Bab Iii
Bab Iii
TINJAUAN KASUS
3.1 Pengkajian
3.1.1 Identitas Klien
Inisial Klieen : Tn.w
Umur : 41 tahun
Jenis Kelamin : laki-laki
Agama : Islam
Suku Bangsa : Jawa
Pendidikan Terakhir : SD
Pekerjaan : Tidak Bekerja
Status Pernikahan : Belum Menikah
Alamat :Ds. Kalisalak kec. Salanan
Magelang
No. RM : 1-40-74
Tanggal Masuk : 17 Desember 2015
Tanggal Pengkajian : 02 September 2014
Informan : Klien, Perawat, Keluarga, dan
status klien
Diagnosa Medis : F.20.0 ( Paranoid )
Magelang
Pekerjaan : Swasta
Hubungan dengan klien : Ibu kandung
3.1.3 Alasan Masuk
75
sendiri , sering menyenderi , tertawa sendiri . dan makannya tidak
muncul .
76
3.1.4.3 Klien tidak pernah menjadi pelaku kekerasan maupun
aniayah seksual.
minggu klien tidak mau minum obat (obat masih/ putus obat),
77
3.1.6.4 Keluhan fisik yang menyertai : klien tidak ada keluhan
pusingnya .
3.1.7 Psikososial
3.1.7.1 Genogram
Bagan 3.1 Genogram
Keterangan
: Laki-laki
: Perempuan
: Menikah
: Meninggal
: Klien
: Tinggal satu rumah
Klien adalah anak pertama dari 4 bersaudara , klien tinggal dengan
78
Klien tidak mengalami gangguan citra tubuh, klien
:
“ Saya bersyukur atas segala pemberian Allah”
“ Saya suka semua anggota tubuh saya”
b. Identitas
Klien adalah seorang anak pertama dari 4 bersaudara
c. Peran
Klien sebagai anak pertama dapat menjalankan
79
seorang anak. Peran klien dalam kelompok atau
d. Ideal Diri
Klien tidak mengalami gangguan ideal diri, klien
e. Harga Diri
Klien tidak mempunyai masalah dengan oranglain .
80
a. Dirumah orang terdekat dengan klien adalah
ibunya,
klien menceritakan semua masalahnya kepada
81
keagamaan seperti pengajian, klien hanya
diprogramkan RSJ.
3.1.8 Status Mental
3.1.8.1 Penampilan
Penampilan klien rapi dan bersih, pakaian yng dikenakan
temannya ”
3.1.8.4 Afek
Afek klien sesuai karena klien mampu menunjukan
82
berbeda, klien terlihat sedih saat mengingat ibunya, dan
lucu.
3.1.8.5 Interaksi Selama Wawancara
Selama interaksi klien kooperatif, kontak mata dan
waham.
83
3.1.8.10 Tingkat Kesadaran
Klien tidak mengalami gangguan orientasi waktu
3.1.8.11 Memori
a. Gangguan daya ingat jangka panjang
Klien tidak memiliki gangguan daya ingat jangka
84
dilakukan sebelum makan, mencuci tangan dahulu atau
85
kerudung sesuai dan rapih dan rambut rapih, disisir setiap
kerumah.
86
3.1.9.8 Aktivitas didalam Rumah
Klien termasuk kategori mandiri , Klien membantu ibunya
anak kecil.
3.1.10 Mekanisme Koping
3.1.10.1 Maladaptif :
Mekanisme koping klien maladaftif, Karena klien
3.1.10.2 Adaptif
Klien bercerita kepada ibunya saat ada masalah saat
ada di rumah.
3.1.11 Masalah Psikososial Dan Lingkungan
Dalam keluarga klien tidak memiliki masalah dengan siapapun,
87
“ saya tidak tahu pentingnya minum obat”
“ saya tidak tahu obat apa yang saya minum”
“ saya bingung nanti setelah pulang bagaimana perawatannya”
“ mekanisme koping itu apa ?”
DO :
Klien tampak berbicara
sendiri,
Klien tampak tertawa-tertawa
sendiri
Aktivatas motoric klien lebih
banyak diam,
klien lebih banyak melamun
kontak mata dan konsentrasi
mudah beralih
terlihat bingung
pembicaraan bloking
mulut komat-kamit tersenyum
sendiri
88
2 DS : Gangguan 02-09-
“ Saya minder” konsep diri : 14
“ Saya tidak bekerja” HDR
“ Saya pengangguran”
“ Saya dijauhi dilingkungan
masyarakat karena saya gila”
“ Saya tidak percaya diri”
“ Saya tidak bekerja
DO :
Klien sering terlihat
menunduk Pembicaraan
mengkritik diri sendiri
Klien tampak menghindar/
menjauh
Aktivitas motorik klien
banyak diam
3 DS : Resiko
“ ketika marah saya diam” perilaku
“dirumah saya marah-marah kekerasan
”
“ saya membanting barang-
barang”
DO :
Klien menunjukan raut curiga
saat interaksi
Klien tampak diam saat kesal
89
3.3 Rencana Tindakan Keperawatan
Tabel 3.2 Rencana Tindakan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Sensori Persepsi: Halusinasi
pendengaran
94
klien
Dengarkan dengan penuh
perhatian ekspresi perasaan
klien
TUK 2 : Klien 2. Klien mampu menyebutkan : 2.1 Adakan kontak sering dan singkat secara
dapat mengenal Isi bertahap
halusinasinya Waktu 2.2 Observasi tingkah laku klien terkait
Frekuensi dengan halusinasinya
Situasi dan kondisi yang (dengar/lihat/pengidu/raba/kecap)* jika
menyebabkan halusinasi menemukan klien yang sedang
halusinasi :
Tanyakan apakah klien
mengalami sesuatu
(dengar/lihat/pengidu/raba/kecap
) dialaminya.
Katakan bahwa perawat percaya
klien mengalami hal tersebut,
namun perawat sendiri tidak
mengalaminya ( dengan nada
bersahabat tanpa menuduh atau
menghakimi).
Katakan bahwa ada klien lain
yang mengalami hal yang sama.
Katakan bahwa perawat akan
membantu klien .
Jika klien tidak sedang berhalusinasi
klarifikasi tentang adanya pengalaman
halusinasi , diskusikan dengan klien :
Isi, waktu dan frekuensi
terjadinya halusinasi (pagi, siang,
sore, malam atau sering dan
kadang-kadang)
Situasi dan kondisi yang
menimbulkan atau tidak
95
menimbulkan halusinasi.
2.3 Klien mampu menyatakan perasaan 2.3 Diskusikan dengan klien apa yang
dan responnya saat mengalami dirasakan jika terjadi halusinasi dan
halusinasi: beri kesempatan untuk
Marah mengungkapkan perasaannya.
Takut 2.4 Diskusikan dengan klien apa yang
Sedih dilakukan untuk mengatasi perasaan
Senang tersebut
Cemas 2.5 Diskusikan tentang dampak yang
Jengkel akan dialaminya bila klien
menikmati halusinasinya.
TUK 3 : 3.1 Klien mampu menyebutkan 1.1 Identifikasi bersama klien cara atau
Klien dapat tindakan yang biasanya dilakukan tindakan yang dialkukan jika terjadi
mengontrol untuk mengendalikan halusinasi. halusinasi (tidur, marah, menyibukan
halusinasinya 3.2 Klien mampu menyebutkan cara diri dll)
baru mengontrol halusinasi 1.2 Diskusikan cara yang digunakan
3.3 Klien mampu dapat memilih dan klien :
memperagakan cara mengatasi Jika cara yang digunakan adaptif
halusinasi beri pujian
(dengar/lihat/pengidu/raba/kecap) Jika cara yang digunakan
3.4 Klien mampu melaksanakan cara maladaptive diskusikan kerugian
yang telah dipilih untuk cara tersebut.
mengendalikan halusinasinya. 1.3 Diskusikan cara baru untuk memutus/
3.5 Klien mampu mengikuti terapi mengontrol timbulnya halusinasi.
aktivitas kelompok. Katakana pada diri sendiri ini
tidak nyata ( “saya tidak mau
dengar /lihat/pengidu/raba/kecap
pada saat halusinasi terjadi).
Menemui orang lain
(perawat/teman/anggota
keluarga) untuk menceritakan
tentang halusinasinya.
Membuat dan melaksanakan
96
jadwal kegiatan sehari –hari
yang telah disusun
Meminta
keluarga/teman/perawat
menyapa jika sedang
berhalusinasi.
3.4 Bantu klien memilih cra yang sudah
dianjurkan dan latih untuk
mencobanya.
3.5 Beri kesempatan untuk melakukan
cara yang dipilih dan dilatih.
3.6 Pantau pelaksanaan yang telah dipilih
dan dilatih, jika berhasil beri pujian
3.7 Anjurkan klien mengiikuti terapi
aktivitas kelompok, orientasi realita,
stimulasi persepsi.
TUK 4 : 4.1 Keluarga menyatakan setuju 4.1 Buat kontrak dengan keluarga untuk
Klien dapat untuk mengikuti pertemuan pertemuan (waktu, tempat dan topic)
dukungan dari dengan perawat 4.2 Diskusikan dengan keluarga (pada
keluarga dalam 4.2 Keluarga mampu menyebutkan saat pertemuan keluarga/ kunjungan
mengontrol pengertian, tanda dan gejala, rumah)
halusinasinya. proses terjadinya halusinasi dan Pengertian halusinasi
tindakan untuk mengendalikan Tanda dan gejala halusinasi
halusinasi Proses terjadinya halusinasi
Cara yang dapat dilakukan klien
dan keluarga untuk memutus
halusinasi
Obat-obatan halusinasi
Cara merawat anggota keluarga
yang mengalami halusinasi
dirumah ( beri kegiatan, jangan
biarkan sendiri, makan bersama,
berpergian bersama, memantau
obat-obatan dan cara
97
pemberiannya untuk mengatasi
halusinasi)
Beri informasi waktu control
kerumah sakit dan bagaimana
cara mencari bantuan jika
halusinasi tidak dapat diatasi
dirumah.
TUK 5 : 1.1 Klien mampu menyebutkan : 5.1 Diskusikan dengan klien tentang
Klien dapat Manfaat minum obat manfaat dan kerugian tidak minum
memanfaatkan Kerugian tidak minum obat obat, nama, warna, dosis, cara, efek
obat dengan Nama, dosis, efek terapi terapi dan efek samping penggunaan
baik dan efek samping obat obat
1.2 Klien mampu 5.2 Pantau klien saat penggunaan obat
mendemonstrasikan 5.3 Beri pujian jika klien menggunakan
penggunaan obat dengan baik obat dengan benar
1.3 Klien mampu menyebutkan 5.4 Diskusikan akibat berhenti minum
akibat berhenti minum obat obat tanpa konsultasi dengan dokter
tanpa konsultasi dokter. 5.5 Anjurkan klien untuk konsultasi
kepada dokter/perawat jika terjadi
hal-hal yang tidak diinginkan.
Tabel 3.3 Rencana Tindakan Keperawatan Untuk Diagnosa Gangguan Konsep Diri: Harga Diri Rendah
98
Konsep konsep diri yang positif 1. klien menunujukan ekspresi dengan menggunakan prinsip
Diri:Harga wajah bersahabat, menunujukan komunikasi terapeutik :
Diri Rendah TUK : rasa senang, ada kontak mata, - sapa klien dengan ramah
1. klien dapat mau berjabat tangan, mau baik verbal maupun non
membina hubungan menyebutkan nama, mau verbal
saling percaya menjawab salam klien mau - perkenlakna diri dengan
dengan perawat duduk berdampingan dengan sopan
perawat, mau mengatarakan - tanyakan nama lengkap
maslah yang di hadapi dan nama pangilan yang
disukai klien
- jelaskan tujuan
pertemuan
- tunjukan sikap empati
dan menerima klien apa
adanya
- beri perhatian dan
perhatikan kebutuhan
dasar klien
99
2.4 diskusikan tentang
kemampuan klien yang dapat
dilaksanakan
3. klien dapat menilai 3. klien mampu menyebutkan 3.1 tanyakan pada klien tentang:
kemampuan yang kemampuan yang dapat - manfaat hubungan social
dimiliki untuk dilaksanakan - kerugian menarik diri
dilaksanakan
3.2 diskusikan bersama klien
tentang manfaat hubungan
sosial dan menarik diri pujian
terhadap kemampuan klien
mengungkapkan perasaannya.
4. klien dapat 4. klien mampu membuat rencana 4.1 rencanakan bersama klien
merencanakan kegiataan harian aktivitas yang dapat dilakukan
kegiatan sesuai setiap hari sesuai kemampuan
dengan klien:
kemampuan yang - kegiatan mandiri
dimiliki - kegiatan dengan bantuan
4.2 tingkatkan kegiatan sesuai
kondisi klien
5. klien dapat 5. Klien dapat melakukan kegiatan 5.1 anjurkan klien untuk
melakukan sesuai jadwal yang dibuat melaksanakan kegiatan yang
100
kegiatan sesuai telah direncanakan
rencana yang
dibuat 5.2 pantau kegiatan yang
dilaksanakan klien
Tabel 3.4 Rencana Tindakan Keperawatan Untuk Diagnosa Resiko Perilaku Kekerasan
101
1. Resiko TUM : Klien dapat 1. Klien menunjukan tanda-tanda percaya 1. Bina hubungan
Perilaku mengontrol kepada perawat: Saling percaya dengan :
Kekerasan perilaku kekerasan - Wajah cerah, tersenyum - Beri salam setiap berinteraksi
TUK : - Mau berkenalan - Perkenalkan nama, nama
1. Klien dapat - Ada kontak mata panggilan perawat dan tujuan
membina - Bersedia menceritakan perasaan perawat berinteraksi
hubungan - Tanyakan dan panggil nama
saling kesukaan klien
percaya - Tunjukan sikap empati, jujur
dan menempati janji setiap kali
berinteraksi
- Tanyakan perasaan klien dan
masalah yang dihadapi klien
- Buat kontrak interaksi yang
jelas
- Dengarkan dengan penuh
perhatian ungkapan perasaan
2. Klien dapat 2. Klien mampu menceritakan penyebab klien
mengidentifikas perilaku kekerasan yang dilakukannya :
i penyebab - Menceritakan penyebab perasaan 2. Bantu klien mengungkapkan
perilaku jengkel/kesal baik dari diri sendiri perasaan marahnya :
kekerasan yang maupun lingkungannya - Motivasi klien untuk
dilakukannya menceritakan penyebab rasa
kesal atau jengkel
- Dengarkan tanpa menyela
3. Klien dapat 3. Klien mampu menceritakan tanda-tanda atau memberi penilaian setiap
mengidentifikas saa terjadi perilaku kekerasan ungkapan perasaan klien
i tanda-tanda - Tanda fidik : mata merah, tangan 3. Bantu klien mengungkapkan
perilaku mengepal, ekspresi tegang, dll tanda-tanda perilaku kekerasan
kekerasan - Tanda emosional : perasaan marah, dialaminya :
jengkel bicara kasar - Motivasi klien menceritaan
- Tanda emosional : bermusuhan yang kondisi fisik (tanda-tanda fisik)
dialami saat terjadi perilaku kekerasan saat perilaku kekerasan terjadi
- Motivasi klien menceritakan
kondisi emosinya (tanda-tanda
102
emosional) saat terjadi perilaku
kekerasan
- Motivasi klien menceritakan
kondisi hubungan dengan orang
lain (tanda-tanda sosial) saat
4. Klien dapat 4. Klien mampu menjelaskan terjadi perilaku kekerasan
mengidentifikas - Jenis-jenis ekspresi kemarahan yang
i jenis perilaku selama ini telah dilakukannya 4. Diskusikan dengan klien
kekerasan yang - Perasaannya saat melakukan kekerasan perilaku kekerasan yang
pernah - Evektivitas cara yang dipakai dalam ilakukannya selama ini :
dilakukannya menyelesaikan masalah - Motvasi klien menceritakan
jenis-jenis tindak kekerasan
yang selama ini pernah
dilakukannya
- Motivasi klien menceritakan
perasaan klien setelah tindak
kekerasan tersebut terjadi
- Diskusikan apakah dengan
5. Klien dapat 5. Klien mampu menjelaskan akibat tindak tindak kekerasan yang
mengidentifikasi kekerasan yang dilakukannya dilakukannya masalah yang
akibat perilaku - Diri sendiri : luka, dijauhi teman, dll dialami teratasi
kekerasan - Orang lain / keluarga : luka, tersingung,
ketakutan, dll 5. Diskusikan dengan klien
- Lingkungan : barang atau benda rusak, akibat cara negatif (kerugian) cara
dll yang dilakukan pada :
- Diri sendiri
- Orang lain/keluarga
6. Klien dapat 6. Klien mampu menjelaskan cara-cara sehat - Lingkungan
mengidentifikasi mengungkapkan marah
cara konstruktif
dalam
mengungkapkan 6. Diskusikan dengan klien :
kemarahan - Apakah klien mau mempelajari
cara baru mengungkapkan
marah yang sehat
103
- Jelaskan berbagai alternative
pilihan untuk mengungkapkan
marah selain perilaku
kekerasan yang diketahui klien
- Jelaskan cara-cara sehat untuk
mengungkapkan marah :
Cara fisik nafas
Dalam, pukul bantal atau
kasur, olah raga
Verbal : mengungkapkan
bahwa dirinya sedang kesal
kepada orang lain
Sosial : latihan asertif
7. Klien dapat 7. Klien mampu memperagakan cara dengan orang lain
mendemonstras mengontrol perilaku kekerasan Spiritual : sembahyang / doa,
ian cara - Fisik : tarik nafas dalam, memukul zikir, meditasi, dsb
mengontrol bantal / kasur
perilaku - Verbal : mengungkapkan perasaan kesal 7.1. Diskusikan cara yang mungkin
kekerasan / jengkel pada orang lain tanpa dipilih dan anjurkan klien
menyakiti memilih cara yang mungkin
- Spiritual : zikir, doa, meditasi sesuai untuk mengungkapkan
agamanya kemaraan
7.2. Latih klien memperagakan cara
yang dipilih :
- Peragakan cara melaksanakan
cara yang dipilih
- Jelaskan manfaat cara tersebut
- Anjurkan klien menirukan
peragaan yang sudah dilakukan
- Beri penguatan pada klien,
perbaiki cara yang masih belum
8. Klien mendapat 8. Keluarga mampu: sempurna
dukungan - Menjelaskan cara merawat klien dengan 7.3. Anjurkan klien menggunakan
keluarga untuk perilaku kekrasan cara yang sudah dilatih saat
menontrl - Mengungkapkan rasa puas dalam marah / jengkel
104
perilaku merawat klien
kekerasan 8.1. Diskusikan pentingnya peran
serta keluarga sebagai
pendukung klien untuk
mengatasi perilaku kekerasan
8.2. Diskusikan potensi keluarga
untuk membantu klien
mengatasi perilaku kekerasan
8.3. Jelaskan pengertian, penyebab,
akibat, dan cara merawat klien
perilaku kekerasan yang dapat
dilaksanakan oleh keluarga
8.4. Peragakan cara merawat klien
(mengalami perilaku kekerasan)
8.5. Beri kesempatan keluarga untuk
memperagakan ulang
8.6. Beri pujian kepada keluarga
setelah peragaan
9. Klien 9.1. Klien mampu menjelaskan : 8.7. Tanyakan perasaan keluarga
menggunakan - Manfaat minum obat setelah mencoba cara yang
obat sesuai - Kerugian tidak minum obat dilatihkan
program yang - Nama obat
telah - Bentuk dan warna obat
ditetapkan - Dosis yang diberikan kepadanya 9.1. Jelaskan manfaat menggunakan
- Cara pemakaian obat secara teratur dan kerugia
- Efek yang dirasakan jika tidak menggunakan obat
9.2. Jelaskan kepada klien :
- Jenis obat (nama, warna, dan
bentuk obat)
- Dosis yang tepat untuk klien
- Waktu pemberian
- Cara pemakaian
- Efek yang akan dirasakan
klien
9.3. Anjurkan klien:
105
- Minta dan menggunakan obat
tepat waktu
- Lapor ke perawat / dokter jika
mengalami efek yang tidak
biasa
- Beri pujian terhadap
kedisiplinan klien
menggunakan obat
106
Tabel 3.5 Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan Gangguan Sensori
Persepsi : Halusinasi Pendengaran
107
No. Diagnosa Pasien Keluarga
Keperawatan
1 Gangguan Konsep SP 1 P : SP 1 K :
Diri: Harga Diri 1. Mengidentifikasi 1. Mendiskusikan masalah
Rendah kemampuan dan aspek yang dirasakan keluarga
positif yang di miliki pasien dalam merawat pasien
2. Membantu pasien menilai 2. Menjelaskan pengertian,
kemampuan pasien yang tanda dan gejala harga diri
masih dapat digunakan rendah yang dialami pasien
3. Membantu pasien memilih serta proses terjadinya
kegiatan yang akan dilatih 3. Menjelaskan cara-cara
sesuai dengan kemampuan merawat pasien harga diri
pasien rendah
4. Melatih pasien kegiatan
yang dipilih sesuai
kemampuan
5. Membimbing pasien
menasukan dalam jadwal
kegiatan harian
SP 2 P : SP 2 K :
1. Memvalidasi masalah dan 1. Melatih keluarga
latihan sebelumnya mempraktekan cara
2. Melatih kegiatan kedua merawat pasien dengan
(atau selanjutnya) yang harga diri rendah
dipilih sesuai kemampuan 2. Meltih keluarga melakukan
3. Membimbing pasien cara merawat langsung
memasukan dalam jadwal kepada pasien harga diri
kegiatan harian rendah
SP 3 K :
1. Membantu keluarga
membuat jadwal aktivitas
dirumah termasuk minum
obat(discharge planning)
2. Menjelaskan follow up
pasien setelah pulang
75
SP 2 P SP II K
1. Memvalidasi masalah 1. Melatih keluarga
dan latihan sebelumnya. mempraktikan cara
2. Melatih pasien cara merawat pasien dengan
mengontrol PK fisik II PK
( memukul bantal atau 2. Melatih keluarga
kasur atau konversi melakukan cara merawat
energi ) langsung kepada pasien
3. Membimbing pasien PK
memasukan kedalam
jadwal kegiatan harian
SP III P SP III K
1. Memvalidasi masalah 1. Membantu keluarga
dan latihan sebelumnya membuat jadwal aktivitas
2. Melatih pasien cara dirumah termasuk minum
mengontrol PK secara obat
verbal : meminta, 2. Menjelaskan follow up
menolak, dan pasien setelah pulang
mengungkapkan secara
baik
3. Membimbing pasien
memasukan kedalam
jadwal kegiatan harian
SP IV P
1. Memvalidasi masalah
dan latihan sebelumnya
2. Melatih pasien cara
kontro PK secara
spiritual (berdoa,
berwudlu dan shalat)
3. Membimbing pasien
memasukan kedalam
jadwal kegiatan harian
SP V P
1. Memvalidasi masalah
109
dan latihan sebelumnya
2. Menjelaskan cara
kontrol PK dengan
minum obat ( prinsip 5
benar minnum obat )
3. Membimbing pasien
memasukan kedalam
jadwal kegiatan harian
110
3.4 Implementasi
Tabel 3.8 Catatan Keperawatan / Implementasi Dan Evaluasi (Soap) Gangguan Sensori Persepsi : Halusinasi
Pendengaran
A:
Klien mampu mengenal
halusinasinya secara kognitif, tetapi
secara aplikasi belum
P:
Diskusikan cara control halusinasi
Anjurkan klien mengingat-ingat apa
111
itu halusinasi dan cara control
halusinasi, dan gunakan cara control
halusinasi saat halusinasi datang.
2 Kamis, 04-09- Halusinasi SP 1. Memvalidasi masalah dan latihan S:
14 09.30-09.45 II sebelumnya “ saya kadang masih mendengar suara-suara”
2. Melatih klien control halusinasi “ saya sudah diajarkan menghardik”
dengan berbincang dengan orang lain O:
3. Membimbing pasien memasukkan Klien masih tampak sering melamun
dalam jadwal kegiatan harian Klien tampak bingung
A:
Klien mampu mengontrol halusinasi
P:
Diskusikan cara control halusinasi
dengan berbincang dengan orang lain
Anjurkan klien menggunakan cara
control halusinasi saat halusinasinya
dating
3 Jumat, 05-09- Halusinasi SP 1. Memvalidasi masalah dan latihan S:
14 08.45-0910 III sebelumnya “ saya masih mendengar suara-suara”
2. Melatih pasien cara control halusinasi “ tadi malam saya dengar suara-suara”
dengan kegiatan “ saya sudah diajarkan cara control halusinasi
3. Membimbing pasien memasukkan denagn berbincang dengan orang lain.
dalam jadwal kegiatan harian O:
Klien masih suka menyendiri dan
melamun
tampak bingung
A:
Klien Klien mampu mengontrol
halusinasi dengan kognitif namun
aplikasi belum
P:
112
Diskusikan cara control halusinasi
dengan kegiatan
Anjurkan klien untuk melakukan
kegiatan
4 Senin, 08-09-14 Halusinasi SP 1. Memvalidasi masalah dan latihan S:
IV sebelumnya “ saya masih mendengar suara-suara”
2. Melatih pasien cara control halusinasi “ saya sudah diajarkan cara control halusinasi
dengan obat dengan kegiatan”
3. Membimbing pasien memasukkan O:
dalam jadwal kegiatan harian Klien tampak tenang
Verbal seperlunya
A:
Klien mampu mengenal cara control
halusinasi secara kognitif, tetapi
aplikasi belum
P:
Diskusikan cara control halusinasi
dengan minum obat
Anjurkan klien minum obat secara
teratur.
Tabel 3.9 Catatan Kepearwatan / Implementasi Dan Evaluasi Gangguan Konssep Diri : Harga Diri Rendah
113
Nama : Nn. R Dx Keperawatan : Halusinasi
No. Medrek : 66821 Ruangan : Endang Pergiwa
NO HARI/TGL/JAM DX IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF
1 Selasa,09-09-14 HDR 1. Mengidentifikasi kemampuan dan aspek S:
09.55-10.05 SP 1 positif yang di miliki pasien “ Saya kurang percaya diri”
2. Membantu pasien menilai kemampuan “ saya minder”
pasien yang masih dapat digunakan “ saya tidak bekerja”
3. Membantu pasien memilih kegiatan “ benar tidak ya ?”
yang akan dilatih sesuai dengan O:
kemampuan pasien Klien bicara seperlunya
4. Melatih pasien kegiatan yang dipilih Pembicaraan mengkritik diri sendiri
sesuai kemampuan Klien selalu menanyakan kebenaran
5. Membimbing pasien menasukan dalam yang ditanyakan kepada klien
jadwal kegiatan harian
Klien sering menunduk
A:
Klien mampu mengenal aspek positif
yang dimilikinya secara kognitif, tetapi
secara aplikasi belum
P:
Diskusikan bersama klien memilih
kegiatan yang sesuai dengan kemampuan
yang dimiliki.
Anjurkan klien mengingat aspek atau
kemampuan positif yang dimiiki klien
serta cara melatih aspek positif atau
kemampuan tersebut .
114
5. Melatih kegiatan kedua (atau “ saya sudah diajarkan cara melatih kemampuan
selanjutnya) yang dipilih sesuai yang dimiliki yakni membuat origami.”
kemampuan O:
4. Membimbing pasien memasukan dalam Klien masih tampak sering menunduk
jadwal kegiatan harian Klien tampak menghindar
A:
Klien mampu melaih kemampuan yang dimiliki
yakni origami.
P:
Diskusikan cara melatih aspek positif
atau kemampuan yang dimiliki
Anjurkan klien melatih aspek positif atau
kemampuan yang dimiliki yakni
kegiatan sehari-hari (mencuci, mengepel,
menyapu ).
115
116