Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) merupakan salah satu model
pembelajaran kooperatif. Belajar kooperatif mengandung makna multi demensi. Dalam belajar
kooperatif terdapat makna learning community, sharing ideas, diskusi, service learning, belajar
kelompok, belajar kontekstual, sumber belajar, problem-based learning, learning to be, learning
to know, learning to do, learning how to live together, task-based learning, school-based
kooperatif yang mengandung berbagai makna aliran pembelajaraan menuntun keaktifan siswa
dalam proses pembelajaran dan guru pun dituntut untuk mengarahkan siswa agar proses
sistem yang di dalamnya terdapat elemen-elemen yang saling terkait. Adapun berbagai elemen
Tujuannya agar siswa merasa saling membutuhkan dengan ketergantungan yang positif.
Saling ketergantungan tersebut dapat tercapai melalui: (a) saling tergantungan pencapaian
tujuan, (b) saling ketergantungan dalam menyelesaikan tugas, (c) saling ketergantungan
bahan atau sumber, (d) saling ketergantungan peran, dan (e) saling ketergantungan hadiah.
Tujuannya menuntut siswa dalam berkelompok untuk dapat saling bertatap muka sehingga
meraka dapat melakukan dialog, tidak hanya dengan guru, tetapi dengan sesama siswa.
Interaksi semacam ini memungkinkan para siswa untuk dapat menjadi sumber belajar dan
siswa ada yang akan merasa lebih muda belajar dari sesamanya.
3. Akuntabilitas individual
Hal itu merupakan suatu penilaian kelompok yang didasarkan atas rata-rata penguasaan
semua anggota kelompok secara individual. Sehingga dalam satu kelompok dapat saling
bekerja sama untuk saling membantu dalam mengajarkan materi yang ada, agar semua
Keterampilan sosial seperti tenggang rasa, sikap sopan terhadap teman, megkritik ide dan
bukan mengritik teman, dan sebagainya yang bermanafaat dalam menjalin hubungan antar
STAD (Student Teams Achievement Divisions), Jigsaw, GI (Group Investigation), dan struktural
pembelajaran kooperatif berpusat pada siswa dan posisi siswa dianggap sebagai subjek bukan
objek pembelajaran. Hal itu berarti siswa dituntut untuk menggunakan berbagai kemampuannya
berikut.
1. Keunggulan
a. Siswa tidak selalu mengantungkan pada guru tetapi dapat menambah
kepercayaan kemampuan berfikir sendiri, menemukan informasi dari berbagai
sumber balajar dan belajar dari siswa lain.
b. Mengembangakan kemampuan mengungkapkan idea tau gagasan dengan kata-
kata secara verbal dan membandingkannya dengan ide orang lain.
c. Membantu memerdaakan setiap siswa untuk lebih bertanggung jawab dalam
belajar.
d. Selama kooperatif berlangsung dapat meningkatkan motivasi dan rangsangan
memberikan rangsangan untuk berfikir.
2. Kelemahan
a. Untuk memahami dan mengerti filosogis pembelajaran kooperatif
membutuhkan waktu, sangat tidak rasioanal jika mengaharapkan secara
otomatis siswa mau bekerjasama dalam kelompok. Upaya mengembangkan
kesadaran berkelompok memerlukan periode waktu yang cukup panjang.
b. Penilaian yang diberikan didasarkan pada hasil kerja kelompok. Namun
demikian, sebenarnya hasil atau prestasi yang diharapakan adalah prestasi
individual.
pada siswa kelompok bawah maupun kelompok atas yang bekerja bersama menyelesaikan tugas-
tugas akademik. Siswa kelompok atas akan menjadi tutor bagi siswa kelompok bawah, sehingga
kelompok bawah memperoleh bantuan khusus dari teman sebaya. Siswa kelompok atas akan
pemikiran lebih mendalam tentang hubungan ide-ide yang terdapat di dalam materi tertentu.
Model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) merupakan bagian dari metode
Struktural yang dikembangkan oleh Spencer Kagan. Meskipun memiliki banyak kesamaan
dengan metode lainya, metode ini menekankan pada struktural-struktural khusus yang dirancang
untuk mempengaruhi pola-pola interaksi siswa. Berbagai struktur tersebut dikembangkan oleh
Kagan dengan maksud agar menjadi alternatif dari berbagai struktur kelas denga metode resitasi,
yang ditandai dengan pengajuan pertanyaan oleh guru kepada seluruh siswa dalam kelas dan
para siswa memberikan jawaban setelah lebih dahulu mengangkat tangan dan ditunjuk oleh guru.
Struktur-struktur Kagan menghendaki agar para siswa bekerja saling bergantung pada kelompok-
Model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) melibatkan lebih banyak siswa
dalam mereview berbagai materi yang dibahas dalam sebuah pembelajaran dan untuk memeriksa
pemahaman mereka tentang isi materi pembelajaran, dengan mengarahkan pertanyaan kepada
seluruh kelas (Arends, 2008: 16). Berdasarkan pernyataan tersebut model pembelajaran
Numbered Head Together (NHT) merupakan model pembelajaran yang digunakan untuk
meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran yang telah disampaikan oleh guru
Model ini memberikan ksempatan kepada siswa untuk membagikan ide dan
mempertimbangkan jawaban yang paling tepat dan juga mendorong siswa untuk meningkatkan
semangat kerjasama mereka, serta bias digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk semua
tingkatan (Lie, 2002: 58). Pemberian ide ini dilakukan pada saat kegiatan berfikir bersama,
semua siswa memiliki kesempatan yang sama dalam mengeluarkan ide untuk dipertimbangkan
Pembentukan kelompok belajar pada model ini dilakukan secara heterogen yang
didasarkan pada karakteristik siswa. Menurut Nurhadi (2004: 68) pembagian kelompok
hendaknya heterogen, keheterogenan kelompok mencakup jenis kelamin dan tingkat kemampuan
(tinggi, sedang, rendah). Pembagian kelompok secara heterogen ini akan membentuk suatu
kerjasama yang baik antara siswa yang kurang pandai dengan siswa yang pandai, sehingga siswa
yang pandai diharapkan membantu siswa yang kurang pandai pada proses pembelajaran
berlangsung.
sebagai berikut.
Model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) pada dasarnya merupakan sebuah
varian dari diskusi kelompok. Ciri khasnya adalah guru hanya menunjuk seorang siswa yang
mewakili kelompoknya, tanpa memberitahu terlebih dahulu siapa yang akan mewakili
kelompoknya itu. Cara ini menjamin keterlibatan total semua siswa. Cara ini juga merupakan
upaya yang sangat baik untuk meningkatkan tanggung jawab individu dalam diskusi kelompok
Model ini merupakan pendekatan yang dikembangkan untuk melibatkan lebih banyak
siswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman
mereka terhadap isi pelajaran tersebut. Menurut Kagan (dalam Nurhadi, 2004:67) secara garis
besar menyebutkan bahwa pembelajaran Numbered Head Together (NHT) melibatkan siswa
dalam menelaah ulang bahan yang tercakup dalam suatu pembelajaran dan sekaligus
memberikan pemahaman siswa mengenai pelajaran yang telah diterimanya. Selain itu, model ini
juga dapat dikatakan memiliki peran ganda yaitu, (1) untuk memberikan penguatan kepada
konsep, (2) dapat mengulas penguasaan materi yang dimiliki siswa sebelum tes.
Model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) menurut Alit (2008), dianggap
mampu meningkatkan konsentrasi siswa pada saat mengikuti proses pembelajaran karena dalam
langkah-langkah model pembelajaran ini merupakan gabungan antara berfikir bersama dan tanya
jawab. Selain itu, model pembelajaran ini mampu membantu siswa untuk bekerjasama dengan
teman untuk saling belajar bersama, dan meningkatkan tanggung jawab individu dalam
menyampaikan uraian pendapat kelompok di depan kelas, karena langkah dari model tersebut
dapat memberikan kesempatan yang sama kepada semua siswa untuk menjawab pertanyaan di
depan kelas.
Pada kegiatan berfikir bersama yang dilakukan dalam langkah model ini, semua siswa
mampu mengeluarkan pendapat atau ide agar kemampuan berfikir siswa dapat berkembang,
sehingga tercapai tujuan pembelajaran. Berfikir bersama ini juga dapat menumbuhkan interaksi
dan kerjasama antar siswa untuk saling bertukar pendapat atau pikiran dalam proses belajar
bersama sehingga pengetahuan siswa akan semakin terbangun dan hasil belajar siswa akan
semakin meningkat.
Setiap model pembelajaran pasti memiliki kelebihan dan kelemahan. Kelebihan dan
kelemahan model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) sebagai berikut (Jaya, 2009)
yaitu:
Kelebihan:
Setiap siswa menjadi siap semua jika guru memberikan pertanyaan.
Dapat melakukan diskusi dengan sungguh-sungguh, karena setiap siswa
mendapat kesempatan yang sama untuk menjawab pertanyaan.
Siswa yang pandai dapat mengajari siswa yang kurang pandai.
Kelemahan:
Kemungkinan nomor yang dipanggil, dipanggil lagi oleh guru.
Tidak semua anggota kelompok dipanggil oleh guru
Kelemahan dari model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) dapat diatasi
dengan beberapa cara. Cara yang digunakan untuk mengatasi yaitu sebelum pelaksanaan
pembelajaran dilakukan, guru memberikan tugas untuk mempelajari materi yang akan
disampaikan dan membentuk kelompok-kelompok belajar siswa yang heterogen baik yang
ditinjau dari segi jenis kelamin dan kemampuan akademis. Ditinjau dari sisi jenis kelamin, setiap
kelompok diusahakan ada siswa laki-lakinya. Sedangkan ditinjau dari segi kemampuan
akademisnya, diusahakan setiap kelompok memiliki anggota dengan akademis yang berbeda.
Pembentukan kelompok yang heterogen ini untuk memberikan kesempatan siswa untuk saling
mengajar dan mendukung sesama siswa agar dapat memudahkan pengolahan kelas karena
diharapakan antara anggota kelompok belajar siswa dapat berkerjasama dan saling membantu.