Bab I Pendahuluan
Bab I Pendahuluan
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
menegakkan diagosis. Pada umumnya kontak pertama antara seorang dokter dan
pasien dimulai dari anamnesis. Dari sini hubungan terbangun sehingga akan
percakapan antara seorang dokter dengan pasiennya secara langsung atau dengan
orang lain yang mengetahui tentang kondisi pasien, untuk mendapatkan data
1
Tujuan pertama anamnesis adalah memperoleh data atau informasi tentang
permasalahan yang sedang dialami atau dirasakan oleh pasien. Apabila anamnesis
dilakukan dengan cermat maka informasi yang didapatkan akan sangat berharga
bagi penegakan diagnosis, bahkan tidak jarang hanya dari anamnesis saja seorang
infeksi atau inflamasi, tumor atau neoplasma, trauma, mekanik, iskemik atau
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
2
D. Manfaat Penulisan
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
• Kongenital
4
A. Kongenital
akibat dari genetik dan / atau dari dalam rahim seperti iskemia atau proses
sampai ke kondisi berpotensi fatal seperti kelainan jantung bawaan dan berbagai
atresia usus.3
a. Retardasi Perkembangan
Tanpa adanya skrining pada bayi baru lahir, pasien sering datang terlambat
perawakan pendek. Hal ini biasanya terjadi pada kelainan kongenital terkait
gangguan tiroid.
b. Muntah
cara mengeluarkan ludah yang sangat banyak, terbatuk atau tersedak setelah
berusaha untuk menelan terkait dengan keluhan atresia esofagus atau obstruksi
saluran pencernaan. Namun pada atresia esofagus disertai dengan keluhan tidak
mau menyusui dan sianosis (kulitnya kebiruan). Muntah pada kelainan kongenital
juga memiliki ciri yaitu muntah berisi makanan yang terwarnai empedu dapat
terjadi tidak lama setelah lahir kemudian pada obstruksi parsial saluran
pencernaan dan dapat terjadi pula pada atresia ani disertai masih terdapatnya
5
peristaltik usus. Pada bayi prematur, diagnosis lebih sulit untuk ditegakkan karena
timbulnya gejala lebih lambat yaitu antara umur 32-87 hari. Perjalanan penyakit
lebih ringan dan lebih lambat. Meskipun muntahnya persisten tetapi proyektil.
Namun hal ini berlawanan dengan muntah pada kelainan stenosis pilorus yaitu
usia timbulnya gejala dan pola muntah sangat bervariasi. Pada kasus yang khas,
muntah (tidak mengandung empedu) dimulai pada usia 2-4 minggu, kemudian
frekuensi muntah meningkat dan menjadi proyektil. Obstruksi total dapat terjadi
c. Disfagia
striktur esofagus.
Ikterus yang lama atau ikterus patologis yang terjadi pada bayi dalam 24
jam pertama setelah kelahiran dan terjadi selama 14 hari patutu dicurigai
merupakan sebuah kelainan kongenital pada bayi. Ikterus yang terjadi biasanya
sampai lutut atau siku. Ikterus ini biasanya terkait dengan gangguan hipotiroid
kongenital.
e. Konstipasi
perobahan kebiasaaan buang besar yang terjadi pada bayi. Hal ini sering terkait
6
dengan kelainan pada saluran cerna dan bisa menjadi gejala tambahan lain pada
hipotiroid.
terutama kedua orang tua. Penting juga mengevaluasi riwayat kehamilan untuk
mengetahui pengobatan yang mungkin didapat ibu selama hamil, terutama yang
bekerja mempengaruhi sintesis dan kerja hormon thyroid atau kelainan lainnya
f. Perut membuncit
menjadi kekhawatiran berarti pada orang tua dan tampak gambaran peristaltik
usus meskipun tidak terjadi distensi abdomen, namun lama kelamaan perut
Atresia duodenum terjadi proksimal dari ampula Vateri. Banyak kasus obstruksi
duodenum parsial dengan gejala yang timbul setelah masa neonatal. Jadi seorang
pasien dengan stenosis duodenum parsial akan dapat tetap sehat selama beberapa
Bayi yang datang dengan keluhan tidak bisa buang air besar sejak lahir
patut dicurigai dengan kelainan atresia ani, hal ini terjadi karena kurangnya
skrining dini pada bayi baru lahir sehingga tidak diketahui adanya kelainan
kongenital.
7
h. Riwayat kehamilan dan kelahiran buruk
ibu dan kelahiran bayi tersebut, karena hal ini berkaitan erat dengan kelainan
kongenital yang terjadi pada bayi. Untuk riwayat kehamilan hal dasar yang
care, selain itu juga perlu mengetahui obat-obatan yang dikonsumsi ibu selama
hamil karena ada beberapa obat tertentu yang mengakibatkan kelainan cacat
atau fokomelia. Pada kelahiran hal yang perlu diperhatikan adalah bayi dengan
skor apgar rendah serta memiliki beberapa morbiditas selama masa neonatus
seperti asfiksia, trauma lahir, infeksi intrapartum, ikterus dan sebagainya mungkin
1. Anamnesis :1
jantung?
8
3. Riwayat kehamilan pada ibu:1
Adakah riwayat infeksi selama kehamilan pada ibu tertama infeksi virus pada
trimester pertama?
Apakah ada konsumsi obat-obatan selama hamil terutama pada usia trimester
pertama?
Apakah ada riwayat merokok dan konsumsi alkohol pada ibu selama masa
kehamilan?
4. Riwayat Kelahiran:1
Ikhwal kelahiran pasien harus ditanyakan secara rinci termasuk cara kelahiran,
keadaan pasien segera setelah lahir, dan morbiditas pada hari-hari pertama
setelah lahir.
Masa kehamilan juga perlu ditanyakan dan dicocokkan dengan berat badan
serta panjang bayi apakah sudah sesuai masa kehamilan atau tidak.
B. Infeksi
Infeksi primer umumnya termasuk infeksi jaringan lunak seperti abses dan
selulitis, infeksi sendi utama dan tonsilitis. Penyakit tipus dapat menyebabkan
9
penyempitan progresif dari arteri yang sering menyebabkan iskemia menyebabkan
a. Demam
Demam hampir selalu terjadi pada pasien dengan penyakit infeksi. Demam
yang didapatkan biasanya bervariasi untuk setiap penyakit infeksi sesuai tanda
Demam meningkat seperti anak tangga, demam dapat turun biasanya pada
pagi hari namun suhu tubuh tidak pernah mencapai suhu normal (remitten) pada
minggu pertama. Demam dapat mencapai suhu 400C. Pada minggu kedua
penderita akan terus menerus berada dalam keadaan demam, dan demam
berangsur-angsur turun pada minggu ketiga. Hal ini biasanya terjadi pada kasus
demam tifoid.
Demam mendadak tinggi dan terus menerus selama 2-7 hari, kemudian
suhu tubuh akan turun dengan cepat. Demam jarang mencapai suhu 40oC.
Kadang-kadang pada hari ke-3 atau ke-4 suhu tubuh akan turun sekitar 2 hari dan
kemudian naik kembali. Dengan demikian kurva suhu tubuh penderita akan
memberikan gambaran kurva bifasik (saddle back fever), demam jenis ini terjadi
skizon. Pada malaria tertiana, pematangan skizon terjadi setiap 48 jam maka
10
periodisitas demamnya setiap hari ke-3, sedangkan pada malaria kuartana,
Demam mendadak, suhu bervariasi, dapat >390c atau hanya demam sub
febris. Hal ini sering pada disentri, appendicitis dan penyakit infeksi lainnya.
b. Nyeri Kepala
Pasien dengan infeksi juga sering mengeluhkan nyeri kepala, letak tidak
c. Nyeri Perut
anatomi pada kelainan tertentu.pada sistitis nyeri perut dirasakan kanan bawah,
pada appendicitis nyeri perut dirasakan di kanan bawah dan pada peritonitis nyeri
perut yang dirasakan terdapat pada seluruh lapang. untuk appendicitis nyeri perut
dirasakan sebelum terjadinya demam, hal ini perlu dibedakan pada perforasi ileus
nyeri perut dirasakan setelah terjadi demam. Nyeri perut untuk kasus bedah perlu
juga dibedakan dengan kasus obstetri dan ginekologi sehingga pada seorang
riwayat obstetrinya.
d. Malaise
Selain keluhan demam, keluhan yang paling sering ditemukan pada pasien
dengan infeksi juga terkait dengan malaise atau digambarkan pasien dengan nyeri
11
pada seluruh tubuh dan bisa juga lebih diidentifikasikan oleh pasien nyeri pada
otot-otot tubuh. Hal ini sering ditemui bersamaan dengan timbulnya demam atau
e. Diare
Diare yang diakibatkan oleh infeksi khas biasanya terjadi pada Disentri
dimana gejalanya berupa BAB berdarah timbul mendadak, diawali BAB seperti
air dengan sedikit darah yang berulang (diare : BAB cair > 3 kali/hari, WHO
1980), frekwensi dapat >20 kali/hari. Tinja bercampur lendir warna kemerah-
merahan (red currant jely). Rasa sakit di dubur setelah BAB (Tenesmus). Pada
keadaan berat, kotoran hanya terdiri dari lendir yang bening bercampur darah.
bedakan dengan diare pada kolera, tinja tampak berbuih-buih dan mirip air cucian
beras.
f. Batuk
infeksi.
12
h. Anamnesis riwayat keluarga
yang mengalami sakit serupa karena hal ini berkaitan dengan risiko terjadinya
1. Anamnesis:1
nyeri, ileus)
13
2. Riwayat penyakit dahulu:1
sosial?
4. Obat-obatan:1
5. Alergi:1
C. Neoplasma
berbagai keluhan utama akibat dari efek lokal tumor., efek metastasis, efek
sistemik seperti penurunan berat badan, dan efek nonmetastasis akibat produksi
14
Keluhan yang didapatkan pada pasien dengan neoplasma seperti :1
Pasien dengan keganasan paling sering datang karena adanya suatu massa
yang membesar. Perbesaran massa terjadi pada daerah anatomi tertentu yang
dapat teraba maupun sudah mampu untuk dilihat. Hal ini sering terjadi pada Ca
mamae, tumor tulang atau tumor-tumor bagian abdomen seperti tumor abdomen,
b. Nyeri kepala
Nyeri kepala pada keganasan biasanya terkait dengan tumor otak atau
pengobatan.
c. Gangguan Penglihatan
oleh meningioma.
d. Disfagia
15
e. Dispepsia
badan. Keluhan ini terjadi juga secara perlahan namun berlangsung terus menerus
sehingga menjadi semakin parah. Keluhan dispepsia sering ditemui pada banyak
Perubahan buang air besar terjadi jika adanya perubahan frekuensi buang
air besar dalam waktu sehari dan tentunya berbeda dari kebiasaan asal. Perubahan
ini terkait dengan adanya keganasan pada saluran cerna seperti polip adenomatosa
Setelah adanya perubahan dalam buang air besar jika dibiarkan terlalu
lama aan mengakibatkan pasien tidak bisa lagi untuk buang air besar. Hal ini
1. Anamnesis :1
bening)?
16
Tanyakan adanya gejala sistemik (demam, penurunan berat badan, anoreksia dan
gatal)
cushingoid, tromboemboli)
3. Obat-obatan :1
4. Riwayat keluarga :1
Adakah riwayat keluarga yang jelas akan suatu kanker tertentu? Pertimbangkan
sindrom kanker turunan (misalnya von Hippel Lindau, BRCA1 dan lain-lain)
5. Riwayat sosial :1
17
D. Trauma
Jaringan trauma, atau dengan kata lain cedera, termasuk dalam arti yang
lebih luas yaitu kerusakan yang disebabkan oleh berbagai hal seperti mekanik,
termal, kimia atau mekanisme listrik atau radiasi. Secara umum , cenderung
menyiratkan cedera mekanik, baik tumpul atau penetrasi, seperti yang disebabkan
kerusakan dalam jaringan seperti, misalnya, cedera di kepala atau luka tembak
akibat peluru.3
Pasien yang datang dengan keadaan tidak sadarkan diri atau penurunan
GCS tentunya berkaitan dengan riwayat trauma kepala. Tidak sadarkan diri bisa
dari suatu trauma dengan keadaan awal pasien yang masih sadarkan diri.
Tentunya keadaan ini disebabkan oleh adanya perluasan perdarahan pada kepala
18
b. Pingsan
kemudian ada fase dimana pasien bangun kembali. Pingsan bisa berlangsung
sebentar atau dalam waktu yang lama. Pada keadaan 2 pingsan diantara 1 waktu
c. Nyeri
Nyeri dapat terjadi mulai dari nyeri sedang sampai yang berat. Nyeri dapat
timbul di bagian yang luka atau tersebar. Terdapat nyeri saat ditekan dan nyeri
lepas.
d. Nyeri dada
Nyeri dada yang dirasakan pada pasien trauma terjadi secara mandadak
saat terjaadi pada trauma dada dan disertai dengan sesak nafas perlu dibedakan
dengan nyeri dada pada penyakit degeneratif dan sesak nafas pada neoplasma.
e. Nyeri Kepala
Pasien datang dengan keluhan nyeri kepala pada trauma tentunya terjadi
bagian kepala. Nyeri kepala pada trauma berlokasi di atas orbitomeatal. Nyeri
19
f. Mual dan muntah
dapat juga terjadi pada trauma abdomen. Muntah pada trauma berisi makanan
yang dimakan, tidak memiliki warna tertentu. Dan jarang disertai dengan darah
Darah dan cairan biasa ditemui pada pasien dengan trauma. Darah dan
cairan ini bisa didapatkan pada luka trauma atau keluar dari telinga, hidung, mulut
1. Anamnesis :1
Jika trauma didapat melalui kecelakaan kendaraan bermotor, perlu digali dimana
lainnya ? Apa penyebab kecelakaan? Apa yang terjadi tepat sebelum terjadinya
kecelakaan?
Adakah hal lain yang memicu bahaya? (contoh : asap atau kabut)
20
Apa yang diingat paisen?
Pastikan perawatan apa saja yang sudah didapatkan pasien sebelum masuk
3. Obat-obatan :1
4. Alergi :1
E. Gangguan degeneratif
Kelompok ini ditandai oleh kerusakan pada satu atau lebih dari jaringan
seperti fraktur vertebra atau fraktur cervical. Nyeri muskuloskeletal paling sering
ditemui hal ini mungkin disebabkan oleh degenerasi otot, tendon, sendi dan
21
glaukoma, gangguan retinitis pigmentosa, dan gangguan neurologis tertentu
seperti :5
keterbatasan gerak juga terjadi pada pagi hari seiring dengan kekakuan sendi.
b. Nyeri sendi
osteoartritis. Gejala yang didapatkan berupa nyeri yang khas yaitu pada
c. Kekakuan sendi
Kekakuan sendi dirasakan pada pagi hari dan tidak lebih dari 30 menit.
Sendi-sendi yang terkena biasanya pada sendi lutut, panggul, dan punggung.
d. Kesemutan
Kesemutan atau rasa kebal yang terjadi pada gangguan degeneratif biasa
22
e. Nyeri tulang dan otot
degeneratif. Nyeri tulang dirasakan hilang timbul begitu juga dengan nyeri otot.
f. Nyeri punggung
dengan osteoporosis.
g. Nyeri kepala
menyebar sampai leher bagian belakang yang sering terjadi pada hipertensi.
f. Nyeri dada
secara mendadak, namun terjadi hilang timbul terutama saat beraktivitas dan nyeri
yang dirasakan menyebar sampai dengan ke lengan kiri pasien. Hal ini berkaitan
dengan gangguan jantung yang terjadi pada pasien dengan gangguan degeneratif
1. Anamnesis :1
Apakah ada akibat fungsionalnya? Apa yang tak lagi bisa dilakukan pasien
Adakah tanda sistemik : malaise, penurunan berat badan, atau gejala anemia?
Obat-obatan :1
Obat apa yang pernah diterima pasien dan apa efek sampingnya?
Apakah pasien memiliki riwayat alergi, intoleransi, atau efek samping obat?
anak?
24
F. Lain-lain
- gangguan metabolisme
pankreatitis akut.3
tumor pada organ endokrin, baik jinak dan ganas, mungkin disertai
sindrom Cushing yang dihasilkan dari adenoma adrenal atau hipertensi episodik
endometrium.3
a. Kesemutan
menjadi semakin parah bahkan bisa menimbulkan rasa baal atau mati rasa pada
25
akhirnya. Kesemutan yang terjadi dirasakan pada ujung-ujung jari kaki dan tangan
Pasien biasanya menganggap ini bukan suatu gejala. Namun hal ini justru
sering minum air dan bukan akibat dari suatu penyakit. Selain itu, gejala ini juga
dapat mengganggu tidur di malam hari karena bolak balik terbangun untuk BAK.
badan tanpa diketahui sebabnya dan lebih sering pada pasien dengan lanjut usia.
e. Kelelahan
Hal yang paling sering ditemui pada pasien gangguan metabolisme yaitu
kelelahan yang berlangsung terus menerus. Kelelahan ini dipicu karena gangguan
1. Anamnesis :1
pasien?
Apakah pasien memiliki libido yang menurun? Jika tepat, apakah pasien
3. Obat-obatan :1
Masalah obat yang diresepkan termasuk dihindari efek toksik dari agen
atau kodein fosfat menyebabkan sembelit. alergi obat atau anafilaksis mungkin
akibat dari respon individu untuk setiap obat apapun, dan interaksi antara obat
27
Di banyak negara, makhluk berbisa seperti laba-laba, ular atau
Yang disebut 'diet Barat' kaya lemak dan kalori dan rendah dalam sayuran,
buah-buahan dan fiber dikaitkan dengan kisaran penyakit termasuk kolorektal dan
a. Mual muntah
Keluhan yang paling sering terjadi pada diet, keracunan dan gigitan hewan
berbisa adalah muntah. Muntah pada diet dapat diakibatkan karena adanya
kehijauan disertai sedikit darah. Muntahan yang didapat pada keracunan atau
b. Malaise
Keluhan nyeri pada otot dan tulang sering ditemukan pada gigitan hewan
c. Lemas
Pada diet tentu keadaan lemas diakibatkan karena kurangnya energi yang
diolah dari asupan makanan. Pada keracunan atau gigitan hewan berbisa lemas
28
d. Dehidrasi
tubuh.
e. Pusing
Pusing pada diet, keracunan maupun gigitan hewan berbisa tidak dapat
dipungkiri lagi. Hal ini merupakan efek dari patofisiologi perjalanan penyakitnya.
f. Nyeri perut
Nyeri perut yang terjadi dapat diakibatkan oleh adanya iritasi pada saluran
pencernaan, terutama iritasi zat beracun yang masuk dalam tubuh atau akibat
adanya ulkus peptikum pada pasien dengan diet. Nyeri perut biasanya dirasakan
meneyluruh dan terdapat sensasi terasa perih yang melebihi penyakit lainnya.
g. Perdarahan
lain bisa terjadi di beberapa tempat untu perdarahan spontan (dari gusi, epistaksis,
air mata, perdarahan intrakranial, hemoptisis, perdarahan per rektal, per vaginam,
29
1. Anamnesis :1
Apabila ada pemakaian obat atau zat tertentu yang mengakibatkan keracunan
3. Obat-obatan :1
30