Anda di halaman 1dari 12

I.

PENDAHULUAN
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat serta hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan pertanggungjawaban
kegiatan kepaniteraan klinik stase ilmu kesehatan di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Soerojo
Magelang yang dilaksanakan pada tanggal 16 November hingga 18 Desember 2015. Tulisan
ini merupakan bentuk pertanggungjawaban dan merupakan sebuah kewajiban yang harus
dilakukan oleh setiap delegasi atau utusan yang mewakili institusi dalam hal ini Universitas
Tanjungpura dalam penyampaian hasil pelaksanaan suatu kegiatan.
Mahasiswa kepaniteraan klinik adalah mahasiswa yang dinyatakan telah menyelesaikan
dan lulus dari program sarjana kedokteran yang wajib mengikuti setiap kegiatan kepaniteraan
klinik yang telah ditentukan dan dijadwalkan sebelumnya.
Praktik klinik merupakan komponen penting dan tahapan yang paling ditunggu oleh
sebagian besar mahasiswa kedokteran. Oleh karena praktik klinik selalu berpusat kepada
pasien, maka sebagian besar proses pembelajaran akan berlangsung di rumah sakit pendidikan
dan pusat pelayanan kesehatan lini pertama ( Puskesmas, Balkesmas, Klinik Perusahaan, dan
lain-lain ). Sebagian lagi akan dilakukan dalam komunitas (masyarakat). Praktik klinik
memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk memahami lebih jauh konsep-konsep dan
pengetahuan ilmu biomedik, melatih keterampilan klinik dan prosedur klinik yang baku serta
melatih 7 ranah atau area kompetensi seorang dokter.
Tujuan dari kepaniteraan klinik yaitu untuk memberikan pembelajaran bersifat
pendekatan layanan primer (primary care approach) dalam hal diagnosis dan tatalaksana
masalah kesehatan penyakit yang biasanya ditemukan di Rumah sakit, Puskesmas dan layanan
primer lainnya.
Selama menjalani kepaniteraan klinik di Rumah Sakit atau Puskesmas, diharapkan:
a. Mahasiswa kedokteran akan mempelajari diagnosis dan tatalaksana masalah atau
penyakit yang umum sebagai dokter keluarga
b. Mahasiswa kedokteran diberikan ruang lingkup yang luas mengenai praktek dokter
keluarga yang mencakup semua pasien dari berbagai kelompok usia
c. Mahasiswa kedokteran memperoleh pengalaman kerja di Rumah sakit, Puskesmas
dan layanan primer lainnya
d. Mahasiswa kedokteran mengerti konsep kontinuitas layanan
e. Mahasiswa kedokteran belajar prinsip dasar dan praktek pencegahan penyakit dan
menjaga kesehatan

1
Hal-hal umum yang harus dilakukan oleh mahasiswa kedokteran saat menjalani praktik
kinik:

a. Mahasiswa kedokteran harus menunjukan sikap profesionalisme kepada pasien serta


tenaga medis lainnya selama menjalani praktik klinik
b. Mahasiswa kedokteran mematuhi berbagai peraturan yang telah ditetapkan oleh
masing-masing departemen atau rumah sakit pendidikan tempat mahasiswa
kedokteran menjalani praktik klinik
c. Mahasiswa kedokteran harus selalu hadir tepat waktu sebagaimana yang ditentukan.
Mahasiswa baru diperbolehkan pulang setelah jam kerja klinik yang telah ditentukan
oleh masing-masing departemen atau rumah sakit pendidikan
d. Mahasiswa kedokteran harus memenuhi persyaratan penampilan yang telah
ditentukan pada tata tertib umum. Mahasiswa kedokteran dapat mengenakan pakaian
lain apabila terdapat peraturan tambahan atau pengecualian mengenai cara
berpakaian seperti saat di ruang operasi atau pada saat dinas malam
e. Memperkenalkan diri kepada dokter/residen, perawat dan tenaga medis yang
merawat pasien sebagai mahasiswa yang turut serta dalam tim yang akan merawat
pasien di ruang rawat
f. Memperkenalkan diri kepada pasien sebagai mahasiswa kedokteran yang sedang
menjalani praktik klinik sebagai proses pendidikan dokter. Hal tersebut dilakukan
oleh setiap mahasiswa saat pertama kali bertemu dengan pasien, baik untuk
kepentingan anamnesis dan pemeriksaan fisik maupun saat merawat pasien di ruang
perawatan atau instalasi gawat darurat
g. Sebagai bagian dari tim yang merawat pasien, mahasiswa kedokteran diperbolehkan
menerima pasien (melakukan anamnesis serta pemeriksaan fisik), mengisi lembaran
status, serta menuliskan perintah terapi dalam rekam medis dengan syarat hal tersebut
atas seizin dokter jaga/residen/ konsulen yang merawat pasien tersebut
h. Setiap lembaran rekam medis yang dibuat oleh mahasiswa, baik saat stase diruangan
maupun instalasi gwat darurat harus ditandatangai oleh mahasiswa yang
bersangkutan dan juga dokter jaga/residen/konsulen yang bertanggung jawab atas
pasien tersebut sebagai bukti bahwa yang ditulis oleh mahasiswa telah diketahui dan
dibenarkan. Mahasiswa dapat mengisi lembar rekam medis meliputi keluhan utama,
riwayat penyakit, hasil pemeriksaan fisik, rencana terapi serta follow up (SOAP) pada
status

2
i. Setelah mendapat persetujuan dokter/residen yang membimbing, mahasiswa boleh
menulis resep sesuai dengan kaidah menulis resep yang baik dan benar. Akan tetapi,
mahasiswa tidak boleh menuliskan nama diri dan menandatangani lembar resep
tersebut. Tanda tangan hanya daoat diberikan oleh dokter jaga/residen yang
bertanggung jawab merawat pasien tersebut setelah memeriksa terlebih dahulu resep
yang telah ditulis mahasiswa
j. Setiap tindakan medis seperti mengambil darah vena, pungsi arteri, pemasangan
NGT dan lain-lain dapat dilakukan oleh mahasiswa yang sebelumnya telah
mendapatkan pembekalan keterampilan dengan di bawah pengawasan dan
bimbingan dari dokter jaga/residen atau perawat yang bertanggung jawab atas pasien
tersebut
k. Setiap tindakan medis yang dilakukan tersebut di atas harus meminta informed
consent terlebih dahulu kepada pasien. Informed consent dapat disampaikan secara
lisan untuk meminta persetujuan pasien
l. Mahasiswa tidak boleh bersikap tidak hormat kepada pasien, staf medis (dokter
konsultan, residen, perawat, serta tenaga medis lainnya) serta sesama mahasiswa
m. Mahasiswa tidak boleh mengucapkan bahasa yang tidak memenuhi nilai-nilai
kesopanan dan kesusilaan kepada pasien, staf medis (dokter konsultan, residen,
perawat, serta tenaga medis lainnya) serta sesama mahasiswa
n. Mahasiswa tidak boleh mengaku sebagai dokter di depan pasien
o. Mahasiswa tidak boleh memberikan komentar atau pernyataan yang menjatuhkan
baik kepada sesama mahasiswa atau staf medis lain dihadapan pasien
p. Mahasiswa tidak boleh mengganggu jalannya kegiatan ilmiah atau akademik saat
berada di ruangan seperti bercanda saat ronde atau laporan jaga
q. Mahasiswa tidak boleh melakukan kontak atau interaksi dengan perusahaan farasi
saat menjalani praktik klinik sehingga mempengaruhi proses pendidikan yang sedang
ditempuh
r. Mahasiswa berhak mendapatkan bimbingan dari dokter/residen/konsulen terkait
dengan pengelolaan pasien

Kepaniteraan klinik stase ilmu jiwa merupakan salah satu dari beberapa stase yang harus
ditempuh oleh mahasiswa kedokteran sebagai bentuk kewajiban untuk mendapatkan gelar
profesi kedokteran. Di Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura, stase ilmu Kesehatan
Jiwa berlangsung di dua rumah sakit, yaitu Rumah Sakit Jiwa Singkawang dan Rumah Sakit

3
Jiwa Prof. Soerojo Magelang. Hal ini dilakukan atas dasar jumlah mahasiswa kedokteran yang
menjalani kepanitraan klinik semakin banyak khususnya yang ingin menjalani stase ilmu jiwa
dan tidak diimbangi dengan tenaga pengajar yang masih kurang di Kalimantan Barat sehingga
dilaksanakan stase di luar Provinsi Kalimantan Barat khususnya di Rumah Sakit Jiwa Prof.
Soerojo Magelang.

II. PELAKSANAAN KEGIATAN


Kegiatan kepaniteraan klinik stase Ilmu Kesehatan Jiwa Prof. Dr. Soerojo Magelang
dilaksanakan pada tanggal 16 November-18 Desember 2015. Kegiatan ini dilaksanakan
sebagai bentuk upaya meningkatkan keilmuan di bidang kesehatan jiwa dan memenuhi
kewajiban untuk melaksanakan kegiatan kepaniteraan klinik di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr.
Soerojo Magelang.
Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Soerojo terletak 4 Km dari pusat Kota Magelang, berada di
tepi jalan raya yang menghubungkan Kota Yogyakarta, Semarang dan Purwokerto. Rumah
Sakit Jiwa Prof. Dr. Soerojo Magelang berdiri di atas tanah seluas 40 HA dengan luas bangunan
391.085 m2 yang merupakan rumah sakit tipe A dengan kapasitas 800 tempat tidur. Dengan
visi “Menjadi pusat unggulan di bidang peayanan dan pendidikan jiwa secara holistik di
Tingkat Nasional tahun 2015 dan ASEAN tahun 2018”, Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Soerojo
Magelang melakukan 5 kategori pelayanan, yaitu:
1. Pelayanan rawat jalan, dimana terdapat Poli Psikiatri dan Poli non-Psikiatri serta
layanan Instalasi Kesehatan Jiwa Anak dan Remaja (IKESWAR)
2. Pelayanan Gawat Darurat
3. Pelayanan rawat inap bagi penderita gangguan jiwa dan non jiwa
4. Pelayanan penunjang, dimana salah satunya IPKMRS (Instalasi Penyuluh Kesehatan
Rumah Sakit)
5. Pelayanan Pendidikan dan Pelatiahan

Pelayanan rawat inap diawali dari UPI (Unit Pelayanan Intensif) yang dikenal dengan
bangsal gaduh gelisah. Dimana di bangsal tersebut pasien ditenangkan dan dilakukan evaluasi
oleh psikiater, psikolog dan perawat. Pasien selanjutnya dipindahkan ke perawatan bangsal
tenang untuk rehabilitasi.

Kegiatan kepaniteraan klinik di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Soerojo Magelang terdiri
dari kuliah-kuliah yang diberikan oleh psikiater, diskusi kelompok kecil/ tutorial klinik,
bedside teaching, case relection, mini c-ex (mini community experience), journal reading,

4
keterampilan diagnostik dengan pasien, penyuluhan kesehatan jiwa, dan referat berbasis
evidence based medicine (EBM).
III. PENUTUP
Demikian laporan perjalanan ini kami buat sebagai bentuk pertanggungjawaban kami
kepada pihak rektorat. Semoga kegiatan yang telah kami lakukan dapat bermanfaat bagi diri
kami, lembaga serta untuk Universitas Tanjungpura. Atas bantuan dan kerjasamanya kami
mengucapkan terima kasih.

5
Pontianak, 31 Desember 2015

Lembar : 1 (satu) berkas


Hal : Pembiayaan Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa
Di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Soerojo Magelang

Yth. Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura


Pontianak

Sehubungan dengan sudah berakhirnya kepaniteraan klinik stase Ilmu Kesehatan Jiwa
mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura di
Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Soerojo Magelang, yang dimulai pada tanggal 16 November – 18
Desember 2015, bersama ini kami mahasiswa ikatan dinas mengajukan permohonan
penggantian dana sebagai berikut:

NO Hal Biaya Frekuensi Jumlah


1 Tiket pergi Pontianak- Rp 665.000 1 Orang
Yogyakarta Rp 673.000 1 Orang Rp 1.967.000
Rp 629.000 1 Orang
2 Tiket pulang Yogyakarta Rp 1.257.000 2 Orang Rp 2.514.000
Pontianak Rp 1.355.000 1 Orang Rp 1.355.000
3 Transportasi Yogyakarta- Rp 75.000 4 Orang Rp 300.000
Magelang
4 Transportasi Magelang- Rp 75.000 4 Orang Rp 300.000
Yogyakarta
5 Penyewaan Motor Rp 850.000 1 Buah Rp 850.000
6 Penginapan Mahasiswa Rp 400.000 1 Orang Rp 400.000
Rp 450.000 1 Orang Rp 450.000
Rp 500.000 1 Orang Rp 500.000
Total Rp 8.636.000

6
Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya kami mengucapkan terima
kasih.

Pemohon,

Dinna Hanifah
NIM. I11111051

Tembusan:
Kabag. Tata Usaha FK UNTAN

7
LAMPIRAN

Nama-nama Mahasiswa Ikatan Dinas yang mengikuti kepaniteraan klinik Stase Ilmu
Kesehatan Jiwa di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Soerojo Magelang periode 16 November-18
Desember 2015 yaitu sebagai berikut:
NO Nama NIM Ikatan Dinas
1 Lisqorina I 11109077 Kota Singkawang
2 Henry Hadianto I11110040 Kota Pontianak
3 Dinna Hanifah I11111051 Kota Pontianak

8
LAMPIRAN
I. Tiket Pontianak - Yogjakarta

9
II. Tiket Yogyakarta – Pontianak

10
III. Penginapan

11
IV. Penyewaan Motor

12

Anda mungkin juga menyukai