Pengertian Halusinasi
halusinasi sebagai suatu tanggapan dari panca indera tanpa adanya rangsangan
mempersepsikan sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi. Ada lima jenis halusinasi
Halusinasi adalah sensasi tanpa adanya suatu rangsangan (objek) yang jelas
dari luar diri klien terhadap panca indera pada saat klien dalam keadaan sadar. Atau
bisa dikatakan sebagai kesan atau pengalaman sensori yang salah. (Azizah 2011:
75).
halusinasi adalah suatu persepsi klien terhadap stimulus dari luar tanpa adanya
obyek yang nyata. Halusinasi dapat berupa penglihatan yaitu melihat seseorang
ataupun sesuatu serta sebuah kejadian yang tidak dapat dilihat oleh orang lain,
halusinasi juga dapat berupa pendengaran berupa suara dari orang yang mungkin
dikenal atau tidak dikenal yang meminta klien melakukan sesuatu baik secara sadar
ataupun tidak.
Adaptif Maladaptif
1. Respon adaptif
akal.
mengambil kesimpulan.
sensori.
disekitarnya.
tidak sesuai.
e. Perilaku tidak biasa berupa perilaku aneh yang tidak enak dipandang,
3. Respon maladaptif
mengancam.
2.1.8. Etiologi
adaptasi Stuart yang meliputi stressor dari faktor predisposisi dan presipitasi.
1. Faktor Predisposisi
stres yang memengaruhi tipe dan sumber dari individu untuk menghadapi stres baik
yang biologis, psikososial, dan sosiokultural. Secara bersama-sama, faktor ini akan
a. Faktor Biologis
latar belakang genetik, status nutrisi, kepekaan biologis, kesehatan umum, dan
terpapar racun (Yusuf, Fitryasari, Nihayati 2014: 23). Adanya riwayat anggota
keluarga yang mengalami gangguan jiwa (herediter), riwayat penyakit atau trauma
kepala, dan riwayat penggunaan narkotika, psikotropika dan zat adiktif lain
saksi dari perilaku kekerasan serta kurangnya kasih sayang dari orang-orang
ekonomi rendah, selain itu pasien memiliki riwayat penolakan dari lingkungan pada
2. Faktor Presipitasi
adanya riwayat penyakit infeksi, penyakit kronis atau kelainan struktur otak, adanya
kemiskinan, adanya aturan atau tuntutan dikeluarga atau masyarakat yang sering
presipitasi memerlukan energi yang besar dalam menghadapi stres atau tekanan
hidup. Faktor presipitasi ini dapat bersifat biologis, psikologis, dan sosiokultural.
Waktu merupakan dimensi yang juga memengaruhi terjadinya stres, yaitu berapa
lama terpapar dan berapa frekuensi terjadinya stres. Adapun faktor presipitasi yang