Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
LAPORAN
PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)
OLEH
UMARI AL KHWARI BETHAN
NIM : 1523714745
Oleh:
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atas Rahmat dan Hidayah-Nya serta tuntunannya sehingga penulis dapat
menyelesaikan Pratek Kerja Lapangan (PKL) dan telah menyelesaikan penulisan
Laporan ini.
Penulisan Laporan yang dibuat ini merupakan suatu bentuk pengamatan
terhadap pelaksanaan kegiatan Praktek Kerja Lapangan yang berjudul :
TINJAUAN PELAKSANAAN PEKERJAAN TUBUH EMBUNG
PADA PROYEK PEMBANGUNAN EMBUNG KECIL
DESA OHAEM II KECAMATAN AMFOANG SELATAN
KABUPATEN KUPANG – NTT
Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan laporan ini banyak sekali
kekurangan dan keterbatasan yang dihadapi, tetapi berkat dorongan dan bantuan
serta bimbingan dari berbagai pihak maka laporan ini dapat terselesaikan. Oleh
karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Nonce Farida Tuati, SE.,ME.Ak, selaku direktur Politeknik Negeri
Kupang.
2. Bapak Melchior Bria, ST.,MT, selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil yang
telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan Praktek
Kuliah Lapangan.
3. Bapak Tedy Wonlele, ST.,MT selaku ketua program studi D3/Bangunan
Air.
4. Bapak Joko Suparmanto,S.Pd.,MT , selaku Dosen pembimbing yang telah
bersedia meluangkan waktunya untuk membimbing penulis untuk
melaksanakan Praktek Kerja Lapangan.
5. Direktur CV.MULIA PERDANA, selaku kontraktor yang telah menerima
penulis sehingga dapat melakukan Praktek Kerja Lapangan.
6. Orang tua dan keluarga yang telah membantu dan memberikan motivasi
dalam melaksanakan Praktek Kerja Lapangan dan menyelesaikan laporan
ini.
i
Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa melindungi Bapak, Ibu, Saudara/I yang
telah membantu penulis selama masa Praktek Kerja Lapangan dan dalam
menyelesaikan laporan ini.
Penulis Menyadari akan kekekurangan saat menulis laporan ini dan masih
jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun
diharapkan, guna penyempurnaan laporan ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.9 Teknk Pemaatan dan Pengujian Sandcone Pada Embung ................17
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.7 Daftar Kuantitas Dan Harga Pekerjaan Tubuh Embung .......................47
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
ternak. Kekurangan air inilah yang menjadi kendala bagi para peternak untuk
mengembangkan usaha ternaknya. Salah satu cara menanggulangi kekurangan air
di daerah ternak adalah dengan membangun kolam penampung air atau embung.
Sehubungan dengan peran seluruh sumber air yang ada tersebut, upaya
pemecahan permasalahan yaitu perlu dibangunnya suatu embung untuk memenuhi
kekurangan air di desa yang kurang mendapat pasokan air. Salah satu cara untuk
menanggulangi kekurangan air adalah dengan membangun kolam penampungan
air atau embung. Embung adalah kolam penampung kelebihan air hujan pada
musim hujan dan digunakan pada saat musim kemarau.
Adapun salah satu komponen penting pada embung yaitu bangunan Tubuh
Embung (Embankment). Tubuh (Embankment) embung adalah bangunan
berfungsi untuk menutup lembah atau cekungan sehingga air dapat tertahan
diudiknya atau dihulunya.
2
embung pada umumnya dan Tubuh Embung pada khususnya serta dapat
mengetahui situasi di lapangan.
1.2 Permasalahan
Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahannya adalah :
1) Kurangannya persediaan air untuk hewan ternak dan kebun pada Desa Ohaem
II yang menjadi kendala pada musim kemarau.
2) Kurangnya pasokan air untuk kebutuhan sehari-hari masyarakat Desa Ohaem II
pada musim kemarau.
3) Menurunya kualitas dan jumlah peternak di Desa Ohaem II
4) Bagaimana proses pelaksanaan pekerjaan tubuh embung di Desa Ohaem II,
Kecamatan Amfoang Selatan, Kabupaten Kupang.
1.3 Tujuan
3
2) Menghitung volume pekerjaan Pekerjaan Tubuh Embung Pada Proyek
Embung di Desa Ohaem II, Kecamatan Amfoang Selatan, Kabupaten
Kupang.
3) Agar mahasiswa mampu membandingkan ilmu yang diperoleh dibangku
perkuliahan dengan mekanisme pekerjaan di lapangan.
4
1.4.3 Pekerjaan Spillway
a) Pekerjaan Galian Termasuk Perapihan
b) Pekerjaan Pasangan Batu Kosong
c) Pekerjaan Beton 1Pc : 3Psr : 5Krl (Untuk Lantai Saluran)
d) Pekerjaan Pasangan Batu dengan Spesi 1Pc : 4Psr
e) Pekerjaan Plesteran Plesteran 1Pc : 3Psr
1.4.4 Pekerjaan Jaringan Distribusi
a) Pekerjaan Galian Tanah
b) Pekerjaan Urugan Tanah Kembali
c) Pekerjaan Pemasangan Transmisi HDPE Ø1 ¼”
d) Pekerjaan Pemasangan Pipa PVC Ø2”
e) Pekerjaan Pembuatan Bak Kontrol Ukuran 0,8 m x 0,8m x 0.45 m
(Lengkap Penutup)
f) Pemasangan Stop Kran
1.4.5 Pekerjaan Bak Ternak (2 Unit)
a) Pekerjaan Tanah dan Urugan
• Pekerjaan Galian Tanah Pondasi
• Pekerjaan Urugan Tanah Kembali
• Pekerjaan Urugan Pasir dibawah Pondasi
• Pekerjaan Urugan Pasir dibawah Lantai
• Pekerjaan Urugan Sirtu Peninggi Lantai
b) Pekerjaan Pasangan dan Plesteran
• Pekerjaan Pasangan Batu Kosong (Aanstamping)
• Pekerjaan Pasangan Pondasi Batu Karang 1Pc : 4Psr
• Pekerjaan Plesteran Pondasi 1Pc : 3Psr
• Pekerjaan Acian Dinding Tembok + Pondasi
c) Pekerjaan Beton Campuran 1Pc : 2Psr : 3Krl
• Pekerjaan Cor Dinding dan Lantai Bawah
• Beton
• Bekisting
• Pembesian
• Pekerjaan Pemasangan Dop Bak
5
1.4.6 Pekerjaan Lain-Lain
a) Pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan Peil Scale
b) Pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan Bola Pelampung
c) Pelaporan dan Dokumentasi.
Pada saat kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) dimulai, ada beberapa
item pekerjaan diatas yang sudah dikerjakan, sementara dikerjajan dan ada juga
yang belum dikerjakan, antara lain :
1) Item pekerjaan yang telah selesai dikerjakan pada saat kegian PKL
dimulai yaitu :
❖ Pekerjaan Persiapan
• Mobilisasi & Demobilisasi
• Pekerjaan jalan masuk/acces track
2) Item pekerjaan yang sedang dikerjakan pada saat kegian PKL dimulai
yaitu :
❖ Pekerjaan Tanggul dan Tampungan
• Pekerjaan pembersihan dan pengupasan
• Pekerjaan galian pondasi tubuh dan tampungan embung
• Pekerjaan timbunan tanah kembali pada tubuh termasuk
pemadatan
3) Item pekerjaan yang belum dikerjakan pada saat kegian PKL dimulai
yaitu :
❖ Pekerjaan Spillway
❖ Pekerjaan Jaringan Distribusi
❖ Pekerjaan Bak Ternak (2 Unit)
❖ Pekerjaan Lain-Lain
6
1) Metode observasi, yaitu meninjau dan mengamati secara langsung pekerjaan
yang dilaksanakan di lapangan serta melihat teknis pelaksanaan sesuai dengan
spesifikasi kerja.
2) Metode wawancara, yaitu penulis menanyakan secara langsung kepada
pengawas proyek dan pada pekerjaan mengenai data yang diperlukan.
3) Studi pustaka, penulis membaca berbagai sumber buku yang berkaitan dengan
pekerjaan embung.
7
BAB II
LANDASAN TEORI
Embung dapat dikatakan juga sebagai bentuk mini dari bendungan tetapi
bendungan mempunyai aliran air yang masuk ke dalamnya cenderung tetap
sedangkan embung hanyalah kumpulan air hujan yang mengalir menjadi satu di
suatu cekungan, embung terbentuk oleh suatu keadaan atau topografi medan yang
sangat spesifik. Ditentukan bahwa suatu embung hanya dapat menyediakan air
selama musim kemarau dengan sangat terbatas dalam waktu yang relatif
pendek.(Arifin,1999)
8
2.3 Manfaat Embung
Adapun manfaat dari keberadaan embung adalah sebagai berikut :
1) Penyediaan air bagi penduduk
Keberadaan embung dapat dijadikan cadangan ketersediaan air bagi
penduduk ketika musim kemarau telah tiba.
2) Suplay air irigasi daerah persawahan
Lahan pertanian membutuhkan air secara terus menerus. Ketersediaan air
yang melimpah menjadikan tanaman dapat suplay air dan tidak hanya
mengandalkan dari datangnya hujan.
3) Pengendalian banjir
Melalui bendungan maka laju air dapat dikendalikan sebagai upaya
pengendalian banjir di hilir bendungan.
4) Pengembangan pariwisata
Keberadaan embung sangat berpotensi dalam pengembangan pariwisata yang
berujung pada peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan kesejahteraan
masyarakat sekitar.
5) Suplay air untuk kegiatan industry
Kegiatan industri membutuhkan air baku yang relatif banyak. Oleh karena itu
dapat merangsang investor untuk mendirikan industri.
9
dipasang sebuah box stop kran yang berfungsi untuk mengatur distribusi air
embung ke bak-bak pelayanan. (Sosrodarsono, 1989)
2.5.1 Pemetaan
Pemetaan adalah proses pengukuran, perhitungan, dan
penggambaran permukaan bumi dengan menggunakan cara atau metode
tertentu sehingga didapatkan hasil berupa peta dalam bentuk vektor maupun
raster. Pada pembangunan embung, pemetaan merupakan tahapan awal
yang digunakan untuk menentukan benchmark dan as tubuh embung serta
elevasi galian dan timbunan pada kriteria perencanaan pembangunan tubuh
embung.
10
Gambar 2.1 Penentuan Benchmark
Sumber : www.google.com/benchmark
11
2.5.4 Penetapan Lokasi Quarry
Quarry merupakan lokasi yang digunakan sebagai tempat
penyimpanan tanah sementara. Tanah tersebut nantinya akan digunakan
sebagai bahan material timbunan dalam proses pembuatan embung.Dalam
proses penetapan lokasi quarry, peralatan K3 yang digunakan adalah
sarung tangan, helm, rompi, dan sepatu safety. Berikut adalah tahapan
untuk menentukan quarry, yaitu :
1) Pemilihan Tanah Untuk Quarry Timbunan
Dilakukan survei awal untuk mencari area (tempat) yang tanahnya
dapat diambil dan memenuhi syarat untuk digunakan sebagai
timbunan. Sampel tanah diambil untuk diuji berat volume keringnya
di laboratorium menggunakan tes proktor dan dipergunakan sebagai
standar acuan kepadatan di lapangan.
Jenis tanah harus sama yaitu tanah liat (clay) untuk memperoleh daya
dukung tanah yang seragam. Selain itu, agar pekerjaan tanah efektif
dalam mobilisasinya, perlu dipersiapkan akses jalan yang mudah
dilalui oleh alat berat dari quarry ke lokasi penghamparan.
12
Galian dari excavator kemudian dimuat ke dump truck yang telah
disiapkan (jumlah dump truck harus disesuaikan dengan kapasitas
excavator) dan selanjutnya tanah galian diangkut ke quarry.
13
2.5.5 Pekerjaan Pembersihan (Clearing and Grubbing)
Pekerjaan Clearing dan Grubbing merupakan pekerjaan
pembersihan lokasi proyek menggunakan alat berat seperti Dozer dan
Exavator yang mencakup, pembuangan lapisan tanah humus,
pembongkaran serta pembersihan tubuhan-tumbuhan dan puing-puing
didalam daerah kerja.
Pelaksanaan pekerjaan Clearing dan Grubbing pengupasan dan
pembuangan lapisan tanah dilakukan dengan kedalaman pengupasan
maximal 20 cm. (Arifin,1999)
14
Gambar 2.7 Pekerjaan Galian
Sumber : www.google.com/teknik.pekerjaan.galian
15
2.5.8 Pekerjaan Pemadatan
Pemadatan tanah harus dilakukan lapis demi lapis menggunakan
alat berat dengan cara dan ketentuan seperti diuraikan berikut ini.
A. Tata cara pemadatan tanah berkohesi (lempung)
Tata cara pemadatan tanah berkohesi (lempung) meliputi beberapa
langkah, yaitu :
1) Bersihkan tempat penambangan bahan urugan (borrow area) dari bahan
organik, dengan mengupas permukaannya.
2) Gali dan kemudian angkutlah bahan urugan ke tempat tubuh embung
dan tumpahkan diatas tanah yang telah dipadatkan terlebih dahulu.
3) Hamparkan tanah bahan urugan menjadi rata (lapisan) dengan ketebalan
30 cm diatas lapisan tanah yang telah dipadatkan terlebih dahulu.
4) Siram lapisan tanah dengan air secukupnya, bila keadaan terlalu kering,
sedemikian sehinnga tanah tersebut dapat dikepal dengan tangan tanpa
terurai (berarti terlalu kering) dan juga tidak terlalu lunak (berarti terlalu
basah).
5) Gilas lapisan tanah dengan alat pemadat yang sesuai sehingga tebalnya
berkurang dari 30 cm sampai kira-kira 20 cm yang dapat dicapai sesui
dengan jumlah lintasa yang telah ditetapkan kira-kira 9 kali lintasan.
6) Ulangi pekerjaan yang sama sehingga urugan mencapai elevasi yang
dikehendaki.
Apabila tempat pemadatannya cukup luas, misalnya pada tubuh embung
dapat digunakan vibro roller. Apabila tempat pemadatannya sempit,
misalnya diparitan dapat digunakan stamper.
16
3) Alat pemadatan tanah lempung tidak boleh melintasi urukan tanah tak
berkohesi agar urugan tidak terkotori tanah lempung.
17
4) Bahan jaringan pipa yang digunakan umumnya berdiameter seragam dari inlet
pipe (pipa transmisi) hingga outlet pipe di bak-bak pelayanan.
18
2.8.1 Angka Biaya Kasar
19
Didapat dari harga satuan bahan dan harga satuan upah berdasarkan
perhitungan analisa (BOW)
20
b) Tahapan Perhitungan Anggaran Biaya
Perhitungan anggaran terperinci dilakukan dengan cara
menghitung volume dan harga-harga dari seluruh pekerjaan yang harus
dilaksanakan, agar nilai bangunan dapat dipertanggung jawabkan secara
benar dan optimal. Cara penghitungan yang benar adalah dengan
menyusun semua komponen pekerjaan mulai dari tahapan awal
pembangunan (Pekerjaan persiapan) sampai dengan tahapan penyelesaian
pekerjaan (Pekerjaan Finishing), contoh:
• Pekerjaan Persiapan terdiri dari: pembersihan lahan, cut and fill,
pagar pengaman, mobilisasi dan demobilisasi.
• Pekerjaan Sipil, terdiri dari pondasi, sloof, kolom, dinding dan
rangka penutup atap.
• Pekerjaan finishing, terdiri dari lantai, dinding, plafond dan
penutup atap.
• Pekerjaan Instalasi Mekanikal, Elektrikan dan Plumbing, terdiri
dari jaringan listrik, telepon, tata suara, tata udara, air bersih dan
air kotor.
• Pekerjan luar/halaman, terdiri dari perkerasan jalan, jalan setapak,
pagar halaman dan taman.
21
panjang bahan yang dipakai (m1) dikalikan dengan harga satuan
material perm1 (@ Rp/m1)
• Komponen material besar seperti daun pintu, jendela dan peralatan
dilakukan dengan menghitung jumlah material yang dipakai (unit)
dikalikan dengan harga satuan material per-unitnya (@ Rp/unit),
bisa juga dengan perhitungan volume secara detail, yaitu : kusen
(m3), daun pintu (m2), kaca (m2), daun jendela (m2),
perlengkapan lainnya (bh). termasuk finishing.
• Komponen material yang sulit dihitung tetapi harus dikerjaan
dilakukan dengan menentukan status lumpsum (ls), artinya untuk
pekerjaan itu nilai besaran ditentukan berdasarkan cakupan
pekerjaan harus dikerjakan sesuai dengan yang dikekendaki oleh
perancang, biasanya komponen ini tidak ada harga satuannya tetapi
langsung menyebutkan nilai total dari komponen pekerjaan
tersebut.
• Usahakanlah untuk menghitung secara detail karena akan lebih
akurat dan cenderung hemat.
22
BAB III
TINJAUAN PELAKSANAAN
Lokasi Proyek
Desa Ohaem II
Kota Kabupaten
Kupang
23
3.1.2 Data Umum Proyek
Data Umum Proyek Pembangunan Embung di Desa Ohaem II
Kecamatan Amfoang Selatan Kabupaten Kupang, adalah sebagai berikut :
24
b) Pekerjaan jalan masuk/acces track
Pekerjaan ini dilakukan untuk membuka akses masuk menuju lokasi
proyek dengan menggunakan alat berat.
25
3) Pekerjaan Spillway
Pekerjaan Spillway merupakan pekerjaan pembuatan salah satu
komponen embung yang berfungsi mencegah banjir pada embung. Adapun
beberapa tahapan dalam pekerjaan Spillway pada proyek Pembagunan
Embung di Desa Ohaem II Kecamatan Amfoang Selatan, Kabupaten
Kupang yaitu :
26
Setiap batu harus mempunyai berat antara 6 kg – 25 kg, batu yang lebih
kecil dapat dipakai atas persetujuan Direksi.
6) Pekerjaan Lain-Lain
Pekerjaan ini merupakan pekerjaan pelengkap dari suatu proyek, seperti
pengadaan barang dan dokumentasi dokumentasi proyek, seperti :
a) Pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan Peil Scale
b) Pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan Bola Pelampung
c) Pelaporan dan Dokumentasi.
27
3.2 Manajemen Proyek
Sebuah proyek dapat didefenisikan sebagai, suatu usaha dalam jangka
waktu yang ditentukan dengan sasaran yang jelas yaitu mencapai hasil yang
dirumuskan pada waktu awal pembangunan proyek akan dimulai. Dengan demikian
Manajemen Proyek adalah semua perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan
koordinasi suatu proyek dari awal (gagasan) hingga berakhirnya proyek untuk
menjamin pelaksanaan proyek secara tepat waktu, tepat biaya, dan tepat mutu
(Ervianto 2002).
Sasaran-sasaran utama dalam Manajemen Proyek dapat dikategorikan sebagai
berikut (Nugraha dkk, 1985):
a) Pengembangan dan penyelesaian sebuah proyek sesuai dengan jangka
waktu yang telah ditetapkan dan kualitas bangunan proyek harus sesuai
dengan spesifikasi teknis yang telah dirumuskan.
b) Keuntungan bagi kontraktor sebab dapat mengembangkan reputasi
kualitas pekerjaannya (Workmanship) serta mempertahankannya.
c) Menciptakan organisasi di kantor pusat maupun di lapangan yang
menjamin beroperasinya pekerjaan proyek secara kelompok (team
work).
d) Terciptanya pendelegasian wewenang dan tugas yang seimbang sampai
kepada laporan manajemen yang paling bawah sehingga proses
pengambilan keputusan menjadi lebih efektif.
e) Menciptakan iklim kerja yang mendukung baik dari segi sarana, kondisi
kerja, keselamatan kerja dan komunikasi timbal balik yang terbuka
antara atasan dan bawahan.
f) Menjaga keselarasan hubungan antara sesamanya sehingga orang yang
bekerja akan didorong untuk memberikan yang terbaik dari kemampuan
dan keahlian mereka.
28
1) Pemilik proyek (Dinas Pertanian Kabupaten Kupang)
Pemilik proyek adalah orang yang memberi tugas atau pihak
menginginkan fasilitas proyek sekaligus menanggung pembiayaan proyek
akan didirikan.
Tugas dan kewajiban pemilik proyek :
a) Mengarahkan dan mengkoordinasikan setiap kegiatan yang
dipercayakan kepadanya, memberi saran dan pendapat yang bersifat
teknis dalam pelaksanaan pekerjaan, menetapkan kontraktor/sub
kontraktor dan konsultan supervise.
b) Mengabil langkah-langkah atau tindakan dalam rangka kelancaran dan
kemampuan kerja proyek.
c) Menandatangani kontrak atau sub kontrak sesuai dengan wewenang yang
ada.
d) Menyediakan dana dan kemudian membayar kepada pihak penyedia jasa
sejumlah biaya yang diperlukan untuk mewujudkan sebuah bangunan.
e) Ikut mengawasi jalannya pelaksanaan pekerjaan yang direncanakan
dengan cara menempatkan atau menunjuk suatu badan atau orang untuk
bertindak atas nama pemilik proyek.
f) Mengesahkan perubahan dalam pekerjaan (bila terjadi).
g) Menyediakan lahan untuk tempat pelaksanaan pekerjaan.
29
b) Memberikan usulan serta pertimbangan kepada pengguna jasa dan pihak
kontraktor tentang pelaksanaan pekerjaan.
c) Memberikan jawaban dan penjelasan kepada kontraktor tentang hal-hal
yang kurang jelas dalam gambar rencana, rencana kerja dan syarat-
syarat.
d) Membuat gambar revisi bila terjadi perubahan rencana.
e) Menghadiri rapat koordinasi pengelolaan proyek.
30
j) Menyiapkan dan menghitung adanya kemungkinan pekerjaan tambahan
atau kurang.
31
3.2.2 Hubungan Kerja Pihak-Pihak Dalam Proyek
Secara umum hubungan kontraktual dan fungsional para pihak yang
terlibat dalam suatu proyek digambarkan melalui sebuah skema hubungan
kerja sebagai berikut:
PEMILIK PROYEK
KONSULTAN
KONTRAKTOR
PERENCANA PENGAWAS
Keterangan :
: Garis Kordinasi/Fungsional
: Garis Kontraktual
Hubungan tiga pihak yang terjadi antara pemilik proyek, konsultan, dan
kontraktor diatur sebagai berikut :
a) Hubungan Konsutan dengan Pemilik Proyek
Ikatan berdasarkan kontrak.Konsultan memberikan layananan
konsultasi dimana produk yang dihasilkan berupa gambar-gambar
rencana, peraturan dan syarat-syarat, sedangkan pemilik proyek
memberikan biaya, jasa atau konsultasi yang diberikan oleh konsultan.
b) Hubungan Kontraktor dengan Pemilik Proyek
Ikatan berdasarkan kontrak.Kontraktor memberikan layanan
jasa profesionalnya berupa bangunan sebagai realisasi dari keinginan
pemilik proyek yang dituangkan dalam gambar rencana, peraturan,
syarat-syarat oleh konsultan, sedangkan pemilik proyek memberikan
biaya jasa profesional kontraktor.
32
c) Hubungan Konsultan dengan Kontraktor
Ikatan berdasarkan hubungan kerja yaitu sebagai “partner”
dimana keduanya sama-sama mendapatkan pekerjaan dari pemilik
proyek dan bekerja sama dalam pelaksanaan proyek tersebut sesuai
ketentuan yang telah disepakati bersama.
Berikut ini adalah uraian tugas dan tanggung jawab sesuai dengan jabatan :
1) Kepala proyek
a) Menyusun kebutuhan biaya, peralatan, bahan dan tenaga kerja, untuk
pelaksanaan pekerjaan.
33
b) Menyutujui, mengontrol kemajuan pelaksanaan pekerjaan dan tanggung
jawab atas seluruh pelaksanaan fisik.
c) Bertanggung jawab kepada direktur atas tugas yang diserahkan
kepadanya.
d) Merencanakan mutu kontrak dan berkoordinasi dengan direksi pekerjaan
tentang hal-hal yang perlu direvisi atas penyesuian dilapangan.
2) Pelaksana
a) Atas nama direktur untuk berkoordinasi dengan pihak proyek dan pihak
lain atas pelaksanaan pekerjaan tersebut diatas.
b) Mengatur pembagian tugas sesuai struktur organisasi lapangan
c) Mengkoordinasi tenaga kerja (pekerja, mandor, tukang, kepala tukang).
d) Bertanggung jawab atas prestasi pekerjaan harian
e) Mengawasi secara langsung atas mutu kerja dan mutu bahan yang
digunakan.
f) Berkoordinasi dengan operator dan mekanik atas pelaksanaan pekerjaan
yang menggunakan alat berat.
g) Mengukur/membuat gambar awal sesuai rencana rencana pelaksanaan
pekerjaan.
h) Mengukur / membuat gambar akhir pelaksanaan pekerjaan.
i) Membuat laporan pelaksanaan pekerjaan.
j) Bertanggung jawab penuh kepada kepala proyek.
3) Quality control
a) Berkoordinasi dan bertanggung jawab kepada pelaksana terhadap
kualitas pekerjaan.
b) Bertanggung jawab dilapangan atas bahan material yang dipakai
dilapngan agar sesuai dengan spesifikasi teknnik.
c) Menentukan pengawasan terhadap pemakaia material dilpangan dari
pengambilan sample di quary pengetesan dilaboratorium sampai dengan
pengetesan hasil pekerjaan yang dihasilkan dilapangan.
34
d) Dalam menjalanlan tugas-tugasnya quality control selalu melakukan
koordinasi dengan pelaksana dan bertanggung jawab langsung seta
tunduk pad perintah yang diberikan kepadanya.
4) Juru ukur
a) Melakukan pengukuran elevasi lapangan mulai dari pengambilan elevasi
awal (0%).
b) Menganalisa data hasil pengukuran.
c) Membuat titik-titik dilangan.
d) Membuat peta situasi.
e) Melaksanakan kontrol elevasi rencana dengan melakukan
pengukuranpeil akhir (100%).
5) Logistik
a) Berkoordinasi dengan pelaksana lapangan agar pembiayaan yang
dibutuhkan dalam mensuplai baha / material tidak mengalami
kemacetan.
b) Mengawasi dan merencanakan atas pembiayaan / pembayaran upah
tenaga kerja, bahan maupun peralatan yang dibutuhkan dalam
penyelesaian pekerjaan.
c) Bertanggung jawab kepada pelaksana atas penggunaan peralatan
dilpangan.
d) Mengawasi pemakaian bahan agar selalu ada di lapangan dan dapat
terpenuhi kebutuhan sesuai waktu, volume, dan tepat mutu sesuai
spesifikasi.
e) Membuat laporan pemakaian bahan, alat dan tenaga.
6) Administrasi / keuangan
a) Mengadakan pengawasan terhadap pembiayaan / pembayaran yang akan
dibiayai.
b) Bertanggumg jawab kepada pelaksana.
35
c) Berkoordinasi dengan pengawas lapangan agar menempati personil
dilapngan sesuai dengan keahliannya masing-masing, sehingga dalam
penyelesaian pekerjaan tidak menyimpang dari ketentuan- ketentuan
spesifik tenik.
d) Berkoordinasi dengan pelaksana lapangan agar pembiayaan yang
dibutuhkan untuk mensuplai bahan / material tidak mengalami
kemacetan.
e) Mengawasi dan merencanakan atas pembiayaan / pembayaran upah
tenaga kerja, bahan maupun peralatan yang dibutuhkan dalam
penyelesaian pekerjaan.
36
Tabel 3.1 Rekapitulasi Daftar Kuantitas dan Harga
37
Tabel 3.2 Daftar Kuantitas Dan Harga
HARGA
JUMLAH HARGA
NO URAIAN PEKERJAAN SAT VOL. SATUAN
(RP)
(RP)
A PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Mobilisasi/demobilisasi Ls 1.00 31,450,000.00 31,450,000.00
2 Pek. Jalan Masuk / Acces Track Ls 1.00 2,000,000.00 2,000,000.00
JUMLAH A 33,450,000.00
B PEKERJAAN TANGGUL TAMPUNGAN
1 Pek. Pembersihan dan Pengupasan m² 600.00 7,682.97 4,609,782.00
2 Pek. Galian Pondasi Tanggul dan Tampungan Embung Termasuk Perapihan m³ 987.30 55,691.37 54,984,089.60
3 Pek. Timbunan Tanah Kembali Pada Tanggul Termasuk Pemadatan m³ 587.00 59,729.59 35,061,269.33
JUMLAH B 94,655,140.93
C PEKERJAAN SPILLWAY
1 Pek. Galian Termasuk Perapihan m³ 81.38 55,691.37 4,532,163.69
2 Pek. Pasangan Batu Kosong m³ 10.85 89,975.25 976,231.46
3 Pek. Beton Campuran 1 Pc : 3 Psr : 5 Krl (untuk lantai saluran) m³ 4.80 608,784.33 2,922,164.78
4 Pek. Pasangan Batu dengan Spesi 1 pc : 4 psr. m³ 8.37 641,791.97 5,371,798.79
5 Pek. Plesteran Dengan Spesi 1 pc : 3 psr. m² 31.50 42,864.72 1,350,238.68
JUMLAH C 15,152,597.41
D PEKERJAAN JARINGAN DISTRIBUSI
1 Pek. Galian Tanah m³ 0.50 41,989.97 20,994.99
2 Pek. Urugan Tanah Kembali m³ 0.30 20,916.42 6,274.93
3 Pek. Pemasangan Pipa Transmisi HDPE Ø 1¼" m 150.00 33,766.65 5,064,997.50
4 Pek. Pemasangan Pipa PVC Ø 2" m 16.00 51,075.27 817,204.32
5 Pembuatan Bak Kontrol Ukuran 0,8 m x 0,8 m x 0,45 m (Lengkap Penutup) Unit 1.00 760,000.00 760,000.00
6 Pemasangan Stop Kran Buah 1.00 250,000.00 250,000.00
JUMLAH D 6,919,471.73
E PEKERJAAN BAK TERNAK (2 UNIT)
1 Pek. Tanah Dan Urugan
- Pek. Galian Tanah Pondasi m³ 5.82 41,989.97 244,381.63
- Pek. Urugan Tanah Kembali m³ 1.46 20,916.42 30,537.97
- Pek. Urugan Pasir Dibawah Pondasi m³ 0.44 81,608.03 35,907.53
- Pek. Urugan Pasir Dibawah Lantai m³ 0.90 81,608.03 73,447.23
- Pek. Urugan Sirtu Peninggian Lantai m³ 0.90 65,108.03 58,597.23
2 Pek. Pasangan Dan Plesteran
- Pek. Pasangan Batu Kosong (Aanstamping) m³ 1.31 89,975.25 117,867.58
- Pek. Pasangan Pondasi Batu Karang 1 Pc : 4 Psr m³ 2.61 641,791.97 1,675,077.04
- Pek. Plesteran Pondasi 1 Pc : 3 Psr m² 1.86 42,864.72 79,728.38
- Pek. Acian Dinding Tembok + Pondasi m² 2.86 35,480.35 101,473.80
3 Pek. B eton Camp. 1pc : 2 psr : 3krl
Pek. Cor dinding dan lantai bak
- Beton m³ 1.20 773,413.97 928,096.76
- Bekisting m² 9.92 134,010.43 1,329,383.47
- Pembesian Kg 65.89 18,874.62 1,243,648.71
- Pek. Pemasangan Dop Bak Bh 1.00 26,000.00 26,000.00
JUMLAH HARGA 1 UNIT BAK 5,944,147.33
JUMLAH E 11,888,294.65
F PEKERJAAN LAIN - LAIN
1 Pek. Pengadaan & Pemasangan Peil Scale Ls 1.00 600,000.00 600,000.00
2 Pek. Pengadaan & Pemasangan Bola Pelampung Ls 1.00 400,000.00 400,000.00
3 Pelaporan & Dokumentasi Ls 1.00 1,500,000.00 1,500,000.00
JUMLAH F 2,500,000.00
38
3.3 Tinjauan Khusus
Proyek Pembangunan Embung di Desa Ohaem II Kecamatan Amfoang
Selatan, Kabupaten Kupang merupakan salah satu proyek yang diadakan oleh Dinas
Pertanian Kabupaten Kupang dengan nilai kontrak sebesar Rp. 181.000.000,00-
yang berasal dari Dana Alokasi Khusu (DAK). Dalam proyek ini yang bertindak
sebagai kontraktor pelaksana adalah CV. Mulia Perdana, dan pekerjaan yang
ditinjau oleh penulis adalah Pekerjaan Tubuh Embung (Embakment) yang
meliputi :
3.3.1 Pekerjaan Pembersihan Dan Pengupasan (Clearing & Grubbing)
Pekerjaan ini merupakan pekerjaan pembersihan seluruh area proyek
seluas 600 m² dari material yang dapat menghambat pelaksanaan proyek dan
pengupasan muka tanah dengan kedalaman maksimal 20 cm dengan
menggunakan alat berat berupa Hydraulic Exavator.
Berikut adalah metode pelaksanaan dan perhitungan volume pekerjaan
clearing & grubbing :
a) Peralatam yang digunakan :
• Hydraulic Excavator
• Dump Truk
b) Tenaga Kerja :
• Operator Alat Berat
• Pembantu Operator
• Sopir
c) Cara pelaksanaan
• Pekerjan dimulai dengan menggunakan alat bantu guna
pembersihan awal berupa rumput atau semak-semak dan alat
berat Buldozer guna merobohkan, meratakan, dan menggusur
tanaman atau pohon yang dibersihkan dalam lokasi.
• Setelah itu excavator untuk mengangkut dan membuang ke
dalam truck.
• Dump Truck membuang ke tempat pembuangan atau lokasi
quarry
39
Gambar 3.4 Pekerjaaan Clearing & Grubbing Menggunakan Excavator
Sumber : Dokumentasi
40
• Kemudian Hydraulic Excavator merubuhkan dan meratakan
hasil penggalian, kemudian hasil galian dimuat ke Dump Truck.
• Truck membuang hasil galian ke tempat lokasi pembuangan.
41
b) Tenaga Kerja :
• Operator Alat Berat
• Pembantu Operator
• Sopir
c) Cara pelaksanaan
• Diawali dengan tanah galian diambil dari tempan penyimpanan
tanah sementara (quarry) dan dituang ke dalam truck.
• Tanah tersebut diangkut menuju lokasi penimbunan tanah
• Kemdian dengan menggunakan alat berat Excavator untuk
menggusur, menghampar, meratakan, dan merapikhkan.
• Setelah itu dilakukan proses penyiraman dengan air kemudian
dipadatkan dengan menggunakan Excavator dengan vibrator.
• Untuk proses pemadatan tanah dilakukan dengan beberpa
lapisan tanah dengan ketebalan lapisan tanah timbunan 1,00 m
• Untuk setiap lapisan pemadatan tanah selalu silakukan
pengujian sandcone.
42
Gambar 3.7 Proses Pemadatan Timbunan Tanah Menggunakan Vibro Roller
Sumber : Dokumentasi
No. Jenis Pekerjaan & Sket Gambar Dimensi Luas Volume Total
1 Pekerjaan Pembersihan Lokasi P = 30 m' L= p xl
l = 20 m' = 30 m' x 20 m'
= 600 m²
600 m²
57,75 m³
43
3 Pekerjaan Timbunan Tanah Pondasi Embung a = 3 m' L = (a + b)/2 x t V= P xL
b = 2.50 m' L = (3 m + 2.50 m)/2 x 1 m V = 2.75 m² x 21 m
t = 1 m' L = 2,75 m² V = 57,75 m³
P = 21 m'
57,75 m³
1.155 m³
44
3.5.1 Daftar Harga Upah dan Peralatan
Berikut daftar harga upah dan peralatan yang digunakan pada pada
proyek Pembangunan Embung di Desa Ohaem II Kecamatan Amfoang
Selatan Kabupaten Kupang :
Harga Satuan
No. Uraian Satuan
(Rp)
I Upah Pekerja
1 Mandor Oh 87.000,00
2 Operator Oh 150.000,00
3 Pembantu Operator Oh 57.000,00
II Peralatan
Hydraulic Excavator /Jam 723.689,90
Dump Truk /Jam 325.577,71
Vibro Roller /Jam 501.235,75
Alat Bantu Ls 1.000,00
Sumber : Dokument Kontrak CV. Mulia Perdanan
45
Berikut Analisa Harga Satuan Pekerjaan yang digunakan pada pada proyek
Pembangunan Embung di Desa Ohaem II Kecamatan Amfoang Selatan
Kabupaten Kupang :
1 UPAH
Operator Org/Hari 0.003 150,375.00 451.13
Pekerja Org/Hari 0.012 57,142.50 697.14
2 ALAT
Hidraulik Excavator Jam 0.0043 723,689.90 3,111.87
Dump truck Jam 0.0076 325,577.71 2,474.39
Alat bantu Ls 0.2500 1,000.00 250.00
JUMLAH 6,984.52
BIAYA UMUM DAN KEUNTUNGAN 10% 698.45
TOTAL 7,682.97
1 UPAH
Operator Org/Hari 0.068 150,375.00 10,150.31
Pekerja Org/Hari 0.007 57,142.50 385.71
2 ALAT
Hidraulik Excavator Jam 0.034 723,689.90 24,605.46
Dump truck Jam 0.0468 325,577.71 15,237.04
Alat bantu Ls 0.250 1,000.00 250.00
JUMLAH 50,628.52
BIAYA UMUM DAN KEUNTUNGAN 10% 5,062.85
TOTAL 55,691.37
46
PEKERJAAN : 1 M3 Pekerjaan Timbunan Tanah Kembali Termasuk Pemadatan
HARGA SATUAN : Rp. 59,729.59
1 UPAH
Operator Org/Hari 0.007 150,375.00 1,052.63
Pekerja Org/Hari 0.070 57,142.50 3,999.98
2 ALAT
Hidraulik Excavator Jam 0.0400 723,689.90 28,947.60
Vibrator Roller Jam 0.0400 501,235.75 20,049.43
Alat bantu Ls 0.2500 1,000.00 250.00
JUMLAH 54,299.63
BIAYA UMUM DAN KEUNTUNGAN 10% 5,429.96
TOTAL 59,729.59
Sumber : Dokumen Kontrak CV. Mulia Perdana
Dari hasil Tinjauan selama PKL pada proyek Pembangunan Embung di Desa
Ohaem II Kecamatan Amfoang Selatan Kabupaten Kupang , pada item pekerjaan
Tubuh Embung (Embakment) terhitung dari tanggal 28 September 2017 hingga 06
Oktober 2017 dengan total biaya sebesar Rp. 80.263,018.95 yang terdiri dari
Pekerjaan pembersihan dan pengupasan, Pekerjaan galian tanah pondasi tubuh
embung, dan Pekerjaan timbunan tanah pondasi termasuk pemadatan.
47
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Setelah melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) pada Proyek
Pembangunan Embung do Desa Ohaem II Kecamatan Amfoang Selatan,
Kabupaten Kupang, terhitung dari tanggal 28 Agustus 2017 sampai dengan tanggal
06 Oktober 2017 dengan tinjauan khusus pada item pekerjaan Tubuh Embung
(Embakment), maka penulis menggambil kesimpulan :
Dari hasil Tinjauan selama PKL pada proyek Pembangunan Embung di Desa
Ohaem II Kecamatan Amfoang Selatan Kabupaten Kupang , pada item pekerjaan
Tubuh Embung (Embakment) terhitung dari tanggal 28 September 2017 hingga 06
Oktober 2017 dengan total biaya sebesar Rp. 80.263,018.95 yang terdiri dari
Pekerjaan pembersihan dan pengupasan, Pekerjaan galian tanah pondasi tubuh
embung, dan Pekerjaan timbunan tanah pondasi termasuk pemadatan.
4.2 Saran
Setelah Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini dilakukan penulis menyarankan
beberapa hal ketika sedang melaksanakan kegiatan PKL :
a) Pada saat melaksanakan kegiatan PKL mahasiswa harus lebih teliti pada
proses pelaksanaaan pekerjaan yang dilakukan dilapangan.
b) Pada saat melaksanakan kegiatan PKL mahasiswa disarankan membuat
laporan harian atau catatan-catatan yang berisi data-data atau rangkaian
kegiatan yang dilaksanakan setiap hari di lokasi proyek, data-data tersebut
akan berguna memudahkan mahasiswa dalam pembuatan laporan Praktek
Kerja Lapangan.
48
DAFTAR PUSTAKA
HARI/TANGGAL URAIAN PEKERJAAN BAHAN JML SAT TENAGA KERJA JML SAT PERALATAN JML SAT VOLUME PEKERJAAN SAT SKETSA GAMBAR KETERANGAN
A.PEKERJAAN CLEARING & GRUBING
Pek. Clearing - - - Mandor 1 Oh Exavator (Back Hoe) 1 Unit 70 m² Pekerjaan Mulai 11:30 Wita
Operator Alat Berat 1 Oh Dump Truck 1 Unit Pekerjaan Selesai 18:00 Wita
Sopir 1 Oh
Senin, 28 Agustus 2017 Pemb. Operator/Sopir 1 Oh
Pek. Clearing - - - Mandor 1 Oh Exavator (Back Hoe) 1 Unit 230 m² Pekerjaan Mulai 08:00 Wita
Operator Alat Berat 1 Oh Dump Truck 1 Unit Pekerjaan Selesai 18:00 Wita
Sopir 1 Oh
Selasa, 29 Agustus 2017 Pemb. Operator/Sopir 1 Oh
Pek. Grubing - - - Mandor 1 Oh Exavator (Back Hoe) 1 Unit 60 m² Pekerjaan Mulai 08:00 Wita
Operator Alat Berat 1 Oh Pekerjaan Selesai 18:00 Wita
Pemb. Operator/Sopir 1 Oh
Kamis, 31 Agustus 2017
Pek. Grubing - - - Mandor 1 Oh Exavator (Back Hoe) 1 Unit 90 m² Pekerjaan Mulai 08:00 Wita
Operator Alat Berat 1 Oh Pekerjaan Selesai 18:00 Wita
Pemb. Operator/Sopir 1 Oh
Jum'at, 1 September 2017
Pek. Grubing - - - Mandor 1 Oh Exavator (Back Hoe) 1 Unit 75 m² Pekerjaan Mulai 08:00 Wita
Operator Alat Berat 1 Oh Pekerjaan Selesai 18:00 Wita
Pemb. Operator/Sopir 1 Oh
Sabtu, 2 September 2017
- - - - - - - - - - - - - Hari Libur
Mnggu, 3 September 2017
Pek. Grubing - - - Mandor 1 Oh Exavator (Back Hoe) 1 Unit 75 m² Pekerjaan Mulai 08:00 Wita
Operator Alat Berat 1 Oh Pekerjaan Selesai 18:00 Wita
Pemb. Operator/Sopir 1 Oh
Senin, 4 September 2017
Pek. Galian Cut Of Tranch - - - Mandor 1 Oh Exavator (Back Hoe) 1 Unit 182 m³ Pekerjaan Mulai 08:00 Wita
Operator Alat Berat 1 Oh Pekerjaan Selesai 18:00 Wita
Pemb. Operator/Sopir 1 Oh
Rabu, 6 September 2017
Pek. Galian Cut Of Tranch - - - Mandor 1 Oh Exavator (Back Hoe) 1 Unit 100 m³ Pekerjaan Mulai 08:00 Wita
Operator Alat Berat 1 Oh Pekerjaan Selesai 18:00 Wita
Pemb. Operator/Sopir 1 Oh
Kamis, 7 September 2017
Pek. Galian Cut Of Tranch - - - Mandor 1 Oh Exavator (Back Hoe) 1 Unit 132 m³ Pekerjaan Mulai 08:00 Wita
Operator Alat Berat 1 Oh Pekerjaan Selesai 18:00 Wita
Pemb. Operator/Sopir 1 Oh
Jum'at, 8 September 2017
Pek. Galian Cut Of Tranch - - - Mandor 1 Oh Exavator (Back Hoe) 1 Unit 150 m³ Pekerjaan Mulai 08:00 Wita
Operator Alat Berat 1 Oh Pekerjaan Selesai 18:00 Wita
Pemb. Operator/Sopir 1 Oh
Sabtu, 9 September 2017
- - - - - - - - - - - - - Hari Libur
Mnggu, 10 September 2017
Pek. Galian Cut Of Tranch - - - Mandor 1 Oh Exavator (Back Hoe) 1 Unit 150 m³ Pekerjaan Mulai 08:00 Wita
Operator Alat Berat 1 Oh Pekerjaan Selesai 18:00 Wita
Pemb. Operator/Sopir 1 Oh
Senin, 11 September 2017
Pek. Galian Cut Of Tranch - - - Mandor 1 Oh Exavator (Back Hoe) 1 Unit 132 m³ Pekerjaan Mulai 08:00 Wita
Operator Alat Berat 1 Oh Pekerjaan Selesai 18:00 Wita
Pemb. Operator/Sopir 1 Oh
Selasa, 12 September 2017
Pek. Timbunan Tanah Kedap Air - - - Mandor 1 Oh Exavator (Back Hoe) 1 Unit 70 m³ Pekerjaan Mulai 08:00 Wita
Untuk Tubuh Embung Operator Alat Berat 2 Oh Truck Tangki Air 1 Unit Pekerjaan Selesai 18:00 Wita
Pemb. Operator/Sopir 2 Oh Vibro Roller 1 Unit
Sopir 1 Oh
Pek. Pemadatan dan Perapihan Air 10.000 Ltr
Kamis, 14 September 2017
Pek. Timbunan Tanah Kedap Air - - - Mandor 1 Oh Exavator (Back Hoe) 1 Unit 93 m³ Pekerjaan Mulai 08:00 Wita
Untuk Tubuh Embung Operator Alat Berat 2 Oh Truck Tangki Air 1 Unit Pekerjaan Selesai 18:00 Wita
Pemb. Operator/Sopir 2 Oh Vibro Roller 1 Unit
Sopir 1 Oh
Pek. Pemadatan dan Perapihan Air 10.000 Ltr
Jum'at, 15 September 2017
Pek. Timbunan Tanah Kedap Air - - - Mandor 1 Oh Exavator (Back Hoe) 1 Unit 75 m³ Pekerjaan Mulai 08:00 Wita
Untuk Tubuh Embung Operator Alat Berat 2 Oh Truck Tangki Air 1 Unit Pekerjaan Selesai 18:00 Wita
Pemb. Operator/Sopir 2 Oh Vibro Roller 1 Unit
Sopir 1 Oh
Sabtu, 16 September 2017
Pek. Pemadatan dan Perapihan Air 10.000 Ltr
- - - - - - - - - - - - - Hari Libur
Mnggu, 17 September 2017
Pek. Timbunan Tanah Kedap Air - - - Mandor 1 Oh Exavator (Back Hoe) 1 Unit 152 m³ Pekerjaan Mulai 08:00 Wita
Untuk Tubuh Embung Operator Alat Berat 2 Oh Truck Tangki Air 1 Unit Pekerjaan Selesai 18:00 Wita
Pemb. Operator/Sopir 2 Oh Vibro Roller 1 Unit
Sopir 1 Oh
Senin, 18 September 2017
Pek. Pemadatan dan Perapihan Air 10.000 Ltr
Pek. Timbunan Tanah Kedap Air - - - Mandor 1 Oh Exavator (Back Hoe) 1 Unit 60 m³ Pekerjaan Mulai 08:00 Wita
Untuk Tubuh Embung Operator Alat Berat 2 Oh Truck Tangki Air 1 Unit Pekerjaan Selesai 18:00 Wita
Pemb. Operator/Sopir 2 Oh Vibro Roller 1 Unit
Sopir 1 Oh
Selasa, 19 September 2017
Pek. Pemadatan dan Perapihan Air 10.000 Ltr
Pek. Timbunan Tanah Kedap Air - - - Mandor 1 Oh Exavator (Back Hoe) 1 Unit 40 m³ Pekerjaan Mulai 08:00 Wita
Untuk Tubuh Embung Operator Alat Berat 2 Oh Truck Tangki Air 1 Unit Pekerjaan Selesai 18:00 Wita
Senin, 20 September 2017 Pemb. Operator/Sopir 2 Oh Vibro Roller 1 Unit
Sopir 1 Oh
Pek. Pemadatan dan Perapihan Air 10.000 Ltr
TOTAL VOLUME PEKERJAAN TIMBUNAN TANAH KEDAP AIR & PEMADATAN UNTUK TUBUH EMBUNG 588 m³