Aku Pemkim
Aku Pemkim
Pada kenyataannya sistem dua komponen sudah jarang ditemui karena sifatnya masih sangat ideal.
Sistem tiga dan empat komponen juga masih jarang ditemui di alam. Dalam skala laboratorium beberapa
sistem tiga dan empat komponen dibuat untuk dipelajari dan hasilnya nanti diterapkan untuk proses
pemisahan di alam.
Diagram di atas menggambarkan sistem tiga komponen. Koordinat trianguler dari fase ketiga komponen
dengan sumbu aksis fraksi mol ketiga komponen sering digunakan untuk sistem cair-gas. Misalnya sistem
i-j-k yang sangat bercampur dengan sempurna. Titik A yang terdapat pada diagram tersebut
menunjukkan fraksi mol campuran yang terdiri dari 30% i dan 50% j serta 20% k. Untuk komposisi
tersebut fase yang terbentuk dapat digambarkan secara hipotesis seperti ilustrasi pada gambar sebelah
kanan. Pada temperatur dan tekanan tetap akan terbentuk dua fase dimana j dapat bercampur
sempurna dengan i dan k, sedangkan i dan k hanya dapat bercampur sebagian.
Sistem tiga komponen yang paling sering digunakan sebagai contoh adalah sistem etanol (j)-benzena-air
yang dapat dilihat pada diagram fase gambar sebelah kanan. Kurva melengkung pada gambar tersebut
adalah kurva kesetimbangan fase antar-ketiganya. Pada daerah di luar kurva, misalnya titik a ketiga
komponen bercampur sangat sempurna. Namun, daerah di dalam kurva (misalnya untuk titik b)
mendeskripsikan sistem dua fase dalam kesetimbangan. Komposisi dan jumlah fasenya dapat ditentukan
dari menarik garis pengikat melalui titik tersebut sampai memotong kurvanya (titik c dan d). Sedangkan
titik e merujuk pada komposisi khas pada jurva kesetimbangan dan komposisinya akan ditentukan pada
saat ujung garis pengikat akan bertemu.
g=c-b+2
Keterangan :
g = derajat kebebasan
c = jumlah komponen
b = jumlah fase
Adapun tiga buah variabel intensif yang biasanya diperhitungkan dalam sebuah proses pemisahan yang
melibatkan sistem cair-gas adalah temperatur, tekanan, dan komposisi atau konsentrasi. Berikut adalah
contoh diagram zat tunggal air :
g = 1 - 1 + 2 = 2. Dalam hal ini jumlah komponen = 1 (hanya air sebagai zat tunggal), jumlah fase = 1
karena pada daerah tersebut air berfase cair, dan dengan demikian diperoleh harga derajat kebebasan =
2. Sehingga untuk menentukan posisi titik A diperlukan dua buah variabel intensif yaitu tekanan dan
temperatur.