Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

KIMIA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

LOGAM MULIA DAN AMALGAM

Nama Anggota Kelompok 1:


1. Amanda Putri (160331605658)
2. Anggun Permatasari (160331605632)
3. Antika Wahyu Syai’in (160331605654)

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
Januari 2018
KATA PENGANTAR

Pertama – pertama kami ucapkan puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa , karena atas ridho dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
untuk memenuhi tugas mata kuliah Kimia Dalam Kehidupan Sehari-heri. Semoga
makalah ini bermanfaat bagi seluruh pembaca atau pun masyarakat disekitarnya.

Tiada pekerjaan yang bisa diselesaikan sendiri tanpa bimbingan dan


bantuan serta dukungan dari dari beberapa pihak. Oleh karena itu kami ucapkan
banyak terimakasih kepada:

1. Bu Laurent Octaviana selaku Dosen Mata Kuliah Kimia Dalam


Kehidupan Sehari-heri yang telah memberikan bimbingan kepada kami
untuk menyelesaikan makalah ini.
2. Kedua orang tua kami yang telah memberikan pengertian, motivasi, do’a
serta dorongan baik moril maupun materiil.
3. Teman-teman yang selalu mendukung kami.

Kami juga membuka diri kepada semua pihak untuk memberikan kritik dan
saran terhadap makalah yang kami susun ini. Selain itu agar kedepannya kami
dapat memperbaiki karya-karya kami selanjutnya.

Tim Penyusun

27 Januari 2018
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam ilmu kimia, logam mulia adalah logam yang tahan terhadap korosi
maupun oksidasi. Contoh logam mulia adalah emas, perak dan platina.
Umumnya logam-logam mulia memiliki harga yang tinggi, karena sifatnya
yang langka dan tahan korosi. Logam-logam tersebut memiliki warna yang
bagus, tahan karat, lunak dan terdapat dalam jumlah yang sedikit di alam.
Logam mulia sangat sukar bereaksi dengan asam. Sekalipun begitu, sebagian
logam mulia (misalnya emas) dapat dilarutkan dalam akua regia, yaitu
campuran pekat dari asam nitrat dan asam klorida. Semua logam mulia
merupakan anggota dari logam transisi. Logam mulia biasa digunakan sebagai
perhiasan dan mata uang (emas, perak), bahan tahan karat (stainless) seperti
lapisan perak, ataupun katalis (misalnya platina). Emas dan perak memiliki
sifat penghantar listrik yang sangat baik sehingga banyak dipakai untuk
melapisi konektor pada peralatan elektronik.
Dalam kehidupan sehari-hari amalgam juga merupakan salah satu bahan
yang paling sering digunakan untuk perawatan restoratif terutama pada daerah
posterior. Kegunaannya sama dengan logam mulia seperti dalam bentuk
monel untuk perhiasan, serta kegunaan lain sebagai penambal gigi. Biaya yang
relatif murah, mudah digunakan dan tahan lama adalah alasan mengapa
amalgam menjadi bahan tumpatan populer. Hanya saja banyak kontroversi
yang terjadi di kalangan tenaga medis terkait keamanan amalgam terutama
kandungan merkuri yang berbahaya bagi tubuh pasien dan berpengaruh dalam
jangka waktu lama. Toksisitas merkuri menjadi salah satu alasan banyak
tenaga medis dokter gigi mulai meninggalkan amalgam.

1.2 Rumusan Masalah


1) Apa saja jenis-jenis dan kegunaan logam mulia?
2) Apa pengertian amalgam?
3) Apa saja kegunaan amalgam?
1.3 Tujuan
1) Untuk mengetahui jenis-jenis logam mulia dan kegunaan logam mulia
2) Untuk mengetahui pengertian amalgam
3) Untuk mengetahui kegunaan amalgam
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Jenis-jenis Logam Mulia dan Kegunaannya


Logam mulia adalah logam yang tahan terhadap korosi maupun oksidasi.
Contoh logam mulia adalah emas, perak dan platina. Logam-logam mulia
umumnya memiliki harga yang tinggi, karena sifatnya yang langka dan tahan
korosi. Logam mulia sangat sukar bereaksi dengan asam namun ada yang
dapat bereaksi dengan aqua regia (Petrucci ; 1989). Jenis-jenis logam mulia
diantaranya :
1. Emas (Au)
Emas adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
simbol Au (bahasa Latin: 'aurum') dengan nomor atom 79. Emas (Au)
adalah suatu logam yang berwarna kuning, mengkilat, berat,
lembek, lunak, elastis dan memiliki satuan kemurnian 24 karat. Karena
emas merupakan logam yang lunak sehingga dapat diproses langsung
menjadi perhiasan, namun logam ini harus ditambahkan logam paduan
seperti tembaga dan nikel. Emas terbentuk dari proses magmatisme atau
pengkonsentrasian di permukaan. Emas juga merupakan konduktor panas
dan listrik yang baik. Emas tidak bereaksi dengan zat kimia lainnya tapi
terserang oleh klorin, fluorin dan aqua regia. Logam ini banyak terdapat di
nugget emas atau serbuk di bebatuan dan di deposit alluvial. Potensi
endapan emas terdapat di hampir setiap daerah di Indonesia, seperti di
Pulau Sumatera, Kepulauan Riau, Pulau Kalimantan, Pulau Jawa, Pulau
Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua.
Emas melebur dalam bentuk cair pada suhu sekitar 1000 derajat
celcius. Emas merupakan logam yang bersifat lunak dan mudah ditempa,
kekerasannya berkisar antara 2,5 – 3 (skala Mohs), serta berat jenisnya
tergantung pada jenis dan kandungan logam lain yang berpadu dengannya.
Sejak dahulu emas telah menjadi logam favorit untuk dijadikan perhiasan
karena warnanya yang indah dan mengkilap.
Sifat Emas

Fase : Solid (Padat)

Titik Leleh : 10640C

Titik Didih : 29700C

Massa Jenis pada suhu kamar : 19,3 gr/ml

Jari-jari Atom : 144 pm

Electrical Resistivity : 22,14 nΩ.m

Sifat Kemagnetan : Diamagnetik

Cepat Rambat Suara : 2030 m/detik

Nomor Atom : 79

Massa Atom : 197

Kategori Unsur : Logam Golongan Transisi

Grup dan Blok : Grup 11, blok d

Perioda :6

Konfigurasi Elektron : [Xe] 4f14 5d10 6s1

Elektronegatifitas : 2,54 skala Pauling

2. Perak (Ag)
Perak adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
simbol Ag (Latin : Argentum, dan nomor atom 47. Perak merupakan
logam berwana putih lembut keabu-abuan dan mengkilap. Perak
ditemukan dalam bentuk asli, sebagai paduan dengan emas, dan dalam
bijih mengandung belerang, arsenik, antimon atau klorin.
Perak kebanyakan diproduksi sebagai produk sampingan dari
tembaga, emas, timah, dan seng pemurnian . Perak telah lama dinilai
sebagai logam mulia dan digunakan untuk membuat perhiasan-perhiasan
bernilai tinggi, peralatan-peralatan makan, dan mata uang koin. Saat ini,
logam perak juga digunakan dalam kontak listrik dan konduktor, serta
digunakan sebagai katalisis pada reaksi kimia. Senyawa perak juga
digunakan dalam film fotografi dan digunakan sebagai desinfektan. Dalam
bidang kesehatan perak juga bisa dipadukan dengan logam-logam lain
seperti merkuri, timah, dan logam lain untuk membuat amalgam yang
banyak digunakan untuk tambalan gigi. Selain dapat digunakan untuk
membuat amalgam perak dapat dimanfaatkan dalam bidang kesehatan
lainnya yaitu sebagai obat. Senyawa perak menunjukkan efek toksik pada
beberapa bakteri, virus, alga dan jamur.
Dalam kehidupan sehari-hari perak juga dapat ditambahkan ke
pakaian untuk menghambat pertumbuhan bakteri dan jamur, seperti kaos
kaki, untuk mengurangi bau dan resiko bakteri dan jamur infeksi. Perak
dimasukkan ke dalam pakaian atau sepatu baik dengan mengintegrasikan
nanopartikel perak ke dalam polimer dari benang yang dibuat atau dengan
benang pelapisan dengan perak.
Sifat Perak

Wujud : padat

Massa jenis : 10,49 g/cm3

Titik lebur : 961.78 0C

Titik didih : 2162 °C

kalor peleburan : 11.28 kJ·mol−1

kalor penguapan : 250.58 kJ·mol−1

kapasitas kalor : 25.350 J·mol−1·K−1

Nomor Atom : 47

Massa Atom : 107,8

Kategori Unsur : Logam Transisi


Grup dan blok : Grup 11, blok d

bilangan oksidasi : 1,2,3

elektronegativitas : 1.93 (skala Pauling)

energi ionisasi 1 : 731.0 kJ·mol−1

energi ionisasi 2 : 2070 kJ·mol−1

energi ionisasi 3 : 3361 kJ·mol−1

jari-jari atom : 144 pm

jari-jari kovalen : 145±5 pm

jari-jari van der waals : 172 pm

3. Platina (Pt)

Platinum adalah suatu logam yang berwarna keperakan dan


menyilaukan mata serta tahan terhadap korosi. Platinum sangat jarang
sekali ditemukan di bumi, itu kenapa logam ini disebut sebagai yang
termahal dan banyak ditemukan di muara sungai. Platinum berwarna abu-
abu keputihan, ulet, mudah dibentuk, titik didih yang tinggi karena
merupakan material logam yang padat. Logam ini resistan terhadap korosi
dan tidak bersifat reaktif. Dapat digunakan sebagai logam perhiasan,
elektroda, termometer, katalis reaksi kimia. Sifatnya sebagai konduktor
panas dan listrik yang baik, banyak digunakan sebagai peralatan
laboratorium kimia.

Platinum memiliki koefisien muai yang hampir sama dengan kaca


silika Natrium Karbonat dan karenanya digunakan untuk membuat
elektroda bersegel dalam sistem kaca. Logam ini tidak teroksidasi dengan
udara pada suhu berapapun, tapi termakan oleh halogen, sianida, sulfur
dan basa kaustik. Platinum tidak dapat larut dalam asam klorida dan asam
nitrat, tapi larut dalam aqua regia membentuk asam kloroplatinum. Dalam
kondisi yang sangat halus, platinum merupakan katalis yang sangat
sempurna yang banyak digunakan untuk menghasilkan asam sulfat.
Platinum juga dapat digunakan untuk melapisi kerucut misil dan kerucut
bensin mesin jet yang mengandalkan pada ketahanan pada suhu tinggi
untuk waktu yang sangat lama.

Sifat Platina

Simbol : Pt

Radius Atom : 1.39 Å

Volume Atom : 9.1 cm3/mol

Massa Atom : 195.08

Titik Didih : 4100 K

Radius Kovalensi : 1.3 Å

Struktur Kristal : fcc

Massa Jenis : 21.45 g/cm3

Konduktivitas Listrik : 9.4 x 106 ohm-1cm-1

Elektronegativitas : 2.28

Konfigurasi Elektron : [Xe]4f14 5d9 6s2

Formasi Entalpi : 19.66 kJ/mol

Konduktivitas Panas : 71.6 Wm-1K-1

Potensial Ionisasi :9V

Titik Lebur : 2024.1 K

Bilangan Oksidasi : 2,4

Kapasitas Panas : 0.13 Jg-1K-1

Entalpi Penguapan : 510.45 kJ/mol


4. Paladium (Pd)
Paladium adalah logam berwarna putih keperakan dan berkilau.
Paladium merupakan logam yang tersulit ditemukan di bumi di antara
logam grup 10 tabel periodik. Berwarna perak keputihan dan kurang padat
daripada Platinum. Paladium memiliki struktur lunak dan ulet. Paladium
digunakan untuk pemurnian dan penyimpanan Hidrogen dikarenakan
logam ini memiliki kemampuan menyerap 900 kali Hidrogen di dalam
temperatur ruangan. Paladium juga digunakan sebagai elektroda keramik
kapasitor, alat kedokteran, dan perhiasan.
Seperti emas, paladium dapat dibentuk menjadi lembaran setipis
1/250000 inch. Logam ini digunakan dalam dunia kedokteran gigi,
pembuatan jam, pembuatan alat-alat bedah, dan kontak listrik.
Sifat Paladium
Simbol : Pd

Radius Atom : 1.37 Å

Volume Atom : 8.9 cm3/mol

Massa Atom : 106.42

Titik Didih : 3240 K

Radius Kovalensi : 1.28 Å

Struktur Kristal : fcc

Massa Jenis : 12 g/cm3

Konduktivitas Listrik : 10 x 106 ohm-1cm-1

Elektronegativitas : 2.2

Konfigurasi Elektron : [Kr]4d10

Formasi Entalpi : 16.74 kJ/mol

Konduktivitas Panas : 71.8 Wm-1K-1

Potensial Ionisasi : 8.34 V

Titik Lebur : 1825 K

Bilangan Oksidasi : 2,4


Kapasitas Panas : 0.244 Jg-1K-1

Entalpi Penguapan : 393.3 kJ/mol

5. Iridium (Ir)
Nama Iridium berasal dari kata latin untuk pelangi yaitu ‘’iris’.
Iridium adalah logam yang sangat keras, rapuh, berwarna keperakan.
Iridium adalah elemen yang banyak ditemukan di kerak bumi. Elemen ini
juga sangat umum ditemukan pada meteorit. Dan logam satu grup
platinum-platinum dalam mineral tanah. Iridium didapatkan sebagai hasil
samping dari industri penambangan nikel. Iridium tidak terdapat di alam
bersama dengan platinum . Logam ini merupakan logam yang paling tahan
korosi. Iridium digunakan untuk membuat cawan dan peralatan yang
membutuhkan suhu tinggi serta dapat digunakan sebagai bahan kontak
listrik.
Sifat Iridium
Simbol : Ir

Radius Atom : 1.36 Å

Volume Atom : 8.54 cm3/mol

Massa Atom : 192.22

Titik Didih : 4700 K

Radius Kovalensi : 1.27 Å

Struktur Kristal : fcc

Massa Jenis : 22.6 g/cm3

Konduktivitas Listrik : 21.3 x 106 ohm-1cm-1

Elektronegativitas : 2.2

Konfigurasi Elektron : [Xe]4f14 5d7 6s2

Formasi Entalpi : 26.36 kJ/mol

Konduktivitas Panas : 147 Wm-1K-1

Potensial Ionisasi : 9.1 V


Titik Lebur : 2720 K

Bilangan Oksidasi : 2,3,4,6

Kapasitas Panas : 0.13 Jg-1K-1

Entalpi Penguapan : 563.58 kJ/mol

6. Rhodium (Rh)
Rhodium adalah suatu logam yang berwarna keperakan
sebagaimana logam pada umumnya. Rhodium terjadi di alam dalam
kaitannya dengan logam platinum lainnya, selain itu rhodium umumnya
diperoleh secara komersial sebagai produk sampingan dari ekstraksi nikel
dan tembaga dari bijih mereka. Di alam, unsur ini sangat jarang tersedia
dalam jumlah banyak. Radium berwarna putih menyala ketika baru saja
dipersiapkan namun menjadi hitam jika kontak dengan udara, hal ini
kemungkinan disebabkan oleh unsur nitrida. Kegunaan utama Rhodium
adalah bagian dari alloy untuk mengeraskan platina dan paladium. Alloy
semacam ini digunakan untuk rakitan gulungan kawat koil dalam tungku
pemanas, pembuatan cawan porselen, dan elektroda pada kabel kontak
pemercik api pada pesawat terbang.
Lapisan Rhodium dihasilkan dengan metode elektroplating atau
dengan evaporasi atau proses penguapan. Rhodium juga digunakan
sebagai perhiasan wanita, dekorasi, dan sebagai katalis. Rhodium sangat
berguna bagi bahan kontak listrik karena memiliki hambatan listrik yang
rendah dan stabil.
Sifat Rhodium
Simbol : Rh

Radius Atom : 1.34 Å

Volume Atom : 8.3 cm3/mol

Massa Atom : 102.906

Titik Didih : 3970 K

Radius Kovalensi : 1.25 Å

Struktur Kristal : fcc


Massa Jenis : 12.41 g/cm3

Konduktivitas Listrik : 23 x 106 ohm-1cm-1

Elektronegativitas : 2.28

Konfigurasi Elektron : [Kr]4d8 5s1

Formasi Entalpi : 21.76 kJ/mol

Konduktivitas Panas : 150 Wm-1K-1

Potensial Ionisasi : 7.46 V

Titik Lebur : 2236 K

Bilangan Oksidasi : 2,3,4

Kapasitas Panas : 0.246 Jg-1K-1

Entalpi Penguapan : 495.39 kJ/mol

7. Osmium (Os)
Osmium adalah logam berwarna abu-abu kebiruan atau hitam
kebiruan. Logam ini keras, rapuh, tahan terhadap korosi, dan sangat padat.
Osmium sedikit lebih padat dari iridium. Osmium jarang digunakan dalam
keadaan murni, osmium sering dicampurkan dengan logam lainnya.
Logam ini sangat sulit untuk dipakai, tetapi osmium serbuk atau bentuk
lunaknya dapat membentuk osmium tetroksida, yang merupakan zat
oksidator yang sangat kuat dan memiliki bau yang tajam. Tetroksida ini
sangat beracun dan mendidih pada suhu 130oC. Senyawa osmium
tetroksida telah digunakan untuk mendeteksi sidik jari dan untuk
mewarnai jaringan lemak untuk slide mikroskop. Logam ini hampir selalu
digunakan untuk menghasilkan alloy yang sangat keras dengan logam
grup platinum lainnya untuk mata pulpen, jarum fonograf, dan kontak
listrik.
Sifat Osmium
Simbol : Os

Radius Atom : 1.35 Å

Volume Atom : 8.43 cm3/mol


Massa Atom : 190.2

Titik Didih : 5300 K

Radius Kovalensi : 1.26 Å

Struktur Kristal : Heksagonal

Massa Jenis : 22.6 g/cm3

Konduktivitas Listrik : 12.3 x 106 ohm-1cm-1

Elektronegativitas : 2.2

Konfigurasi Elektron : [Xe]4f14 5d6 6s2

Formasi Entalpi : 29.29 kJ/mol

Konduktivitas Panas : 87.6 Wm-1K-1

Potensial Ionisasi : 8.7 V

Titik Lebur : 3300 K

Bilangan Oksidasi : 2,3,4,6,8

Kapasitas Panas : 0.13 Jg-1K-1

Entalpi Penguapan : 627.6 kJ/mol

8. Rhenium (Re)
Rhenium berwarna putih keperakan dan memiliki titik leleh yang
tinggi. Logam ini juga merupakan salah satu logam yang terpadat setelah
platinum, iridium dan osmium. Renium tidak terdapat di alam atau sebagai
senyawa dalam mineral tertentu. Meski demikian, renium tersebar di kerak
bumi dengan jumlah 0.001 ppm. Rhenium biasa ditemukan dalam bentuk
bubuk, tetapi dapat pula diubah untuk menghasilkan bentuk padatan.
Renium digunakan sebagai bahan kontak listrik karena tahan lama dan
tahan terhadap korosi akibat percikan api. Termokopel yang terbuat dari
renium-tungsten digunakan untuk mengukur suhu hingga 2200oC, dan
kawat renium digunakan dalam lampu kilat fotografi. Katalis renium
sangat tahan terhadap serangan nitrogen, sulfur dan fosfor. Renium juga
digunakan untuk proses hidrogenasi senyawa kimia tertentu.
Sifat Rhenium
Simbol : Re

Radius Atom : 1.37 Å

Volume Atom : 8.85 cm3/mol

Massa Atom : 186.207

Titik Didih : 5870 K

Radius Kovalensi : 1.28 Å

Struktur Kristal : Heksagonal

Massa Jenis : 21 g/cm3

Konduktivitas Listrik : 5.8 x 106 ohm-1cm-1

Elektronegativitas : 1.9

Konfigurasi Elektron : [Xe]4f14 5d5 6s2

Formasi Entalpi : 33.05 kJ/mol

Konduktivitas Panas : 47.9 Wm-1K-1

Potensial Ionisasi : 7.88 V

Titik Lebur : 3455 K

Bilangan Oksidasi : 7,6,4,2,-1

Kapasitas Panas : 0.317 Jg-1K-1

Entalpi Penguapan : 707.1 kJ/mol

9. Ruthenium (Ru)
Logam ruthenium bersifat sangat keras dan berwarna putih
keperakan namun sangat jarang ditemukan di dunia. Biasanya merupakan
bagian kecil dari bijih platinum. Ruthenium tidak mudah kusam pada suhu
kamar dan mudah bereaksi dengan senyawa halogen, basa dan lain-lain.
Logam ini merupakan pengeras platina dan paladium yang paling efektif,
dan membentuk alloy dengan platina atau paladium untuk menghasilkan
sifat hambatan listrik yang luar biasa. Alloy rutenium-molibdenum
dilaporkan bersifat superkonduktif pada suhu 10.6 K. Ketahanan korosi
pada titanium dapat diperbaiki seratus kali lipat dengan penambahan 0.1%
rutenium. Rutenium juga merupakan katalis yang serbaguna.
Sifat Ruthenium
Simbol : Ru

Radius Atom : 1.34 Å

Volume Atom : 8.3 cm3/mol

Massa Atom : 101.07

Titik Didih : 4425 K

Radius Kovalensi : 1.25 Å

Struktur Kristal : Heksagonal

Massa Jenis : 12.37 g/cm3

Konduktivitas Listrik : 14.9 x 106 ohm-1cm-1

Elektronegativitas : 2.2

Konfigurasi Elektron : [Kr]4d7 5s1

Formasi Entalpi : 25.52 kJ/mol

Konduktivitas Panas : 117 Wm-1K-1

Potensial Ionisasi : 7.37 V

Titik Lebur : 2610 K

Bilangan Oksidasi : 2,3,4

Kapasitas Panas : 0.238 Jg-1K-1

Entalpi Penguapan : 567.77 kJ/mol

10. Indium (In)


Indium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang
memiliki lambang In dengan nomor atom 49. Indium terdapat di kerak
bumi sekitar 0,21 ppm. Indium memiliki titik lebur lebih tinggi daripada
natrium dan galium, tetapi lebih rendah daripada lithium dan timah.
Indium adalah logam berwarna putih keperakan, sangat lembut,
dan memiliki titik leleh yang rendah. Indium digunakan sebagai bahan
campuran logam, campuran logam poros, transistor germanium, termistor
dan fotokonduktor. Ia dapat dilapisi pada logam dan diuapkan pada gelas
untuk membentuk kaca sebagus yang tebuat dari perak tetapi tidak rentan
korosi atmosfir.Indium digunakan untuk membuat komponen elektronik
lainnya thermistor dan fotokonduktor. Logam ini digunakan terutama
dalam industri semikonduktor, pada logam paduan dengan titik lebur
rendah seperti solder, pada segel vakum bertekanan tinggi, dan dalam
produksi pelapisan konduktif transparan indium timah oksida pada kaca.
Aplikasi indium berskala besar pertama adalah untuk pelapisan
bantalan pada mesin pesawat terbang berkinerja tinggi sselama perang
dunia II, untuk melindungi dari kerusakan dan korosi, namun ini tidak lagi
menjadi penggunaan utama unsur ini. Penggunaan baru ditemukan pada
alloy terleburkan, solder, dan elektronik. Indium adalah salah satu dari
banyak pengganti raksa dalam baterai alkaline untuk mencegah seng dari
korosi dan melepaskan gas hidrogen.
Sifat Indium
Simbol : In

Radius Atom : 1.66 Å

Volume Atom : 15.7 cm3/mol

Massa Atom : 114.82

Titik Didih : 2350 K

Radius Kovalensi : 1.44 Å

Struktur Kristal : tetragonal

Massa Jenis : 7.31 g/cm3

Konduktivitas Listrik : 3.4 x 106 ohm-1cm-1

Elektronegativitas : 1.78

Konfigurasi Elektron : [Kr]4d10 5s2p1

Formasi Entalpi : 3.26 kJ/mol

Konduktivitas Panas : 81.6 Wm-1K-1


Potensial Ionisasi : 5.786 V

Titik Lebur : 429.78 K

Bilangan Oksidasi :3

Kapasitas Panas : 0.233 Jg-1K-1

Entalpi Penguapan : 226.35 kJ/mol

2.2. Pengertian dan Kegunaan Amalgam


Amalgam adalah perpaduan dua atau lebih logam yang salah
satunya adalah raksa. Logam yang biasa dipadukan adalah perak, seng, emas
dan timah putih (Johnson, David.A & Karl W, 1999). Kegunaannya sama
dengan logam mulia seperti dalam bentuk monel untuk perhiasan, serta
kegunaan lain sebagai penambal gigi. Amalgam merupakan bahan yang
paling sering digunakan karena bahan ini dapat bertahan lama sebagai bahan
tumpatan, mudah memanipulasinya, mudah beradaptasi dengan cairan mulut
dan harganya relatif murah. Di dalam amalgam terkandung merkuri yang
dapat membahayakan kesehatan tubuh manusia karena merkuri dalam
keadaan bebas dapat meracuni tubuh. Alloy yang digunakan bersama dengan
merukuri untuk keperluan kedokteran gigi biasanya disebut dengan dental
amalgam alloy.
Amalgam adalah bahan tambalan berupa campuran beberapa
logam, diantaranya perak (Ag), timah (Sn), tembaga (Cu), seng (Zn) bahan-
bahan lain seperti gallium, indium, dan palladium dengan komposisi tertentu.
Dental amalgam merupakan kombinasi alloy dengan merkuri melalui suatu
proses yang disebut amalgamasi. Campuran yang merupakan bahan plastis
dimasukkan ke dalam kavitas dan bahan tersebut menjadi keras karena
kristalisasi. Triturasi amalgam dapat dilakukan dengan cara manual dan
masinal. Cara manual dilakukan dengan menggunakan alu dan mortal
sedangkan dengan cara masinal yang memiliki tekanannya selalu sama
sehingga menghasilkan amalgam yang homogen diseluruh bagiannya. Alasan
digunakannya amalgam untuk keperluan ini berdasarkan sifat-sifat fisis yang
dimiliki amalgam yaitu perubahan dimensi dan memiliki kekuatan untuk
menahan tekanan pengunyahan.

2.2.1 Klasifikasi Amalgam


Amalgam dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa jenis yaitu,
a. Berdasarkan kandungan tembaga, yaitu:
1. Low Copper Alloys : mengandung kurang dari 6% tembaga.
2. High Copper Alloys : mengandung lebih dari 6% tembaga.
High copper alloys dapat diklasifikasikan lagi atas :
 Admixed alloy powder
 Single composition (unicompositional) alloy powder
b. Berdasarkan kandungan seng, yaitu:
a) Zinc-containing alloy : mengandung lebih dari 0.01% zinc
b) Zinc-free alloy : mengandung kurang dari 0.01% zinc
c. Berdasarkan bentuk dan ukuran partikel alloy, yaitu:
a) Lathe cut alloys
b) Admixed alloys
c) Spherical alloys
d. Berdasarkan jumlah alloy, yaitu :
a) Binary alloys, terdiri dari logam silver dan tin.
b) Ternary alloys, terdiri dari logam silver, tin dan copper.
c) Quartenary alloys, terdiri dari logam silver, tin, copper dan indium.
e. Berdasarkan ukuran dari alloy, yaitu:
a) Microcut , yaitu alloy dengan ukuran kecil
b) Macrocut, yaitu alloy dengan ukuran besar.
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan

1. Logam mulia adalah logam yang tahan terhadap korosi maupun


oksidasi. Jenis-jenis logam mulia terdiri dari ; Emas (Au), Perak
(Ag), Platina (Pt), Paladium (Pd), Iridium (Ir), Rhodium(Rh),
Osmium (Os), Rhenium (Re), Ruthenium (Ru), Indium (In).
2. Amalgam adalah perpaduan dua atau lebih logam yang salah
satunya adalah raksa. Logam yang biasa dipadukan adalah perak,
seng, emas dan timah putih. Kegunaannya sama dengan logam
mulia seperti dalam bentuk monel untuk perhiasan, serta kegunaan
lain sebagai penambal gigi.
3.2 Saran
1. Makalah ini akan lebih maksimal lagi jika diberikan buku rujukan
dari dosen.
Daftar Rujukan

Johnson, David.A & Karl W. 1999. The Chemistry Of The Hispanic-American


Amalgamation process. Royal Society of Chemistry
Petrucci, H. 1989. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern. Jakarta: Erlangga
Winarni. 2007. Kimia untuk SMA dan MA kelas XII IPA. Jakarta : Satubuku
Sunardi. 2008. Unsur Kimia. Bandung: Yrama Widya
Rahardjo, Sentot Budi. 2008. KIMIA 3 Berbasis Eksperimen. Solo: Platinum
Hartomo, J.Anton.1992. Mengenal Lapisan Logam. Yokyakarta: Andi Offset
https://www.mastah.org/platinum-platina-pt-pengertian-ciri-karakteristik-sifat-dan-
kegunaan/

https://www.mastah.org/iridium-ir-penjelasan-unsur-sifat-dan-kegunaan/

https://www.mastah.org/indium-pengertian-sejarah-sifat-dan-kegunaan/

Anda mungkin juga menyukai