansi yang signifikan
3. Pertimbangan auditor terhadap mutu prinsip akuntansi suatu entitas
4. Pertimbangan manajemen dan estimasi akuntansi
5. Penyesuaian audit yang signifikan
6. Ketidaksepakatan dengan manajemen
7. Konsultasi dengan akuntan lain
8. Masalah penting yang dibahas dengan manajemen sebelum penarikan diri
9. Kesulitan yang dihadapi dalam pelaksanaan audit

C. Menyiapkan Surat Manajemen


Dalam menyelesaikan audit, auditor akan mengeluarkan surat manajemen
(management letter) untuk memberitahu klien mengenai rekomendasi akuntan publik
mengenai perbaikan setiap bisnis klien. Surat manajemen dapat mencakup komentar
tentang :
1) Hal-hal yang berkaitan dengan pengendalian internal yang tidak
dipertimbangkan sebagai kondisi yang dapat dilaporkan
2) Rekomendasi mengenai pengelolaan sumber daya dan jasa bernilai tambah
yang tercatat selama audit
3) Hal-hal yang bersangkutan dengan pajak

Dalam membuat management letter, auditor perlu memperhatikan beberapa hal


penting agar dihasilkan suatu management letter yang baik dan efektif:
1) Manajemen letter yang dibuat oleh auditor harus tepat waktu, sehingga
perusahaan harus sempat untuk melakukan perbaikan dalam pengendalian
internal itu sendiri.
2) Management letter yang dibuat oleh auditor harus bisa berisi mengenai saran-
saran yang nantinya akan bermanfaat dan bisa diterapkan oleh klien.
3) Komentar dan saran-saran dalam management letter tidak boleh merupakan
sesuatu yang “surprise”.

15
4) Management letter harus menggunakan bahasa yang baik, halus dan tidak
menyinggung perasaan orang lain.
5) Manajemen letter yang dibuat oleh auditor harus mencantumkan kelemahan
yang didasarkan pada urutan pos neraca dan laba rugi dalam laporan keuagnan
sehingga bisa digunakan oleh manajemen secepat mungkin.
6) Manajemen letter harus berisi saran yang telah sesuai dengan kondisi klien
sehingga dapat menunjukkan bahwa akuntan publik memiliki kemauan untuk
membantu klien.
7) Manajemen letter juga harus berisi ucapan terima kasih kepada seluruh jajaran
klien terhadap bantuan dan kerjasama selama melaksanakan audit.

2.4 TANGGUNG JAWAB SETELAH AUDIT


A. Peristiwa Kemudian Yang Terjadi Antara Tanggal Dan Penerbitan Laporan
Audit
SAS 1 (AU 530), menyatakan bahwa auditor tidak mempunyai tanggung jawab
untuk mengajukan pertanyaan atau melaksanakan suatu prosedur audit apapun selama
periode waktu ini guna menemukan peristiwa kemudian yang material. Auditor dapat
menggunakan tanggal ganda dalam laporan audit. Tanggal ganda merupakan praktik
yang paling umum karena member tanggal kembali atas keseluruhan laporan akan
memperluas tanggung jawab auditor secara keseluruhan di luar penyelesaian
pekerjaan lapangan.

B. Penemuan Fakta Yang Ada Pada Tanggal Laporan


Auditor tidak mempunyai tanggung jawab untuk menemukan fakta yang ada
setelah audit pada tanggal laporan audit. Namun, SAS 1 (AU 561.04), menunjukkan

16
bahwa jika (1) auditor menyadari adanya fakta tersebut dan (2) fakta itu mungkin
mempengaruhi laporan yang telah dikeluarkan, maka auditor diwajibkan untuk
memastikan reliabilitas informasi itu. Apabila penyelidikan lebih lanjut menguatkan
eksistensi fakta itu dan auditor merasa yakin bahwa informasi itu penting bagi mereka
yang mengandalkan atau cenderung mengandalkan pada laporan keuangan, maka
auditor harus mengambil langkah-langkah untuk mencegah ketergantungan pada
laporan audit itu di masa depan.
Jika klien menolak untuk mengungkapkan fakta yang baru ditemukan, maka
auditor harus memberi tahu setiap anggota dewan komisaris mengenai penolakan
tersebut penyelidikan yang memuaskan, maka tanpa mengungkapkan informasi
spesifik, auditor harus (1) menunjukkan tidak adanya kerjasama itu dan (2)
menyatakan bahwa jika informasi itu benar, laporan audit tidak dapat lagi diandalkan.

C. Penemuan Prosedur Yang Dihilangkan


Ketika menemukan suatu prosedur yang telah dihilangkan, auditor harus menilai
kepentingan hal itu bagi kepentingan hal itu bagi kemampuannya saat ini untuk
mendukung pendapat yang dinyatakan atas laporan keuangan. AU 390.05
menunjukkan jika auditor memutuskan bahwa pendapatnya tidak dapat didukung dan
auditor yakin bahwa orang-orang saat ini mengandalkan pada laporan itu, maka
auditor harus segera melaksanakan prosedur yang dihilangkan atau prosedur alternatif
yang akan memberikan dasar yang memuaskan atas pendapatnya.
Apabila dasar yang memuaskan untuk menyatakan pendapat telah diperoleh dan
bukti-bukti mendukung pendapat yang dinyatakan, auditor tidak mempunyai
tanggung jawab lagi. Tetapi, jika pelaksanaan prosedur yang dihilangkan
mengungkapkan fakta yang ada pada tanggal laporan sehingga akan mengubah
pendapat yang dinyatakan sebelumnya, auditor harus mengikuti prosedur
pemberitahuan yang diuraikan dalam paragraph terakhir dari bagian terdahulu untuk
mencegah ketergantungan selanjutnya atas laporan bersangkutan. Jika auditor tidak
dapat melaksanakan prosedur alternatif atau yang dihilangkan, maka auditor dapat
berkonsultasi dengan pengacara untuk menentukan tindakan yang tepat.

17
BAB 3 KESIMPULAN

Tahap penyelesaian audit merupakan tahap yang penting untuk memastikan


audit yang berkualitas. Prosedur yang dilaksanakan dalam aktivitas ini mempunyai
beberapa karakteristik yang berbeda, yaitu: 1) prosedur itu tidak bersangkutan dengan
siklus transaksi atau akun-akun spesifik, 2) prosedur itu dilaksanakan sesudah tanggal
neraca, 3) prosedur itu melibatkan banyak pertimbangan subyektif oleh auditor, dan
4) prosedur itu biasanya dilaksanakan oleh manajer audit atau anggota senior lainnya
dari tim audit yang mempunyai pengalaman yang luas dengan klien.

Dalam tahap penyelesaian audit, auditor melaksanakan pengujian tambahan


atas penyajian dan pengungkapan, termasuk mereview kontijensi dan peristiwa
kemudian. Auditor juga mereview kecukupan bukti audit dan keputusan yang diambil
untuk menentukan apakah hal itu mendukung pendapat audit. Kemudian auditor
berkomunikasi dengan komite audit dan manajemen mengenai temuan yang penting
dan persoalan lainnya.

18
DAFTAR PUSTAKA

Al Haryono Jusup, Auditing (Pengauditan), Buku 1, BP STIE YKPN,Yogyakarta


2001
Alvin A. Arens dkk. (2006). Auditing dan Jasa Assurance. Jilid 1.Jakarta: Erlangga.
http://tiasaccountingworld.blogspot.co.id/2013/10/penyelesaian-tanggung-jawab-
setelah.html

19

Anda mungkin juga menyukai