Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan bahan ajar tentang
LISTRIK DINAMIS.
Bahan ajar ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Desain Pembelajaran
Fisika. Saya menyadari bahwa bahan ajar ini masih belum sempurna, oleh
karenanya saya sangat berterima kasih jika ada kritik dan saran yang membangun
guna menjadikan bahan ajar ini lebih baik.
Akhir kata, semoga bahan ajar ini dapat bermanfaat bagi penyusun maupun
kalangan pembaca dalam memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan
menganalisis segala hal yang berkaitan dengan fenomena alam sehingga mampu
hidup selaras berdasarkan hukum alam, mampu mengelola sumber daya alam dan
lingkungan serta mampu mengurangi dampak bencana alam di sekitar pada
umumnya.
Penulis
1
Kompetensi Dasar
3.2 Mengevaluasi prinsip kerja peralatan listrik searah (DC) dalam kehidupan
sehari-hari
4.2 Melakukan percobaan untuk menyelidiki karakteristik rangkaian listrik
Tujuan Pembalajaran
2
PETA KONSEP
Listrik Dinamis
Rangkaian Penerapan
Alat Ukur Energi dan
Listrik Arus Listrik AC dan
Listrik Daya
Searah DC
Seri
Memenuhi
Kuat Arus Paralel
Tegangan
Hukum Hukum
Amperemeter Voltmeter Ohm Kirchoff
3
Listrik Dinamis
A. Alat Ukur Listrik
1. Alat Ukur Arus
Arus listrik dapat didefinisikan sebagai aliran muatan positif dari
potensial tinggi kepotensial rendah.
4
Ampermeter disusun secara seri karena kuat arus akan bernilai sama jika
dirangkai secara seri dimana kuat arus yang mengalir pada suatu penghantar akan
sama besarnya dengan kuat arus yang melalui amperemeter tersebut.
𝑉 =𝐼×𝑅
5
b. Hambatan Listrik
- Hambatan listrik konduktor
Kuat arus listrik akan kecil ketika melalui konduktor yang luas
penampangnya kecil, hambatan jenisnya besar, dan panjang. Sebaliknya, kuat arus
listrik akan besar ketika melewati konduktor yang luas penampangnya kecil,
hambatan jenisnya besar, dan pendek. Ketika kuat arus listrik kecil, berarti
hambatan konduktornya besar dan sebaliknya, ketika kuat arusnya besar, berarti
hambatan konduktornya kecil.
𝐿
𝑅=𝜌
𝐴
dengan:
R = hambatan listrik konduktor (Ω ),
𝜌= hambatan jenis konduktor (m),
L= panjang konduktor (m), dan
A = luas penampang konduktor (𝑚2 ).
6
𝑅1 𝑅2 𝑅3
a) Tiga buah hambatan disusun secara
seri
𝑣𝑠
𝑅𝑠
𝑅𝑠 = ∑ 𝑅𝑖 = 𝑅1 + 𝑅2 + 𝑅3 + ⋯
𝑖=1
7
a. Apa kelemahan susunan seri?
Perhatikan susunan seri dua buah lampu pada gambar, jika salah satu
filamen lampu putus (misal lampu 𝑅1 ), maka rangkaian listrik berubah menjadi
terbuka. Sebagai hasilnya lampu 𝑅2 yang masih baik ikut padam. Bayangkan lah
sederetan lampu hias yang disusun secara seri. Ika salah satu filamen lampu putus
maka seluruh lampu akan padam.
8
𝑉𝑠 a) Dua resistor 𝑅1 dan 𝑅2 disusun
𝑅1 𝑅2
paralel.
9
a. Apa manfaat susunan paralel?
Seperti telah dijelaskan bahwa dalam susunan seri, kegagalan salah satu lampu
komponen akan memadamkan komponen – komponen lain yang masih baik. Oleh
karena itu, komponen – komponen listrik dirumah anda biasanya disusun secara
paralel. Dalam susunan paralel, jika salah satu komponen rusak atau gagal
(misalnya filamen lampu pijar), komponen – komponen yang lain dalam
rangkaian masih tetap bekerja.
3. Hukum Kirchoff
Arus listrik yang melalui suatu penghantar dapat kita pandang sebagai
aliran air sungai. Jika sungai tidak bercabang, jumlah air di setiap tempat pada
sungai tersebut sama. Demikian halnya dengan arus listrik.
Jumlah kuat arus yang masuk ke suatu titik percabangan sama dengan
jumlah kuat arus yang keluar dari titik percabangan tersebut. Pernyataan itu sering
dikenal sebagai hukum I Kirchhoff karena dikemukakan pertama kali oleh
Kirchhoff.
10
Contoh : Hambatan Kawat
Seutas kawat memiliki panjang 100 m, diameter mm, dan hambatan jenis
6,28 × 10−8 Ωm. Tentukan hambatan kawatnya.
Jawab :
2 𝑚𝑚
Jari – jari r = = 1 mm = 10−3 𝑚
2
𝐿 𝐿
𝑅 = 𝜌 𝐴 = 𝜌 𝜋𝑟 2
6,28×10−8 Ωm . 100 m
= =2Ω
3,14 . 10−3 𝑚
Latihan soal
11
Lembar Kegiatan Siswa
I. Tujuan :
1. Siswa dapat menentukan besar hamabatan pada rangkaian
menggunakan persamaan hukum Ohm
𝑉
𝑅=
𝐼
V. Kesimpulan
12
C. Enargi dan Daya Listrik
a. Energi
Energi listrik adalah energi yang mampu menggerakkan muatan muatan
listrik pada suatu beda potensial tertentu. Masih ingat sewaktu di SMP? Energi
untuk memindahkan muatan sebesar Q dari satu titik ke titik lain yang berbeda
potensial V memenuhi hubungan berikut.
W=QV
Pada persamaan kalian dapat mengetahui hubungan Q dengan kuat arus I.
Q = I t. Dengan substitusi nilai Q ini diperoleh persamaan energi listrik seperti di
bawah.
W=VIt
dengan :
W = energi listrik yang diserap hambatan (joule)
V = beda potensial ujung-ujung hambatan (volt)
I = kuat arus yang mengalir pada hambatan (A)
t = waktu aliran (s)
b. Daya
Daya listrik merupakan besarnya energi yang mengalir atau diserap alat
tiap detik. Definisi lain, daya didefinisikan sebagai laju aliran energi. Dari
definisi ini daya listrik dapat dirumuskan seperti di bawah.
𝑊
𝑃=
𝑡
Jika kalian substitusikan nilai W dari persamaan hukum Ohm pada
persamaan daya itu dapat diperoleh hubungan berikut.
𝑃 = 𝑉. 𝐼
𝑃 = 𝐼2 𝑅
𝑉2
𝑃=
𝑅
13
Contoh :
Sebuah lampu memiliki spesifikasi 18 watt, 150 Volt. Lampu dipasang pada
tegangan 150 volt. Tentukan energi yang digunakan lampu selama pemakaian
12 jam
Jawab :
Energi yang digunakan lampu selama pemakaian 12 jam. Dari rumus energi
listrik jika telah diketahui dayanya (P) dan waktu (t)
W = P.t
Latihan Soal
1. Budi memiliki sebuah lampu dengan spesifikasi 27,5 watt, 110 volt. Ia ingin
memasang lampu tersebut pada tegangan 210 volt. Agar lampu menyala
normal sesuai spesifikasi yang tertera pada lampu, tentukan besar hambatan
listrik yang harus ditambahkan pada rangkaian!
14
D. Penerapan Listrik AC dan DC
Arus dc (direct current) adalah arus listrik yang arahnya selalu mengalir
dalam satu arah. Bila arus dc dihasilkan oleh sumber tegangannya (V) tetap, dan
disalurkan pada penghantar yang memiliki hambatan (R) yng tetap, maka besar
kuat arusnya (I) juga tetap. Arah kuat arus dc selalu keluar dari kutub positif
menuju kutub negatif.
Telah anda ketahui bahwa listrik dc dapat dihasilkan oleh adanya reaksi kimia
seperti pada elemen basa (misalnya aki) atau pun elemen kering (misalnya
baterai)listrik dc juga dapat dihasilkan oleh dinamo yang dilengkaipi komutator.
Salah satu keuntungan dc atas ac adalah sumber arusn bahwa listrik dc dapat
dihasilkan oleh adanya reaksi kimia seperti pada elemen basa (misalnya aki) atau
pun elemen kering (misalnya baterai)listrik dc juga dapat dihasilkan oleh dinamo
yang dilengkaipi komutator. Salah satu keuntungan dc atas ac adalah sumber
arusnya, seperti baterai, dan aki, mudadh dibawa kemana – mana. Itulah sebabnya
sumber listrik dc banyak digunakan pada peralatan elektronik.
15
lisrtik dc sehingga saat ini energi listrik hampir semua dibangkitkan,
ditransmisikan dan digunakan dalam bentuk ac. Semua peralatan listrik dirumah
anda (kulkas, pemanas air listrik, microwave, pendingin ruangan dan lampu –
lampu penerang) menggunakan listrik ac yang disuplaim oleh PLN ke rumah
anda.
Kuat arus listrik adalah jumlah muatan listrik yang melalui penampang
𝑄
suatu penghantar setiap satuan waktu 𝐼 = 𝑡
Hukum Ohm menjelaskan hubungan antara kuat arus dan beda potensia
(tegangan). V = I . R
𝐿
Setiap penghantar memiliki hambatan yang besarnya memenuhi 𝑅 = 𝜌 𝐴
Rangkaian hambatan sederhana ada dua jenis yaitu seri dan paralel.
a. Rangkaian hambatan seri memiliki sifat - sifat:
Susunan seri bertujuan untuk memperbesar hambatan
Kuat arus yang melalui tiap – tiap penghambat sama
sebagai pembagi tegangan
hambatan pengganti seri memenuhi :
𝑅𝑠 = 𝑅1 + 𝑅2 + 𝑅3 + ⋯
16
b. Rangkaian hambatan paralel memiliki sifatsifat:
beda potensial ujung-ujung hambatan sama
sebagai pembagi arus
hambatan pengganti paralel memenuhi:
1 1 1
= + +⋯
𝑅𝑝 𝑅1 𝑅2
Hukum Kirchoff adalah jumlah kuat arus yang masuk pada setiap titik
cabang sama dengan jumlah kuat arus yang keluar dari titik tersebut
(Imasuk = I keluar).
Energi listrik adalah energi yang mampu menggerakkan muatan
muatan listrik pada suatu beda potensial tertentu. W = Q V
Daya listrik merupakan besarnya energi yang mengalir atau diserap
alat tiap detik.
𝑃 = 𝑉. 𝐼
𝑃 = 𝐼2𝑅
𝑉2
𝑃=
𝑅
17