Anda di halaman 1dari 5

HEADSET dan PENGGUNAANNYA

UNIVERSITAS TELKOM

Aileen Nur’Annisa Kurniawan

Prodi S1 Desain Produk, Fakultas Industri Kreatif, Universitas Telkom


aileen_nak@yahoo.com

Abstrak
Headset merupakan salah satu hasil dari perkembangan teknologi yang sudah sangat pesat pada zaman
modern ini. Banyak orang yang telah menggunakan headset dalam kesehariannya, baik untuk sekedar
mendengarkan musik, saat sedang bermain game, saat sedang memutar video atau menonton filem,
hanya untuk sekedar melindungi gendang telinga menghindari suara bising, bahkan ada headset khusus
untuk membantu pendengaran pada penderita tuna rungu. Selain dari fungsi headset yang sudah
beraneka ragam, jenis dan desain headset juga sudah banyak dikembangkan.

Kata kunci : teknologi modern, headset, indera pendengar, dampak penggunaan headset

1. Pendahuluan

Seiring dengan perkembangan zaman tentunya diimbangi dengan perkembangan teknologi yang sudah
sangat pesat pula. Perkembangan teknologi ini pastinya sangat dibutuhkan dalam membantu untuk
memecahkan permasalahan yang kita hadapi sehari-hari. Karena semakin majunya perkembangan zaman
maka permasalahan yang dihadapi pun akan semakin banyak dan kompleks pula. Sudah banyak teknologi
yang membantu kita dalam membantu meringankan pekerjaan kita sehari-hari, seperti ditemukannya listrik,
alat transportasi, dan komunikasi. Ketiga hal penting ini merupakan salah satu hasil dari kemajuan teknologi
yang sangat membantu kehidupan manusia. Bisa kita bayangkan bila hingga saat ini belum ditemukannya
ketiga tekhnologi ini, maka apa jadinya bumi beserta kehidupan yang ada didalamnya ini.
Seperti yang sudah dijelaskan tadi bahwa alat komunikasi merupakan salah satu teknologi yang sangat
penting dan sangat membantu. Dengan adanya alat komunikasi, kita dapat menjalin hubungan komunikasi
dengan orang lain dimanapun mereka berada tanpa menghawatirksn masalah jarak antara keduanya. Sebut
saja salah satu alat komunikasi yang paling praktis dan yang paling banyak digunakan oleh masyarakat yaitu
handphone. Handphone atau biasa disingkat dengan HP merupakan salah satu penemuan revolusioner.
Bahkan HP pada zaman sekarang ini sudah tidak digunakan hanya sekedar untuk menelepon, tetapi sudah
dilengkapi dengan berbagai fitur dan fungsi canggih lainnya. Salah satu contoh komponen komunikasi yang
membantu kita saat menggunakan HP yaitu headset.
Headset termasuk salah satu contoh teknologi alat bantu komunikasi yang banyak digunakan oleh
masyarakat. Headset biasanya digunakan saat sedang mendengarkan musik, menelepon, bermain game,
menonton, dan memutar video. Headset memang menjadi pilihan yang sangat praktis dan efisien karena
headset merupakan perangkat portable yang bisa dibawa kemana-mana. Selain itu, dengan bantuan headset
pemakai tidak perlu lagi mengencangkan suara di sound system yang dapat mengganggu kenyamanan orang
lain, dengan adanya headset pemakai hanya perlu mengatur tingkat suara tertentu bahkan ke tingkat volume
suara yang sangat tinggi sekali dimana pemakainya tidak bisa mendengar apa-apa kecuali suara dalam
headset. Bagi sebagian orang tertentu bahkan memiliki kebiasaan mendengarkan lagu sebelum tidur dengan
memakai headset.
Selain keuntungan itu, dengan menggunakan headset kita juga dapat sedikit terhindar dari kerusakan
otak yang diakibatkan dari radiasi yang ditimbulkan handphone saat kita sedang menelepon. Dengan
menggunakan headset saat melakukan komunikasi telepon, setidaknya kepala kita memiliki jarak dengan
handphone sejauh beberapa cm, sehingga dapat sedikit menghindari radiasi. Sebenarnya saat melakukan
panggilan telepon kita memang sudah dianjurkan untuk menggunakan headset.
Namun, segala sesuatu yang berlebihan pasti akan menimbulkan dampak yang tidak baik. Begitu pula
dalam penggunaan headset, di sisi lain dari keuntungan yang kita dapatkan ketika menggunakan headset,
ternyata ada pula dampak negatif yang ditimbulkan dari penggunaan tekhnologi ini. Berdasarkan hasil
sebuah penelitian menunjukan bahwa menggunakan headset yang terlalu sering bisa memberikan dampak
buruk yang berhubungan dengan indera pendengaran bagi pemakainya.
Tujuan penulisan jurnal ini yaitu untuk menginformasikan sedikit tentang headset, material apa saja
yang digunakan pada headset, bagaimana cara menggunakan headset yang baik, dan apa saja dampak
negatif yang dapat ditimbulkan dalam menggunakan headset.
Dalam menulis jurnal ini saya menggunakan Metode Deskriptif dan Metode Korelasional, yaitu tidak
dengan cara melakukan eksperimen melainkan mengambil dari data-data yang telah ada.
2. Dasar Teori dan Material

2.1 Telinga

Telinga merupakan sebuah organ yang mampu mendeteksi atau mengenal suara dan juga banyak
berperan dalam keseimbangan dan posisi tubuh. Suara adalah bentuk energi yang bergerak melewati udara,
air, atau benda lainnya, dalam sebuah gelombang. Walaupun telinga yang mendeteksi suara, fungsi
pengenalan dan interpretasi dilakukan di otak dan sistem saraf pusat. Rangsangan suara disampaikan ke otak
melalui saraf yang menyambungkan telinga dan otak (nervus vestibulokoklearis). Telinga terdiri dari tiga
bagian, yaitu telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam.
Telinga luar terdiri dari daun telinga, lubang telinga, dan saluran telinga luar. Telinga luar
meliputi daun telinga atau pinna, liang telinga atau meatus auditorius eksternus, dan gendang
telinga atau membran timpani. Bagian daun telinga berfungsi untuk membantu mengarahkan suara ke dalam
liang telinga dan akhirnya menuju gendang telinga. Rancangan yang begitu kompleks pada telinga luar
berfungsi untuk menangkap suara dan bagian terpenting adalah liang telinga. Saluran ini merupakan hasil
susunan tulang dan rawan yang dilapisi kulit tipis.
Telinga tengah adalah rongga udara di belakang gendang telinga, yang meliputi 3 tulang pendengaran
(martil atau malleus, landasan atau incus, dan sanggurdi atau stapes). Ujung dari saluran Eustachius juga
berada di telinga tengah. Getaran suara yang diterima oleh gendang telinga akan disampaikan ke tulang
pendengaran. Masing-masing tulang pendengaran akan menyampaikan getaran ke tulang berikutnya. Tulang
sanggurdi yang merupakan tulang terkecil di tubuh meneruskan getaran ke koklea atau rumah siput.
Telinga bagian dalam berada di dalam bagian petrosa tulang temporal yang tersusun atas dua bagian
yaitu tulang labyrinth yang menonjol (bony labirinth) dan membran labyringth. Tulang labyrinth selanjutnya
terbagi atas tiga bagian yaitu vestibula, koklea, dan kanal semisirkular. Koklea merupakan bagian telinga
yang penting bagi fungsi pendengaran. Koklea adalah saluran berbentuk spiral yang membentuk dua pertiga
putaran mengitari pusat tulang yang disebut modiolus.

Gambar 1. Anatomi telinga manusia

2.2 Material Produk

Material yang digunakan pada headset sama dengan material pada headphone dan earphone. Berikut
material yang digunakan pada headset dilihat dari jenis headsetnya :

1. IEM (In Ear Monitor), merupakan headset yang diujungnya


menggunakan karet atau foam. Alat ini dimasukan sampai kedalam
lubang telinga. Biasanya IEM bersifat Noise Isolating, yaitu jika
dipakai maka suara disekitar kita tidak terdegar atau terdengar tapi
terdapat reduksi hingga hampir tidak terdengar. Alat ini sangat cocok
bagi penggemar musik yang menyukai tipe suara Bass.

Gambar 2. IEM
2. EARBUD, merupakan headset yang hanya
menggunakan plastik keras dan penggunaanya
hanya disangkutkan ke lubang telinga. Berbeda
dengan IEM, alat ini tidak bersifat noise
isolating. Alat ini biasanya digunakan bagi
penggemar musik yang lebih mementingkan
suara vocal daripada bass.

Gambar 3. Earbud

3. EARFIT, yaitu headset yang penggunaanya


dilingkarkan di sekitar daun telinga sebelum
dimasukan ke dalam lubang telinga. Alat ini
cocok digunakan untuk kegiatan olah raga
karena Earfit tidak akan mudah terlepas dari
telinga.

Gambar 4. Earfit

3. Pembahasan

3.1 Batas dengar telinga

Seperti yang sudah dijelaskan di atas tadi bahwa telinga merupakan alat indera pendengaran pada
manusia. Alat indera pendengaran manusia ini pastinya memiliki keterbatas dalam menerima frekuensi
gelombang suara yang dapat didengar dan yang tidak dapat didengar. Tabel di bawah ini menjelaskan
kemampuan batas dengar telinga manusia yang telah diteliti oleh pemerintah Amerika Serikat, U.S
Government – Occupational Safety and Healthy Act.

Satuan Lamanya
kekerasan mendengarkan
bunyi bunyi
90 dB 8 jam
92 dB 6 jam
95 dB 4 jam
97 dB 3 jam
100 dB 2 jam
105 dB 1 jam
110 dB 30 menit
115 dB 15 menit
Tabel 1. Batas kemampuan dengar telinga manusia

Desibel (dB)

Desibel itu menyatakan satuan kekerasan untuk bunyi.


 Suara orang berbicara normal adalah 60-70 dB
 Suara flushing toilet 75-85 dB
 Konser musik Rock kekerasannya dikisaran 100dB s/d 120 dB.
Telinga kita mempunyai ambang batas pendengaran di angka 120dB, diangka 120dB telinga kita akan
mulai merasakan sakit, angka 120dB ini juga disebut dengan threshold of pain. Jadi bila kita terpapar
dengan bunyi ataupun misalkan kita sedang menonton sebuah konser atau sedang latihan band disebuah
studio, dan telinga kita merasakan sakit, berarti tingkat bunyi di tempat tersebut mencapai angka 120dB.
Sebaiknya kita tidak berlama-lama ditempat itu bila tidak ingin telinga kita menjadi rusak. Karena yang
kemudian biasanya akan terjadi adalah telinga kita akan mengirimkan sinyal sakit kepada kita, bila kita terus
bertahan ditempat tersebut, sinyal tersebut adalah kita mulai merasakan suara ‘nging’ setelah kita
meninggalkan tempat tersebut. Dan sinyal nging ini bisa berlangsung berhari-hari tergantung kerusakan
yang sudah terjadi pada gendang telinga kita. Oleh karena itu, lebih baik kita menghindari sebisa mungkin
paparan suara yang keras, apakah itu ketika kita latihan band ataukah saat kita menggunakan headset.

3.2 Dampak buruk yang dapat ditimbulkan dari pemakaian headset

Ternyata penggunaan headset yang tidak hati-hati juga dapat mengakibatkan kerusakan pada
pendengaran kita. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan headset yang terlalu sering dan kurang
tepat dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan telinga pemakainya. Berikut adalah dampak negatif
yang dapat ditimbulkan :

1. Kerusakan Pendengaran Secara Permanen

Suara yang terlalu keras pada perangkat yang


diciptakan oleh Nathaniel Baldwin ini bisa
menyebabkan rasa panas dan dengungan dalam
rumah siput sehingga menyebabkan rasa lelah. Jika
ini terus menerus terjadi akan berakibat pada
kemungkinan kerusakan pendengaran secara
permanen.

Gambar 5. Kerusakan yang terjadi pada telinga

2. Gangguan Pendengaran

Telinga manusia memiliki ambang pendengaran. Batas tertinggi yang dapat menimbulkan nyeri di
telinga pada 120 dB. Percakapan normal manusia sehari-hari ada pada 60-70 dB. Rata-rata musik
lewat earphone di kisaran 110 dB. (dikutip dari Islampos). Batas normal tingkat volume suara headset
antara 0 hingga 20 desibel. Jika melebihi batas tersebut menyebabkan terganggunya sel-sel rambut pada
organ telinga yang berfungsi menangkap frekuensi suara. Jika terus-menerus terjadi, akan berakibat pada
menurunnya kemampuan mendengar atau bahkan dalam jangka panjang bisa menyebabkan tuli. Pakailah
headset secara wajar jangan berlebihan termasuk untuk tingkat volume yang didengar jangan terlalu keras.

3. Penurunan kemampuan pendengaran dan mengganggu kesehatan tubuh

Banyak orang yang senang mendengarkan musik menggunakan headset saat mereka sedang tidur, ini
merupakan kegiatan yang tidak baik untuk telinga dan kesehatan tubuh kita. Saat kita tidur, otomatis kita
tidak dapat mematikan musik yang sedang kita dengarkan tersebut, kita baru bisa mematikan musiknya saat
kita telah terbangun dari tidur kita. Bisa kita bayangkan berapa jam yang terlewat saat kita tidur dalam
keadaan headset kita masih terpasang dan masih menyetel musik, telinga kita bisa ‘empeng’ karena terus-
menerus diperdengarkan musik selama berjam-jam. Selain itu, apabila kita tidur dengan kondisi sambil
mendengarkan musik, maka otak kita akan tetap bekerja aktif karena menerima suara musik dari headset,
hal ini menyebabkan otak kita tidak akan beristirahat dengan optimal. Maka sewaktu bangun nanti akan
merasa stres atau merasa seperti tidak tidur seharian.
Sama halnya dengan menggunakan headset saat tidur, penggunaan headset yang terlalu lama dengan
volume yang lumayan keras pada saat sedang bermain game juga dapat menurunkan kemampuan
pendengaran telinga atau biasa disebut ‘budek’. Ini dikarenakan telinga kita memiliki batas-batas
kemampuan lamanya mendengarkan bunyi pada satuan kekerasan bunyi tertentu (lihat tabel 1). Seperti yang
kita ketahui apabila seseorang bermain game pasti akan lupa waktu hingga berjam-jam, ini sangatlah tidak
baik selain bagi kesehatan telinga juga pada mata.

3.3 Cara penggunaan headset yang baik

Agar dapat mengoptimalkan pemakaian headset dan juga menghindari dampak buruk yang
ditimbulkan dari penggunaan headset, sebenarnya itu tergantung dari pemakainya sendiri. Di bawah ini
beberapa tips penggunaan headset yang aman :
1. Pilihlah headset yang nyaman dengan telinga
2. Jangan pasang volume maksimal saat mendengarkan lagu agar tidak merusak fungsi pendengaran
3. Gunakan headset sesuai kebutuhan dan dalam waktu yang wajar
4. Jangan dipasang terlalu rapat untuk mengurangi tegangan pada gendang telinga.
Menggunakan headset terlalu rapat membuat lubang telinga akan hampa udara dan dapat mengganggu
pendengara
5. Memilih headset yang mempunyai banyak fasilitas untuk melindungi telinga atau
memilih headset dengan berbagai keunggulan misalnya ada lapisan seperti lensa pada ujung earbund
nya. Lapisan itu juga berguna untuk meredam gelombang tekanan pada gendang telinga.

4. Kesimpulan

Headset merupakan hasil dari kemajuan teknologi komunikasi yang dapat sangat membantu kita dalam
kegiatan sehari-hari. Sudah banyak orang yang menggunakan alat ini dalam kesehariannya, seperti untuk
mendengarkan musik, menonton filem, bermain game, dan sebagainya. Karena penggunaannya yang
bervariasi itu, maka sudah banyak pula desain, jenis, dan material yang digunakan pada headset. Namun,
apabila dalam pemakaiannya terlalu berlebihan dan kurang tepat pasti akan menimbulkan dampak yang
tidak baik pula bagi penggunanya. Karena dari itu, sebaiknya kita mengetahui cara penggunaan headset
yang baik, memilih headset yang nyaman digunakan dan sesuai dengan kebutuhan, hindari pemakaian yang
berlebihan, dan tidak lupa mengikuti aturan pemakaian yang berlaku.

Daftar Pustaka :

Riani-Erza, 2013. “Bahaya Penggunaan Headset”. Tersedia di http://erzariani.blogspot.co.id/2013/11/bahaya-


menggunakan-headset.html

http://www.pengertianpakar.com/2015/06/pengertian-metode-penelitian-jenis-dan.html#_

https://id.wikipedia.org/wiki/Telinga

https://www.google.co.id/search?q=anatomi+telinga+manusia&espv=2&biw=1366&bih=633&source=lnms&tb
m=isch&sa=X&ved=0ahUKEwjSudrZmNnJAhVHX5QKHbhCBC0Q_AUIBigB#imgrc=RFH9dMWLy2i2xM
%3A

https://imanprabawa.wordpress.com/2012/12/13/batas-pendengaran-telinga-manusia/

http://www.it-jurnal.com/2015/04/jenis-jenis-headset.html

https://www.academia.edu/5218118/Jurnal

http://palingseru.com/40134/bahaya-tidur-sambil-mendengarkan-musik

Anda mungkin juga menyukai