Anda di halaman 1dari 17

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan bahan ajar tentang
LISTRIK DINAMIS.

Bahan ajar ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Desain Pembelajaran
Fisika. Saya menyadari bahwa bahan ajar ini masih belum sempurna, oleh
karenanya saya sangat berterima kasih jika ada kritik dan saran yang membangun
guna menjadikan bahan ajar ini lebih baik.

Akhir kata, semoga bahan ajar ini dapat bermanfaat bagi penyusun maupun
kalangan pembaca dalam memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan
menganalisis segala hal yang berkaitan dengan fenomena alam sehingga mampu
hidup selaras berdasarkan hukum alam, mampu mengelola sumber daya alam dan
lingkungan serta mampu mengurangi dampak bencana alam di sekitar pada
umumnya.

Palu, 11 Juni 2017

Penulis

Nurul Syam Safitr

1
Kompetensi Dasar

3.2 Mengevaluasi prinsip kerja peralatan listrik searah (DC) dalam kehidupan
sehari-hari
4.2 Melakukan percobaan untuk menyelidiki karakteristik rangkaian listrik

Tujuan Pembalajaran

1. Dengan melakukan eksperimen siswa dapat menggunakan amperemeter


dan voltmeter dalam sebuah rangkaian.
2. Dengan melakukan eksperimen siswa dapat menghitung nilai hambatan
suatu rangkaian menggunakan persamaan hukum Ohm.
3. Dengan melakukan diskusi siswa dapat menghitung hambatan pengganti
pada rangkaian seri dan rangkaian paralel.
4. Dengan melalui penjelasan guru siswa dapat menjelaskan tegangan yang
tertera pada alat listrik dan mampu menghitung energi dan daya yang
terpakai pada alat listrik.
5. Dengan melakukan diskusi siswa dapat menunjukan penerapan listrik ac
dan dc dalam kehidupan sehari – hari.

2
PETA KONSEP

Listrik Dinamis

Rangkaian Penerapan
Alat Ukur Energi dan
Listrik Arus Listrik AC dan
Listrik Daya
Searah DC

Seri

Memenuhi
Kuat Arus Paralel

Tegangan

Hukum Hukum
Amperemeter Voltmeter Ohm Kirchoff

3
Listrik Dinamis
A. Alat Ukur Listrik
1. Alat Ukur Arus
Arus listrik dapat didefinisikan sebagai aliran muatan positif dari
potensial tinggi kepotensial rendah.

a. Kuat Arus Listrik


Kuat arus listrik adalah jumlah muatan listrik yang melalui
penampang suatu penghantar setiap satuan waktu. Secara matematis
dapat ditulis sebagai berikut :
𝑄
𝐼=
𝑡
I = kuat arus liatrik (Ampere)
Q = muatan listrik yang mengalir (Coulomb)
t = waktu (sekon)

b. Mengukur kuat arus listrik


Alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus yaitu amperemeter.
Pada pengukuran kuat arus amperemeter disusun secara seri pada
rangkaian listrik sehingga kuat arus yang mengalir pada amperemeter
sama dengan kuat arus yang mengalir pada penghantar.

4
Ampermeter disusun secara seri karena kuat arus akan bernilai sama jika
dirangkai secara seri dimana kuat arus yang mengalir pada suatu penghantar akan
sama besarnya dengan kuat arus yang melalui amperemeter tersebut.

2. Alat Ukur Tegangan Listrik


Di SMP anda telah mengetahui bahwa alat untuk mengukur
tegangan adalah voltmeter (atau biasa pada rangkaian diberi simbol v).
Anda juga mengetahui bahwa voltmeter dipasang secara paralel pada
komponen listrik yang akan diukur tegangannya.

Voltmeter disusun secara paralel karena tegangan yang mengalir


pada tiap penghantar adalah sama

B. Rangkaian Listrik Arus Searah


1. Hukum Ohm dan Hambatan Listrik
a. Hukum Ohm

Hukum ohm mempelajari tentang hubungan kuat arus dengan beda


potensial ujung-ujung hambatan.
Bunyi Hukum Ohm
“Kuat arus yang mengalir pada suatu penghantar sebanding dengan beda
potensial antara ujung-ujung penghantar itu dengan syarat suhunya
konstan/tetap.”
Persamaan hukum Ohm dapat dituliskan sebagai berikut

𝑉 =𝐼×𝑅

5
b. Hambatan Listrik
- Hambatan listrik konduktor

Kuat arus listrik akan kecil ketika melalui konduktor yang luas
penampangnya kecil, hambatan jenisnya besar, dan panjang. Sebaliknya, kuat arus
listrik akan besar ketika melewati konduktor yang luas penampangnya kecil,
hambatan jenisnya besar, dan pendek. Ketika kuat arus listrik kecil, berarti
hambatan konduktornya besar dan sebaliknya, ketika kuat arusnya besar, berarti
hambatan konduktornya kecil.

Persamaan hambatan listrik

𝐿
𝑅=𝜌
𝐴

dengan:
R = hambatan listrik konduktor (Ω ),
𝜌= hambatan jenis konduktor (m),
L= panjang konduktor (m), dan
A = luas penampang konduktor (𝑚2 ).

2. Susunan seri – paralel penghambat listrik


A. susunan seri penghambat listrik

Penghambat – penghambat listrik, misalnya beberapa resistor dapat disusun


seri, kuat arus yang melalui tiap – tiap penghambat adalah sama besarnya.

6
𝑅1 𝑅2 𝑅3
a) Tiga buah hambatan disusun secara
seri

𝑣𝑠
𝑅𝑠

b) Susunan seri hambatan pada (a) dapat digantikan oleh hambatan


pengganti seri 𝑅𝑠 = 𝑅1 + 𝑅2 + 𝑅3
𝑉𝑠

Di kelas IX telah anda ketahui :

Untuk penghambat – penghambat listrik yang disusun secara seri, hambatan


penggantinya sama dengan jumlah hambatan tiap – tiap penghamabat.

Hamabatan pengganti seri

𝑅𝑠 = ∑ 𝑅𝑖 = 𝑅1 + 𝑅2 + 𝑅3 + ⋯
𝑖=1

Prinsip susunan seri penghambat – penghambat listrik

1) Susunan seri bertujuan untuk memperbesar hambatan suatu rangakaian


2) Kuat arus yang melalui tiap – tiap penghambat sama dengan kuat arus
yang melalui hambatan pengganti serinya.
a. 𝐼1 = 𝐼2 = 𝐼3 = ⋯ = 𝐼𝑠𝑒𝑟𝑖
3) Susunan seri berfungsi sebagai pembagi tegangan dimana tegangan pada
ujung – ujung tiap penghambat sebanding dengan penghambatnya.
a. 𝑉1 ∶ 𝑉2 ∶ 𝑉3 : … = 𝑅1 ∶ 𝑅2 ∶ 𝑅3 : …
𝑅1 𝑅2
b. 𝑉1 = 𝑅 × 𝑉 ; 𝑉2 = 𝑅 ×𝑉
1 +𝑅2 +𝑅3 +⋯ 1 +𝑅2 +𝑅3 +⋯

7
a. Apa kelemahan susunan seri?

Perhatikan susunan seri dua buah lampu pada gambar, jika salah satu
filamen lampu putus (misal lampu 𝑅1 ), maka rangkaian listrik berubah menjadi
terbuka. Sebagai hasilnya lampu 𝑅2 yang masih baik ikut padam. Bayangkan lah
sederetan lampu hias yang disusun secara seri. Ika salah satu filamen lampu putus
maka seluruh lampu akan padam.

b. Apa manfaat susunan seri?

Dalam banyak rangkaian, sekring sengaja disusun secara seri dengan


rangkaian komponen – komponen lain untuk tujuan pengamanan. Sekring
didesain untuk melebur dan membuka rangkaian pada arus maksimum tertentu
yang tergantung pada batas arus yang melalui komponen yang dirangkai seri
dengan sekring. Jika sekring tidak digunakan, arus yang melebihi batas dapat
merusak komponen – komponen pada rangkaian yang dapat memungkinkan
terjadinya kebakaran. Dalam instalansi listrik rumah, pemutus daya (cicuit
breaker) digunakan sebagai pengganti sekring. Ketika kuat arus dalam rangkaian
melebihi nilai tertentu, pemutus daya akan bertindak sebagai sakelar dan memutus
rangkaian secara otomatis.

B. Susunan paralel penghambat listrik

Komponen – komponen listrik disebut disusun paralel jika komponen –


komponen tersebut dihubungkan sedemikian sehingga tagangan pada ujung tiap –
tiap komponen sama besarnya.

8
𝑉𝑠 a) Dua resistor 𝑅1 dan 𝑅2 disusun
𝑅1 𝑅2
paralel.

b) rangkaian a) dapat digantikan oleh sebuah


𝑉𝑠 𝑅𝑝
hambatan pengganti paralel 𝑅𝑝

Di kelas IX telah anda ketahui bahwa :


Untuk penghambat – penghambat listrik yang disusun paralel, kebalikan
hambatan penggantinya sama dengan jumlah kebalikan hambatan dari tiap –
tiap penghamabatnya.

Hambatan pengganti paralel


𝑛
1 1 1 1
=∑ = + +⋯
𝑅𝑝 𝑅𝑖 𝑅1 𝑅2
𝑖=𝐼

Persamaan tersebut sudah jelas menyatakan bahwa susunan paralel bertujuan


untuk memperkecil hambatan suatu rangkaian

Prinsip susunan paralel komponen – komponen listrik

1) Susunan paralel burtujuan untuk memperkecil hambatan suatu rangkaian.


2) Tegangan pada ujung – ujung tiap komponen sama, yaitu sama dengan
tegangan pada ujung – ujung hamabatan pengganti paralelnya
a. 𝑉1 = 𝑉2 = 𝑉3 = ⋯ = 𝑉𝑝𝑎𝑟𝑎𝑙𝑒𝑙
3) Susunan paralel berfungsi sebagai pembagi arus dimana kuat arus yang
melalui tiap – tiap komponen sebanding dengan kebalikan hambatannya
1 1 1
a. 𝐼1 ∶ 𝐼2 ∶ 𝐼3 ∶ … = 𝑅 : 𝑅 : 𝑅 : …
1 2 3

9
a. Apa manfaat susunan paralel?

Seperti telah dijelaskan bahwa dalam susunan seri, kegagalan salah satu lampu
komponen akan memadamkan komponen – komponen lain yang masih baik. Oleh
karena itu, komponen – komponen listrik dirumah anda biasanya disusun secara
paralel. Dalam susunan paralel, jika salah satu komponen rusak atau gagal
(misalnya filamen lampu pijar), komponen – komponen yang lain dalam
rangkaian masih tetap bekerja.

3. Hukum Kirchoff

Arus listrik yang melalui suatu penghantar dapat kita pandang sebagai
aliran air sungai. Jika sungai tidak bercabang, jumlah air di setiap tempat pada
sungai tersebut sama. Demikian halnya dengan arus listrik.

Jumlah kuat arus yang masuk ke suatu titik percabangan sama dengan
jumlah kuat arus yang keluar dari titik percabangan tersebut. Pernyataan itu sering
dikenal sebagai hukum I Kirchhoff karena dikemukakan pertama kali oleh
Kirchhoff.

Maka diperoleh persamaan :


𝐼1 + 𝐼2 = 𝐼3 + 𝐼4 + 𝐼5
𝐼𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘 = 𝐼𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟

10
Contoh : Hambatan Kawat

Seutas kawat memiliki panjang 100 m, diameter mm, dan hambatan jenis
6,28 × 10−8 Ωm. Tentukan hambatan kawatnya.

Jawab :

Diketahui panjang kawat L = 100 m

2 𝑚𝑚
Jari – jari r = = 1 mm = 10−3 𝑚
2

Hambatan jenis 𝜌 = 6,28 × 10−8 Ωm

Penampang kawat berbentuk lingkaran sehingga, luas penampang 𝐴 = 𝜋𝑟 2

𝐿 𝐿
𝑅 = 𝜌 𝐴 = 𝜌 𝜋𝑟 2

6,28×10−8 Ωm . 100 m
= =2Ω
3,14 . 10−3 𝑚

Latihan soal

1. Dua buah hambatan, 3 Ω dan 6 Ω, dirangkai paralel. Terminal-terminal


rangkaian hambatan tersebut dihubungkan dengan beda potensial 10 V.
Tentukanlah:
a. hambatan penggantinya, dan
b. arus yang mengalir pada tiap hambatan

11
Lembar Kegiatan Siswa

I. Tujuan :
1. Siswa dapat menentukan besar hamabatan pada rangkaian
menggunakan persamaan hukum Ohm

II. Alat dan bahan :


a. Kabel secukupnya
b. Lampu
c. Multimeter
d. Baterai 3 buah

III. Prosedur kerja


1. Merangkai alat dan bahan seperti gambar

2. Menggunakan 1 baterai, 2 baterai dan 3 baterai

IV. Hasil Pengamatan


𝑉 (volt) I (Ampere) R (Ω)

𝑉
𝑅=
𝐼
V. Kesimpulan

12
C. Enargi dan Daya Listrik

a. Energi
Energi listrik adalah energi yang mampu menggerakkan muatan muatan
listrik pada suatu beda potensial tertentu. Masih ingat sewaktu di SMP? Energi
untuk memindahkan muatan sebesar Q dari satu titik ke titik lain yang berbeda
potensial V memenuhi hubungan berikut.
W=QV
Pada persamaan kalian dapat mengetahui hubungan Q dengan kuat arus I.
Q = I t. Dengan substitusi nilai Q ini diperoleh persamaan energi listrik seperti di
bawah.
W=VIt
dengan :
W = energi listrik yang diserap hambatan (joule)
V = beda potensial ujung-ujung hambatan (volt)
I = kuat arus yang mengalir pada hambatan (A)
t = waktu aliran (s)

b. Daya
Daya listrik merupakan besarnya energi yang mengalir atau diserap alat
tiap detik. Definisi lain, daya didefinisikan sebagai laju aliran energi. Dari
definisi ini daya listrik dapat dirumuskan seperti di bawah.
𝑊
𝑃=
𝑡
Jika kalian substitusikan nilai W dari persamaan hukum Ohm pada
persamaan daya itu dapat diperoleh hubungan berikut.
𝑃 = 𝑉. 𝐼
𝑃 = 𝐼2 𝑅
𝑉2
𝑃=
𝑅

13
Contoh :

Sebuah lampu memiliki spesifikasi 18 watt, 150 Volt. Lampu dipasang pada
tegangan 150 volt. Tentukan energi yang digunakan lampu selama pemakaian
12 jam

Jawab :

Diketahui Daya P = 18 watt

Tegangan V = 150 voltt

Waktu t = 12 jam = 12 x 3600 sekon = 43200 s

Energi yang digunakan lampu selama pemakaian 12 jam. Dari rumus energi
listrik jika telah diketahui dayanya (P) dan waktu (t)

W = P.t

W = 18 watt x 432000 s = 777600 joule = 777,6 kilojoule

Latihan Soal

1. Budi memiliki sebuah lampu dengan spesifikasi 27,5 watt, 110 volt. Ia ingin
memasang lampu tersebut pada tegangan 210 volt. Agar lampu menyala
normal sesuai spesifikasi yang tertera pada lampu, tentukan besar hambatan
listrik yang harus ditambahkan pada rangkaian!

14
D. Penerapan Listrik AC dan DC

1. Pengertian listrik ac dan dc

Arus dc (direct current) adalah arus listrik yang arahnya selalu mengalir
dalam satu arah. Bila arus dc dihasilkan oleh sumber tegangannya (V) tetap, dan
disalurkan pada penghantar yang memiliki hambatan (R) yng tetap, maka besar
kuat arusnya (I) juga tetap. Arah kuat arus dc selalu keluar dari kutub positif
menuju kutub negatif.

Arus ac (alternating current) adalah arus listrik yang arahnya senantiasa


berbalik secara teratur (periodik). Dalam selang waktu tertentu bagian atas sumber
ac berpolaritas positif, sementara bagian bawahnya berpolaritas negatif. Ini
menyebabkan arah arus listrik dalam rangkaian ac mengalir searah jarum jam.
Dalam selang waktu lainnya sumber ac berbalik, bagian atas polaritas negatif dan
bagian bawah polaritas positif, sehingga arus yang mengalir berlawanan arah
jarum jam.

2. Aplikasi listrik ac dan dc dalan kehidupan sehari – hari

Telah anda ketahui bahwa listrik dc dapat dihasilkan oleh adanya reaksi kimia
seperti pada elemen basa (misalnya aki) atau pun elemen kering (misalnya
baterai)listrik dc juga dapat dihasilkan oleh dinamo yang dilengkaipi komutator.
Salah satu keuntungan dc atas ac adalah sumber arusn bahwa listrik dc dapat
dihasilkan oleh adanya reaksi kimia seperti pada elemen basa (misalnya aki) atau
pun elemen kering (misalnya baterai)listrik dc juga dapat dihasilkan oleh dinamo
yang dilengkaipi komutator. Salah satu keuntungan dc atas ac adalah sumber
arusnya, seperti baterai, dan aki, mudadh dibawa kemana – mana. Itulah sebabnya
sumber listrik dc banyak digunakan pada peralatan elektronik.

Penggunaan dc hanya terbatas pada sedikit pemakaian, yaitu mengisi aki,


melapisi logam dengan logam lain yang lebih mulia (electroplating) dengan motor
listrik pengatur kecepatan. Listrik ac memberikan lebih banyak keuntungan dar

15
lisrtik dc sehingga saat ini energi listrik hampir semua dibangkitkan,
ditransmisikan dan digunakan dalam bentuk ac. Semua peralatan listrik dirumah
anda (kulkas, pemanas air listrik, microwave, pendingin ruangan dan lampu –
lampu penerang) menggunakan listrik ac yang disuplaim oleh PLN ke rumah
anda.

Rangkuman Listrik Dinamis

 Kuat arus listrik adalah jumlah muatan listrik yang melalui penampang
𝑄
suatu penghantar setiap satuan waktu 𝐼 = 𝑡

 Ampermeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus.


Amperemeter dipasng secara seri.

 Voltmere adalah alat yang digunakan untuk mengukur tegangan.


Voltmeter dipasang secara seri

 Hukum Ohm menjelaskan hubungan antara kuat arus dan beda potensia
(tegangan). V = I . R

𝐿
 Setiap penghantar memiliki hambatan yang besarnya memenuhi 𝑅 = 𝜌 𝐴

 Rangkaian hambatan sederhana ada dua jenis yaitu seri dan paralel.
a. Rangkaian hambatan seri memiliki sifat - sifat:
 Susunan seri bertujuan untuk memperbesar hambatan
 Kuat arus yang melalui tiap – tiap penghambat sama
 sebagai pembagi tegangan
 hambatan pengganti seri memenuhi :
𝑅𝑠 = 𝑅1 + 𝑅2 + 𝑅3 + ⋯

16
b. Rangkaian hambatan paralel memiliki sifatsifat:
 beda potensial ujung-ujung hambatan sama
 sebagai pembagi arus
 hambatan pengganti paralel memenuhi:
1 1 1
= + +⋯
𝑅𝑝 𝑅1 𝑅2
 Hukum Kirchoff adalah jumlah kuat arus yang masuk pada setiap titik
cabang sama dengan jumlah kuat arus yang keluar dari titik tersebut
(Imasuk = I keluar).
 Energi listrik adalah energi yang mampu menggerakkan muatan
muatan listrik pada suatu beda potensial tertentu. W = Q V
 Daya listrik merupakan besarnya energi yang mengalir atau diserap
alat tiap detik.
𝑃 = 𝑉. 𝐼
𝑃 = 𝐼2𝑅
𝑉2
𝑃=
𝑅

 Arus dc (direct current) adalah arus listrik yang arahnya selalu


mengalir dalam satu arah
 Arus ac (alternating current) adalah arus listrik yang arahnya
senantiasa berbalik secara teratur (periodik).

17

Anda mungkin juga menyukai