Oleh :
SRI MURTIASIH (201604067)
Menyetujui,
Mengetahui,
Identitas Penanggungjawab
Nama : Tn D
Alamat : Sidoarjo
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Pekerjaan : Swasta/ karyawan unilever
Pendidikan : SMA
Hubungan dengan klien : Suami
Status Pembiayaan : Sendiri Asuransi : BPJS Tanggungan :
I.2Keluhan Utama
Payudara terasa keras karena mulai tgl 11 november tidak menyusui bayinya
I.4Riwayat Penyakit
Ibu tidak ada riwayat penyakit yang DM, HT, dan tidak ada riwayat
penyakit menular seperti TB atau Hepatitis dan ibu tidak dalam masa
pengobatan penyakit
I.6Riwayat Haid
- HPHT : haid terakhir bulan februari 2016 tanggal lupa
I.14 Laktasi
Waktu bayi lahir di lakukan IMD tapi hanya sebentar, ibu menyusui bayinya
setiap kali menangis dan bayi dapat menghisap ASI dengan baik. Karena
sekarang sakit ibu tidak bisa menyusui bayinya. Bayi di beri susu formula.
4. Menganjurkan pasien
6. Observasi 6. Mengevaluasi setiap hasil untuk segera melapor
perdarahan , tindakan di mana bila terjadi
kontraksi uterus, kontraksi uterus yang baik perdarahan ulang
lochea, TD, nadi akan mencegah terjadinya
perdarahan pasca Jam 16.00
persalinan. 5. Memberikan injeksi
metergin 1 amp
secara intra muskuler
Jam 19.00
6. Mengobervasi
perdarahan dan
kontraksi uterus.
Locea, nadi , TD
Jam 20.00
E: tidak ada
perdarahan
pengeluaran pervagina
lochea serosa berwarna
coklat
kekuningan.Kontraksi
uterus baik (keras)
TD : 110/80mmHG,
Nadi 88x/mnt
Jam 17.30
3. Mengajarkan
cara menyimpan Asi
- Sebelum di
masukkan frezer
dinginkan ASI dalam
kulkas bawah
- ASIP di simpan
sebaiknya 60-120
ml, untuk mencegah
ASI terbuang
percuma
- Sistem pemberian
ASIP adalah FiFo
( Firs in Firs out)
yang pertama masuk
yang pertama keluar.
- Gabungan ASIP
dalam satu hari dapat
disimpan dalam satu
Jam 18.00
4. Mengajarkan
cara transpotasi ASI
- Masukkan ice gel
atau es batu ke
dalam cooler bag
atau tempat tertutup
dan asi yang sudah
siap di masukkan dan
segera di tutup agar
suhu tetap optimal
Jam 18.10
5. Mengajarkan
cara menyiapkan asi
- Pakai asi yang lebih
dulu di perah
- Bila asi beku cairkan
dulu dengan
Jam 20.00
6. Mengevaluasi
pengetahuan ibu dan
kemampuan
memerah,
menyimpan,
transportasi, dan
penyajian ASI perah
Jam 20 00.
7. Mengobsevasi
keadaan payudara
cara dan produksi
ASI
- Ibu mampu
menyebutkan cara
memerah, menyimpan,
Jam 19.00
- Menanyakan kembali
pada pasien apa saja
macam-macam alat
KB dan apa yang
akan di pilih
Pasien mengungkapkan
akan menggunakan alat
KB suntik di bidan
praktek
pasien mampu
menyebutkan kembali
macam-macan alat KB
Pasien mampu
menyebutkan kembali
kerugian dan
keuntungan dari KB
suntik
Jam 17.00
5. Menyajikan makan
diet nasi TKTP dan
menganjurkan pasien
Jam 20.00
6. Mengobservasi
suhiu, nadi, dan
lochea
Jam 20.10
7. Memberikan injeksi
ceftriaxon 1 gram
oplos pz 10 ml dan
diberikan secara IV
Jam 20.30
E:
Suhu 37°C, nadi
88x/mnt, lochea serosa
tidak berbau
Tinggi fundus uteri 2
jari di bawah pusat
Jam 15.30
2. Menganjurkan pasien untuk mobilisasi
jalan- jalan
Jam 15. 35
3. Menganjurkan pasien untuk segera
melapor bila terjadi perdarahan ulang
Jam 16.00
4. Memberikan injeksi metergin 1 amp
secara intra muskuler
Jam 19.00
5. Mengobervasi perdarahan dan kontraksi
uterus.
Jam 19.10
E: tidak ada perdarahan pengeluaran
pervagina lochea serosa berwarna coklat
kekuningan.
Kontraksi uterus baik (keras)
TD: 110/70, nadi 80x/mnt
I:
jam 15.45
1. Memotivasi ibu untuk memerah ASI
setiap 3 jam sekali tanpa menunggu
payudara terasa keras
jam 18.00
mengevaluasi kembali kemampuan ibu
dalam memerah ASI, menyimpan,
transportasi, dan mengatakan menyiapkan
ASI,
jam 19.00
mengobservasi keadaan payudara dan
pengeluaran ASI
Jan 19.00
E : ibu mampu memerah ASI tipa 3 jam
secara manual dan ASI di titip di Ruang
Neonatus sebelum di ambil suami
Ibu mampu menyebutkan kembali cara
menyimpan ASI, cara transportai dan
menyiapkan ASI
- keadaan payudara tidak keras
- pengeluaran ASI +/+
-
P : intervensi no 1 di hentikan
I:
Jam 15.00
8. Menganjurkan pasien untuk mobilisasi
jalan –jalan supaya lochea bisa mengalir
turun
Jam 15.30
9. Menganjurkan cuci tangan sebelum dan
sesudah melakukan perawatan diri, cuci
tangan dengan 6 langkah
Jam 16.00
10. Memberikan injeksi gentamicin 240 mg
drip dalam pz 100 ml
Memberikan injesi metronidazol 500 mg
IV
Jam 20.00
12. Mengobservasi suhu, nadi, dan
lochea dan tinggi fundus uteri
Jam 20.10
13. Memberikan injeksi ceftriaxon 1 gram
oplos pz 10 ml dan diberikan secara IV
Jam 20.30
E: suhu 36,8°C, nadi 82x/mnt, lochea
serosa warna kuning kecolkatan, tidak
berbau, tinggi fundus uteri ½ symphisis dan
pusat
Jam 08.30
2. Memotivasi ibu untuk massage rahim
secara berkala sampai rahim teraba keras
Jam 09.30
3. Menganjurkan pasien untuk mobilisasi
jalan- jalan
Jam 09.45
4. Menganjurkan pasien untuk segera
melapor bila terjadi perdarahan ulang
Jam 12.00
5. Mengobervasi perdarahan dan kontraksi
uterus.
Jam 12.10
E: tidak ada perdarahan pengeluaran
pervagina lochea serosa berwarna coklat
kekuningan.
Kontraksi uterus baik (keras)
jam 10.00
Mengajarkan cara menyimpan Asi
- ASI bisa di titip di ruang bayi, bila
masih lama di ambil oleh suami atau
simpan di tempat yang sejuk bila
langsung di bawa pulang, asi akan
bertahan selama 4 jam di suhu ruangan.
( ASI di simpan di ruang bayi)
Jam 10.15
2. Mengevaluasi cara transpotasi ASI
- Masukkan ice gel atau es batu ke dalam
cooler bag atau tempat tertutup dan asi
yang sudah siap di masukkan dan segera
di tutup agar suhu tetap optimal
Jam 10.30
3. Mengajarkan cara menyiapkan asi
- Bila sampai rumah ASI bisa langsung di
berikan, tetapi bila masih lama di berikan
simpan sesuai dengan proses
penyimpanan yang sudah di beritahukan.
- Pakai asi yang lebih dulu di perah
- Bila asi beku cairkan dulu dengan
memindahkan ke kulkas bagian bawah
- Hangatkan asi dengan menggunakan air
hangat atau air kran
- Asi yang sudah di hangatkan usahakan
habis dalam waktu 1-2 jam
- Asi segar akan bertahan selama 4 jam
pada suhu ruangan.
Jam 13.00
4. Mengajarkan dan membantu ibu cara
memerah ASI dengan benar
- Mencuci tangan sebelum dan sesudah
tindakan
- Mengatur posisi yanng nyaman
- Memberikan ibu air hangat untuk
mengompres payudara
- memijat payudara dengan gerakan
Jam 14.00
5. Mengevaluasi kembali apa ibu tahu dan
mampu melakukan cara memerah,
menyimpan, transportasi, dan penyajian
ASI perah.
Jan 14.00
E : ibu tahu dan mampu melakukan cara
memerah ASI, menyimpan, dan transportasi
ASI. Ibu memerah ASI sebanyak 2 x (jam
09.00 dan jam 13.00), di bawa suami
dengan menggunakan tas kecil yang di isi es
batu dan satu botol akan langsung di
berikan bayinya saat sampai di rumah, satu
lagi akan di simpan dulu
I:
Jam 08.00
1. Menganjurkan pasien untuk mobilisasi
jalan –jalan supaya lochea bisa mengalir
turun
Jam 08.00
3. Memberikan injeksi gentamicin 240 mg
drip dalam pz 100 ml
Memberikan injesi metronidazol 500 mg
IV
Memberikan injeksi ceftriaxon 1 gram
oplos pz 10 ml dan diberikan secara IV
Jam 11.30
4. Menyajikan makan diet nasi TKTP dan
menganjurkan pasien untuk
menghabiskan menu yang sudah di
siapkan RS
Jam 12.00
5. Mengobservasi suhiu, nadi, dan lochea
Jam 12.30
Jam 09.00
7. Memotivasi ibu untuk massage rahim
secara berkala sampai rahim teraba keras
Jam 09.30
8. Menganjurkan pasien untuk mobilisasi
jalan- jalan
Jam 09.45
9. Menganjurkan pasien untuk segera
melapor bila terjadi perdarahan ulang
Jam 12.00
10. Mengobervasi perdarahan dan kontraksi
uterus.
Jam 12.10
E: tidak ada perdarahan pengeluaran
pervagina lochea serosa berwarna coklat
kekuningan.
Kontraksi uterus baik (keras), TD
120/70mmHg, Nadi 80x/mnt
I:
Jam 07.30
1. Menganjurkan pasien untuk mobilisasi
jalan –jalan supaya lochea bisa mengalir
turun
Jam 08.00
3. Memberikan injeksi gentamicin 240 mg
drip dalam pz 100 ml
Memberikan injesi metronidazol 500 mg
IV
Memberikan injeksi ceftriaxon 1 gram
oplos pz 10 ml dan diberikan secara IV
Jam 11.30
4. Menyajikan makan diet nasi TKTP dan
menganjurkan pasien untuk
menghabiskan menu yang sudah di
siapkan RS
Jam 12.00
5. Mengobservasi suhiu, nadi, dan lochea
Jam 12.30
E: suhu 36,7°C, nadi 84x/mnt, lochea
serosa warna kuning kecolkatan, tidak
berbau, tinggi FU 2 jari di atas symphisis
Tgl 16-11-2016 rencana KRS