Anda di halaman 1dari 3

Swelling Coeffisient dan Swelling Quation

Pada fenomena imbibisi, bertambahnya extensive properties biji akibat air masuk
dapat ditinjau dari beberapa parameter, yaitu swelling coeffisient dan swelling
quation-nya.

1. Swelling Coeffisient

Volume pada biji yang telah terimbibisi mengalami kenaikan karena


pengaruh air yang masuk ke dalam biji. Volume biji dapat dihitung dengan hukum
Archimedes biasa, melihat kenaikan volume pada gelas ukur. Banyaknya volume
kontak air dan lamanya biji yang terendam sangat mempengaruhi kenaikan biji.
Parameter yang dapat dihubungkan karena pengaruh tersebut adalah swelling
coeffisient. Swelling coeffisient adalah laju ekspansi volume biji per ekspansi total.
Nilai ini didapat dari persamaan Pacheles (Leopold, 1983). Persamaan ini meninjau
ekspansi biji yang mempengaruhi penambahan volume terhadap waktu. Sehingga
persamaan dinamika imbibisi dari orde pertama, yaitu

𝑑𝑎
= 𝑘 (𝑎𝑚𝑎𝑥 − 𝑎) (i)
𝑑𝑡

Persamaan (i) dapat diselesaikan dengan orde pertama menjadi

𝑑𝑎
= 𝑘 . 𝑑𝑡
(𝑎𝑚𝑎𝑥 −𝑎)

𝑎 𝑑𝑎 𝑡
∫0 = ∫0 𝑘 . 𝑑𝑡
(𝑎𝑚𝑎𝑥 −𝑎)

𝑎𝑚𝑎𝑥 −𝑎
-ln ( ) = k. t
𝑎𝑚𝑎𝑥

𝑎𝑚𝑎𝑥 −𝑎
k . t = -𝑙𝑜𝑔𝑒 ( ) (ii)
𝑎𝑚𝑎𝑥

Dari persamaan (ii), nilai k adalah swelling coeffisient yang merupakan slope
(gradien) dari persamaan (ii); amax adalah volume maksimal biji setelah diimbibisi
selama 24 jam; dan a adalah volume biji yang bertambah perwaktu.
Nilai-nilai amax dan a diplot ke grafik linear terhadap waktu (t). Persamaan
garid linear tadi didapat. Lalu, nilai k adalah gradien garis linear tersebut (gambar
xx)

Gambar xx. Grafik linear amax dan a terhadap waktu

(Sumber : Dokumentasi pribadi)

2. Swelling Quation

Perubahan volume pada biji yang telah diimbibisi dapat dilihat


perbandingannya dengan volume awal biji sebelum kontak dengan air.
Perbandingan volume ini dapat menentukan seberapa banyak air yang masuk
ke dalam biji sehingga dapat ditentukan kondisi biji yang telah selesai
terimbibisi 24 jam dengan memaksimalkan berapa jumlah masukan air sebelum
biji berkecambah. Hal-hal ini dapat dilihat ditinjau dari parameter swelling
𝑉
quation (𝑉 ). Ada beberapa faktor yang mempengaruhi swelling quation itu
0

sendiri, yaitu suhu, volume kontak air, dan waktu. Semakin tinggi suhu,
polimer-polimer dalam kotiledon biji akan berekspansi sehingga dapat
meningkatkan kapasitas air yang masuk lalu volume biji dapat meningkat lagi
setelah terimbibisi penuh (Leopold, 1983). Peningkatan volume ini
dibandingkan dan didapat nilai swelling quation-nya. Selain itu, pengaruh suhu,
volume, dan waktu tadi dapat dilihat pengaruhnya dengan grafik. Sehingga,
perlakuan biji dengan suhu yang berbeda dapat dilihat perbandingannya
(gambar xx).

Gambar xx. Grafik pengaruh suhu terhadapt volume biji

(Sumber : Dokumentasi pribadi)

Leopold, A. (1983). Volumetric Components of Seed Imbibition. Plant Physiol, 1


- 4.

Anda mungkin juga menyukai