PROSTATEKTOMI
ABSTRAK
BPH adalah suatu pembesaran kelenjar prostat yang secara umum terjadi pada
laki-laki (berusia >50 tahun) karena proses penuaan. Penyakit Benigna Prostat
Hiperplasia merupakan salah satu kasus keperawatan yang banyak terjadi di dunia,
terutama pada penduduk yang umurnya sudah lebih dari 50 tahun. Hal ini dikarenakan
adanya perubahan testosterone dan esterogen sehingga kelenjar prostat membesar.
Penulisan laporan ini bertujuan untuk melaporkan study kasus tentang asuhan
keperawatan Nyeri Akut pada Tn. R dengan Post Op Prostatektomi Ruang Melati RSUD
Ambarawa secara optimal.
ini adalah sebanyak 3,52%. Rata-rata aktivitas tubuh. Secara umum, klien
kasus gangguan prostat di Jawa Tengah cenderung mengalami masalah dalam
adalah 206,48 (Profil Kesehatan Profinsi pemenuhan kebutuhan istirahat tidur
Jawa Tengah, 2003). karena menahan rasa nyeri yang timbul
Ketika seseorang terkena BPH setelah efek anestesi mulai berkurang.
terdapat gejala-gejala seperti nyeri saat Oleh karena itu, memandang
BAK, sering BAK tapi hanya menetes, permasalahan-permasalahan di atas,
retensi urine, dan lain-lain. Hal ini jika maka penulis tertarik untuk membuat
dibiarkan secara terus menerus, akan Karya Tulis Ilmiah yaitu Asuhan
terjadi komplikasi-komplikasi yaitu di Keperawatan Nyeri Akut Pada Tn. R
antaranya Hidroureter dan Hidronefrosis. dengan Post Prostatectomi Suprapubik
Jika hal ini sampai terjadi maka terapi Benigna Prostat Hiperplasia sebagai
yang harus dilakukan adalah dengan kasus kelolaan dalam penyusunan Tugas
tindakan operasi (Toha, 2007). Akhir ini.
METODE PENGELOLAAN
Keluhan yang sering muncul
setelah di lakukan tindakan operasi PENGKAJIAN
diantaranya: perubahan rasa nyaman
nyeri, cemas karena adanya perubahan Pengkajian merupakan suatu
fungsi tubuh, aktifitas seksual terganggu, pendekatan yang sistematis untuk
serta dapat muncul masalah infeksi. mendapatkan informasi serta data
Peran perawat dalam hal ini, membantu yang selengkap-lengkapnya mengenai
klien baik secara subyektif maupun
klien dalam memenuhi kebutuhan pre
dan post operasi (Toha, 2007). obyektif (Carpenito: 2013). Sedangkan
Menurut study pendahuluan penentuan skala nyeri pada Tn.R
yang dilakukan penulis di RSUD didasarkan pada skala nyeri Hayward
Ambarawa pada tanggal 18 dan 19 maret yang menggunakan skala longitudinal
2015 dari catatan rekam medik yang terdiri dari angka 0 sampai 10.
didapatkan jumlah pasien dengan BPH Angka 0 menggambarkan tidak
pada periode januari 2014 sampai adanya nyeri, 1-3 menggabarkan nyeri
februari 2015 di Ruang Melati didapatkan ringan, 4-6 menggambarkan nyeri
angka kejadian sebanyak 152 kasus sedang, 7-9 menggambarkan nyeri
dengan diagnosis BPH. berat yang masih bisa terkontrol dan
Dari hasil study yang dilakukan 10 menggambarkan nyeri yang sangat
penulis di atas, klien dengan post berat serta tidak bisa di kontrol. Selain
prostatektomy dapat menyebabkan itu didapatkan data pasien
keluhan perubahan rasa nyaman nyeri, mengatakan Provokative = nyeri
cemas dan resiko infeksi. Sensasi nyeri timbul bila saat kencing dan
yang dirasakan klien diakibatkan karena digerakan, Quality = nyeri seperti di
tindakan operasi pada bagian suprapubik. tusuk-tusuk, Region = disimpisis pubis
Dengan adanya insisi pada jaringan kulit, sampai genetalia, Scale = skala nyeri
5, Time = nyeri hilang timbul Dan data
sehingga mengakibatkan diskontinuitas
jaringan dan merangsang timbulnya obyektif : keadaan umum : lemah
stressor nyeri yang bisa mengakibatkan (Prabowo:2014;35).
klien mengalami gangguan pada seluruh
Mubarak, Wahit Iqbal, dkk. (2009). Ilmu Purnomo, B. (2011). Buku Dasar-Dasar
KeperawatanKomunitas : Konsep Urologi, Edisi Pertama, Malang: Cv Sagung
dan Aplikasi. Salemba Medika. Seto.
Jakarta.
Rohmah, N. & Walid, S. (2010). Proses
Nanda. (2006). Panduan Diagnosa Keperawatan Teori dan Aplikasi.
Keperawatan Nanda. Jogjakarta: AR-RRUZ MEDIA.
Philadhelphia: Prima Medika.
Sjamsuhudayat. (2005). Buku Ajar Ilmu Bedah.
NANDA. (2013). Diagnosa Nanda NIC-NOC. Edisi 2. Jakarta: EGC.
Prima Medika.
Smeltzer, C. Suzanne & Brenda G Bare. (2002).
Nurarif & Kusuma, (2013). Buku Aplikasi Buku Ajar Keperawatan Medikal
Asuhan Keperawatan, Edisi Revisis Bedah Brunner and Sudarth. Edisi
Jilid 2. Yogyakarta: Mediaction. 8. Volume 3. Jakarta: EGC.
Nursalam, Dr. (2006). Asuhan Keperawatan Smeltzer, C. Suzanne & Brenda G Bare. (2013).
Pada Pasien Dengan Gangguan Buku Ajar Keperawatan Medikal
Sistem Perkemihan. Edisi pertama. Bedah Brunner and Sudarth.
Jakarta: Salemba Medika. Jakarta: EGC.
Padila. (2012). Buku Ajar Keperawatan Suharyanto, T. & Madjid, A. (2009). Asuhan
Medikal Bedah. Penerbit Nuha Medika. Keperawatan Pada Klien Dengan
Gangguan Sistem Perkemihan.
Potter & Perry (2005). Buku Ajar – Jakarta: TIM.
Fundamental Keperawatan,
Konsep, Proses, Dan Praktik. Edisi Syamsudin, M. (2011). Buku Ajar
4. volume 1. Terjemahan Asih Farmakoterapi Kardiovaskular dan
Yasmin, dkk. Jakarta: EGC. Renal. Jakarta Selatan: Salemba
Prabowo. E, Pranata. A. E. (2014). Buku Ajar Medika.
Asuhan Keperawatan Sistem
Perkemihan. Penerbit Nuha Toha. (2007). Latar Belakang Benigna Prostat
Medika. Hiperplasia.
<http://digilib.unimus.ac.id/fil
Price, Sylvia Anderson. (2005). Patofisiologi es/disk1/126/jt ptunimus-gdl-
Klinis. Volume I. Edisi 4. nurkolisg0-62641-babi.pdf>.
(diakses tanggal 27 maret 2015).
Profil Kesehatan Profinsi Jawa Tengah. (2003).
Latar Belakang Benigna Prostat
Hiperplasia. <http://digili
b.unimus.ac.id/files/disk1/126/jt
ptunimus-gdl-nurkolisg0-6264-1-
babi.pdf>. (diakses tanggal 27
maret 2015).