Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN PENDAHULUAN

TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM DAN DISTRAKSI

Nyeri merupakan pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan sebagai
akibat dari kerusakan jaringan yang aktual dan potensial, yang menyakitkan tubuh serta
diungkapkan oleh individu yang mengalaminya. Ketika suatu jaringan mengalami cedera, atau
kerusakan mengakibatkan dilepasnya bahan – bahan yang dapat menstimulus reseptor nyeri
seperti serotonin, histamin, ion kalium, bradikinin, prostaglandin, dan substansi P yang akan
mengakibatkan respon nyeri (Kozier dkk, 2009).
Nyeri akut adalah nyeri yang terjadi setelah cedera akut, penyakit, atau intervensi bedah
dan memiliki proses yang cepat dengan intensitas yang bervariasi (ringan sampai berat), dan
berlangsung untuk waktu yang singkat (Andarmoyo, 2013).
Nyeri kronik adalah nyeri konstan yang intermiten yang menetap sepanjang suatu priode
waktu, Nyeri ini berlangsung lama dengan intensitas yang bervariasi dan biasanya berlangsung
lebih dari 6 bulan (McCaffery, 1986 dalam Potter &Perry, 2005).
Berdasarkan hasil pengkajian terhadap Oma R yang mengalami nyeri kronis di Panti
Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 1 didapatkan bahwa oma R mengetahui penyebab nyeri akan
tetapi oma R belum mengetahui cara mengatasi ataupun mengontrol nyeri.
Pada pertemuan sebelumnya perawat telah melakukan pengkajian serta memberikan
pendidikan kesehatan mengenai nyeri yang dirakannya pada tanggal 16 mei 2017. Saat diskusi
oma R mampu menjelaskan pengertian nyeri, penyebab dari nyeri yang dirasakannya, cara-cara
mengatasi nyeri serta pengobatannya.
Pada pertemuan saat ini perawat akan menjelaskan cara-cara mengatasi nyeri dengan
teknik relaksasi : nafas dalam dan distraksi, manfaat dari teknik relaksasi , tujuan dari teknik
relaksasi, dan langkah-langkah dari teknik relaksasi serta mendemontrasikan kepada oma R di
Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 1.
A. Masalah Keperawatan
Nyeri Kronis

B. Rencana Keperawatan
1. Diagnosa
Nyeri Kronis
2. - Tujuan Umum
Selama kunjungan 3 x 30 menit diharapkan klien dapat mengerti dan mampu mengontrol
nyeri secara nonfarmakologi.
- Tujuan Khusus
a. Mampu menyebutkan definisi teknik relaksasi
b. Menyebutkan manfaat dari teknik releksasi
c. Mampu mendemonstrasikan teknik relaksasi : nafas dalam dan distraksi
C. Rencana Kegiatan
1. Topik : Latihan mampu mengontrol nyeri secara nonfarmakologi
2. Metode : Diskusi, demonstrasi, dan redemonstrasi
3. Alat : Flipchart, musik, kursi.
4. Media : Flipchart
5. Waktu : Pukul 10.00 WIB – 10.30 WIB
6. Tempat : Wisma Bougenfil
7. Sasaran : Ny. R
8. Target : Ny. R
9. Strategi pelaksanaan :

No Kegiatan Waktu

1 Fase Orientasi :
 Memberi salam pembuka dan perkenalan diri. 5 menit
 Menjelaskan tujuan.
 Kontrak waktu.
2 Fase Kerja:
 Mendiskusikan bersama oma R di panti cara mengontrol
nyeri secara nonfarmakologi : relaksasi nafas dalam dan
distraksi
 Menjelaskan manfaat teknik relaksasi nafas dalam dan 20 menit
distraksi
 Mendemonstrasikan teknik relaksasi nafas dalam dan
distraksi
 Redemonstrasi teknik relaksasi nafas dalam dan
distraksi
3 Fase Terminasi
 Menanyakan perasaan oma R setelah melakukan teknik
relaksasi nafas dalam dan distraksi
 Memotivasi oma R untuk melakukan teknik relaksasi 5 menit

nafas dalam dan distraksi bila nyeri muncul


 Mengakhiri kontrak
 Mengucapka salam

10 Kriteria Evaluasi
1. Struktur
a. LP disiapkan.
b. Media (flipchart) disiapkan.
c. Kontrak sudah disetujui.
d. Lingkungan kondusif.
2. Proses
a. Pelaksanaan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan
b. Oma R aktif mengikuti kegiatan
c. Oma R mengikuti kegiatan sampai selesai
3. Hasil
a. Oma R mampu menyebutkan cara panti cara mengontrol nyeri secara nonfarmakologi
b. Oma R mampu menyebutkan manfaat teknik relaksasi nafas dalam dan distraksi
c. Oma R mampu mendemonstrasikan kembali teknik relaksasi nafas dalam dan distraksi.

Anda mungkin juga menyukai