Anda di halaman 1dari 31

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY G DENGAN DX MEDIS LATE HPP

ec INVOLUSI UTERI DAN MASALAH KEPERAWATAN PRIORITAS


RESIKO PERDARAHAN DI RUANG NIFAS
RSUD SIDOARJO

Oleh :
SRI MURTIASIH (201604067)

PROGRAM PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KATOLIK
ST.VINCENTIUS A PAULO SURABAYA
2016

1 Prodi Ners STIKES St Vincentius a Paulo Surabaya


LEMBAR PERSETUJUAN

Asuhan Keperawatan dengan diagnosa prioritas masalah


Resiko Perdarahan ini telah di setujui
pada tanggal 01 Desember 2016

Menyetujui,

Preceptor Akademik Preceptor Klinik


RSUD Sidoarjo

Yhenty Wijayanti,S.Kep.,M.Kes.,Ners Tri Setiyawanti, SST


NRK : 07-029 NIP : 1961062619820921001

Mengetahui,

Ketua Program Studi Ilmu Kepala Ruangan Maternitas


Keperawatan RSUD Sidoarjo

Sisilia Indriasari W., M.Kep., Ns Mamik Setyo Indrayani, SST


NRK : 04-021 NIP : 1961062619820921001

2 Prodi Ners STIKES St Vincentius a Paulo Surabaya


Pengkajian
Data Umum
Identitas Klien
Nama : Ny G / 30 tahun
Alamat : Sidoarjo
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Pekerjaan : IRT
Pendidikan : SMA

Identitas Penanggungjawab
Nama : Tn D
Alamat : Sidoarjo
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Pekerjaan : Swasta/ karyawan unilever
Pendidikan : SMA
Hubungan dengan klien : Suami
Status Pembiayaan : Sendiri Asuransi : BPJS Tanggungan :

I.2Keluhan Utama
Payudara terasa keras karena mulai tgl 11 november tidak menyusui bayinya

I.3Riwayat penyakit Sekarang


Pasien melahirkan pada tanggal 4 november 2016 jam 14.00. di puskesmas
Sukodono SDA, anak laki-laki BB 3300gr, PB 50 cm. mulai tanggal 11 -11-
2016 jam 20.00 pasien perdarahan 1 underpad penuh jam 23.00 pasien di
bawa ke IRD RSUD Sidoarjo keadaan umum lemah, suhu 37,6°C, nadi
80x/mnt, TD 120/80 mmHg, fluxus (+) Anemis (+) TFU 3 jr diatas sympisis
lemah. dan di sarankan untuk MRS, di IRD dapat injeksi metergin 1 amp IM
dan Misoprostol 4 tab per rectal. Infus RL 20 tts/mnt.
Di lakukan USG terdapat sisa placenta minimal , pemeriksaan laboratorium
HB: 10,3 gr/dl, leukosit: 8,69 , Trombosit: 284.000, PTT 10,4 detik , Control
11,0 detik , APTT 28 detik Control 30 detik. Tgl 12 -11-2016 k.u lemah,
perdarahan pervagina (-) kotek hanya flek2 kecoklatan, suhu 36,4°C, nadi
88x/mnt, TD 120/86mmHg, UC baik, TFU 3 jari diatas sympisis.

I.4Riwayat Penyakit
Ibu tidak ada riwayat penyakit yang DM, HT, dan tidak ada riwayat
penyakit menular seperti TB atau Hepatitis dan ibu tidak dalam masa
pengobatan penyakit

I.5Riwayat Kesehatan Keluarga


Dari keluarga tidak ada riwayat keturunan kembar, penyakit HT, DM dan
tidak ada riwayat penyakit menular seperti Hepatitis, TB, dan HIV

I.6Riwayat Haid
- HPHT : haid terakhir bulan februari 2016 tanggal lupa

3 Prodi Ners STIKES St Vincentius a Paulo Surabaya


- Menarche : usia 12 tahun
- Siklus / lama haid : teratur tiap 28 hari lama 7 hari
- Sifat haid/ darah : Encer
- Dysmenorhoe : tidak ada keluhan nyeri saat haid
- Flour Albus : keputihan 2 hari menjelang haid, warma putih tidak
gatal dan tidak berbau

I.7Riwayat Keluarga Berencana


Pasien belum tahu akan menggunakan KB apa, tapi pasien ingin
menggunakan alat kontrasepesi yang tidak mengganggu produksi ASI,
pasien belum pernah menggunakan alat kotrasepsi

I.8Riwayat Obsteri yang Lalu

I.9Riwayat kehamilan Sekarang


selama hamil pasien rajin kontrol ke PUSKESMAS Sukodono, 6 bulan
pertama setiap 1 bulan sekali, pada kehamilan 7-8 bulan tiap 2 minggu
sekali dan terakhir tiap satu minggu sekali total pemeriksaan 11 x
kunjungan.
Keluhan selama hamil : pada 3 bulan pertama mual, muntah. Tidak ada
perdarahan atau keluhan lain selama hamil
Obat – obat selama kehamilan : ibu hanya menkonsumsi obat yang di
berikan oleh bidan puskesmas.( prenatal 1x1 tab )
I.10 Riwayat Persalinan Sekarang
Tanggal persalinan : tgl 4 November 2016
- Jenis persalinan : partus spontan, letak belakang kepala, laki-laki,
aterm
- Jam kelahiran placenta : tidak terkaji
- Panjang tali pusat : tidak terkaji
- Insertio placenta : tidak terkaji
- Berat placenta : tidak terkaji
- Diameter placenta : tidak terkaji
- Kelainan placenta : tidak terkaji
Lama Persalinan
- Kala I : tidak terkaji
- Kala II : tidak terkaji
- Kala III : tidak terkaji
- Kala IV : tidak terkaji
- Jumlah perdarahan : tidak terkaji
- Robekan jalan lahir : ada luka Episiotomi yang di jahit dan sudah mulai
kering, jenis jahitan jelujur.
- Pengobatan yang di berikan saat kala I,II,III,IV : tidak terkaji
- Hasil pemeriksaan 2 jam PP : tidak terkaji
- Penyulit persalinan : tidak terkaji
Keadaan Bayi :
- Jenis kelamin : laki-laki
- Umur kehamilan : 39 minggu

4 Prodi Ners STIKES St Vincentius a Paulo Surabaya


- Keadaan bayi : hidup, AS langsung menangis , BB 3300gram, PB 50 cm
I.11 Pemenuhan Kebutuhan Sehari –hari
I.11.1 Aktivitas istirahat
1) Di Rumah
- Setelah melahirkan pasien tidak melakukan pekerjaan yang berat hanya
mengurus bayinya
- Tidur siang ± 1-2 jam bila bayi tidur terkadang ibu juga ikut tidur
- Tidur malam mulai jam 20.00-05.00 dan pasien serin terbangun karena
bayinya menangis dan pasien harus menyusui bayinya.
2) Di rumah sakit
Pasien siang tidur sekitar 1-2 jam
Malam bisa tidur jam sekitar jam 02.00. karena pasien baru datang jam
23.00
I.11.2 Hygiene
1) Di Rumah
Pasien mandi x sehari dan keramas tiap hari, gosok gigi 2x sehari, pasien
selalu mencuci vulva dan perinium dengan menggunakan sabun dan ganti
pembalut setiap buang air kecil
2) Di Rumah Sakit
Pasien di seka perawat, saat di kaji pasien sudah di seka pagi hari, dan di
lakkan vulva hygiene
I.11.3 Nutrisi
1) Di Rumah
Pasien makan 3x sehari dan tidak ada pantangan makan.
Komposisi makanan : nasi , sayur bayam, sawi, kangkung, dan lauk ayam,
daging, tahu tempe.
Minum air putih 1000ml-1500ml/hari
2) Di Rumah Sakit
Terpasang infus 4 RL/24 jam
Diet TKTP, 3x/hari
Saat dikaji pasien menghabiskan makan siang ¾ porsi makan yang di
siapkan RS.
Minum mulai jam 06.00 – 15.00 : 1000ml
I.11.4 Eleminasi
1) Di Rumah
BAK : 4-5 x/hari
BAB : pasien BAB hari ke 4 post partum ( tgl 8-11-2016) konsistensi agak
keras, dan terakhir BAB tgl 10-11-2016
2) Di Rumah Sakit
BAK : terpasang folly catheter no 16. Produksi 800ml/ 9 jam (jam 06.00-
15.00)
BAB : saat di kaji pasien belum BAB

I.12 Data Psikososial spiritual


1) Status Emosi:
Ibu dalam masa daptasi fase Taking Hold di mana ibu siap menerima peran
baru sebagai ibu dan mulai belajar tentang hal-hal baru. Ibu sangat sedih
terpisah dengan bayinya dan ingin segera pulang dan menyusui bayinya.

5 Prodi Ners STIKES St Vincentius a Paulo Surabaya


2) Reaksi dan Persepsi Terhadap Kelahiran Bayi:
Pasien dan keluarga sangat senag menerima kehadiran bayinya karena bayi
merupakan anak pertama dan sangat di harapkan kehadirannya.
3) Kebutuhan Interkasi dengan Orang lain:
Ibu tinggal dengan suami dan kedua orangtuanya, hubungan dengan orang
lain baik ini di buktikan pasien tampak berinteraksi dengan pasien di
sebelahnya dan sangat kooperatif terhadap perawat
4) Kebiasaan dan Kepercayaan:
Dari pasien dan keluarga tidak ada kepercayaan khusus terkait dengan
kesehatan ibu nifas.

I.13 Pengetahuan dan Sikap


1) Perawatan Bayi : ibu sudah cara memandikan bayi dan di rumah ibu di
bantu oleh ibu pasien
2) Laktasi : ibu ingin memberikan ASI Eksklusif pada bayinya. Selama ibu di
rumah ibu hanya memberikan ASI saja tetapi saat ibu MRS bayi di beri susu
formula. Ibu tidak tahu tentang managemen ASI Perah.
3) Rencana KB : ibu masih belum tahu akan menggunakan KB apa, dan belum
mengerti macam-macam KB, dan ibu bertanya KB apa yang baik untuk ibu
menyusui dan ibu ingin punya anak 3.
4) Senam Nifas : ibu tidak ikut senam nifas dan tidak mengetahui tentang
senam nifas

I.14 Laktasi
Waktu bayi lahir di lakukan IMD tapi hanya sebentar, ibu menyusui bayinya
setiap kali menangis dan bayi dapat menghisap ASI dengan baik. Karena
sekarang sakit ibu tidak bisa menyusui bayinya. Bayi di beri susu formula.

I.15 Pemeriksaan Fisik


I.15.1 keadaan Umum:
pasien tampak lemah,
I.15.2 Tanda Tanda Vital
Suhu 36,4°C, Nadi 88x/mnt, TD 120/80 mmHg, RR 20x/mnt
I.15.3 Kepala
Rambut bersih, hitam, tidak ada luka pada kulit kepala
I.15.4 Mata
Konjungtiva merah muda, tidak ada ikterus
I.15.5 Hidung
Tidak ada polip, bersih, tidak ada perdarahan
I.15.6 Mulut
Mukosa bibir lembab, tidak ada sariawan,
I.15.7 Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, dan tidak ada pembesaran vena
jugularis
I.15.8 Dada / buah dada
Irama jantung reguler, tidak ada suara tambahan. Tidak ada ronchi
ataupun whezing

6 Prodi Ners STIKES St Vincentius a Paulo Surabaya


Payudara simetris, puting susu menonjol, tida aa lecet pada puting susu.
ASI sudah keluar, payudara keras
I.15.9 Abdomen
Tinggi Fundus Uteri 3 jari di atas sympisis, contraksi uterus baik ( keras)
Vesika Urinaria kosong
I.15.10Vulva dan Perineum
Keadaan vulva bersih, lochea serosa berwarna kuning kecoklatan sedikit
Keadaan jahitan perineum udah agak kering dan tidak ada
pembengkakan, terpasang dower catheter produksi 900ml/9 jam
I.15.11Anus
Tidak ada haemoroid
I.15.12Ekstremitas
Atas : terpasang infus pada cephalica kiri, tidak ada plebitis
Bawah : Tidak ada edema, dan tidak ada varices
Kekuatan otot 5 5
5 5

I.16 Data Penunjang


1. Terapi
1) Infus 4 RL/ 24 jam
Komposisi : Natrium, kalium, calsium. Clorida,
Indikasi : mengembalikan keseimbangan elektrolit pada keadaan
dehidrasi dan syok hipovelemik, termasuk syok perdarahan
Efek samping : edema jaringan pada penggunaan volume besar, biasaya
pada paru-paru
2) Methergin 3x1 amp IM
Komposisi : Methylergometrine hydrogen maleate
Cara Kerja : mempengaruhi uterus berkontraksi secara terus menerus
Indikasi : penangan aktif kala III persalinan, terapi atoni/ perdarahan
uterus yang terjadi selama dan setelh kala III persalinan, terapi
subinvolusi uterus, perdarahan pada masa nifas
Efek Samping : sakit kepala, hipertensi, erupsi kulit, sakit perut (di
sebabkan oleh kontraksi uterin)
3) Ceftriaxon 2x 1 gram IV
Komposisi : ceftriaxon golongan sefalosporin
Indikasi : untuk pengobatan dan pencegahan infeksi yang di sebabkan
bakteri,
Cara kerja : menghambat sintesis mucopeptide di dinding sel bakteri
Efek samping : lelah, sariawan, nyeri tenggorokan, diare
4) Metronidazol 3x 500 mg Drip IV
Komposisi : metronidazole
Indikasi : mengobati dan mencegah berbagai macam infeksi di
sebabkan oleh mikroorganisme proozoa dan bakteri an aerob
Cara kerja : menghentikan pertumbuhan bakteri dan protozoa
Efek samping : warna urine menjadi gelap, nafsu makan menurun, mual,
konstipasi, sakit perut, sakit kepala, perubahan rasa pada lidah.
5) Gentamicin 1 x 240 drip Nacl 0,9% 100ml IV
Komposisi : gentamicin

7 Prodi Ners STIKES St Vincentius a Paulo Surabaya


Indikasi : untuk mengobati infeksi bakteri gram negatif, infeksi
saluran kemih, saluran pernafasan, saluran pencernaan, kulit, tulangdan
jaringan lunak.
Cara kerja : menghambat kuman gram positif maupun gram negatif
termasuk kuman yang resisten terhadap antimikroba yang lain, bekerja
berdasarkan penghambatan sintesa protein.
Efek samping : vertigo, gangguan pendengaran, gangguan ginjal

2. Laboratorium : tidak ada pemeriksaan ulang

8 Prodi Ners STIKES St Vincentius a Paulo Surabaya


II ANALISA DATA
No Tanggal Data Penyebab Masalah
1 12-11- S: pasien mengatakan sisa placenta Resiko
2016 perdarahan sudah berhenti perdarahan
setelah dapat suntikan involusi uteri
O: hasil USG terdapat sisa
placenta minimal resiko perdarahan
Lochea Rubra (+)
Contraksi uterus baik
(keras)
Tinggi F.U 3 jari diatas
sympysis
TD 120/80 mmHg
2 12-11- Late HPP Diskotinuitas
2016 S :ibu mengatakan pemberian ASI
Payudara terasa keras
karena mulai tgl 11 Hospitalisasi
november tidak menyusui
bayinya, bayi di rumah di Perpisahan ibu dan bayi
beri susu formula
Ibu tidak tahu managemen
ASI Perah Tidak terjadi proses
O : ibu tidak menyusui menyusui
bayinya
Payudara keras
Ibu MRS dg Late HPP Pemberian ASI terhenti
Bayi tidak bersama ibu
Pengeluaran ASI (+) Diskotinuitas pemberian
Keadaan puting menonjol ASI

3 12-11- S: - ibu mengatakan belum Kurang paparan Konflik


2016 tahu akan menggunakan informasi pengambila
KB apa Terkait alat KB keputusan
- ibu bertanya kepada
perawat KB apa yang
terbaik untuk ibu Konflik pengambilan
menyusui keputusan
- Ibu mengatakan ingin
punya anak 3
- Usia ibu sdh 30 th
O: pembesaran vena
jugularis (-)
- Tidak ada varices

9 Prodi Ners STIKES St Vincentius a Paulo Surabaya


4 S: Sisa plasenta tertinggal Resiko infeksi

O: USG terdapat sisa


placnta minimal Pertumbuhan bakteri
- Lochea rubra (+)
- Lochea tidak bau busuk Resiko infeksi
- Vulva bersih

III Diagnosa Keperawatan

1. Resiko perdarahan berhubungan dengan involusi uteri akibat sisa plasenta


2. Diskontinuitas pemberian ASI berhubungan dengan Perpisahan ibu dan
bayi yang di tandai dengan :ibu mengatakan Payudara terasa keras karena
mulai tgl 11 november tidak menyusui bayinya dan bayi di rumah di beri
susu formula.
3. Konflik pengambilan keputusan KB berhubungan dengan Kurang paparan
informasi terkait KB yang di tandai dengan ibu mengatakan belum tahu
akan KB apa yang akan di gunakan
4. Resiko infeksi berhubungan dengan peningkatan petumbuhan bakteeri
akibat sisa plasenta yang tertinggal

10 Prodi Ners STIKES St Vincentius a Paulo Surabaya


IV Rencana Tindakan

No Hari/ Diagnosa Tujuan Perencanaan Implementassi Evaluasi


tanggal keperawatan Intervensi Rasional
1 Sabtu Resiko Setelah di lakukan 1. Jelaskan pada ibu 1. Akibat dari sisa plasenta Jam 16.00
12-11- perdarahan tindakan keperawatan resiko terjadinya yang tertinggal Tanggal 15-11-
2016 berhubungan selama 3x 24 jam tidak perdarahan menyebabkan kontraksi 1. Menjelaskan pada 2016
dengan involusi terjadi perdarahan uterus tidak baik sehingga pasien penyebab S: ibu
uteri akibat sisa dengan kriteria hasil kemungkinan terjadi terjadinya pengatakan
plasenta - Kontraksi uterus baik perdarahan masih bisa perdarahan akibat perdarahan
- Perdarahan pervagina terjadi dari sisa placenta sudah berhenti
(-) 2. Motivasi ibu untuk 2. Massage dapat merangsan yang masih
melakukan uterus berkontraksi menempel pada O: lochea serosa
- Lochea tidk bau massage secara sehingga dapat mencegah diding rahim warna coklat
- Nadi 60-100x/mnt berkala pada terjadinya perdarahan sehingga kekuningan
- TD Systole 100-120 daerah uterus mengganggu Kontraksi uerus
mmHg kontraksi rahim baik (keras)
- TD diastole 60-80 3. Motivasi ibu untuk 3. Mobilisasi mencegah untuk kembali ke Nadi :80x/mnt
mmHG mobilisasi darah statis sehinnga sisa bentuk sebelum TD :
–sisa darah nifas bisa hamil 110/70mmHg
keluar dengan baik
4. Anjurkan pada Jam 17.00 A: masalah
pasien untuk segera 4. Perdarahan 2. Memotivasi ibu resiko
lapor bila terjadi mengindikasikan kontasi untuk massage rahim perdarahan tidak
perdarahan yang uterus tidak adekuat da secara berkala terjadi
banyak perlu segera mendapatkan sampai rahim teraba
penanganan keras

5. Kolaborasi dalam 5. Mempengaruhi otot uterus Jam 17.30


pemberian berkontraksi secara terus
uterotonika menerus sehingga 3. Menganjurkan pasien
metergin 3x 0,2 mg mencegah terjadinya untuk mobilisasi
amp IM perdarahan jalan- jalan

11 Prodi Ners STIKES St Vincentius a Paulo Surabaya


Jam 18.00

4. Menganjurkan pasien
6. Observasi 6. Mengevaluasi setiap hasil untuk segera melapor
perdarahan , tindakan di mana bila terjadi
kontraksi uterus, kontraksi uterus yang baik perdarahan ulang
lochea, TD, nadi akan mencegah terjadinya
perdarahan pasca Jam 16.00
persalinan. 5. Memberikan injeksi
metergin 1 amp
secara intra muskuler

Jam 19.00
6. Mengobervasi
perdarahan dan
kontraksi uterus.
Locea, nadi , TD

Jam 20.00
E: tidak ada
perdarahan
pengeluaran pervagina
lochea serosa berwarna
coklat
kekuningan.Kontraksi
uterus baik (keras)
TD : 110/80mmHG,
Nadi 88x/mnt

12 Prodi Ners STIKES St Vincentius a Paulo Surabaya


No Hari/ Diagnosa Tujuan Perencanaan Implementassi Evaluasi
tanggal keperawatan Intervensi Rasional
2 Sabtu Diskontinuitas Pemberian ASI efektif 1. Jelaskan pada ibu 1. ASI sebagai Jam 16.00 Tanggal 14-11-
12-11- pemberian ASI kembali setelah di akibat perpisahan ibu makanan terbaik 1. Menjelaskan 2016
2016 berhubungan lakukan tindakan dengan bayi untuk bayi, dengan pada ibu karena
dengan keperawatn selama 2x 24 menyebabkan bayi tehnik yang benar perpisahan yang terjadi S: pasien
Perpisahan ibu jam yang di tandai tidak mendapatkan ibu tetap dapat pada ibu menyebabkan mengatakan
dan bayi yang di dengan ASI dengan baik memberikan ASI bayi tidak sudah memerah
tandai dengan :ibu - Ibu mampu melakukan padahal Asi adalah meskipun ibu di RS mendapatkan ASI asi dan di ambil
mengatakan pengeluaran ASI satu-satunya padahal ASI adal suami untuk di
Payudara terasa dengan benar makanan terbaik makanan terbaik bayi, berikan pada
keras karena - Ibu mampu melakukan untuk bayi. 2. Memerah ASI tetapi dengan bayinya , dan
mulai tgl 11 peyimpanan asi dengan dengan benar akan menggunakan tehnik bayi mau
november tidak benar 2. Ajarkan pada ibu cara merangsang ASI yang baik ibu masih minum asinya
menyusui bayinya memerah ASI dengan tetap berproduksi dan tetap dapat
dan bayi di rumah
- Ibu tahu dan mencegah terjadi memberikan ASI O: pasien
melakukan transportasi benar
di beri susu pembengkakan kepada bayinya mampu
formula, Ibu tidak Asi dengan benar payudara akibat sehingga pemberian memerah asi
tahu managemen - Ibu dan keluarga tahu bendungan ASI ASI tidak terputus. dengan cara
ASI Perah, dan mampu 3. Ajarkan pada ibu : manual dg benar
payudara keras, menyiapkan asi dengan 3. Tehnik Jam 16.30 Asi terkumpul
benar - Cara
pengeluaran ASI mengumpulkan ASI pengumpulan, 2. Mengajarkan pada ibu 100-150 ml
(+) - Payudara tidak keras penyimpanan, cara memerah ASI setiap kali
- Cara menyimpan
- Produksi ASI +/+ transportasi, dengan benar memerah
- Cara transportasi penyajian dengan - Mencuci tangan Asi di ambil
- Cara penyajian benar akan menjaga - Mengatur posisi oleh suami
kwalitas ASI yanng nyaman pasien dengan
menggunakan
4. Evaluasi pengetahuan - Menganjurkan ibu
tas yang di beri
dan kemampuan ibu untuk mengompres es batu
4. Pengetahuan dan
dalam melakukan kemampuan yamg air hangat dulu pada Payudara tidak
pengeluaran ASI, payudara keras,
baik mempengarui
menyimpan ASI, cara perilaku - Pijat payudara pengeluaran ASI
Tranportasi ASI dan dengan gerakan +

13 Prodi Ners STIKES St Vincentius a Paulo Surabaya


cara penyiapan ASI melingkar kecil
secara lembut dg A: masalah
5. Observasi keadaan menggunakan ke diskotinuitas
payudara dan produksi 5. Payudara keras empat jari pemberian ASI
ASI mengindikasikan - Perah payudara teratasi
terjadi penumpukan dengan menekan
ASI lembut bagian luar
areola dengan jari
posisi c (2-3 cm ibu
jari di atas puting dan
ke 4 jari lainnya di
bawah puting)

Jam 17.30
3. Mengajarkan
cara menyimpan Asi
- Sebelum di
masukkan frezer
dinginkan ASI dalam
kulkas bawah
- ASIP di simpan
sebaiknya 60-120
ml, untuk mencegah
ASI terbuang
percuma
- Sistem pemberian
ASIP adalah FiFo
( Firs in Firs out)
yang pertama masuk
yang pertama keluar.
- Gabungan ASIP
dalam satu hari dapat
disimpan dalam satu

14 Prodi Ners STIKES St Vincentius a Paulo Surabaya


botol asal suhunya
sama.
- Simpan dengan
menggunakan botol
bening, kantung
plastik khusus ASIP
dan pastikkan
tertutup rapat.
- Selama di rumah
sakit asi bisa di
titipkan di ruang bayi
dulu sebelum di
ambil oleh keluarga

Jam 18.00
4. Mengajarkan
cara transpotasi ASI
- Masukkan ice gel
atau es batu ke
dalam cooler bag
atau tempat tertutup
dan asi yang sudah
siap di masukkan dan
segera di tutup agar
suhu tetap optimal

Jam 18.10
5. Mengajarkan
cara menyiapkan asi
- Pakai asi yang lebih
dulu di perah
- Bila asi beku cairkan
dulu dengan

15 Prodi Ners STIKES St Vincentius a Paulo Surabaya


memindahkan ke
kulkas bagian bawah
- Hangatkan asi
dengan
menggunakan air
hangat atau air kran
- Asi yang sudah di
hangatkan usahakan
habis dalam waktu 1-
2 jam
- Asi segar akan
bertahan selama 4
jam pada suhu
ruangan.

Jam 20.00
6. Mengevaluasi
pengetahuan ibu dan
kemampuan
memerah,
menyimpan,
transportasi, dan
penyajian ASI perah

Jam 20 00.
7. Mengobsevasi
keadaan payudara
cara dan produksi
ASI

- Ibu mampu
menyebutkan cara
memerah, menyimpan,

16 Prodi Ners STIKES St Vincentius a Paulo Surabaya


cara transportasi dan
penyiapan Asi
- Payudara masih keras,
produksi ASI +/+
No Hari/ Diagnosa Tujuan Perencanaan Implementassi Evaluasi
tanggal keperawatan Intervensi Rasional
1 Sabtu Konflik Setelah dilakukan 1. Jelaskan pada 1. Memberikan Jam 15.00 Jam 17.00
12-11- pengambilan tindakan keperawatn pasien dan keluarga gambaran pasien tentang - Memberikan gambaran S:pasien
2016 keputusan KB selama 2 jam pasien dan tentang efektvitas , alat-alat kontrasepsi ( pil, kepada pasien macam mengungkapkan
berhubungan keluarga dapat memilih efisiensi masing – suntik, AKDR, pantang –macam alat kb dan akan
dengan Kurang jenis KB yang akan di masing alat berkala, MOW/MOP) fungsinya Untuk menggunakan
paparan informasi gunakan sesuai dengan kontrasepsi menunda kehamilan alat KB suntik
terkait KB yang di kondisinya dengan 2. KB yang di adalah pil, suntik atau di bidan praktek
tandai dengan ibu kriteria hasil 2. Berikan gunakan akan sesuai pantang berkala, Untuk O: : pasien
mengatakan Pasien mampu : pendidikan dengan kondisi ibu dan menjarangkan mampu
belum tahu akan - menjelaskan kembali kesehatan kepada bayi kehamilan AKDR dan menyebutkan
menggunakan KB macam-macam alat KB klien dan suami suntik, kembali
apa, ibu bertanya - keuntungan dan untuk menentukan macam-macan
kepada perawat kerugian dari alat KB pilihan kontrasepsi Jam 16.00 alat KB
KB apa yang yang mereka - Memberikan Pasien mampu
terbaik untuk ibu
- Pasien mampu inginkan menyebutkan
memilih alat KB yang pendidikan keehatan
menyusui, Ibu terkait kontrasepsi kembali
mengatakan ingin di gunakan 3. Jelaskan kerugian dan
3. Pengetahuan pada ibu menyusui
punya anak 2 lagi, - Pasien mampu keuntungan dan tentang keuntugan dan keuntungan dari
menyebutkan tempat yang tidak
pembesaran vena kerugian dari kerugian alat kontrasepsi mempengarui KB suntik
jugularis (-), untuk mendapatkan macam alat akan memantu klien
layanan KB produksi ASI suntik
Tidak ada varices kotrasepsi mengambil keputusan dan yang 3 bulan sekali A:konflik
siap dengan resiko yang atau AKDR penambilan
ada keputusan KB
Jam 17.00 teratasi
4. Berikan gambaran
di mana bisa 4. Pelayanan KB bisa di
- Menjelaskan
mendapatkan keuntungan :
dapatkan di
- Pil : bila di minum

17 Prodi Ners STIKES St Vincentius a Paulo Surabaya


pelayanan KB PUSKESMAS, sesuai aturan 100%
BPS<,atau Klinik dan berhasil
RS terdekat - Suntik : pemberian
dapat 8-12 minggu,
5. Evaluasi kembali 5. Mengetahui apa pasien tidak mengganggu
pengetahuan pasien mampu memilih pengeluaran laktasi,
tentang alat kontrasepsi yang KB cyklofem di
kontrasepsi dan sesuai dengan kondisi berikan tiap 1 bulan
keinginan yang saat ini, dan dan masih
akan di gunakan. pengtahuan tentang mentruasi,
Keuntungan dan keuntungan dan - AKDR : pemasangan
keruguaian alat kerugian alat KB. tidak sulit, pulihnya
kontrasepsi kesuburan setelah di
cabut
Kerugian
- Pil : minum harus
teratur, penggunaan
jangka panjang dapat
menekan fungsi
ovarium, BB
bertambah,
jerawatan,
mual/muntah,
- Suntik : perdarahan
tidak menentu, tidak
haid, penambahan
BB.
- AKDR : masih bisa
terjadi kehamilan,
perdarahan,
keputihan, infeksi,
tali AKDR dapat
menyebabkan

18 Prodi Ners STIKES St Vincentius a Paulo Surabaya


perlukaan portio, dan
mengganggu hub
seksual.

Jam 19.00
- Menanyakan kembali
pada pasien apa saja
macam-macam alat
KB dan apa yang
akan di pilih

Pasien mengungkapkan
akan menggunakan alat
KB suntik di bidan
praktek
pasien mampu
menyebutkan kembali
macam-macan alat KB
Pasien mampu
menyebutkan kembali
kerugian dan
keuntungan dari KB
suntik

19 Prodi Ners STIKES St Vincentius a Paulo Surabaya


No Hari/ Diagnosa Tujuan Perencanaan Implementassi Evaluasi
tanggal keperawatan Intervensi Rasional
1 Sabtu Resiko infeksi Setelah dilakukan asuhan 1. Jelaskan pada 1. Sisa plsenta yang Jam 14.00 Tgl 16-11-2016
12-11- berhubungan keperawatan pasien tidak passien penyebab tertinggal pada dinding 1. Menjelaskan pada
2016 dengan mengalami infeksi kemungkinan uterus akan menyebabkan pasien akibat adanya S: pasien
peningkatan selama di lakukan terjadinya resiko pertumbuhan bakteri sisa placenta pada mengatakan
petumbuhan perawatan dengan infeksi semakin meningkat yang dinding uterus bisa tidak nyeri pada
bakteri akibat sisa kriteria hasil bisa menyebabkan menyebabkan terjadi derah pelvix
plasenta yang - Lochea tidak bau infeksi peningkatan
tertinggal - Suhu 36°C - 37,5°C pertumbuhan bakteri O: suhu 37°C,
2. Anjurkan pasien 2. Mobilisasi membuat yang dapat nadi 80x/mnt,
- Tidak ada nyeri pelvix untuk mobilisasi mengalirkan lochea menimbulkan infeksi lochea serosa
- Tinggi fundus uteri sehingga tidak warma coklat
turun menjadiang dapat Jam 15.00 kekuningan dan
menyebar sumber infeksi 2. Menganjurkan pasien tidak berbau
untuk mobilisasi Tinggi fundus
3. Anjurkan pasien 3. Cuci tangan adalah cara jalan –jalan supaya uteri 2 jari di
untuk cuci tangan yang paling mudah untuk lochea bisa mengalir atas symphisis
sebelum dan memutus rantai turun
sesudah melakukan penyebaran infeksi A: resiko infeksi
perawatan diri dan Jam 15.15 tidak terjadi
Ajarkan pasien cara 4. Diet tinggi kalori dan 3. Menganjurkan cuci Pasien KRS
cuci tangan tinggi protein akan tangan sebelum dan
membuat daya tahan sesudah melakukan
tubuh menjadi lebih perawatan diri, cuci

20 Prodi Ners STIKES St Vincentius a Paulo Surabaya


optimal tangan dengan 6
4. Kolaborasi diet langkah
TKTP 5. Ceftriaxon bekerja - Ratakan sabun
menghambat sintesis pada telapak tangan
mucopeptide di dinding - Gosok punggung
sel bakteri tangan dan sela-
Metronidazol bekerja sela jari
5. Kolaborasi dalam menghentikan
pemberian pertumbuhan bakteri dan
antibiotik protozoa
- Gosok sela-sela jari
Gentamicyn bekerja untuk bagian dalam
- Ceftriaxon 2 x 1
gram IV menghambat kuman gram - Kaitkan tangan dan
positif dan kuman gram gososk jari-jari
- Metronidazol 3 x tangan luar
500 mg IV negatif
- Gosok ibu jari
- Gentamycin 6. Peningkatan suhu tubuh > kanan dan kiri
1x240 mg IV 37,5°C, peningkatan nadi, - Gosok ujung jari
dan lochea yang bau tangan pada telapak
menindikasikan adanya tangan engan
pertumbuhan bakteri/ gerakan memutar
infeksi
6. Obsevasi suhu,
nadi, lochea,tinggi
fundus uteri Jam 16.00
4. Memberikan injeksi
gentamicin 240 mg
drip dalam pz 100 ml
Memberikan injesi
metronidazol 500 mg
IV

Jam 17.00
5. Menyajikan makan
diet nasi TKTP dan
menganjurkan pasien

21 Prodi Ners STIKES St Vincentius a Paulo Surabaya


untuk menghabiskan
menu yang sudah di
siapkan RS

Jam 20.00
6. Mengobservasi
suhiu, nadi, dan
lochea

Jam 20.10
7. Memberikan injeksi
ceftriaxon 1 gram
oplos pz 10 ml dan
diberikan secara IV

Jam 20.30
E:
Suhu 37°C, nadi
88x/mnt, lochea serosa
tidak berbau
Tinggi fundus uteri 2
jari di bawah pusat

22 Prodi Ners STIKES St Vincentius a Paulo Surabaya


V. CATATAN PERKEMBANGAN
No Tanggal Diagnosa Keperawatan Catatan Perkembangan
1 13-11- Resiko perdarahan berhubungan Jam 14.00
16 dengan involusi uteri akibat sisa S :pasien mengtakan perut kadang terasa
plasenta mules, tidak terjadi perdarahan

O : -. tidak ada perdarahan


- pengeluaran pervagina lochea
serosa berwarna coklat kekuningan.
- Kontraksi uterus baik (keras)
- TD : 110/80mmHg, Nadi 88x/mnt
A : resiko perdarahan tidak terjadi
P : intervensi no 1 di hentikan
- Inteervensi no 2-6 di lanjutkan
Jam : 15-00
1. Memotivasi ibu untuk massage rahim
secara berkala sampai rahim teraba keras

Jam 15.30
2. Menganjurkan pasien untuk mobilisasi
jalan- jalan

Jam 15. 35
3. Menganjurkan pasien untuk segera
melapor bila terjadi perdarahan ulang

Jam 16.00
4. Memberikan injeksi metergin 1 amp
secara intra muskuler

Jam 19.00
5. Mengobervasi perdarahan dan kontraksi
uterus.

Jam 19.10
E: tidak ada perdarahan pengeluaran
pervagina lochea serosa berwarna coklat
kekuningan.
Kontraksi uterus baik (keras)
TD: 110/70, nadi 80x/mnt

2 13-11- Diskontinuitas pemberian ASI Jam 14.30


2016 berhubungan dengan S : ibu mengatakan sudah memerah ASI
Perpisahan ibu dan bayi yang sekali tadi pagi dan langsung di ambil oleh
di tandai dengan ibu suaminya
mengatakan Payudara terasa O : ibu mampu memerah ASI dengan baik,
keras karena mulai tgl 11 - ibu mampu menyebutkan cara menyimpan,
november tidak menyusui dan transportasi asi
bayinya, bayi di rumah di beri ASI sudah di bawa pulang oleh suami
susu formula, ibu tidak pasien .
menyusui bayinya, Payudara Payudara tidak keras.
keras,Bayi tidak bersama ibu. Pengeluaran ASI(+)
A : masalah diskontunuitas ASI teratasi
sebagian

23 Prodi Ners STIKES St Vincentius a Paulo Surabaya


P : hentikan intervensi no 1, 2,3,
- Tetap motivasi ibu untuk memerah
ASI tiap 3 jam

I:
jam 15.45
1. Memotivasi ibu untuk memerah ASI
setiap 3 jam sekali tanpa menunggu
payudara terasa keras

jam 18.00
mengevaluasi kembali kemampuan ibu
dalam memerah ASI, menyimpan,
transportasi, dan mengatakan menyiapkan
ASI,

jam 19.00
mengobservasi keadaan payudara dan
pengeluaran ASI

Jan 19.00
E : ibu mampu memerah ASI tipa 3 jam
secara manual dan ASI di titip di Ruang
Neonatus sebelum di ambil suami
Ibu mampu menyebutkan kembali cara
menyimpan ASI, cara transportai dan
menyiapkan ASI
- keadaan payudara tidak keras
- pengeluaran ASI +/+
-

4 13-11- Resiko infeksi berhubungan S:


2016 dengan peningkatan O: Suhu 37°C, nadi 88x/mnt, lochea rubra
petumbuhan bakteri akibat sisa tidak berbau , tinggi fundus uteri ½
plasenta yang tertinggal symphisis dan pusat.

A: masalah tidak terjadi

P : intervensi no 1 di hentikan

I:
Jam 15.00
8. Menganjurkan pasien untuk mobilisasi
jalan –jalan supaya lochea bisa mengalir
turun

Jam 15.30
9. Menganjurkan cuci tangan sebelum dan
sesudah melakukan perawatan diri, cuci
tangan dengan 6 langkah

Jam 16.00
10. Memberikan injeksi gentamicin 240 mg
drip dalam pz 100 ml
Memberikan injesi metronidazol 500 mg
IV

24 Prodi Ners STIKES St Vincentius a Paulo Surabaya


Jam 17.00
11. Menyajikan makan diet nasi TKTP dan
menganjurkan pasien untuk
menghabiskan menu yang sudah di
siapkan RS

Jam 20.00
12. Mengobservasi suhu, nadi, dan
lochea dan tinggi fundus uteri

Jam 20.10
13. Memberikan injeksi ceftriaxon 1 gram
oplos pz 10 ml dan diberikan secara IV

Jam 20.30
E: suhu 36,8°C, nadi 82x/mnt, lochea
serosa warna kuning kecolkatan, tidak
berbau, tinggi fundus uteri ½ symphisis dan
pusat

25 Prodi Ners STIKES St Vincentius a Paulo Surabaya


No Tanggal Diagnosa Keperawatan Catatan Perkembangan
1 14-11- Resiko perdarahan berhubungan Jam 07.00
16 dengan involusi uteri akibat sisa S : S :pasien mengtakan perut kadang terasa
plasenta mules, tidak terjadi perdarahan
O : kontraksi uterus baik (keras) TFU 3 jari
di atas symphisis, lochea serosa (+), TD
110/60mmHg, Nadi 84x/mnt

A : resiko perdarahan tidak terjadi


P : intervensi no 1 di hentikan, no 2-6 di
lanjutkan
I :
Jam 08.00
1. Memberikan injeksi metergin 1 amp
secara intra muskuler

Jam 08.30
2. Memotivasi ibu untuk massage rahim
secara berkala sampai rahim teraba keras

Jam 09.30
3. Menganjurkan pasien untuk mobilisasi
jalan- jalan

Jam 09.45
4. Menganjurkan pasien untuk segera
melapor bila terjadi perdarahan ulang

Jam 12.00
5. Mengobervasi perdarahan dan kontraksi
uterus.

Jam 12.10
E: tidak ada perdarahan pengeluaran
pervagina lochea serosa berwarna coklat
kekuningan.
Kontraksi uterus baik (keras)

2 Diskontinuitas pemberian ASI Jam 07.30


berhubungan dengan S : ibu mengatakan sudah memerah ASI
Perpisahan ibu dan bayi yang terakir tadi malam jam 21.00
di tandai dengan ibu O : ibu bisa menyebutkan cara memerah,
mengatakan Payudara terasa menyimpan, dan transportasi asi
keras karena mulai tgl 11 Pengeluaran ASI(+)
november tidak menyusui A : masalah diskontunuitas ASI teratasi
bayinya, bayi di rumah di beri sebagian
susu formula, ibu tidak P : hentikan intervensi no 1 tentang
menyusui bayinya, Payudara penjelasan manfaat asi
keras,Bayi tidak bersama ibu. I :
Jam 09.00
1. Mengajarkan dan membantu ibu cara
memerah ASI dengan benar
- Mencuci tangan sebelum dan sesudah
tindakan
- Mengatur posisi yanng nyaman

26 Prodi Ners STIKES St Vincentius a Paulo Surabaya


- Memberikan ibu air hangat untuk
mengompres payudara
- memijat payudara dengan gerakan
melingkar kecil secara lembut dg
menggunakan ke empat jari
- memerah payudara dengan menekan
lembut bagian luar areola dengan jari
posisi c (2-3 cm ibu jari di atas puting
dan ke 4 jari lainnya di bawah puting) di
dapatkan ASI sebanyak 150 ml

jam 09.30 menganjurkan ibu untuk


memerah ASI setiap 3 jam sekali tanpa
menunggu payudara terasa keras

jam 10.00
Mengajarkan cara menyimpan Asi
- ASI bisa di titip di ruang bayi, bila
masih lama di ambil oleh suami atau
simpan di tempat yang sejuk bila
langsung di bawa pulang, asi akan
bertahan selama 4 jam di suhu ruangan.
( ASI di simpan di ruang bayi)
Jam 10.15
2. Mengevaluasi cara transpotasi ASI
- Masukkan ice gel atau es batu ke dalam
cooler bag atau tempat tertutup dan asi
yang sudah siap di masukkan dan segera
di tutup agar suhu tetap optimal

Jam 10.30
3. Mengajarkan cara menyiapkan asi
- Bila sampai rumah ASI bisa langsung di
berikan, tetapi bila masih lama di berikan
simpan sesuai dengan proses
penyimpanan yang sudah di beritahukan.
- Pakai asi yang lebih dulu di perah
- Bila asi beku cairkan dulu dengan
memindahkan ke kulkas bagian bawah
- Hangatkan asi dengan menggunakan air
hangat atau air kran
- Asi yang sudah di hangatkan usahakan
habis dalam waktu 1-2 jam
- Asi segar akan bertahan selama 4 jam
pada suhu ruangan.

Jam 13.00
4. Mengajarkan dan membantu ibu cara
memerah ASI dengan benar
- Mencuci tangan sebelum dan sesudah
tindakan
- Mengatur posisi yanng nyaman
- Memberikan ibu air hangat untuk
mengompres payudara
- memijat payudara dengan gerakan

27 Prodi Ners STIKES St Vincentius a Paulo Surabaya


melingkar kecil secara lembut dg
menggunakan ke empat jari
- memerah payudara dengan menekan
lembut bagian luar areola dengan jari
posisi c (2-3 cm ibu jari di atas puting
dan ke 4 jari lainnya di bawah puting) di
dapatkan ASI sebanyak 100 ml

Jam 14.00
5. Mengevaluasi kembali apa ibu tahu dan
mampu melakukan cara memerah,
menyimpan, transportasi, dan penyajian
ASI perah.

Jan 14.00
E : ibu tahu dan mampu melakukan cara
memerah ASI, menyimpan, dan transportasi
ASI. Ibu memerah ASI sebanyak 2 x (jam
09.00 dan jam 13.00), di bawa suami
dengan menggunakan tas kecil yang di isi es
batu dan satu botol akan langsung di
berikan bayinya saat sampai di rumah, satu
lagi akan di simpan dulu

4 14-11- Resiko infeksi berhubungan S


2016 dengan peningkatan
petumbuhan bakteri akibat sisa A: masalah tidak terjadi
plasenta yang tertinggal P : intervensi no 2-6 di lanjutkan

I:
Jam 08.00
1. Menganjurkan pasien untuk mobilisasi
jalan –jalan supaya lochea bisa mengalir
turun

2. Menganjurkan cuci tangan sebelum dan


sesudah melakukan perawatan diri, cuci
tangan dengan 6 langkah

Jam 08.00
3. Memberikan injeksi gentamicin 240 mg
drip dalam pz 100 ml
Memberikan injesi metronidazol 500 mg
IV
Memberikan injeksi ceftriaxon 1 gram
oplos pz 10 ml dan diberikan secara IV

Jam 11.30
4. Menyajikan makan diet nasi TKTP dan
menganjurkan pasien untuk
menghabiskan menu yang sudah di
siapkan RS
Jam 12.00
5. Mengobservasi suhiu, nadi, dan lochea

Jam 12.30

28 Prodi Ners STIKES St Vincentius a Paulo Surabaya


E: suhu 36,5°C, nadi 80x/mnt, lochea rubra
warna kuning kecolkatan, tidak berbau,
tinggi fundus uteri 2 jari di atas symphisis

29 Prodi Ners STIKES St Vincentius a Paulo Surabaya


No Tanggal Diagnosa Keperawatan Catatan Perkembangan
1 15-11- Resiko perdarahan berhubungan Jam 14.00
16 dengan involusi uteri akibat sisa S :pasien mengtakan perut kadang terasa
plasenta mules, tidak terjadi perdarahan
O : kontraksi uterus baik (keras) TFU 2 jari
di atas symphisis, lochea serosa (+), TD
110/80mmHg, Nadi 84x/mnt

P : penjelasan resiko perdarahan di


hentikan, intervensi yang lain tetap di
lanjutkan
I :
Jam 08.00
6. Memberikan injeksi metergin 1 amp
secara intra muskuler

Jam 09.00
7. Memotivasi ibu untuk massage rahim
secara berkala sampai rahim teraba keras

Jam 09.30
8. Menganjurkan pasien untuk mobilisasi
jalan- jalan

Jam 09.45
9. Menganjurkan pasien untuk segera
melapor bila terjadi perdarahan ulang

Jam 12.00
10. Mengobervasi perdarahan dan kontraksi
uterus.

Jam 12.10
E: tidak ada perdarahan pengeluaran
pervagina lochea serosa berwarna coklat
kekuningan.
Kontraksi uterus baik (keras), TD
120/70mmHg, Nadi 80x/mnt

15-11- Resiko infeksi berhubungan S:


2016 dengan peningkatan O: Suhu 36,8°C, nadi 82x/mnt, lochea rubra
petumbuhan bakteri akibat sisa tidak berbau, tinggi FU 2 jari di atas
plasenta yang tertinggal symphisis

A: masalah tidak terjadi


P : intervensi no 2-6 di lanjutkan

I:
Jam 07.30
1. Menganjurkan pasien untuk mobilisasi
jalan –jalan supaya lochea bisa mengalir
turun

2. Meminta pasien mendemonstrasikan cara


cuci tangann sebelum dan sesudah

30 Prodi Ners STIKES St Vincentius a Paulo Surabaya


melakukan perawatan diri, cuci tangan
dengan 6 langkah

Jam 08.00
3. Memberikan injeksi gentamicin 240 mg
drip dalam pz 100 ml
Memberikan injesi metronidazol 500 mg
IV
Memberikan injeksi ceftriaxon 1 gram
oplos pz 10 ml dan diberikan secara IV

Jam 11.30
4. Menyajikan makan diet nasi TKTP dan
menganjurkan pasien untuk
menghabiskan menu yang sudah di
siapkan RS

Jam 12.00
5. Mengobservasi suhiu, nadi, dan lochea

Jam 12.30
E: suhu 36,7°C, nadi 84x/mnt, lochea
serosa warna kuning kecolkatan, tidak
berbau, tinggi FU 2 jari di atas symphisis
Tgl 16-11-2016 rencana KRS

31 Prodi Ners STIKES St Vincentius a Paulo Surabaya

Anda mungkin juga menyukai