Bab III Aplikasi Gabungan
Bab III Aplikasi Gabungan
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang optimal.
Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan upaya dari seluruh potensi bangsa baik
masyarakat, swasta maupun pemerintah pusat dan daerah. Pembangunan kesehatan untuk
mencapai Indonesia Sehat 2015 bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya dan perubahan paradigma sehat yaitu upaya untuk meningkatkan kesehatan
bangsa Indonesia agar mampu mendorong masyarakat untuk bersikap mandiri dalam
menjaga kesehatan sendiri melalui kesadaran yang tinggi yang mengutamakan upaya
promotif dan preventif (Depkes RI, 2006).
Guna mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal tersebut, berbagai
upaya kesehatan telah diselenggarakan. Salah satunya adalah upaya perawatan kesehatan
masyarakat yang lebih dikenal dengan upaya keperawatan komunitas.
Perawat komunitas sebagai salah satu tenaga kesehatan yang mendukung misi
kesehatan pada masyarakat perlu berperan aktif. Keperawatan komunitas merupakan
bentuk pelayanan atau asuhan langsung yang berfokus kepada kebutuhan dasar
komunitas, yang berkaitan dengan kebiasaan atau pola perilaku masyarakat yang tidak
sehat, ketidakmampuan masyarakat untuk beradaptasi dengan lingkungan (bio, psiko,
sosial, kultural, maupun spiritual). Intervensi keperawatan komunitas yang dilakukan
difokuskan pada tiga level prevensi atau pencegahan yaitu : prevensi primer yang
pelaksanaan difokuskan pada pendidikan kesehatan konseling, prevensi sekunder dan
prevensi tersier.
Sebagai tenaga profesional, maka perencanaan dalam memberikan asuhan
keperawatan komunitas merupakan hal yang teramat penting disusun oleh perawat.
Rencana asuhan keperawatan disusun dengan memperhatikan banyak faktor, terutama
sekali faktor masyarakat itu sendiri, karena pada hakekatnya masyarakatlah yang
memiliki rencana tersebut, dan perawat sebaiknya hanyalah sebagai fasilitator dan
motivator dalam menggerakkan dinamika masyarakat untuk dapat menolong dirinya
sendiri (Sutarna Agus, 2003).
Tidak hanya perencanaan tentunya ners harus mampu pula memastikan bahwa
rencana tersebut merupakan upaya yang paling maksimal, artinya ners tidak saja dituntut
berperan dilevel pelaksana dimasyarakat saja (grassroat), namun pula harus merambah
kepada level pengambil keputusan (decision maker), dengan aktif melakukan lobi,
negosiasi, serta advokasi terhadap apa yang telah direncanakan untuk dapat diwujudkan.
Hal ini akan memaksa ners untuk mampu bekerja sama dengan berbagai pihak baik dari
kalangan birokrat pemerintahan, lembaga swadaya masyarakat, maupun kalangan bisnis.
Oleh karena itu penting dilakukan pendekatan strategi yang mantap dengan
memanfaatkan berbagai data primer, sekunder dan tersier sebagai bukti (evidence base)
(Sutarna Agus, 2003).
Untuk memperbaiki permasalahan kesehatan yang muncul di Desa Muara
Penimbung Ulu khususnya dusun III [erlu dilakukan pengkajian, analisa data,
perencanaan, intervensi, implementasi, dan evaluasi oleh mahasiswa PSIK UNSRI. Oleh
karena itu dirasa penting untuk melakukan praktek keperawatan komunnitas di Desa
Muara Penimbung Ulu khususnya dusun III sebagai penerapan umum ilmu keperawatan
komunitas dan keluarga.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengaplikasikan teori dan konsep keperawatan komunitas secara nyata pada
masyarakat di Desa Muara Penimbung Ulu khususnyaDusun III.
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan pengkajian komunitas di Dusun III DesaMuara Penimbung Ulu
b. Menganalisa data yang telah diperoleh dari hasil pengkajian
c. Memprioritaskan masalah yang ditemukan bersama masyarakat
d. Menyusun rencana tindakan keperawatan sesuai dengan masalah yang ada
e. Mengimplementasikan rencana tindakan keperawatan yang didusun bersama
masyarakat
f. Mengevaluasi kegiatan yaang telah dilakukan di Dusun III Desa Muara
Penimbung Ulu
g. Mendokumentasikan hasil kegiatan keperawatan komunitas yang telah dilakukan
di Dusun III Desa Muara Penimbung Ulu
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Pengkajian
Mahasiswa Program Profesi Ners Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran
Universitas Sriwijaya melakukan asuhan keperawatan di Dusun III Desa Muara
Penimbung Uluyang dilaksanakan mulai dari tanggal 03 Januari 2018 sampai dengan
tanggal 23 Februari 2018. Asuhan keperawatan yang meliputi kegiatan-kegiatan
persiapan, pengkajian, perumusan diagnosa, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
1. Persiapan
a. Persiapan Kemasyarakatan
Langkah awal yang dilakukan untuk mengenal Dusun III Desa Muara
Penimbung Ulu dilakukan dengan cara Winshield Survey yaitu dengan
mengelilingi wilayah kerja pada tanggal 03 Januari 2018. Mahasiswa melihat
batas-batas wilayah Dusun III sekaligus mengobservasi lingkungan fisik dan
juga melakukan wawancara. Wawancara dilakukan dengan berbagai pihak
seperti tokoh agama, tokoh adat, dan pejabat desa, kader posyandu, karang
taruna, serta beberapa masyarakat.
Pertemuan pertama adalah kegiatan forum komunitas yang dilaksanakan pada
hari sabtu, tanggal 05 Januari 2018. Pertemuan ini bertujuan untuk silaturahmi,
perkenalan, penyampaian maksud dan tujuan dari praktek keperawatan
komunitas yang dilakukan, dan mendiskusikan bersama tokoh masyarakat
seperti kepala desa, pemangku adat, pejabat desa, karang taruna, serta beberapa
masyarakat. Pertemuan ini bertujuan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan
yang ada di masyarakat Dusun III Desa Muara Penimbung Ulu dengan
mengadakan curah pendapat dan bekerja sama dengan masyarakat.
b. Persiapan Teknis
Persiapan teknis diawali dengan pertemuan antara mahasiswa dan masyarakat
Dusun III Desa Muara Penimbung Ulu. Dari pertemuan forum komunitas
tersebut didapatkan masalah kesehatan yang terbagi dalam beberapa kelompok
usia meliputi balita, remaja, pasangan usia subur (PUS), lansia, serta kesehatan
lingkungan.
2. Pengkajian
a. Proses Pengkajian
Pengkajian selanjutnya dilakukan dengan mengumpulkan data dari masyarakat
dengan menggunakan instrumen berupa kuesioner. Langkah awal dimuali
dengan membuat kuesioner mencakup empat data inti meliputi histori dari
komunitas, demografi, vital statistik dan sistem nilai kepercayaan dan agama,
serta delapan subsistem meliput lingkungan fisik, kesehatan dan pelayanan
sosial, ekonomi, transportasi dan keamanan, politik dan pemerintahan,
komunikasi, pendidikan serta rekreasi. Empat data inti dan delapan sub sistem
diikuti dengan pertanyaan mengenai masing-masing kelompok usia (balita,
remaja, pasangan usia subur, lansia, serta kesehatan lingkungan). Mahasiswa
membagikan kuesioner pada masyarakat Dusun III pada tanggal 11 Januari
2018 – 12 Januari 2018 dan mengumpulkan kembali kelusioner pada tanggal 13
Januari 2018 dan tanggal 15 Januari 2018. Kuesioner tersebut lalu diolah
(tabulasi dan analisa) pada tanggal 16 Januari 2018.
Pengkajian selanjutnya dilakukan melalui Focus Group Discussion (FGD)
untuk mendapatkan gambaran tentang permasalah tiap kelompok usia. FGD
Balita dan Pasangan Usia Subur (PUS) dilaksanakan pada tanggal 17 Januari
2018 di PAUD Desa Muara Penimbung Ulu. FGD Remaja, Lansia dan
Kesehatan Lingkungan dilaksanakan pada tanggal 18 Januari 2018 di TPA
Dusun III Desa Muara Penimbung Ulu.
b. Hasil Pengkajian
Data-data yang telah dianalisa kemudian divisualisasikan dalam bentuk diagram
yang selanjutnya disajikan dalam pertemuan Lokakarya Mini pada hari Jumat,
19 Januari 2018 pukul 14.00 WIB.
1) Profil Wilayah
Secara umum gambaran wilayah Dusun III Desa Muara Penimbung Ulu
Kecamatan Indralaya Kabupaten Ogan Ilir.
Batas Wilayah Dusun III
Sebelah Timur :berbatasan dengan Kecamatan Pemulutan
Sebelah Barat :berbatasan dengan kecamatan Tanjung Batu
Sebelah Utara : berbatasan dengan Kec.Inderalaya Utara
Sebelah Selatan : berbatasan dengan kecamatan Inderalaya Selatan
2) Hasil Tabulasi Data
a) Data Inti
(1) Sejarah
(2) Data Demografi
Diagram 3.1 Persentase Jenis Kelamin Warga Dusun III
Desa Muara Penimbung Ulu