Anda di halaman 1dari 5

Tanah Longsor

Tanah Longsor di Ponorogo, 31 Orang Dilaporkan Hilang

Ponorogo - Pendataan warga yang kehilangan saudaranya dilakukan setelah terjadi musibah tanah
longsor di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo.

Data terakhir hingga Pukul 15.30 Wib, 31 orang dilaporkan tidak diketemukan. Diduga mereka menjadi
korban yang tertimbun tanah longsor.

"Untuk sementara, ada 31 warga yang dilaporkan hilang dan diduga tertimbun longsor," kata Kepala
Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ponorogo Setyo
Budiono, Sabtu (1/4/2017).

"Orang-orang tersebut dilaporkan ikut menjadi korban, karena sampai saat ini masih belum terlihat,"
tuturnya.

Dari 31 orang yang dilaporkan hilang, kata Budiono, yang dapat dipastikan tertimbun longsor ada 10
orang.

"Karena 10 orang itu kelihatannya sedang memanen jahe. Sisanya, kemungkinan tertimbun saat di dalam
rumah. Di rumah ada yang lagi masak," jelasnya.Selain tertimbun, tak sedikit warga yang mengalami luka
akibat tanah longsor di daerahnya.Belasan orang dibawa ke puskesmas terdekat. Mereka mengalami luka
akibat tertimpa reruntuhan bangunan rumah dan pohon tumbang serta bebatuan.
Erosi
SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG – Belasan rumah warga di Dusun Gunung Pandan, Desa Kampong
Selamat Kecamatan Tenggulun terancam erosi Sungai Gunung Pandan.

Jarak pinggir sungai yang longsor berjarak sekitar satu sampai dua meter. Jika tidak cepat ditangani,
diprediksi jika terjadi banjir besar, dipastikan rumah tersebut ambruk ke dalam sungai.

Camat Tenggulun, Zulfikar kepada Serambinews.com, Senin (24/4/2017) mengatakan, kondisi abrasi
sungai Gunung Pandan sudah berlangsung lama namun yang parah dua tahun terakhir, saat terjadi banjir
bandang besar, sebagian besar pinggir sungai tersebut tergerus arus sungai.

Banjir

Jakarta - Banjir melanda Jakarta. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut ada 54 titik
banjir di Ibu Kota sampai pagi ini.

"Banjir di 54 titik sebabkan ribuan rumah terendam terendam banjir hingga ketinggian 1,5 meter di
Jakarta," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam
keterangannya, Selasa (21/2/2017).Ada 401 laporan masyarakat soal banjir. Ketinggian air bervariasi, 10-
150 sentimeter.

"Terdapat 54 titik banjir dan genangan, yaitu di Jakarta Selatan (11 titik), Jakarta Timur (29 titik), dan
Jakarta Utara (14 titik)," kata Sutopo
Angin topan

Angin Topan Buat Warga Sampit Panik

REPUBLIKA.CO.ID, SAMPIT -- Angin puting beliung melanda Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur,
Kalimantan Tengah sehingga membuat masyarakat Sampit dilanda ketakutan. "Kejadiannya tidak terlalu
lama, tapi mengerikan. Angin puting beliungnya sangat kencang, bahkan ada pohon tumbang. Tadi
kanopi di Pusat Perbelanjaan Mentaya (PPM) juga roboh," kata Budi, warga Sampit, Kamis (8/12).

Angin kencang terjadi sekitar pukul 15:00 WIB diawali hujan ringan. Angin kencang yang datang tiba-tiba
membuat sejumlah pohon tumbang, seperti di Jalan HM Arsyad. Kanopi di Pusat Perbelanjaan Mentaya
yang roboh menimpa beberapa sepeda motor hingga mengalami kerusakan.

"Untungnya tadi hujan jadi warga umumnya berteduh sehingga tidak ada yang tertimpa pohon atau
bangunan roboh. Jalan juga sempat terganggu," kata Budi.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Haji Asan Sampit, Nur Setiawan
mengatakan, kecepatan angin saat kejadian tadi mencapai 24 knots atau sekitar 47km/jam. Angin
bertiup dari arah Barat. "Potensi angin kencang masih terjadi hingga tiga hari ke depan. Kami mengimbau
masyarakat untuk waspada dan berhati-hati," kata Nur Setiawan.

Sebelumnya angin kencang ini terjadi, BMKG sudah mengeluarkan peringatan dini. Dalam siarannya,
BMKG menginformasikan bahwa potensi terjadi hujan intensitas sedang hingga lebat disertai petir atau
kilat dan angin kencang pada pukul 14.20 di Kabupaten Kotawaringin Timur, yakni Samuda, Sampit,
Mentawai, Kotabesi, Pelangsian dan Parenggean.
Kekeringan

Kekeringan, Ratusan Hektare Sawah di

TULUNGAGUNG - Sebanyak 263,5 hektare lahan pertanian padi di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur,
mengalami gagal panen (puso) akibat kekeringan. Diperkirakan, puso meluas mengingat sawah petani
yang kekurangan air mencapai 1.685 hektare.

"Hingga kini juga belum ada tanda hujan bakal turun," ujar Koordinator Pengendali Organisme
Tumbuhan Dinas Pertanian Kabupaten Tulungagung Gatot Rahayu, Minggu (27/9/2015).

Lahan yang tertimpa kekeringan tersebar di 56 desa, enam kecamatan. Rinciannya, di Kecamatan Besuki
sebanyak 10 desa dengan luas lahan 90 hektare.

Kemudian, Kecamatan Bandung sebanyak 14 desa dengan luas lahan 553 hektare, Kecamatan Karangrejo
sebanyak delapan desa dengan luas lahan 57,5 hektare, Kecamatan Campurdarat tiga desa dengan luas
lahan 15 hektare, Kecamatan Pakel 19 desa dengan luas lahan 958 hektare, dan Kecamatan Kalidawir dua
desa dengan luas lahan 32 hektare. "Sebagian besar berada di wilayah Tulungagung bagian selatan."

Sebagian besar sawah yang puso bertanaman padi. Dan, seluruhnya tidak bisa diselamatkan. Sumber air
yang selama ini diandalkan petani, kata Gatot, benar-benar mengering.
Gelombang besar

Ombak Besar di Pantai Selatan Jawa Rendam Puluhan Kios Pedagang

KULONPROGO - Ombak besar yang melanda Pantai Selatan Jawa, telah merendam ratusan warung di
sejumlah obyek wisata yang ada di Kulonprogo. Air laut juga menggenangi lahan pertanian milik warga di
Pesisir Bugel, Panjatan. Ditaksir kerugian mencapai puluhan juta.

Di Pantai Glagah, ombak yang besar membuat air laut melimpas hingga ke laguna. Bahkan air meluber
sampai di parkiran mobil pengunjung dan menggenangi puluhan kios warung souvenir dan oleh-
oleh.“Kejadiannya malam, jadi banyak pedagang yang tidak sempat menyelamatkan dagangannya,” jelas
Junianto pedagang kaos.Junianto menjadi salah satu pedagang yang warungnya terendam dan
menyebabkan kaos dan kain dagangannya terendam.

Anda mungkin juga menyukai