STANDAR OPERASINAL
PROSEDUR
dr. Pawa Juliati R, M.Kes
Prosedur ini mengatur tata cara pelayanan di Sub Bagian Rekam Medik untuk
PENGERTIAN
menerima dan mendaftar pasien yang akan berobat di Instalasi Gawat Darurat
Memberikan pedoman dan aturan dalam proses penerimaan pasien di TPPGD
TUJUAN
STANDAR OPERASINAL
PROSEDUR
dr. Pawa Juliati R, M.Kes
Prosedur ini mengatur tata cara pelayanan di Sub Bagian Rekam Medik
PENGERTIAN
untuk menerima dan mendaftar pasien yang akan berobat di rawat jalan
Memberikan pedoman dan aturan dalam proses penerimaan pasien di TPPRJ
TUJUAN
CONTOH REG RJ
NO RM UMUR
NO TGL NAMA ALAMAT PEKERJAAN POLI TUJUAN CARA BAYAR KET
B L L P
U B AS LAIN
R, KET
KET
PENERIMAAN PASIEN DI TPPRI
STANDAR OPERASINAL
PROSEDUR
dr. Pawa Juliati R, M.Kes
Prosedur ini mengatur tata cara pelayanan di Sub Bagian Rekam Medik untuk
PENGERTIAN
menerima dan mendaftar pasien yang akan berobat di Bagian Rawat Inap
Memberikan pedoman dan aturan dalam proses penerimaan pasien di TPPRI
TUJUAN
STANDAR OPERASINAL
PROSEDUR
dr. Pawa Juliati R, M.Kes
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
laman
2/31
ur
diyah
es
No. Dokumen No. Revisi Halaman
12/31
STANDAR OPERASINAL
PROSEDUR
dr. Pawa Juliati R, M.Kes
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
laman
2/31
ur
diyah
es
No. Dokumen No. Revisi Halaman
12/31
STANDAR OPERASINAL
PROSEDUR
dr. Pawa Juliati R, M.Kes
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
laman
2/31
ur
diyah
es
IDENTIFIKASI PASIEN
STANDAR OPERASINAL
PROSEDUR
dr. Pawa Juliati R, M.Kes
Prosedur ini mengatur tata cara mendata pasien sesuai dengan identitas pasien
PENGERTIAN yang meliputi nama, umur, jenis kelamin, agama dan alamat yang ditulis secara
benar, jelas, dan lengkap
Memberikan pedoman dan aturan dalam proses penulisan identifikasi pasien
TUJUAN
STANDAR OPERASINAL
PROSEDUR
dr. Pawa Juliati R, M.Kes
Prosedur ini mengatur tata cara mencatat identitas bayi (baru lahir) berdasarkan
PENGERTIAN data fisik bayi
STANDAR OPERASINAL
PROSEDUR
dr. Pawa Juliati R, M.Kes
Pemberian nomor & kartu berobat pada pasien baru, dengan menggunakan
system penomoran Unit Numbering System yaitu pemberian satu nomor rekam
PENGERTIAN
medis kepada pasien baru yang berobat ke Rumah Sakit baik untuk pasien
rawat jalan maupun rawat inap yang digunakan untuk selamanya.
1. Mencegah penomoran ganda
TUJUAN 2. Memudahkan pencarian dokumen rekam medis pada rak penyimpanan pasien
apabila berkunjung kembali.
Pelayanan di Bagian Rekam Medis harus selalu berorientasi kepada mutu dan
KEBIJAKAN
keselamatan pasien. Sesuai Kebijakan Pelayanan Instalasi Rekam Medis
1. Tulis nama pasien di buku register pendaftaran, berikan nomor sesuai sistem
penomoran yang digunakan
2. Nomor rekam medis terdiri dari 6 digit
3. Tulis nama pasien dengan Spidol Permanent Marker pada map RM
PROSEDUR
4. Tulis nama pasien dengan spidol pada kartu induk berobat
5. Serahkan kartu induk berobat yang dibungkus plastik transparan kepada pasien.
6. Jelaskan kepada pasien untuk selalu membawa kartu berobat tersebut setiap kali
akan berobat ke Rumah Sakit dan ucapkan terima kasih.
Instalasi Rekam Medik
UNIT TERKAIT
SISTEM PENOMORAN BERKAS REKAM MEDIK
STANDAR OPERASINAL
PROSEDUR
dr. Pawa Juliati R, M.Kes
Pemberian nomor & kartu berobat pada pasien baru, dengan menggunakan
system penomoran Unit Numbering System yaitu pemberian satu nomor rekam
PENGERTIAN
medis kepada pasien baru yang berobat ke Rumah Sakit baik untuk pasien
rawat jalan maupun rawat inap yang digunakan untuk selamanya.
1. Mencegah penomoran ganda
TUJUAN 2. Memudahkan pencarian dokumen rekam medis pada rak penyimpanan pasien
apabila berkunjung kembali.
Pelayanan di Bagian Rekam Medis harus selalu berorientasi kepada mutu dan
KEBIJAKAN
keselamatan pasien. Sesuai Kebijakan Pelayanan Instalasi Rekam Medis
1. Input lengkap data pasien baru termasuk bayi yang baru lahir di Rumah Sakit di
komputer sesuai dengan kartu identitas pasien / formulir yang diisi lengkap dan
di tandatangani oleh pasien / penanggung jawab pasien.
2. Kemudian secara otomatis akan muncul nomor rekam medis baru yang akan di
pakai oleh pasien seumur hidup kemudian data disimpan.
3. Nomor rekam medis terdiri dari 6 digit
4. Cek di komputer nomor rekam medis dan nama pasien baru tersebut.
5. Cetak formulir data identitas pasien bila sudah sesuai
PROSEDUR 6. Tulis nama pasien dengan Spidol Permanent Marker pada map RM
7. Tulis nama pasien dengan spidol pada kartu induk berobat
8. Tulis nomor rekam medis dan nama pasien yang mendapatkan kartu tersebut di
buku ekspedisi penyerahan kartu.
9. Minta pasien untuk menandatangani / paraf di buku ekspedisi penyerahan kartu
berobat.
10. Serahkan kartu induk berobat yang dibungkus plastik transparan kepada pasien.
11. Jelaskan kepada pasien untuk selalu membawa kartu berobat tersebut setiap kali
akan berobat ke Rumah Sakit dan ucapkan terima kasih.
Instalasi Rekam Medik
UNIT TERKAIT
man
1
ggunakan
mor rekam
da mutu dan
Sakit di
si lengkap dan
kan di
ebut di
n kartu
pasien.
tiap kali
PENGISIAN BUKU REGISTER RAWAT INAP
No. Dokumen No. Revisi Halaman
12/31
STANDAR OPERASINAL
PROSEDUR
dr. Pawa Juliati R, M.Kes
Register pasien masuk rawat inap adalah catatan pasien masuk rawat inap
PENGERTIAN berdasarkan tanggal masuk yang berisi data sosial pasien pasien, cara masuk,
cara pembayaran dan kelas perawatan.
Sebagai acuan untuk pembuatan laporan dan pencatatan pasien masuk rawat
TUJUAN
inap
Buku Pedoman Pengelolahan Rekam Medis Rumah Sakit Dep, Kes RI, Ditjen
KEBIJAKAN
Pelayanan Medik, Jakarta, 1997
1. Pasien atau keluarga pasien mendaftar di tempat penerimaan pasien rawat inap
disertai surat pengantar rawat dari dokter.
2. Petugas di pendaftaran rawat inap mewawancarai pasien untuk menanyakan
PROSEDUR data sosial pasien dan menyiapkanberkas rekam medis rawat inap.
3. Petugas rekam medis mengisi buku register pasien masuk, nama, nomor RM,
jenis kelamin, umur, pendidikan, pekerjaan, cara pembayaran, nama keluarga,
alamat dan kelas perawatan.
1. Pendaftaran pasien rawat inap
UNIT TERKAIT 2. Tim Akreditasi
3. Tim Pengendali Mutu
NAP
laman
2/31
ur
diyah
es
uk rawat inap
ien, cara masuk,
en masuk rawat
ntuk menanyakan
STANDAR OPERASINAL
PROSEDUR
dr. Pawa Juliati R, M.Kes
Pembatalan pasien rawat inap yang sudah terregistrasi
PENGERTIAN
Mempermudah dalam pendataan pasien di rekam medis
TUJUAN
Instruksi Direktur No./ /DIR/ /2017
KEBIJAKAN
1. Pihak keluarga /pasien datang ke unit pendaftaran menyatakan tidak jadi untuk
di rawat (dengan alasan apapun)
2. Petugas pendaftaran membatalkan registrasi di buku register rawat inap dengan
menulis pada keterang "BATAL RAWAT"
3. Petugas pendaftaran menginformasikan kepada petugas keperawatan rawat inap
PROSEDUR
untuk membatalkan kamar yang sudah di pesan.
4. Petugas pendaftaran meminta kembali berkas RM yang sudah di berikan kepada
perawat Poli IGD/spesialis.
5. Petugas pendaftaran memberikan catatan di berkas RM bahwa pasien tersebut
batal rawat inap.
1. Pendaftaran
2. Unit Rekam Medik
UNIT TERKAIT
3. Perawat Poli IGD/Spesialis
AWAT
laman
2/31
ur
diyah
es
STANDAR OPERASINAL
PROSEDUR
dr. Pawa Juliati R, M.Kes
Pasien yang telah mendapat perawatan dan pengobatan yang telah dinyatakan
PENGERTIAN sembuh oleh dokter
ur
diyah
es
telah dinyatakan
inistrasi perawat.
ministrasi ke bagian
STANDAR OPERASINAL
PROSEDUR
dr. Pawa Juliati R, M.Kes
Pasien pulang paksa adalah pasien yang mendapatkan perawatan dan pengobatan
PENGERTIAN yang dinyatakan belum sembuh oleh dokter, pulang atas kamauan sendiri.
Sebagai acuan memulangkan pasien pulang paksa dari ruang rawat inap
TUJUAN
Setiap pasien pulang dengan belum mendapat ijin dokter
KEBIJAKAN
1. Dokter/perawat memberikan penjelasan dan informasi tentang keadaan
penyakitnya.
2. Keluarga/pasien menandatangani surat pernyataan pulang paksa
3. Bagian administrasi/perawat menyiapkan perincian pembiayaan dan surat
kontrol
4. Surat perincian diantar ke bagian keuangan oleh bagian administrasi perawat
PROSEDUR
5. Perawat menganjurkan keluarga pasien menyelesaikan administrasi ke bagian
keuangan.
6. Surat bukti pembayaran diserahkan ke bagian administrasi perawat.
7. Perawat memberikan penjelasan tentang perawatan selanjutnya di rumah dan
menyerahkan surat-surat yang diperlukan pasien
ur
diyah
es
atan dan pengobatan
auan sendiri.
rawat inap
ang keadaan
ministrasi perawat
ministrasi ke bagian
STANDAR OPERASINAL
PROSEDUR
dr. Pawa Juliati R, M.Kes
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
laman
2/31
ur
diyah
es
No. Dokumen No. Revisi Halaman
12/31
STANDAR OPERASINAL
PROSEDUR
dr. Pawa Juliati R, M.Kes
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
laman
2/31
ur
diyah
es
No. Dokumen No. Revisi Halaman
12/31
STANDAR OPERASINAL
PROSEDUR
dr. Pawa Juliati R, M.Kes
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
laman
2/31
ur
diyah
es
SOP PERMINTAAN DATA DAN INFORMASI REKAM MEDIS
No. Dokumen No. Revisi Halaman
STANDAR OPERASINAL
PROSEDUR
dr. Pawa Juliati R, M.Kes
Adalah pengambilan atau permintaan semua data dan informasi yang ada dalam
berkas rekam medis pasien untuk kepentingan tertentu. Berkas rekam medis ini
PENGERTIAN
merupakan milik RS, sedangkan isinya adalah milik pasien yang wajib dijaga
kerahasiaannya.
Sebagai acuan langkah-langkah permintaan data dan pelaksanaan penggunaan
TUJUAN
informasi rekam medis.
1. PERMENKES No. 1171/MENKES/PER/VI/2011 tentang Sistem Informasi
Rumah Sakit
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2699/Menkes/Per/III/2008 Tentang
Rekam Medis.
3. SK direktur RS Islam PKU Muhammadiyah Maluku Utara No.00 / SK/00/
KEBIJAKAN
2017 Tanggal 00 Januari tentang Penetapan Pelayanan Kesehatan RS Islam
PKU Muhammadiyah Maluku Utara.
4. UU Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan
Keterbukaan Publik.
a. Pada prinsipnya isi rekam medis tidak boleh dipinjamkan atau diberikan kepada
siapapun, dalam hal ini khusu untuk pasien yang dirujuk atau berobat ke RS
lain, hanya dapat dibuatkan resume medis oleh dokter yang merawat.
b. Untuk kepentingan penelitian atau riset, dokter atau pihak klinik lain dapat
meminjam rekam medis setelah ada izin tertulis dari direktur RS. Demi tertinya
pelayanan RS, untuk kepentingan riset, peminjam harus mengajukan
permohonan peminjaman ke bagian urusan rekam medis setelah ada izin dari
Ka. Rekam Medis.
c. Permintaan dokumen rekam medis mengisi bonformulir peminjaman yang isinya
antara lain :
* Nomor rekam medis
contoh : 11-03-00
* Nama pasien
contoh : Khairatul Umah
* Tanggal peminjaman
contoh : 29 November 2016
* Tanggal kembali
contoh : 29 November 2016
* Nama peminjam
contoh : Anniswatun insani
* Alamat peminjaman
PROSEDUR contoh : Jl. Kilo 09 no 29
* Keperluan peminjaman
contoh : Mengurus Asuransi
* Tanda tangan peminjam
*Tanda tangan petugas rekam medis bagian penyimpanan
ur No. RM :
diyah
Nama Pasien :
Tgl. Dipinjam :
es Tgl. Dikembalikan :
asi yang ada dalam
as rekam medis ini Nama Peminjam :
ang wajib dijaga
Keterangan :
naan penggunaan
Sistem Informasi
/2008 Tentang
a No.00 / SK/00/
sehatan RS Islam
formasi dan
p atau sedang
alikan maka:
a menyusun
n peminjaman yang
STANDAR OPERASINAL
PROSEDUR
dr. Pawa Juliati R, M.Kes
Rumah sakit bertanggung jawab untuk melindungi informasi kesehatan yang
terdapat dalam rekam medis terhadap kemungkinan hilang, rusak, pemalsuan dan
PENGERTIAN
akses yang tidak sah. Pelepasan informasi medis pasien hanya dapat dikeluarkan
atas seijin pasien atau wali pasien atau oleh karena keperluan hukum.
Menjamin kerahasiaan termasuk Diagnosis. Hasil laboraturium dan hasil test
TUJUAN diagnostik pasien selama perawatan maupun pasca perawatan pasien sesuai
ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Semua pelepasan informasi tentang kesehatan pasien RS Islam PKU Muhammadiyah
KEBIJAKAN
Maluku Utara harus seijin pasien atau wali pasien.
1. Semua permintaan copy RM harus tertulis dengan menggunakan formulir
permintaan salinan RM yang disediakan oleh RS. Sediakan formulir permintaan
fotocopy/salinan RM untuk diisi dan ditandatangani oleh pasien atau walinya
yang sah (lampirkan surat kuasa + bukti identitas dari sah yang berlaku).
2. Pastikan bahwa peminta copy RM tersebut adalah memang pasien yang berhak
atas isi RM nya
3. Konsultasikan dan konfirmasikan permintaan tertulis ini kepada atasan langsung
Anda untuk mendapatkan persetujuan (atau penolakan).
4. Siapkan rekam medis yang akan dicopy dan pastikan yang akan dicopy hanya
sebatas yang dibutuhkan saja (prinsip need-to-know).
5. Fotocopy RM selayaknya dilaksanakan didalam lingkup RS dan hanya oleh
petugas RM yang berwenang. Berkas rekam medis tidak boleh keluar dari RS.
6. Setelah difotocopy, cek dan pastikan bahwa seluruh lembar RM tersebut tetap
utuh dan urut seperti sebelumnya.
7. Cek dan pastikan bahwa setiap lembar hasil copy pada kondisi jelas dan
terbaca. Tidak ada bagian yang hilang/terlipat/tertutup dan tidak ada kotoran
yang mengganggu pembacaan hasil copy.
8. Bawa dan tunjukan RM asli dan hasil copynya kepada peminta.
PROSEDUR
9. Tunjukan lembar-lembar dari RM asli beserta hasil copynya tersebut dan
pastikan bahwa lembar yang dicopy sudah sesuai xdengan yang diminta dan
sesuai dengan aslinya.
10. Setelah lembar copy dinyatakan sesuai dengan permintaan dan sesuai dengan
aslinya, maka masing-masing lembar copyan tersebut distempel "SESUAI
DENGAN ASLINYA" dan ditandatangani oleh petugas/pejabat yang .
berwenang
11. Lembar copy RM diserahkan kepada pasien/peminta.
12. Pasien/peminta mengisi dan menandatangani bukti serah terima salinan RM.
Dalam bukti ini hendaknya dicantumkan jumlah lembar, jenis lembar/form,
dan tercantum kalimat "telah saya periksa isinya dan sesuai dengan aslinya".
13. RM asli berikut bukti permintaan salinan dan bukti serah terima salinan RM
disimpan kembali oleh petugas yang berwenang.
Catatan tambahan :
Orang yang mengambil hasil copy-an R, harus sama dengan yang mengajukan
permintaan salinan RM, jika berbeda maka harus dipastikan bahwa pengambil ini
membawa surat kuasa dan bukti identitas diri yang sah.
Semua unit terkait pelayanan pasien
UNIT TERKAIT
M MEDIS
laman
2/31
ur
diyah
es
kesehatan yang
usak, pemalsuan dan
a dapat dikeluarkan
m PKU Muhammadiyah
unakan formulir
n formulir permintaan
pasien atau walinya
yang berlaku).
g pasien yang berhak
ya tersebut dan
n yang diminta dan
yang mengajukan
bahwa pengambil ini
PEMBUATAN VISUM ET REPERTUM
No. Dokumen No. Revisi Halaman
12/31
STANDAR OPERASINAL
PROSEDUR
dr. Pawa Juliati R, M.Kes
Tata cara atau prosedur visum et repertum yang diminta oleh pasien sendiri,
PENGERTIAN kepolisian, dan asuransi.
Agar supaya pihak yang membutuhkan visum et repertum dapat lebih mudah
TUJUAN dalam mendapatkannya dengan persyaratan yang telah ditentukan.
ur
diyah
es
pasien sendiri,
ukan kepada
en yang dimaksud.
san konsep visum
dimintakan tanda
ak sejak petugas
ter yang bersangkutan.
ang lain untuk arsip,
INFORMED CONSENT
No. Dokumen No. Revisi Halaman
12/31
STANDAR OPERASINAL
PROSEDUR
dr. Pawa Juliati R, M.Kes
Informed consent adalah suatu persetujuan/perjanjian khusus dimana pasien/wali
wajib mencantumkan pernyataan bahwa kepadanya telah dijelaskan suatu informasi
terhadap apa yang ada dilakukan oleh tim medis RS Islam PKU Muhammadiyah
PENGERTIAN
Maluku Utara termasuk resiko yang akan terjadi. Hal ini dipergunakan bilamana
pasien akan dilakukan tindakan medis/dioperasi.
ur
diyah
es
dimana pasien/wali
elaskan suatu informasi
KU Muhammadiyah
ergunakan bilamana
etujuan terlebih
ien/keluarga pasien
i bantu pihak rumah
ngan kiri/tanda tangan.
kukan suatu tindakan
entang tindakan
ua resiko-resiko yang
hak ketiga sebagai
emahamannya
ana tindakanm
da tangan diganti
CODING
No. Dokumen No. Revisi Halaman
12/31
STANDAR OPERASINAL
PROSEDUR
dr. Pawa Juliati R, M.Kes
Kode klasifikasi penyakit adalah system pengelompokan penyakit-penyakit dan
prosedur-prosedur yang sejenis ke dalam satu group nomor kode penyakit dan
PENGERTIAN
tindakan-tindakan sejenis sesuai International Statistic Of Diseases and Related
Health Problem (ICD 10) dan International Clasification Prosedure in Medicine.
Tersedianya kode-kode diagnose penyakit dan tindakan medik, pelayanan medik
dan fungsi secara Intenatical sebagai :
* Bahan statistic morbiditas, mortalitas dan jenis-jenis pelayanan dan tindakan
TUJUAN
dan therapie yang diberikan RS Islam PKU Muhammadiyah Maluku Utara.
* Bahan laporan Morbiditas dan Mortalitas Rumah Sakit RL 2a, RL 2b, RL
2a1, RL 2b1, RL 2.1.1, RL 2.2, RL 2.3, RL 2.C
1. Kode penyakit pasien Rawat Jalan
2. Kode penyakit pasien Rawat Inap
3. Kode penyakit pasien Gawat Darurat
4. Kode Penyebab Kematian
RUANG LINGKUP
5. Kode Pelayanan Medik
6. Kode Tindakan Medik
7. Kode Therapie
8. Kode Pemeriksaan Laboraturium
Kebijakan Direktur nomor ……………………………… tentang penggunaan
KEBIJAKAN buku klasifikasi diagnose penyakit ICD X volume 1,2 dan 3
Klasifikasi pembedahan dan tindakan medic dan therapie sesuai INCOPIM
Petugas Koding mempersiapkan :
1. Siapkan persyaratan adanya penulisan diagnosa penyakit pada halaman depan
kolom diagnose.
2. Siapkan sarana buku ICD X volume 1,2 dan 3, buku INCOPIM, ATK
(pulpen, tinta hitam).
3. Baca dan pelajari diagnose penyakit diagnosa masuk, diagnosa utama,
klasifikasi dan tindakan medis, penunjang medis.
4. Gunakan ICD X volume 2 untuk mencari kode penyakit secara aplhabetic induk.
5. Pastikan kode penyakit bersama point-pointnya dengan menggunakan ICD 10
PROSEDUR
volume 1.
PROSEDUR
6. Tulis kode-kode tersebut pada halaman depan kolom kode ICD 10 dan pada
lembaran resume pasien keluar (RM 14).
7. Baca prosedur pelayanan dan nama/prosedur tindakan dan therapie.
8. Cari kode-kode 7 a pada buku INCOPIM.
9. Tulis dan paraf kode tindakan pembedahan therapie pada halaman depan dan
pada resume kolom tindakan therapie.
10. Menyerahkan berkas rekam medis rawat jalan, rawat inap, gawat darurat
kepada petugas Indeksing untuk proses Indeksing.
Pengolahan rekam medis
UNIT TERKAIT Pelaksana Koding
Intalasi Rekam Medik
laman
2/31
ur
diyah
es
yakit-penyakit dan
ode penyakit dan
seases and Related
sedure in Medicine.
k, pelayanan medik
tang penggunaan
uai INCOPIM
OPIM, ATK
nosa utama,
p, gawat darurat
PENGUNAAN SIMBOL DAN TANDA BAHAYA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
12/31
STANDAR OPERASINAL
PROSEDUR
dr. Pawa Juliati R, M.Kes
Simbol dan tanda bahaya atau lambang yang diberikan di dokumen rekam medik
PENGERTIAN pasien yang mempunyai ketidak tahanan/alergi terhadap obat.
Memberi simbol/tanda tanda secara jelas pada pasien yang perlu mendapat
TUJUAN
perhatian khusus.
Rekam medik yang memerlukan perhatian khusus/istimewa perlu diberi simbol/
KEBIJAKAN tanda yang biasa diketahui oleh pelayanan yang lain agar tidak terjadi kesalahan
pelayanan tindakan.
1. Ditemukan pasien yang tidak tahan/alergi sudah satu jenis obat.
2. Dituliskan pada rekam medik, bagian atas depan menggunakan warna hitam.
PROSEDUR Contoh : Alergi Ampicilin
3. Tulisan jelas dan mudah dibaca oleh orang lain.
ur
diyah
es
kumen rekam medik
erlu mendapat
STANDAR OPERASINAL
PROSEDUR
dr. Pawa Juliati R, M.Kes
Daftar singkatan diagnosa yang dicatat pada dokumen rekam medis oleh dokter
PENGERTIAN yang bersangkutan.
Memberikan keterang dari singkatan diagnosa penyakit yang dicatat oleh dokter
TUJUAN pada berkas rekam medis terutama saat melakukan pengkodingan diagnosa
penyakit.
Setiap singkatan baru harus dikonfirmasikan dengan dokter yang bersangkutan
KEBIJAKAN
Daftra singkatan dan kepanjangan adalah sebagai berikut
No Singkatan Kepanjangan
1 A.F Atrial Fibrilation
2 AGN Acute Glomeluro Nepritis
3 ALL Acute Leucemia Lymphocitic
4 AMI Acute Myocard Infark
5 ASD Atrial Septal Defect
6 AP Angina Pectoris
7 ATHA Automune Hemolitik Anemia
8 BBLR Berat Badan Lahir Rendah
9 BrPn/BP BronchoPneumonia
10 CC Commotio Cerebri
PROSEDUR
11 CHF Congestive Heart Failure
12 CKB Cedera Kepala Berat
13 CKS Cedera Kepala Sedang
14 CKR Cedera Kepala Ringan
15 COPD Chronic Obstructive Pulmonal Disease
16 CPC Cor Pulmonale Chronicum
17 CPD Cephalo Pelvic Dysporpotion
18 CRF Chronic Renal Failure
19 CVA Cerebro Vascular Accident
20 DB Dehidrasi Berat
21 DBD Demam Berdarah Dengue
PEMAKAIAN SINGKATAN DIAGNOSA PENYAKIT
DI BAGIAN REKAM MEDIS
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/2
STANDAR OPERASINAL
PROSEDUR
dr. Pawa Juliati R, M.Kes
STANDAR OPERASINAL
PROSEDUR
dr. Pawa Juliati R, M.Kes
53 MS Mitral Stenosis
54 MVP Mitral Valve Prolape
55 NIDDM Non Insuline Dependent Diabetic Melitus
56 OMA Otitis Media Acute
57 OMP Otitis Media Perforata
58 PEB Pre Eclampsia Berat
59 PJR Penyakit Jantung Reumatic
60 PPOM Penyakit Paru Obstrusi Menahun
61 RBBB Right Bundle Branch Block
PROSEDUR
62 RDS Respiratory Distress Syndrome
63 RVS Right Vertikel Hyperthropy
64 SOL Space Occupying Lession
65 UTI Urinary Tract Infection
66 UAP Unstable Angina Pectoris
67 VDS Vertikel Septum Defect
68 VE Vulnus Extraction
69 VES Ventrikel Ekstra Sistole
70 VL Vulnus Laceration
STANDAR OPERASINAL
PROSEDUR
dr. Pawa Juliati R, M.Kes
Sensus harian adalah sistem pencatatan data penderita setiap hari di masing-
masing ruang rawat inap yang meliputi : penderita baru, mutasi ruang perawatan/
kelas perawatan, jumlah penderita pulang, dengan cara manual.
PENGERTIAN
Petugas sensus harian Ruang Rawat Inap adalah petugas ruang rawat inap yang
ditunjuk untuk melakukan pencatatan data sensus harian penderita rawat inap di
ruangan tersebut.
Meningkatkan sistem informasi medik sebagai bagian dari sistem informasi
TUJUAN
rumah sakit.
1. Pelaksanaan sensus harian penderita rawat inap dilakukan dengan sistem manual
dan sarananya akan dikembangkan secara bertahap sesuai kemampuan RS
2. Petugas sensus harian ruang rawat inap setiap hari jam 08:30 wit melakukan
KEBIJAKAN
PROSEDUR
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
NAP
laman
2/31 https://www.scribd.com/doc/291051337/SOP-SENSUS-HARIAN-doc
ur
diyah
es
p hari di masing-
asi ruang perawatan/
stem informasi
STANDAR OPERASINAL
PROSEDUR
dr. Pawa Juliati R, M.Kes
Sistem penamaan adalah memberikan identitas kepada seorang pasien serta untuk
membedakan antara pasien satu dengan pasien yang lainnya, sehingga mempermudah
PENGERTIAN
atau memperlancar dalam memberikan pelayanan rekam medis kepada pasien yang
datang berobat.
Untuk memberikan identitas pasien
TUJUAN
Pelayanan di Bagian Rekam Medis harus selalu berorientasi kepada mutu dan
KEBIJAKAN
keselamatan pasien. Sesuai Kebijakan Pelayanan Instalasi Rekam Medis
PROSEDUR Prinsip utama yang harus ditaati oleh petugas penerimaan pasien adalah nama
pasien ditulis lengkap, dengan sistem penamaan langsung, minimal terdiri dari dua
suku kata. Sehingga penulisan nama akan tertulis dengan beberapa alternatif
diantaranya, yaitu :
1. Hanya nama pasien sendiri, apabila nama sudah terdiri dari satu kata atau
lebih
2. Nama pasien sendiri dilengkapi nama suami, apabila pasien sudah
mempunyai suami
3. Nama pasien sendiri dilengkapi dengan nama orang tua (biasanya nama ayah)
4. Bagi pasien yang mempunyai nama keluarga / marga, maka penulisan
ditulis dengan menggunakan nama pasien diikuti dengan nama marga.
STANDAR OPERASINAL
PROSEDUR
dr. Pawa Juliati R, M.Kes
Prosedur ini mengatur tata cara menyimpan data dan menata dokumen medik
PENGERTIAN sehingga mudah untuk dicari dan diambil apabila diperlukan
r
yah
s
men medik
ekam medik
engambilan
r) nomor dokumen
STANDAR OPERASINAL
PROSEDUR
dr. Pawa Juliati R, M.Kes
Prosedur ini mengatur tata cara untuk membuat dan menyusun dokumen medik
PENGERTIAN baru untuk pasien baru maupun untuk pasien lama yang kembali berobat setelah
5 (lima) tahun maupun data komputer tidak diketemukan
Untuk memberikan pedoman / aturan dalam proses pembuatan dokumen medik
TUJUAN
baru
Setiap pasien yang berobat di RS hanya memiliki satu dokumen rekam medik
KEBIJAKAN
1. Pasien baru yang berobat di RS Islam dibuatkan dokumen medik baru dan
kartu kontrol sesuai dengan urutan nomor rekam medik baru dan kartu
berobat sesuai dengan urutan nomor dokumen rekam medik
PROSEDUR 2. Pasien lama yang kembali berobat (tidak aktif) setelah lebih dari 5 (lima)
tahun, apabila dalam data lama (komputer) tidak ditemukan, maka akan
diterbitkan dokumen rekam medik baru dengan nomor sesuai dengan urutan
dokumen rekam medik
1.Petugas Pendaftaran
UNIT TERKAIT
2.Sub bagian Rekam Medik
ASSEMBLING
STANDAR OPERASINAL
PROSEDUR
dr. Pawa Juliati R, M.Kes
Prosedur ini mengatur tata cara untuk menyusun lembar formulir secara urut
PENGERTIAN untuk dijadikan suatu dokumen medik
st pemberian
ASSEMBLING
STANDAR OPERASINAL
PROSEDUR
dr. Pawa Juliati R, M.Kes
Assembling berkas rekam medis adalah proses pemilihan dan penyusunan terhadap
PENGERTIAN lembar-lembar rekam medis pasien pulang dirawat agar sesuai dengan nomor
urut lembar RM
Sebagai acuan langkah-langkah pelaksanaan assembling rekam medis
TUJUAN
Setiap berkas rekam medis harus tersusun sesuai urutan nomor catatan medis
KEBIJAKAN
pasien (BPPRM buku 2)
1. Berkas rekam medis pasien pulang yang dikirim dari ruangan di periksa
kelengkapannya
2. Lihat lembar rekam medis
a. Lembar yang kosong (tidak terpakai) dikeluarkan
b. Lembar rekam medis disusun sesuai uruta nomor catatan medis pasien
PROSEDUR
3. Lembar yang tertinggal digabungkan
4. Berkas diserahkan kepada petugas untuk dicatat pada buku register pasien
pulang
5. Berkas yang diassembling, di input ke komputer untuk dicoding
6. Berkas di masukkan ke rak sesuai nomor rekam medis
1. Berkas rekam medis
DOKUMEN TERKAIT
2. Buku register
Ruang Rawat Inap
UNIT TERKAIT
Sub bagian Rekam Medis
PENGISIAN REGISTER RAWAT JALAN, RAWAT INAP
DAN GAWAT DARURAT
No. Dokumen No. Revisi Halaman
12/31
STANDAR OPERASINAL
PROSEDUR
dr. Pawa Juliati R, M.Kes
Prosedur ini mengatur tata cara mengisi kolom isian yang terdapat pada register
PENGERTIAN rawat jalan, rawat inap dan gawat darurat
Memberikan pedoman dan aturan dalam proses penulisan register rawat jalan, rawat
TUJUAN
inap dan gawat darurat serta penertiban administrasi
Data pasien yang berkunjung ke RS Islam PKU Muhammadiyah dalam buku register
KEBIJAKAN
(register rawat inap / rawat jalan / IGD)
i. Penulisan Register Rawat Jalan
1. Tulis poliklinik, tanggal dan dokter yang bertugas
2. Nomor urut
3. Nomor Register Rekam Medik
4. Nama penderita
5. Alamat lengkap, wilayah, umur, jenis kelamin, kiriman, bayar, kunjungan
6. Sebab datang, diagnosa, kasus, dirujuk, tindak lanjut, penunjang, dan tindakan
ii. Penulisan Register Rawat Inap
1. Tanggal Masuk
2. Nomor Regioster Rekam Medik
3. Nama lengkap penderita
4. Alamat lengkap
5. Umur
PROSEDUR 6. Jenis Kelamin
7. Agama
8. Prosedur RS
9. Cara masuk RS
10. Ruang dan kelas
iii. Penulisan Register Gawat Darurat
1. Tulis IGD, tanggal dan dokter yang bertugas
2. Nomor Urut
3. Nomor Register Rekam Medik
4. Nama lengkap
5.Alamat lengkap, wilayah, umur, jenis kelamin, kiriman, bayar, kunjungan
6. Diagnosa
7. Tindak lanjut, penunjang medik, dirujuk
8. Tindakan dan keterangan
Sub bagian rekam medik
UNIT TERKAIT
UNIT TERKAIT
PENYAJIAN DATA PASIEN
STANDAR OPERASINAL
PROSEDUR
dr. Pawa Juliati R, M.Kes
Prosedur ini mengatur tata cara untuk menampilkan data dalam bentuk tabel, ataupun
PENGERTIAN grafik sehingga menjadi informasi yang dapat dsibaca
Sebagai bahan informasi dan pelaporan agar lebih mudah dibaca dan dimengerti
TUJUAN
Penyajian data dibuat tiap bulan dalam bentuk tabel, dan setahun sekali dalam bentuk
KEBIJAKAN
tabel besar dan grafik
1. Petugas rekam medik mengolah data baik secara manual dan komputer untuk
dibuat tabel sebulan sekali, baik data rawat jalanmaupun data rawat inap, meliputi
antara lain :
a. Jenis kunjungan
b. Jenis pelayanan
c. Jenis kelamin
d. Kasus
e. Asal wilayah
PROSEDUR
f. Jenis penyakit
g. Jenis operasi
h. Jumlah kematian
2. Petugas rekam medik mengolah data bulanan menjadi data tahunan baik secara
manual dan komputer untuk dibuat tabel dan grafik setahun sekali, baik data rawat
jalan maupun data rawat inap
3. Grafik data ditampilkan dalam bentuk grafik batangan dan grafik bulat
(berdasarkan prosentase)
Sub bagian rekam medik
UNIT TERKAIT
No. Dokumen No. Revisi Halaman
STANDAR OPERASINAL
PROSEDUR
dr. Pawa Juliati R, M.Kes
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
aman
yah
PEMBERIAN KODE PENYAKIT
STANDAR OPERASINAL
PROSEDUR
dr. Pawa Juliati R, M.Kes
Prosedur ini mengatur tata cara koding penyakit, yaitu pemberian penetapan dengan
PENGERTIAN menggunakan huruf dan angka yang mewakili komponen data penyakit
Agar penyelenggaraan rekam medik dikelola secara profesional dan dikenal oleh
KEBIJAKAN
orang lain
1. Kode penyakit yang sesuai dengan ICD X disimpan dalam file komputer dengan
nama X ICD.dbf.
2. Kompuer dinyalakan sesuai dengan prosedur kerja komputer
3. Pada waktu input data rawat jalan maupun rawat inap, setelah sampai pada diagnosa,
PROSEDUR baca diagnosa dengan benar, ketik minimal 2 huruf depan lalu tekan enter untuk
memilih diagnosa yang tepat dan secara otomatis akan keluar nomor kodingnya.
Bila di dalam daftar tidak ada nama penyakit tersebut, maka buka buku ICD-X
dan cari nama penyakit tersebut kemudian diketik di komputer beserta nomor
kodenya, dan data disimpan di dalam komputer
Sub bagian rekam medik
UNIT TERKAIT
PENGAMBILAN DOKUMEN REKAM MEDIK
STANDAR OPERASINAL
PROSEDUR
dr. Pawa Juliati R, M.Kes
Prosedur ini mengatur tata cara mengambil dokumen rekam medik sesuai dengan
PENGERTIAN peraturan / prosedur yang ada
laman
2/31
r
yah
s
k sesuai dengan
n rekam medik
uk menggantikan
PENGENDALIAN DOKUMEN REKAM MEDIK
No. Dokumen No. Revisi Halaman
12/31
STANDAR OPERASINAL
PROSEDUR
dr. Pawa Juliati R, M.Kes
Prosedur ini mengatur tata cara untuk mengendalikan /mengontrol dokumen rekam
PENGERTIAN medik yang keluar dari ruang penyimpanan dokumen
TRACER (OUTGUIDE)
NOMOR RM :
NAMA :
TGL KELUAR :
TUJUAN :
kembali
medik
PEMINJAMAN DOKUMEN REKAM MEDIK
No. Dokumen No. Revisi Halaman
12/31
STANDAR OPERASINAL
PROSEDUR
dr. Pawa Juliati R, M.Kes
Prosedur ini mengatur tata cara peminjaman dokumen rekam medik untuk keperluan
PENGERTIAN tertentu setelah mendapatkan persetujuan dari yang berwenang dengan mengikuti
pedoman / aturan yang berlaku.
Untuk memberikan pedoman/aturan dalam proses peminjaman dokumen rekam
TUJUAN
medik
1. Peminjaman dapat dilakukan untuk keperluan penelitian, pengendalian, visum et
repertum, asuransi dan tindak lanjut perawatan.
2. Peminjaman dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan yang berkompeten terhadap
KEBIJAKAN dokumen rekam medik tersebut.
3. Peminjaman bertanggung jawab atas keutuhan urutan lembar per lembar dalam
dokumen rekam medik dan tidak terjadi kerusakan.
ur
diyah
es
medik untuk keperluan
ng dengan mengikuti
an dokumen rekam
pengendalian, visum et
berkompeten terhadap
Muhammadiyah
membawa identitas
RM, nama pasien,
erakhir di RS
ang dimaksud di
PKU Muhammadiyah
ktur dengan melampirkan
ik dapat di fotocopy
at/yang berhak terhadap
SISTEM FILLING
No. Dokumen No. Revisi Halaman
12/31
STANDAR OPERASINAL
PROSEDUR
dr. Pawa Juliati R, M.Kes
Prosedur ini mengatur tata cara penataan berkas rekam medik dalam suatu ruang
PENGERTIAN yang khusus agar rujukan dan retrieval (pengambilan kembali BRM) menjadi
mudah, cepat dan tepat.
Mengamankan/melindungi Berkas RM
TUJUAN
Melindungi informasi (kerahasiaan isi RM)
PP No. 10/Thn 1996 : Wajib Simpan Rahasia Kedokteran
Permenkes RI No.269/MENKES/PER/III/2008: tentang Rekam Medik
KEBIJAKAN
Pasal 8
Pasal 9
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
laman
2/31
ur
diyah
es
k dalam suatu ruang
i BRM) menjadi
PENGISIAN DOKUMEN REKAM MEDIK RAWAT INAP
No. Dokumen No. Revisi Halaman
12/31
STANDAR OPERASINAL
PROSEDUR
dr. Pawa Juliati R, M.Kes
Semua pelayanan medis yang diberikan oleh para medis dan non medis terhadap
PENGERTIAN pasien harus di rekam secara benar agar hasil yang diperoleh dapat dijadikan
rujukan untuk pengobatan selanjutnya.
Agar rekam medis yang terisi cepat, tepat, akurat, dan sesuai dengan kewenangan
TUJUAN
dan dapat dipertanmggung jawabkan
1. Semua data medis maupun non medis harus terekam dengan benar dan jelas
dalam dokumen rekam medis.
KEBIJAKAN 2. Untuk pelayanan medik yang diberikan oleh dokter atau para medik harus ditulis
dengan jelas dan lengkap dengan disertai tanda tangan, nama terang, pihak yang
berwenang
A. Dokumen Rekam Medis Rawat Inap
1. Data identitas pasien dan data sosial (lembar keluar masuk) diisi oleh petugas
rekam medis di loket pendaftaran.
2. Penulisan diagnosa akhir, keadaan keluar, tindak lanjut, sebab kematian dan
tanda tangan dokter diisi oleh dokter yang merawat.
3. Surat pernyataan diisi oleh petugas penerimaan pasien.
4. Riwayat penyakit dan pemeriksaan fisik perjalanan penyakit dan tanda tangan
diisi oleh dokter yang merawat pasien.
5. Membuat Grafik suhu dan nadi catatan perawatan/bidan, blangko setiap
persetujan tindakan medis dan penolakan tindakan medis diisi
oleh perawat/bidan yang merawat
6. Surat pernyataan diisi oleh petugas penerimaan pasien
7. Riwayat penyakit dan pemeriksaan fisik perjalanan penyakit dan tanda tangan
PROSEDUR diisi oleh dokter yang merawat pasien.
8. Resume akhir rawat inap dan tanda tangan yang merawat pasien diisi oleh
dokter.
9. Resume akhir perawatan lengkap dengan tanda tangan perawat yang
melakukan askep.
10. Catatan fisioterapi diisi oleh ahli fisioterapi/Rehabilitasi medik
11. Lembar askep diisi oleh perawat.
B. Rekam Pembedahan
1. Formulir anastesi
2. Informasi ulang dan checking tindakan operasi, kelengkapan dan tanda tangan
diisi oleh dokter yang melakukan tindakan bedah.
3. Laporan operasi tanda tangan dan nama terang dokter yang melakukan
operasi.
Instalasi Rekam Medik
UNIT TERKAIT Ruang Rawat Inap
Dokter dan Paramedik
WAT INAP
laman
2/31
ur
diyah
es
non medis terhadap
dapat dijadikan
dengan kewenangan
n, blangko setiap
perawat yang
kapan dan tanda tangan
ang melakukan
PENANGANAN PASIEN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
12/31
STANDAR OPERASINAL
PROSEDUR
dr. Pawa Juliati R, M.Kes
Kegiatan pengisian data pasien pada dokumen rekam medis rawat jalan baik oleh
PENGERTIAN petugas loket registrasi, petugas medis di instalasi rawat jalan maupun instalasi
gawat darurat
Sebagai acuan yang baku kepada petugas kesehatan mengenai pengisian data
TUJUAN
pada dokumen rekam medis rawat jalan
Setiap sarana pelayanan kesehatan yang melakukan pelayanan rawat jalan
maupun rawat inap wajib membuat rekam medis dan pengisiannya dibuat oleh
KEBIJAKAN
dokter dan atau tenaga kesehatan lain yang memberi pelayanan langsung kepada
pasien.
1. Pengisian data pasien pada dokumen rekam medis rawat jalan hanya dilakukan
oleh pelaksana registrasi pasien dan dilakukan di loket registrasi pasien.
2. Data identitas yang dicatat diperoleh dari wawancara dengan pasien / pengantar
pasien di loket registrasi.
3. Data yang dicatat oleh pelaksana registrasi pada dokumen rekam medis rawat
jalan meliputi :
PROSEDUR
a. Nomor Register
b. Nama Pasien
Penulisan nama mengacu pada protap tata cara sistem penamaan.
c. Alamat pasien
d. Umur
e. Jenis Kelamin
4. Pengisian data medis pasien pada dokumen rekam medis rawat jalan hanya
dilakukan oleh petugas medis dan perawat RS
5. Data yang dicatat oleh perawat pada dokumen rekam medis rawat jalan meliputi :
a. Tanggal
b. Anamnesa / pemeriksaan fisik
Dicatat mengenai keluhan dan kondisi fisik pasien pada saat diperiksa.
6. Data yang dicatat oleh dokter yang memeriksa pada dokumen rekam medik rawat
jalan meliputi :
a. Diagnosa penyakit
(Diisi oleh dokter)
b. Terapi
(Diisi oleh dokter)
7. Kelengkapan pengisian data
UNIT TERKAIT
alaman
12/31
ktur
adiyah
Kes
awat jalan baik oleh
n maupun instalasi
ai pengisian data
a saat diperiksa.
men rekam medik rawat
PEMBUATAN SURAT KEMATIAN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
12/31
STANDAR OPERASINAL
PROSEDUR
dr. Pawa Juliati R, M.Kes
Surat kematian diberikan kepada pasien yang meninggal di RS Islam PKU
PENGERTIAN Muhammadiyah Maluku Utara
ur
diyah
es
RS Islam PKU
urat keterangan
pasien meninggal
kematian pada
ni surat kematian.
PEMBUATAN SURAT KETERANGAN LAHIR
No. Dokumen No. Revisi Halaman
12/31
STANDAR OPERASINAL
PROSEDUR
dr. Pawa Juliati R, M.Kes
Surat keterangan yang berisi tentang penjelasan kelahiran bayi yang dilahirkan
PENGERTIAN di RS Islam PKU Muhammadiyah Maluku Utara
ØPasien, keluarga pasien membawa kartu kontrol dan atau surat bukti dari VK/
bangsal.
Petugas Rekam medis meregistrasi formulir surat keterangan lahir di lampiri
Dokumen Rekam Medis.
ØMengacu pada Dokumen Rekam Medis petugas rekam medis mengetik formulir
surat keterangan lahir dan menandatanganinya rangkap dua.
PROSEDUR
Ø Setelah di cap/stempel RS Islam PKU Muhammadiyah Maluku Utara lembar di
berikan kepada yang bersangkutan dengan menandatangani buku register
pengambilan.
Ø Lembar ke dua surat keterangan lahir di simpan petugas rekam medis sebagai
arsip.
1. VK
UNIT TERKAIT 2. Instalasi Rekam Medis
HIR
laman
2/31
ur
diyah
es
yi yang dilahirkan
at kelahiran.
n di RS Islam PKU
STANDAR OPERASINAL
PROSEDUR
dr. Pawa Juliati R, M.Kes
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
laman
2/31
ur
diyah
es