Anda di halaman 1dari 414

Tryout Bersama – Kode B

1. C. Reaksi antibodi imunologi


• Keywords : Anak dengan edema, hematuria,
proteinuria, riwayat ISPA (+) 2 minggu sebelumnya 
Mengarah ke Glomerulonefritis akut pasca
Streptococcus (GNAPS)

• GNAPS dimediasi oleh proses imunologi, terutama


sistem imun humoral. Teori yang ada adalah:
1. Kompleks imun yang terperangkap dalam glomerulus
2. Kompleks antigen-antibodi in situ akibat antibodi
bereaksi dengan komponen kuman Streptococcus yang
terdeposit didalam glomerulus.

www.padiukdi.com
GNAPS
• GNAPS terjadi akibat deposisi kompleks imun (Rx
hipersensitifitas tipe 3) pada GBM dan atau
mesangium sehingga terjadi reaksi inflamasi 
gangguan fungsi ginjal  komplikasi: ensefalopati
hipertensif, gagal jantung, edema paru dan gagal
ginjal

• Didahului oleh infeksi Streptococcus beta


hemoliticus group A nefritogenik (tipe 4, 12, 16,
25, dan 49) di saluran napas atas. Reaksi Ag-Ab
terjadi setelah infeksi saluran napas atas telah
usai. www.padiukdi.com
• SN (Sindrom nefrotik)
– Keluhan utamanya adalah edema yang masif. Keluhan
hematuria biasanya hanya mikroskopik. Disertai
parameter lab lain : Hipoalbuminemia, proteinuria,
hiperkolesterolemia
• GNA (Glomerulonefritis akut)
– Merupakan sebutan lain untuk glomerulonefritis akut
pasca streptococcus. Jika ada pilihan GNAPS maka
jawaban yang sesuai adalah GNAPS.
• GNK (Glomerulonefritis kronik)
– Contohnya pada nefritis lupus

www.padiukdi.com
2. D. Hipospadia

• Keywords : Kencing tidak normal, uretra ada di


ventral

• Hipospadia: orifium uretra eksterna tidak


berada di ujung glans penis, tetapi di bagian
bawah (ventral), keluhan pasien: kencing
menetes

www.padiukdi.com
• Fimosis: preputium tidak dapat diretraksi, sakit
dan nyeri saat berkemih, perlu mengedan dan
sebelum berkemih ada gelembung di penis
• Parafimosis: preputium menjepit batang penis,
saat diretraksi tidak dapat dikembalikan lagi,
merupakan keadaan emergency dalam urologi
• Epispadia: OUE pada bagian atas (dorsal) penis

www.padiukdi.com
www.padiukdi.com
3. D. Permeabilitas kapiler terganggu
• Keywords : Anak demam tinggi mendadak,
keluhan gastrointestinal, lemas, Rumple leede
(+)  Demam dengue / demam berdarah
dengue.

• Yang menyebabkan pemeriksaan rumple leede


(+) adalah adanya gangguan pada
permeabilitas kapiler.

www.padiukdi.com
Rumpel Leede / Tourniquet test
• Disebut juga sebagai Rumpel-Leede Capillary-Fragility Test.

• Merupakan metode diagnostik untuk menilai


kecenderungan perdarahan, gangguan permeabilitas
kapiler dan trombositopenia.

• Alat pengukur tekanan darah diaplikasikan pada lengan


pasien, tekanan diatur pada pertengahan sistolik dan
diastolik selama 5 menit. Hasil tes ini positif bila didapatkan
lebih dari 10-20 petekiae per inci persegi.

• Bisa ditemukan false positive : Wanita premenstruasi,


postmenstruasi tanpa terapi hormonal, luka bakar akibat
matahari.
www.padiukdi.com
www.padiukdi.com
DERAJAT DEMAM DENGUE + DEMAM
BERDARAH DENGUE
• Demam dengue (DD)  demam akut 2-7 hari disertai gejala
1/lebih: nyeri kepala, retroorbita, mialgia, artralgia, ruam
kulit, manifestasi perdarahan(jarang), leukopenia, IgM/IgG
positif. Tidak ada kebocoran plasma (hemokonsentrasi,
efusi pleura, asites, hipoproteinemia)
• DBD derajat 1  gejala DD + uji tourniquet (+)
• DBD derajat 2  gejala DD + perdarahan spontan
• DBD derajat 3  gejala DD + kegagalan sirkulasi (nadi
melemah)
• DBD derajat 4  gejala DD + syok berat, nadi tidak terukur

www.padiukdi.com
4. A.Defek septum atrium
• Keywords : Anak 10 tahun dengan gejala penyakit jantung bawaan,
asianotik, auskultasi: Split S2, bising sistolik ics4 parasternal kiri.

• Fixed split S2 khas untuk ASD


• Normalnya secara fisiologis split S2 terjadi pada saat inspirasi dan
menghilang saat ekspirasi karena saat inspirasi terjadi peningkatan
venous return overload di ventrikel kanan yang menunda
penutupan katup pulmonal.

• Dengan adanya ASD, ventrikel kanan terus menerus dalam keadaan


overload karena ‘left to right shunt’ menyebabkan suara S2 yang
terpisah jauh. Karena atrium kanan dan kiri saling berhubungan
melalui defek, inspirasi tidak membuat perubahan tekanan antara
kedua atrium tersebut sehingga bunyi split S2 selalu menetap pada
inspirasi dan ekspirasi. www.padiukdi.com
PJB
Sianotik Asianotik

Darah kaya O2 tercampur Darah kaya O2 bocor,


dengan miskin O2 beban jantung
bertambah
TOF
VSD
TGA
ASD
PDA

www.padiukdi.com
ASD
• Left to right shunt
• RA, RV, dan PA enlargement  pulmonary
vascular obstructive disease  pulmonary
hypertension (PH)  eisenmenger syndrome
• Tidak bergejala s/d 20-30 th
• PF: Fixed split S2, sistolik ejection murmur
(relative pulmonal stenosis [PS]), mid diastolic
murmur (relative tricuspid stenosis [TS])

www.padiukdi.com
VSD
• Left to right shunt
• LA, LV, dan PA enlargement  pulmonary
vascular obstructive disease  pulmonary
hypertension (PH)  eisenmenger syndrome
• PF: murmur pansistolik di sela iga ke 3 dan ke 4
tepi kiri sternum menjalar ke sepanjang tepi kiri
sternum.

www.padiukdi.com
PDA
• Left to right shunt
• LA, LV, ascending Ao and PA enlargement 
pulmonary hypertension (PH)  eisenmenger
syndrome
• PF: continuous murmur

www.padiukdi.com
TOF
• VSD, pulmonary stenosis, overriding aorta and
right ventricular hypertrophy
• Cyanotic spell: biru  jadi tambah biru karena
sistemik perifer resistance ↓ (nangis). Dapat
diperbaiki dengan cara ↑ resistensi perifer
(jongkok)
• PF: single second heart sound (PS)
• Foto thoraks: boot shape

www.padiukdi.com
5. B. Ketoasidosis diabetikum tipe 1
• Keywords : Anak dengan penurnan kesadaran,
nafas kussmaul. GDS meningkat . Ketonuria
(+), asidosis.

• Semua gejala mengarah ke ketoasidosis


diabetikum / diabetic ketoacidosis (DKA).
• DKA paling sering terjadi pada DM tipe1
dimana terjadi defisiensi insulin absolut.

www.padiukdi.com
• Anak dengan DKA rentan terhadap terjadinya
edema otak, menyebabkan keluhan nyeri
kepala, penurunan kesadaran hingga koma,
hilangnya refleks pupil, hingga kematian.
• Edema otak terjadi pada 0,3 – 1,0 % pasien
dengan DKA.

www.padiukdi.com
www.padiukdi.com
American Diabetes Association categorizes DKA in
adults into one of three stages of severity:
• Mild: blood pH mildly decreased to between 7.25
and 7.30 (normal 7.35–7.45); serum bicarbonate
decreased to 15–18 mmol/l (normal above 20);
the patient is alert
• Moderate: pH 7.00–7.25, bicarbonate 10–15,
mild drowsiness may be present
• Severe: pH below 7.00, bicarbonate below 10,
stupor or coma may occur

www.padiukdi.com
6. C. Torsio testis
• Keywords : Anak dengan nyeri pada skrotum, setelah
aktivitas berat, eritema (+), demam(-), phrehn sign (-)

• Torsio testis terjadi saat terjadi karena perputaran /


terpuntirnya pembuluh darah yang memperdarahi
testis, dapat menyebabkan nekrosis. Nyeri (+), bengkak
(+)
• Paling sering terjadi pada laki-laki usia 10-25 tahun,
namun dapat terjadi pada semua usia.
Demam/tanda radang lain (-), riwayat terkena
bola/benda lain/trauma tumpul, nyeri (+), phren sign(-)

www.padiukdi.com
www.padiukdi.com
Prehn’s sign
• Elevation of scrotum
• Negative: no pain relief with lifting the
affected testicle  testicular torsion 
surgical emergency and must be relieved
within 6 hours
• Positive: pain relief with lifting the affected
testicle  epididymitis
• Phren sign positif jika testis diangkat rasa nyeri
akan hilang atau berkurang
www.padiukdi.com
• Epididimitis: inflamasi epididimis
• Gejala:
– Gradual onset of scrotal pain and swelling, often developing
over several days (as opposed to hours, as in testicular
torsion)
– Unilateral
– Dysuria, frequency, and/or urgency
– Fever and chills (in only 25% of adult patients with acute
epididymitis but in up to 71% of children with the condition)
– Usually no nausea or vomiting (as opposed to testicular
torsion)
– Urethral discharge preceding the onset of acute epididymitis
(in some cases)
• Prehn’s sign (+) khas epididimitis

• Orchitis: infeksi pada testis phren sign (-)


www.padiukdi.com
• Orchitisnyeri (karena ada inflamasi),
transiluminasi (-)

• Hidrokelisinya cairan jadi transiluminasi (+)

• Varikokeldilatasi pleksus pampiniformis dan


vena spermatikia. Sering disebut sebagai ‘bag of
worms’ (teraba seperti cacing)  seringkali
infertil.

• Elephantiasis pembengkakan dan penebalan


jaringan lunak dan kulit.

www.padiukdi.com
7. C. Tuli sensorineural
• Keywords : Anak belum dapat berbicara. Ibu
riwayat campak saat hamil.

• Congenital rubella dapat terjadi pada fetus


dimana ibu terinfeksi dengan rubella pada
trimester pertama kehamilan (risiko hingga 51%)
• Trias klasiknya adalah
– Tuli sensorineural (58% pasien)
– Kelainan penglihatan; retinopati, katarak, dan
microphtalmia (43%)
– Penyakit jantung kongenital ; stenosis pulmonal dan
PDA (50%).
www.padiukdi.com
www.padiukdi.com
Congenital Rubella

www.padiukdi.com
8. B.Haemophylus influenzae
• Keywords : Anak dengan nyeri menelan, demam
tinggi. Sesak, suara nafas muffled/teredam,
berliur,
Radiologi gambaran Thumb sign

• Gambaran thumb sign didapatkan pada foto soft


tissue leher proyeksi lateral, merupakan
manifestasi dari epiglotis yang membesar dan
edematous  Sugestif terhadap diagnosis
epiglotitis infeksi akut.
www.padiukdi.com
www.padiukdi.com
Epiglotitis
• Gejala : nyeri menelan, suara teredam/berubah, sulit
berbicara, berliur, demam, takikardia, dan kesulitan
bernafas
• Anak biasanya datang dalam ‘sniffing position’ yaitu
badan condong ke depan, kepala dan hidung
menghadap keatas seperti menghendus.

• Kuman penyebab tersering adalah H.influenzae tipe


B, diikuti oleh S.Pneumoniae, Varicella zoster, herpes
simpex virus type 1, dan S.aureus.
• Etiologi non infeksi mencakup trauma termal
(makan/minum terlalu panas), trauma inhalasi (bahan
korosif),ataupun mekanik (benda tajam/tumpul).
www.padiukdi.com
Epiglotitis
Category 1: Severe respiratory distress with imminent or actual
respiratory arrest. People typically report a brief history with a
rapid illness that quickly becomes dangerous.

Category 2: Moderate-to-severe clinical symptoms and signs of


considerable risk for potential airway blockage. Symptoms
include sore throat, inability to swallow, difficulty in lying flat,
muffled "hot potato" voice (speaking as if they have a
mouthful of hot potato), stridor, and the use of accessory
respiratory muscles with breathing.

Category 3: Mild-to-moderate illness without signs of potential


airway blockage. These people often have a history of illness
that has been occurring for days with complaints of sore throat
and pain upon swallowing. www.padiukdi.com
9. D. TB milier
• Keywords : Anak 4 tahun dengan demam tinggi dan batuk,
PF : Ronki (-), Ro/toraks : Gambaran snow storm
appearance.

• Gambaran snowstorm pada foto toraks menunjukkan


adanya multipel nodul kecil yang tersebar di parenkim
paru, menunjukkan letak kelainan ada di interstisial paru,
bukan di alveolar.

• Gambaran ini dapat ditemukan pada kasus TB milier atau


HMD stage lanjut  Usia pasien 4 tahun lebih dalam PF
tidak didapatkan ronki lebih sesuai untuk diagnosis TB
milier.

www.padiukdi.com
TB Milier

www.padiukdi.com
10. B. Resisten steroid
• Keywords : Anak dengan edema, proteinuria,
hipoalbuminemia, hiperkolesterolemia 
Gejala sindrom nefrotik. Telah berobat namun
setelah 4 minggu masih proteinuria.

• Termasuk kriteria resisten steroid

www.padiukdi.com
Klasifikasi sindrom nefrotik
• Batasan term sindrom nefrotik
– Remisi: proteinuria negatif atau trace (<4
mg/m2/LPB/jam) 3 hari berturut-turut dalam 1
minggu
– Relaps: proteinuria ≥2+ (>40 mg/m2/LPB/jam) 3
hari berturut-turut dalam 1 minggu
• Relaps jarang: relaps kurang dari 2x dalam 6 bulan
pertama setelah respons awal atau kurang dari 4x per
tahun pengamatan
• Relaps sering: relaps ≥2x dalam 6 bulan pertama
setelah respons awal atau ≥4x dalam periode 1tahun

www.padiukdi.com
– Dependen steroid: relaps 2x berurutan pada saat
dosis steroid diturunkan (alternating) atau dalam
14 hari setelah pengobatan dihentikan
– Resisten steroid: tidak terjadi remisi pada
pengobatan prednison dosis penuh (full dose) 2
mg/kgbb/hari selama 4 minggu
– Sensitif steroid: remisi terjadi pada pemberian
prednison dosis penuh selama 4 minggu

www.padiukdi.com
Sindroma Nefrotik – Definisi,
Patogenesis
• Definisi
– Proteinuria masif (>40 mg/m2/jam atau
dipstik ≥2+),
– Hipoalbuminemia (<2,5 g/dL),
– Edema, dan
– Hiperkolesterolemia >200 mg/dl
• Patogenesis
– Terjadi akibat kegagalan/gangguan
filtrasi di glomerulus yang kemudian
menyebabkan terjadinya albumin
leakage
– Membran filtrasi glomerulus: endotel
kapiler (pores/fenestration) , GBM
(negative discharge), foot proces
podocyte (filtration slit)
• Oval fat bodies patognomonik pada
urinalisis pasien sindrom nefrotik
• Edema terjadi karena albumin
berkurang sehingga tekanan onkotik
menurun
www.padiukdi.com
11. E.Absence seizure
• Keywords : Anak tampak sering melamun,
‘tidak sadar’ selama 10-20 detik kemudian
sadar kembali.  Khas untuk absence seizure,
kemungkinan tipe umum.

www.padiukdi.com
Epilepsi – Klasifikasi (ILAE)
• Kejang parsial
– Parsial sederhana
– Parsial kompleks
– Parsial generalisata sekunder
• Kejang umum
– Absance/lena/petit mal
– Tonik klonik/grand mal
– Tonik
– Klonik
– Myoklonik
– Atonik
– Spasme infantil
• Unclassified
www.padiukdi.com
Tipe-Tipe Kejang Kejang umum : berasal dari seluruh
hemisfer korteks serebri
• Absens/lena (petit mal) : Bengong
Kejang parsial (fokal) : berasal dari mendadak, tanpa aura, tanpa
bagian tertentu dalam korteks serebri kebingungan pasca-serangan, bisa
• Sederhana : Tidak ada penurunan disertai automatisme maupun tidak.
kesadaran. Gejala bisa sensoris, • Mioklonik : kedutan motorik tidak
motoris, otonom, atau psikis. teratur
• Kompleks : Ada penurunan • Klonik : kedutan motorik teratur
kesadaran (amnesia). Gejalanya • Tonik : ekstensi atau fleksi mendadak
biasanya berupa bengong pada kepala, badan, atau ekstremitas
mendadak yang diikuti dengan • Tonik-klonik umum primer (grand
automatisme dan kebingungan mal) : berawal sebagai ekstensi tonik
pasca-serangan. ekstremitas atas dan bawah beberapa
• Kejang tonik-klonik umum detik, kemudian menjadi gerakan
sekunder : kejang parsial yang klonik ritmik, kebingungan pasca-
berlanjut menjadi kejang tonik serangan
klonik umum • Atonik : Tonus tubuh hilang
mendadak (pasien tiba-tiba jatuh)
www.padiukdi.com
• Absence (petit mal)  bengong, kemudian biasa
lagi.
o Umum  <18 tahun, serangan mendadak,
sering berkedip, berakhir cepat
o Atipikal  sampai dewasa, serangan mulai
dan berakhir perlahan
• Tonik klonik (grand mal)  kehilangan
kesadaran, kejang seluruh badan, keluar liur
• Mioklonus  kedutan (kontraksi-relaksasi) otot
sesaat yang terjadi mendadak
• Tonik  peningkatan tonus otot-otot ekstensor
secara mendadak
www.padiukdi.com
Tatalaksana Profilaksis Kejang
• Kejang umum
– Tonik-klonik: asam valproat (DOC), carbamazepine
– Absans: asam valproat (DOC)
• Kejang parsial: carbamazepine (lini ke-1),
fenitoin (lini ke-1), asam valproat
• Fenitoin banyak efek samping (mis. hiperplasia
gingival) dan interaksi obatnya, sehingga lebih
sering dipilih asam valproat atau
carbamazepine

www.padiukdi.com
12. B.Hipoalbuminemia
• Keywords : Anak dengan edema anasarka,
jarang kencing, urine keruh  Gejala fisik dari
sindroma nefrotik.

• Trias laboratorium dari sindroma nefrotik :


Hipoalbuminemia, proteinuria, edema.
Seringkali disertai dengan hiperkolesterolemia

www.padiukdi.com
Sindroma Nefrotik – Definisi,
Patogenesis
• Definisi
Sindrom klinis dengan gejala
proteinuria masif (>40 mg/m2/jam),
hipoalbuminemia (<2,5 g/dL),
edema dan hiperkolesterolemia
• Patogenesis
– Terjadi akibat
kegagalan/gangguan filtrasi di
membran filtrasi glomerulus
yang kemudian menyebabkan
gejala klinis tersebut
– Membran filtrasi glomerulus:
endotel kapiler
(pores/fenestration) , GBM
(negative discharge), foot
proces podocyte (filtration slit)

www.padiukdi.com
Sindrom Nefrotik
Definisi Penunjang
• Proteinuria Urinalisis: oval fat bodies
• Hipoalbuminemia
• Edema Tata laksana
• Hiperkolesterolemia • Anak: diuretik, suplemen
protein (termasuk albumin),
batasi Na, prednison untuk
sindrom nefrotik primer
• Dewasa: diuretik, suplemen
protein, batasi Na, atasi
hiperlipidemia, ACE-I/ARB
untuk sindrom nefrotik
sekunder

www.padiukdi.com
Sindrom Nefritik
Definisi Gejala dan tanda
• Hematuria • Hematuria (dengan silinder
• Edema eritrosit), proteinuria <3,5
• Hipertensi g/hari, hipertensi, uremia,
azotemia, dan oliguria.
• Penurunan fungsi ginjal
• Riwayat infeksi kulit atau
faring
• Yang sering dibahas adalah
reaksi kompleks imun
pasca-infeksi streptokokus Penunjang Titer ASTO
(GNAPS)
Tata laksana atasi penyakit
yang mendasari

www.padiukdi.com
13. E. TSH menurun, FT4 menigkat
• Keywords : Anak dengan benjolandi leher, gejala
tirotoksikosis (+)

• Hipertiroid relatif jarang didapatkan pada anak, jika


terjadi mayoritas adalah Grave’s disease.
• Etiologi lain : Adenoma toksik, toxic nodular goiter,
McCune-Albright syndrome , subacute thyroiditis,
hashitoxicosis, bacterial thyroiditis, exogenous
thyroid hormone, hCG-secreting tumors
www.padiukdi.com
www.padiukdi.com
www.padiukdi.com
14. A.usus halus
• Keywords : Anak dengan lemas, mual,
muntah, ditemukan cacing ancylostoma
duodenale

• Spesies cacing tambang / hookworm yaitu


Ancylostoma duodenale dan Necator
americanus memiliki siklus hidup yang sama,
mencapai tahap dewasa di usus halus.

www.padiukdi.com
www.padiukdi.com
15. D.Asma bronkhial
• Keywords : Anak dengan gejala rhinitis alergi

• Riwayat yang harus digali adalah adanya


manifestasi atopi yang lain seperti asma,
dermatitis atopi, konjungtivitis alergi.

www.padiukdi.com
Tanda Alergi
• Allergic shiners • Allergic salute
– Dark circles under the – The way that many
eyes are due to swelling children use the palm of
and discoloration from their hand to rub and
congestion raise the tip of their
nose to relieve nasal
itching and congestion

www.padiukdi.com
• Allergic crease • Dennie morgan lines
– A line across the bridge – Crease-like wrinkles that
of the nose usually the form under the lower
result of allergic salute eyelid folds (double skin
folds)

www.padiukdi.com
• Mouth breathing • Allergic (adenoidal) face
– Akibat kongesti nasal  (long face syndrome)
disertai dengan – Akibat pembesaran
development of a high, adenoid 
arched palate, an menyebabkan ‘tired and
elevated upper lip, and droopy appearance’
an overbite

www.padiukdi.com
16. C. Pseudoephedrine
• Keywords : Pasen anak dengan ISPA, kongesti
nasal (+). Yang dapat diberikan?

• Pasien anak dengan ISPA pada umumnya tidak


membutuhkan obat-obatan spesifik karena
etiologinya kebanyakan adalah infeksi viral.
Jika terjadi kongesti nasal dapat dilakukan
bilas hidung dengan dekongestan.

www.padiukdi.com
17. D.Defisiensi Vit K
• Keywords : Anak dengan perdahan yang sulit
berhenti dari lokasi bekas imunisasi. Pemeriksaan
darah tepi dbn, PT dan APTT meningkat.

• Hemofilia A/B : Hanya APTT yang memanjang


• DIC : Gangguan koagulasi berat, manifestasi
perdarahan berat
• ITP : Hanya trombosit yang turun, PT-APTT
biasanya normal

www.padiukdi.com
Def. Vit K
• Tanda secara klinis adalah manifestasi perdarahan, seperti
epistaksis, hematoma, GI bleeding, menorhagia, hematuria,
perdarahan gusi, dan lebam pada area injeksi
• Jika terjadi pada neonatus manifestasi dapat lebih berat,
bisa terjadi perdarahan intrakranial dan gastrointestinal
berat

• Hasil lab: Biasanya terjadi peningkatan PT dengan nilai


aPTT normal. Namun pada kasus yang berat dapat terjadi
peningkatan PT dan APTT.
• Pemeriksaan yang sensitif terhadap defisiensi vit K adalah
meningkatnya kadar des-gamma-carboxy prothrombin
(DCP) / dikenal juga sebagain protein-induced by vitamin K
absence/antagonist-II (PIVKA-II)

www.padiukdi.com
18. C.PTU
• Keywords : Anak dengan struma, gejala dan
pemeriksaan laboratorium hipertiroid. Terapi
yang sesuai?

• Terapi terpilih adalah secara farmakologi


– Methimazole / carbimazole : 0,4-0,7 mg/kgBB/hari
 Drug of choice
– PTU : 5-7 mg/kgBB/hari dibagi 3x dosis/hari ; sudah
jarang digunakan, karena dapat meningkatkan risiko
liver failure

www.padiukdi.com
• Alternatif terapi lain adalah :
– Pembedahan : Angka residif tinggi, harus disertai
dengan modalitas terapi lain
– Terapi supresi/ablasi thyroid menggunakan
radiofarmaka iodine  Pilihan terapi utama
pada dewasa

www.padiukdi.com
19. D.GERD
• Keyword : Anak dengan rasa terbakar dan
nyeri pada ulu hati. Meningkat setelah makan.
Heartburn (+)

• Heartburn pada anak-anak menunjukkan


adanya GERD, biasanya nyeri meningkat
setelah makan

www.padiukdi.com
GERD in children
• Heartburn is the most common symptom of GERD in kids
and teens. It can last up to 2 hours and tends to be worse
after meals. In infants and young children, GERD can lead to
problems during and after feeding, including:
– frequent regurgitation or vomiting, especially after meals
– choking or wheezing, if the contents of the reflux get into the
windpipe/trachea and lungs
– wet burps or wet hiccups
– spitting up that continues beyond the first year of life (when it
typically stops for most babies)
– irritability or inconsolable crying after eating
– refusal to eat, at all or in limited amounts
– failure to gain weight

www.padiukdi.com
GERD terapi
• Tujuan terapi pada GERD adalah untuk meneka produksi
asam lambung, dan menurunkan waktu pengosongan
lambung dengan cara :
– Nonpharmacotherapy : Small frequent feeding, posisi tegak
setelah makan, posisi tengkurap untuk bayi>6bulan
– Untuk usia lebih besar dapat dilakukan hal seperti : Menghindari
makanan mengandung tomat, jeruk, jus buah, peppermint,
coklat, dan minuman berkafein, makanan rendah lemak, makan
tepat waktu, dan penurunan berat badan
– Pharmacotherapy
• Antacids (eg, aluminum hydroxide, magnesium hydroxide)
• Histamine H2 antagonists (eg, nizatidine, cimetidine, ranitidine,
famotidine)
• Proton pump inhibitors (eg, lansoprazole, omeprazole, esomeprazole,
dexlansoprazole, rabeprazole sodium, pantoprazole)

www.padiukdi.com
20. E. Rehidrasi intravena
• Keywords : Remaja dengan ketonuria, GDS tinggi,
riwayat gejala DM (+)  Diabetic ketoacidosis

• Terapi inisial yang tepat adalah rehidrasi dengan


cairan kristaloid (Ringer laktat / NaCl)
• Tatalaksana utama DKA : Fluid replacement. Baru
disertai dengan terapi lain seperti Bicarbonate,
terapi elektrolit, dan terapi suportif untuk
mengatasi komplikasi lain seperti edema serebri.
www.padiukdi.com
www.padiukdi.com
Clinical Practice Guidelines of Australasian Paediatric Endocrine Group, March 2005.
21. A. Difteri
• Keywords : Anak dengan gejala ISPA, hipertrofi
tonsil +membran keabu-abuan.
Pembengkakan di leher (Bull neck +)

• Gejala mengarah ke difteri

www.padiukdi.com
www.padiukdi.com
www.padiukdi.com
Sumber : Pocketbook WHO
22. B.Lakukan tes mantoux dulu
• Keywords : Anak 1 bulan akan diimunisasi. Riwayat
kontak TB (+), yang harus dilakukan?

• Usia Pemberian Imunisasi BCG adalah dibawah usia 2


bulan. Jika baru diberikan setelah usia 2 bulan,
disarankan tes Mantoux (tuberkulin) dahulu. Vaksinasi
dilakukan bila hasil tesnya negatif.
• Pada bayi ini, terdapat kontak TB sejak lahir. Maka
perlu dilakukan tes Mantoux terlebih dahulu untuk
penentuan skoring TB. Jika skor TB ≥ 6, maka anak
diterapi OAT
• Bila Skor TB<6 maka bayi hanya diberi profilaksis INH.
Imunisasi BCG diberikan setelah selesai pengobatan
OAT maupun setelah profilaksis
www.padiukdi.com
INH.
TB Anak – Klasifikasi (ATS/CDC)
Class Contact Infection Disease Management
• Kontak dinilai dengan adanya kontak
dengan pasien TB di sekitar
0 - - - -
lingkungan
I + - - 1st proph. • Infeksi dinilai dengan uji Mantoux
• Disease dinilai dengan TB scoring
II + + - 2nd proph.
menurut WHO
III + + + OAT thera.

www.padiukdi.com
TB Anak –
Pencegahan/Kemoprofilaksis
• Kemoprofilaksis primer • Kemoprofilaksis
– Diberikan untuk sekunder
mencegah infeksi – Diberikan untuk
– Diberikan pada anak mencegah sakit TB
dengan kontak TB (+) – Diberikan pada kontak
tetapi uji tuberkulin (-) TB (+), uji mantoux (+),
– Obat: INH 5-10 tetapi klinis (-), Ro (-)
mg/kgBB/hari selama 6 – Obat: INH 5-10
bulan mg/kgBB/hari selama 6-
9 bulan

www.padiukdi.com
23. B.IgE
• Keywords : Anak dengan disengat lebah.
Gejala alergi (+). Mediator yang berperan?

• Hipersensitivitas yang langsung terjadi


(immediate tipe) dimediasi oleh reaksi
hipersensitivitas tipe 1.

www.padiukdi.com
www.padiukdi.com
www.padiukdi.com
24. C.Kripta melebar
• Keywords : Anak dengan gejala tonsilitis.

• Kripta yang melebar spesifik terhadap


diagnosis tonsilitis kronis.

www.padiukdi.com
Tonsilitis Akut Tonsilitis Kronik

Etiologi EBV atau streptococcus β hemolitikus Streptococcus β hemolitikus, dengan risk


factor: perokok berat, higien mulut,
makanan tertentu, pengaruh cuaca,
kelelahan fisik, pengoabtan tonsilitis akut
yang anadekuat

Gejala nyeri tenggorokan, odinofagia, demam, Mengganjal ditenggorokan, rasa kering,


lesu, nyeri sendi, otalgia napas berbau

PF Tonsil bengkak, hiperemis, detritus Tonsil membesar, permukaan tidak rata,


(leukosit PMN): folikel/lakuna, membran kriptus melebar, kripti yang terisi detritus
semu, KGB Submandibula teraba, nyeri
tekan (+)

Terapi Viral: istirahat, minum cukup, analgetik or Menjaga higien mulut, tonsilektomi jika:
antivirus jika berat. infeksi berulang, gejala sumbatan, curiga
Bakteri: penisilin, eritromisin, antipiretik neoplasma
dan obat kumur.

www.padiukdi.com
25. C. Atresia bilier
• Keywords : Anak usia 3 bulan dengan ikterik
sejak usia 1 bulan. Gejala obstruksi (+)

• Ikterik persisten diatas usia anak 1 bulan


dengan gejala obstruktif kemungkinan ke arah
atresia bilier.

www.padiukdi.com
Ikterus Neonatorum – Klasifikasi,
Etiologi
• Ikterus Fisiologis • Etiologi
– Terjadi pada bayi aterm (5-6 – Produksi ↑ (hemolisis):
mg/dl) hematoma, ABO/Rh
– Onset ikterus setelah 24 jam inkompatibilitas, G6PD def,
pertama sferositosis, polisitemia
– Puncak ikterus pada hari ke 3-5 – ↓sekresi bil: prematur,
– Ikterus membaik dalam 1 hipotiroid, bayi ibu DM, def
minggu enzim konjugasi
– ↑sirkulasi enterohepatik:
• Ikterus Patologis ↓asupan enteral
– Dapat terjadi pada semua bayi (breastfeeding jaundice),
– Onset ikterus <24 jam stenosis pilorus, atresia usus,
– Puncak ikterus lebih lambat MH
– Ikterus membaik dalam 2 – Gangguan obstruktif:
minggu kolestasis, atresia bilier, kista
koledokus
• – Mekanisme campuran: sepsis

www.padiukdi.com
Ikterus Neonatorum – Warning Sign!
• Ikterus yang timbul pada saat lahir atau sejak
hari pertama kehidupan
• Kenaikan bilirubin berlangsung cepat
(>5mg/dL)
• Kadar bilirubin serum >12 mg/dL
• Ikterus menetap pada usia 2 minggu atau
lebih
• Peningkatan bilirubin direk >2mg/dL
www.padiukdi.com
Ikterus Neonatorum – DDx/
• Ikterik pada 24 jam pertama • Ikterik yang muncul sesudah satu
– Dapat disebabkan erythroblastosis minggu
fetalis, perdarahan tersembunyi, – breast milk ikterik, septicemia,
sepsis, atau infeksi intrauterine, atresia congenital, hepatitis,
termasuk sifilis, rubella, galaktosemi, hipotiroidisme,
sitomegalo, rubella, dan anemia hemolitik kongenital
toxoplasmosis kongenital (spherocytosis), anemia hemolitik
• Ikterik yang muncul pada hari ke- akibat obat.
2 atau ke-3 • Ikterik yang persisten selama satu
– Umumnya fisiologis, Crigler-Najjar bulan
syndrome dan breast feeding – kondisi hyperalimentation-
ikterik, sepsis bakteri atau infeksi associated cholestasis, hepatitis,
saluran kemih, maupun infeksi cytomegalic inclusion disease,
lainnya seperti sifilis, syphilis, toxoplasmosis, familial
toksoplasmosis, sitomegalovirus, nonhemolytic icterus, atresia bilier,
atau enterovirus. atau galaktosemia. Ikterik fisiologis
dapat berlangsung beberapa
minggu pada kondisi hipotiroid
atau stenosis pilori

www.padiukdi.com
Atresia bilier

• Kelainan kongenital
dimana duktus biliaris
komunis tidak terbentuk
atau terobstruksi total.
• Angka kejadian di USA
1/10.000 – 1/15.000 kasus
• Gejala obstruksi biasa
didapatkan di usia 1 – 6
minggu.

www.padiukdi.com
Atresia bilier

• Three main types


of extrahepatic
biliary atresia:
– Type I: atresia
restricted to the
common bile
duct.
– Type II: atresia of
the common
hepatic duct.
– Type III: atresia of
the right and left
hepatic duct.

www.padiukdi.com
Ikterus Neonatorum - Tatalaksana
• Tatalaksana Usia Fototerapi
(Bil tot)
Transfusi
Tukar
– Fototerapi (Bil indir)
• NCB-SMK: bil tot ≥ 12 <24 jam 10-12 mg/dl 20 mg/dl
mg/dl 24-48 jam 12-15 mg/dl 20-25 mg/dl
• NKB sehat: bil tot > 10
48-72 jam 15-18 mg/dl 25-30 mg/dl
mg/dl
>72 jam 18-20 mg/dl 25-30 mg/dl
– Transfusi tukar
• Bil indirek ≥ 20 mg/dl
• Digunakan bil indirek
karena ditakutkan
kernikterus

www.padiukdi.com
26. A. Pemberian 1 dosis HAV imunoglobulin
intramuskular
• Keywords:
– demam sejak 2 minggu yang lalu. Keluhan disertai mata kuning, nyeri
perut kanan atas dan muntah-muntah. Nafsu makan hilang, nyeri otot
dan sendi serta demam ringan. 10 hari kemudian diikuti
menguningnya kulit dan air kencing berwarna coklat gelap.
– PF: tampak lemas, tekanan darah 100/70 mmHg, frekuensi nadi 92
x/menit, frekuensi napas 20 x/menit, suhu 37,8oC. Pada pemeriksaan
hepar teraba pembesaran hepar dan nyeri hipokondrium kanan.
– Lab: peningkatan SGPT.
• Bagaimana profilaksis yang sebaiknya dilakukan untuk anggota keluarga
yang tinggal serumah dengan pasien?
Pemberian 1 dosis HAV imunoglobulin intramuskular (emedicine)

www.padiukdi.com
• Untuk orang sehat berusia antara 1-40 tahun,
vaksinasi Hepatitis A sesungguhnya lebih
dipilih untuk profilaksis, meskipun
immunoglobulin juga bisa digunakan
• Kalau begitu mengapa pilihannya bukan B?
Karena vaksinasi hepatitis A itu 2 kali, dengan
interval 6-12 bulan. Pilihan B adalah seri untuk
vaksinasi hepatitis B.

www.padiukdi.com
27. E. pemasangan WSD
• Keywords:
• Sesak yang memberat Batuk berdahak yang berwarna
kecoklatan. Riwayat demam tinggi (+). Riwayat DM
tidak terkontrol (+).
• TTV: TD 120/70mmHg, RR 28x/menit, S: 38oC , N
100x/menit. PF: hemitoraks kanan tertinggal, redup
hemitoraks kanan, trakea deviasi kiri.
• Foto thoraks : opasitas homogen seluruh paru kanan.
• Pungsi pleura didapatkan cairan dengan kesan pus.
• Apakah tindakan yang tepat pada pasien ini?
Pemasangan WSD

www.padiukdi.com
Sumber: Right LW. Pleural
Effusion. N Engl J Med. Vol.
www.padiukdi.com 346, No. 25
28. A. Asma Intermiten
• Keywords:
• Sesak nafas sejak 1 hari yang lalu, mengi (+). Sesak
sejak dirasakan hilang timbul sejak 6 bln yang lalu.
• PF lain normal. BTA (-/-/-).
• Diagnosis?
asma intermiten

www.padiukdi.com
www.padiukdi.com
Sumber: Pedoman Diagnosis dan Penatalaksanaan Asma di Indonesia
29. D. pneumothoraks spontan primer
• Keywords:
• Sesak secara tiba-tiba. Pasien batuk selama 4 hari
dengan dahak yang sulit keluar dan tidak didapatkan
demam.
• TTV: TD 110/80mmHg, N 100x/menit, RR 28x/menit
dan S: 37oC. PF: deviasi trakea ke kiri, dada kanan
tertinggal, suara nafas yang menurun dan hipersonor
pada dada kanan.
• Apakah diagnosis yang tepat pada pasien
tersebut?
Pneumothoraks spontan sekunder

www.padiukdi.com
PNEUMOTHORAX
Sumber: Pedoman Pelayanan Medis PAPDI

• Akumulasi udara di rongga pleura disertai kolaps


paru. Pneumotoraks spontan: terjadi tanpa
trauma atau penyebab jelas
• Pneumotoraks spontan primer : Pada orang
sehat.
– Faktor risiko : merokok. Penyebab : umumnya ruptur
bleb subpleural atau bullae
• Pneumotoraks spontan sekunder : pada
penderita PPOK, TB paru, asma, cystic fibrosis,
pneumonia pneumocystis carinii, dll.

www.padiukdi.com
30. D. Bronkiektasis
• Laki-laki 78 tahun mengeluh batuk lama &
sesak. Pemeriksaan radiologi didapatkan
honeycomb appearance.
• Diagnosis yang tepat?
Bronkiektasis

www.padiukdi.com
X-RAY
• “Tramlines” or “honeycombing” represents dilated, thickened
bronchial walls
• Volume loss due to destruction of lung tissue
• Multiple small nodular densities from plugged alveoli
• Signet ring appearance on CT
– normally, the vessel is larger than the corresponding bronchus.
– In bronchiectasis, the bronchus is larger than the corresponding vessel
• Lack of bronchial tapering
• Non uniform bronchial dilation
• Bronchial wall thickening

http://www.learningradiology.com/notes/chestnotes/bronchiectasis.htm
www.padiukdi.com
31. D
• Keywords:
– Perempuan 55 tahun, nyeri dada yang dirasakan
memberat setelah naik tangga.
– Keluhan dialami sejak 1 tahun terakhir. Nyeri dada
dirasakan berkurang dengan istirahat. Pasien saat
ini control teratur di PKM dengan captopril.
• Apakah terapi yang paling tepat?
ISDN (untuk mengurangi nyeri)

www.padiukdi.com
32. C. Amiodarone
• Keywords:
• berdebar-debar yang baru
dirasakan sejak 3 jam
terakhir.
• PF: TD 160/90, N 60x/I, P
24x/I dan pasien dalam
keadaan sadar.
• Pada saat dilakukan
pemeriksaan EKG didapatkan
(lihat gambar).
• Berikut ini obat yang
mungkin dapat diberikan
pada pasien adalah...
Amiodarone

www.padiukdi.com
www.padiukdi.com
Sumber: ACLS AHA 2010
33. A. Furosemid
• Keywords:
• Laki-laki 62 tahun, sesak nafas yang dirasakan semakin
memberat dengan aktivitas sejak 1 minggu yang lalu.
• Pasien sering terbangun tengah malam karena sesak.
• TTV: TD 150/100 mmHg, N 100x/mnt, P 24 x/mnt. PF:
rhonki pada kedua basal paru.
• Dari pemeriksaan radiologi thoraks didapatkan
pembesaran jantung.
• Terapi yang paling tepat diberikan?
Furosemid  obat pokok utama pada edema
paru akut (ACLS Indonesia 2013)

www.padiukdi.com
34. B. Captopril+HCT
• Keywords:
– Perempuan 55 tahun, keluhan tegang pada leher sejak
3 hari terakhir.
– TTV: TD 160/100. Saat ini pasien mengkonsumsi
metformin untuk DM.
• Apakah terapi yang sesuai?
Captopril+HCT

Drug of Choice untuk Hipertensi dengan DM:


diuretik, ACE-I, ARB, CCB, dan Beta Blocker
www.padiukdi.com
Sumber: JNC 7
www.padiukdi.com
35. C. Terapi AB spektrum luas
• Keywords:
• Pasien perempuan 28 tahun, datang dengan
keluhan batuk lebih dari 1 bulan. Disertai dahak
berwarna putih. Berat badan turun. Kadang-
kadang demam. BTA SPS 3x (-,-,-).
• Kalau BTA semuanya negatif, berikan antibiotik
non-OAT (jangan fluorokuinolon) selama 2
minggu. Kalau ada perbaikan, berarti bukan
TB. Kalau tidak ada perbaikan, berarti TB.
www.padiukdi.com
http://www.klikpdpi.com/konsensus/tb/tb-old.html

www.padiukdi.com
36. C. HbeAg
• Keywords:
• Seorang laki-laki usia 35 tahun, hasil pemeriksaan
HBs Ag(+). Kakek meninggal karena sirosis. Kakak
meninggal karena kanker hati.
• Pemeriksaan apa untuk memastikan replikasi
virus?
HbeAg

www.padiukdi.com
www.padiukdi.com
Infeksi hepatitis B kronik

www.padiukdi.com
Sumber: Harisson 17th
37. C. Penyakit Graves
• Keywords:
• Perempuan, 35 tahun, keluhan berdebar-debar
sejak 2 bulan yang lalu. Disertai benjolan pada
leher dan penurunan berat badan sejak 3 bulan
yang lalu.
• TD 110/70, N 110x/m.
• Pemeriksaan Lab. TSHs <0,0005 U/L, T4 6,2 mU/L.
• Apa diagnosis yang tepat pada pasien diatas?
Penyakit Graves

www.padiukdi.com
• Suspek Graves disease. Klinis : Berat badan ↓,
nafsu makan ↑, berdebar-debar, tremor,
cemas, diare, berkeringat, iritabel. Pada graves
terdapat exophtalmus.
• Lab : TSH ↓ , FT4 ↑, FT3 ↑
• Tatalaksana : PTU, Methimazole. Pada ibu
hamil trimester I harus dengan PTU. Selain itu
juga diberikan b-bloker (propranolol).

www.padiukdi.com
38. A. Kombinasi metformin dan
sulfonylurea
• Keywords:
• Penurunan berat badan dan sering buang air kecil
terutama malam hari dan sering merasa haus. Keluhan ini
dirasakan sejak beberapa bulan lalu.
• TTV: TD 110/70 mmHg, Nadi 80 x/menit.
• Pemeriksaan Lab : gula darah 310 mg/dl, HBA1C 8,5 %.
• Penanganan yang tepat menurut PERKENI 2011
adalah?
– Karena HbA1c antara 7-8%, dibutuhkan kombinasi dua
obat DM
– Sulfonilurea lebih dipilih untuk menyertai metformin
dibanding acarbose

www.padiukdi.com
39. B. Golongan gemfibrozil
• Keywords:
• BB berlebih. Riwayat DM tapi tidak terkontrol.
• Pemeriksaan Lab: kolesterol 230, LDL 98, HDL 25,
Trigliserida 458.
• Apa terapi yg tepat?
Karena TG > 400, maka prioritas kita adalah
menurunkan TG untuk mencegah pankreatitis
akut. Gunakan golongan fibrat.

www.padiukdi.com
Dislipidemia
• Kelainan metabolisme lipid, ditandai oleh kelainan (peningkatan
atau penurunan) fraksi lipid dalam plasma.
• Kelainan fraksi lipid yang utama adalah kenaikan kadar kolesterol
total, kenaikan kadar trigliserid serta penurunan kadar kolesterol
HDL.
• Dalam proses terjadinya aterosklerosis ketiganya mempunyai peran
penting dan berkaitan, sehingga dikenal sebagai triad lipid.

Klasifikasi :
• Hiperkolesterolemia
• Hipertrigliseridemia
• Campuran

Sumber: Pedoman Pelayanan Medis Ilmu Penyakit Dalam - PAPDI


www.padiukdi.com
Sumber: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam
www.padiukdi.com
40. B. Korteks zona retikularis
• Keywords:
• Pria 31 tahun, keluhan tidak punya anak setelah menikah 5
tahun.
• Didiagnosis infertilitas oleh dokter.
• Hasil pemeriksaan penunjang di dapatkan hasil terdapat
gangguan morfologi dan jumlah spermatozoa yang dihasilkan
oleh testis.
• Dimana gangguan pada kasus di atas :
• A. Medulla adrenal
• B. Korteks zona retikularis
• C. Korteks zona fasikulata
• D. Korteks zona granulisata
• E. Testis
www.padiukdi.com
Sumber: Campbell-Walsh Urology 10th Edition

• Three cell layers can be identified in the


adrenal cortex.
• The outermost layer is the zona glomerulosa,
which produces aldosterone in response to
stimulation by the renin-angiotensin system.
• Centripetally located are the zona fasciculata
and zona reticularis, which produce
glucocorticoids and sex steroids, respectively.

www.padiukdi.com
www.padiukdi.com
Sumber: EAU Guidelines on Male Infertility 2014

• oligozoospermia: spermatozoa < 15


million/mL;
• asthenozoospermia: < 32% motile
spermatozoa;
• teratozoospermia: < 4% normal forms.

www.padiukdi.com
41. B. Defisiensi iodine
• Keywords:
• Pria 25 tahun, keluhan benjolan pada leher bagian
depan sejak 1 bulan yang lalu. Tidak disertai nyeri.
• Banyak penduduk dekat tempat tinggal di pegunungan
memiliki kelainan yang sama.
• TD 140/90 mmHg, nadi 90x/menit, suhu 37,5 oC.
• PF: status lokalis ditemukan struma, nyeri tekan (-)
dan bergerak saat menelan.
• Apakah etiologi dari keadaan tersebut?
Defisiensi iodine

www.padiukdi.com
Etiology and Pathophysiology
(Toronto Notes 2011)

• primary hypothyroidism (90%)


– inadequate thyroid hormone production secondary to intrinsic thyroid defect
– iatrogenic: post-ablative (131I or surgical thyroidectomy)
– autoimmune: Hashimoto's thyroiditis, chronic thyroiditis, idiopathic, burnt out
Graves'
– hypothyroid phase of subacute thyroiditis
– drugs: goitrogens (iodine), PTU, MMI, lithium
– infiltrative disease {progressive systemic sclerosis, amyloid)
– iodine deficiency
– congenital (1:4000 births)
– neoplasia
• secondary hypothyroidism: pituitary hypothyroidism
– insufficiency of pituitary TSH
• tertiary hypothyroidism: hypothalamic hypothyroidism
– decreased TRH from hypothalamus (rare)
• peripheral tissue resistance to thyroid hormone (Refetoff syndrome)

www.padiukdi.com
42. C. Ulkus peptikum
• Keywords:
• Nyeri ulu hati sejak 8 bulan yang lalu disertai mual dan
muntah.
• Pekerja dan sering merasa pusing karena stress sering
minum obat analgetik untuk mengatasinya.
• Dari hasil pemeriksaan penunjang di dapatkan defek
bergaung pada antrum pylorus dan hasil pewarnaan
H. pilori (+).
• Apakah diagnosanya :
Ulkus peptikum

www.padiukdi.com
Sumber: emedicine
• defek bergaung pada antrum pylorus dan hasil
pewarnaan H. pilori (+) menunjukkan adanya
gastritis kronis.
• gastritis eosinofilik ditandai dengan
banyaknya eosinofil pada pemeriksaan
histopatologi
• Sedangkan gastritis autoimun cenderung
terjadi pada fundus.

www.padiukdi.com
43. C. Entamoeba
• Keywords:
• Nyeri perut kanan atas dan demam. Pasien juga
mengalami mual, muntah dan diare berdarah.
• Dari pemeriksaan fisik didapatkan hepatomegali
dan splenomegali. Dari pemeriksaan ditemukan
trofozoit.
• Mikroorganisme penyebab yang mungkin
adalah?
Entamoeba

www.padiukdi.com
Sumber: Toronto Notes 2011
Amoebic abscesses
• most common in liver (hematologic spread);
presents with RUQ pain, weight loss, fever,

Hepatomegaly Investigations
• serology, fecal/serum antigen testing, stool
exam (for cysts and trophozoites), colon
biopsy
www.padiukdi.com
44. D. Pirazinamid
• Keywords:
– Nyeri pada sendi kakinya. Pemeriksaan lab
didapatkan kadar asam urat 9 mg/dl. Pasien
mengkonsumsi OAT sejak 3 bulan lalu.
• Apakah OAT yang mungkin menyebabkan
keluhan tersebut?
Pirazinamid

www.padiukdi.com
Sumber: konsensus PDPI 2002
www.padiukdi.com
45. B. Gagal Ginjal Kronik
• Keywords:
• Mual muntah sejak 2 minggu yang lalu. Keluhan
disertai lemas, kulit terasa kering dan gatal, serta
sesak nafas. BAK pasien juga berkurang.
• PF: TD 140/90 mmHg, N 92x/menit, RR 26x/menit, S
37,5◦C.
• Terlihat bekas garukan di kulit, konjunctiva anemis,
perkusi redup di kedua lapangan paru.
• Lab: Hb 7.9 Ur 105, Cr 8.4.
• Diagnosis pada pasien ini?
Gagal Ginjal Kronik

www.padiukdi.com
Sumber: Pedoman Pelayanan Medis PAPDI

Anamnesis
• Lemas, mual, muntah, sesak napas, pucat
• BAK berkurang
Pemeriksaan Fisik
• Anemis, kulit kering, edem tungkai/palpebra
• Tanda bendungan paru
Laboratorium
• Gangguan fungsi ginjal

www.padiukdi.com
46. B. Karsinoma buli
• Keywrods:
– Pasien laki-laki 49 tahun, datang dengan keluhan
kencing berdarah, hilang timbul, tidak dirasakan
nyeri.
• Apakah kemungkinan diagnosisnya?
Karsinoma buli

www.padiukdi.com
Sumber: Toronto Notes 2011

www.padiukdi.com
47. B. Artesunat IV
• Keywords:
– Kejang berulang diawali demam tinggi disertai
menggigil, PF didapatkan TD 110/80 , RR
20x/menit, suhu 40,5 oC. Kaku kuduk tidak ada,
didapatkan hasil pemeriksaan malaria falsifarum.
• Terapinya :
Artesunat IV

www.padiukdi.com
Manifestasi Malaria Berat
Sumber: Pedoman Penatalaksanaan Kasus Malaria di Indonesia 2008

www.padiukdi.com
Tatalaksana Malaria Berat
• Pilihan utama:
– Artesunat IM/IV
– Artemeter IM
• Alternatif: Kina (Parenteral)
• Apabila pasien sudah dapat minum obat
peroral:
– Artesunat + Amodiakuin + Primakuin

www.padiukdi.com
48. A. Anemia sel sabit
• Keywords:
– Muntah dan BAB warna merah kehitaman.
– PF: splenomegali dan limfadenopati.
– Lab: Hb 6,8 gr/dl, leukosit 6800, trombosit
105.000.
• Apakah diagnosa pasien tersebut?
– Keyword: riwayat malaria yang sembuh sendiri 
anemia sel sabit
– Bentuk sel sabit protektif terhadap malaria

www.padiukdi.com
Gejala:
• Nyeri tulang
• Anemia.
• Nyeri dada dan sesak
• Stroke
• Hambatan aliran darah
di limpa dan liver
• Infeksi

www.padiukdi.com
49. A. limfadenitis tuberkulosa
• Keywords:
– Benjolan di leher kanan sejak 2 bulan yang lalu.
Pasien juga mengeluhkan batuk lama yang tidak
kunjung sembuh, nafsu makan berkurang, BB
turun drastis, sering berkeringat di malam hari.
– Pemeriksaan fisik: Colli dextra: tanda radang (+).
– Biopsi: sel Datia Langhans (+), kaseosa (+).
• Diagnosis?.
Limfadenitis tuberkulosa

www.padiukdi.com
Sumber: Robbins & Cotran Pathologic Basis of Disease

• Limfadenitis TB merupakan TB ekstraparu


yang sering terjadi
• Central caseation surrounded by epithelioid
and multinucleated giant cells adalah
gambaran histopatologi pada infeksi TB

www.padiukdi.com
50. C. OAT diberikan setelah
pengobatan TB selesai
• Keywords:
– Batuk lama, penurunan berat badan, pada bagian
leher terdapat benjolan dengan dasar ulkus.
Pasien penderita HIV. CD4=400.
– Pemeriksaan histopatologi didapatkan sel
langerhans.
• Maka terapi pemberian OAT yang benar
adalah….
OAT diberikan setelah pengobatan TB selesai

www.padiukdi.com
CD4
• <200: terapi ARV 2 minggu setelah mulai obat
TB
• 200-350: terapi ARV setelah TB fase intensif
selesai
• >350: terapi ARV setelah selesai pengobatan
TB

www.padiukdi.com
Jangan lupa diberikan tambahan cotrimoxazole  profilaksis PCP
Pasien TB hamil dengan CD4 < 350/mm3 harus segera memulai pengobatan
ARV
www.padiukdi.com
www.padiukdi.com
51. C. Pembuatan VeR
• Rianto, 30 tahun, datang diantar polisi dengan
keluhan luka bacok pada kedua tangan akibat
perampokan. (kasus pidana)
• Dokter kemudian melakukan pemeriksaan dan
mencatat hasil pemeriksaan pada rekam medis
pasien. Setelah melakukan pemeriksaan, dokter
menganjurkan pasien dirawat inap untuk
diobservasi. Setelah 7 hari perawatan, pasien
dibolehkan pulang dan kontrol di poliklinik
www.padiukdi.com
Pilihan lainnya
• A. Pemeriksaan kesehatan dan pengobatan
pasien  fungsi rekam medis bagi pasien,
dasar pembuatan resume
• B. Dasar pembayaran biaya pemeriksaan
kesehatan pasien  fungsi rekam medis bagi
RS
• D. Persetujuan tindakan medis bisa terdapat
dalam Redkam medis
• E. Data statistik kesehatan
www.padiukdi.com
52. C. Melakukan informed consent
pada pasien disaksikan oleh pengasuh
• Tn. Partoni, 75 tahun, dibawa oleh pengasuh ke
praktek dokter dengan keluhan buang air tidak
puas. Anak-anak pasien tidak tinggal bersamanya.
Pada saat pemeriksaan didapatkan pembesaran
prostat yang permukaannya tidak rata dan teraba
keras. Dokter kemudian ingin melakukan
pemeriksaan lanjutan berupa pemeriksaan
radiologi dan pemeriksaan darah untuk antigen
prostat. Bagaimana dokter seharusnya melakukan
informed consent?
www.padiukdi.com
Permenkes nomor 585/Menkes/Per/IX/1989
tentang Persetujuan Tindakan Medis
• Bab III ( Informasi)
– a) Pasal 4 ayat (1) : Informasi tentang tindakan medis harus diberikan kepada
pasien, baik diminta maupun tidak diminta.
– b) Pasal 4 ayat (2) : Dokter harus memberikan informasi selengkap
lengkapnya kecuali bila dokter menilai bahwa informasi tersebut dapat
merugikan kepentingan kesehatan pasien atau pasien menolak diberikan
informasi.
– c) Pasal 4 ayat (3) : Dalam hal sebagaimana dimaksud ayat (2), dokter dengan
persetujuan pasien dapat memberikan informasi tersebut kepada keluarga
terdekat dengan didampingi oleh seorang perawat / paramedik lainnya sebagai
saksi.
– d) Pasal 5 ayat (4) : Informasi yang diberikan mencakup keuntungan dan
kerugian dari tindakan medis yang akan dilakukan, baik diagnostic maupun
terapeutik.
– e) Pasal 5 ayat (5) : Dalam hal-hal sebagaimana dimaksud ayat (3), dokter
dengan persetujuan pasien dapat memberikan informasi tersebut kepada
www.padiukdi.com
keluarga terdekat pasien.
Permenkes nomor
585/Menkes/Per/IX/1989 tentang
Persetujuan Tindakan Medis
• Bab IV ( Yang berhak memberikan persetujuan)
– a) Pasal 8 ayat (1) : Persetujuan diberikan oleh pasien dewasa yang
berada dalam keadaan sadar dan sehat mental.
– b) Pasal 8 ayat (2) : Pasien dewasa sebagaimana dimaksud ayat (1)
adalah yang telah berumur 21 (duapuluh satu) tahun atau telah menikah.
– c) Pasal 9 ayat (1) : Bagi pasien dewasa yang berada dibawah
pengampuan (curatele), persetujuan diberikan oleh wali / curator.
– d) Pasal 9 ayat (2) : Bagi pasien dewasa yang menderita gangguan
mental, persetujuan diberikan oleh orangtua / wali / curator.
– e) Pasal 10 : Bagi pasien dibawah umur 21 (duapuluh satu) tahun dan
tidak mempunyai orangtua / wali dan / atau orangtua / wali berhalangan,
persetujuan diberikan oleh keluarga terdekat atau induk semang
(guardian).
www.padiukdi.com
• Dengan demikian, informasi harus diberikan
kepada pasien (karena pasien dewasa)
• Tetapi karena pasien dibawah pengasuhan
persetujuan diberikan oleh wali/curator
• Sehingga  informasi diberikan pada pasien
dengan disaksikan pengasuh..karena
pengasuh akan turut berperan dalam
memberikan persetujuan

www.padiukdi.com
53. C.Menjelaskan mengenai kemungkinan baik dan
buruk yang akan terjadi bila kandungan dipertahankan
dan menyerahkan keputusan pada pasien

• Lionina, 34 tahun, G2P1A0 datang bersama


keluarganya untuk cek kehamilan. Pasien
sedang mengkonsumsi obat untuk Angina
Pectoris karena ia memang memiliki riwayat
serangan jantung dan darah tinggi. Keluarga,
terutama ibu pasien, meminta untuk
menggugurkan kandungan karena khawatir
pada pasien. Tindakan dokter yang sebaiknya
dilakukan adalah
www.padiukdi.com
Permenkes nomor
585/Menkes/Per/IX/1989 tentang
• Dalam kasus seperti ini, Persetujuan Tindakan Medis
pasien perlu • Bab IV ( Yang berhak memberikan persetujuan)
– a) Pasal 8 ayat (1) : Persetujuan diberikan
mendapatkan informasi oleh pasien dewasa yang berada dalam
keadaan sadar dan sehat mental.
selengkap-lengkapnya – b) Pasal 8 ayat (2) : Pasien dewasa
dan seutuhnya sebelum sebagaimana dimaksud ayat (1) adalah yang
telah berumur 21 (duapuluh satu) tahun
ia membuat keputusan atau telah menikah.
– c) Pasal 9 ayat (1) : Bagi pasien dewasa
(informed consent) yang berada dibawah pengampuan (curatele),
persetujuan diberikan oleh wali / curator.
• Yang berhak mengambil – d) Pasal 9 ayat (2) : Bagi pasien dewasa
keputusan (autonomi) yang menderita gangguan mental,
persetujuan diberikan oleh orangtua / wali /
adalah pasien karena ia curator.
– e) Pasal 10 : Bagi pasien dibawah umur 21
telah berumur > 21 (duapuluh satu) tahun dan tidak mempunyai
orangtua / wali dan / atau orangtua / wali
tahun dan telah berhalangan, persetujuan diberikan oleh
menikah keluarga terdekat atau induk semang
(guardian).
www.padiukdi.com
54. B. Ya, karena dalam kasus ini azas
nonmaleficence diutamakan dari autonomi
• Doni, 30 tahun, dibawa ke UGD rumah sakit
setelah kecelakaan lalu lintas oleh pengantar dan
petugas PMI. Pasien membutuhkan operasi
sesegera mungkin karena adanya perdarahan
otak background kondisi emergency
• Dokter langsung melakukan operasi tanpa
informed consent

www.padiukdi.com
Prinsip autonomy:
Menghargai hak pasien untuk
menentukan nasib sendiri
Berterus terang
menghargai privasi pasien
Menjaga rahasia
Melaksanakan informed consent

Prima facie: kaidah bioetik dasar yang satu lebih diutamakan , meskipun ada
kaidah lain yang terpaksa dilanggar. Dalam kasus ini non maleficence
diutamakan meskipun autonomi dilanggar (tidak informed consenr)
www.padiukdi.com
Do’s
•Mempertahankan kontak mata
55. D. Kontak mata, sambil •Menunjukkan sikap empati (menepuk
bahu)
menepuk bahu pasien •Berbicara dengan tempo yang tidak terlalu
cepat
•Posisi duduk condong ke arah pasien
• Dr. Inferno menghampiri (menunjukkan kepedulian akan isi
pembicaraan yang akan disampaikan)
keluarga pasien yang •Memberi jeda waktu setelah
menyampaikan berita buruk
meninggal dan berkata “
Dont’s:
Saya mengerti apa yang Melipat tangan didada (mengesankan
dokter menjaga jarak, bersikap tertutup,
anda rasakan”. Sikap atau malah terkesan bosan dengan
dokter yang baik saat pembicaraan yang dilakukan), kontak
mata dijaga
mengucapkan hal Tangan masuk saku (menunjukkan sikap
tidak bersahabat, merasa berkuasa, dan
tersebut adalah? terancam oleh lawan bicara)
Menghindari kontak mata
(memperlihatkan rasa kurang percaya diri,
www.padiukdi.comgugup serta tidak siap)
56. C. Menjaga kerahasiaan informasi
medis pasien dan tidak memberikan
informasi kepada wartawan

Warga desa lahap mengalami keracunan


massal setelah menghadiri acara pernikahan.
Warga mengalami diare hebat dan muntah
kemudian dibawa ke RS Sehat Selalu.
Wartawan datang karena ingin meliput. Apa
yang sebaiknya dokter lakukan?

www.padiukdi.com
57. D. Anak laki-laki disodomi oleh
pengasuh di panti asuhan.

Yang termasuk KDRT?


• UU No. 23 tahun 2004

www.padiukdi.com
UU no. 23 tahun 2004
Kekerasan dalam Rumah Tangga adalah setiap perbuatan terhadap
seseorang terutama perempuan, yang berakibat timbulnya kesengsaraan
atau penderitaan secara fisik, seksual, psikologis, dan/atau penelantaran
rumah tangga termasuk ancaman untuk melakukan perbuatan, pemaksaan,
atau perampasan kemerdekaan secara melawan hukum dalam lingkup
rumah tangga.

Lingkup rumah tangga dalam Undang-Undang KDRT


a. suami, isteri, dan anak;
b. orang-orang yang mempunyai hubungan keluarga dengan orang
sebagaimana dimaksud pada huruf a karena hubungan darah,
perkawinan, persusuan, pengasuhan, dan perwalian, yang menetap
dalam rumah tangga; dan/atau
c. orang yang bekerja membantu rumah tangga dan menetap dalam rumah tangga tersebut.
(2) Orang yang bekerja sebagaimana dimaksud pada huruf c dipandang sebagai anggota keluarga
dalam jangka waktu selama berada dalam rumah tangga yang bersangkutan

www.padiukdi.com
58. C. Berdiskusi dengan pasien dan menjelaskan mengenai
pentingnya untuk memberitahukan keadaan tersebut kepada
suaminya dan manawarkan untuk membantu menjelaskan apabila
pasien bersedia

• Tintin, 44 tahun, telah dinyatakan positif HIV dari


hasil pemeriksaan ELISA dan rapid test 3 kali. Pasien
memiliki 3 anak dan suami. Dokter telah
menjelaskan hasil pemeriksaan dan diagnosis pada
pasien da meminta pasien agar menjelaskan ke
suaminya tentang hasil pemeriksaan. Pasien
menolak untuk menjelaskan ke suaminya. Tindakan
yang tepat dilakukan oleh dokter adalah ...

www.padiukdi.com
• Dalam kasus ini dokter berkewajiban menjaga
rahasia pasien
• Disisi lain, dokter tetap harus memperhatikan
normal sosial
• Dengan demikian solusi yang dapat diambil
adalah memberi penjelasan mengenai
pentingnya pasien memberitahukan
pasangannya

www.padiukdi.com
59. A. Tes metode visual
• Nona X, 33 tahun, – Tes metode visual bercak mani
berbatas tegas dan berwarna lebih
ditemukan tewas di gelap dari sekitarnya. Bercak yang
kamar hotel dengan lama berwarna kekuningan
kondisi tanpa busana. – tes dengan sinar UV dibawah sinar
UV, bercak semen akan menunjukkan
Olah TKP yg dilakukan fluoresensi putih (terutama pada
penyidik menemukan bahan katun; kurang jelas pada
adanya bercak kering sutra/nilon) setelah itu baru
diperiksa imunohistokimia di lab
yang dicurigai air mani – analisis sperma  mikroskopik, bahan
di atas bed cover. dari forniks posterior
Pemeriksaan awal – analisis kekentalan bercak 
menggunakan elektroforesis, dasar:
yang dapat dilakukan? kecepatan gerak protein yang berbeda

www.padiukdi.com
60. B. Refleksi perasaan
• laki2, 50 tahun didiagnosis Contoh
menderita Ca paru. Dokter Mengemukakan pernyataan refleksi dengan awalan kata
melihat pasien menunduk dan yang sesuai dengan petunjuk dari klien, apakah
meremas-remas tangannya. Lalu disampaikan secara visual, auditori atau kinestetik.
dokter mengatakan “ ibu terlihat Contoh respon refleksi:
khawatir” Berdasarkan penyampaian visual:
“Sepertinya Anda kecewa saat ini”
• Hal ini termasuk? Contoh respon refleksi yang auditori:
“ kedengarannya Anda kecewa saat ini ’’
Contoh respon Refleksi Kinestik:
“ saya dapat memahami kekecewaan Anda saat ini ”

Refleksi perasaan
• upaya untuk menangkap perasaan, pikiran dan pengalaman klien kemudian
merefleksikan kepada klien kembali (Willis, 2009:184).

• ketrampilan mikro yang paling bermanfaat ketika dipraktikan dengan benar dan pada
saat yang tepat selama proses konseling. Refleksi perasaan adalah merefleksikan
kepada klien ekspresi – ekspresi emosional yang terjadi dalam diri klien. (Geldard &
www.padiukdi.com
Geldard (2011: 81) )
• A. Refleksi isi mengulang ISI pembicaraan
(apa yang disampaikan pasien)  untuk
memastikan pemahaman pasien
• C. Refleksi pengalaman
• D. Interupsi memotong pembicaraan pasien
• E. informed consent permohonan izin
melakukan tindakan setelah menjelaskan kepada
pasien mengenai tindakan, efek samping, tujuan.

www.padiukdi.com
61. C. Anisometropia

• Toni, 17 tahun dengan keluhan nyeri kepala


setelah membaca. Matanya sering berair dan
terasa sakit. Pada pemeriksaan didapatkan
VOD +2 D dan VOS -2 D
• Perbedaan kelainan refraksi mata kanan-kiri
amat jauh anisometropia
• Antimetropia  istilah untuk satu mata
myopia dan mata lainnya hipermetropia

www.padiukdi.com
Pilihan lain

• A. Hemianopia kehilangan penglihatan (buta) setengah


lapang pandang
• B. Isometropia kondisi mata dimana kedua mata
memiliki kekuatan refraksi yang sama: co. Bila satu mata
miopia, mata yang lainnya juga miopia atau kondisi
dimana kedua mata mengalami hipermetropia
• D. Anisokonia  ukuran gambar yang dihasilkan di retina
berbeda, disebabkan oleh anisometropia
• E. Anopia/anopsia butawww.padiukdi.com
kedua sisi lapang pandang
62. E. Pemeriksaan tekanan intraokuler
• Keywords Keluhan mengarah ke
– Wowi, 30 tahun, datang ke diagnosis glaukoma
IGD dengan nyeri pada mata akut maka
kanan setelah terkena pemeriksaan awal yang
lemparan batu 1 jam yang selanjutnya perlu
lalu, disertai mual dan
dilakukan adalah
muntah, pada pemeriksaan
ditemukan hifema total pada pemeriksaan untuk
bilik mata depan. Apakah mengetahui tekanan
pemeriksaan selanjutnya yang bola mata
harus dilakukan ?

www.padiukdi.com
63. C. Xeroftalmia
• Keyword: penglihatan kabur, kulit pasien
kering dan bersisik. Pemeriksaan mata
didapatkan tidak ada kelainan.
• Xeroftalmia: rabun senja akibat kekurangan
vitamin A, terutama pada
anak Balita dan sering ditemukan pada
penderita gizi buruk dan gizi kurang

www.padiukdi.com
Pilihan lainnya
• Xerosis: kondisi kering, menebal, berkeriput, dan
keruh karena banyak bercak pigmen. Bisa pada:
– konjungtiva
– Kornea
• Retinitis Pigmentosa: penyakit turunan, berupa
degenerasi progresif pada retina. Biasanya
keluhan berupa gangguan penglihatan yang berat
dan menurun dalam keluarga

www.padiukdi.com
64. E. Keratitis fungal
• 64. Bono, 47 tahun, datang dengan keluhan mata merah
sejak seminggu yang lalu. Padangan buram, mengeluarkan
kotoran mata, susah membuka mata.
• Riw. tergores padi ketika bekerja di sawah (trauma dengan
tanaman)
• Pada pemeriksaan oftalmologis ditemukan visus OD 6/60,
palpebra edem dan spasme, sekret putih keabu-abuan,
injeksi konjungtiva, injeksi silier, terdapat infiltrat
parasentral kornea berwarna putih, bulat, diameter 1mm
kedalaman 1/3 anterior stroma dengan feathery edge dan
permukaan kering dan kasar, serta terdapat lesi satelit.
Pada bilik mata depan, terdapat flare.
• Diagnosis: keratitis fungal

www.padiukdi.com
Manifestasi klinis keratitis fungal

• Anamnesis: riwayat trauma


– Gejala: terasa seperti ada benda asing, penglihatan terganggu, mata merah,
epifora, fotofobia
• PF:
– injeksi konjungtiva
– Defek epitel kornea
– Reaksi bilik mata depa (bisa ada flare)
– Hipopion
– White ring pada kornea, lesi satelit
– Infiltrat ireguler dengan tepi seperti berbulu
(feathery edged infiltrate)
– Infiltrat

www.padiukdi.com
65. E. Antimikotik topikal

• Terapi yang paling tepat diberikan pada kasus


keratitis fungal adalah
• antimikotik topikal ( natamyicin, nistatin,
amfoterisin B)
• Antimikotik oral (yang penyerapannya baik di
BMD) fluconazole, ketokonazole  untuk
infeksi stromal yang dalam
• Sumber: emedicine “keratitis fungal”

www.padiukdi.com
66. D. Degeneratif lensa
• Liani, 60 tahun, dengan mata kanan kabur sejak
3 tahun lalu (visus turun perlahan)
• Awalnya ia merasa melihat seperti berkabut, saat
ini mata kanannya tidak bisa melihat sama
sekali. Pada pemeriksaan didapatkan pupil mata
kanan bewarna putih dan visus 1/300. Riwayat
DM (-) trauma (-).
• Diagnosis: katarak senilis matur OD
• Mekanisme kerusakan pada kasus ini
kemungkinan adalah ...
www.padiukdi.com
Insipien Imatur Matur Hipermatur

Kekeruhan
Ringan Sebagian Seluruh Masif

Cairan lensa
Normal Bertambah Normal Berkurang

Iris
Normal Terdorong Normal Tremulans

Bilik mata
depan Normal Dangkal Normal Dalam

Sudut bilik
Normal Sempit Normal Terbuka
mata
Shadow test
(-) (+) (-) Pseudopositif

Penyulit
Uveitis,
Glaukoma
glaukoma
www.padiukdi.com
Jenis katarak (berdasarkan proses)
• Katarak insipien
– Kekeruhan terjadi di perifer korteks dan biasanya belum menimbulkan gangguan
tajam penglihatan.
• Katarak imatur
– Kekeruhan terjadi di posterior nukleus lensa dan belum mengenai seluruh lapisan
lensa (masih ada bagian yang jernih). Mulai menimbulkan gangguan penglihatan.
• Katarak matur
– Kekeruhan sudah mengenai seluruh lensa dan terjadi penurunan penglihatan
yang sangat tajam
• Katarak hipermatur
– Bila katarak matur dibiarkan akan terjadi pencairan korteks dan nukleus
tenggelam ke bawah (katarak Morgagni) sehingga merembes keluar dari kapsul
lensa dan bisa menyebabkan peradangan pada struktur mata yang lain atau lensa
akan menjadi keriput karena terus kehilangan cairan (shrunken katarak)

www.padiukdi.com
Pilihan lainnya
• A. infeksi kronis pada konjungtiva
• B. sumbatan arteri di retina visus turun
mendadak
• C. Peningkatan tekanan intra okular 
glaukoma
• E. peningkatan tekanan osmolaritas lensa
katarak diabetik akibat glukosa yang tinggi,
transien

www.padiukdi.com
67. B. Robekan pada retina
• Totok, 35 tahun, dengan keluhan penglihatan kirinya kabur
mendadak. Sebelumnya ia seperti melihat bayangan hitam
seperti tertutup tirai dan kilatan-kilatan cahaya. Ia memakai
kaca mata OD -7 D OS -6,5 D. Patofisiologi?
• Diagnosis: ablasio retina

www.padiukdi.com
www.padiukdi.com
Pilihan lain
• A. Sumbatan arteri sentralis retina
• C. Penyakit herediter pada retinaretinitis
pigmentosa
• D. Sumbatan vena sentralis retina
• E. Peradangan pada saraf optik neuritis
optik

www.padiukdi.com
68. A. Miopia tinggi
• Penyebab yang mungkin mendasari terjadinya
ablasio retina pada pasien?

FR lain: usia tua,www.padiukdi.com


tumor, retinopati diabetik
69. D. Perdarahan vitreous

• Roro, 50 tahun, mata kanan mendadak tidak bisa


melihat sejak 3 hari yang lalu (visus turun mendadak)
Nyeri (-). Awalnya pasien memang sudah merasakan
pandangannya kabur tetapi masih bisa melihat dalam
jarak beberapa meter. Pasien memiliki riwayat DM
sejak 11 tahun yang lalu tetapi tidak rutin minum
obat. GDS 345 mg/dl (kemungkinan retinopati DM,
DM lama, tidak terkontrol), Pemeriksaan VOD hanya
bisa melihat cahaya, VOS 5/60. Tekanan bola mata
normal (menyingkirkan kemungkinan glaukoma akut)
• Diagnosis?

www.padiukdi.com
www.padiukdi.com
70. A. Chlamydia trachomatis
• Ranti, 39 tahun, dengan keluhan mata kanan
merah dan berair
• Pada pemeriksaan fisis didapatkan VOD 2/6,
injeksi silier (+), injeksi konjungtiva (+). Terdapat
jaringan parut pada konjungtiva, folikel (+).
Palpebra inferior dekstra terlipat kedalam, bulu
mata mengenai konjungtiva. Hal ini telah
dialaminya sejak 2 tahun lalu, ia sering
mengalami mata merah hilang timbul
• Diagnosis: trachoma
• Etiologi ?
www.padiukdi.com
• Inflamasi kronik, berulang scar pada
konjungtiva entropion (kelopak mata
terlipat kedalam) trikiasis trauma
berulang kornea kebutaan
• Follicle:

www.padiukdi.com
71. D. Mast-cell stabilizer topikal
• Timtam, 6 tahun dibawa oleh • Terapi
ibunya ke praktek dokter umum
dengan keluhan mata sering • Agen mukolitik (co.
berkedip-kedip disertai rasa Asetilsistein)
gatalo. Keluhan ini sering • Vasokonstriktor dan
berulang. Pada pemeriksaan atihistamin topikal (efek
didapatkan visus mata kanan sementara)
dan kiri 6/6. Pada pemeriksaan
didapatkan gambaran cobble • Mast cell stabilizer
stone appreance pada palpebra • Kortikosteroid topikal (bila
superior gejala masih >>, ES jangka
• Diagnosis: konjungtivitis vernal panjang >>)
• Terapi? • bedah
Sumber : emedicine

www.padiukdi.com
72. B. Pinguecula
• Tn. Odi, 68 tahun, dengan keluhan adanya
bercak kuning pada bagian putih matanya.
• Penglihatannya tidak terganggu. Sehari-hari ia
bekerja sebagai petani
• Diagnosis yang tepat?

www.padiukdi.com
Pinguecula

www.padiukdi.com
Episkleritis

• Inflamasi episklera (jaringan yang terletak di antara sklera dan


konjungtiva)
• Gejala dapat uni maupun bilateral: nodul pada episklera yang
berwarna merah/pink, kadang disertai nyeri lokal
– Beda dg konjungtivitis: pada episkleritis tidak ada sekret
• Berkaitan dengan penyakit inflamasi sistemik atau penyakit
rematik
• Tx: anti inflamasi oral/topikal

www.padiukdi.com
pterigium

Terdapat adhesi antara jaringan parut


di konjungtiva dengan kornea

www.padiukdi.com
Dacryoadenitis Vs. Dacryosistitis

Inflamasi dan/atau infeksi


Inflamasi pada kel. lakrimal
www.padiukdi.com
saccus nasolakrimal
73. B. Retinoblastoma
• Dino, 3 tahun, matanya juling dan sering merah
• Dino juga terlihat sulit melihat
• PF: didapatkan leukoria (cat eye reflex). Riwayat
penyakit yang sama dalam keluarga disangkal.
Diagnosis ?

www.padiukdi.com
Retinoblastoma

• Tumor ganas pada masa kanak-kanak yang berasal dari sel


retina yang imatur
• Tumor ganas mata tersering, insidensi 1 dari 20000 kelahiran
(pada nakak), 30% nya bialteral
• Patogenesis: mutas somatik pada 95% kasus, 5% diturunkan
denga pola autosomal domnan, perubahan pada kromosom
13q
• Gejala: muncul sebelum usia 3 tahun pada 90 kasus
• Leukoria (60% ); strabismus (20%), mata merah (10%) anak
dengan strabismus harus menjalani pemeriksaan funduskopi
untuk mengeksklus retinoblastoma
• Terapi: radiasi (bila ukuranwww.padiukdi.com
kecil) cryoterapi, jika besar enukleasi
Retinitis pigmentosa

www.padiukdi.com
74. A. S-4.00 S+2.5 C-1.00x90

• Donna, 55 tahun, dengan keluhan sulit membaca


tulisan (presbiopi)
• Saat ini ia sudah memiliki kacamata dengan
ukuran S-4,00 C-1.00x90 untuk penglihatan jauh

• Usia : 55 tahun: +2,5 D


– Rumus kacamata untuk presbiopi: dimulai pada usia
40 tahun: +1, setiap 5 tahun tambah 0,5 D, maksimal
+3

www.padiukdi.com
75. E. Retinopati diabetik derajat 5
• Keywords:
– Parlino, 35 tahun,
menderita DM sejak 10
tahun yang lalu. Kadar
glukosa normal.
– Pemeriksaan visus: visus
terganggu
– ada neovaskularisasi, dot
hemorage (+), hard
exudate (+), makula
edema (+),perdarahan
viterus (+)
• Diagnosis Retinopati
diabetik www.padiukdi.com
Klasifikasi yang lain

www.padiukdi.com
www.padiukdi.com
76. C. Impetigo bockhart
• Keywords :
– Keluhan terdapat bintil-bintil berisi nanah pada
tungkai bawah yang terasa nyeri.
– Pemeriksaan fisik didapatkan pustul erimatosa
multiple dan di tengahnya terdapat rambut.

 Diagnosis : Impetigo bockhart = Folikulitis

www.padiukdi.com
77. B . Ektima
• Keywords :
– Keluhan luka borok di tungkai bawah.
– Pemeriksaan fisik didapatkan lesi papulopustulo
eritematosa yang tertutup krusta yang melekat
erat dan suit dilepaskan

 Diagnosis : Ektima

www.padiukdi.com
78. B. Mycobacterium leprae
• Keywords :
– Keluhan bercak-bercak berwarna putih di seluruh
badannya sejak 1,5 tahun ini.
– Keluhan nyeri dan gatal di sangkal.
– Pada pemeriksaan fisik didapatkan lesi makula
hipopigmentasi dengan anestesia.

Diagnosis : MH
Etiologi : Mycobacterium leprae

www.padiukdi.com
79. E. H. ducreyi
• Keywords :
– Keluhan luka-luka koreng pada kemaluannya yang
timbul 3 hari yang lalu.
– Koreng terasa nyeri dan mudah berdarah.
– Pemeriksaan fisik didapatkan ulkus multiple, eritema,
tepi tidak rata, dasar ulkus berupa jaringan granulasi
yang mudah berdarah, indurasi (-)
Diagnosis : Ulkus Molle
Etiologi : H. ducreyi

www.padiukdi.com
80. A. Loratadine
• Keywords :
– Keluhan gatal-gatal pada seluruh tubuh, awalnya dimulai
dari punggung tangan kemudian menyebar ke seluruh
tubuh setelah mengkonsumsi seafood
– besok pasien akan menghadapi ujian.
– Pemeriksaan: kulit eritema dan edema setempat berbatas
tegas dengan bagian tengah tampak pucat. Dibeberapa
tempat lesi membentuk plakat eritema seperti pulau-
pulau.

 Obat yang tepat pada pasien ini adalah Loratadine 


antihistamin generasi 2 dengan efek samping mengantuk
minimal

www.padiukdi.com
81. C. Eritema Nodosum Lepromatosa
• Keywords :
– Keluhan bercak-bercak merah diseluruh badan sejak 2
minggu yang lalu.
– Mengeluh demam 1 minggu terakhir ini.
– Pasien sedang mengkonsumsi MDT selama 2 bulan.
– PF : nodus eritematous multiple, pembengkakan
N.auricularis magnus, N.Peroneus komunis dan N. ulnaris.
– Index morfologis 5% dan ditemukan granuloma di
sepanjang saraf

 Diagnosis : Eritema Nodosum Lepromatosa

www.padiukdi.com
82. C. Ice cube test
• Keywords :
– Keluhan gatal-gatal diseluruh tubuh sejak 1 hari yang
lalu.
– Riwayat gatal-gatal seperti ini pernha dialami
sebelumnya terutama pada saat cuaca dingin.
– PF : pada ekstremitas terdapat eritema berbatas
tegas, menimbul dengan bagian tengahnya pucat.

Diagnosis : urtikaria
Pemeriksaan penunjang : urtikaria
www.padiukdi.com
83. D. Candida albicans
• Keywords :
– Keluhan gatal pada lipat payudara sejak 10 hari yang
lalu.
– Keluhan terutama dirasakan saat berkeringat.
– PF : papul yang erimatosa.
– Pemeriksaan KOH : ditemukan sel ragi.
– Media saborroud didapatkan koloni berwarna coklat
mengkilat basah

Diagnosis: Kandidosis kutis


Etiologi : Candida albicans
www.padiukdi.com
84. E. Staphylococcal scalded skin
syndrome
• Keyowords :
– Keluhan kulit mengelupas di hampir seluruh tubuh
sejak 2 hari yang lalu.
– Demam (suhu 39 celsius) dan batuk
– Status dermatologis: bula kendur, skuama dan erosi
serta kulit tampat mengelupas di hampir seluruh
tubuh, nikolsky sign(+)
– Pasien belum diberikan obat apapun

 Diagnosis : Staphylococcal scalded skin syndrome

www.padiukdi.com
www.padiukdi.com
85. D. Hidraadenitis
• Keywords :
– Keluhan benjolan yang nyeri pada lipat ketiak
sejak 4 hari yang lalu.
– Demam dan lesu.
– Memiliki kebiasaan mencabuti/menggunting bulu
ketiak.
– Status dermatologis: nodus eritematosa.

 Diagnosis : Hidraadenitis

www.padiukdi.com
86. C. Dermatitis kontak alergi
• Keywords :
– Keluhan kemerahan bersisik pada kedua telinga 
awalnya sebesar ujur jarum pentul  meluas ke
seluruh daun telinga
– Sudah pernah dialami sebelumnya setiap
memakai anting-anting imitasi

Diagnosis : Dermatitis kontak alergi

www.padiukdi.com
DKI vs. DKA

DK Alergik DK Iritan
Penyebab Bahan-bahan sehari-hari Bahan-bahan iritan
Patofisiologi Reaksi hipersensitivitas tipe IV Iritasi langsung
Onset Setelah paparan kedua; akut Setelah terpapar kronik
Siapa yang terkena Penderita alergi Semua orang
Tampilan klinis Nyeri dan gatal; umumnya Gatal; umumnya likenifikasi
eritema, vesikel, dan bula dan fisura
Batas Tegas Tidak tegas
Uji tempel (patch test) Reaksi crescendo Reaksi decrescendo

www.padiukdi.com
87. D. Veruka vulgaris
• Keywords :
– Keluhan terdapat benjolan di daerah tungkai
bawah sejak 3 bulan yang lalu
– Jika benjolan dipecahkan maka akan timbul
benjolan yang sama di sebelahnya  fenomena
koebner
– Pemeriksaan : benjolan multipel berbentuk bulat,
permukaan kasar, berwarna abu-abu, berukuran
lentikular.
 Diagnosis : Veruka vulgaris
www.padiukdi.com
88. C. Lar. Ag NO3 25%
• Pengobatan Veruka
– Bahan kaustik : – Bedah skalpel
• Larutan Ag NO3 25% – Bedah listrik
• Asam triklorosetat 50% – Bedah laser
• Fenol likuifaktum
– Bedah beku
• CO2
• N2
• N2O

www.padiukdi.com
89. A. HPV
• Keywords :
– Benjolan pada kelaminnya.
– Pemeriksaan lokal : massa berbentuk jengger
ayam pada ujung penis

Diagnosis : Kondiloma akuminatum


Etiologi : HPV (Human Papiloma Virus)

www.padiukdi.com
90. C. Preparat ter
• Keywords :
– Terdapat penebalandan terdapat skuama berlapis-
lapis pada siku dan lutut.
– Ayah pasien juga memiliki keluhan yang serupa.
– Pemeriksaan: plak eritematosa disertai dengan
skuama berlapi-lapis transparan seperti mika.

Diagnosis : Psoriasis
Terapi : Preparat ter

www.padiukdi.com
Pengobatan Psoriasis
• Pengobatan Sistemik : • Pengobatan Topikal
– Kortikosteroid – Preparat ter
– Obat sitostatik (metotreksat) – Kortikosteroid topikal
 jika tidak terkontrol – Ditranol
dengan kortikosteroid – Pengobatan dengan sina UV
– Levodopa  efek samping >> – Calcipotriol
– DDS (diaminodifenilsulfon)  – Tazaroten
psoriasis pustulosa tipe
barber – Emolien
– Etretinat dan asitretin  efek
samping >>
– Siklosporin  hasil
pengobatan untuk psoriasis
baik tetapi jika obat
dihentikan dapat terjadi
kekambuhan

www.padiukdi.com
91. B. Polip nasi
• Keywords :
– Keluhan hidung kiri tersumbat sejak 4 bulan
terakhir disertai dengan keluar cairan jernih tidak
berbau.
– Pemeriksaan rhinoskopi anterior: massa putih
bertangkai di meatus media

 Diagnosis : Polip nasi

www.padiukdi.com
92. C. Tonsilitis akut lakunaris
• Keywords :
– Keluhan sulit menelan sejak 3 hari yang lalu.
– Sebelumnya pasien terdapat demam, batuk, pilek,
nafas berbau dan mengorok saat tidur.
– PF : tonsil membesar T3-T3, hiperemis dengan
detritus yang bergabung menjadi satu
membentuk alur-alur
 Diagnosis : Tonsilitis akut lakunaris

www.padiukdi.com
Tonsilitis lacunar Tonsilitis folikular

www.padiukdi.com
93. D. Irigasi telinga dan berikan tetes
telinga lar. asam asetat 2%
• Keywords :
– Keluhan telinga terasa penuh dan sangat gatal sejak 2
minggu yang lalu.
– PF : kulit sekitar telinga hiperemis dengan sisik putih,
liang telinga tertutup serumen.
– Pada pemeriksaan serumen: blastospora dan hifa
semu.

Diagnosis : otomikosis
Terapi : Irigasi telinga dan berikan tetes telinga
lar. asam asetat 2%
www.padiukdi.com
94. E. Membran timpani intak, bulging,
hiperemis, dan refleks cahaya
menurun
• Keywords :
– Keluhan nyeri telinga kiri, demam dan batuk pilek.
– Penurunan pendengaran dan telinga terasa penuh,
namun tidak ada keluar cairan dari telinga.
– PF : nyeri tarik (-), nyeri tekan tragus (-)

 Diagnosis : OMA oklusi/hiperemis/supuratif


 Kemungkinan hasil otoskopi : Membran timpani
intak, bulging, hiperemis, dan refleks cahaya
menurun www.padiukdi.com
95. D. Alergic crease
• Keywords :
– Keluhan sering bersin di pagi hari, bersin disertai
keluar cairan hidung.
– Pasien juga sering menggosok hidungnya karena
terasa gatal.
– PF : garis melintang pada dorso nasal

Diagnosis : Rhinitis alergika


 Garis melintang pada dorso nasal  Alergic crease

www.padiukdi.com
96.
C. Otoacoustic emissions &
D. Brainstem Evoke Response Audiometri
• Keywords :
– Usia 3 tahun belum dapat bicara, tidak menjawab
jika dipanggil.
– PF : Telinga didapatkan liang telinga lapang,
membran timpani intak, refleks cahaya (+) normal.

 Pemeriksaan penunjang yang harus dilakukan


pada pasien ini adalah OAE dan BERA
www.padiukdi.com
KONSEP LAMA KONSEP BARU

 TES BERA SAJA  OAE + BERA

 Namun fungsi koklea tidak Diketahui Fungsi masing masing


diketahui fungsinya OAE : Koklea ( sensori )
 Sebelum pemberian ABD, fungsi BERA : saraf VIII + batang otak/
koklea harus diketahui fungsinya brainstem ( neural )
terlebih dahulu SEBAB koklea
Normal+ABD = Koklea rusak

www.padiukdi.com
OAE BERA Kesimpulan

V V Normal

X X Tuli saraf Sensorineural

V X Neuropati Auditorik

www.padiukdi.com
97. B. Miringotomi
• Keywords :
– Keluhan telinga kiri nyeri sejak 4 hari yang lalu.
– Disertai penurunan pendengaran dan batuk pilek
seminggu sebelumnya.
– PF : membran timpani bulging, refleks cahaya redup.

 Diagnosis : OMA stadium supuratif


 Alasan merujuk adalah untuk dilakukan tindakan
Miringotomi untuk evakuasi pus
www.padiukdi.com
98. B. Test rinne telinga kanan positif
• Keywords :
– Keluhan pusing berputar disertai dengan mual muntah.
– Kedua telinga terasa berdenging dan penurunan
pendengaran
– PF : kedua liang telinga lapang, membran timpani intak,
refleks cahaya (+) normal, tidak ada tanda peradangan

 Diagnosis : Meniere’s disease


 Penurunan pendengaran pada Meniere’s disease 
tipe sensorineural  hasil pemeriksaan garpu tala
yang paling mungkin : tes rinne telinga kanan positif

www.padiukdi.com
99. C. Streptomisin
• Keywords :
– Keluhan pendengaran kedua telinga yang
menurun.
– Memiliki riwayat pengobatan TBC sejak 2 bulan
yang lalu.

 Obat TB yang bersifat ototoksik : Streptomisin

www.padiukdi.com
100. A. Audiometri nada murni
• Keywords :
– Keluhan keluar cairan dari kedua telinga sejak kurang
lebih 1,5 tahun yang lalu.
– Sejak 1 minggu terakhir semakin sulit berkomunikasi
dengan pasien, pasien tidak menoleh jika dipanggil.

Diagnosis : OMSK dengan tuli konduktif


Untuk mengetahui ambang dengar, dilakukan
pemeriksaan : Audiometri nada murni
www.padiukdi.com
NOMOR:101 C

KEYWORD
KISTA INTI 4, ORAL-FEKAL
• NYERI PERUT, DEMAM
• BIOPSI HEPAR DITEMUKAN
TROFOZOIT  ABSES AMOBA
• PERJALANAN EXTRAINTESTINAL 
STADIUM TROFOZOIT

www.padiukdi.com
NOMOR:102 A
HIPNOZOIT
• DEMAM MENGIGIL  INKUBASI > 7 HARI
KEYWORD • RIWAYAT MALARIA 1 TAHUN LALU  RELAPS!
• PENYEBAB RELAPS  DORMAN HIPNOZOIT DI HATI

www.padiukdi.com
www.padiukdi.com
MALARIA

www.padiukdi.com
NOMOR:103 E
MEFLOKUIN
• HATI-HATI KLOROKUIN BISA EKSASERBASI PSORIASIS
KEYWORD • MEFLOKUIN  KONTRAIDIKASI PADA SEIZURE DISORDER DAN KONDISI
PSIKIATRIK

www.padiukdi.com
NOMOR:104 B
TRICHURIASIS
KEYWORD • PERUT MEMBUNCIT DENGAN TINJA SESEKALI BERDARAH
• TERDAPAT BENJOLAN KELUAR DARI ANUS  KHAS TRICHURIASIS !!
• TELUR CACING  LONJONG DENGAN 2 KUTUB

TRICHURIS TRICHURIA
• DIARE, NYERI PERUT DAN ANEMIA
• TERINFEKSI JIKA MENELAN EMBRYONATED EGG
• DIAGNOSIS: UNEMBRYONATED EGG DI FECES (TELUR
BERBENTUK TEMPAYAN)
• TATALAKSANA:
• ALBENDAZOLE 400 MG 3 HARI
• MEBENDAZOLE 2X100 MG 3 HARI

NOMOR:105 B
www.padiukdi.com
NOMOR:106 A
PEB
KEYWORD • RIWAYAT HIPERTENSI SEBELUMNYA (-). SAAT INI 185/120 MMHG
• PROTEINURIA 2+

DIAGNOSIS TEKANAN DARAH TANDA LAIN


HIPERTENSI DALAM
KEHAMILAN
HIPERTENSI GESTASIONAL TD ≥ 140/90 mmHg dalam 2 Proteinuria (-)
pengukuran berjarak 1 jam Kehamilan > 20 minggu
PREEKLAMPSIA RINGAN Idem Proteinuria 1+
PREEKLAMPSIA BERAT TD diastolik > 110 mmHg Proteinuria 2+
Oliguria
Hiperrefleksia
Gangguan penglihatan

EKLAMPSIA Hipertensi Kejang


HIPERTENSI KRONIK
HIPERTENSI KRONIK Hipertensi Kehamilan < 20 minggu
SUPERIMPOSED Hipertensi kronik Proteinuria dan tanda lain
PREEKLAMPSIA www.padiukdi.com preeklampsia
NOMOR:107 B
RUPTUR UTERI
KEYWORD • USIA 40, MULTIPARA
• RIWAYAT PARTUS LAMA, INDUKSI/AKSELERASI PERSALINAN
• BAYI BESAR
RISIKO RUPTUR UTERI

• RUPTUR UTERI
– KOMPLIT: robekan pada rahim di mana telah terjadi hubungan
langsung antara rongga amnion dan peritoneum (peritoneum
viseral dan kantong amnion ruptur keduanya)janin berada di
rongga peritoneum/abdomen
– INKOMPLIT: kedua rongga tersebut masih dibatasi peritoneum
viseral
• PENYEBAB
– Kelemahan pada dinding uterus, mis. riw. SC dan myomektomi,
grande multipara, makrosomia, gemeli
– Intervensi saat persalinan: induksi, mendorong fundus terlalu
kuat, ekstraksi forceps

www.padiukdi.com
NOMOR:108 B
MEMATANGKAN PARU BAYI
KEYWORD • PERSALINAN PRETERM < 37 MINGGU RENTAN PARU BAYI BELUM MATANG 
HMD

www.padiukdi.com
http://www.aafp.org/afp/1998/0515/p2457.html
NOMOR:109 C
MENCEGAH TERJADI KONVULSI
KEYWORD • HAMIL 36 MINGGU DENGAN HIPERTENSI, EDEMA, PROTEINURIA +2  PEB
• PADA PREEKLAMSIA BERAT (PEB)  MGSO4 UNTUK MENCEGAH KEJANG
(KONVULSI)

• MGSO4 BUKAN SEBAGAI ANTIHIPERTENSI


– PER  BELUM DIREKOMENDASIKAN
– PEB  SEBAGAI PROFILAKSIS
– EKLAMPSIA  SEBAGAI TERAPI KEJANG
• Target:
– Tanpa komorbid  130-155/80-105 mmHg
– + komorbid  130-139/80-89 mmHg
• ACE inhibitor, ARB, atenolol, prazosin tidak boleh
dipakai

www.padiukdi.com
NOMOR:110 C
CAIRAN KRISTALOID
KEYWORD • PASIEN 18 TAHUN TERLAMBAT HAID DENGAN PERDARAHAN DARI KEMALUAN
• ASUMSI PERDARAHAN BANYAK  KARENA KONDISI PASIEN SYOK
• PALING MUNGKIN KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU (KET)
• BILA PASIEN SYOK  RESUSITASI CAIRAN DAN PERSIAPKAN OPERASI SEGERA

• GEJALA DAN TANDA


– Gejala kehamilan seperti mual dan payudara membesar
– Perdarahan vagina abnormal
– Nyeri/cramp di area pelvis
– Nyeri goyang portio
– Kavus Douglasi menonjol
– RUPTUR  SYOK  EMERGENSI
• TATALAKSANA
– Jika masih awal dapat diberikan metotreksat
– Surgery
www.padiukdi.com
NOMOR:111 A
KEYWORD
FVC NORMAL
• PERUBAHAN FISIOLOGI FUNGSI
PARU SAAT HAMIL (LIAT GAMBAR)
• YANG JELAS MENINGKAT:
• TIDAL VOLUM (TV)
• MINUTE VENTILATION = TV X
FREKUENSI NAFAS

www.padiukdi.com
NOMOR:112 D
MOLA HIDATIDOSA
KEYWORD • HAMIL 16 MINGGU DENGAN TFU UMBILIKUS? (+ 24 MINGGU)  CURIGA MOLA
ATAU GEMELI.
• KELUHAN PERDARAHAN + TANPA DJJ BAYI + USG HAMIL ANGGUR  MOLA
HIDATIDOSA
• GEJALA KEHAMILAN MOLA:
• VAGINAL BLEEDING
• HYPEREMESIS
• HYPERTIROIDISM

www.padiukdi.com
JENIS MOLA

www.padiukdi.com
NOMOR:113 A
INFORMASIKAN KE PASIEN BAHWA KEADAAN NORMAL, TIDAK PERLU
KEYWORD TINDAKAN
PASIEN HAMIL DENGAN
• IGG TOXOPLASMA (+), IGM (-)  PASIEN MEMILIKI KEKEBALAN
TERHADAP INFEKSI TOXOPLASMA  TIDAK ADA PENULARAN KE JANIN
(AMAN)
• IGM (+), IGG (-)  PERLU DILAKUKAN PEMERIKSAAN ULANG SETELAH 3
MINGGU
• IGM (+) DAN IGG (+)  PERLU PEMERIKSAAN AVIDITAS IGG
• AVIDITAS RENDAH  INFEKSI AKUT !!
• IGG (-) DAN IGM (-)  PASIEN BELUM PERNAH TERINFEKSI DAN TIDAK
MEMILIKI KEKEBALAN TUBUH

KAPAN TOXOPLASMA BUMIL DIOBATI ??


• IGM TINGGI  INFEKSI AKUT
• TATALAKSANA:
• < 15 MINGGU KEHAMILAN  SPIRAMISIN
• TRIMESTER 2-3  SULFADIAZIN DAN PIRIMETAMIN

www.padiukdi.com
http://www.cdc.gov/parasites/toxoplasmosis/gen_info/pregnant.html
NOMOR:114 A
INVERSIO UTERI
KEYWORD • PERDARAHAN PERVAGINAM  SYOK +NYERI HEBAT PASCA PARTUS
• DISERTAI ADANYA BENJOLAN KELUAR DARI VAGINA (PERMUKAAN KASAR 
ENDOMETRIUM)  INVERSIO
• PENYEBAB: BERKAITAN DENGAN ATONIA UTERI DAN DILATASI SERVIKS

GEJALA & TANDA


• Syok karena kesakitan yang mengalami inverse yang diperkirakan terjadi akibat peregangan
saraf peritoneum dan ovarium yang tertarik ketika fundus
• Fundus uteri sama sekali tidak teraba atau teraba lekukan pada fundus
• Perdarahan yang bisa terjadi bisa tidak, bergantung pada derajat perlekatan plasenta ke dinding
uterus
• Di vulva tampak endometrium terbalik dengan atau tanpa plasenta yang masih melekat
• Bila baru terjadi prognosis cukup baik akan tetapi bila kejadiannya cukup lama, maka jepitan
serviks yang mengecil akan membuat uterus mengalami iskemia, mekrosis dan infeksi.

www.padiukdi.com
NOMOR:115 B
BAKTERIAL VAGINOSIS
KEYWORD • KEPUTIHAN + BAU AMIS DISERTAI PH > 4,5
• DITEMUKAN SEL EPITEL DITUTUPI BANYAK BAKTERI  CLUE CELL 
BAKTERIAL VAGINOSIS

• SNIFF TEST (1 TETES KOH 10%)  BAU AMIN (+)


• AGEN PENYEBAB: GARDNEREKKA VAGINALIS
• TATALAKSANA: METRONIDAZOLE 2X500
SELAMA 7 HARI ATAU KLINDAMISIN 2X300 MG
SELAMA 7 HARI

NOMOR:116 A
METRONIDAZOLE 2X500 MG SELAMA 7 HARI
KEYWORD
• ATAU KLINDAMISIN

www.padiukdi.com
NOMOR:117 A
MUKUS ENCER, SUHU TUBUH NAIK
KEYWORD • MASA SUBUR  KADAR ESTROGEN MAKSIMAL
• SUHU TUBUH NAIK SAAT OVULASI

As the follicle grows and ripens more estrogen is produced, and the cervical mucus
changes to a cloudy, thinner, and a slightly stretchy type mucus. Fertility is high at this
time. Right before ovulation, the follicle is at its largest and produces the most
estrogen, cervical mucus at this time is very clear, stretchy, watery, and slippery (like
egg white). The cervix is also very soft, and the opening widens. Cervical mucus
pours out from the cervical opening. The woman is at the peak of her fertility at this
time

www.padiukdi.com
http://nfp.marquette.edu/monitor_cervical_mucus.php
NOMOR:118 D
HAMBATAN PERTEMUAN OVUM DAN SPERMA
KEYWORD • INFERTILITAS WANITA:
• Masalah ovulasi  PCOS, hiperprolaktinemia
• Masalah serviks/uterus  kelainan anatomi uterus
• Blokade tuba falopi  karena infeksi dan inflamasi (PID)
• Endometriosis
• Early menopause
• Hiper/hipotiroid
• INFERTILITAS PRIA:
• Abnormalitas sperma (jumlah, bentuk, maupun motilitas)
• Masalah delivery sperma  ejakulasi retrogad, ejakulasi dini
• Intoksikasi radiasi, rokok, alkohol, steroid

www.padiukdi.com
http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/infertility/basics/causes/con-20034770
NOMOR:119 B
MEMBERIKAN SULFAS FERROUS DAN VITAMIN C
KEYWORD • PASIEN HAMIL, PUCAT ANEMIA  7 DARI 10 WANITA INDONESIA ANEMIA
DEFISIENSI BESI, TERUTAMA SAAT HAMIL
• 95% ANEMIA PADA IBU HAMIL  ANEMIA DEFISIENSI BESI
• DITEMUKAN SEL PENSIL  CUKUP KHAS ANEMIA DEFISIENSI BESI
• ETIOLOGI:
• INTAKE INADEKUAT
• KEHAMILAN SEBELUMNYA
• MENSTRUAL LOSS

ACID/VITAMIN C MEMBANTU PENYERAPAN BESI


www.padiukdi.com
NOMOR:120 E
HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN
KEYWORD • TIDAK ADA RIWAYAT HIPERTENSI SEBELUMNYA
• SAAT HAMIL TERDAPAT HIPERTENSI
• DIAGNOSIS FINAL SAAT POSTPARTUM  TEKANAN DARAH NORMAL < 12
MINGGU POST PARTUM
• TATALAKSANA:

www.padiukdi.com
NOMOR:121 C
ASAM FOLAT 400 MCG SEHARI SEKALI
KEYWORD • MELAHIRKAN ANAK TANPA TEMPURUNG KEPALA (ANENSEFALI)
• MERUPAKAN BAGIAN DARI NEURAL TUBE DEFECT
• NEURAL TUBE DEFECT KARENA DEFISIENSI ASAM FOLAT

Anencephaly happens if the upper part of the neural tube


does not close all the way. This often results in a baby being
born without the front part of the brain (forebrain) and the
thinking and coordinating part of the brain (cerebrum). The
remaining parts of the brain are often not covered by bone
or skin.Almost all babies born with anencephaly will die
shortly after birth.
• LOW INTAKE OF FOLIC ACID BEFORE GETTING PREGNANT
AND IN EARLY PREGNANCY INCREASES THE RISK OF
HAVING A PREGNANCY AFFECTED BY NEURAL TUBE
DEFECTS, INCLUDING ANENCEPHALY.

www.padiukdi.com
http://www.cdc.gov/ncbddd/birthdefects/anencephaly.html
NOMOR:122 A
METILDOPA
KEYWORD • PASIEN INI MENGALAMI HIPERTENSI KRONIK (PADA PASIEN HAMIL)
• TATALAKSANA  SAMA SEPERTI HIPERTENSI PADA KEHAMILAN
• LIHAT BAGAN SLIDE SELANJUTNYA

Methyldopa is a drug of first choice for control of mild to moderate hypertension in


pregnancy and is the most widely prescribed antihypertensive for this indication in
several countries, including the US and the UK. The wide use of this drug in
pregnancy reflects the fact that it has the best documented maternal and fetal
safety record, including favourable long term (4.5 to 7.5 year) paediatric follow-up
data. During long term use in pregnancy, methyldopa does not alter maternal
cardiac output or blood flow to the uterus or kidneys, and for all these reasons is
generally considered the agent of choice for chronic blood pressure control in
pregnancy.

www.padiukdi.com
http://www.medscape.com/viewarticle/406535_6
ANTIHIPERTENSI PADA PASIEN HAMIL

www.padiukdi.com
http://www.medscape.com/viewarticle/406535_6
NOMOR:123 B
MENORAGIA
KEYWORD • MENSTRUASI LEBIH DARI 7 HARI (KELUHAN PASIEN 7 HARI MASIH MENSTRUASI)
• DENGAN JUMLAH BANYAK 8-9 PEMBALUT/HARI)  NORMAL 3-6
TAMPON/HARI

Menorrhagia must be distinguished clinically from other common gynecologic


diagnoses.
• Metrorrhagia (flow at irregular intervals)
• Menometrorrhagia (frequent, excessive flow)
• Polymenorrhea (bleeding at intervals < 21 d)
• Dysfunctional uterine bleeding (abnormal uterine bleeding without any obvious
structural or systemic abnormality)

www.padiukdi.com
Lentz GM. Abnormal Uterine Bleeding. In: Katz VL, Lentz GM, Lobo RA, Gershenson DM. Comprehensive Gynecology. 5th. Philadelphia, PA: Mosby; 2007:915-932.
NOMOR:124 D
HORMONAL
KEYWORD • PASIEN HAMIL  PERDARAHAN GUSI
• HORMONAL (PREGNANCY GINGIVITIS)
• TATALAKSANA: TERAPI INFEKSI GIGI/GUSI  KARENA DAPAT MEMICU
KONTRAKSI  PRETERM LABOUR

Pregnancy causes hormonal changes that increase your risk for developing oral
health problems like gingivitis (inflammation of the gums) and periodontitis (gum
disease). As a result of varying hormone levels, 40% of women will develop
gingivitis sometime during their pregnancy -- a condition called pregnancy
gingivitis.

The increased level of progesterone in pregnancy may make it easier for certain
gingivitis-causing bacteria to grow, as well as make gum tissue more sensitive to
plaque and exaggerate the body's response to the toxins (poisons) that result from
plaque. In fact, if you already have significant gum disease, being pregnant may
make it worse

http://www.webmd.com/oral-health/pregnancy-gingivitis-tumors
www.padiukdi.com
NOMOR:125 D
ATONI UTERI
KEYWORD • UTERUS TIDAK KONTRAKSI (LEMBEK)
• WALAUPUN PENYEBAB KUNTRAKSI INADEKUAT SUDAH DISINGKIRKAN YAITU SISA
JARINGAN PLASENTA
• TATALAKSANA:
• MASSASE FUNDUS UTERI (MAKSIMAL 15 DETIK)
• BERSIHKAN BEKUAN DARAH DAN SISA PLASENTA BILA ADA
• PASTIKAN KANDUNG KEMIH KOSONG
• LAKUKAIN BIMANUAL INTERNAL 5 MENIT+ BIMANUAL EKSTERNAL
• BERIKAN ERGOMETRIN 0.2 MG IM  JANGAN PADA PASIEN DENGAN
HIPERTENSI. ALTERNATIF MISOPROSTOL 600-1000 MCG
• PASANG INFUS (RL 500CC + 20 UNIT OKSITOSIN) HABISKAN SECEPAT MUNGKIN
• RUJUK

www.padiukdi.com
126. C. Ca Buli
• Keywords: Laki-laki, 65 tahun, kencing
berdarah yang dirasakan sejak 1 tahun yang
lalu, keluhan hilang timbul, tidak ada nyeri
saat buang air kecil ataupun kecing menetes.

• Diagnosa yang mungkin adalah

www.padiukdi.com
Simptomatologi penyakit saluran urogenital (1)

• Ca Buli
– Painless hematuria adalah
gejala khas yang terjadi
pada 85 – 90% pasien

• Prostatis
– Gejala konstitusional
(demam menggigil,
malaise)
– Perabaan prostat saat
rectal touche  nyeri
– Gejala retensi urin karena
prostat membengkak
Konety BR, Carroll PR. Urothelial carcinoma: cancers of the bladder, ureter, & renal pelvis. in: Tanagho EA, McAninch JW, editors. Smith’s general urology. 17th ed.
New York: McGrawHill Medical; 2008. p. 308-27.
www.padiukdi.com
Nguyen HT. Bacterial infections of the genitourinary tract. in: Tanagho EA, McAninch JW, editors. Smith’s general urology. 17th ed. New York: McGrawHill Medical;
2008. p. 193-218.
Simptomatologi penyakit saluran urogenital (2)

• BPH • Ca prostat
– Voiding symptoms (obstructive – Biasanya asimptomatik pada
symptoms) fase awal
• Straining (pasien perlu – Gejala biasanya terjadi karena
mengedan agar bisa penyebaran kanker
mengeluarkan urin)
• Penyebaran ke uretra atau
• Intermittency (saat berkemih bladder neck  gejala obstruktif
pancaran urin lemah dan dan iritatif
cenderung hilang-timbul)
• Penyebaran ke tulang belakang
– Iritative symptoms (storage  nyeri pinggang
symptoms)
• Frequency (frekuensi berkemih
meningkat karena pengosongan • Pielonephritis
buli tidak sempurna) – Demam tinggi
• Nocturia (sering terbangun dari – Nyeri pinggang
tidur pada malam hari untuk
berkemih)
• Urgency (sulit menahan BAK
karena hypersensitive bladder)

Presti JC, Kane CJ, Sinohara K, Carroll PR. Neoplasms of the prostate gland. in: Tanagho EA, McAninch JW, editors. Smith’s general urology. 17th ed. New York:
McGrawHill Medical; 2008. p. 348-74.
Nguyen HT. Bacterial infections of the genitourinary tract. in: Tanaghowww.padiukdi.com
EA, McAninch JW, editors. Smith’s general urology. 17th ed. New York: McGrawHill Medical;
2008. p. 193-218.
127. C. appendisitis dengan perforasi
• Keywords: Laki-laki, 34 tahun, nyeri perut
kanan bawah yang awalnya dirasakan di
sekitar umbilicus, perut tegang, bising usus
menurun, pada foto toraks tegak didapatkan
gambaran udara bebas di bawah diafrgma

• Diagnosis yang tepat pada pasien ini adalah...

www.padiukdi.com
Apendisitis akut
• Penyebab  obstruksi lumen appendiks
oleh inflamasi mukosa appendiks,
hiperplasia kelenjar limfoid, fecolith atau
gabungan faktor-faktor tersebut

• Sumbatan lumen apendiks  tekanan


intraluminal meningkat  edema 
tekanan terhadap pembuluh darah di
dinding appendiks  iskemia  nekrosis
 perforasi dinding appendiks &
translokasi kuman

• Gejala khas migrating pain  nyeri


awalnya di ulu hati kemudian beranjak ke
sekitar umbilikus lalu ke perut kanan
bawah

www.padiukdi.com
O’Connell PR. The vermiform appendix. in: Williams NS, Bulstrode CJK, O’Connell PR, editors. Bailey & Love’s short practice of surgery. 25th ed. London: Hodder Arnold; 2008. p. 1204-28.
Appendisitis dengan perforasi
• Perforasi appendiks 
udara dalam lumen
appendiks keluar 
pneumoperitoneum
– Pada foto rontgen dada
tegak didapatkan udara
bebas di bawah diafragma

• Perforasi appendiks 
translokasi kuman ke
peritoneum  peritonitis
– Pada appendisitis dengan
perforasi terjadi peritonitis

www.padiukdi.com
O’Connell PR. The vermiform appendix. in: Williams NS, Bulstrode CJK, O’Connell PR, editors. Bailey & Love’s short practice of surgery. 25th ed. London: Hodder Arnold; 2008. p. 1204-28.
Pilihan lain
• Peritonitis
– Peradangan peritoneum oleh sebab apapun, pada soal ini kurang tepat
karena ada pilihan yang lebih spesifik yaitu appendisitis dengan
perforasi

• pecah ulkus peptik


– Biasanya disertai riwayat konsumsi NSAID

• Kolesistitis
– Nyeri perut kanan atas, fat, female, forty, fertile

• Pankreatitis
– Muntah berwarna hijau, nyeri menjalar ke tip scapula, peningkatan
amilase dan lipase

www.padiukdi.com
128. B. mastitis
• Keywords: wanita, 42 tahun, payudara
membesar, baru melahirkan seminggu yang
lalu namun tidak menyusui bayinya, demam,
pemeriksaan fisik payudara didapatkan:
eritem (+), tenderness (+), retraksi nipple (-)

• Diagnosis?

www.padiukdi.com
Mastitis
• Organisme penyebab utama
 Staphylococcus aureus

• Patofisiologi
– Stasis air susu  kontaminasi
oleh Staphylococcus aureus 
terjadi clotting susu  bakteri
berkembang biak  infeksi

• Gejala khas inflamasi akut:


tumor (bengkak), rubor
(merah), dolor (nyeri)

• Komplikasi  abses

www.padiukdi.com
Sainsbury R. The breast. in: Williams NS, Bulstrode CJK, O’Connell PR, editors. Bailey & Love’s short practice of surgery. 25th ed. London: Hodder Arnold; 2008. p. 827-48.
Pilihan lain...
• Ca mamae
– Tanda dan gejala: benjolan pada payudara dengan batas tidak tegas dan
terfiksir, Peau d’orange (kulit payudara seperti kulit jeruk), retraksi puting, skin
dimpling, nipple discharge, pembesaran kelenjar getah bening regional
(biasanya axilla)

• Paget’s disease
– Puting meradang dan tampak seperti dermatitis namun tidak menyembuh
dengan terapi dermatitis, biasanya merupakan tanda keganasan payudara

• Fibroadenoma mamae
– Tumor jinak payudara pada wanita usia muda, biasanya berupa benjolan
berbatas tegas dan tidak terfiksir

• Phyllodes tumor
– Tumor jinak payudara yang berasal dari sel stroma periduktal, ukurannya
sangat besar dan biasanya unilateral

www.padiukdi.com
129. A. sindroma kompartemen
• Keywords: Laki-laki, 42 tahun, mengalami
kecelakaan dengan fraktur pada lengan atas,
dilakukan imobilisasi dengan circular cast dari
bahu hingga olecranon, pasien mengeluhkan
tangannya kesemutan dan nyeri, jari tangan
terlihat pucat, CRT > 2 detik, nadi sulit diraba

• Keadaan klinis yang terjadi adalah...

www.padiukdi.com
Sindroma kompartemen
• Peningkatan tekanan dalam kompartemen
ekstremitas  penekanan pembuluh darah 
iskemia

• 5p
– Pain, Parestesia, Pulseless, Pallor, Paralisis

• Pada pasien dengan trauma muskuloskeletal


biasanya disebabkan oleh crush injury atau
bandage yang terlalu kencang

www.padiukdi.com
Patofisiologi

Peningkatan tekanan kompartemen

Pembuluh darah terjepit

Aliran darah berkurang

Iskemia Jaringan
www.padiukdi.com
Pilihan Lain...
• Selulitis
– Kulit kemerahan namun tidak ada tanda gangguan perdarahan maupun sensibilitas

• Trombosis vena dalam


– Kulit memerah, nyeri hebat dan bengkak, namun biasanya terjadi setelah
imobilisasi lama (misalnya setelah duduk lama dalam penerbangan yang panjang)

• Rhabdomyolisis
– Pada crush injury, kerusakan dan “pecah”nya sel otot mengakibatkan penglepasan
myoglobin sehingga terjadi myoglobinuria yang membuat urin berwarna gelap

• ruptur arteri brachialis


– Pembuluh darah “putus”, dapat mengakibatkan iskemia namun biasanya pada
trauma tajam, bukan trauma tumpul

www.padiukdi.com
130. C. foto skull
• Keywords: Laki-laki, 54 tahun, kepala
menghantam pembatas jalan dalam sebuah
kecelakaan tunggal 2 jam yang lalu, pasien
tenang dan tidak didapati muntah, amnesia,
ataupun kejang. GCS E4M6V5 namun pasien
masih mengeluhkan nyeri kepala di sisi yang
terbentur

• Pemeriksaan penunjang yang tepat ...

www.padiukdi.com
Cedera Kepala
• Cedera Kepala Ringan (CKR)
– GCS 13-15

• Cedera Kepala Sedang (CKS)


– GCS 9-12

• Cedera Kepala Berat (CKB)


– GCS ≤ 8
www.padiukdi.com
Kapan melakukan CT Scan pada cedera kepala ringan?

Faktor risiko tinggi perlu Faktor risiko sedang perlu


tindakan bedah saraf tindakan bedah saraf
• Nilai GCS < 15 pada 2 jam • Amnesia sebelum cedera
setelah cedera
• Dicurigai ada fraktur depresi • Mekanisme cedera yang
atau terbuka berbahaya (mis. Jatuh dari
• Ada tanda fraktur basis ketinggian > 3 meter)
cranii
• Muntah > 2x
• Usia > 65 tahun

Stiell IG, Wells, Vandenheen K, et al. The canadian CT www.padiukdi.com


head rule for patients with minor head injury. Lancet 2001;357:1294.
Pada soal ini...
• Pasien cedera kepala ringan
• Tidak mengalami muntah, amnesia ataupun
kejang
– CT tidak diperlukan

• ATLS membenarkan pemeriksaan foto polos


untuk mengeksklusi fraktur tulang kepala

American College of Surgeons Committee on Trauma. Advanced trauma lifewww.padiukdi.com


support for doctors. 8th ed. Chicago: American College of Surgeons Committee on Trauma; 2008.
131. D. Hipospadia
• Keywords: anak usia 1 bulan, kencingnya tidak
normal, penis melengkung dan uretra tampak
pada bagian ventral

• Diagnosisnya adalah:

www.padiukdi.com
Beberapa kelainan penis dan uretra
• Hipospadia
– OUE di ventral

• Epispadia
– OUE di dorsal

• Fimosis
– Preputium tidak bisa ditarik ke
belakang

• Parafimosis
– Preputium tidak bisa dikembalikan
 glans penis terjepit

• Balanitis
– Radang glans penis

McAninch JW. Disorders of the penis & male urethra. in: Tanagho EA, McAninch JW, editors. Smith’s general urology. 17th ed. New York: McGrawHill Medical; 2008.
www.padiukdi.com
p. 625-37.
132. B. Kompres Dingin
• Keywords: Laki-laki, 18 tahun, jatuh dari
sepeda motor, pada pergelangan kaki kiri
terdapat memar, edem, deformitas (-),
krepitasi (-), nyeri tekan (+)
• Dx/ ankle sprain

• Terapi awal yang dapat diberikan untuk


mengurangi nyeri adalah...

www.padiukdi.com
Sprain ankle
• Sprain dan strain biasanya terjadi dalam tekanan fisik 
otot dipaksa melakukan gerakan yang mereka belum
siap atau melebihi lingkup gerak otot yang normal,
seperti melingkar atau memutar pergelangan kaki.
• Cedera terjadi biasanya saat otot tendon atau ligamen
dalam peregangan yang berlebihan, menyebabkan
kerusakan pada otot, tendon, atau serat ligamen.

Sumber:
NHS
Mayoclinic.org
www.padiukdi.com
• Sprain Cedera yang terjadi karena regangan
berlebihan atau terjadi robekan pada ligamen
(penghubung antar tulang)
• Strain Cedera yang terjadi karena regangan
berlebihan atau terjadi robekan pada otot
maupun tendon (penghubung tulang dan
otot)

www.padiukdi.com
Sumber: trauma.org
www.padiukdi.com
Treatment: RICE + R
• Rest
• Ice
• Compression
• Elevation
• Referal &
Rehabilitation
Sumber:
NHS
Mayoclinic.org
www.padiukdi.com
www.padiukdi.com
www.padiukdi.com
133. B. Ekstravasasi kontras
• Keywords: Tn Sanjay, 29 tahun, terinjak kuda di
bagian perut dan pinggangnya, nyeri perut, keluar
darah dari kemaluan, distensi abdomen dan nyeri
tekan, pembengkakan pada perineum, skrotum,
paha, dan dinding anterior abdomen, Pada foto
polos pelvis didapati fraktur simpisis pubis
• Dx/ ruptur uretra

• Pada pemeriksaan uretrografi retrograd,


diharapkan akan muncul gambaran...
www.padiukdi.com
TRAUMA URETRA

Secara anatomi terdiri dari:


• Trauma uretra anterior
• Trauma uretra posterior

www.padiukdi.com
ETIOLOGI :
• Trauma
• Iatrogenik

• Klinis : Perdarahan dari OUE

• Pencitraan: URETROGRAFI

• TIDAK BOLEH DIPASANG KATETER

www.padiukdi.com
RUPTUR URETRA
POSTERIOR Prostatic
Prostatic
• Ruptur uretra Membranous
Membranous
pars prostato-
membranasea Bulbous
Bulbous

• Biasanya
disebabkan
fraktur pelvis
Pendulous
Pendulous

www.padiukdi.com
DIAGNOSIS
GAMBARAN KHAS :
1. Perdarahan dari OUE
2. Retensi urin
3. RT : Floating prostate

URETROGRAFI :
• Ekstravasasi kontras
• Tampak fraktur pelvis

www.padiukdi.com
Uretrografi

www.padiukdi.com
Ruptur uretra dengan ekstravasasi kontras

www.padiukdi.com
134. E. Hematopneumotoraks
• Keywords: laki-laki, 29 tahun, luka tusuk pada dada sebelah
kiri yang masih mengeluarkan darah disertai sesak nafas
sejak 3 jam yang lalu, tekanan darah 100/70, denyut nadi
60x/menit, frekuensi nafas 30 x/menit, suhu 37oC,
konjungtiva pucat, tampak luka terbuka yang masih
mengeluarkan darah pada dada kiri, hemitoraks kiri
tertinggal saat inspirasi, fremitus vokalis hemitoraks kiri
menghilang, perkusi hipersonor pada lapang atas dada kiri.
Pada foto thoraks didapatkan gambaran air fluid level pada
hemitoraks kiri.

• Diagnosis?
– Hematopneumothorax

www.padiukdi.com
Hematopneumotoraks
• Terkumpulnya darah disertai
udara di dalam ruang potensial
antara pleura viseral dan
pleura parietal

• Pada foto polos dada tegak


bisa didapatkan air fluid level

• Tatalaksana  pemasangan
WSD dilanjutkan suctioning
untuk mengeluarkan bekuan
darah yang terjadi akibat
terpaparnya darah dengan
udara

www.padiukdi.com
Wuryantoro, Nugroho A, Saunar R. Patofisiologi kelainan toraks yang membutuhkan WSD. dalam: Manual pemasangan WSD. Jakarta: Badan Penerbit Universitas Indonesia; 2011. h. 15-25.
135. B. Imobilisasi
• Keywords: Wanita, 27 tahun, nyeri pada lutut
kiri dan panggul yang tidak dapat digerakkan,
tabrakan dengan mobil yang berlawanan arah,
lutut kiri tampak hematom, deformitas,
krepitasi (+), luka (-)

• Tindakan yang harus dilakukan sebelum


merujuk adalah...

www.padiukdi.com
Trauma Muskuloskeletal Menurut ATLS®

• Urutan primary survey tetap ABCDE


– Kenali gangguan dan segera lakukan
tindakan/resusitasi

• adjunct to primary survey pada trauma


muskuloskeletal
– Imobilisasi
– pemeriksaan radiologi

www.padiukdi.com
American College of Surgeons Committee on Trauma. Advanced trauma life support for doctors. 8th ed. Chicago: American College of Surgeons Committee on Trauma; 2008.
Pada kasus ini...
• Imobilisasi  dapat dikerjakan dalam setting
puskesmas atau tempat kejadian

• reduksi, traksi  dikerjakan dalam hospital setting oleh


tenaga yang terlatih

• Fasiotomi  dikerjakan bila ada tanda sindroma


kompartemen

• Sistostomi  dikerjakan bila terdapat kontraindikasi


pemasangan kateter

www.padiukdi.com
136. D. USG
• Keywords: wanita, 23 tahun, benjolan di dada
kanan lateral ukuran 1.5 cm yang membesar
perlahan sejak 2 tahun yang lalu, benjolan
mobile, padat dan tidak nyeri.

• Dx/ susp. Fibroadenoma mamae

• Pemeriksaan awal yang dilakukan adalah


www.padiukdi.com
berbagai pemeriksaan pada benjolan payudara..

• Biopsi insisi  diambil sebagian jaringan lalu di kirim ke patologi


anatomi untuk diagnosis definitif

• Biopsi eksisi  seluruh tumor diangkat lalu dikirim ke patologi


anatomi untuk diagnosis definitif

• Mamografi  pemeriksaan screening Ca mamae untuk wanita


berusia > 40 tahun

• USG  pilihan utama untuk diagnosis benjolan payudara pada


wanita < 35 tahun

• CT SCAN  digunakan lebih untuk menilai penyebaran Ca Mamae


ke organ disekitarnya

www.padiukdi.com
Gambaran fibroadenoma pada USG

www.padiukdi.com
137. B. Ruptur Tendon Achilles
• Keywords: Laki-laki, 25 tahun, nyeri di
pergelangan kaki kanan, dirasakan setelah kaki
pasien terperosok ke selokan, pergelangan
kaki kanan bengkak dan memar, terpincang-
pincang dan tidak bisa menjinjit

• Penyebab kasus diatas…

www.padiukdi.com
Ruptur tendon Achiles
• Biasa terjadi pada dewasa
muda

• Diakibatkan trauma
eksternal atau gerakan
push-off yang tiba-tiba

• Thompson’s test 
meremas betis pasien akan
menimbulkan refleks
plantar fleksi, bila plantar
fleksi (-) curigai ruptur
tendon Achilles

www.padiukdi.com
Pilihan...
• strain m.gastrocnemius, ankle sprain  nyeri
namun masih bisa menjinjit (plantar fleksi)

• ruptur tendon Achilles  tidak bisa plantar


fleksi

• fraktur Tibia, fraktur Fibula  jarang


mengakibatkan tidak bisa menjinjit kecuali bila
fraktur terjadi di bagian distal
www.padiukdi.com
138. E. dislokasi hip joint posterior
• Keywords: Anak 12 tahun, kecelakaan lalu
lintas, lutut kanan pasien terbentur
dashboard, paha kanan dalam keadaan fleksi,
aduksi, dan internal rotasi, pasien
mengeluhkan tidak dapat melakukan dorso
fleksi maupun plantar fleksi

• Diagnosis?

www.padiukdi.com
Pola dan arah dislokasi sendi panggul

Direction of the hip Disorder


Flexion, adduction, internal Pure posterior dislocation
rotation
Partial flexion, less adduction, Posterior fracture dislocation
internal rotation
Abduction + extension Anterior dislocation

Tornetta P. Hip dislocations and fractures of the femoral head. in: Bucholz RW,
Heckman JD, Court-Brown CM, editors. Rockwood & Green's Fractures in Adults. 6th
ed. New York: Lippincott Williams & Wilkins. 2006. p. 1715-52.

www.padiukdi.com
Dislokasi hip ke posterior:
gambaran radiologis & tatalaksana

www.padiukdi.com
139. A. n.ischiadicus
• Saraf perifer yang mungkin terkena cedera
pada pasien dengan kondisi di soal no 138?

• Saraf yang terletak di bagian posterior hip


adalah nervus ischiadicus / sciatic nerve

www.padiukdi.com
www.padiukdi.com
140. E. Fraktur galleazi dextra
• Keywords: wanita, 44 tahun, terjatuh dari
motor, tangan kanan tidak bisa digerakkan,
luka (-), rontgen antebrachii  fraktur distal
radius ekstra artikuler dengan dislokasi radio-
ulnar

• Diagnosis?

www.padiukdi.com
Monteggia & Galeazzi
• Monteggia  fraktur
ulna proksimal

• Galeazzi  fraktur
distal radius dengan
dislokasi radio-ulnar
joint

www.padiukdi.com
141. D.m. Peroneus Brevis
• Keywords: laki-laki, 29 tahun, tidak dapat
menggerakkan tungkai bawahnya setelah
mengalami kecelakaan motor, fraktur
maleolus lateralis dan kerusakan otot sebelah
dorsal dari fraktur tersebut

• Otot apakah yang mengalami kerusakan?

www.padiukdi.com
www.padiukdi.com
142. C. Cairan kristaloid
• Keywords: laki-laki, 48 tahun, mengalami
pengeroyokan, pelipis kiri terdapat luka,
perdarahan aktif, TD 80 per palpasi, frekuensi
nadi 130x/menit GCS 9, roentgen  fraktur
maksilofasial, mandibula dan femur

• Tatalaksana awal pada pasien ini adalah ?

www.padiukdi.com
Primary Survey ATLS®
Airway & Protection of Spinal Cord
Breathing and Ventilation
Circulation
Disability
Exposure and Environment Control
www.padiukdi.com
American College of Surgeons Committee on Trauma. Advanced trauma life support for doctors. 8th ed. Chicago: American College of Surgeons Committee on Trauma; 2008.
Apa masalah pasien pada soal ini?
• Nadi cepat, tekanan darah turun, kesadaran
turun

• Karena itu, pada pasien ini terdapat masalah


sirkulasi yaitu perdarahan
– Berapa banyak perdarahannya?

www.padiukdi.com
Kelas perdarahan?

www.padiukdi.com
American College of Surgeons Committee on Trauma. Advanced trauma life support for doctors. 8th ed. Chicago: American College of Surgeons Committee on Trauma; 2008.
Penanganan awal
• Penanganan awal pada perdarahan yang
mengakibatkan gangguan hemodinamik adalah
dengan memberikan 2 Liter cairan kristaloid yang
dihangatkan melalui 2 jalur infus kaliber besar
– Evaluasi respon:
• Rapid responder (20%)
• Transient responder (30%)
• Non-responder (>30%)

• evaluasi urine output

www.padiukdi.com
American College of Surgeons Committee on Trauma. Advanced trauma life support for doctors. 8th ed. Chicago: American College of Surgeons Committee on Trauma; 2008.
143. C.Hemoroid interna derajat 3
• Keywords: laki-laki, 49 tahun, benjolan yang
keluar dari anus, benjolan dapat dimasukkan
dengan jarinya

• Diagnosis yang paling tepat

www.padiukdi.com
Derajat Hemorrhoid

Lunniss PJ. The anus and anal canal. in: Williams NS, Bulstrode CJK, O’Connell PR, editors. Bailey & Love’s short practice of surgery. 25th ed.
www.padiukdi.com
London: Hodder Arnold; 2008. p. 1240-70.
Algoritma tatalaksana hemoroid

Lowry SF, Eisenstat TE. Perianal complaints. In: Lowry SF, Ciocca RG, Rettie CS. Learning surgery: the clerkship manual. New York: Springer; 2005. p. 468-78.
www.padiukdi.com
144. B.Gambaran lusen avaskuler pada hemitoraks kanan

• Keywords: Wanita, 39 tahun, sesak nafas, 2


jam yang lalu pasien mengalami kecelakaan
lalu lintas, jejas pada toraks kanan,
krepitasi(+), derik udara (+)

• Gambaran radiologi yang mungkin ditemukan


adalah?

www.padiukdi.com
Emfisema subkutan
• Pengumpulan udara di bawah kulit

• Diakibatkan “kebocoran” udara dari saluran nafas

• Biasanya menyertai cedera trakeobronkial dan


pneumothorax

• Temuan klinis  teraba derik udara pada


hemitoraks yang sakit

www.padiukdi.com
Pneumothorax
• Pneumothorax adalah
pengumpulan udara di
ruang potensial antara
pleura viseral dengan
pleura parietal

• Gambaran radiologi 
gambaran lusen
avaskuler di hemitoraks
yang sakit

Wuryantoro, Nugroho A, Saunar R. Patofisiologi kelainan toraks yang membutuhkan WSD. dalam: Manual pemasangan
www.padiukdi.com
WSD. Jakarta: Badan Penerbit Universitas Indonesia; 2011. h. 15-25.
145. C. Perdarahan intra abdomen
• Keywords: laki-laki, 42 tahun, terbentur pada
bagian abdomen dalam sebuah kecelakaan
lalu lintas, pasien datang dengan syok lalu
meninggal

• Penyebab syok yang paling mungkin pada


kasus ini adalah...

www.padiukdi.com
Boffard KD. Chest and abdomen. in: Williams NS, Bulstrode CJK,www.padiukdi.com
O’Connell PR, editors. Bailey & Love’s short practice of surgery. 25th ed. London:
Hodder Arnold; 2008. p. 338-52.
Pilihan lain...
• Perforasi appendiks, Perforasi ulkus peptikum
 menyebabkan peritonitis namun biasanya
tidak terkait trauma

• Trauma uretra  mengakibatkan perdarahan


dari OUE namun jarang mengakibatkan syok

• Kolesistitis akut  biasanya tidak terkait


trauma
www.padiukdi.com
146. A.Beta 2 agonis short acting nebulizer

• Keywords: laki-laki, 42 tahun, sesak nafas


sejak, sudah sering sesak seperti ini sejak kecil
dan selalu memakai obat semprot dari dokter,
namun saat ini tidak mempan

• Golongan obat yang manakah yang paling


sering menyebabkan kondisi seperti di atas?

www.padiukdi.com
Apa yang terjadi pada pasien?
• Tolerance  Penurunan efektivitas obat
secara bertahap akibat pemberian obat secara
berulang

• Di antara obat-obatan yang digunakan pada


asthma, yang sering menyebabkan fenomena
tolerance adalah salbutamol (di Amerika
disebut albuterol), sejenis short acting β
agonist

Katzung BG. Basic and clinical pharmacology. 10th edition. New York: McGrawHill; 2006.
www.padiukdi.com
147. A. Isoniazid
• Keywords: wanita, 34 tahun, tangan terasa
kesemutan, sedang mengkonsumsi OAT sejak
3 bulan, pasien tidak ada mengkonsumsi obat
lain selain OAT

• Apakah OAT yang paling mungkin


menyebabkan keluhan tersebut?

www.padiukdi.com
www.padiukdi.com
148. B.Nitrogliserin
• Keywords: laki-laki, 59 tahun, nyeri dada sejak
1 jam, meminum obat yang biasa diminum
tetapi tidak mempan, pasien sudah kebal
terhadap obat tersebut

• Obat apa yang dimaksud?

www.padiukdi.com
www.padiukdi.com
Obat antiangina
• Nitrat

• Penyekat Beta

• Calcium Channel Blocker

www.padiukdi.com
Apa yang terjadi pada pasien?
• Tolerance  Penurunan efektivitas obat
secara bertahap akibat pemberian obat secara
berulang

• Di antara obat-obatan yang digunakan pada


angina, yang sering menyebabkan fenomena
tolerance adalah golongan nitrat (ISDN,
nitrogliserin)

Katzung BG. Basic and clinical pharmacology. 10th edition. New York: McGrawHill; 2006.
www.padiukdi.com
149. D.Haloperidol
• Keywords: Laki-laki, 29 tahun, mengeluhkan
mulut dan bibir terasa kering, sedang
menjalani pengobatan skizofrenia

• Apakah jenis obat yang menyebabkan efek


samping diatas?

www.padiukdi.com
Efek samping obat antipsikotik

Type Manifestations Mechanism


Autonomic nervous Loss of accommodation, dry mouth, difficulty urinating, Muscarinic cholinoceptor blockade
system constipation

Orthostatic hypotension, impotence, failure to ejaculate Alpha adrenoceptor blockade

Central nervous system Parkinson's syndrome, akathisia, dystonias Dopamine receptor blockade

Tardive dyskinesia Supersensitivity of dopamine receptors

Toxic-confusional state Muscarinic blockade

Endocrine system Amenorrhea-galactorrhea, infertility, impotence Dopamine receptor blockade resulting in


hyperprolactinemia

Other Weight gain Possibly combined H1 and 5-HT2 blockade

Katzung BG. Basic and clinical pharmacology. 10th edition. New York: McGrawHill; 2006.
www.padiukdi.com
Pilihan lain...
• Fluoxetin, Amitriptilin  obat antidepressan

• Carbamazepin  obat antikejang

• Risperidon  antipsikotik yang efek samping


ekstrapiramidal-nya minimal

www.padiukdi.com
150. A.Rifamfisin
• Keywords: Seorang pasien TB menderita
diabetes mellitus, obat glibenklamid 1 x 5mg,
gula darah sewaktu 289 mg/dL

• Obat TB apakah yang paling mempengaruhi


efektivitas glibenklamid?

www.padiukdi.com
Interaksi penting rifampicin
Drug Mechanism Clinically documented interactions

Corticosteroids: [P] Increased corticosteroid


hepatic metabolism; reduced corticosteroid
effect.
Mexiletine: [NE] Increased mexiletine
metabolism; reduced mexiletine effect.

Sulfonylurea hypoglycemics: [P] Increased


hepatic metabolism of tolbutamide and probably
Rifampin Induction of hepatic microsomal other sulfonylureas metabolized by the liver
drug-metabolizing enzymes. (including chlorpropamide).
Theophylline: [P] Increased theophylline
metabolism; reduced theophylline effect.

See also Anticoagulants, oral; Azole antifungals;


Beta-adrenoceptor blockers; Calcium channel
blockers; Cyclosporine; Digitalis glycosides;
Estrogens.

Katzung BG. Basic and clinical pharmacology. 10th edition. New York: McGrawHill; 2006.
www.padiukdi.com
151 D. fenobarbital
• Keywords:
- Neonatus kejang selama 5 menit, kelojotan
seluruh tubuh, setelah kejang pasien
menangis. Tanda Vital dalam batas normal.

• Terapi utama : fenobarbital.

www.padiukdi.com
KEJANG AKUT NEONATUS

• Pilihan pertama: fenobarbital


– Dosis: 15-20 mg/kgBB IV, kecepatan max. 2
mg/kgBB/menit. Bila tidak ada perbaikan, tiap 15-30
menit boleh diberi bolus 5-10 mg/kgBB hingga dosis
kumulatif maksimal 40 mg/kgBB
– Rumatan: 3-5 mg/kgBB/hari, bagi dalam 2 dosis
• Second line drug : clonazepam
• Fenitoin bisa jadi obat tambahan tapi ada efek
depresi miokard dan metabolisme sulit diprediksi

www.padiukdi.com
Sumber : Neonatal seizure. Arch Dis Child Fetal Neonatal
1998;79:80
152 C. Carbamazepin
• Keywords:
- Nyeri hilang timbul di sekitar pipi kanan
seperti disayat. Serangan terjadi saat
menguap, berbicara dan saat menyikat gigi.
Hasil pemeriksaan neurologis lainnya dalam
batas normal. Riwayat sakit gigi (-).
• Diagnosis : Neuralgia trigeminal
• Tatalaksana : Carbamazepin.

www.padiukdi.com
Neuralgia trigeminal
• Neuralgia trigeminal  nyeri di wajah yang berat seperti ditusuk,
mengikuti distibusi sensoris nervus kranialis V, rekuren dan kronik
• Gejala dan tanda: nyeri wajah unilateral, biasanya sisi wajah
kanan, seperti tertusuk,mengikuti distribusi nervus trigeminus 
biasanya menjalar ke area maksila atau mandibula
Pemicu:
Mengunyah, berbicara, tersenyum
Minum minuman dingin/panas
Sikat gigi, bercukur
Terpajan udara dingin

Tatalaksana: Carbamazepine
Sumber: emedicine trigeminalwww.padiukdi.com
neuralgia
153 C. Prednison
• Keywords:
- Sudut mulut mencong ke kanan, kelopak mata
kanan sulit ditutup dan alis mata kanan sulit
diangkat sejak 2 hari yang lalu. Tidak tampak
kelemahan keempat ekstremitas.

• Diagnosis : Bell’s Palsy


• Terapi : Kortikosteroid.
www.padiukdi.com
Bell’s Palsy
Gejala:
– Dahi tidak bisa
digerakkan
– Lagoftalmus (tidak bisa
menutup mata)
– Tidak bisa
menggembungkan pipi
– Tidak bisa senyum atau
bersiul
– Mulut mencong ke sisi
sehat
Buku Neurologi Klinik Snell
www.padiukdi.com
154 C. Kejang Demam
• Bayi 3 bulan kejang dan panas tinggi. Kejang
dialami sekitar 30 menit. Ada riwayat batuk
pilek 1 minggu sebelumnya. Demam tinggi
dialami sejak 1 hari yang lalu. Kaku kuduk (-).
Pemeriksaan laboratorium dan pungsi lumbal
dalam batas normal.
• Diagnosis : kejang demam

www.padiukdi.com
Kejang Demam – Definisi, Patofisiologi
• Kejang demam adalah kejang • Patofisiologi
yang terjadi akibat demam – Keadaan hipoglikemia dan
suhu aksila >38,5ºC (suhu hipoksia akan menyebabkan
rektal 38ºC) tanpa adanya gangguan pompa Na+/K+ ATP
infeksi SSP atau gangguan dependent channel ion di
elektrolit akut, terjadi akibat membran sel neuron
proses ekstrakranial, terjadi – Pada keadaan demam, setiap
peningkatan suhu 1Cº terjadi
pada anak di atas usia 1 bulan peningkatan metabolisme basal
dan tidak ada riwayat kejang sekitar 10-15% dan kebutuhan
tanpa demam sebelumnya. O2 20%  di otak terjadi
• Kejang demam dibagi 2, yaitu: keadaan hipoglikemia dan
hipoksia relatif  gangguan
– Simpleks: kejang seluruh tubuh, kanal ion NA+/K+ ATP
<15 menit, 1x /24 jam dependent  kejang
– Kompleks: kejang parsial, >15
menit, berulang dalam 24 jam

www.padiukdi.com
155 A. E2M4V2
• Keywords :
- Mata terbuka dengan rangsang nyeri, gerakan
tangan menghindar dari sumber nyeri, verbal
merintih. GCS?
Dengan rangsang nyeri :
- Mata terbuka = 2
- Tangan menghindar = 4
- Verbal merintih = 2
www.padiukdi.com
Glasgow Coma Scale (GCS)

www.padiukdi.com
156 C. Polineuropati
• Keywords:
- Nyeri & kesemutan pada kedua tungkai dan
lengan sejak 3 tahun terakhir.
- Pada pemeriksaan neurologis didapatkan
hipoestesia kaos kaki dan sarung tangan.
Riwayat menderita DM Tipe 2 selama 10
tahun tidak terkontrol.
• Diagnosis : Polineuropati

www.padiukdi.com
www.padiukdi.com
157 D. Stroke nonhemoragik tipe
emboli
• Keywords:
- Lumpuh badan sebelah kiri tiba-tiba sejak 5 hari
yang lalu. Pada pemeriksaan fisis ditemukan
tekanan darah 180/90 mmHg. Pemeriksaan
neurologis: reflex fisiologis meningkat dan reflex
patologis positif pada kaki kiri.
- Riwayat menderita DM, gangguan irama jantung,
dislipidemia dan hipertensi kronik diakui oleh
pasien.
• Diagnosis : stroke iskemik tipe emboli
www.padiukdi.com
Stroke iskemik Vs Hemoragik

• Ada tanda peningkatan TIK


Pasien sadar, datang dengan
• Penurunan kesadaran
defisit neurologis (bicara pelo,
• Muntah proyektil
hemiparesis)
• Nyeri kepala
TD biasanya tidak terlalu tinggi
• TD amat tinggi
www.padiukdi.com
Stroke iskemik Vs Stroke hemoragik
• Etiologi: trombus/emboli • Etiologi: perdarahan intraserebral
• Klinis: • Klinis:
– Anamnesis: defisit neurologis – Anamnesis: defisit neurologis
akut (seringnya hemiparesis) akut +penurunan
– PF: kesadaran umumnya tidak kesadaran+nyeri
menurun kepala+muntah proyektil
– tanda lesi UMN (hiperrefleks, – PF: tanda lesi UMN, hipertensi
ada refleks patologis) – Penunjang (CT Scan): area
– Penunjang (CT Scan): area hiperdens di serebrum
hipodens serebrum • Tatalaksana:
• Tatalaksana: – Bedah, Medikamentosa
– Trombolitik (r-TPA)  3-4,5 jam • Antihipertensi
• Agen diuretik osmotik (misal
setelah onset manitol)
www.padiukdi.com
– Aspirin
Varian Stroke Iskemik
Stroke trombotik  defisit neurologisnya memberat perlahan-
lahan, sedangkan stroke embolik  defisit neurologisnya
mendadak dalam waktu singkat mencapai maksimal.

Infark Lakunar  sumbatan pembuluh darah kecil, defisit


neurologisnya biasanya tidak ada, kalau ada membaik
perlahan-lahan (karena ada sistem kolateral sirkulus Wilisi).
Defisit neurologis pada infark lakunar:
1. Hemiparesis (bila terjadi di kapsula interna posterior)
2. Ataksia (bila terjadi di ganglia basalis)
3. Disartria (bila terjadi di pons).
www.padiukdi.com
158 C. Penyakit Pick
• Keywords:
- Sering lupa meletakkan barang dan mulai
sering marah – marah sejak 1 tahun terakhir.
Pada pemeriksaan fisik dan neurologi
didapatkan MMSE dalam batas normal. CT
Scan kepala didapatkan atrofi pada lobus
frontotemporal.
• Diagnosis: Demensia Pick.

www.padiukdi.com
Jenis-jenis Demensia
• Demensia vaskular  terkait riwayat HT, DM, stroke.
Ditemukan gambaran infark multipel pada CT Scan.
• Alzheimer  atrofi korteks otak menyeluruh. Temuan
histologis : plak senilis & neurofibrilary tangle.
• Demensia Pick  atrofi frontotemporal, temuan
histologis: jisim Pick (agregasi protein tau intraseluler).
• Creutzfeldt Jacobs  demensia + mioklonus, riwayat
kontak dengan ternak (sapi), temuan histologis : prion.
• Demensia dengan jizim Lewy  terkait parkinson, bisa
disertai halusinasi.

www.padiukdi.com
159 D. Fenitoin IV
• Keywords:
- Bayi 7 bulan kejang kelojotan mata mendelik
ke atas sekitar 5 menit sadar sendiri. Di rumah
sakit pasien kembali kejang dan tidak
membaik setelah diberikan diazepam iv 2x.
• Diagnosis : status epileptikus.

www.padiukdi.com
Algoritme Penanganan Kejang Akut dan
Status Epileptikus

www.padiukdi.com
Sumber : Pedoman Tatalaksana Epilepsi
160 C. Perdarahan Subarakhnoid
• Keywords:
- Pasien ditemukan tergeletak di kamar mandi
dengan bekas muntahan di sekitarnya. Pada
pemeriksaan ditemukan TD 220/110, pupil
anisokor, kaku kuduk (+), ekstremitas sebelah
kanan terkesan kurang aktif. Refleks Babinsky
+/-.
• Diagnosis : stroke hemoragik e.c. perdarahan
subarakhnoid

www.padiukdi.com
PERDARAHAN SUBARAKHNOID

• Karakteristik perdarahan subarakhnoid


(SAH):
- Sakit kepala paling berat seumur hidup
- Tanda-tanda peningkatan TIK : muntah
menyemprot, pupil anisokor, penurunan
kesadaran
- Kaku kuduk (+)www.padiukdi.com
161 B. Classic Migraine
• Keywords:
- Nyeri kepala sebelah disertai mual dan
muntah setelah melihat kilatan cahaya.
Pemeriksaan neurologis tidak ditemukan
kelainan.

• Diagnosis : classic migraine

www.padiukdi.com
Migraine
• Migrain = nyeri kepala • Migren tanpa aura =
paroksismal, unilateral, common migraine
berdenyut, berakhir • Migren dengan aura =
dalam 4-72 jam, disertai classic migraine
mual-muntah dan/atau • Terapi :
fotofobia, dapat – Non spesifik : analgetik,
didahului dengan aura. OAINS, anti emetic
• Aura = gejala neurologik – Spesifik : derivate
fokal yang ergotamin (sudah jarang
mendahului/menyertai dipakai), sumatriptan
serangan migren. Bisa • Profilaksis :
berupa visual, sensorik, – Beta bloker, asam valproat,
motorik. amitriptilin, CCB

Sumber : Konsensus nasional


www.padiukdi.com
penanganan nyeri kepala di Indonesia
Tension headache Migraine headache Cluster headache
Kualitas Ditekan/diikat Berdenyut Menusuk
Intensitas Ringan atau sedang Sedang atau berat Berat sekali
Lokasi Bilateral Unilateral Unilateral
Memberat dengan aktivitas Tidak Ya Tidak
Mual Ada/tidak Ada Tidak ada
Muntah Tidak ada Ada Tidak ada
Fotofobia Ada/tidak Ada Tidak ada
Fonofobia Ada/tidak Ada Tidak ada
Aura Tidak ada Ada (classic)/tidak (common) Tidak ada
Lakrimasi, injeksi konjungtiva,
Gejala penyerta rinorea, dan perspirasi wajah
yang ipsilateral
Tatalaksana nyeri kepala primer
• Tension headache
– Akut: NSAID (ibuprofen adalah DOC), aspirin, dan parasetamol
– Preventif: antidepresan trisiklik (amitriptilin atau nortriptilin)
• Migraine headache
– hindari pencetus
– terapi abortif:
• non spesifik: acetaminofen, NSAID
• spesifik: triptan, ergotamine, DHE
– Bila tidak respon  opioid dan analgetik yang mengandung
butalbital
• Cluster headache
– Akut: triptan atau ergot dengan metoclopramide
– Preventif: Calcium channel blockers
162 D. epilepsi atonik
• Keywords:
- Tiba-tiba jatuh sendiri, namun tidak berapa
lama kemudian bangun kembali. Sering
berulang juga bila di rumah. Pasien tidak ingat
apa yang terjadi sebelum jatuh.

- Diagnosis : epilepsi atonik.

www.padiukdi.com
Tipe-Tipe Kejang Kejang umum : berasal dari seluruh
hemisfer korteks serebri
• Absens/lena (petit mal) : Bengong
Kejang parsial (fokal) : berasal dari mendadak, tanpa aura, tanpa
bagian tertentu dalam korteks serebri kebingungan pasca-serangan, bisa
• Sederhana : penurunan kesadaran disertai automatisme maupun tidak.
(-). Gejala bisa sensoris, motoris, • Mioklonik : kedutan motorik tidak
otonom, atau psikis. teratur
• Kompleks : Ada penurunan • Klonik : kedutan motorik teratur
kesadaran (amnesia). Gejalanya • Tonik : ekstensi atau fleksi mendadak
biasanya berupa bengong pada kepala, badan, atau ekstremitas
mendadak yang diikuti dengan • Tonik-klonik umum primer (grand
automatisme dan kebingungan mal) : berawal sebagai ekstensi tonik
pasca-serangan. ekstremitas atas dan bawah beberapa
• Kejang tonik-klonik umum detik, kemudian menjadi gerakan
sekunder : kejang parsial yang klonik ritmik, kebingungan pasca-
berlanjut menjadi kejang tonik serangan
klonik umum • Atonik : Tonus tubuh hilang
mendadak (pasien tiba-tiba jatuh)
www.padiukdi.com
Tatalaksana Kejang
• Kejang umum
– Tonik-klonik: asam valproat (DOC), carbamazepine
– Absans: asam valproat (DOC)
• Kejang parsial: carbamazepine (lini ke-1),
fenitoin (lini ke-1), asam valproat
• Fenitoin banyak efek samping (mis. hiperplasia
gingival) dan interaksi obatnya, sehingga lebih
sering dipilih asam valproat atau
carbamazepine

www.padiukdi.com
163 D. autoimun
• Keywords :
- Kedua kaki dan tangan sulit digerakkan sejak 4 hari
yang lalu. Awalnya kaki pasien menjadi lemah yang
lama kelamaan menjadi sulit berdiri. Kemudian diikuti
kelemahan pada lengan pasien.
- Kekuatan motorik ekstremitas atas 4/4, ekstremitas
bawah 2/2. Pada pemeriksaan cairan serebrospinal
didapatkan kadar protein meningkat, jumlah sel
normal, kadar glukosa normal.

• Diagnosis : Guillen Barre Syndrome (GBS).


• Etiologi : Autoimun
www.padiukdi.com
Guillain Barre Syndrome
• Demielinisasi dan inflamasi pada saraf perifer dari
radiks ventral (poliradikulopati)  gejala
dominan gangguan motorik.
• Karakteristik : paralisis asenden, dimulai dari
ekstremitas bawah kemudian ke ekstremitas atas.
Bisa berujung pada paresis pernafasan.
• Terkait riwayat infeksi C. jejuni  timbul reaksi
autoimun akibat kemiripan antigen (mimikri).
• Khas : peningkatan protein pada CSF tetapi
jumlah sel tetap (disosiasi albuminositologik)
• Tatalaksana : plasmaferesis atau IVIG.
www.padiukdi.com
164 C. Miastenia Gravis
• Keywords:
- Pandangan dobel sejak 1 minggu terakhir.
Keluhan ini muncul hilang timbul dan
memberat terutama pada siang hari. Keluarga
pasien juga merasa kadang-kadang kelopak
mata pasien menutup sendiri. Tes wartenberg
(+)  pasien menatap suatu objek, lama
kelamaan mengalami ptosis.
• Diagnosis : Miastenia gravis.

www.padiukdi.com
Miastenia gravis
• penyakit autoimun  jumlah reseptor asetilkolin
pascasinaptik pada taut neuromuskular otot rangka
berkurang
• Asetilkolin sendiri, yang berasal dari saraf presinaptik,
jumlahnya secara alami akan berkurang dengan pemakaian
dan kembali normal dengan istirahat. Pada orang sehat,
penurunan ini tidak bergejala karena jumlah reseptor
normal.
• Karena itu, pasien miastenia gravis diobati dengan
inhibitor asetilkolinesterase (co. piridostigmin) dengan
tujuan memperbanyak kadar asetilkolin di sinaps, sehingga
mengkompensasi penurunan jumlah reseptor
www.padiukdi.com
Taut Neuromuskular Normal dan
Miastenia Gravis

www.padiukdi.com
165 B. Cervical Root Syndrome
• Keywords:
- Nyeri menjalar dari leher sampai siku kanan
sejak 3 hari lalu. Keluhan lebih terasa saat
pasien kelelahan. Pasien sehari-hari bekerja
mengangkat barang di pasar. Tes spurling (+).
• Diagnosis : Cervical Root Syndrome.

www.padiukdi.com
Tes spurling

Dikatakan positif bila penekanan kepala pada masing-masing tahap


menimbulkan nyeri yang menjalar www.padiukdi.com
hingga ke siku.
Pilihan Jawaban Lain
• Rotator Cuff syndrome: paling sering cedera pada otot
rotator cuff m. Supraspinatus  tidak bisa abduksi
lengan. Tes apley scratch (+).
• Herniated Nukleus pulposus: nyeri punggung menjalar
ke kaki, riwayat angkat2 berat. Tes Laseque (+).
• Cauda Equina Syndrome: gangguan persarafan medula
spinalis yang melibatkan persarafan otonom (BAK,
BAB).
• Ankylosing spondilitis : autoimun, peradangan sendi
sacroileum  terbatasnya ROM, bamboo spine sign
(+), HLA B27 (+).

www.padiukdi.com
166 C. Triheksifenidil
• Keywords:
- Sering berbicara sendiri, gelisah, tidak mau
makan. Keluarga mengatakan pasien sudah
minum obat yang diberikan dokter. Setelah
minum obat, pasien mengeluhkan badan terasa
kaku, terutama di bagian leher.

• Diagnosis : Distonia akut (efek samping


ekstrapiramidal)
• Terapi : Triheksifenidil

www.padiukdi.com
Efek Samping ekstrapiramidal
Anti psikotik tipikal (haloperidol)  antagonis
dopamin  gangguan ekstrapiramidal, meliputi:
• Akathisia: perasaan gelisah yang
menyebabkan pasien tidak bisa diam (restless
leg syndrome).
• Distonia: kontraksi spastis otot (bisa terjadi di
mata, leher, punggung, dan lain-lain)
• Diskinesia tardif: gangguan gerakan involunter
(mioklonus, tik, korea, dll.)

www.padiukdi.com
167 B. Skizofrenia hebefrenik
• Keywords:
- Sering tertawa dan senyum sendiri sejak 1,5
tahun. Pasien tidak mau mandi dan cenderung
berpakaian sekedarnya.

• Diagnosis : skizofrenia hebefrenik

www.padiukdi.com
Skizofrenia
Diagnosis
• Minimal 2 dari gejala : waham, halusinasi, bicara tidak teratur,
perilaku tidak teratur atau katatonik, gejala negatif (afek datar,
kehilangan gairah)
• Atau satu gejala ini: waham bizarre, halusinasi auditorik
dimana suara mengkomentari perilaku pasien terus, atau
halusinasi auditorik dimana dua atau lebih suara berbicara
satu sama lain
• Gejala lebih dari satu bulan
• Fungsi sosial atau pekerjaan terganggu
Tatalaksana
• Antipsikotik gen. 1: chlorpromazine, haloperidol
• Antipsikotik gen. 2: aripiprazole, clozapine, olanzapine,
risperidone
Klasifikasi Skizofrenia
– Paranoid: waham dan halusinasi
– Hebefrenik: perilaku dan bicara tidak teratur
– Katatonik: mengambil posisi tubuh yang aneh,
reaksi terhadap lingkungan berkurang (stupor),
mutisme, menolak untuk bergerak (negativisme)
– Tak terinci: tidak memenuhi paranoid, hebefrenik,
ataupun katatonik
– Residual: ada riwayat diagnosis skizofrenia di
masa lalu, tapi sekarang hanya tinggal gejala
negatifnya saja.
– Simpleks: hanya berupa gejala negatif (penarikan
diri dari lingkungan), tidak ada riwayat skizofrenia
di masa lalu

www.padiukdi.com
168 B. Episode mania gangguan
bipolar tanpa gejala psikotik
• Keywords :
- Sejak 2 minggu setelah diputuskan pacarnya,
pasien mengalami peningkatan aktivitas tanpa
istirahat, jarang tidur, bila bertemu orang suka
bercerita tentang dirinya secara berlebihan dan
segera melompat ke topik lainnya. 2 tahun lalu
hubungan dengan pacar ditentang oleh orang
tua.
• Diagnosis: Episode mania tanpa gejala psikotik.
www.padiukdi.com
• Bipolar tipe 1 : episode
mania +/- episode depresi
mayor
• Bipolar tipe 2: episode
hipomania + episode
depresi mayor.

Mania  timbul gangguan


aktivitas sehari-hari
Hipomania  tidak timbul
hendaya.
Pada pasien tidak dijumpai
halusinasi maupun waham,
sehingga gejala psikotik (-).

www.padiukdi.com
169 A. Insomnia
• Keywords:
- Sering mengantuk. Kalau malam pasien sulit
tidur, dan bila terbangun susah untuk tidur
kembali. Sepanjang hari pasien merasa
kelelahan.

• Diagnosis : insomnia

www.padiukdi.com
Jenis Insomnia
• Early insomnia: sulit untuk memulai tidur
• Middle insomnia: berulang kali terbangun dari
tidur
• Late insomnia: mudah terbangun, setelah
bangun sulit untuk tidur lagi

www.padiukdi.com
Gangguan Tidur
PARASOMNIA
– Sleep terror: pasien terbangun mendadak dari tidur
sambil berteriak ketakutan, tapi dia tidak mengingat ada
mimpi
– Somnambulisme: berjalan atau beraktivitas sambil tidur
BEDAKAN Narkolepsi dan hipersomnia:
Narkolepsi: Serangan kantuk mendadak yang bisa terjadi
berkali-kali dalam sehari. Namun, di luar serangan,
pasien tidak merasa mengantuk. Bisa disertai katapleksi,
paralisis tidur, dan halusinasi hipnagogik
Hipersomnia: sering merasa mengantuk meskipun
kuantitas dan kualitas tidur di malam hari optimal.
www.padiukdi.com
170 C. Depresi post partum
• Keywords:
- Sering merasa sedih, menyendiri, dan merasa
tidak berguna setelah melahirkan anak
pertama. Keluhan ini sudah berlangsung
hampir 1 bulan. Pasien kehilangan minat
untuk merawat bayinya. Pasien lebih banyak
mengunci diri di kamar dan tidak menjawab
ketika dipanggil.
• Diagnosis: depresi post partum.

www.padiukdi.com
WAJIB DIBEDAKAN
• Sindrom baby blues: gejala-gejala cemas maupun
depresi pasca melahirkan yang bersifat ringan,
biasanya hilang dalam 2 minggu.
• Depresi post partum: menetap > 1 bulan, bentuk
lebih berat dari sindrom baby blues (kehilangan
minat terhadap diri sendiri dan bayinya).
• Psikosis post partum: gejala cemas maupun
depresi pasca melahirkan + gejala psikotik
(halusinasi & waham).
www.padiukdi.com
171 A. Sindrom ekstrapiramidal
• Keywords:
- Sering mendelikan matanya ke atas dan sering
mengeluarkan air liur. Pasien menderita
gangguan jiwa sejak 1 tahun dan sudah
mengkonsumsi obat-obatan dari dokter
psikiatri sejak 1 bulan yang lalu.
• Diagnosis : sindrom ekstrapiramidal.

www.padiukdi.com
• Obat yang diberikan oleh dokter psikiatri
kemungkinan besar adalah antipsikotik tipikal
(haloperidol, klorpromazin).
• Antipsikotik tipikal menurunkan ambang
rangsang kejang. Di samping itu, menghambat
reseptor dopamin  timbul gejala
ekstrapiramidal: distonia akut. Juga menghambat
reseptor muskarinik : gejala mulut kering.

www.padiukdi.com
Pilihan Jawaban Lain
• Sindrom neuroleptik maligna  efek samping
antipsikotik yang jarang. Kegawatan psikiatri.
Gejala: rigiditas, hiperpireksia, dan mioglobinuria.
Terapi : Dantrolen, bromokriptin, dan diazepam.
• Penyakit Huntington: degenerasi nukleus
kaudatus (ganglia basal)  gejala: korea,
demensia.
• Penyakit parkinson: degenerasi substansi nigra
ganglia basal  gejala: resting tremor, rigiditas,
akinesia, postural instability.
www.padiukdi.com
172 D. masokisme
• Keywords:
- Pasien sering memasukkan kawat timah
melalui lubang kencingnya karena enimbulkan
rasa nikmat. Kadang-kadang ia mengikat
penisnya dengan tali atau menusukkan
penisnya dengan kawat sampai berdarah.

• Diagnosis : masokisme.

www.padiukdi.com
Pilihan jawaban lain
• Ekshibisionisme  kepuasan seksual dengan
mempertontonkan alat kelamin tanpa ada
keinginan untuk memperkosa.
• Pedofilia  preferensi seksual pada anak-anak.
• Masokisme  kepuasan seksual dengan
berperan sebagai korban yang disiksa.
• Fetihisme  kepuasan seksual dengan
mengandalkan suatu objek sebagai simbol
(partner seksual yang memakainya)
www.padiukdi.com
173 D. skizofrenia paranoid
• Keywords:
- Sering bicara kacau, mengamuk dan merusak
toko tetangganya. Pasien merasa semua ini
adalah konspirasi antar pedagang yang tidak
sehat, pasien merasa diguna-guna tetangganya.
Pasien merasa ada yang ingin membunuhnya
karena ada bisikan-bisikan yang selalu
mengancamnya sehingga pasien tidak mau keluar
rumah dan tidak mau ke tempat umum, rumah
dan tokonya pun digembok dan dirantai.
• Diagnosis : skizofrenia paranoid.

www.padiukdi.com
174 C. metoklopramid
• Keywords:
- Pasien mengeluh kedua tangannya bergerak
sendiri sejak pasien menderita muntaber dan
diberi obat muntah oleh dokter.

• Kemungkinan obat penyebabnya :


metoklopramid.

www.padiukdi.com
• Kedua tangan pasien bergerak sendiri
(kemungkinan suatu gejala ekstrapiramidal :
korea) disebabkan oleh obat anti muntah yang
menghambat reseptor dopamin.
• Dopamin menghambat reseptor dopamin di
perifer terutama di sfingter esofagus bawah (LES),
sementara metoklopramid menghambat reseptor
dopamin baik secara sentral maupun perifer. Efek
samping ekstrapiramidal sering timbul akibat
penggunaan metoklopramid.

www.padiukdi.com
175 D. gangguan konversi
• Keywords:
- Tidak bisa melihat secara tiba-tiba. Hal ini
terjadi sejak melihat pertengkaran kedua
orangtuanya. Pada pemeriksaan didapatkan
hasil normal.
• Diagnosis : gangguan konversi.

www.padiukdi.com
NOMOR: 176 A
SINDROM KOMPARTEMEN
KEYWORD • RIWAYAT KECELAKAAN  FRAKTUR KOMINUTIF TIBIA-FIBULA (TERTUTUP)
• PF: NYERI, EDEMA, PARASTESIS
• TATALAKSANA: FASCIOTOMI

SINDROMA KOMPARTEMEN: suatu kondisi dimana terjadi peningkatan tekanan intertisial di


dalam ruangan yang terbatas, yaitu di dalam kompartemen osteofasial yang tertutup. Ruangan
tersebut berisi otot, saraf dan pembuluh darah. Ketika tekanan intrakompartemen meningkat,
perfusi darah ke jaringan akan berkurang dan otot di dalam kompartemen akan menjadi iskemik.
TANDA KLINIS: NYERI, PARESTESIA, PARESIS, DISERTAI DENYUT NADI YANG HILANG.
Sindroma kompartemen dapat diklasifikasikan menjadi akut dan kronik, tergantung dari
penyebab peningkatan tekanan kompartemen dan lamanya gejala.
• Penyebab sindroma kompartemen akut adalah fraktur, trauma jaringan lunak, kerusakan
arteri, dan luka bakar.
• Sindroma kompartemen kronik dapat disebabkan oleh aktivitas yang berulang misalnya lari

Azar Frederick. Compartment syndrome in Campbell`s operative orthopaedics. Ed 10th. Vol 3. Mosby. USA. 2003. p : 2449-57
www.padiukdi.com
NOMOR: 177 E
KEYWORD IgE
• MERAH+EDEMA+SESAK NAFAS AKUT PASCA TERSENGAT LEBAH
• REAKSI ANAFILASIS

Anaphylaxis and anaphylactoid reactions are life-threatening events. A significant


portion of the U.S. population is at risk for these rare but deadly events which
cause approximately 1,500 deaths annually. Anaphylaxis is mediated by
immunoglobulin E (IgE), while anaphylactoid reactions are not. Both lead to the
release of mast cell and basophil immune mediators. Because of their clinical
similarities, the term anaphylaxis will be used to refer to both conditions.

www.padiukdi.com
http://www.aafp.org/afp/2003/1001/p1325.html
www.padiukdi.com
NOMOR: 178 A
KEYWORD DEFIBRILASI 360 JOULE MONOFASIK
• PASIEN TIDAK SADAR, DIPERIKSA TANPA NADI
• IRAMA EKG VENTRIKEL TAKIKARDIA (VT)
• TATALAKSANA VT TANPA NADI  DEFIBRILASI !!
• ALGORITME PULSELESS ARREST DI SLIDE SELANJUTNYA

www.padiukdi.com
ALGORITM PULSELESS
ARREST

www.padiukdi.com
NOMOR: 179 E
KEYWORD SYOK KARDIOGENIK
• PASIEN PENURUNAN KESADARAN, SEBELUMNYA NYERI DADA KHAS ANGINA
(KIRI, MENJALAR, SEPERTI DITEKAN BENDA BERAT)
• PF  SYOK
• TATALAKSANA SYOK DENGAN MASALAH PRIMER DI POMPA  LIHAT
TEKANAN DARAH DAN TANDA SYOK ADA/TIDAK
• TD < 70 + SYOK  NOREPINEPRIN 0.5-30 mikro/menit IV
• TD 70-100 + SYOK  DOPAMIN 2-20 mikro/kg/menit IV
• TD 70-100 TANPA SYOK  DOBUTAMIN 2-20 mikro/kg/menit IV
• TD > 100  NTG 10-20 mcg/menit atau ISDN IV

Buku Panduan ACLS PERKI


www.padiukdi.com
NOMOR: 180 B
KEYWORD MEMINDAHKAN JAMBAN SESUAI KETENTUAN
• MASALAH UTAMA GATAL  ATASI BUKAN HANYA MENGOBATI, HARUS ATASI
MASALAH SAMPAI PENCEGAHAN
• TINDAKAN PENCEGAHAN = MEMINDAHKAN JAMBAN YANG PERTAMA
DILAKUKAN.
Syarat-syarat Kualitas Air Bersih diantaranya adalah sebagai berikut :
• Syarat Fisik : Tidak berbau, tidak berasa, dan tidak berwarna
• Syarat Kimia : Kadar Besi : maksimum yang diperbolehkan 0,3 mg/l, Kesadahan
(maks 500 mg/l)
• Syarat Mikrobiologis : Koliform tinja/total koliform (maks 0 per 100 ml air)

www.padiukdi.com
Departemen Kesehatan Repubik Indonesia.. Undang-undang Nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan.
NOMOR: 181 C
KEYWORD AUTONOMY
• PASIEN RETARDASI MENTAL DIBAWA KELUARGA
• INFORMED CONCENT DILAKUKAN OLEH KELUARGA  KOMPETEN
• INGAT KOMPONEN INFORMED CONCENT  AUTONOMY

• Saat kondisi pasien wajar  Dokter melakukan pelayanan terbaik untuk pasien
BENEFICENCE
• Dokter sudah menilai benefit >>> dibanding risk

• Konteks gawat darurat  safe life !!


NON MALEFICENCE
• TIDAK MERUGIKAN DARI SUDUT PANDANG PASIEN
• Prinsip do no harm

• Konteks pasien berpendidikan, pencari nafkah, dewasa


• Menjaga rahasia pasien (privacy)
AUTONOMY
• Menghargai hak menentukan nasib sendiri
• Melaksanakan informed consent

• Konteks membahas hak orang lain selain pasien, ada unsur


hak sosial (masyarakat atau komunitas)
JUSTICE
• Semua pasien memiliki hak yang sama tanpa memperhatikan
status sosial
www.padiukdi.com
NOMOR: 182 E
KEYWORD MAJIKAN MELAKUKAN TINDAKAN ASUSILA TERHADAP PEMBANTU
RUMAH TANGGA

Kekerasan dalam Rumah Tangga adalah setiap perbuatan terhadap


seseorang terutama perempuan, yang berakibat timbulnya kesengsaraan atau
penderitaan secara fisik, seksual, psikologis, dan/atau penelantaran rumah tangga
termasuk ancaman untuk melakukan perbuatan, pemaksaan, atau perampasan
kemerdekaan secara melawan hukum dalam lingkup rumah tangga

RUANG LINGKUP KELUARGA:


1. SUAMI, ISTERI, DAN ANAK
2. ORANG YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN KELUARGA DENGAN ORANG SEBAGAIMANA
DIMAKSUD PADA POIN 1 KARENA HUBUNGAN DARAH, PERKAWINAN, PERSUSUAN,
PENGASUHAN, DAN PERWALIAN, YANG MENETAP DALAM RUMAH TANGGA; DAN/
3. ORANG YNAG BEKERJA MEMBANTU RUMAH TANGGA DAN MENETAP DALAM
RUMAH TANGGA TERSEBUT

www.padiukdi.com
http://kepri.kemenag.go.id/file/file/UndangUndang/phwa1391498816.pdf
NOMOR: 183 B
KEYWORD RESUME PASIEN
• HANYA RESUME MEDIS YANG DIKELUARKAN RUMAH SAKIT

Kalau pasien berhak meminta informasi tersebut, lalu siapa pemilik rekam medis?
Mengenai hal ini, Permenkes 2008 tak berbeda dengan Permenkes 1989. Berkas
rekam medis adalah milik sarana pelayanan kesehatan, sedangkan Yang Menjadi
Milik Pasien Hanya isi Rekam Medis. Isi rekam medis dimaksud pun hanya dalam
bentuk ringkasan. Ringkasan tadi, sesuai pasal 12 ayat (4) Permenkes 2008, bisa
diberikan, dicatat, atau dibuatkan salinannya oleh pasien atau orang yang diberi
kuasa olehnya.

Dalam beberapa aspek hubungan nasabah dan pelaku asuransi telah sejajar. Pelaku
asuransi diwajibkan memberi penjelasan dengan sejelas-jelasnya tentang manfaat
asuransi yang diatur di dalam polis, perkecualian-perkecualian untuk menerima
manfaat asuransi sebagaimana yang diatur dalam polis. Sebaliknya nasabah wajib
memberikan keterangan yang sebenar-benarnya tentang kondisi kesehatan atau
riwayat penyakit yang pernah diderita. Dalam beberapa kasus pada saat klaim,
pelaku asuransi akan meminta informasi tentang klaim yang diajukan dalam bentuk
resume medik. Akses atas isi rekam medik memberikan peluang kepada nasabah
(pasien) maupun ahli warisnya untuk mendapatkan hak-haknya atas asuransi yang
dimiliki.
www.padiukdi.com
NOMOR: 184 C
KEYWORD SESUNGGUHNYA PASIEN TELAH MENINGGAL ALAT VENTILATOR DICABUT
ATAS PERSETUJUAN KELUARGA
• MATI BATANG OTAK = MATI BIOLOGIS  IRREVERSIBEL
• Tetap meminta persetujuan keluarga  menghargai OTONOMI keluarga pasien

KRITERIA MBO:
• Skor Glasgow Coma Scale = 3
• Pupil yang tidak bereaksi (reflek pupil -)
• Hilangnya reflek-reflek batang otak (reflek okulosefalik, kornea, Doll's eyes, dan batuk)
• Tidak ada usaha nafas spontan
PEMERIKSAAN LANJUTAN
• EEG: Tidak ada aktivitas
• Pemeriksaan aliran darah otak (CBF): Tidak ada aliran darah otak (misalnya dengan
pemeriksaan isotop, pemeriksaan Doppler, pemeriksaan CBF xenon)
www.padiukdi.com
http://www.hukor.depkes.go.id/up_prod_permenkes/PMK%20No.%20519%20ttg%20Anestesiologi%20dan%20Terapi%20Intensif%20di%20RS.pdf
NOMOR: 185 C
KEYWORD MENGGIATKAN PENYULUHAN TENTANG DETEKSI DINI KANKER
PAYUDARA DAN SADARI
• PROGNOSIS BAIK JIKA TERDETEKSI DINI  MAKA PERLU PROMOSI KESEHATAN
TENTANG DETEKSI DINI

PRIMARY • Pencegahan SEBELUM timbul penyakit


PREVENTION • Mengurangi insiden dan prevalen
• INTERVENSI: PROMOSI KESEHATAN & SPECIFIC PROTECTION

• Penyakit SUDAH TERJADI


SECONDARY
• NAMUN pasien belum tahu adanya penyakit
PREVENTION
• INTERVENSI: EARLY DIAGNOSIS & PROMPT TREATMENT

• Penyakit (+) dengan gejala


• TUJUAN:
TERTIARY • Menurunkan progresivitas penyakit
PREVENTION • Mencegah komplikasi
• Meningkatkan kualitas hidup
• INTERVENSI: DISABILITY LIMITATION + REHABILITATION

www.padiukdi.com
NOMOR: 186 A
KEYWORD BENEFICIENCE
• DOKTER CURIGA TERDAPAT BATU SALURAN KEMIH
• DOKTER MEMINTA PEMERIKSAAN PENUNJANG UTNUK MEMASTIKAN
DIAGNOSIS  BENEFIT BUAT PASIEN

• Saat kondisi pasien wajar  Dokter melakukan pelayanan terbaik untuk pasien
BENEFICENCE
• DOKTER SUDAH MENILAI BENEFIT >>> DIBANDING RISK

• Konteks gawat darurat  safe life !!


NON MALEFICENCE
• TIDAK MERUGIKAN DARI SUDUT PANDANG PASIEN
• Prinsip do no harm

• Konteks pasien berpendidikan, pencari nafkah, dewasa


• Menjaga rahasia pasien (privacy)
AUTONOMY
• Menghargai hak menentukan nasib sendiri
• Melaksanakan informed consent

• Konteks membahas hak orang lain selain pasien, ada unsur


hak sosial (masyarakat atau komunitas)
JUSTICE
• Semua pasien memiliki hak yang sama tanpa memperhatikan
status sosial
www.padiukdi.com
NOMOR: 187 C
KEYWORD CASE FINDING AKTIF
• PETUGAS INGIN MELIHAT LANGSUNG PENYEBAB PASIEN YANG BEROBAT
MAUPUN TIDAK BEROBAT

• Laporan rutin kasus penyakit yang datang ke provider kesehatan


SURVEILANS PASIF
• Tidak ada usaha khusus untuk menemukan unsuspected disease

• Door to door surveys  untuk menemukan suatu kasus dalam komunitas


SURVEILANS AKTIF • AKTIF MENEMUKAN KASUS TERUTAMA YANG TIDAK DATANG BEROBAT

• Mengambil data TIDAK dari semua pekerja medis, tapi ditetapkan random
SURVEILANS SENTINEL ataupun bertujuan
• Investigasi intensif kepada suatu kasus

www.padiukdi.com
NOMOR:188 C
OUTCOME
KEYWORD • DOKTER MELAKUKAN PHBS  BERHASIL/TIDAK?
• DOKTER MEMERIKSA SEBERAPA BANYAK YANG TIDAK MEROKOK
• DAMPAK ADALAH OUTCOME

W. K. Kellogg Foundation (2001). W. K. Kellogg Foundation Logic Model Development Guide.


www.padiukdi.com
NOMOR:189 C
PROFILAKSIS DENGAN ANTIVIRUS
KEYWORD • TAKUT TERTULAR TEMANNYA  ASUMSI ADA RIWAYAT KONTAK
• EDUKASI  PROFILAKSIS ANTIVIRUS

www.padiukdi.com
NOMOR:190 A
CRUDE DEATH RATE
• JUMLAH KEMATIAN (OLEH SEBAB APAPUN) PER 1000 JUMLAH PENDUDUK
KEYWORD DALAM 1 TAHUN

ANGKA KEMATIAN KASAR/ = JUMLAH KEMATIAN PER 1000 PENDUDUK DALAM 1 TAHUN
CRUDE DEATH RATE

NOMOR:191 B
KASUS KONTROL
• DOKTER MENELITI KEPATUHAN PENGOBATAN TB YANG DIKAITKAN DENGAN
KEYWORD JARAK RUMAH KE PUSKESMAS
• DILIHAT YANG DROP-OUT DAN YANG TUNTAS  RETROSPEKTIF
• DENGAN DROP-OUT  KASUS
• 2 KELOMPOK: Kelompok kasus
• TUNTAS  KONTROL (sakit) dan kelompok kontrol (sehat)
• Retrospektif, sewaktu
• DAPAT melihat KAUSALITAS
• Umum digunakan pada KASUS
LANGKA
• Menghitung ODDS RATIO (OR)

www.padiukdi.com
NOMOR:192 C
POTONG LINTANG
• DATA PASIEN DENGAN ASI > 2 TAHUN DAN KURANG
KEYWORD • DILIHAT BERAPA YANG TERKENA INFLUENZA PADA MASING-MASING
KELOMPOK
• SATU TIME FRAME  POTONG LINTANG

• Deskriptif, sewaktu
• HUBUNGAN ASOSIASI  TIDAK
KAUSALITAS
• CEPAT DAN MURAH
• Menghitung RELATIF RISK (RR)

www.padiukdi.com
NOMOR:193 B
REGRESI LOGISTIK
• INGIN MENGETAHUI FAKTOR MANAKAH YANG PALING BERPERAN 
KEYWORD
REGRESI
• TENTUKAN VARIABEL BEBAS DAN TERGANTUNG
• V. bebas = OBESITAS, MEROKOK, AKTIFITAS FISIK nominal
• V. tergantung (HASIL) = HIPERTENSI  NOMINAL REGRESI LOGISTIK

VARIABEL
BEBAS
NOMINAL Regresi logistik
NUMERIK/
KATEGORIK
REGRESI

www.padiukdi.com
NOMOR:194 C
RELATIVE RISK
KEYWORD • PENELITI MENGIKUTI SEJAK IBU HAMIL SAMPAI MELAHIRKAN
• PROSPEKTIF  KOHORT YANG DIHITUNG RELATIVE RISK

• 2 jenis kohort: • 2 KELOMPOK: Kelompok kasus • Deskriptif, sewaktu


• Prospective cohort (sakit) dan kelompok kontrol (sehat) • HUBUNGAN ASOSIASI  TIDAK
• Retrospective/historical • Retrospektif, sewaktu KAUSALITAS
cohort • DAPAT melihat KAUSALITAS • CEPAT DAN MURAH
• Subjek diikuti untuk periode tertentu • Umum digunakan pada KASUS • Menghitung RELATIF RISK (RR)
• SANGAT BAIK menilai LANGKA
KAUSALITAS • Menghitung ODDS RATIO (OR)
• Relatif LAMA dan MAHAL
• Menghitung RELATIF RISK (RR)

www.padiukdi.com
NOMOR:195 C
REGRESI LOGISTIK
• TENTUKAN VARIABEL BEBAS DAN TERGANTUNG
KEYWORD
• V. bebas = ASUPAN NUTRISI, ANEMIA IBU, STATUS EKONOMI  nominal
• V. tergantung (HASIL) = BBLR  NOMINAL REGRESI LOGISTIK

VARIABEL
BEBAS
NOMINAL Regresi logistik
NUMERIK/
KATEGORIK
REGRESI

www.padiukdi.com
NOMOR:196 D
NILAI DUGA NEGATIF (NPV) = S/(R+S)
KEYWORD • POSISI TABEL HARUS BENAR !!!

CA SERVIKS (+) CA SERVIKS (-)

A
PPV =
SKRINING (+) P (A) Q (B) A+B

D
SKRINING (-) R (C) S (D) NPV =
C+D

SENSITIVITY SPECIFICITY
A D

A+C B+D

www.padiukdi.com
NOMOR:197 C
R
KEYWORD • KESALAHAN TIPE I = POSITIF PALSU  YANG MERUPAKAN POSITIF PALSU  Q
(HASIL UJI (+), TAPI SEBENARNYA PENYAKIT (-)
• KESALAHAN TIPE II = NEGATIF PALSU

CA SERVIKS (+) CA SERVIKS (-)

A
PPV =
UJI SKRINING (+) P (A) Q (B) A+B

D
UJI SKRINING (-) R (C) S (D) NPV =
C+D

SENSITIVITY SPECIFICITY
A D

A+C
www.padiukdi.com B+D
NOMOR:198 D
REGRESI
KORELASI SUDAH DIDAPATKAN 0.44, SEKARANG INGIN MELIHAT
KEYWORD
SEBERAPA BESAR PENGARUHNYA…  PREDIKSI = REGRESI
• TENTUKAN VARIABEL BEBAS DAN TERGANTUNG
• V. bebas = MAKANAN BERLEMAK  NOMINAL
• V. tergantung (HASIL) = KADAR KOLESTEROL (NUMERIK)  REGRESI
LINIER (1 VARIABEL)

VARIABEL
BEBAS

NUMERIK
REGRESI

Regresi linier (1 variabel)


NUMERIK

www.padiukdi.com
http://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/09/24/populasi-dan-sampel-4/
NOMOR:199 C
UJI CHI KUADRAT
KEYWORD • V. BEBAS  BERAT BADAN IBU KATEGORIK 2 KELOMPOK
• V. TERGANTUNG (HASIL): BERAT BADAN BAYI (NORMAL DAN BBLR  KATEGORIK

NOMINAL X2

2 KELOMPOK

VARIABEL
BEBAS

KATEGORIK

www.padiukdi.com
NOMOR:200 D
P/(P+Q)
KEYWORD • INGAT TABEL UJI DIAGNOSTIK  TIDAK BOLEH TERBALIK!!

KATARAK KATARAK
(+) (-)

A
PPV =
TES (+) P (A) Q (B) A+B

D
TES (-) R (C) S (D) NPV =
C+D

SENSITIVITY SPECIFICITY

A D

A+C B+D
www.padiukdi.com

Anda mungkin juga menyukai