Anda di halaman 1dari 6

2.1.6.

Pengertian Halusinasi

Menurut Stuart & Laraia (2009) dalam Nurhalimah 2016 Mendefinisikan

halusinasi sebagai suatu tanggapan dari panca indera tanpa adanya rangsangan

(stimulus) eksternal Halusinasi merupakan gangguan persepsi dimana pasien

mempersepsikan sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi. Ada lima jenis halusinasi

yaitu pendengaran, penglihatan, penghidu, pengecapan dan perabaan.

Halusinasi adalah sensasi tanpa adanya suatu rangsangan (objek) yang jelas

dari luar diri klien terhadap panca indera pada saat klien dalam keadaan sadar. Atau

bisa dikatakan sebagai kesan atau pengalaman sensori yang salah. (Azizah 2011:

75).

Dari beberapa pengertian halusinasi diatas dapat disimpulkan bahwa

halusinasi adalah suatu persepsi klien terhadap stimulus dari luar tanpa adanya

obyek yang nyata. Halusinasi dapat berupa penglihatan yaitu melihat seseorang

ataupun sesuatu serta sebuah kejadian yang tidak dapat dilihat oleh orang lain,

halusinasi juga dapat berupa pendengaran berupa suara dari orang yang mungkin

dikenal atau tidak dikenal yang meminta klien melakukan sesuatu baik secara sadar

ataupun tidak.

2.1.7. Rentang Respons Neurobiologi

Halusinasi merupakan gangguan dari persepsi sensori, waham merupakan

gangguan pada isi pikiran. Keduanya merupakan gangguan dari respons

neorobiologi. Oleh karenanya secara keseluruhan, rentang respons halusinasi

mengikuti kaidah rentang respons neorobiologi.


Berikut adalah gambaran rentang respons neorobiologi.

Adaptif Maladaptif

Pikiran logis Kadang proses pikir Gangguan proses


tidak terganggu berpikir atau waham
Persepsi akurat Ilusi Halusinasi
Emosi konsisten dengan Emosi tidak stabil Kesukaran proses emosi
pengalaman
Perilaku cocok Perilaku tidak biasa Perilaku tidak
terorganisasi
Hubungan sosial Menarik diri Isolasi sosial
harmonis

Gambar 2.1.7 Rentang Respons Neurobiologi

1. Respon adaptif

a. Pikiran logis berupa pendapat atau pertimbangan yang dapat diterima

akal.

b. Persepsi akurat berupa pandangan dari seseorang tentang suatu

peristiwa secara cermat dan tepat sesuai perhitungan.

c. Emosi konsisten berupa kemantapan perasaan jiwa sesuai dengan

peristiwa yang pernah dialami.

d. Perilaku sesuai dengan kegiatan individu atau sesuatu yang berkaitan

dengan individu tersebut diwujudkan dalam bentuk gerak atau ucapan

yang tidak bertentangan dengan moral.

e. Hubungan sosial dapat diketahui melalui hubungan seseorang dengan

orang lain dalam pergaulan ditengah-tengah masyarakat


2. Respon transisi

a. Distorsi pikiran berupa kegagalan dalam mengabstrakan dan

mengambil kesimpulan.

b. Ilusi merupakan persepsi atau respon yang salah terhadap stimulus

sensori.

c. Menarik diriyaitu perilaku menghindar dari orang lain baik dalam

berkomunikasi ataupun berhubungan sosial dengan orang-orang

disekitarnya.

d. Reaksi Emosi berupa emosi yang diekspresikan dengan sikap yang

tidak sesuai.

e. Perilaku tidak biasa berupa perilaku aneh yang tidak enak dipandang,

membingungkan, kesukaran mengolah dan tidak kenal orang lain.

3. Respon maladaptif

a. Gangguan pikiran atau waham berupa keyakinan yang salah yang

secara kokoh dipertahankan walaupun tidak diyakini oleh orang lain

dan bertentangan dengan realita sosial.

b. Halusinasi merupakan gangguan yang timbul berupa persepsi yang

salah terhadap rangsangan.

c. Sulit berespon berupa ketidakmampuan atau menurunnya kemampuan

untuk mengalami kesenangan, kebahagiaan, keakraban dan kedekatan.

d. Perilaku disorganisasi berupa ketidakselarasan antara perilaku dan

gerakan yang ditimbulkan.


e. Isolasi sosial merupakan suatu keadaan kesepian yang dialami

seseorang karena orang lain menyatakan sikap yang negatif dan

mengancam.

2.1.8. Etiologi

Proses terjadinya halusinasi dijelaskan dengan menggunakan konsep stress

adaptasi Stuart yang meliputi stressor dari faktor predisposisi dan presipitasi.

1. Faktor Predisposisi

Faktor predisposisi adalah faktor risiko yang menjadi sumber terjadinya

stres yang memengaruhi tipe dan sumber dari individu untuk menghadapi stres baik

yang biologis, psikososial, dan sosiokultural. Secara bersama-sama, faktor ini akan

memengaruhi seseorang dalam memberikan arti dan nilai terhadap stres

pengalaman stres yang dialaminya. Adapun macam-macam faktor predisposisi

meliputi hal sebagai berikut.

a. Faktor Biologis

latar belakang genetik, status nutrisi, kepekaan biologis, kesehatan umum, dan

terpapar racun (Yusuf, Fitryasari, Nihayati 2014: 23). Adanya riwayat anggota

keluarga yang mengalami gangguan jiwa (herediter), riwayat penyakit atau trauma

kepala, dan riwayat penggunaan narkotika, psikotropika dan zat adiktif lain

(NAPZA). (Nurhalimah 2016: 132)


b. Faktor Psikologis

Memiliki riwayat kegagalan yang berulang. Menjadi korban, pelaku maupun

saksi dari perilaku kekerasan serta kurangnya kasih sayang dari orang-orang

disekitar atau overprotektif.

c. Sosiobudaya dan lingkungan

Sebahagian besar pasien halusinasi berasal dari keluarga dengan sosial

ekonomi rendah, selain itu pasien memiliki riwayat penolakan dari lingkungan pada

usia perkembangan anak, pasien halusinasi seringkali memiliki tingkat pendidikan

yang rendah serta pernahmmengalami kegagalan dalam hubungan sosial

(perceraian, hidup sendiri), serta tidak bekerja.

2. Faktor Presipitasi

Stressor presipitasi pasien gangguan persepsi sensori halusinasi ditemukan

adanya riwayat penyakit infeksi, penyakit kronis atau kelainan struktur otak, adanya

riwayat kekerasan dalam keluarga, atau adanya kegagalan-kegagalan dalam hidup,

kemiskinan, adanya aturan atau tuntutan dikeluarga atau masyarakat yang sering

tidak sesuai dengan pasien serta konflik antar masyarakat.

Faktor presipitasi adalah stimulus yang mengancam individu. Faktor

presipitasi memerlukan energi yang besar dalam menghadapi stres atau tekanan

hidup. Faktor presipitasi ini dapat bersifat biologis, psikologis, dan sosiokultural.

Waktu merupakan dimensi yang juga memengaruhi terjadinya stres, yaitu berapa
lama terpapar dan berapa frekuensi terjadinya stres. Adapun faktor presipitasi yang

sering terjadi adalah sebagai berikut.

Anda mungkin juga menyukai