Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN FEBRIS/DEMAM

A. Definisi
Demam adalah peningkatan titik patokan (set point) suhu di
hipotalamus (Elizabeth J. Corwin, 2010). Dikatakan demam jika suhu orang
menjadi lebih dari 37,5 ºC (E. Oswari, 2009). Demam terjadi karena pelepasan
pirogen dari dalam leukosit yang sebelumnya telah terangsang oleh pirogen
eksogen yang dapat berasal dari mikroorganisme atau merupakan suatu hasil
reaksi imunologik yang tidak berdasarkan suatu infeksi (Sjaifoellah Noer,
2008).
Demam berarti suhu tubuh diatas batas normal biasa, dapat disebabkan
oleh kelainan dalam otak sendiri atau oleh zat toksik yang mempengaruhi
pusat pengaturan suhu, penyakit-penyakit bakteri, tumor otak atau dehidrasi.
Demam adalah keadaan dimana terjadi kenaikan suhu hingga 38⁰C atau lebih.
Ada juga yang yang mengambil batasan lebih dari 37,8⁰C.Sedangkan bila
suhu tubuh lebih dari 40⁰C disebut demam tinggi (hiperpireksia)(Julia, 2000).
B. Tipe demam yang mungkin kita jumpai antara lain:
a. Demam septik
Suhu badan berangsur naik ketingkat yang tinggi sekali pada malam hari
dan turun kembali ketingkat diatas normal pada pagi hari. Sering disertai
keluhan menggigil dan berkeringat. Bila demam yang tinggi tersebut turun
ketingkat yang normal dinamakan juga demam hektik.
b. Demam remiten
Suhu badan dapat turun setiap hari tetapi tidak pernah mencapai suhu
badan normal. Penyebab suhu yang mungkin tercatat dapat mencapai dua
derajat dan tidak sebesar perbedaan suhu yang dicatat demam septik.
c. Demam intermiten
Suhu badan turun ketingkat yang normal selama beberapa jam dalam satu
hari. Bila demam seperti ini terjadi dalam dua hari sekali disebut tersiana
dan bila terjadi dua hari terbebas demam diantara dua serangan demam
disebut kuartana.
d. Demam kontinyu
Variasi suhu sepanjang hari tidak berbeda lebih dari satu derajat. Pada
tingkat demam yang terus menerus tinggi sekali disebut hiperpireksia.
e. Demam siklik
Terjadi kenaikan suhu badan selama beberapa hari yang diikuti oleh
beberapa periode bebas demam untuk beberapa hari yang kemudian
diikuti oleh kenaikan suhu seperti semula. Suatu tipe demam kadang-
kadang dikaitkan dengan suatu penyakit tertentu misalnya tipe demam
intermiten untuk malaria. Seorang pasien dengan keluhan demam
mungkin dapat dihubungkan segera dengan suatu sebab yang jelas seperti :
abses, pneumonia, infeksi saluran kencing, malaria, tetapi kadang sama
sekali tidak dapat dihubungkan segera dengan suatu sebab yang jelas.
Dalam praktek 90% dari para pasien dengan demam yang baru saja
dialami, pada dasarnya merupakan suatu penyakit yang self-limiting
seperti influensa atau penyakit virus sejenis lainnya. Namun hal ini tidak
berarti kita tidak harus tetap waspada terhadap infeksi bakterial.

Jenis Demam Ciri-ciri


Demam septik Malam hari suhu naik sekali, pagi
hari turun hingga diatas normal,
sering disertai menggigil dan
berkeringat
Demam remitten Suhu badan dapat turun setiap hari
tapi tidak pernah mencapai normal.
Perbedaan suhu mungkin mencapai 2
derajat namun perbedaannya tidak
sebesar demam septik.
Demam intermiten Suhu badan turun menjadi normal
selama beberapa jam dalam satu hari.
Bila demam terjadi dua hari sekali
disebut tertiana dan apabila terjadi 2
hari bebas demam diantara 2
serangan demam disebut kuartana.
Demam kontinyu Variasi suhu sepanjang hari tidak
berbeda lebih dari satu derajat. Pada
tingkat demam yang terus menerus
tinggi sekali disebut hiperpireksia

C. Etiologi
Menurut Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal 2000 bahwa
etiologi febris,diantaranya
a. Suhu lingkungan.
b. Adanya infeksi.
c. Pneumonia.
d. Malaria.
e. Otitis media.
f. Imunisasi

D. Manifestasi Klinis
Tanda dan gejala terjadinya febris adalah:
a. Anak rewel (suhu lebih tinggi dari 37,8⁰C - 40⁰C)
b. Kulit kemerahan
c. Hangat pada sentuhan
d. Peningkatan frekuensi pernapasan
e. Menggigil
f. Dehidrasi
g. Kehilangan nafsu makan
Banyak gejala yang menyertai demam termasuk gejala nyeri
punggung, anoreksia dan somlolen. Batasan mayornya yaitu suhu tubuh lebih
tinggi dari 37,5⁰C - 40⁰C, kulit hangat, takichardi, sedangkan batasan
karakteristik minor yang muncul yaitu kulit kemerahan, peningkatan
kedalaman pernapasan, menggigil/merinding perasaan hangat dan dingin,
nyeri dan sakit yang spesifik atau umum (misal: sakit kepala verigo),
keletihan, kelemahan, dan berkeringat (Isselbacher. 1999, Carpenito. 2000).
E. Pathway

Bakteri, Virus, Suhu lingkungan, Adanya infeksi,


Malaria, Pneumonia, Otitis media, Imunisasi

Alegi obat Infeksi Endotoksin Zat peradangan Pirogenik lain

Monosit makrofag
sel kupfer

Metabolisme darah
Respon hipotalamus meningkat
anterior

Tubuh mengkompensasi
Gangguan rasa Suhu tubuh cairan yang hilang
nyaman meningkat

Kehilangan cairan
Tidak bisa tidur, tubuh
Hipertermi
demam,

Resiko volume
cairan kurang dari
Cemas kebutuhan tubuh
F. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang pada pasien demam menurut (Mansjoer, 2009) Yaitu:
a. Pemeriksaan leukosit : Pada kebanyakan kasus demam jumlah leukosit pada
sediaan darah tepi berada dalam batas normal,kadang kadang terdapat
leukositosis walaupun tidak ada komplikasi atau infeksi sekunder. Oleh karena
itu pemeriksaan jumlah leukosit berguna untuk pemeriksaan demam.
b. Pemeriksaan SGOT (Sserum glutamat Oksaloasetat Transaminase) dan ISGPT(
Serum Glutamat Piruvat Transaminase) SGOT SGPT sering meningkat tetapi
kembali normal setelah sembuhnya demam, kenaikan SGOT SGPT tidak
memerlukan pembatasan pengobatan.
c. Uji Widal : Uji widal aalah suatu reaksi antigen dan antibody / agglutinin.
Agglutinin yang spesifik terdapat salmonella terdapat serum demam pasien.
Antigen yang didigunakan pada uji widal adalah suspensi salmonella yang sudah
dimatikan dantelah diolah dilaboratoriaum. Maksud uji Widal ini adalah untuk
menentukan adanya agglutinin dalam serum pasien yang disangka menderita
demam thypoid.

G. Penatalaksanaan
a. Secara Fisik
Mengawasi kondisi klien dengan : Pengukuran suhu secara berkala
setiap 4-6 jam. Perhatikan apakah anak tidur gelisah, sering terkejut, atau
mengigau. Perhatikan pula apakah mata anak cenderung melirik ke atas
atau apakah anak mengalami kejang-kejang. Demam yang disertai kejang
yang terlalu lama akan berbahaya bagi perkembangan otak, karena
oksigen tidak mampu mencapai otak. Terputusnya suplai oksigen ke otak
akan berakibat rusaknya sel-sel otak. Dalam keadaan demikian, cacat
seumur hidup dapat terjadi berupa rusaknya fungsi intelektual tertentu.
1) Bukalah pakaian dan selimut yang berlebihan
2) Memperhatikan aliran udara di dalam ruangan
3) Jalan nafas harus terbuka untuk mencegah terputusnya suplai oksigen ke
otak yang akan berakibat rusaknya sel-sel otak.
4) Berikan cairan melalui mulut, minum sebanyak-banyaknyaMinuman yang
diberikan dapat berupa air putih, susu (anak diare menyesuaikan), air buah
atau air teh. Tujuannnya adalah agar cairan tubuh yang menguap akibat
naiknya suhu tubuh memperoleh gantinya.
5) Tidur yang cukup agar metabolisme berkurang
6) Kompres dengan air biasa pada dahi, ketiak,lipat paha. Tujuannya untuk
menurunkan suhu tubuh dipermukaan tubuh anak. Turunnya suhu tubuh
dipermukaan tubuh ini dapat terjadi karena panas tubuh digunakan untuk
menguapkan air pada kain kompres. Jangan menggunakan air es karena
justru akan membuat pembuluh darah menyempit dan panas tidak dapat
keluar. Menggunakan alkohol dapat menyebabkan iritasi dan intoksikasi
(keracunan).
7) Saat ini yang lazim digunakan adalah dengan kompres hangat suam-suam
kuku. Kompres air hangat atau suam-suam kuku maka suhu di luar terasa
hangat dan tubuh akan menginterpretasikan bahwa suhu diluar cukup
panas. Dengan demikian tubuh akan menurunkan kontrol pengatur suhu di
otak supaya tidak meningkatkan pengatur suhu tubuh lagi. Di samping itu
lingkungan luar yang hangat akan membuat pembuluh darah tepi di kulit
melebar atau mengalami vasodilatasi, juga akan membuat pori-pori kulit
terbuka sehingga akan mempermudah pengeluaran panas dari tubuh.
b. Obat-obatan Antipiretik
Antipiretik bekerja secara sentral menurunkan suhu di pusat
pengatur suhu di hipotalamus. Antipiretik berguna untuk mencegah
pembentukan prostaglandin dengan jalan menghambat enzim
cyclooxygenase sehinga set point hipotalamus direndahkan kembali
menjadi normal yang mana diperintah memproduksi panas diatas normal
dan mengurangi pengeluaran panas tidak ada lagi. Petunjuk pemberian
antipiretik:
1. Bayi 6 – 12 bulan : ½-1 sendok the sirup parasetamol
2. Anak 1 – 6 tahun : ¼-½ parasetamol 500 mg atau 1-1½ sendokteh
sirup parasetamol
3. Anak 6 – 12 tahun : ½-1 tablet parasetamol 500 mg atau 2 sendok teh
sirup parasetamol.
Tablet parasetamol dapat diberikan dengan digerus lalu dilarutkan
dengan air atau teh manis. Obat penurun panas in diberikan 3 kali
sehari.Gunakan sendok takaran obat dengan ukuran 5 ml setiap sendoknya.
Pemberian obat antipiretik merupakan pilihan pertama dalam menurunkan
demam dan sangat berguna khususnya pada pasien berisiko, yaitu anak
dengan kelainan kardiopulmonal kronis kelainan metabolik, penyakit
neurologis dan pada anak yang berisiko kejang demam.Obat-obat anti
inflamasi, analgetik dan antipiretik terdiri dari golongan yang bermacam-
macam dan sering berbeda dalam susunan kimianya tetapi mempunyai
kesamaan dalam efek pengobatannya. Tujuannya menurunkan set point
hipotalamus melalui pencegahan pembentukan prostaglandin dengan jalan
menghambat enzim cyclooxygenase. Asetaminofen merupakan derivat para -
aminofenol yang bekerja menekan pembentukan prostaglandin yang disintesis
dalam susunan saraf pusat.

H. Komplikasi
a. Dehidrasi : demam ↑penguapan cairan tubuh
b. Kejang demam : jarang sekali terjadi (1 dari 30 anak demam). Sering
terjadi pada anak usia 6 bulan sampai 5 tahun. Serangan dalam 24 jam
pertama demam dan umumnya sebentar, tidak berulang. Kejang demam
ini juga tidak membahayakan otak

I. Diagnosa Keperawatan
1. Hipertermia berhubungan dengan peningkatan laju metabolisme.
2. Resiko volume cairan kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
kehilangan cairan tubuh.
3. Ansietas berhubungan dengan tidak bisa tidur dan demam.
J. Intervensi Keperawatan
No Diagnosa Keperawatan NOC NIC
1. Hipertermia berhubungan Tujuan : 1. Monitor suhu sesering mungkin
dengan proses infeksi, proses Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 2. Monitor warna dan suhu kulit
penyakit. jam klien menunjukkan temperatur dalam batas normal 3. Monitor tekanan darah, nadi dan RR
Batasan karakeristik : dengan kriteria hasil: 4. Monitor WBC, HB dan HCT
 Konvulsi  Suhu Tubuh dalam batas normal (36,50-37,50c ) 5. Monitor intake dan output
 Kulit kemerahan  Nadi dan RR dalam batas normal 6. Kolaborasikan pemberian antipiretik
 Peningkatan suhu tubuh  Tidak ada perubahan warna kulit dan tidak ada 7. Berikan pengobatan untuk mengatasi
diatas rentang normal pusing penyebab demam
 Takikardi - Nadi normal 8. Selimuti pasien
 Takipnea <1 bln : 90-170 9. Berikan cairan intravena
 Kulit terasa hangat <1 thn : 80-160 10. Kompres pasien pada lipat paha dan aksila
2 thn : 80-120 11. Tingkatkan sirkulasi udara
Faktor yang berhubungan: 6 thn : 75-115 12. Berikan pengobatan untuk mencegah
terjadinya menggigil
 Penurunan respirasi 10 thn : 70-110
14 thn : 65-100 13. Temperature regulation
 Dehidrasi
>14thn : 60-100 14. Monitor suhu minimal tiap 2 jam
 Penyakit
- Respirasi normal 15. Monitor tanda-tanda hipertermi dan
 Peningkatan laju metabolis
BBL : 30-50 x/m hipotermi
Anak-anak : 15-30 x/m 16. Monitor sianosis perifer
Dewasa : 12-20 x/m 17. Monitor adanya cushing triad (tekanan nadi
yang melebar, bradikardi, peningkatan
sistolik)
2. Resiko kekurangan volume Tujuan : 1. Pertahankan catatan intake dan output yang
cairan kurang dari kebutuhan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 akurat
tubuh berhubungan dengan jam volume cairan adekuat dengan kriteria hasil: 2. Monitor status dehidrasi (kelembaban
kehilangan cairan tubuh.  Mempertahankan urine output sesuai dengan usia dan membrane mukosa, nadi adekuat, tekanan
Batasan karakteristik : BB, BJ urine normal, HT normal darah ortostatik)
 Penurunan tekanan darah  Tekanan darah, nadi, suhu tubuh dalam batas normal 3. Monitor vital sign
 Penurunan tekanan nadi  Tidak ada tanda- tanda dehidrasi, elastisitas turgor 4. Monitor asupan makanan/ cairan dan hitung
 Penurunan turgor kulit kulit baik, membrane mukosa lembab, tidak ada rasa intake kalori harian
 Penurunan urin haus yang berlebihan. 5. Monitor status nutrisi
 Membrane mukosa kering 6. Anjurkan minum kurang lebih 7-8 gelas
belimbing perhari
Faktor yang berhubungan: 7. Kolaborasi dokter jika tanda cairan berlebih
 Kehilangan cairan muncul memburuk
 Kegagalan mekanisme
regulasi

3. Ansietas berhubungan dengan Tujuan : 1. Kaji dan identifikasi serta luruskan


tidak bisa tidur dan demam. Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x 24 informasi yang dimiliki klien/keluarga
jam ansietas klien/keluarga hilang dengan kriteria hasil : mengenai demam
Batasan karakteristik :
 Klien/keluarga dapat mengidentifikasi hal-hal yang 2. Berikan informasi pada klien/keluarga yang
 Insomnia dapat meningkatkan dan menurunkan suhu tubuh akurat tentang penyebab demam
 Gelisah  Klien/keluarga mau berpartisipasi dalam setiap 3. Validasi perasaan klien/keluarga dan
 Peningkatan keringat tidakan yang dilakukan yakinkan klien/keluarga bahwa kecemasan
 Anoreksia
 Klien/keluarga mengungkapkan penurunan cemas merupakan respon yang normal
 Peningkatan tekanan darah, yang berhubungan dengan hipertermi, proses 4. Diskusikan dengan klien/keluarga rencana
nadi, RR penyakit tindakan yang dilakukan berhubungan
dengan demam dan keadaan penyakit
Faktor yang berhubungan :
 Status kesehatan
 Terkait keluarga
 Herediter
 Stress
DAFTAR PUSTAKA

Corwin, Elizabeth J. 2009. Buku Saku Patofisiologi. Edisi Revisi 3. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC.
Doenges, M.E, Marry F. MandAlice, C.G. 2010. Rencana Asuhan Keperawatan:
Pedoman Untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. Jakarta:
EGC.
Guyton, Arthur C. (2008). Fisiologi manusia dan mekanisme penyakit. Ed. 3. Jakarta,
EGC.
Guyton, Arthur C. (2010). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Ed. 9. Jakarta, EGC.
NANDA NIC-NOC. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan NANDA.
Yogyakarta: Media Hardy
Wong, Dona L, dkk,. 2003. Maternal child nursing care 2nd edition. Santa Luis: Mosby
Inc.s

Anda mungkin juga menyukai