PENDAHULUAN
yang dilakukan oleh pejabat publik atau badan publik, sesuai dengan Undang-
undang No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP) yang
yang mengandung nilai dan pesan, baik data, fakta maupun penjelasannya yang
dapat dilihat, didengar, dan dibaca yang disajikan dalam berbagai kemasan dan
1
2
badan lain yang fungsi dan tugas pokoknya berkaitan dengan penyelenggaraan
pendapatan dan belanja negara (APBN) atau anggaran pendapatan dan belanja
daerah (APBD), dan organisasi non pemerintah sepanjang sebagian atau seluruh
dananya bersumber dari APBN atau APBD, sumbangan masyarakat, atau luar
negeri.
Informasi publik merupakan hak warga negara yang telah dijamin oleh
dalam pasal 28 F yang berbunyi: Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan
Keterbukaan dan transparansi informasi pada badan publik diatur dalam Undang-
merupakan salah satu ciri penting negara demokratis yang menjunjung tinggi
berperan aktif ikut mendorong terwujudnya badan publik yang baik, (sumber:
http://www.selectednews.com).
mengelola informasi agar lebih bekembang dan berguna bagi banyak orang,
pemerintah dan masyarakat perlu menjadi mitra untuk bekerja sama dalam
berlaku. Badan publik lebih memiliki ruang lingkup yang lebih luas dalam
kepentingan dirinya dan orang lain. Informasi yang tersampaikan oleh sebuah
badan publik sudah pasti memiliki relevansi yang tinggi sehingga informasi
tersebut dapat memberikan efek yang lebih tinggi bagi masyarakat, begitu pula
dikirim, dan/atau diterima oleh suatu badan publik yang berkaitan dengan
Publik (KIP).
dibentuk sistem untuk memisahkan dan memilah informasi publik yang dapat
terkait infrastruktur, baik berupa teknologi informasi, sumber daya manusia dan
sistem.
informasi-informasi apa saja yang wajib dibuka kepada publik dan informasi apa
saja yang tidak bisa di akses dalam periode tertentu, secara teoritis Undang-
jurnalis, peneliti dan masyarakat awam yang selama ini selalu menghadapi
tuntutan atas rahasia negara, rahasia badan publik atau rahasia jabatan ketika
Publik telah disahkan pada tanggal 30 April 2008, dalam pembuatan Undang-
Keterbukaan Informasi Publik terlaksana secara efektif pada 1 Mei 2010, setelah
diterima dan dimengerti dengan jelas oleh penerima pesan atau receiver. Menurut
Ludlow dan Panton (1992: 10-11), terdapat tujuh hambatan yang menyebabkan
(1) Status, adanya perbedaan pengaruh status sosial yang dimiliki setiap
manusia;
(2) Masalah semantik, faktor semantik menyangkut bahasa yang
dipergunakan komunikator sebagai alat untuk menyalurkan pikiran dan
perasaaanya kepada komunikan.
(3) Distorsi perseptual, dapat disebabkan karena perbedaan cara
pandangan yang sempit pada diri sendiri dan perbedaan cara berpikir
serta cara mengerti yang sempit terhadap orang lain.
(4) Perbedaan budaya, hambatan yang terjadi karena disebabkan adanya
perbedaan kebudayaan dan agama dan lingkungan sosial.
(5) Gangguan fisik, hambatan ini disebabkan oleh gangguan lingkungan
fisik terhadap proses berlangsungnya komunikasi.
(6) Fasilitas komunikasi yang buruk, adalah gangguan yang disebabkan
pada media yang dipergunakan dalam melancarkan komunikasi.
(7) Tidak ada umpan balik, hambatan tersebut adalah seorang sender
mengirimkan pesan kepada receiver tetapi tidak adanya respon dan
tanggapan dari receiver maka yang terjadi adalah komunikasi satu arah
yang sia-sia.
Banjar.
Kota Banjar khususnya di Dinas Komunikasi dan Informasi beserta kendala yang
dokumentasi.
belum terlihat jelas. Berdasarkan data dari Aktivis Kota Banjar, Muhammad Bakir
dalam berita Harapan Rakyat yang mengatakan bahwa “Pemerintah Kota Banjar
sudah berlaku sejak 2010, seharusnya seluruh Pejabat Pengelola Informasi dan
Dokumentasi (PPID) di setiap badan publik sudah terbentuk untuk perbaikan tata
pemerintahan yang lebih baik, transparan, efektif, efisien dan akuntabel, serta
vital yang ada di setiap badan publik di lingkungan pemerintahan Kota Banjar
Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID), kepala daerah yang dalam hal ini
walikota dan wakil walikota, sebagai pembina dari Pejabat Pengelola Informasi
Dokumentasi (PPID) di Kota Banjar ini adalah adanya keterbatasan anggaran dan
pemerintahan ditentukan oleh salah satu pilar di antaranya anggaran dan sumber
daya manusia yang baik, hal ini menjadi salah satu faktor penentu jalannya
Dokumentasi (PPID) Kota Banjar, Sahudi dalam berita Harapan Rakyat. Tahun
anggaran yang ada pihak Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi akan
yang harus ada di setiap badan publik. Berdasarkan hal ini pemerintah Kota
(Sumber:www.harapanrakyat.com).
(Sumber:www.harapanrakyat.com).
diantaranya anggaran dan sumber daya manusia yang baik. Hal ini menjadi
(Sumber:www.harapanrakyat.com).
Informasi Publik dengan baik dan sesuai harapan, agar terciptanya hak masyarakat
kebijakan publik;
dipertanggungjawabkan;
orang banyak;
bangsa; dan
dalam melayani dan memenuhi hak warga untuk mendapatkan informasi publik
Kota Banjar maka dari itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan
judul:
Banjar?
Banjar.
teoritis, yakni:
pemerintahan.
1. Menjadi salah satu bahan pertimbangan dan bahan materi juga arahan
Kota Banjar.
Putera Banjar.