Anda di halaman 1dari 3

Pemeriksaan HbA1C pada penderita Diabetes Militus

Diabetes militus adalah kelainan metabolisme karbohidrat, dimana glukosa darah tidak dapat
digunakan dengan baik, sehingga menyebabkan hiperglikemia.

Pemeriksaan laboratorium pada penderita DM yaitu:

1. Pemeriksaan kadar gula darah puasa

2. Pemeriksaan kadar gula 2 jam setelah makan

3. Pemeriksaan kadar HbA1C

Sampai saat ini pemeriksaan glukosa darah merupakan satu-satunya pemeriksaan yang dikenal untuk
skrining dan diagnosis DM. Namun beberapa studi terbaru menemukan adanya pemeriksaan yang
lebih efektif untuk deteksi dini dan mencegah komplikasi, yakni pemeriksaan HbA1C.

Pemeriksaan HbA1C atau yang lebih dikenal dengan hemoglobin glikat adalah pemeriksaan yang
dilakukan untuk mengukur kadar gula darah rata-rata selama 2-3 bulan kebelakang. Nilai ideal yang
dianjurkan adalah kurang dari 7%. Semakin tinggi HbA1C, maka semakin tinggi pula resiko munculnya
masalah kesehatan lainya seperti penyakit jantung, penyakit ginjal, stroke dan sebagainya. Untuk
mencapai nilai HbA1C kurang dari 7%, maka rata-rat gula darah sewaktu tidak boleh melebihi 200 dan
gula darah puasa kurang dari 130. pemeriksaan HbA1C dapat dilakukan 3 bulan sekali.

Manfaat pemeriksaan HbA1C :

1. Menunjukkan atau menegakkan diagnosa tepat terhadap penderita diabetes

2. Untuk menentukan terapi yang diberikan dokter terhadap para diabetesi

Peran pemeriksaan HbA1C antara lain :

1. Perperan penting didalam mengontrol kepatuhan pengobatan dan memprediksi kemungkinan


terjadinya komplikasi pada penderita DM

2. Dapat memberikan informasi apakah obat diabetes yang diminum cukup efektif atau tidak dalam
mengendalikan kadar gula darah

Kelebihan pemeriksaan HbA1C

1. HbA1C dapat memperkirakan kondisi glukosa darah dalam jangka panjang, serta tidak dipengaruhi
oleh perubahan gaya hidup jangka pendek maupun gangguan akut seperti stres

2. HbA1C tidak perlu puasa dan dapat diperiksa kapan saja

Kelemahan pemeriksaan HbA1C


Angka yang keluar masih tergantung pada usia, jenis kelamin dan suku tertentu. Hanya saja
pengruhnya tidak signifikan.

Nilai normal HbA1C

1. Nilai HbA1C rendah tidak berarti tidak beresiko diabetes, namun lebih tepat disebut beresiko
rendah. Bagi orang sehat alias tanpa diabetes, kisaran nilai normal HbA1C adalah 4% - 5,6%.

2. Kadar HbA1C antara 5,7% - 6,4% menunjukkan arti bahwa pasien memiliki resiko terjadinya
diabetes atau pre diabetes.

3. Kadar HbA1C 6,5% atau lebih tinggi mengindikasikan diabetes

Pada diabetesi :

DM terkontrol baik < 6,5%

DM lumayan terkontrol 7% - 8 %

DM tidak terkontrol > 8%

Perbedaan pemeriksaan kadar gula puasa dengan HbA1C yaitu

1. Pemeriksaan gula darah puasa menunjukkan kadar gula darah sesaat atau waktu itu, yang terukur
dalam darah setelah puasa 8 jam

2. Pemeriksaan HbA1C menunjukkan kadar gula rata-rata dalam 2-3 bulan, semakin baik kadar HbA1C
maka semakin kecil pula resiko komplikasi diabetes militus pada penderita DM

Kadar HbA1C dapat meningkat pada :

1. DM yang tidak terkendali

2. Hiperglikemia

3. DM baru terdiagnosis

4. Pengaruh obat : misalnya asupan kortison jangka panjang

Kadar HbA1C dapat menurun pada :

1. Kasus anemia

2. Kasus thalasemia

3. Gagal ginjal kronis

Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil HbA1C :

1. Anemia dapat menyebabkan hasil uji yang rendah

2. Hemolisis dapat menyebabkan hasil uji tidak akurat

3. Terapi heparin dapat menyebabkan temuan palsu hasil pengujian

Anda mungkin juga menyukai