09e01860 PDF
09e01860 PDF
Dr. Rodiah Rahmawaty Lubis, SpM
NIP : 19760417 200501 2 002
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
RSUP H. ADAM MALIK
MEDAN
2009
I. DAFTAR ISI i
II. PENDAHULUAN 1
III. FISIOLOGI AQUOS HUMOUR 2
IV. KLASIFIKASI TONOMETER 3
V. KALIBRASI 4
VI. TEHNIK TONOMETER 4
Tonometer adalah alat yang mengeksploitasi sifat fisik mata untuk mendapatkan tekanan
intra okular tanpa perlu mengkanulasi mata.( 1 )
Sifat fisik kornea normal memberi batasan keakuratan tonometer untuk mengukur
tekanan intra okular, dan sejumlah usaha telah dilakukan untuk mendesign tonometer yang dapat
diaplikasikan juga pada konjungtiva atau pada kelopak mata. ( 1 )
Tonometer pertama yang paling praktis dan sederhana ditemukan oleh Maklakoff pada
tahun 1885. Ficks pada tahun 1888 menemukan tonometer sebagai pelopor tonometer Goldman (
1954 ), yang sekarang secara umum dipertimbangkan sebagai alat paling akurat secara klinis,
berdasarkan pertimbangan cermat area optimal kornea untuk dipipihkan dan tekanan keluar yang
disebabkan oleh elastisitas kornea serta meminimalisir gaya ke dalam yang disebabkan oleh
tekanan permukaan air mata. ( 1 )
Kemudian ditemukan tonometer Schiotz yang tidak memerlukan zat pewarna tertentu dan
lebih cepat dalam penghitungan. ( 1 )
Tonometer Goldman versi pegangan tangan dikenal dengan Draeger dan Perkins,
instrument lanjutan ini cukup nyaman, dapat dipergunakan pada posisi apapun, mudah
dikalibrasi dan telah luas dipakai dalam klinis ofthalmologi. Tonometer Perkins paling dapat
diterima pasien dan bisa dipakai pada anak-anak tanpa anestesi. ( 1 )
Suatu peralatan yang meminimalisir efek penarikan air mata dan gaya lengkung kornea
adalah tonometer Mackay-Marg, dalam situasi dimana kornea cukup abnormal peralatan ini
dapat menyajikan hasil yang dapat dipercaya. Tonometer non kontak adalah suatu tonometer
yang mengukur tekanan intra okuler tanpa kontak langsung dengan kornea dan tanpa anestesi. ( 1 )
Semua tonometer yang ada tidak akan memberikan hasil pemeriksaan yang maksimal
jika pemeriksa tidak mengetahui tehnik secara benar yang menyebabkan terjadinya kesalahan.
Tonometer berguna untuk mengukur tekanan intra okuli. Tekanan intra okuli tergantung
dari kecepatan produksi aquos humor, tahanan terhadap aliran keluarnya dari mata dan tekanan
vena episklera. ( 6 )
Nilai normal tekanan intra okuli 11- 21 mmHg ( rata-rata 16 ± 2,5 mmHg ). ( 6 )
• Aktif sekresi
Aquos humor mengalir dari camera okuli posterior masuk ke kamera okuli anterior melewati
pupil dan dialirkan keluar melalui trabekular ( a ), uveoskleral ( b ) dan iris (c ). ( 6 ) ( Gambar 1 )
Klasifikasi tonometer
1. Metode langsung
Metode langsung : dengan menggunakan kanul di insersikan kedalam bilik mata depan, dan
salah satu ujung yang lain dihubungkan dengan alat manometrik untuk mengukur tekanan
yang diberikan. Walau metode ini merupakan cara yang paling akurat tapi sangat tidak
mungkin oleh karena sangat diluar kelaziman.
Indentasi tonometer
Applanasi tonometer
Kalibrasi
Semua tonometer harus dikalibrasi untuk mendapatkan hasil yang akurat. Kalibrasi
tonometer selalu memerlukan korelasi antara pembacaan alat dan pengukuran simultan
pembacaan manometrik bila mata dikanulasi. ( 1 )
Dua metode kalibrasi tonometer yang berbeda secara mendasar terbagi menjadi : ( 1 )
Prosedur kalibrasi metode keran tertutup, mata dihubungkan pada manometer secara
hidrolik dengan menggunakan kanul.. Keran pada kanul lalu ditutup sehingga mata sementara
tidak berhubungan dengan manometer. Tonometri dilakukan dengan segera.
Prosedur kalibrasi metode keran terbuka, dilakukan pada keadaan yang sama kecuali
keran dibiarkan terbuka, membiarkan tonometer dan sistem manometer seimbang.
Sejumlah usaha dilakukan untuk menstandarkan tonometer, berakhir pada tahun 1942
dengan terbentuknya Komite Standarisasi Tonometer, Akademi Oftalmologi Amerika, dan
Otolaringologi Amerika. Tonometer merupakan alat pengukur tekanan intra okuler yang harus
memenuhi standarisasi sehingga menghasilkan pengukuran nilai yang sama pada pasien yang
sama . ( 1 )
Tehnik tonometer
Tehnik :
• Menjelaskan apa saja yang akan kita lakukan pada saat pemeriksaan
• Kedua jari telunjuk menekan bola mata pada bagian belakang kornea bergantian
• Satu telunjuk mengimbangi tekanan saat telunjuk lainnya menekan bola mata
Gambar 4 ( Sumber : Dasar tehnik pemeriksaan dalam ilmu penyakit mata hal 182 )
Penilaian :
Penilaian dapat dicatat, mata N+1, N+2 , N+3 , atau N-1, N-2, N-3 yang menyatakan tekanan
lebih tinggi atau lebih rendah dari normal. ( 4,7,10 )
2. Tonometer Schiotz
Merupakan tonometer indentasi atau menekan permukaan kornea (bagian kornea yang
dipipihkan) dengan suatu beban yang dapat bergerak bebas pada sumbunya.
Bila tekanan bola mata lebih rendah maka beban akan mengindentasi lebih dalam permukaan
kornea dibanding tekanan bola mata lebih tinggi.
Alat :
• Pencelup
Tehnik :
• Menjelaskan apa saja yang akan kita lakukan pada saat pemeriksaan
• Pasien diarahkan pada posisi duduk miring atau terlentang dengan kepala dan mata berada
pada posisi vertical .
• Mata ditetesi anestesi lokal misalnya pantochain lebih kurang satu atau dua tetes, ditunggu
sampai pasien tidak merasa pedas pada matanya.
• Kelopak mata pasien dibuka dengan telunjuk dan ibu jari, jangan tertekan bola mata
• Pasien diarahkan untuk menatap vertical dapat dibantu dengan alat ( misalnya sinar fiksasi
yang berkedip-kedip atau ibu jari pasien )
• Alat tonometer direndahkan hingga hampir menyentuh kornea, dinasehatkan agar beberapa
detik untuk membiarkan pasien untuk rileks, sambil pemeriksa mengarahkan bila alat
tonometer diletakkan nantinya berada tepat diatas kornea serta skala harus pada posisi
menghadap pemeriksa
• Tonometer Schiotz harus dipastikan terletak pada kornea kemudian pemeriksa membaca
penunjuk pada skala bacaan tometer
• Alat diangkat dari mata dan subjek dizinkan untuk mengedipkan kelopak matanya
• Bila skala bacaan adalah 4 atau kurang, maka salah satu pemberat pada pencelup harus
ditambah untuk mendapatkan keakuratan tonometri ( 2 )
• Kemudian pemeriksaan dilanjutkan pada mata yang satunya lagi sesuai dengan prosedur
mata yang terlebih dahulu telah diperiksa
• Tonometer harus dibersihkan atau disterilkan bila subjek yang diperiksa diduga mengidap
penyakit menular. ( 1,2,4,6,7,10,12 )
Penilaian :
Hasil pembacaan skala dikonversikan dengan tabel yang telah ditentukan untuk mengetahui
( 1,2,4,10,11,12,13 )
tekanan bola mata dalam millimeter air raksa.
Merupakan alat untuk mengukur tekanan berdasarkan gaya ( jumlah tenaga yang diberikan )
( 2,3,4,5,11,12,13 )
dibagi luas penampang ( kornea ) yang ditekan alat
Alat :
- Tonometer applanasi
- Fluorisen strip
Tehnik :
• Menjelaskan apa saja yang akan kita lakukan pada saat pemeriksaan
• Permukaan depan prisma dibersihakan dengan air dan dikeringkan dengan tisu kering, bahan
yang mungkin meninggalkan residu tosik bagi retina harus dihindari
• Slit lamp digeser sesuai dengan posisi yang nyaman bagi pemeriksa
• Obat anestesi local ditetes pada kornea, berguna untuk keakuratan tonometri.
• Diberikan zat pendar untuk mengamati batas meniscus kontak kornea dan tonometer, zat
pendar harus segera dibersihkan segera setelah tonometer
• Slit lamp diatur sehingga pasien juga merasa nyaman.Pasien disuruh menatap lurus kedepan
dan menahan kedipan mata
• Slit lamp digeser sepanjang aksis optikus untuk mencapai kornea, dengan menggeser
joystick ke belakang, keseluruhan alat bergerak kira-kira 2 mm sampai 3 mm anterior ke
arah kornea. Posisi awal harus lebih rendah dari aksis visual sehingga memungkinkan untuk
menyelipkan di bawah bulu kelopak mata tanpa menyentuhnya, bila perlu kelopak mata
diangkat sedikit lalu prisma diposisikan berada di tengah
• Pemeriksa mulai melihat dari biomikroskop, citra yang direfleksikan dari ujung tonometer
bisa jadi penuntun. Citra yang tampak menyerupai busur berwarna ungu pucat dan bergerak
sebagaimana posisi disesuaikan. Bila busur tampak simetris dalam dua pertengahan biprisma,
instrument dalam posisi benar.
• Joystick diarahkan kedepan dengan perlahan, tepat permukaan kornea tersentuh, tampak dua
busur berwarna terang dan arkus akan saling bertemu.
• Bagi pemeriksa berpengalaman bila kornea keluar sedikit dari garis pelurusan bisa
disesuaikan tanpa harus menarik kembali tonometer. Cakra tombol tonometer harus
disesuaikan sehingga tepi bagian dalam arkus superior dan bagian dalam arkus inferior saling
bertemu dengan tepat
• Bila semilingkaran saling tumpang tindih dan ukuran tidak berubah saat tombol cakra
diubah, maka tonometer telah terlalu terdorong ke depan dan harus ditarik
• Bila tonometri telah selesai dilakukan prisma dibersihkan dengan air dan diseka dengan
tissue bersih dan kering. ( 1,2,3 )
Gambar 8 Gambar 9
Gambar 8 ( Sumber : "http://en.wikipedia.org/wiki/Tonometry" )
Gambar 9 ( Sumber : Diagnostic procedures in ophthalmology hal 49 )
Penilaian :
Melalui biomikroskop terlihat gambaran dua semi lingkaran yang berukuran sama dimana sisi
dalam kedua semi lingkaran atas dan bawah saling bertemu dan sejajar.
Nilai yang terbaca pada tombol cakra tonometer dikalikan 10 untuk mendapatkan nilai dalam
mmHg. ( 2 )
4. Tonometer Perkins
Merupakan tonometer applanasi yang hampir sama dengan tonometer Goldmann hanya
saja tonometer Perkins dapat digunakan dalam berbagai posisi oleh karena bersifat portable ,
keakuratannya dapat disamakan baik dalam posisi vertical atau horizontal, tonometri dapat
dilakukan pada bayi, anak, dan di kamar operasi serta pada kornea yang mengalami astigmatisma
.Tekanan intra ocular dapat lebih akurat dari pengukuran dengan menggunakan tonometer
Alat :
Bersifat portable
Tehnik :
• Menjelaskan apa saja yang akan kita lakukan pada saat pemeriksaan
• Dilakukan pada ruangan gelap dan tenaga baterai harus baik sehingga illuminasi dapat
adekuat
• Pemeriksa harus cermat terhadap kelebihan air mata sehingga tidak menyamarkan ujung-
ujung dari meniscus yang akan menuntun pada kesalahan besar. Kewaspadaan ini terutama
memeriksa mata pada beberapa hari setelah operasi
Penilaian :
5. Tonometer Daeger
Merupakan tonometer applanasi, hampir sama dengan tonometer Goldmann dan Perkins.
Perbedaannya pada bentuk prisma yang digunakan serta tekanan yang diberikan berasal dari
motor elektrik. Bersifat portable. Membutuhkan latihan untuk menggunakannya dan mempunyai
tingkat kesulitan yang sama dengan tonometer Goldmann. ( 3)
6. Tonometer Mackay-Marg
Merupakan tonometer applanasi , dan cukup akurat untuk pengukuran tekanan intra ocular pada
mata yang mengalami sikatrik, odema atau irregular kornea dan pada mata yang memakai lensa
kontak lunak. ( 1,2,3,5 )
Alat :
Pencelup dengan diameter 1,5 mm yang sedikit menonjol dari piringan dasar yang
mengelilinginya. Ujung dari alat ini ditutupi film plastic untuk mencegah penularan penyakit.
Pergerakan dari pencelup dimonitor oleh transduser dan di rekam pada kertas.
Tehnik :
• Menjelaskan apa saja yang akan kita lakukan pada saat pemeriksaan
• Gerakkkan perlahan tonometer menuju mata, diaplikasikan pada kornea dengan perlahan
• Indentasi kornea diperlukan untuk memastikan bahwa posisi alat sudah tepat
• Ketidaksiapan pemeriksa atau pasien dan terlalu lambatnya penarikkan dapat menyebabkan
terjadi artefak
• Kesalahan yang paling sering terjadi adalah menggerakkan ujung dan maju secara cepat (
pergerakkan cepat menimbulkan gaya bermakna oleh karena tranduser yang sensitive
terhadap tekanan )
Penilaian :
Penilaian : cetakan pada kertas mulai meningkat mewakili tekanan yang diberikan
pada plunger
• Ketika seluruh permukaan plunger dengan diameter 1,5 mm menyentuh kornea. Pada
keadaan ini tekanan yang diberikan pada plunger merupakan akumulasi dari tekanan intra
ocular dan tekanan yang diperlukan untuk merubah bentuk kornea. Penilaian : cetakan pada
kertas mencapai puncak.
• Area aplanasi kornea terus bertambah sebanding luas dari piringan yang mengelilingi
plunger.
(2)
Penilaian : cetakan pada kertas semakin meningkat
Berguna untuk kornea yang irregular, sikatrik dan odema serta mata yang memakai soft kontak
lens. Dan pada kasus diatas hasil pengukuran tekanan intra okuler lebih konsisten dan objectif.
Dapat digunakan untuk mengukur tekanan intra ocular secara berkesinambungan dan sebagai
tonografi ( 1,2,3,5,7,10,11,13 )
Alat :
Sensor untuk mengukur tekanan intra ocular yang diletakkan pada mata
Unit penguat dan pencatat signal serta pengubah tampilan kedalam rekaman kertas atau dalam
bentuk digital
Tehnik :
• Menjelaskan apa saja yang akan kita lakukan pada saat pemeriksaan
• Ujung tonometer diletakkan pada kornea dan alat akan mengeluarkan bunyi bernada tinggi.( 1
)
Penilaian :
Hasil pengukuran tampil secara digital atau terekam dalam bentuk grafik. ( 1 )
Tehnik :
• Menjelaskan apa saja yang akan kita lakukan pada saat pemeriksaan
• Meletakkan ujung alat tegak lurus pada kornea sampai kornea pipih
• Pengukuran diterima apabila terdengar bunyi klik, pengukuran ini akan berulang-ulang
sampai data dirasa cukup dan terdengar tanda beep yang menyatakan data telah terkumpul
Penilaian :
Hasil pengukuran tampil secara digital, di dapat berdasarkan nilai rata- rata statistic yang
diproses secara elektronik.
Pada irregular cornea hasil pengukuran tonopen sebanding dengan pembacaan Mackay-
Karg. Pada beberapa penelitian hasil pembacaan tonopen dibawah rata-rata pada tekanan intra
( 2,5,6,10,11,13 )
okuli tinggi dan diatas rata-rata pada tekanan intra okuli rendah.
Secara prinsip sama dengan tonometer Goldman, tonometer non kontak menggunakan semburan
udara sebagai pengganti prisma untuk meratakan kornea, sehingga tidak ada kontak langsung
antara mata dengan alat yang dapat mencegah penularan penyakit.
Alat ini juga mengeluarkan cahaya yang diarahkan ke kornea yang sudah diratakan oleh
semburan udara , cahaya ini kemudian direfleksikan oleh kornea yang sudah rata ke
photoreceptor yang mengaktifkan penghentian semburan udara
Tehnik :
• Menjelaskan apa saja yang akan kita lakukan pada saat pemeriksaan
• Pasien dilarang untuk berkedip dan menghindar apabila ada hembusan udara mengenai
matanya
Pengukuran tekanan intra ocular dengan alat tonometer non kontak sangat singkat, dan
hasil pengukuran tampil secara digital pada layar. ( 5,6,7,10,11,13 )
Alat :
Ujung tonometer ( tip ) yang mempunyai kemampuan penyesuaian bentuk terhadap kornea (
bentuk konkaf dengan diameter 10,5 mm )
Layar tempat pembacaan hasil pengukuran dan kalkulasi tekanan oleh computer pascal
Tehnik :
• Menjelaskan apa saja yang akan kita lakukan pada saat pemeriksaan
• Pada saat bagian kornea ditutupi oleh ujung tip, sensor melakukan penghitungan tekanan
sebanyak 100 x / i , penghitungan komplit selama 8 detik
• Pada saat pengukuran akan timbul suara sebagai acuan bahwa posisi tip tepat pada kornea
Penilaian :
Pengukuran dilakukan melalui kelopak mata sehingga tidak terjadi kontak dengan kornea
untuk mengurangi proses penularan penyakit dan tidak membutuhkan anestesi topical.
Pemakaian alat dianjurkan untuk pasien yang harus melakukan pemeriksaan TIO rutin, pada
anak-anak atau pasien yang baru menjalani operasi kornea.
Alat :
Gambar 15 Gambar 16
Gambar 15 dan 16 ( Sumber : http://www.tonometerdiaton.com )
Tip Operation button
Rod Stop button
Display Memakai tenaga baterai
Cap Indicator suara
Gambar 17
Gambar 18
• Menjelaskan apa yang akan dilakukan pada saat pemeriksaan kepada pasien
• Tarik kelopak mata atas dengan ujung jari tapi jangan sampai terjadi tegangan pada kelopak
mata dan tekanan pada bola mata
• Letakkan alat pada posisi, alat akan mengeluarkan suara “Interrupted signal “ apabila posisi
belum tepat pada awal pengukuran ataupun pada saat pengukuran terjadi perubahan posisi
Penilaian :
DAFTAR PUSTAKA