Pengaruh Efisiensi Biaya Produksi Terhadap Laba Bersih
Pengaruh Efisiensi Biaya Produksi Terhadap Laba Bersih
2. Lain
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mengikuti Ujian Sidang
Sarjana Ekonomi pada Progam Studi Akuntansi
Disusun Oleh:
Desti Dwi Lestari
0901355
Oleh
Desti Dwi Lestari
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
SKRIPSI
Oleh :
DESTI DWI LESTARI
NIM. 0901355
Pembimbing I
Pembimbing II
Mengetahui,
Ketua Program Studi Akuntansi
Oleh:
Desti Dwi Lestari
0901355
Dosen Pembimbing:
Drs. Karli Soedijatno, M.Si, Ak
Agus Widarsono, SE, M.Si, Ak
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh efisiensi biaya
produksi terhadap laba bersih. Penelitian ini terdiri dari variabel independen yaitu
efisiensi biaya produksi dan variabel dependen yaitu laba bersih yang merupakan
selisih lebih pendapatan atas beban-beban dan kenaikan bersih atas modal yang
berasal dari kegiatan usaha. Penelitian ini dilakukan pada UKM PD. Rasa Asli
Ciamis periode 2003-2012. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode penelitian deskriptif dan metode verifikatif. Data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah laporan biaya produksi dan laporan laba rugi perusahaan
periode 2003-2012. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi
linier sederhana dengan terlebih dahulu melakukan uji Linieritas. Pengujian
hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji F dan uji t dengan α = 5%,
pengolahan data penelitian dibantu dengan menggunakan Statistical Product and
Service Solutions (SPSS) 20. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa
variabel efisiensi biaya produksi memiliki pengaruh terhadap laba bersih. Ratarata efisiensi biaya
produksi yang digunakan pada perusahaan ialah sebesar
4,19%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efisiensi biaya produksi mempunyai
pengaruh terhadap laba bersih sebesar 73,4% dan sisanya 26,6% dipengaruhi oleh
faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Kata kunci: Efisiensi Biaya Produksi, Laba Bersih
Tabel 1.1 Tabel 1.1 Omzet Penjulan Galendo Pada Pelaku Usaha Galendo
di Kab. Ciamis............................................................................... 3
Tabel 1.2 Biaya Produksi dan Laba Bersih PD. Ras Asli Ciamis Tahun
2003-2012 .................................................................................... 5
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ..................................................................... 24
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel.............................................................. 33
Tabel 4.1 Data Efisiensi Biaya Produksi PD. Rasa Asli Ciamis Periode
2003-2012 ..................................................................................... 49
Tabel 4.2 Data Proses Angaran dan Realisasi Biaya Produksi
PD. Rasa Asli Ciamis Periode 2003-2012 ................................... 50
Tabel 4.3 Data Laba Bersih PD. Rasa Asli Ciamis Periode 2003-2012 ....... 53
Tabel 4.4 Hasil Uji Linieritas ........................................................................ 56
Tabel 4.5 Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana....................................... 57
Tabel 4.6 Hasil Uji F Statistik ....................................................................... 59
Tabel 4.7 Hasil Uji t ...................................................................................... 60
Gambar 1.1 Grafik Perkembangan Laba Bersih PD. Rasa Asli Ciamis Tahun
2003-2012 ................................................................................... 6
Gambar 2.2 Paradigma Penelitian Pengaruh Efisiensi Biaya Produksi Terhadap
Laba Bersih ................................................................................. 29
Gambar 4.1 Struktur Organisasi PD. Rasa Asli Ciamis .................................. 43
Gambar 4.2 Grafik Perkembangan Efisiensi Biaya Produksi PD. Rasa Asli
Ciamis Periode 2003-2012 .......................................................... 51
Gambar 4.3 Grafik Perkembangan Laba Bersih PD. Rasa Asli Ciamis Periode
2003-2012 ................................................................................... 54
1.1
berkembang dalam menghadapi persaingan yang ketat akibat adanya krisis global
tidaklah mudah bagi suatu perusahaan untuk dapat bertahan bahkan berkembang.
Hal tersebut pun berpengaruh pada dinamika persaingan suatu perusahaan yang
semakin kompleks. Dimana untuk dapat selalu mempertahankan kelangsungan
hidup perusahaan di masa yang akan datang dan memenangkan sebuah persaingan
dalam dunia bisnis, maka dalam sebuah perusahaan dibutuhkan manajemen yang
baik.
Manajemen perusahaan saat ini dituntut untuk bersikap lebih berhati-hati
dalam mengambil setiap keputusannya, oleh karena itu dalam mengambil setiap
keputusan sebagai salah satu langkah kebijakan perusahaan, manajemen sangat
membutuhkan suatu informasi yang berkulitas yaitu informasi yang memiliki sifat
akurat, relevan, tepat waktu, dan lengkap, maka dengan informasi yang
berkualitas tersebut akan didapat suatu keputusan yang akan membantu
pencapaian sasaran yang telah ditetapkan perusahaan, sebaliknya jika manajemen
perusahaan kurang cakap dalam pengambilan keputusan maka akan menimbulkan
dampak yang merugikan terhadap eksistensi perusahaan tersebut.
Salah satu usaha yang membutuhkan adanya manajemen yang baik ialah
Usaha Kecil Menengah atau yang sering disingkat UKM. Usaha Kecil Menengah
(UKM) merupakan salah satu bagian penting dari perekonomian suatu negara
maupun daerah, begitu juga dengan negara Indonesia. UKM mempunyai peranan
yang cukup besar dalam pembangunan ekonomi nasional, hal ini terlihat dari
kontribusinya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). UKM berperan besar
dalam mengurangi angka pengangguran dan lokasi UKM yang banyak terdapat di
pedesaan serta menggunakan sumber daya alam lokal menyebabkan terjadi
pemerataan dalam distribusi pendapatan dan juga pemerataan pembangunan.
Namun, kondisi sejumlah pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) di
Jawa Barat pasca perdagangan bebas saat ini sangat memprihatinkan. Akibat
ketidakmampuan bersaing dengan produk impor, banyak pelaku UKM yang
terpuruk. Menurut Ketua Kadin Jawa Barat Bidang Koperasi dan UMKM dalam
Galamedia.com (1/04/11) perdagangan bebas ASEAN-Cina (ACFTA) yang
diberlakukan sejak awal 2010 telah terlihat dampaknya terhadap dunia usaha
dalam negeri, terutama bagi para pelaku UKM. Usaha mereka semakin menurun,
bahkan sebanyak 40 persen atau sekitar 3 juta UKM Jawa Barat kini dalam
kondisi kritis. Di samping tingkat daya saing global yang masih rendah, penyebab
lainnya ialah kinerja UKM yang masih kurang efisien dan produktif. Hal tersebut
tentunya akan berpengaruh terhadap laju pertumbuhan ekonomi.
Begitupun dengan UKM di Kota Ciamis sebagai salah kota di Jawa Barat
yang memiliki sentra industri kecil beragam, dengan padat karya sebagai industri
kecil yang menonjol dan banyak tersebar di daerah Cikoneng dan Cijeungjing
pada saat ini sedang mengalami penurunan laba, akibat naiknya biaya produksi
yang dikeluarkan yang berpengaruh pada naiknya harga jual produk. Menurut
Sekretaris Asosiasi Baitul Mal wat Tanwil Seluruh Indonesia (Absindo) Cab.
Ciamis, Dadan Afif Hamdan mengatakan jumlah UKM di Kabupaten Ciamis
masih 0,8 persen dibandingkan dengan jumlah penduduk Ciamis yang mencapai
1.542.003 jiwa, dimana menurut beliau angka tersebut sangat mengkhawatirkan,
jika merujuk batas normal pertumbuhan usaha di suatu daerah yang sejahtera.
(harapanrakyat.com).
PD. Rasa Asli Ciamis merupakan salah satu UKM di Kota Ciamis yang
memproduksi galendo dan minyak kelapa, yang sudah berdiri sejak tahun 1984.
Menurut Dinas Perindustrian Perdagangan, Koperasi dan UKM (Disperindagkop
UKM) dalam Tribunjabar.com (14/03/11) PD. Rasa Asli Ciamis ini merupakan
perusahaan galendo terbesar dari empat perusahaan galendo yang masih bertahan
di Ciamis. Berdasarkan dari hasil pra penelitian yang dilakukan penulis pada
empat penjual galendo di Ciamis, menunjukan bahwa untuk omzet penjualan PD.
Rasa Asli Ciamis ini paling tinggi. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel omzet
penjualan berikut ini:
Tabel 1.1
Tabel Omzet Penjualan Galendo
Pada Para Pelaku Usaha Galendo di Kab. Ciamis
No
1.
Rp 500.000.000
2.
Rp 150.000.000
3.
Perusahaan Bapak Abas Sambas
Rp 85.000.000
4.
Rp 55.000.000
Hal tersebut menjadikan suatu gambaran objek yang menarik bagi penulis
untuk melakukan penelitian secara terfokus pada PD. Rasa Asli Ciamis yang
berlokasi di jalan Kapten Harsono Sudiro No. 60 Ciamis. Kegiatan usaha dari
UKM ini ialah mengolah buah kelapa menjadi galendo dan minyak kelapa.
Biaya produksi yang ada pada PD. Rasa Asli Ciamis ini terdiri dari:
1. Biaya bahan baku
2. Biaya tenaga kerja langsung
3. Biaya overhead pabrik, seperti: biaya listrik, air dan telepon, biaya
pemeliharaan dan perbaikan mesin pabrik (mesin parut dan mesin
filter), dan biaya pengangkutan.
Produk utama PD. Rasa Asli Ciamis yaitu galendo yang diberi label
Doyanku sudah menembus pasar modern,seperti Departemen Store dan
Supermarket di berbagai kota besar di luar Ciamis, seperti Tasikmalaya, Cianjur,
Garut dan Bandung. Berikut ini adalah data biaya produksi dan laba bersih pada
PD. Rasa Asli Ciamis dari tahun 2003 sampai dengan 2012.
Tabel 1.2
Biaya Produksi dan Laba Bersih Galendo dan Minyak Kelapa
PD. Rasa Asli Ciamis tahun 2003 sampai 2012
Tahun
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
Anggaran
25.097.875
27.250.000
30.360.140
32.818.180
40.310.525
Realisasi
21.467.230
25.566.920
29.383.470
36.310.920
33.458.285
332.509.250
337.460.350
357.756.000
216.340.000
449.818.900
135.530.950
141.500.250
150.100.530
153.960.500
160.550.250
67.450.150
70.250.000
83.800.110
85.250.000
95.540.380
66.100.500
65.800.750
77.155.850
82.250.000
85.650.250
436.998.500
447.205.000
344.106.250
318.934.000
334.570.600
128.580.850
135.742.900
148.750.050
150.990.500
158.250.000
35.550.785
38.700.850
42.720.997
45.550.600
58.025.000
33.562.270
34.950.550
38.550.500
85.250.000
55.850.459
Laba Bersih
Tabel 1.2 di atas menunjukan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja
langsung dan biaya overhead pabrik pada PD. Rasa Asli Ciamis periode 2003
sampai dengan 2012, dimana untuk biaya bahan baku yang dikeluarkan
perusahaan terus mengalami peningkatan pada setiap tahunnya. Pada tahun 2003
sampai dengan tahun 2005 perusahaan telah melakukan efisiensi terhadap biaya
produksi, hal ini terlihat dari nilai biaya produksi yang rendah tetapi menghasilkan
laba bersih yang besar. Berbeda halnya pada tahun 2006 biaya produksi yang
dikeluarkan oleh perusahaan tidak efisien, hal ini terlihat dari realisasi biaya
overhead pabrik yang lebih besar dibandingkan dengan anggarannya dan untuk
perolehan laba bersihnya sendiri mengalami penurunan.
Untuk dapat bertahan manajemen perusahaan Rasa Asli Ciamis dituntut
untuk bersikap lebih berhati-hati dalam mengambil setiap keputusannya, agar
tidak menimbulkan dampak yang merugikan terhadap eksistensi perusahaan.
Desti Dwi Lestari, 2013
Pengaruh Efisiensi Biaya Produksi Terhadap Laba Bersih (Studi Kasus pada PD. Rasa Asli Ciamis)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
6
Rumusan Masalah
Berdasarkan pernyataan masalah di atas, masalah dalam penelitian ini
melakukan kajian secara ilmiah tentang efisiensi biaya produksi terhadap laba
bersih pada PD. Rasa Asli Ciamis. Analisis tersebut diperlukan untuk mengetahui
apakah ada pengaruh antara efisiensi biaya produksi terhadap laba bersih pada
PD. Rasa Asli Ciamis. Adapun tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui efisiensi biaya produksi pada PD. Rasa Asli Ciamis.
2. Untuk mengetahui laba bersih yang diperoleh pada PD. Rasa Asli Ciamis.
3. Untuk mengetahui pengaruh efisiensi biaya produksi terhadap laba bersih pada
PD. Rasa Asli Ciamis.
1.4
Kegunaan Penelitian
Jika tujuan penelitian yang dikemukakan di atas dicapai, penelitian ini
Secara praktis, hasil penelitian ini diantaranya berguna: (1) bagi penulis,
menambah pengetahuan dan wawasan mengenai akuntansi biaya dan akuntansi
manajemen, khusunya mengenai efisiensi biaya produksi dan laba bersih; (2)
untuk memberikan informasi bagi perusahaan PD. Rasa Asli Ciamis khususnya
untuk pengambilan keputusan, yang berkaitan dengan efisiensi biaya produksi
guna meningkatkan laba bersih perusahaan; (3) penelitian ini diharapkan sebagai
bahan informasi atau referensi bagi peneliti selanjutnya sehingga dapat dijadikan
perbandingan dalam melakukan penelitian yang sama di masa yang akan datang.
3.1
Objek Penelitian
Objek penelitian dalam skripsi ini adalah efisiensi biaya produksi sebagai
variabel independen dan laba bersih sebagai variabel dependen. Kedua variabel
dalam penelitian ini bersifat kuantitatif, yaitu berupa rasio.
Penelitian ini dilakukan pada PD. Rasa Asli Ciamis yang berlokasi di Jl.
Harsono Sudiro No. 60 Ciamis. PD. Rasa Asli Ciamis ini merupakan perusahaan
galendo dan minyak kelapa paling besar di Ciamis, yang sudah berdiri sejak tahun
1984. Penulis memilih PD. Rasa Asli Ciamis sebagai objek penelitian karena di sana
terdapat fenomena yang layak untuk diteliti yaitu dari data yang diteliti selama
sepuluh tahun terakhir terdapat empat tahun laba bersih perusahaan yang mengalami
penurunan.
3.2
Metode Penelitian
3.2.1
Desain Penelitian
Sebelum dilakukan penelitian, langkah awal yang harus dilakukan oleh
peneliti adalah mengetahui dan menentukan terlebih dahulu metode yang digunakan
dalam penelitian. Menurut Moh. Nazir (2011:84) desain penelitian adalah “semua
proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian”.
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa desain penelitian
merupakan semua proses penelitian yang dilakukan penulis dalam melaksanakan
Desti Dwi Lestari, 2013
Pengaruh Efisiensi Biaya Produksi Terhadap Laba Bersih (Studi Kasus pada PD. Rasa Asli Ciamis)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
31
1. Variabel Independen
Variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, prediktor, antecedent.
Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel bebas. Menurut Sugiyono
(2012: 4) “variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Yang
menjadi variabel independen (variabel x) dalam penelitian ini adalah efisiensi
biaya produksi.
2. Variabel Dependen
Variabel ini sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen. Dalam
bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat. Menurut Sugiyono
(2012: 4) “variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat, karena adanya varibel bebas”. Yang menjadi variabel dependen
(variabel y) dalam penelitian ini adalah laba bersih.
3.2.2.2 Operasionalisasi Variabel
Operasionalisasi variabel diperlukan untuk menentukan jenis indikator, serta
skala dari variabel-variabel yang terkait dalam penelitian, sehingga pengujian
hipotesis dengan alat bantu statistik dapat dilakukan secara benar sesuai dengan
penelitian mengenai pengaruh efisiensi biaya produksi terhadap laba bersih, maka
variabel-variabel yang terkait dalam penelitian ini adalah:
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Variabel
Efisiensi
biaya
produksi
(X)
Definisi
Efisiensi biaya
produksi ialah
menggambarkan
beberapa input yang
dikeluarkan untuk
menghasilkan suatu
unit output atau
memproduksi sejumlah
output dengan
penggunan input yang
minimal.”
(Anthony,
Dearden,
dan Bedford, 1992:12)
Laba bersih Laba bersih adalah
(Y)
selisih lebih pendapatan
atas beban-beban dan
merupakan kenaikan
bersih atas modal yang
berasal dari kegiatan
usaha.(Seomarso SR,
2004: 227).
Indikator
Skala
Rasio
X100%
Keterangan :
ABP : Anggaran Biaya Produksi
RBP : Realisasi Biaya Produksi
Rasio
34
diperlukan dalam penelitian. Untuk memperoleh informasi dan data yang dibutuhkan
tersebut dilakukan beberapa teknik pengumpulan data. Teknik pengumpulan data
pada penelitian ini adalah :
a. Telaah Dokumen
Telaah dokumentasi bertujuan untuk mengetahui data dari subjek
penelitian. Telaah ini digunakan untuk mencari atau memperoleh data
berupa catatan, laporan dan dokumen yang berkaitan dengan variabel yang
diteliti. Dokumen tersebut berupa laporan realisasi dan anggaran biaya
produksi serta laporan laba rugi PD. Rasa Asli.
3.2.5
teknik pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Menghitung efisiensi biaya produksi dengan rumus sebagai berikut:
Efisiensi Biaya Produksi =
2) Menghitung laba bersih dengan rumus sebagai berikut:
Laba bersih = pendapatan – beban-beban
3) Uji Linieritas regresi
Untuk mengetahui apakah data yang digunakan bersifat linear atau tidak maka
digunakan uji liniearitas. Menurut Budi (2005 : 244) bahwa “setiap persamaan regresi
linear, hubungan antara variabel independen dan dependen harus linear”. Untuk itu
digunakan Aplikasi SPSS versi 20 dengan langkah-langkah sebagai berikut:
dengan
keberartian regresi menunjukkan regresi berarti, barulah dilanjutkan dengan uji t dan
sebaliknya. Keputusan pengujian Fhitung untuk mengetahui apakah regresi berarti
adalah sebagai berikut :
a. Menentukan Hipotesis
Ho : regresi tidak berarti
Ha : regresi berarti
b. Kriteria Pengujian
Ho : diterima apabila
Ho : ditolak apabila
≤
>
Dengan
dk pembilang = 1
dk penyebut = n – 2
c. Kesimpulan
2) Uji Keberartian Koefisien Arah Regresi
Uji keberartian koefisien arah regresi ini dilakukan apabila hasil yang ditunjukkan
dengan uji F menunjukkan bahwa regresi berarti. Adapun pengujian ini dilakukan
dengan menggunakan uji t. Uji t ini dilakukan untuk mengetahui apakah koefisien
arah variabel X memberikan pengaruh yang berarti terhadap variabel Y. Hasil yang
ditunjukkan dengan menggunakan uji t ini bisa digunakan untuk menarik kesimpulan
dari hipotesis. Rumus yang digunakan untuk uji keberartian koefisien arah regresi
adalah sebagai berikut:
Sudjana (2003:31
dimana:
Sb2
(∑
∑(
(
Keterangan :
b = koefisien regresi
Sb2 = Varians
Langkahnya-langkah sebagai berikut:
a. Menentukan Hipotesis
Ho : β = 0 efisiensi biaya produksi tidak berpengaruh terhadap laba bersih.
Ha : β ≠ 0 efisiensi biaya produksi berpengaruh terhadap laba bersih.
b. Level of significant α = 0,05
c. Kriteria Pengujian
≤
>
≤
atau -
5.1
Simpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan yaitu pengaruh
efisiensi biaya produksi terhadap laba bersih pada PD. Rasa Asli Ciamis tahun 2003
sampai 2012, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:
1.
Efisiensi biaya produksi pada PD. Rasa Asli Ciamis periode 2003 sampai
dengan 2012 belum dapat dikendalikan dengan baik, hal ini ditunjukan dari
pencapaian efisiensi biaya produksi setiap tahunnya masih ada yang di bawah
rata-rata yaitu sebesar 4,19 %.
2.
Laba bersih pada PD. Rasa Asli Ciamis selama periode 2003 sampai 2012
belum optimal, hal ini ditunjukkan dari trend laba bersih yang fluktuatif
dengan kecenderungan menurun.
3.
5.2
Saran
Berdasarkan kesimpulan yang di uraikan diatas, penulis memberikan saran
biaya produksi yang terjadi pada PD. Rasa Asli Ciamis dapat
Bagi peneliti selanjutnya yang tertarik dengan tema yang sama, penulis
sarankan untuk memperhatikan faktor-faktor lain yang akan mempengaruhi
laba, seperti volume produk yang dijual dan harga jual produk.
Anthony, Robert N., Govindarajan, Vijay. (2005). Sistem Pengendalian Manajemen. edisi 11.
Alih Bahasa Tjakrawala F.X., Krista. Jakarta : Salemba Empat.
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka
Cipta.
Assauri, Sofyan. (2004). Manajemen Produksi dan Operasi. Jakarta : FEUI.
Budi, P. (2005). Analisis Statistika dengan Microsoft Excel dan SPSS. Yogyakarta : Penerbit
Andi.
Carter, W. K., and Usry, M. F. (2006). Akuntansi Biaya-Cost Accounting. Edisi 13, Buku 1
Diterjemahkan oleh Krista. Jakarta : Salemba Empat.
Carter, William K. (2009). Akuntansi Biaya-Cost Accounting. Edisi 14, buku 1. Diterjemahkan
oleh Krista. Jakarta : Salemba Empat.
Habibi, Maksum., dkk (2004). Akuntansi 2. Jakarta : Yudhistira
Halim, Abdul. (2000). Sistem Pengendalian Manajemen. Yogyakarta : Unit Penerbit dan
Percetakaan Akademik Manajemen Perusahaan YKPN.
Hansen & Mowen. (2006). Akuntansi Manajemen, Accounting Manajemen. Jakarta : Salemba
Empat.
Harahap, Nakman dan Dwi Kumala Vera. (2008). Pengaruh Efisiensi Biaya Produksi Terhadap
Laba Bersih. Jurnal Akuntansi FE-USU. 20, (1).
Jacquet, Jay. (2010). Dasar-Dasar Akuntansi Mengelola Dengan Angka. Jakarta : PT. Indeks
Mulyadi. (2000). Akuntansi Biaya Buku. Edisi 5. Yogyakarta : Aditya Media
Mulyadi, Ajang. (2002). Akuntansi Manajemen. Bandung : Program Studi Akuntansi UPI.
Munandar, M. (2002). Budgeting Perencanaan Kerja, Pengkoordinasian Kerja, Pengawasan
Kerja. Yogyakarta : BPFE.
Munawir. (2002). Analisa Laporan keuangan. Yogyakarta : Aditya media.
Nazir, M. (2011). Metode Penelitian. Bogor : Ghalia Indonesia.
Desti Dwi Lestari, 2013
Pengaruh Efisiensi Biaya Produksi Terhadap Laba Bersih (Studi Kasus pada PD. Rasa Asli Ciamis)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
71
Riza Wicaksono. (2010). Pengaruh Biaya Kualitas & Efisiensi Biaya Produksi Terhadap Rasio
Profit Margin (Studi Kasus pada PT. Garam (Persero) Indonesia). Skripsi UNPAD
Bandung : tidak diterbitkan.
Simamora, Henry. (2000). Akuntansi Manajemen. Jakarta : Salemba Empat.
Shinta, Ferranti. (2008). Analisis Hubungan Efisiensi Biaya Produksi Terhadap Tingkat
Profitabilitas (Studi Kasus pada Bidang Usaha Workshop GDM CV. Tirta Mandiri).
Skripsi UNPAD Bandung : tidak diterbitkan.
Soemarso SR. (2004). Akuntansi Suatu Pengantar. Jakarta : Salemba Empat.
Sudjana. (2003). Teknik Analisis Regresi dan Korelasi. Bandung : Tarsito.
Sugian, S. (2006). Kamus Manajemen (mutu). Jakarta : PT Gramedia Pustaka Umum.
Sugiyono.(2012). Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.
Supriyono. (2000). Sistem Pengendalian Manajemen. Yogyakarta : BPFE - UGM
Tanti Budiarti Akbari. (2009). Pengaruh Efisiensi Biaya Produksi terhadap Pencapaian laba
kotor Pada PT. Pindad (Persero). Skripsi UPI Bandung : tidak diterbitkan.
Tuanakotta, M Theodorus (2002). Teori Akuntansi. Jakarta : FEUI.
http://www.galamedia.com
http://www.harapanrakyat.com
http://www.tribunjabar.com