Anda di halaman 1dari 11

SUHU DAN SALINITAS

TUJUAN

- Taruna dapat memahami konsep perhitungan suhu (insitu dan potensial) dan menentukan
batas atas dan batas bawah kedalaman lapisan termoklin.
- Mahasiwa dapat membuat sebaran permukaan, melintang dan menegak suhu dan
salinitas.
- Taruna dapat membuat T-S diagram dan mengenal karakteristik massa air.

I. Pendahuluan

Suhu menyatakan besarnya bahang (heat) yang dikandung oleh suatu benda. Di lautan
suhu merupakan parameter penting karena berpengaruh secara langsung terhadap
kehidupan organisme di laut dan berbagai proses fisik yang terjadi. Suhu air laut terutama di
lapisan permukaaan sangat tergantung pada jumlah bahang yang diterima dari sinar
matahari dan selalu berubah-ubah terhadap ruang dan waktu dimana penyebarannya
terutama disebabkan oleh gerakan-gerakan air seperti arus dan turbulensi. Faktor-faktor
yang mempengaruhi suhu air laut adalah penyinaran matahari yang intensitasnya berubah-
ubah terhadap waktu, selain itu suhu permukaan air laut juga dipengaruhi oleh kondisi
meteorologi (curah hujan, penguapan, kelembaban, suhu udara, kecepatan angin dan
kecepatan awan). Secara menegak lapisan massa air terdiri dari tiga lapisan, yaitu lapisan
permukaan (homogen), lapisan termoklin dan lapisan dalam. Lapisan permukaan suhunya
cenderung homogen karena proses pengadukan yang masih aktif terutama disebabkan oleh
angin. Pada lapisan termoklin perubahan suhu cenderung besar terhadap perubahan
kedalaman (± 1ºC/100m). Sedangkan pada lapisan dingin (deep layer), makin ke bawah
suhunya berangsur-angsur turun hingga pada kedalaman lebih dari 1000 m suhu biasanya
kurang dari 5ºC. Distribusi suhu horizontal pada perairan samudera bervariasi sesuai
dengan garis lintang. Daerah yang banyak menerima bahang sinar matahari adalah daerah-
daerah yang terletak pada lintang 10ºLU-10º LS. Oleh karena itu, suhu air laut yang tertinggi
akan ditemukan di daerah ekuator. Semakin ke arah kutub, suhu air laut semakin dingin
Salinitas merupakan jumlah garam dalam gram dalam satu kilogram air laut, jika semua
karbonat telah diubah ke oksidanya dan bromium dan yodium sudah diubah jadi khlor dan
semua unsur organik sudah teroksidasi. Salinitas memiliki peranan yang penting di lautan
dalam kehidupan organisme dan bersama suhu dan tekanan mempengaruhi densitas air
laut, selanjutnya perbedaan densitas akan menyebabkan suatu sirkulasi massa air
(termohalin). Beberapa faktor utama yang mempengaruhi salinitas di lautan adalah
evaporasi, presipitasi, pola sirkulasi air, limpasan air dari daratan (runoff) dan proses
pencairan (melting) maupun pembekuan (freezing) es. Sebaran salinitas air laut secara
vertikal meningkat seiring bertambahnya kedalaman. Secara umum sebaran menegak
salinitas dibagi menjadi 3 lapisan yaitu:
1. Lapisan tercampur dengan ketebalan 50-100 m dengan salinitas hampir homogen.
2. Lapisan haloklin, yaitu lapisan dengan perubahan salinitas yang besar dengan
bertambahnya kedalaman.
3. Lapisan di bawah lapisan haloklin dengan salinitas relatif sama pada kedalaman
600-1000 m dimana lapisan tersebut dengan tegas menunjukan nilai salinitas
maksimum.

Sedangkan secara horizontal biasanya salinitas akan semakin meningkat makin kearah laut
lepas, dimana pengaruh runoff dari daratan maikin kecil.
II. Metode

1. Alat dan bahan


a. Peralatan yang digunakan dalam praktikum ini adalah : Kalkulator, penggaris, dan pensil
dan MS Excel.
b. Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah modul praktikum Suhu dan Salinitas.
2. Prosedur kerja :
a. Membuat kontur suhu permukaan, lakukan interpolasi antar 2 titik dan dimulai dari nilai
terkecil hingga terbesar dengan interval kontur tertentu. Interpolasi data sebanyak mungkin
dimana data hasil interpolasi dapat digunakan untuk menginterpolasi data lainnya.
b. Membuat sebaran melintang suhu, plotkan data suhu masing masing stasiun pada
Gambar 2, lakukan interpolasi untuk mendapatkan kontur suhunya.
c. Membuat sebaran menegak suhu, plotkan data suhu yang ada pada tabel pada gambar
yang telah tersedia, bedakan warna sebaran tiap stasiunnya.
d. Perhitungan suhu insitu dan potensial, hubungan antara suhu insitu dan potensial dapat
dinyatakan :

TФ = Tinsitu - TM Keterangan : TФ = suhu potensial pada kedalaman tertentu TM =


perubahan suhu karena pengaruh pendinginan adiabatik Perubahan suhu karena
pendinginan adiabatik (dalam 0,01⁰C), ketika air laut dengan temperatur TM pada suatu
kedalaman meningkat seiring kearah permukaan dapat dilihat pada Tabel 1 berikut :

Tabel 1. Perubahan suhu karena pendinginan adiabatik

Lakukan interpolasi untuk mendapatkan nilai TM pada kedalaman yang tidak tersedia di
Tabel 1.
e. Menentukan batas atas dan batas bawah lapisan termoklin dengan menggunakan prinsip
interpolasi.

f. Buat sebaran permukaan salinitas, lakukan prosedur seperti pada bagian a. Hitung
gradien perubahan salinitas berdasarkan perubahan jarak dari daratan kearah laut dimana :
Gradien Salinitas = So adalah nilai salinitas di dekat daratan, S1 adalah nilai salinitas di
laut. do adalah titik awal (0) di daratan, d1 adalah jarak pengukuran salinitas (S1) dari do.

g. Buat garis isopiknal bedasarkan T-S diagram yang ada dengan melakukan interpolasi.
h. Hitung suhu, salinitas dan densitas hasil percampuran dua massa air dengan melakukan
interpolasi.
i. Membuat T-S diagram di MS Excell dan penentuan jenis massa air.

Gambarkan garis kontur suhu (isotherm) pada Gambar 1 dengan interval 1ºC dimulai dari
isotherm 17°-23°C!
2. Jelaskan pola temperatur yang terbentuk di mulut sungai!
Jawaban :

3. Gunakan data yang tertera pada Tabel 2 untuk membuat isotherm dalam bentuk profil
dari suatu daerah pantai utara (Gambar 2). Gunakan interval 1ºC dan dimulai dengan
isotherm 15º- 20ºC!
Tabel 2. Data temperatur (ºC) di pantai utara yang dibaca dari Bathythermograf.

Interprestasi :
4. Buatlah sebaran menegak suhu data pada Tabel 2 dan plotkan pada Gambar 3 dibawah
ini! Selanjutnya buat pula sebaran menegak suhu tersebut dengan mengunakan MS Excel.

Jawaban :
5. Gunakan Tabel 1 untuk menghitung suhu potensial dan informasi apa yang didapat dari
hasil perhitungan tersebut!
Jawaban :

Tabel 3. Data suhu hasil pengukuran di Palung Filipina.

6. Hitung dan lengkapilah Tabel 4 dibawah ini mengenai batas atas dan batas bawah
lapisan termoklin! Selanjutnya buat profil menegaknya pada Gambar 4 serta tunjukkan
daerah lapisan permukaan, lapisan termoklin dan lapisan dalam.

Jawaban :
Tabel 4. Penentuan batas atas dan batas bawah lapisan termoklin.
Contoh Perhitungan :

Interpretasi :
7. Buatlah kontur salinitas permukaan 33.2-35.2 pada Gambar 5 dengan interval 0.5,
kemudian hitung perubahan salinitas pada transek A-B, C-D, dan E-F dan jelaskan !
Jawaban :
8. Pada gambar T-S diagram di bawah ini ,σt = 24 telah diplotkan. Plotkan nilai σt = 25
sampai dengan σt = 28 pada diagram T-S diagram di bawah ini !
Jawaban :

9. Pada plot garis isopycnal σt = 24 (Gambar 6), terdapat percampuran massa air A dan B
yang ditandai oleh perpotongan antara garis salinitas 32 dengan garis temperatur 6 ºC.
Hubungkan kedua titik tersebut dengan garis lurus sebagai garis percampuran 2 massa air.
Plotkan titik di tengah garis percampuran tersebut. Titik tengah itu mempresentasikan
percampuran massa air tipe A dengan massa air tipe B!

a. Berapa nilai T dan S dari percampuran massa air tersebut!


b. Berapa densitas dari pencampuan masa air tipe A dan B (gunakan interpolasi antara
isopynal 24.00 dengan 25.00)
Jawaban :

Contoh perhitungan :
10. Tabel di bawah ini adalah data oseanografi dari beberapa stasiun di laut Atlantik Utara .

Tabel 5. Data Oseanografi di Laut Atlantik Utara

Anda mungkin juga menyukai