Pasal 43 : 1. RS wajib menerapkan standar keselamatan pasien 2. Standar keselamatan pasien dilaksanakan melalui pelaporan insiden, menganalisa dan menetapkan pemecahan masalah dalam rangka menurunkan angka Kejadian Tidak Diharapkan (KTD). 3. RS melaporkan kegiatan ayat 2 kepada komite yang membidangi keselamatan pasien yang ditetapkan Menteri. 4. Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien (IKP) pada ayat 2 dibuat secara anonim dan ditujukan untuk mengkoreksi sistem dalam rangka meningkatkan keselamatan pasien. 5. Ketentuan lebih lanjut mengenai keselamatan pasien ayat 1 dan ayat 2 diatur dengan Peraturan Menteri.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1691/Menkes/Per/VIII/2011 Tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit, Pasal 6; 1. Setiap rumah sakit wajib membentuk Tim Keselamatan Pasien Rumah Sakit (TKPRS) yang ditetapkan oleh kepala rumah sakit sebagai pelaksana kegiatan keselamatan pasien. 2. TKPRS pada ayat (1) bertanggung jawab kepada kepala rumah sakit. 3. Keanggotaan TKPRS pada ayat (1) terdiri dari manajemen rumah sakit dan unsur dari profesi kesehatan di rumah sakit. 4. TKPRS melaksanakan tugas : a. Mengembangkan program keselamatan pasien di RS. b. Menyusun kebijakan dan prosedur terkait dengan program keselamatan pasien rumah sakit. c. Menjalankan peran untuk melakukan motivasi, edukasi, konsultasi, pemantauan (monitoring), dan penilaian (evaluasi) tentang terapan (implementasi) program keselamatan pasien rumah sakit. d. Bekerjasama dnegan bagain pendidikan dan pelatihan rumah sakit untuk melakukan pelatihan intenal keselamatan pasien rumah sakit e. Melakukan pencatatan, pelaporan insiden, analisa insiden serta mengembangkan solusi untuk pembelajaran f. Memberikan masukan dan pertimbangan kepada kepala RS dalam rangka pengambulan kebijakan Keselamatan Pasien RS g. Membuat laporan kegiatan kepada kepala RS.
Pelaporan insiden Eksternal ke KKPRS dapat dilakukan melalui pengisian
formulir secara elektronik (e-reporting) agar dapat dianalisis dan ditindak lanjuti.
Degan penerapan sistem pelaporan IKP maka RS dapat menjawab
secara mantap pertanyaan sebagai berikut : Apakah RS anda dapat mendemonstrasikan bahwa pelayanan RS anda lebih “safe” / aman dibandingkan tahun yang lalu?”
Tujuan pelporan IKP :
a. Tujuan Umum : 1. Menurunnya IKP (KTD,KNC, KTC, KPC) 2. Meningkatnya mutu pleyanan dan keselamatan pasien. b. Tujuan Khusus : 1. RS (Internal) a) Terlaksananya sistem pelaporan dan pencatatan