SKRIPSI
Oleh:
D I A N I
07 231 029
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya DIANI menyatakan dengan sebenar-benarnya
bahwa skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri dan dipergunakan untuk menyelesaikan
program Sarjana Pendidikan (S.Pd) di IKIP Mataram dan belum pernah dipergunakan
untuk program lain di lembaga mana pun juga. Hasil karya orang lain yang saya kutip di
HALAMAN PERSETUJUAN
Pembimbing I Pembimbing II
YAYASAN PEMBINA IKIP
MATARAM IKIP MATARAM
JLN. PEMUDA 59A
MATARAM
Skripsi dengan judul Penerapan Metode Giving Question and Getting Answer
dalam Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Kimia pada Materi Pokok
Koloid Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Batukliang Tahun Pelajaran 2010/2011.
Telah disetujui oleh dewan penguji skripsi sebagai salah satu persyaratan
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan, pada jurusan pendidikan Kimia.
Mataram, Tanggal, 25 Mei 2012.
Ketua
Anggota
Anggota
PENERAPAN METODE GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER
DALAM UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR KIMIA
PADA MATERI POKOK KOLOID SISWA KELAS XI IPA SMA
NEGERI 1 BATUKLIANG TAHUN PELAJARAN
2010/2011
ABSTRAK
DIANI
Dalam proses belajar, siswa di SMA Negeri 1 Batukliang masih kesulitan dalam
memahami kimia, hal ini ditunjukkan oleh jumlah nilai rata-rata kimia di kedua kelas
masih di bawah KKM yaitu 62,5. Untuk mencapai ketuntasan tersebut, guru dapat
menggunakan beberapa metode pembelajaran. Salah satunya adalah metode giving
question and getting answer. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang
bertujuan untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar dengan menggunakan metode
giving question and getting answer pada materi pokok koloid. Populasi penelitian ini
sebanyak 108 siswa yang terdiri dari 3 kelas dan diambil 2 kelas sebagai sampel
penelitian yang diambil dengan cluster random sampling, dimana diperoleh kelas XI
IPA 1 sebagai kelas kontrol dan XI IPA 2 sebagai kelas eksperimen. Pengumpulan data
dilakukan dengan test dengan menggunakan soal yang sudah diuji validitas, tingkat
kesukaran, daya beda dan realibilitas. Hasil tes menunjukkan pada kelas eksperimen
diperoleh ketuntasan klasikal sebesar 86,11% dengan nilai rata-rata 76 dan kelas kontrol
diperoleh ketuntasan klasikal sebesar 83% dengan nilai rata-rata 71. Dari hasil uji-t
diperoleh harga t-hitung lebih besar daripada t-tabel yaitu 1,78>1,66 sehingga dapat
disimpulkan bahwa “Penerapan Metode Giving Question and Getting Answer dapat
Meningkatkan Prestasi Belajar Kimia pada Materi Pokok Koloid Siswa Kelas XI IPA
SMA Negei 1 Batukliang Tahun Pelajaran 2010/2011.”
Kata Kunci: Giving Question and Getting Answer, Prestasi Belajar, Koloid
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan karuniaNya,
metode giving question and getting answer dalam upaya meningkatkan prestasi belajar
kimia pada materi pokok koloid siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Batukliang tahun
pelajaran 2010/2011”.
dengan baik dan tepat waktu karena bantuan, dukungan bimbingan dan arahan semua
pihak. Untuk itu penulis ucapkan terima kasih dan pengahargaan yang setinggi-
tingginya kepada:
3. Yeti Kurniasih S.Si, M.Si selaku selaku pembimbing I yang telah memberikan
kritik, saran, masukan dan sumbangan pemikiran demi terselesainya skripsi ini.
bimbingan dan masukan serta dorongan semangat sehingga terselesainya skripsi ini.
5. Ahmadi, M. Pkim selaku dewan penguji yang telah memberikan masukan kepada
6. Bapak dan ibu tercinta yang telah banyak berkorban, memberikan motivasi dan
7. Saudara-saudara serta keluarga besar penulis yang selalu memberikan motivasi dan
dukungan.
8. Semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan dalam penyusunan
berserakan, penulis juga hanyalah manusia biasa yang tidak luput dari kekeliruan dan
bagi penulis sekiranya penyampaian kritik dan saran yang membangun disampaikan,
agar tidak menjadi kekeliruan berkelanjutan bila terdapat didalamnya. Penulis juga
berharap karya ini akan memberikan sumbangan pada khazanah ilmu kimia. Semoga
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan ......................................................................................... 50
B. Saran .................................................................................................................... 50
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
A. Latar Belakang
pembelajaran.
seorang guru salah satu diantaranya adalah mengenai metode mengajar. Tepat
diketahui dari hasil belajar itu sendiri. Agar proses pembelajaran dapat
guru mengajar, sehingga hal tersebut akan lebih memotivasi siswa dalam
belajar.
tidak berjalan efektif karena banyak hal. Diskusi banyak didominasi oleh
salah seorang peserta didik yang telah mempunyai schemata tentang apa yang
materi yang akan dipelajari. Kedua, peserta didik harus sudah mempunyai
kooperatif tidak akan efektif jika peserta didik tidak mempunyai kompetensi
bertanya jawab. Tanya jawab merupakan proses transaksi gagasan atau ide
guru mendapat kesulitan atau kendala karena dirasakan sulit oleh siswa untuk
mengerti tentang materi koloid tersebut. Hal ini terlihat dari prestasi belajar
pada materi koloid tahun pelajaran 2009/2010 seperti terlihat pada tabel 1.1
berikut ini:
Tabel 1.1 Prestasi belajar kimia pada materi pokok koloid tahun pelajaran
2009/2010.
ketuntasan Nilai rata-
Jumlah
No. Kelas Jumlah yang rata
siswa %
tuntas
1. XI IPA 1 37 23 62,16% 60,81
Dari tabel prestasi kimia di atas dapat dikatakan bahwa nilai rata-rata
kimia masih di bawah KKM yaitu 65,56 dan juga belum mencapai ketuntasan
Jadi prestasi belajar kimia khususnya koloid masih rendah. Disisi lain,
berdasarkan informasi dari guru kimia sebagian kecil siswa yang melibatkan
diri secara aktif dalam proses belajar mengajar kimia. Mereka itu adalah
pintar terlihat pasif sehingga mereka sulit memahami materi yang diajarkan.
adalah dengan membagikan dua potongan kertas kepada peserta didik dan
meminta peserta didik menulis di kartu itu, (1) kartu menjawab, (2) kartu
and getting answer dalam upaya meninngkatkan prestasi belajar kimia pada
materi pokok koloid siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Batukliang tahun
pelajaran 2010/2011”.
yang tepat dalam penggunaan model maupun metode mengajar dalam materi
pokok koloid, sehinngga nantinya hasil belajar siswa menjadi lebih baik.
B. Rumusan Masalah
yang akan diteliti dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: “Apakah
prestasi belajar kimia pada materi pokok koloid siswa kelas XI IPA SMA
prestasi belajar kimia pada materi pokok koloid siswa kelas XI IPA SMA
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
metode giving question and getting answer pada materi pokok koloid.
2. Manfaat Praktis
a. Guru
b. Siswa
c. Sekolah
koloid.
E. Definisi Operasional
(Yolanda, 2002). Jadi dapat dikatakan bahwa metode giving question and
2. Prestasi Belajar
Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai oleh seseorang atas usaha yang
yang dilihat adalah hasil belajar siswa kelas eksperimen (siswa yang
answer)
3. Koloid
a. Sistem koloid
d. Jenis-jenis koloid
F. Lingkup Penelitian
1. Lokasi Penelitian
2. Subjek Penelitian
pelajaran 2010/2011.
3. Objek Penelitian
A. Landasan Teori
sebagai objek dari kegiatan pengajaran. Karena itu, inti proses pengajaran
tidak lain adalah kegiatan belajar anak didik dalam mencapai satu tujuan
pengajaran. Tujuan pengajaran tentu saja akan dapat tercapai jika anak didik
berusaha secara aktif untuk mencapai prestasi belajarnya agar menjadi lebih
baik. Keaktifan anak didik disini tidak hanya dituntut dari segi fisik, tetapi
juga dari segi kejiwaan. Bila hanya fisik anak yang aktif, tetapi mental dan
tercapai. Ini sama halnya anak didik tidak belajar, karena anak didik tidak
utama bagi peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran sebagai unsure
harus dapat diukur. Bila pembelajar (peserta didik) berhasil belajar, maka
sehingga secara formal hasil manajemen belajar harus bias diamati dan
itu meliputi: skil, pengetahuan, attitude (perilaku), dan nilai- nilai yang
semi logika, pra operasional pikirna anak- anak dan operasi nyata anak-
anak dewasa.
1. Strategi Pembelajaran
garis besar yang dijadikan sebagai norma atau acuan untuk bertindak
umum kegiatan guru dan anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar
diharapkan.
mengajarnya.
- Menetapkan norma–norma dan batas kminimal keberhasilan atau
2. Metode Pembelajaran
(Suprijono, 2009).
esensial dalam pola interaksi antara guru dan siswa. Kegiatan bertanya
dan menjawab dilakukan oleh guru dan siswa dalam proses belajar
b. Meminta peserta didik menulis di kartu itu, (1) kartu menjawab, (2)
kartu bertanya
Tujuan dari metode giving question and getting answer ini adalah:
belajar mengajar
dimengerti
- Guru dapat mengetahui penguasaan anak terhadap materi yang
telah disampaikan
4. Prestasi Belajar
2007).
a. Faktor internal
1) Faktor fisiologis
Dalam hal ini, faktor fisiologis yang dimaksud adalah faktor yang
a) Kesehatan badan
b) Pancaindera
dalam belajar adalah mata dan telinga. Hal ini penting karena
disekolah.
2) Faktor psikologis
a) Intelegensi
b) Sikap
c) Motivasi
b. Faktor eksternal
Selain faktor-faktor yang ada dalam diri siswa, ada hal-hal lain diluar
keluarga
belajarnya.
5. Materi Koloid
Koloid.
Contoh: larutan gula dalam air, larutan garam dalam air, larutan
b. Suspensi kasar
c. Sistem koloid
terlarutnya.
bahan makanan seperti keju, roti, zat berbagai jenis obat, bahan
Tabel 2.1 perbedaan larutan sejati, sistem koloid dan suspensi kasar
Suspensi
Larutan (dispersi Koloid (dispersi
No. (dispersi
molekuler) koloid)
kasar)
1. Homogen, tidak Secara mikroskopis Heterogen
dapat dibedakan bersifat homogen
walaupun tetapi heterogen, jika
menggunakan diamati dengan
mikroskop ultra mikroskop ultra
sabun
dan jelli
obat nyamuk.
partikel-partikel koloid.
Contohnya:
b) Gerak Brown
didiamkan.
c) Elektroforesis
d) Adsorpsi
suatu zat pada permukaan zat lain. Oleh karena itu, partikel
yang lebih besar dari pada partikel suspensi kasar dengan masa
adsorben.
padat dan zat cair, adsorpsi dapat terjadi antara zat padat dan zat
cair, zat padat dan gas, zat cair dan zat cair atau gas dan cair.
pengubahan tekanan.
berikut:
tersebut.
3) Jenis-jenis koloid
detergen.
pada tabel.
a) Kondensasi
melalui:
cara kimia
substitusi.
Hidrolisis
3HCl(aq)
Reaksi reduksi-oksidasi
bilangan oksidasi.
dengan SO2
Reaksi substitusi
b) Cara dispersi
Pembuatan koloid dengan cara disperse merupakan
Cara mekanik
Cara peptisasi
kondensasi.
B. Kerangka Berfikir
Dalam proses pembelajaran kimia, tidak terlepas dari suatu strategi atau
strategi atau metode pembelajaran dalam menyajikan suatu materi agar tujuan
belajar siswa.
membuat siswa untuk membuat siswa lebih kreatif dan beerfikir kritis untuk
melatih fikirannya dalam membuat dan menjawab pertanyaan. Metode ini juga
untuk melakukan penelitian dengan metode giving question and getting answer
dapat meningkatkan prestasi belajar siswa khususnya pada materi pokok koloid
C. Hipotesis Penelitian
and getting answer dapat meningkatkan prestai belajar kimia pada materi
2010/2011”.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
mengungkap hubungan antara dua variabel atau lebih atau mencari pengaruh
Variabel yang diamati yaitu terdiri dari dua variabel, yaitu variabel
B. Pendekatan Penelitian
1. Tempat
juni 2011.
D. Rancangan Penelitian
satu kelas kontrol dan satu kelas eksperimen (Sugiyono, 2010). Melalui
Pre-test Pre-test
Post-test
Uji-t
Prosedur dalam rancangan penelitian ini meliputi lanngkah-langkah
sebagai berikut:
kelas eksperimen
kontrol
1. Populasi Penelitian
2002). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA
SMA Negeri 1 Batukliang tahun pelajaran 2010/2011 yang berjumlah 108
orang. Adapun perinciannya dapat dilihat dalam tabel 3.1 berikut ini:
Tabel 3.1 Jumlah siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Batukliang tahun
pelajaran 2010/2011.
No. Kelas Jumlah siswa
1. XI IPA 1 35
2. XI IPA 2 36
3. XI IPA 3 37
Jumlah 108
(sumber, arsip SMAN 1 Batukliang tahun pelajaran 2010/2011 )
2. Sampel Penelitian
(dua) kelas, dimana satu kelas sebagai kelas eksperimen dan satu kelas lagi
sebagai kelas kontrol. Sampel dalam penelitian ini yaitu kelas XI IPA 1
(35 orang) dan kelas XI IPA 2 (36 orang) yang diambil dengan teknik
Oleh karena itu didapatkan kelas XI IPA 1 sebagai kelas kontrol dan XI
berikut:
1. Persiapan
2. Pre-test
3. Pelaksanaan Pembelajaran
4. Post-test
dilakukan. Setelah itu data hasil tes dianalisis menggunakan statistik uji-t.
G. Instrumen Penelitian
1. Tes
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan
2. Lembar observasi
untuk mellihat aktivitas siswa pada saat proses belajar menngajar apakah
a) Uji validitas
Sebuah tes dikatakan valid apabila tes itu dapat mengukur apa yang
apabila rhitung > rtabel. Untuk menguji validitas dari tes digunakan
N XY X Y
Rxy =
2 2
N X2 X N Y2 Y
(Arikunto, 2002)
Keterangan:
X = jumlah variabel X
Y = jumlah variabel Y
b) Uji kesukaran
Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung taraf kesukaran
B
P=
JS
Keterangan:
P = indeks kesukaran
BA BB
P= PA PB
JA JB
Keterangan:
d) Uji realibilitas
yaitu:
K Vt pq
r11 =
K 1 Vt
2
2
Y
Y
Vt = N
N
Dimana:
Vt = varians total
Y = jumlah skor total yang diperoleh siswa
0,61-0,80 = tinggi
statistik. Sesuai dengan tujuan utama penelitian ini, yaitu untuk mengetahui
berikut:
Varianterbesar
F
var ianterkecil
2
2
X X
S
n 1
Keterangan:
X = nilai siswa
Jika diperoleh Fhitung < Ftabel berarti varian data homogen dan
sebaliknya jika Fhitung Ftabel berarti varian data tidak homogen. Apabila
t sebagai berikut:
X1 X2
t
2 2
(n1 1) S1 (n 2 1) S 2 1 1
n1 n2 2 n1 n2
Dimana
Dari hasil uji-t yang diperoleh dapat diajukan hipotesis sebagai berikut:
1. Apabila t-hitung > t-tabel maka metode giving question and getting answer
2010/2011.
B AB IV
A. Deskripsi Data
dilakukan pada dua kelas yang berbeda, dimana kelas XI IPA 1 sebagai
instrumen penelitian berupa tes objektif yang terdiri dari 18 soal yang
sudah diuji validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya beda soal.
1. Uji Validitas
diperoleh soal valid sebanyak 18 soal dengan nilai r-tabel adalah 0,325
pada taraf signifikan 5%. Butir soal dikatakan valid jika r-hitung ≥ r-
tabel. Begitupun sebaliknya, jika r-hitung < r-tabel maka butir soal
yang tergolong sulit, 1 soal yang tergolong sedang dan 27 soal yang
cukup baik, 22 soal yang tergolong kurang dan 2 soal yang tergolong
4. Uji Realibilitas
kesukaran dan daya beda ada 18 soal yang dinyatakan layak digunakan.
Eksperimen Kontrol
Statistik
Pre-Test Post-Test Pre-Test Post-Test
Nilai minimum 22 39 27 44
Nilai maksimum 61 94 61 94
Nilai rata-rata 45 76 43 71
Jumlah siswa 36 36 35 35
Jumlah siswa yang - 31 - 29
tuntas
Jumlah siswa yang 36 5 35 6
tidak tuntas
% Ketuntasan 0 86,11% 0 83,00%
B. Pengujian Hipotesis
(Lampiran 37).
2. Uji-t
diperoleh t-hitung sebesar 1,82 dan harga t-tabel untuk taraf signifikan
dengan kelas kontrol yaitu 86,11% > 83%. Maka, dapat disimpulkan
C. Pembahasan
mengajar yang bisa disesuaikan dengan situasi dan kondisi kelas agar siswa
dapat belajar efektif dan efesien sehingga dapat berdampak positif terhadap
mempunyai ciri khas yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya,
namun sangat diperlukan penguasaan suatu pola atau standar metode untuk
dipelajari dan bisa dipadukan dengan metode belajar lainnya, hingga nantinya
dengan kelas kontrol yaitu: 86,11%>83.00% dan analisis data bahwa t-hitung
siswa, ada faktor-faktor luar yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa,
salah satunya dapat dilihat dari aktifitas siswa selama proses pembelajaran
Antusiasme siswa dalam mengikuti proses pembelajaran ini sangat bagus, hal
ini terlihat dari keaktifan siswa dalam membuat pertanyaan dan jawaban.
Selanjutnya pada pertemuan ke dua dan ke tiga sudah terlihat keaktifan dan
materi saja tanpa menerima timbal balik berupa pertanyaan dari siswa,
meskipun terlihat 1 tau 2 orang saja yang berani untuk bertanya dan mencoba
menggali hal-hal yang belum mereka pahami. Jadi, sangat terlihat bahwa
metode giving question and getting answer ini tepat untuk diterapkan karena
dimana metode ini siswa dituntut untuk mencari sendiri jawaban dari
ceramah.
Perbedaan yang terjadi pada kedua kelas tersebut baik dari keaktifan
yang diterapkan juga dipengaruhi oleh berbagai faktor baik dari dalam
maupun dari luar diri individu. Menurut slameto (2010), salah satu faktor
waktu sekolah. Pembelajaran pada pagi hari lebih efektif dilakukan dari pada
pada siang maupun sore hari. Hal ini disebabkan pada pagi hari, pikiran masih
segar dan jasmani dalam kondisi baik yang akan berdampak pada minat dan
perhatian siswa dalam menerima pelajaran. Jika minat dan perhatian siswa
baik selama proses pembelajaran, maka prestasi belajar siswa akan baik pula.
Jadi memilih waktu sekolah yang tepat akan memberi pengaruh positif
terhadap belajar.
belajar kimia pada materi pokok koloid siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1
A. Simpulan
prestasi belajar siswa pada materi pokok koloid siswa kelas XI IPA SMA
Negeri 1 Batukliang tahun pelajaran 2010/2011. Hal ini dapat dilihat dari
hasil uji-t dan nilai rata-rata serta ketuntasan klasikal kelas eksperimen lebih
B. Saran
1. Guru
dalam proses pembelajaran agar mendapatkan hasil yang lebih baik dan
dituntut untuk lebih kreatif dalam memilih metode mengajar yang tepat.
2. Siswa
lebih aktif dalam proses pembelajaran dan diharapkan agar siswa dapat
pada pola fikir dan motivasi anak dalam belajar agar mampu menghasilkan
4. Peneliti Selanjutnya
yang belum terjangkau dalam penelitian ini, sehingga diperoleh hasil yang
lebih maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Djamarah, Syaiful Bahri dan Azwan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar Edisi
Revisi. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Priyanta, Drs. Amin. 2005. Tips dan Triks Menyiasati Kimia. Yogyakarta:
Teknomedia
Sudjana, Nana dan Ibrahim. Penilaian dan Penelitian. Jakarta: Sinar Baru
Algesindo