Anda di halaman 1dari 34

USAHA PERJALANAN WISATA

Modul Manajemen UPW


For internal use only

STP Sahid Jakarta

[2015]
STP Sahid Jakarta MODUL MANAJEMEN UPW

DAFTAR ISI

I. BIRO PERJALANAN WISATA 2


II. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PARIWISATA 7
III. JENIS AKOMODASI 17
IV. PENDIRIAN BIRO PERJALANAN WISATA 20
V. STRUKTUR ORGANISASI DAN FUNGSI BPW 27
VI. DOKUMEN PERJALANAN WISATA 13

1
STP Sahid Jakarta MODUL MANAJEMEN UPW

BAB I

BIRO PERJALANAN WISATA

Pengetian Biro Perjalanan Wisata masih belum banyak diketahui orang, banyak
istilah yang digunakan, ada yang menyebutnya dengan istilah travel agent, travel
services, tour operator, tourist bureau dan adapula yang menyebutnya dengan
istilah tour and travel services.

Menurut peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata No.


PM.85/HK.501/MKP/2010 Bab 1 Pasal 1 dalam ketentuan umum diberikan
pengertian dengan batasannya, antara lain :

Biro Perjalanan Wisata adalah usaha jasa perencanaan perjalanan dan / atau jasa
pelayanan dan penyelenggaraan pariwisata termasuk penyelenggaraan perjalanan
ibadah.

Bisa juga diartikan juga bahwa Biro Perjalanan Wisata merupakan usaha perjalanan
komersial yang mengatur, menyediakan dan menyelenggarakan pelayanan bagi
seseorang atau kelompok orang (group) untuk melakukan perjalanan dengan tujuan
utama untuk berwisata.

Biro Perjalanan Wisata adalah usaha yang merencanakan perjalanan dan sekaligus
penyelenggaraan wisata yang kegiatannya meliputi :

 Penyusunan dan penyelenggaraan paket wisata

 Penyediaan pelayanan wisata Pemesanan akomodasi, restoran, dan sarana


lainnya

 Penyelenggaraan perlengkapan perjalanan (dokumen) wisata

(Kepmen Parpostel No: Km 10/Pw.102/Mppt-93)

 Fungsi Umum

Biro Perjalanan Wisata merupakan sebuah perusahaan jasa pariwisata yang


mempunyai tujuan untuk mempersiapkan atau menguruskan perjalanan seseorang
dengan segala kebutuhan dari perjalanan itu, maka dari itu BPW berfungsi untuk
dapat memberikan penerangan atau informasi tentang segala sesuatu yang

2
STP Sahid Jakarta MODUL MANAJEMEN UPW

berhubungan dengan masalah perjalanan pada umumnya dan perjalanan wisata


pada khususnya.

 Fungsi Khusus

- Travel Biro sebagai intermediary (perantara)

Travel biro berfungsi sebagai perantara antara wisatawan dengan perusahaan


industri pariwisata (supplier) atau sebaliknya dari sisi perusahaan industri pariwisata
sebagai produsen, travel biro merupakan saluran distribusi untuk menjual produk -
produk jasa perusahaannya.

Maka jika kita perhatikan pengertian diatas maka kita memperoleh dua pengertian
bahwa di samping Agen Perjalanan (Travel Agent) dijumpai istilah Biro Perjalanan
(Travel Bureau) yang mempunyai kegiatan yang berbeda satu dengan yang lainnya.
Menurut ketentuan ini, biro perjalanan memiliki fungsi umum dan khusus yaitu :

- Travel Biro sebagai Organisator

Travel biro harus bisa menciptakan kerjasama yang baik antara wisatawan
dengan perusahaan industri pariwisata, maka dari itu perusahaan harus aktif
melakukan kontak dan kerjasama dengan pihak supplier.

Serta fungsi lain sebagai organisator yang penting adalah menyiapkan


bermacam-macam paket wisata, baik berupa tailor made tour maupun ready made
tour yang ditawarkan kepada calon wisatawan.

Travel Biro sebagai Organisator

Travel biro harus bisa menciptakan kerjasama yang baik antara wisatawan
dengan perusahaan industri pariwisata, maka dari itu perusahaan harus aktif
melakukan kontak dan kerjasama dengan pihak supplier.

Serta fungsi lain sebagai organisator yang penting adalah menyiapkan


bermacam-macam paket wisata, baik berupa tailor made tour maupun ready made
tour yang ditawarkan kepada calon wisatawan.

Kegiatan Biro Perjalanan Wisata antara lain :

1. Menyusun dan menjual paket wisata (package tour) dalam negeri kepada
umum atau atas permintaan.

3
STP Sahid Jakarta MODUL MANAJEMEN UPW

2. Menyusun dan menjual paket wisata (package tour) luar negeri kepada
umum atau atas permintaan.

3. Menyelenggarakan dan menjual pelayanan wisata.

4. Penyelenggaraan pemanduan wisata (guiding) dan tour conducting.

5. Penyediaan sewa transportasi (mobil/bus) untuk wisatawan.

6. Menjual tiket, sarana angkutan dan lain-lain.

7. Mengadakan pemesan dari sarana wisata.

8. Mengurus dokumen perjalanan sesuai dengan peraturan-peraturan yang


berlaku.

Agen Perjalanan Wisata adalah usaha jasa pemesanan sarana seperti pemesanan
tiket dan pemesanan akomodasi serta pengurusan dokumen perjalanan.

Bisa juga diartikan bahwa Agen Perjalanan Wisata adalah badan usaha yang
menyelenggarakan usaha perjalanan yang bertindak sebagai perantara di dalam
menjual dan atau mengurus jasa untuk melakukan perjalanan.

kegiatan agen perjalanan wisata :

1. Menjual tiket, sarana angkuta dan lain-lain.

2. Mengadakan pemesanan sarana wisata.

3. Mengurus dokumen perjalanan sesuai dengan peraturan-peraturan yang


berlaku.

Dalam surat keputusan Menteri Perhubungan RI tersebut tidak diberikan pengertian


tentang istilah-istilah travel services, tourist bureau, tour operator maupun istilah
tour and travel services.

Sebagai pegangan dapat diartikan bahwa suatu perusahaan perjalanan


kegiatannya hanya melakukan:

1. Penjualan tiket, sarana angkutan (darat, laut, udara) dan karcis hiburan
lainnya.

4
STP Sahid Jakarta MODUL MANAJEMEN UPW

Melakukan pemesanan (reservation) kamar hotel, pertunjukan, atraksi wisata dan


hiburan (entertaiment) lainnya.

3.Mengurus mendapatkan dokumen perjalanan (exit permit, fiskal keberangkatan ke


luar negeri, paspor, visa, entry permit dan lain-lain. Maka perusahaan semacam ini
dapat di sebut biro perjalanan (travel bureau) atau travel services.

Bila suatu perusahaan melakukan kegiatan selain tersebut diatas, ia juga mempunyai
kegiatan lainnya, seperti :

1. Merencanakan dan menyelenggarakan macam-macam perjalanan wisata,


seperti : City Sighseeing, Multyday Tour, atau Excurtion.

2. Merencanakan dan menjual paket wisata baik di dalam negeri, ke luar


negeri, dari luar negeri ke dalam negeri.

Menyediakan tenaga pemandu wisata (tour guide), Tour Leader, Tour Conductor,
Tour Supervisor, kurir dan sebagainya.

4 Menyewakan angkutan wisata (tourist bus) untuk perjalanan wisata atau


layanan transfer in/out.

5. Menyediakan atau memberikan fasilitas angkutan borong atau charter


seperti air taxi, pesawat udara, kapal pesiar dan fasilitas lainnya.

Maka perusahaan semacam ini dapat dikategorikan sebagai Tour and Travel Services
atau Tour Operator.

Suatu perusahaan dapat disebut sebagai tour operator bilamana perusahaan


tersebut kegiatan utamanya ditekankan pada perencanaan (planning) dan
penyelenggaraan (arrangement) perjalanan wisata (tour) atas inisiatif sendiri dan
tanggung jawab sendiri, dengan tujuan untuk mencari keuntungan dari perjalanan
wisata tersebut.

Sedangkan kegiatan lain hanya pelengkap saja untuk memperlancar kegiatan


utamanya.

Lehman dalam bukunya Travel and Tourism memberikan batasan tentang tour
operator sebagai berikut :

5
STP Sahid Jakarta MODUL MANAJEMEN UPW

“Tour operator is a company that creates tour package or market inclusive


tour, selling them through travel agent or directly to the public that may perform
tour services or sub-contract for such services.”

Tour Operator tidak selalu perusahaan perjalanan tetapi dapat pula suatu maskapai
penerbangan (airlines) dalam rangka untuk menjual seat pesawatnya seperti KLM,
Cathay Pasific (CX), Qantas (QF) dan lainnya. Atau dapat pula suatu hotel yang
berlokasi di tourist resort untuk menjual kamar hotel, makanan, minuman.

Pengertian Tour Operator inilah yang dapat disamakan dengan istilah Biro
Perjalanan Umum atau wholesaler yang dalam istilah ekonomi berarti pedagang
besar.

Disebut demikian karena perusahaan ini mempunyai kegiatan usaha


terutama dalam penjualan barang atau jasa secara langsung kepada pengecer
(retailer) atau orang yang bertindak sebagai agen yang dapat menjualkan barang-
barang dan jasa kepada pemakai terakhir (end-user or client).

6
STP Sahid Jakarta MODUL MANAJEMEN UPW

BAB II

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PARIWISATA

Objek wisata terdiri dari:

A. Objek Wisata Alam (Nature) merupakan objek wisata yang terbentuk dari
gejala-gejala alam dan dipelihara dengan memperhatikan keasliannya,
walaupun ditambahkan dengan fasilitas umum, seerti
gunung,danau,kawah,dll.

B. Objek Wisata Buatan (Man-Made) merupakan objek wisata yang dibuat


manusia seperti museum,monumen,gedung bersejarah,taman dan hutan
kota,tempat ibadah,pusat perbelanjaan,dll

Sebuah daerah dikatakan layak dikunjungi wisatawan bila ada lima aspek yang
menjasi acuan atau lebih dikenal dengan schema 5A, antara lain :

1. Accessibility : kemudahan untuk dikunjungi dan memiliki jalan yang dapat dilalui
oleh kendaraan. Lokasi wisata yang layak,aman,nyaman dan dapat
dijangkau/ditempuh oleh wisatawan secara individual maupun rombongan dan
adanya sarana penunjang transportasi seperti kelayakan dan kenyamanan serta
keamanan jalan menuju lokasi, kecuali bagi wisatawan adventure yang mampu
menelusuri lokasi wisata dengan berjalan kaki, namun pada jarak tertentu.
2. Accommodations : Kemudahan mendapatkan / ada tempat penginapan yang
layak bersih, ramah / menyenangkan dan memenuhi persyaratan kesehatan/sanitasi
yang sehat. Seperti hotel,resort,hostel,losmen,guest house,caravan,sewa tenda
ataupun rumah penduduk (sebagian fasilitasnya) yang memang diperuntukan bagi
wisatawan.
3. Attraction : Kemudahan melihat atraksi yang khas di lokasi wisata
Adanya atraksi atau objek wisata yang dikelola oleh pemerintah/ masyarakat
setempat yang layak serta aman untuk dikunjungi wisatawan.
4. Activities : Kemudahan dan adanya sarana fasilitas untuk melakukan kegiatan
yang menyenangkan dan aman di daerah tersebut.
Adanya aktivitas yang layak dilakukan wisatawan dengan aman dan dapat dipantau
keselamatannya, Seperti mendaki gunung,ski,menyelam,berjlan santai,dll.

7
STP Sahid Jakarta MODUL MANAJEMEN UPW

5. Amenities : Fasilitas lain yang menunjang perjalanan wisata, seperti


telepon,penukaran uang,toko souvenir,bank,ATM,jaringan internet, dll.

Alasan Melakukan Wisata, Jenis dan Tujuan Wisata menurut Pasific Association of
Travel Agent (PATA) :

 Pengakuan sosial dan kebanggaan

 Relaks dan bersenang-senang

 Menikmai fasilitas yang belum ada di kota/negara tempat tinggalnya

 Menikmati makanan khas/tradisional

 Berbelanja sesuatu yang khas dan tidak untuk dijual

 Menyatukan diri dan menikmati keindahan alam

 Melakukan ziarah keagamaan

 Mengagumi hasil dan teknik pertanian

 Menyaksikan pertunjukan budaya tradisional

 Melihat langsung dan merasakan kehidupan masyarakat dan adat istiadatnya

 Menyaksikan peninggalan sejarah dan benda-benda kuno

 Keramah-tamahan penduduk (warm and friendly people)

 Penginapan yang menyenangkan (comportable accomodation)

 Keindahan alam (beautifil natural scenary)

 Harga yang memuaskan ( reasonable prices)

 Adat istiadat dan pandangan hidup yang menarik ( an attractive costumer


and way of live)

 Cuaca yang baik (good climate)

 Keindahan kreasi manusia (beautiful creation of man)

 Makanan yang menarik (outstanding food)

8
STP Sahid Jakarta MODUL MANAJEMEN UPW

 Pembelanjaan yang menarik (good shopping)

Dengan bermacam-macam alasan melakukan perjalanan wisata tersebut, maka para


pelaku bisnis wisata, berlomba-lomba berkreasi untuk membuat dan menyusun
paket-paket wisata berdasarkan kebutuhan, antara lain :

 Wisata Alam / Ekowisata / Ecotourism

 Wisata Kota / City Tour

 Wisata Budaya / Culture

 Wisata Sejarah / Historical

 Wisata Ziarah / Pilgrim

 Wisata Boga / Kuliner / Culinary

 Wisata Belanja / Shopping

 Wisata Pertanian / Agriculture

 Wisata Kelana / Petualangan / Adventure

Perjalanan Umum Perjalanan Wisata

Travellers Tourist

Route Mengutamakan cepat, berangkat dan Mengutamakan nyaman,


pulang dengan rute yang sama. berkeliling/round, berangkat dan pulang
diupayakan tidak menempuh rute yang
sama.

Tujuan Berdagang, berobat, belajar, Bersenang-senang, santai, menambah


meneliti, bekerja, mengunjungi wawasan keindahan alam/ budaya/
Perjalanan
keluarga. adat.

9
STP Sahid Jakarta MODUL MANAJEMEN UPW

Finansial Mendapatkan upah dari perjalanan Membelanjakan uangnya selama


yang dilakukan. perjalanan.

Tiket One way atau return Selalu return (pergi dan pulang ke
tempat asal)

Perusahaan Hanya menjual tiket perjalanan Menyediakan paket wisata (tiket,


akomodasi, meals, transportasi, dan
lain-lain)

Ciri-ciri utama dari perjalanan wisata:

 Perjalan merupakan perjalanan keliling, pergi dan kembali ke tempat asal

 Perjalanan wisata dilakaukan secara individu maupun rombongan / group

 Perjalanan dilaksanakan dalam keadaan santai

 Bertujuan untuk memberikan kepuasan kepada wisatawan

 Perjalanan dirangkai dari berbagai komponen kebutuhan yang diperlukan


dalam pencapaian tujuan

 Perjalanan dilengkapi dengan mengunjungi objek/daya tarik wisata

 Perjalanan tidak bertujuan mencari nafkah bagi peserta perjalanan

 Membelanjakan uang yang dibawanya di tempat tujuan wisata

 Pelaku perjalanan tinggal untuk sementara di tempat tujuan perjalanan dan


berpindah dari satu objek ke objek yang lain

 Perjalanan dilaksanakan dalam kurun waktu yang ditentukan dan terjadwal


sesuai dengan rencana kunjungan wisata

Sesuai dengan Undang-Undang RI No.9 Tahun 1990 tentang kepariwisataan,


usaha pariwisata digolongkan ke dalam :

10
STP Sahid Jakarta MODUL MANAJEMEN UPW

1. Usaha Jasa Pariwisata terdiri dari :

a. Jasa Biro Perjalanan Wisata;

b. Jasa Agen Perjalanan Wisata;

c. Jasa Pramuwisata;

d. Jasa Konvensi, Perjalanan Insentif, dan Pameran;

e. Jasa Impresariat;

f. Jasa Konsultan Pariwisata;

g. Jasa Informasi Pariwisata.

2. Pengusahaan Objek dan Daya Tarik Wisata dikelompokan menjadi :

a. Pengusahaan Objek dan Daya Tarik Wisata Alam;

b. Pengusahaan Objek dan Daya Tarik Wisata Budaya;

c. Pengusahaan Objek dan Daya Tarik Wisata Minat Khusus.

3. Usaha Sarana Pariwisata dikelompokan menjadi :

a. Penyediaan Akomodasi;

b. Penyediaan Makan dan Minuman;

c. Penyediaan Angkutan Wisata;

d. Penyediaan Sarana Wisata Tirta;

e. Penyediaan Kawasan Pariwisata.

a. Jasa Perjalanan Wisata adalah kegiatan usaha yang bersifat komersial yang
mengatur, menyediakan, dan menyelenggarakan perjalanan bagi seseorang
atau sekelompok orang untuk melakukan perjalanan dengan tujuan utama
untuk berwisata;

b. Jasa Agen Perjalana Wisata adalah badan usaha yang menyelenggarakan


usaha perjalanan yang bertindak sebagai perantara di dalam menjual dan
atau mengurus jasa untuk melakukan perjalanan;

11
STP Sahid Jakarta MODUL MANAJEMEN UPW

c. Usaha Jasa Pramuwisata adalah kegiatan usaha bersifat komersial yang


mengatur, mengkordinir, dan menyediakan tenaga pramuwisata untuk
memberikan pelayanan bagi seseorang atau kelompok orang yang
melakukan perjalanan wisata;

d. Usaha Jasa Konvensi, Perjalanan Insentif dan Pameran adalah usaha dengan
kegiatan pokok memberikan jasa pelayanan bagi suatu pertemuan
sekelompok orang (misalnya negarawan, usahawan, cendikiawan) untuk
membahas masalah-masalah yang berkaitan dengan kepentingan bersama;

e. Jasa Impresariat adalah kegiatan pengurusan penyelenggaraan hiburan baik


yang mendatangkan, mengirimkan, maupun mengembalikannya, serta
menentukan tempat, waktu, dan jenis hiburan;

f. Jasa Konsultasi Pariwisata adalah jasa berupa saran dan nasihat yang
diberikan untuk penyelesaian masalah-masalah yang mulai timbul dan
penciptaan gagasan, pelaksanaan operasinya dan disusun secara sistematis
berdasrkan disiplin ilmu yang diakui serta disampaikan secara lisan, tertulis
maupun gambar oleh tenaga ahli profesional;

g. Jasa Informasi Pariwisata adalah usaha penyediaan informasi, penyebaran


dan pemanfatan informasi kepariwisataan.

2. Pengusahaan Objek dan Daya Tarik Wisata :

a. Pengusahaan objek dan daya tarik wisata alam merupakan usaha


pemanfaatan sumber daya alam dan tata lingkungannya yang telah
ditetapkan sebagai objek dan daya tarik wisata untuj dijasikan sasaran
wisata;

b. Pengusahaan objek dan daya tarik wisata budaya merupakan usaha seni
budaya bangsa yang telah dilengkapi sebagai objek dan daya tarik wisata
untuk dijadikan sasaran wisata;

c. Pengusahaan objek dan daya tarik wisata minat khusus merupakan usaha
pemanfaatan sumber daya alam dan atau potensi seni budaya bangsa untuk
dijadikan sasaran wisatawan yang mempunyai minat khusus.

3. Usaha Sarana Pariwisata :

12
STP Sahid Jakarta MODUL MANAJEMEN UPW

a. Penyediaan akomodasi merupakan usaha penyediaan kamar dan fasilitas lain


serta pelayanan yang diperlukan;

b. Penyediaan makanan dan minuman adalah usaha pengolahan, penyediaan


dan pelayanan makanan dan minuman yang dapat dilakuakan sebagai bagian
dari penyediaan akomodasi ataupun sebagai usaha yang berdiri sendiri;

c. Penyediaan angkutan wisata adalah usaha khusus atau sebagaian dari usaha
dalam rangka penyediaan angkutan pada umumnya seperti angkutan khusus
wisata atau angkutan umum yang menyediakan angkutan wisata;

d. Penyediaan sarana wisata tirta adalah usaha penyediaan dan pengelolaan


prasarana dan sarana serta jasa yang berkaitan dengan kegiatan wisata tirta
(dapat dilakukan di laut, sungai, danau, rawa atau waduk), dermaga serta
fasilitas olahraga air untuk keperluan olahraga selancar air, selancar angin,
berlayar, menyelam dan memancing;

e. Penyediaan kawasan pariwisata adalah usaha yang kegiatannya membangun


atau mengelola kawasan dengan luas tertentu untuk memenuhi kebutuhan
pariwisata.

TRAVEL AGENT PERTAMA DI DUNIA

Thomas Cook yang dilahirkan tanggal 22 November 1818 di Derbyshire, inggris


dianggap sebagai orang pertama yang menemukan profesi Travel Agent, sebagai
salah satu usaha seperti yang kita kenal sekarang ini. Thomas Cook lahir John dan
Elizabeth Cook yang tinggal sebuah di desa Melbourne, Derbyshire. Anak pertama
pasangan itu, ia diangkat setelah ayah Elizabeth, Thomas Perkins, John Cook
meninggal ketika Thomas adalah tiga tahun, dan ibunya menikah lagi kemudian
pada tahun yang sama.

13
STP Sahid Jakarta MODUL MANAJEMEN UPW

Gb.1. Photo Thomas Cook

Cook mencoba peruntungan lain setelah melihat dan mempelajari perkembangan


transportasi yang semakin lengkap fasilitasnya, ditambah banyaknya hotel yang
didirikan, maka ia mencoba merencanakan suatu perjalanan wisata dengan kereta
api. Tour yang paling bersejarah yang pernah diselenggarakan adalah “A Round Trip
excursion” antara kota Leicester dan Loughborogh dengan biaya murah yaitu 1
shilling seorang pada tanggal 5 Juli 1841.

Gb.2. Perjalanan Pertama

Di luar dugaan, pengikut tournya itu membludak lantaran mencapai angka yang tak
pernah di bayangkan sebelumnya yaitu mencapai angka sebanyak kurang lebih 500
orang. Kepiawaiannya bekerja, ia dapat carter kereta api untuk keperluan tour
tersebut. Sambutan hangat diterimanya, sehingga usahanya dianggap sebagai
pengaturan perjalanan wisata yang terorganisasi pertama di dunia.

Empat tahun kemudian usahanya berkembang sebagai suatu perusahaan perjalanan


(Travel Agent), yang fungsinya merencanakan, mengkoordinasi, mengorganisasi
serta menyelenggarakan perjalanan wisata dengan kereta api. Dari usahanya ini ia
dapat komisi dari perusahaan kereta api Midland Countries Railways sebesar 5%.

14
STP Sahid Jakarta MODUL MANAJEMEN UPW

Gb. Brosur Perjalanan Wisata

Tour yang diselenggarakannya tidak hanya ke suatu daerah tujuan yang baru, sesuai
dengan perkembangan jaringan kereta api pada khususnya serta transportasi pada
umumnya. Atas permintaan yang cukup banyak pada tahun 1851 ia
menyelenggarakan tour dari London dengan pengikut sebanyak 50.000 orang yang
menyaksikan World Exhibition di Prancis dengan menyediakan fasilitas transportasi
dan akomodasi bagi para pengikutnya. Hari demi hari usaha Travel Agent tersebut

15
STP Sahid Jakarta MODUL MANAJEMEN UPW

semakin maju. Kalau tadinya tour yang diselenggarakannya di dalam negeri saja,
sekarang ia mulai merambah ke Eropa.

Dengan dibukanya kantor Cook’s Travel Agent di London tahun 1868, ia menjadi
orang pertama yang ditunjuk menjadi agen dari beberapa perusahaan
pengangkutan, termasuk agen kapal laut. Sedangkan anaknya, John Mason Cook,
mulai aktif pula membantunya untuk menyelenggarakan tour ke Eropa dan Amerika
Serikat dalam tahun 1865.

16
STP Sahid Jakarta MODUL MANAJEMEN UPW

BAB III

JENIS AKOMODASI

1. Jenis Akomodasi
a. Hotel
Sebuah bangunan yang dikelola secara komersial yang memberikan fasilitas
untuk umum dengan fasilitas pelayanan makanan dan minuman, londry,
concierge dan jasa lainnya.
Hotel di Indonesia di klasifikasikan oleh Dirjen Pariwisata dengan SK: Kep-
22/U/VI/78 dengan bentuk tingkatan melati (1,2,3), bintang (1,2,3,4 & 5 bronze,
5 palm, 5 diamond)
b. Losmen/ Penginapan
Salah satu jenis akomodasi yang dikelola secara perorangan, biasanya jumlah
kamar kurang dari 100 dan pelayanannya hanya berupa penginapan
(kadangkala dengan small dining room). Di Indonesia sangat banyak terdapat
losmen/penginapan, tingkatannya diklasifikasikan dengan melati.
c. Inn / Lodge
Semacam losmen yang memiliki fasilitas lebih modern dan hamper sama
dengan hotel tetapi harga yang ditawarkan lebih murah dai hotel. Inn pada
dasarnya sama dengan losmen / penginapan tetapi lebih banyak terdapat di
Amerika dan Kanada biasanya terletak di pinggir kota.
d. Hostel
Fasilitas penginapan murah, lebih murah dari losmen dan pelayanannya
terbatas. Kamarnya berupa bangsal yang luas berisi beberapa buah tempat tidur
tanpa penyekat. Kamar mandi dipakai secara bersama-sama dan biasanya ada
beberapa kamar masndi untuk satu bangsal (missal : youth hostel)
e. Dormitory / Asrama / Mess / Wisma
Suatu penginapan yang biasanya dikelola oleh sebuah yayasan/ perusahaan dan
digunakan hanya untuk keperluan kalangan sendiri.
f. Guest house
Rumah yang disewakan oleh pemiliknya dan dilengkapi beberapa fasilitas
tambahan yang hamper sama dengan fasilitas suatu hotel.
g. Rumah Tinggal / Kos
Salah satu bentuk akomosadi yang paling umum saat ini, biasanya sudah terisi
perabotan lengkap untuk kenyamanan penghuninya.
h. Villa / Rumah Peristirahatan

17
STP Sahid Jakarta MODUL MANAJEMEN UPW

Salah satu bentuk akomodasi yang sama dengan rumah tinggal, hanya letaknya
dekat atau berada di lokasi wisata alam atau tempat yang berpemandangan
indah.
i. Apartemen / Kondominium / Residential
Salah satu bentuk akomodasi modern, dimana kebutuhan akan tempat tinggal
yang pokok tidak diimbangi lahan yang memadai hingga dibangunlah akomodasi
bertingkat berupa kamar/ ruangan (lebih besar dari kamar hotel).
j. Marina / boatel / Nautel
Salah satu bentuk akomodasi yang terapung atau berada di perairan.
k. Camping Site / Ground
Suatu lokasi alam terbuka yang digunakan sebagai tempat bermalam dengan
konsep berkemah dengan segala kelengkapan pendukungnya.
2. Jenis Hotel
a. Airport / Transit hotel
Hotel yang berada dekat bandara/airport atau stasiun kereta, terminal bus
antarkota/Negara sebagai tempat sementara penumpang yang menunggu
angkuta berikutnya.
b. Motel
Motor hotel, hotel yang menyediakan carport atau garasi, pompa bensin dan
bengkel untuk tamunya sebagai kelengkapan. Biasanya terletak di pinggir jalan
besar atau highway.
c. Casino Hotel
Hotel yang mempunyai fasilitas kasino/ tempat perjudian dan mempunyai tiket
khusus untuk tamu-tamunya.
d. Conference Center Hotel
Hotel yang khusus untuk konferesi dan rapat, dapat menampung peserta
pertemuan dalam jumlah besar, ada yang berada di daerah resort dan ada yang
di daerah bisnis.
e. Cottage
Beberapa rumah yang terpisah dari bangunan induk dan dikelola seperti
pengelolaan hotel.
f. Marine Hotel
Kapal laut yang dibuat sedemikian rupa hingga mempunyai fasilitas yang sama
dengan hotel di darat.
g. Health Spa Hotel
Hotel yang mempunyai fasilitas khusus, biasanya untuk kebugaran dan
penyembuhan bagi tamu-tamunya.

Menurut sifat dan tujuan didirikan suatu hotel, hotel dapat diklasifikasikan
menjadi beberapa kategori, yaitu :

18
STP Sahid Jakarta MODUL MANAJEMEN UPW

1. Business
Hotel yang dibangun untuk menunjang kepentingan bisnis, biasanya
terletak di tengah kota (down town), accessable dari manapun, dekat
dengan business central district dan mempunyai komponen penunjang
bisnis yang kuat, seperti bank/ATM, penyewaan peralatan bisnis dan lain-
lain.
2. Resort
Hotel yang dibangun untuk tujuan dan keperluan rekreasi, fasilitas rekreasi
dan olah raga, biasanya terletak di daerah rekreasi atau tujuan wisata
seperti pantai, pegunungan atau daerah atraksi wisata.
3. Bisnis & Resort
Menggabungkan keduanya, biasanya dari suatu resort yang melengkapi
fasilitasnya dengan fasilitas bisnis.

3. Hotel Plan Usage

Hotel plan usage adalah system penjualan kamar dimana harga yang ditawarkan dapat
berupa kamar saja atau berikut makan (meal). Beberapa hotel plan usage yang sering
dipergunakan adalah :

1. European Plan
Harga yang ditawarkan hanya berupa kamar/ penginapan dan tidak berikut makan,
sistem ini paling banyak dipergunakan.
2. American Plan
Harga yang ditawarkan berupa kamar berikut makan (meals) di bagi menjadi dua
macam, yaitu :
a. Full American Plan, 3 kali makan/meals, makan pagi/ makan siang/ makan
malam.
b. Modified American Plan

19
STP Sahid Jakarta MODUL MANAJEMEN UPW

BAB IV

PENDIRIAN SUATU PERJALANAN BIRO PERJALANAN

A. Perlunya Suatu Rencana Bisnis (business plan)

Pada umumnya pendirian suatu biro perjalanan wisata pada masa yang lalu bahkan sampai
dengan hari ini relative mudah, ada beberapa alasan antara lain :

1. Tidak ada produk atau bahan mentah yang harus disimpan dalam bentuk
persediaan.
2. Kantor dapat diperoleh dengan menyewa atau mengontrak (lease) dan sering kali di
daerah pinggiran kota dimana biaya sewa masih lebih murah.
3. Alat kantor juga dapat diperoleh dengan menyewa atau mengontrak.
4. Bisnis dapat beroprasi pada tingkat dimana tidak ada kerugian atau keuntungan
(break even) yang relative lebih rendah daripada bisnis lain.
5. Izin-izin yang diperlikan jauh lebih mudah dibandingkan dengan banyak profesi
seperti kedokteran, ahli hukum atau akuntansi.

Dengan faktor-faktor ini serta manfaat yang diperlihatkan dari pekerjaan dalam industry
perjalanan, mudah dimengerti mengapa laju pertumbuhan jumlah biro perjalanan wisata
begitu pesat, walaupun memicu tingkat persaingan yang sangat tinggi da tajam.

Pada masa sekarang ini dunia pariwisata sudah berubah dan memberikan banyak tantangan
kepada biro perjalanan, dan bahwa hari esok tidak dapat di tebak. Suatu hal yang pasti
bahwa keadaan yang semakin kompetitif akan memerlukan keahlian manajerial yang lebih
baik, keadaan tersebut diperlukan untuk kesuksesan suatu biro perjalanan dalam bisnis
pariwisata.

Perencanaan yang matang adalah salah satu kunci sukses untuk setiap biro perjalanan,
terutama yang akan memasuki bisnis pariwisata, suatu rencana bisnis (business plan)
sangatlah penting karena beberapa alasan.

Sebagai salah satu contoh, bank-bank dan lembaga-lembaga keuangan lainnya memerlukan
perencanaan bisnis sebelum mereka berani meminjamkan uang. Biasanya suatu lembaga
keuangan bersedia menanggung resiko berdasarkan pada :

a. Nama atau reputasi (reputation) pemohon dan pengalamannya dalam industry


pariwisata;
b. Kesuksesan pemohon dan kemantapan usaha yang selama ini dikelola;
c. Keadaan keuangan pribadi pemohon (personal financial net worth);

20
STP Sahid Jakarta MODUL MANAJEMEN UPW

d. Penilaian rencana bisnis pemohon.

Siapapun yang akan membuka suatu biro perjalanan pastilah optimis terhadap kesuksesan
usahanya dimasa mendatang, akan tetapi sering kali keputusan diambil lebih didasarkan
pada emosi daripada pertimbangan yang objektif.

Suatu rencana bisnis menuntut pengelola untuk menganalisis peluang dan kemungkinan
ancaman yang timbul dari sudut pandang bisnis.

Sesudah menganalisis situasi, beberapa pengelola mungkin mengurungkan niatnya


mamasuki bisnis pariwisata, kemudian pengusaha ini mungkin memutuskan untuk tidak
mendirikan biro perjalanan wisata tetapi mamasuki bisnis yang lain.

B. Komponen Rencana Bisnis

Rencana bisnis biasanya berisi suatu rencana pelaksanaan dan penyediaan semua informasi
yang diperlukan untuk menjalankan bisnis, bagian atau komponen utama suatu rencana
bisnis meliputi :

1. Nama untuk biro perjalanan


2. Kepemilikan
3. Lokasi dan bangunan atau gedung
4. Visi dan misi biro perjalanan
5. Struktur organisasi
6. Analisis pasar dan industry
7. Rencana strategis
8. Prediksi penjualan
9. Perijinan
10. Kerjasama dengan asosiasi-asosiasi

C. Nama Perusahaan

Sangat penting memilih suatu nama yang bersifat sebagai berikut :

1. Mudah diingat oleh pelanggan


2. Mudah diucapkan oleh pelanggan
3. Mudah dieja (spell) dan ditulis secara betul
4. Memberi kesan yang baik (impressive) kalau dicetak atau muncul di papan iklan
atau baligo
5. Mendukung citra (image) yang diinginkan
6. Bertahan dan tidak hanya ikut kecenderungan sementara (trendy)
7. Tidak melanggar atau menyalahi (infringe) nama perusahaan lain dan tidak sama
dengan nama perusahaan lain yang tidak berhasil dan bangkrut. Sangat penting

21
STP Sahid Jakarta MODUL MANAJEMEN UPW

meyakinkan bahwa nama yang diusulkan dapat digunakan secara hukum dan tidak
digunakan oleh orang atau bisnis lain.

D. Kepemilikan

Biasanya ada empat jenis dan bentuk suatu kepemilikan suatu perusahaan : Kepemilkkan
Individual (an individual proprietorship), Kerja sama (partnership), Kerja sama terbatas
(limited partnership) dan perusahaan terbatas (corporation).

Banyak biro perjalanan wisata yang dimiliki oleh lebih dari satu pihak pernah mengalami
masalah-masalah yang serius karena konflik antara para pemiliknya termasuk mereka yang
hanya mempunyai minat kecil dalam bisnis. Pada umumnya paling baik kalau jumlah pemilik
minimum saja. Namun kalau diinginkan bentuk beberapa pemilik maka bentuk organisasi
bisnis yang terbaik adalah perusahaan terbatas (corporation).

E. Lokasi dan Gedung

Lokasi dapat menjadi faktor penting kalau para pelanggan diharapkan dapat berjalan kaki ke
kantor biro perjalanan wisata. Lantai pertama yang menghadap jalan di daerah pusat bisnis
dengan jendela besar untuk ruang panjang sangat penting untuk menarik para pelanggan
yang akan masuk kantor dengan berjalan kaki.

Kalau jenis pelanggan ini bukan isu atau focus bisnis, maka lokasi dapat dipilih dengan uang
sewa dan tingkat pemeliharaannya lebih rendah.

Faktor lainnya termasuk ketersediaan lahan parkir yang memadai baik itu untuk mobil
ataupun motor, jumlah biro perjalanan yang dekat dengan lokasi ini, dan apakah lokasi
kantor dekat dengan pusat bisnis atau pusat kota dimana golongan sosial ekonomi
menengah dan atas tinggal.

Sebagai biro perjalanan yang baru, lebih bijaksana kalau mereka hanya menyewa atau
mengontrak (lease) dan jangan membeli gedung kantor (office property).

Pelayanan atau jasa professional agen properti yang berpengalaman sangat membantu
untuk menemukan lokasi yang cocok.

Perusahaan property biasanya mempunyai orang ahli sewa komersial (retail leasing
specialist) yang berspesialisi membantu pelanggan yang membutuhkan informasi.

22
STP Sahid Jakarta MODUL MANAJEMEN UPW

F. Visi dan Misi

Usaha bisnis yang sukses, beroprasi dengan pernyataan atau penjelasan tentang apa yang
menjadi maksud atau tujuan bisnis.

Pernyataan filosofis (visi dan misi) menjelaskan bagaimana perusahaan akan beroperasi, hal
ini perlu dipikirkan secara jelas dan ditulis sebagai pedoman bagi perusahaan.

G. Gambar Organisasi

Efesiensi operasi dan minimalisasi konflik internal tergantung pada pengertian atau
pemahaman dari kewenangan (authority), tanggung jawab (responsibility) dan nama
jabatan (title) dari masing-masing individu dalam biro perjalanan wisata.

Susunan organisasi atau struktur organisasi (organization chart) merupakan metode biasa
yang menggambarkan secara visual desain operasional, dan penjelasan dari masing-masing
jabatan dan tanggung jawab masing-masing pegawai harus diberikan bersama dengan
susunan organisasi.

Sebagian dari biro perjalanan yang baru berdiri memilih untuk mulai dengan sedikit tenaga
kerja, namun seiring dengan perkembangan bisnis jumlah karyawan bertambah sedikit demi
sedikit.

Kalau orang terpaksa menangani tugas-tugas yang baru karena keterbatasan jumlah tenaga
kerja, seringkali mereka dipaksa melakukan tugas yang belum dikuasai, maka mereka
menggunakan metode ‘learning on the job’ tanpa persiapan yang professional.

Lama kelamaan ada beberapa tugas yang dirangkap, yang dkiperlukan adalah job
description baru supaya tugas masing-masing pegawai jelas.

H. Analisis Pasar dan Industri

Suatu rencana bisnis harus memuat suatu gambaran dan analisis mengenai industry biro
perjalanan wisata, suatu analisis yang baik memerlukan wawancara dengan orang yang
memiliki pengetahuan dalam hal tersebut, antara lain :

- Organisasi yang mewakili biro perjalanan


- Perusahaan jasa seperti hotel, perusahaan penerbangan, biro pemerintah dan
pesaing.
- Media cetak (majalah perjalanan atau travel journals)

Analisis industry akan memberikan sudut pandang atau perspektif makro dan
memungkinkan pemilik untuk mengetahui kecenderungan yang penting dan kemungkinan
yang dapat dilakukan.

23
STP Sahid Jakarta MODUL MANAJEMEN UPW

Meskipun biro perjalanan akan dipengaruhi oleh kecenderungan nasional, namun sebagian
besar dari penghasilannya didapatkan dari pasar local dan biasanya keadaan pasar local
berbeda dengan gambaran nasional. Suatu analais mengenai pasar local harus mencakup
hal-hal sebagai berikut :

1. Persaingan
Semua pesaing usaha harus di identifikasi, terutama yang menjual produk serupa.
Identifikasi tersebut harus menjelaskan
- Kekuatan dan kelemahan,
- Dasar atau landasan konsumen atau pelanggan (costumer base),
- Strategi persaingan yang dipakai,
- Kecenderungan terhadap perubahan seperti kebangkrutan dan masuknya
banyak biro perjalanan baru selama tiga tahun terakhir.

Perkiraan apakah masyarakat secara realistis dapat menerima atau mendukung


suatu biro perjalanan baru dan perkiraan tentang keunggulan-keunggulan
kompetitif dari biro perjalanan yang direncanakan harus juga dibuat.

2. Kecenderungan pasar (market trend)


3. Bagian-bagian pasar (market segments)
4. Hambatan-hambatan memasuki suatu pasar tertentu (barriers to entry)

I. Perencanaan Strategis

Berdasarkan analis pasar dan industry perjalanan serta tujuan poko perjalanan wisata, suatu
strategi bisnis harus dipilih atau ditentukan. Strateri itu meliputi bagaimana sumber daya
ekonomi yang terbatas dari perusahaan dapat digunakan untuk memaksimalkan
keuntungan atau laba dan mencapai tujuan lain dalam lingkungan dan dengan persaingan
yang di hadapi.

Perencanaan strategis berarti penentuan status atau keadaan masa depan perusahaan
dengan penjelasan spesifik tentang produk-produk, besarnya, laju pertumbuhan inovasi
serta hubungan dengan para pemilik, para manajer, paara pegawai dan sebagainya. Proses
perencanaan membantu biro perjalanan wisata mengambil keputusan secara lebih baik dan
lebih benar mengenai semua aspek dari operasi perusahaan.

1. Kombinasi Pasar dan Produk (Product Market Mix) – Matriks dengan macam-macam
pasar dan produk merupakan komponen pokok atau hasil dari perencanaan
strategis perusahaan. Matriks tersebut mengidentifikasikan produk mana yang akan
dijual dan kepada siapa produk itu akan dijual.

24
STP Sahid Jakarta MODUL MANAJEMEN UPW

Sangat penting membagi-bagi baik produk maupun pasar dalam kelompok tertentu
(segment) untuk menentukan perbedaan dalam sumber daya ekonomi yang
diperlukan seperti tenaga kerja, fasilitas dan pemasaran. Suatu matriks
menyediakan cara sederhana untuk meganalisis keputusan-keputusan berkaitan
dengan pasar dan produk.
2. Ramalan tentang lingkungan bisnis (Environmental Forecast) – Ramalan tentang
lingkungan bisnis masa depan merupakan dasar pokok untuk perencanaan dan
harus dibuat secara eksplisit selama proses perencanaan. Suatu biro perjalanan
wisata yang kecil biasanya tidak mempunyai sumber daya ekonomi untuk
melaksanakan penelitian dan ramalan yang mahal. Mereka dapat menggunakan
data yang tersedia dan hasil ramalan yang tersedia melalui penerbitan bisnis (trade
publications) dan organisasi atau asosiasi bisnis lokal.
3. Arah Pertumbuhan (Growth Direction) – Untuk perencanaan jangka pendek dan
jangka panjang, manajemen biro perjalanan harus menentukan arah pertumbuhan
masa depan dan sumber daya ekkonomi yang diperlukan.
Ada tiga pilihan pokok :
a. Perluasan Pasar (Market Expansion) berarti perluasan pasar termasuk penjualan
produk yang sudah ada ke pasar yang baru.
b. Perluasan Produk (Product Expansion) berarti penambahan produk baru yang
cocok dengan jenis-jenis produk yang sekarang di jual.
c. Integrasi Vertikal (Vertical Integration) misalnya untuk biro perjalanan yang
beroperasi pada tingkat eceran ditingkatkan ke operasi pada tingkat grosir.

Arah pertumbuhan harus dijelaskan secara spesifik sebagai bagian dari perencanaan
spesifik.

J. Prediksi Penjualan

Para kepala bank dan pihak yang meminjamkan uang biasanya tidak berminat pada
penjelasan atau pernyataan yang terlalu umum dan kurang spesifik. Mereka biasanya
mewajibkan daftar fakta-fakta dan data mengenai bisnis yang mungkin terjadi.

Maka suatu rencana bisnis biro perjalanan wisata harus meliputi prediksi atau perkiraan
basarnya penjualan untuk tiap bulan dan tiap tahun. Penjualan sangat cenderung
berfluktuasi secara drastis dari bulan ke bulan dan dari musim ke musim. Hal ini biasanya
tergantung pada lokasi dan pelanggan biro perjalanan itu sendiri.

25
STP Sahid Jakarta MODUL MANAJEMEN UPW

Prediksi atau proyeksi keuangan (financial projections) dan penentuan dari arus uang tunai
(cash flow) biasanya berdasarkan perkiraan per bulan, oleh karena itu prediksi penjualan
harus realistis. Ada periode waktu antara saat penjualan dan saat pembayaran komisi-
komisi. Juga ada konsekuensi kalau penjualan dilaksanakan dengan menggunakan kartu
kredit, hal ini sangat mempengaruhi arus uang tunai. Prediksi penjualan harus termasuk
penerimaan dari semua sumber yang mungkin.

K. Sertifikat dan Surat ijin

Untuk membuka suatu biro penjualan perjalanan di amerika serikat dan banyak negara lain
termasuk Indonesia, individu-individu tidak wajib mempunyai gelar dari perguruan tinggi
atau sertifikasi professional. Negara lain mungkin mempunyai peraturan yang berbeda,
misalnya mungkin orang harus lulus ujian, mempunyai ijin, mempunyai sertofikasi
profesioanal, ijin pembayaran pajak penjualan dan ijin sebagai pedagang eceran.

L. Kerjasama dengan Asosiasi-Asosiasi

Biro perjalanan wajib mempunyai pengangkatan atau penunjukan (appointment) yang


diperoleh dari asosiasi yang mewakili perusahaan penerbangan nasional dan internasional.
Pengangkutan tersebut member kuasa atau hak (authorize) kepada biro perjalanan wisata
untuk berfungsi sebagai agen penjualan bagi perusahaan penerbangan, memungkinkan biro
perjalanan wisata menulis atau member karcis pesawat terbang dan mengumpulkan atau
menerima komisi dari perusahaan penerbangan.

Agen perjalanan dibimbing oleh peraturan-peraturan yang ditentukan oleh asosiasi nasional
dan internasional.

26
STP Sahid Jakarta MODUL MANAJEMEN UPW

BAB V

STRUKTUR ORGANISASI DAN FUNGSI BIRO PERJALANAN WISATA

Direktur

HRD
Sekretaris

Manajer Umum

Dep. Tiket Dep. Tour Akunting

Dome Internas Dome Inbou Outbo Doku Kasir Pembuk


stik ional stik nd nd men uan

.Gb.4. Struktur Organisasi

Lingkup pekerjaan pada masing-masing divisi di Biro Perjalanan Wisata

Fungsi Pemasaran

 Making Salles Calls

Menghubungi customers dan menginformasikan produk wisata

27
STP Sahid Jakarta MODUL MANAJEMEN UPW

 Advising Clients

Menjelaskan detail produk yang ditawarkan dan memberikan saran-saran kepada


clients berkaitan dengan produk yang di tawarkannya.

 Transmitting Informastion

Menyebarkan dan memberikan informasi yang diperlukan

 Planning and carrying out promotional company

Merencanakan dan mempromosikan perusahaan beserta produknya.

 Analyzing clients and maintaining Passenger name Records (PNRs)

Menganalisa dan memelihara PNRs

B. Fungsi Produksi

 Collecting and Reviewing brochures and other literatures from travel


products suppliers and ascertaing the currency of information.

Mengkoleksi dan meninjau ulang brosur dan literatur lain dari pemasok dan
menetapkan informasi terbaru, termasuk mengadakan dan mengarsifkan contract
rate dari suppliers

 Writing tickets

Menerbitkan / Issued tiket

 Booking Space

Mengupayakan pemesanan tour maupun tiket

 Maintaining and Contolling airline ticket stock

Menjaga dan mengontrol stok tiket

 Keeping tariff up to date

Menjaga agar info harga dari produk yang ditawarkan up to date

 Designing Package Tour

Merancang paket tour baik ready made tour maupun tailor made tour.

28
STP Sahid Jakarta MODUL MANAJEMEN UPW

 Preparing quotation and agent tariff

Menyiapkan perhitungan harga untuk keperluan agen lain yang akan bekerjasama
dalam menjual produk kita.

 Receive and process resrvations

Menerima dan memproses pemesanan

 Finalising booking and execution

Mengeksekusi pelayanan produk yang telah ditawarkan

 Filing

Mengarsipkan dokumen perusahaan

 Ordering

Memesan segala kebutuhan perusahaan yang berkaitan dengan proses


produksi

Fungsi Keuangan

 Bookeeping and Accounting

Melakukan pembukuan dan akuntansi

 Billing

Menerbitkan invoice dan melakukan pembayaran kepada suppliers

 Budgeting

Merencanakan anggaran perusahaan

Sumber Pendapatan Biro Perjalanan Wisata

Sumber pendapatan (sources of revenue) didapatkan antara lain dari :

Commission on sales (komisi atas menjualan)

Misalnya : komisi atas penjualan tiket pesawat, dll.

29
STP Sahid Jakarta MODUL MANAJEMEN UPW

Override Commissions yaitu tambahan komisi dari komisi normal yang diberikan
oleh suppliers.

Misalnya: bonus tambahan dari pihak maskapai penerbangan jika target pernjualan
tiket tercapai dalam jangka waktu yang ditentukan.

Fees charge for services yaitu biaya atas layanan jasa yang diberikan, misalnya :
pengurusan paspor, visa, dll.

Profit margin yaitu laba yang ditambahkan dari harga pokok, biasanya istilah ini
muncul pada penyusunan paket tour. Baik dengan cara a set ammount
(menamahkan sejumlah nominal tertentu) atau a set percentage (menambahkan
dalam persen tertentu)

30
STP Sahid Jakarta MODUL MANAJEMEN UPW

BAB VI

DOKUMEN PERJALANAN

A. Paspor

Passpor adalah dokumen resmi yang dikeluarkan oleh pejabat pemerintah yang
berwenang dari suatu negara untuk mengadakan perjalanan antar negara. Passpor
menyatakan identitas kewarganegaraan pemegangnya serta memperoleh hak
perlindungan dari negaranya di luar negeri.

B. Macam-macam Paspor

 Paspor Diplomatik

Masa berlakunya sesuai dengan waktu yang dibutuhkan dalam masa


tugasnya

 Paspor Dinas

Masa berlakunya 1 s/d 2 tahun

 Paspor Biasa

Masa berlakunya 5 tahun yang berisi 48 halaman

 Paspor untuk orang asing (Stateless Passport)

Masa berlakunya 1 tahun

 Paspor lainnya

 Surat perjalanan laksana paspor

Masa berlakunya 1 kali perjalanan

 Joint Passport (paspor keluarga)

 Paspor untuk naik haji

C. Prosedur Pengeluaran Paspor

 Pemohon Paspor

31
STP Sahid Jakarta MODUL MANAJEMEN UPW

a. Mengisi formulir yang telah dipersiapkan (diambil di kantor imigrasi atau


jika melalui travel agent semua syarat diserahkan, proses selanjutnya agent
yang menangani)
b. Menyerahkan formulir yang selanjutnya proses ± 4 hari
c. Pemotretan di kantor imigrasi
d. Penandatanganan pejabat yang berwenang (paspor selesai ± 7 hari kerja
atau kilat ± 3 hari kerja)

Syarat-syarat permohonan paspor:

 Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK)

 Akte Kelahiran dan Akte Nikah

 Surat Kewarganegaraan (WNI)

 Surat ganti nama (bila ex WNA dan berganti nama)

 Pas foto (foto di tempat/kantor imigrasi)

 Surat sponsor perusahaan/izin perusahaan

 Surat izin orang tua / suami

Isi Lembar paspor:

 Petunjuk khusus

 Identitas

 Masa berlaku paspor

 Disahkan oleh lepala imigrasi

 Catatan pengesahan (4 lembar)

 Slip kedatangan

 Lembar visa (12 lembar)

 UU Kewarganegaraan

32
STP Sahid Jakarta MODUL MANAJEMEN UPW

33

Anda mungkin juga menyukai