Anda di halaman 1dari 12

VIS VITALIS, Vol. 01 No.

2, tahun 2008

INDUSTRI BERBASIS KEANEKARAGAMAN HAYATI,


MASA DEPAN INDONESIA

Endang Sukara1 dan Imran SL Tobing2


1
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
2
Fakultas Biologi Universitas Nasional, Jakarta

ABSTRAK
Indonesia merupakan salah satu negara megabiodiversitas, bahkan merupakan yang
terkaya di dunia. Ironisnya, mengapa rakyat tetap miskin dan bahkan melarat? Ini
semua terjadi karena kekurangmampuan kita menilai potensi dan memanfaatkan
keanekaragaman hayati. Indonesia baru mampu menjual pohon/kayu dan hewan
sebagai bahan baku – bukan produk akhir, Indonesia baru menilai tumbuhan dan
hewan – belum mikroorganisme, padahal miroorganisme sangat potensial dan
berharga dengan nilai ekonomi sangat tinggi, yang dapat dimanfaatkan tanpa harus
merusak lingkungan. Keanekaragaman hayati telah dikembangkan di berbagai
negara sebagai bahan dasar industri dengan keuntungan milyaran dollar.
Keanekaragaman hayati kita juga dapat dikembangkan, dan sangat prospektif
dijadikan sebagai dasar pengembangan industri. Keanekaragaman hayati kita di
tingkat molekuler atau tingkat gen merupakan kekayaan yang tak ternilai harganya.
Kita harus rebut teknologi; kita harus dapat mewujudkan Indonesia sebagai negara
yang lebih bermartabat dan disegani negara lain. Satu-satunya cara adalah dengan
terus memacu diri mengembangkan sumber daya manusia yang berkemampuan ilmu
pengetahuan dan teknologi tinggi. Dengan menyandingkan ilmu pengetahuan yang
tinggi dan kekayaan alam khususnya kekayaan keanekaragaman hayati yang kita
miliki merupakan keniscayaan untuk mewujudkan cita-cita para pendiri bangsa,
menjadi negara yang adil, makmur, gemah ripah loh jinawi.

Kata Kunci : industri, keanekaragaman hayati, masa depan, Indonesia

PENDAHULUAN Indonesia. Tidaklah berlebihan bila dikata-


kan, bahwa Indonesia merupakan negara
Indonesia adalah negara maritim, terkaya di dunia dalam hal keaneka-
ditaburi dengan lebih dari 17.500 pulau – ragaman hayati (biodiversitas). WRI,
besar dan kecil. Negeri ini tepat berada di IUCN dan UNED (1995) menjelaskan
daerah khatulistiwa mempunyai lebih dari bahwa Indonesia memiliki sampai 25 %
42 tipe ekosistem daratan dan 5 (lima) tipe aneka spesies di dunia padahal luas
ekosistem laut yang sangat unik – mulai wilayah daratannya hanya 1.3% dari luas
dari hamparan es abadi di puncak gunung daratan dunia.
Jaya Wijaya Papua hingga ke palung laut Secara geografis, Indonesia juga
paling dalam. Keunikan ekosistem ini sangat strategis karena berada di antara dua
telah menjadikan Indonesia dianugerahi benua, Asia dan Australia dan di antara dua
sumber daya alam hayati yang sangat samudra, samudera Hindia dan Pasifik
berlimpah dan sangat beranekaragam. serta merupakan pertemuan atau peralihan
Tidak ada satu negarapun di dunia yang dua kawasan biogeografi penting –
memiliki kondisi alam seperti negeri kita, kawasan Oriental dan kawasan Australian.

Sukara, E dan ISL Tobing 1


VIS VITALIS, Vol. 01 No. 2, tahun 2008

Kondisi seperti ini menjadikan Indonesia diprediksi banyak kalangan di dunia akan
merupakan kawasan terunik di dunia, yang menjadi bidang bisnis yang akan meledak
mengandung kekayaan alam yang dimiliki sekeras ledakan bisnis dotcom beberapa
oleh dua kawasan biogeografi. Kawasan waktu yang lalu. Hal ini juga terpicu
Indonesia juga merupakan batas penye- ketika kemajuan di bidang bioteknologi
baran berbagai biota khas Oriental maupun turut mempengaruhinya. Berhasilnya
biota khas Australian. Dengan dasar inilah proses pemetaan gen manusia telah mampu
para peneliti menetapkan beberapa garis menjelaskan tentang mekanisme sesuatu
khayal yang merupakan batas penyebaran penyakit manusia dengan lebih gamblang.
berbagai biota Oriental dan biota Pengetahuan ini telah dijadikan pedoman
Australian. Garis Wallace yang mem- oleh industri obat raksasa negara maju
bentang di antara pulau Sulawesi dan untuk proses pengembangan obat-obat
Kalimantan merupakan batas penyebaran baru. Pengetahuan ini telah berhasil me-
biota Australian; garis Lydecker yang rumuskan berbagai metoda pencarian obat
berada antara Kepulauan Maluku dan dari sumber daya alam hayati tropika.
Papua merupakan batas penyebaran biota Korea Selatan misalnya 7 tahun lalu telah
Oriental; dan garis Weber yang berada di menambah dana riset sebesar 43% diban-
antara Sulawesi dan Kepulauan Maluku dingkan dengan sebelumnya. Sementara
merupakan garis tengah peralihan antara itu, dana yang dialokasikan pihak Amerika
kawasan Oriental dan kawasan Australian. untuk riset dalam bidang bioteknologi pada
Keunikan alam Indonesia ini telah tahun yang sama jauh lebih besar Amerika
mengundang berbagai peneliti manca Serikat yaitu sekitar 18 miliar dolar.
negara datang ke Indonesia. Kekayaan Sementara itu Jepang mengalokasikan dana
alam Indonesia juga telah membuat 4,6 miliar dolar untuk tujuan yang sama.
berbagai negara ingin menguasainya, baik Tokyo sendiri telah mencanangkan 18
secara langsung maupun secara tak miliar dolar untuk riset di bidang
langsung; bahkan beberapa telah menik- bioteknologi dan berambisi untuk
matinya. Mengapa hal seperti ini dapat mengubah bioteknologi menjadi bisnis
terjadi ? Mengapa Indonesia dengan senilai 234 miliar pada tahun 2010.
kekayaan alam yang begitu melimpah Singapura juga mengikuti jejak Jepang
sebagian rakyatnya masih miskin dan dengan mengalokasikan dana riset sebesar
bahkan melarat ? Apakah kekayaan alam 570 juta dolar. Singapura berambisi bukan
dan keanekaragaman hayati yang bergitu saja sebagai pusat regional percobaan
berlimpah mempunyai prospek bagi bangsa klinis, melainkan ingin menjadi rumah bagi
ini untuk mengembangkan bioindustri 15 perusahaan biosience kelas dunia pada
sebagaimana telah dicontohkan oleh negara tahun 2010. Negeri pulau itu juga telah
negara barat ? meluncurkan sebuah program gen
Perlombaan pencarian obat baru Singapura yang ambisius, yakni untuk
seiring dengan munculnya penyakit- mempelajari pembuatan genetika dari
penyakit baru semakin menarik minat berbagai orang Asia dengan proyek sebesar
negara-negara maju. Kekayaan alam 34 juta dolar yang dimaksudkan sebagai
hayati wilayah tropis, khususnya landasan untuk mengembangkan obat-obat
Indonesia, menjadi incaran banyak pihak. baru dan perawatan tertentu. Taipei
Kegiatan pencarian senyawa bahan alam menyiapkan 900 juta dolar untuk litbang
untuk keperluan bisnis, "bioprospecting", dan modal ventura. Pusat Riset,
dari kekayaan keanekaragaman hayati asli Biomedical Engineering Center, di
Indonesia semakin kencang dan bahkan Hsinchu yang baru berdiri setahun telah

Sukara, E dan ISL Tobing 2


VIS VITALIS, Vol. 01 No. 2, tahun 2008

mempatenkan 120 produk dan telah urutan ke 3 setelah Brasil (Amerika


melisensi ke berbagai perusahaan. Selatan) dan Zaire (Afrika), sedangkan
Beberapa perusahaan di kawasan beberapa sumber lain menempatkan
Asia kini tengah bersemangat menekuni Indonesia di posisi ke dua setelah Brasil.
usaha berkaitan dengan bioteknologi. Prediksi ini umumnya didasarkan pada
Takeda Chemical Industries mengembang- kekayaan di darat, padahal Indonesia
kan obat-obat baru secara genetik sejak mempunyai laut yang jauh lebih luas dari
1995. Takeda menyatakan bahwa infor- darat – dan kekayaan laut masih sangat
masi pengembangan obat-obatannya bisa sedikit yang terungkap. Jika kekayaan
diperpendek sampai 5 tahun. Kini Takeda sumber daya alam hayati di laut
memproduksi obat untuk penanganan diperhitungkan, tidak diragukan lagi,
kanker prostat dengan nilai omzet sebesar negara kita adalah negara yang memiliki
8,6 miliar dolar dengan laba 1,1 miliar. kekayaan keanekaragaman hayati tertinggi
Sementara itu Kyowa Hokko Kogyo di dunia. Potensi kekayaan ini akan
melakukan kegiatan penemuan untuk semakin bertambah bila kekayaan
penanganan kanker, obat alergi dan mikroorganisme – yang juga masih sangat
hipertensi dan bulan Oktober lalu sedikit terungkap - ikut diperhitungkan.
meluncurkan mikroba pengurai polutan. Mikroorganisme (mikroba) dapat hidup di
Perusahaan ini memegang 450 paten di semua tempat; dari palung laut sampai
Jepang, omzetnya 3,5 miliar dengan laba dengan puncak gunung Jaya Wijaya
106 juta dolar sedangkan biaya untuk dengan es abadinya. Mikroba dapat
litbang sebesar 244 juta dolar. Medical & dijumpai baik di dalam air, di dalam tanah,
Biological Laboratories, Shenzhen Kexing di udara, di dalam jaringan tumbuhan, di
Bioproducts, Shenyang Sunshine dalam tubuh hewan dan bahkan pada tubuh
Pharmaceutical masing-masing meraih laba manusia.
4,4; 7,2 dan 1,2 juta dolar. Berdasarkan hal Hasil penelitian membuktikan
itulah tulisan ini dibuat untuk merangsang bahwa dari waktu ke waktu masih saja
generasi muda agar lebih memahami ditemukan berbagai spesies baru di
potensi keanekaragaman hayati Indonesia, berbagai wilayah Indonesia; baik hewan
kemudian ikut menjaganya, mempelajari- maupun tumbuhan (KLH, 2005). Dengan
nya dan berupaya lebih keras untuk demikian, tidaklah meragukan bahwa
mengembangkan serta memanfaatkannya negara kita, memang negara terkaya akan
sebagai modal untuk pembangunan demi keanekaragaman hayati di dunia.
kesejahteraan masyarakat dan bangsa Bukti kekayaan keanekaragaman
Indonesia.. hayati Indonesia ini tercermin dari hasil
penelitian LIPI dan WWF Indonesia
BUKTI BAHWA INDONESIA tentang kekayaan jenis tumbuhan di hutan
MEMANG MEMILIKI dataran rendah di kawasan Tesso Nilo
(Riau). Penelitian di kawasan ini yang
KEKAYAAN SUMBER DAYA
dilakukan pada tahun 2003 yang lalu
ALAM HAYATI YANG TIDAK berhasil mencatat bahwa sekurang-
TERTANDINGI DI DUNIA kurangnya ditemukan 215 jenis tumbuhan
berbunga dalam areal hanya 0,2 ha. Hasil
Berbagai sumber telah mengakui ini merupakan sesuatu yang meng-
bahwa Indonesia memang Negara dengan hebohkan, karena dari penelitian dengan
megabiodiversitas. Beberapa sumber me- menggunakan metode yang sama di 1800
nyebutkan bahwa Indonesia berada di permanen plot di seluruh dunia tidak ada

Sukara, E dan ISL Tobing 3


VIS VITALIS, Vol. 01 No. 2, tahun 2008

satu kawasanpun yang mempunyai memang sudah dimanfaatkan, tetapi baru


kekayaan jenis tumbuhan seperti ini (lebih sebagian kecil; padahal potensinya sangat
dari 200 spesies per 0,2 ha). Dengan besar.
penelitian ini dapat dikatakan bahwa Tesso Penggalian potensi sumberdaya
Nilo merupakan kawasan dengan kekayaan alam hayati akan terus dilakukan untuk
keanekaragaman hayati (tumbuhan ber- menopang perkembangan industri dan
bunga) tertinggi di dunia. perekonomian Indonesia. Hasil penelitian
Gaung Tesso Nilo sebagai kawasan LIPI dan Shiseido terhadap sekitar 200
terkaya di dunia belumlah reda. Berita spesies tumbuhan, membuktikan bahwa
menghebohkan kembali terjadi ketika LIPI banyak spesies tumbuhan yang mempunyai
dan Conservation International (CI) bahan aktif potensial untuk kosmetik.
berhasil mencatatkan rekor baru ketika Laporan penelitian LIPI dan Shiseido pada
melakukan penelitian di kawasan Batang tahun 2007 membuktikan bahwa setidak-
Gadis – Natal (Sumatera Utara) pada tahun nya ada 30 paten yang mungkin dapat
2004. Kawasan Batang Gadis ternyata diusulkan karena memiliki potensi bagi
lebih kaya dari kawasan Tesso Nilo yakni perkembangan industri kosmetika dan
dijumpainya 225 jenis tumbuhan berbunga kesehatan kulit.
pada kawasan hutan seluas 0,2 ha. Dengan Setiap lembar daun adalah
kedua hasil kajian ini, dipastikan, bahwa “Chemical Library”; dan setiap jenis
kawasan Tesso Nilo dan Batang Gadis tumbuhan, hewan, maupun mikro-
merupakan kawasan yang memiliki organisme mempunyai kandungan kimia
kekayaan keanekaragaman flora tertinggi tertentu yang dapat dimanfaatkan untuk
dunia hingga saat ini. berbagai keperluan manusia. Dalam
Hasil penelitian tersebut menjadi penelitian terkininya, LIPI berhasil
bukti yang sangat mengagumkan tentang menemukan molekul baru dari daun sukun
kekayaan sumberdaya alam hayati yang terbukti sangat ampuh untuk
(keanekaragaman hayati) Indonesia. pengobatan penyakit kardiovaskuler dan
Kekayaan keanekaragaman hayati berbagai penyakit yang berhubungan
Indonesia diyakini tidak hanya di dua dengan pembuluh darah. Tumbuhan
kawasan itu saja; masih banyak kawasan- pegagan (Centella aciatica) juga diketahui
kawasan lain yang datanya minim atau mempunyai senyawa kimia yang sangat
belum terungkap sama sekali. Kekayaan bermanfaat untuk penyembuhan penyakit
keanekaragaman hayati Indonesia tidak hepatitis, dan rimpang dlingo dapat
hanya tumbuhan berbunga saja; masih dimanfaatkan sebagai anti-diabetes.
banyak golongan tumbuhan lainnya, dan Demikian juga dengan hewan,
berbagai spesies hewan, dan mikro- potensinya sebagai bahan baku dalam
organisme yang masih sangat sedikit yang pengembangan industri terus terungkap.
diketahui. Page (2004) menjelaskan beberapa jenis
Kekayaan keanekaragaman hayati hewan seperti kodok dan serangga terbukti
Indonesia merupakan potensi besar yang sangat potensial dikembangkan sebagai
dapat dimanfaatkan sebagai modal dasar bahan baku gen untuk pengembangan
dalam pembangunan. Keanekaragaman berbagai jenis obat. Serangga Aristolochia
hayati dapat dijadikan sebagai bahan baku mempunyai potensi besar untuk dikem-
untuk berbagai keperluan; seperti bahan bangkan dalam dunia industri karena jenis
baku untuk pangan, bahan baku untuk ini ternyata mengandung berbagai senyawa
obat-obatan, maupun bahan baku untuk kimia unik yang dapat dimanfaatkan
industri modern lainnya. Beberapa jenis sebagai anti-bacterial, anti-fungal, anti-

Sukara, E dan ISL Tobing 4


VIS VITALIS, Vol. 01 No. 2, tahun 2008

malaria, herbicide, anti-tumor, immuno- diperhitungkan mencapai nilai 87 milyar


stimulant, anti-rheumatic, termination of dollar per tahun pada tahun 1970an.
fregnancy, dan bahkan untuk bahan baku Potensi keanekaragaman hayati
obat contraceptive. Selanjutnya, dijelaskan tidak hanya untuk kepentingan pengem-
bahwa kodok menghasilkan “magainin” bangan berbagai industri di bidang medis,
sejenis peptida rantai pendek yang keanekaragaman hayati juga sangat penting
berperan mematahkan “channel ion untuk mendukung pembangunan di sektor
gradient” yang pada akhirnya menyebab- pertanian termasuk di antaranya reklamasi
kan kematian kuman penyakit. Sungguh lahan marginal dan bioremediasi, per-
magainin ini mempunyai peluang untuk baikan varietas tanaman pangan,
dikembangkan menjadi bahan baku biofertilizer, biopesticide, pengolahan hasil
antibiotika baru. Kekayaan keaneka- pertanian. Lebih jauh, kekayaan keneka-
ragaman hayati Indonesia berupa hewan ragaman hayati yang sangat besar dan
amfibia juga sangat tinggi, dan berbagai keunikan serta kekhasan kekayaan ini
spesies baru terus ditemukan. Expedisi sesungguhnya dapat juga dimanfaatkan
Foya Membramo Papua pada tahun 2005- untuk mengembangkan industri pariwisata
2006 telah berhasil menemukan setidaknya di Indonesia. Untuk keperluan ini,
20 spesies baru kodok dan 4 spesies reptilia Indonesia juga mempunyai beragam
(Tropika Indonesia, 2006). Namun landskape ekosistem yang begitu khas
demikian penemuan-penemuan ini baru termasuk di dalamnya berbagai jenis flora
sebatas bertambahnya kekayaan spesies, dan fauna spektakuler yang sangat
belum menyentuh pemanfaatan secara potensial untuk dikemas menjadi berbagai
langsung sampai ke molekul aktif dan paket wisata dalam rangka menggenjot
genetika molekular. Selanjutnya industri pariwisata modern di Indonesia.
Supriyono dan Wijayanti (2001) Menurut Fillon et al (1985) Kanada dengan
menjelaskan bahwa hewan spon Theonella kekayaan sumber daya alam yang terbatas
swinhoel yang ditemukan di perairan dapat mengembangkan industri pariwisata
sebelah utara Papua diketahui meng- alam dengan nilai devisa tidak kurang dari
hasilkan senyawa yang mempunyai potensi 800 juta dollar pertahun. Bila Kanada saja
antikanker. Senyawa yang ditemukan dapat mengembangkan dan menjual
mempunyai keunggulan tersendiri karena alamnya dengan harga ratusan juta dollar
kekhasannya, hanya menghambat pertum- setiap tahun, tidak mustahil kalau
buhan sel kanker dan tidak menghambat Indonesia juga dapat mengikutinya, bahkan
sel normal untuk melebihinya. Karena dalam hal
Lain halnya dengan negara-negara kondisi alam dan keanekaragaman hayati,
maju, kekayaan sumber daya alam hayati Kanada sangat jauh berada di bawah
di Indonesia masih belum banyak disentuh Indonesia.
oleh pakar biologi sementara para peneliti
di negara maju dengan kesungguhan dan
dukungan dana yang sangat luarbiasa, KEKAYAAN SUMBER DAYA
mereka telah mampu memanfaatkan MIKROBA
keanekaragaman hayati sebagai bahan
baku untuk pengembangan berbagai bidang Kekayaan sumberdaya alam hayati
industri. Prescott-Allen dan Prescott-Allen yang terungkap masih sangat terbatas dan
(1986) melaporkan bahwa keuntungan umumnya adalah flora dan fauna.
ekonomis yang diperoleh dari berbagai Sementara itu, kekayaan sumber daya
spesies yang hidup di alam bebas mikroorganisme masih sangat sedikit yang

Sukara, E dan ISL Tobing 5


VIS VITALIS, Vol. 01 No. 2, tahun 2008

diketahui. Padahal, sumber daya ini dikumpulkan oleh para peneliti LIPI.
potensinya jauh lebih besar dalam proses Hasilnya sangat mengagumkan. Dengan
pengembangan industri berbasis menggunakan aktinomisetes rujukan dari
keanekaragaman hayati. Mikroorganisme berbagai pusat penyimpanan mikroba di
diketahui dapat menghasilkan berbagai seluruh dunia, telah dibuktikan bahwa
senyawa kimia yang sangat bermanfaat lebih dari 30 % merupakan spesies baru
bagi hidup dan kehidupan umat manusia. dan banyak diantaranya bahkan genus
WRI, IUCN dan UNEP (1995) men- baru. Sudah barang tentu, potensi negeri
jelaskan bahwa dalam bidang farmakologi ini untuk bisa mengembangkan berbagai
modern, seperempat resep dokter di senyawa aktif sebagai bahan baku
Amerika Serikat mengandung komponen pengembangan obat modern yang dapat
aktif yang berasal dari sumber daya alam dikembangkan sendiri menjadi industri
hayati dan lebih dari 3.000 jenis antibiotika farmasi yang disegani dunia. Contoh
– termasuk penicilin dan tetrasiklin – kongkrit kesuksesan bisnis dengan meng-
berasal dari mikroorganisme. Senyawa gunakan aktinomisetes adalah Ranbaxy
kimia sebagai bahan baku obat termasuk Laboratories Ltd. Perusahaan ini telah
setidaknya 20 jenis obat yang paling laku mampu mengembangkan salah satu jenis
dijual di Amerika Serikat diperoleh atau aktinomisetes yaitu Dactylosporangium
berasal dari sumber daya alam hayati. aurantiacum menjadi Adoxa. Setelah
Pada tahun 1988 saja, penjualan obat mendapatkan pengakuan dari FDA, pada
sejenis ini telah menghasilkan nilai jual tahun 2006 yang lalu berhasil menjual
mendekati 6 milyar dolar. Informasi produknya dengan nilai jual 62,7 juta
terakhir hasil penjualan obat penurun kadar dolar.
kholosterol dalam darah pada tahun ini Hasil penelitian LIPI, telah
mencapai lebih dari 16 milyar dolar. membuktikan, bahwa Dactylosporangium
Fungi dari golongan aktinomisetes di Indonesia sangat berpotensi untuk
merupakan salah satu yang paling membangun industri farmasi di Indonesia.
menjanjikan karena kemampuannya Eksplorasi Dactylosporangium di berbagai
menghasilkan beragam senyawa aktif wilayah di Indonesia telah ditemukan
bahan baku industri, termasuk industri di berbagai jenis Dactylosporangium baru.
bidang medis. Berbagai produk yang Gambar 1 memperlihatkan kepada kita
sudah dikembangkan dari kelompok bahwa dari hasil penelitian terhadap contoh
aktinomisetes antara lain adalah bahan sampel tanah dari Kalimantan berhasil
baku anti-tumor (streptonigrin dan diisolasi setidaknya 10 (sepuluh) jenis
anthracyclines), herbisida (bialophos), Dactylosporangium baru. Ini merupakan
nematosida, insektisida, mitisida dan potensi besar; karena spesies baru sungguh
acarisida (milbemycin, nikkomycin, dan mempunyai peluang untuk pengembangan
avermectins), anti-protozoa (lasalocid, industri farmasi yang baru yang nilai
monensin, dan nigericin), anti-fungals bisnisnya bisa mencapai multimilyaran
(amphotericin), anti-bakteri (macrolides, dollar.
rifamycins, chloramphenicol, tetracyclines, Selain Dactylosporangium, jenis-
dan aminoglysides), serta anti-virals jenis aktinomisetes yang lain sangat
(ribavirin, rifamycins, dan anthracyclines). potensial dan berperan besar dalam
Kemampuan untuk mendapatkan perkembangan industri berbasis mikro-
aktinomisetes dari alam sudah dikuasai organisme ini. Ambil saja contoh
para peneliti Indonesia. Akibatnya, ribuan Streptomyces violascens yang juga
jenis aktinomisetes kini telah berhasil berhasil diisolasi dari bumi Indonesia.

Sukara, E dan ISL Tobing 6


VIS VITALIS, Vol. 01 No. 2, tahun 2008

Spesies ini sangat potensial memproduksi fiber. Para pakar di Kyoto University saat
ansamycin dan alulycin-type antibiotic, ini sedang aktif mengembangkan berbagai
herbimycin (herbisida alami), antitumor, produk dari nano fiber ini. Keunikannya,
tyrosine kinase inhibitor dan sebagai dengan bahan baku nano fiber dari bio-
agensia untuk angiogenesis (proses selulasa ini para pakar di Jepang telah
fisiologi yang berhubungan dengan per- berhasil mengembangkan material baru
kembangan pembuluh-pembuluh darah). yang mempunyai sifat elastik seperti
Selanjutnya, penemuan Acetobacter yang plastik, bening seperti kaca dan kuat
dapat dipergunakan untuk pengembangan melebihi kekuatan baja tipis. Akhirnya
industri bacterial nanofibers merupakan mereka dapat mengembangkan material
kejutan baru di bidang nanoteknologi. sebagai pengganti LCD dan sedang
Dengan pengembangan teknologi berambisi membuat layar monitor fleksi
penguraian bio-selulosa, nata de coco yang dapat dengan mudah digulung.
sekarang sudah bisa diubah menjadi nano Mitshubishi berada di belakangnya.

0.01

Dactylosporangium thailandense NBRC12593 D85481


Dactylosporangium sp. ID06A0067 KS16-RC01 ♦
Datililosporangium INDONESIA

Dactylosporangium sp. ID06A0083 KS19-SY14


Dactylosporangium roseum NBRC14352 D86941
Dactylosporangium fulvum NBRC14381 D86942
Dactylosporangium sp. ID06A0104 KS23-RC01 ♦
Dactylosporangium sp. ID06A0128 KS27-SY15
Dactylosporangium sp. ID06A0030 KS07-RC09 ♦
Dactylosporangium sp. ID06A0055 KS14-SY10
Dactylosporangium sp. ID06A0034 KS08-SY07
Dactylosporangium sp. ID06A0192 LS06-RC04 ♦
Dactylosporangium sp. ID06A0006 KS02-SY14
Dactylosporangium sp. ID06A0002 KS01-RC02 ♦
Dactylosporangium vinaceum NBRC14181 D86939
Dactylosporangium matsuzakiense NBRC14259 D86940
Dactylosporangium aurantiacum NBRC12592 D85480

Gambar 1. Potensi Dactylosporangium di Indonesia

Jenis-jenis mikroorganisme lainnya juga berbagai jenis enzim yang dihasilkan


yang sudah terbukti bernilai dan telah oleh berbagai mikroorganisme telah di-
dimanfaatkan dalam bidang industri antara manfaatkan untuk berbagai bidang industri;
lain adalah Saccharomyces cerevisiae seperti amilase yang dihasilkan oleh
(industri roti), Bacillus thuringiensis Bacillus subtilis, Bacillus licheniformis,
(pestisida mikrobial), Aspergillus niger Aspergillus niger dan A. oryzae (industri
(penghasil asam sitrat), dan Rhizophus pangan, kertas dan tekstil); enzim sellulase
oligosporus (digunakan dalam industri yang dihasilkan oleh Trichoderma viridae
pangan) (Yulneriwarni, 2008). Demikian dan Penicillum funiculosum serta enzim

Sukara, E dan ISL Tobing 7


VIS VITALIS, Vol. 01 No. 2, tahun 2008

xylanase yang dihasilkan Aspergillus niger, LIPI adalah mensintesis gen yang berperan
A.ochraceus dan B. subtilis (industri etanol dalam mengkode protein M2 yang sangat
dan kertas); glukosa isomerase yang berperan dalam proses perkembangbiakan
dihasilkan B.coagulans dan Lactobacillus virus. Gen penyandi protein M2 ini telah
brevis serta renin yang dihasilkan Mucor diperoleh dan dipindahkan ke dalam sel
micchei dan Endothia parasitica (industri bakteri. Kini kita mempunyai bakteri yang
pangan); dan protease yang dihasilkan dapat menghasilkan protein M2. Bakteri
B.subtilis dan B.licheniformis (industri rekombinan ini pada akhir penelitian
kulit dan detergen) (Dordick, 1991). diharapkan dapat dipakai sebagai alat
Selanjutnya berbagai jenis Lactobacillus, dalam upaya mencari senyawa metabolit
Bacillus, Aspergillus, Acetobacter dan dari berbagai ekstrak yang terdapat di
berbagai jenis mikroorganisme lainnya dalam kekayaan dan keanekaragaman
telah diketahui dapat berperan dalam hayati milik negeri ini. Apabila kita
fermentasi makanan dan telah diman- berhasil menemukan inhibitor protein M2
faatkan dalam skala industri dengan dari sumberdaya alam Indonesia melalui
berbagai jenis produk seperti yoghurt, penggunaan bakteri hasil rekombinan ini,
soyghurt, nata de coco, kefir, keju, sosis, tidak mustahil Indonesia dapat mengem-
kecap sauerkraut, pikel dan anggur (Ray, bangkan bahan baku obat untuk menangkal
2004; Drawert et al, 1995; Teuber et al, berbagai penyakit yang diakibatkan oleh
1995). virus termasuk influenza, flu burung dan
SAR.
Para pakar peneliti di LIPI juga
PERAN BIOTEKNOLOGI sedang menekuni pengembangan vaksin
melalui teknologi “molecular farming”.
Perkembangan industri berbasis Gen penyandi protein vaksin virus hepatitis
mikroorganisme dan perkembangan ke- B (HBV) sedang diupayakan dimasukkan
ilmuan dalam bidang nanoteknologi, telah ke dalam pisang. Dengan teknik ini LIPI
semakin memberi harapan bagi Indonesia. bersama para pakar di ITB berambisi untuk
Harapan baru yang lain adalah merekayasa pisang secara genetik. Pisang
pemanfaatan keanekaragaman hayati hasil rekayasa ini kemudian akan dipakai
Indonesia di tingkat molekular atau di sebagai bioreaktor untuk menghasilkan
tingkat gen. Sungguh, di dalam hal ini, vaksin hepatitis B. Virus hepatitis B
Indonesia memiliki kekayaan yang tidak merupakan penyebab penyakit menular
ternilai harganya yang seharusnya dapat berbahaya. Virus ini menyebabkan pe-
dimanfaatkan sebagai fondasi dalam radangan hati, yang lama kelamaan akan
pembangunan negeri demi mengangkat menimbulkan kanker hati. Dengan ber-
harkat dan martabat bangsa serta me- kembangnya bioteknologi seperti ini, gen
wujudkan kesejahteraan rakyat. Disinilah Hepatitis B surface antigen (HBsAg) dapat
peran bioteknologi yang sesungguhnya. dipindahkan ke dalam pisang dan pada
Bagi bangsa Indonesia seharusnya akhirnya, vaksin dapat diperoduksi oleh
bersyukur. Kaula muda para peneliti tanaman pisang. Dengan cara ini vaksin
handal di LIPI misalnya telah mampu dapat diproduksi dengan harga yang sangat
menguasai bidang ini dengan baik. murah dan diharapkan dapat berguna untuk
Peralatan yang dimiliki LIPI saat ini juga 14-16 juta orang yang terinfeksi di
sangat mendukung. Kegiatan penelitian di Indonesia sehingga tingkat kematian
bidang molekular genetik kini sedang 200.000 orang pertahun dapat diturunkan.
dilakukan. Salah satu kegiatan para pakar

Sukara, E dan ISL Tobing 8


VIS VITALIS, Vol. 01 No. 2, tahun 2008

Produksi obat berbasis “molecular sintetis seperti gen penyandi protein M2


farming” dapat dikembangkan dengan yang dilakukan oleh LIPI. Jika gen yang
menggunakan gen dari berbagai jenis dimaksud sudah diperoleh, maka gen
sumber daya alam hayati Indonesia. Gen tersebut harus disisipkan kedalam pem-
fungsional untuk berbagai keperluan di bawa seperti plasmid atau agrobakterium
bidang medis perlu diburu. Untuk kemudian dipindah ke mahluk hidup lain
mempercepat program “molecular yang sudah dikenal seperti bakteri, fungi,
farming”, gen dapat juga diperoleh dari sel hewan, maupun sel tumbuhan (gambar
bank data dunia atau dengan membuat gen 2).

Contoh:
DNA
Kita memasukkan
pankreas
Bakteria DNA insulin dari
pankreas manusia
ke bakteria

Yeast
DNA

Hewan RNA Bakteria

Protein
Tanaman

Sel hewan Kita bisa


panen insulin manusia
dari bakteria

Gambar 2. Produksi obat berbasis molecular farming menggunakan bakteria


untuk menghasilkan insulin

Gambar 2 ini juga memperlihatkan para peneliti LIPI adalah keberhasilan


kepada kita, bahwa berbagai jenis bakteria mengisolasi gen penyandi human
setelah melalui rekayasa genetik kini dapat Erytroprotein (h-EPO) yang kini banyak
berperan sebagai penghasil insulin karena diburu orang di dunia karena kemam-
gen insulin sudah dimasukkan ke dalam puannya mematangkan sel darah merah.
bakteri ini yang pada akhirnya bakteri ini Human Erythroprotein (h-EPO) sangat
mempunyai kemampuan baru yakni dibutuhkan oleh pasien penderita penyakit
mampu menghasilkan insulin. Perkem- degeneratif seperti gagal ginjal, HIV, AID
bangan terbaru yang telah dilakukan oleh dan berbagai penyakit lainnya ang

Sukara, E dan ISL Tobing 9


VIS VITALIS, Vol. 01 No. 2, tahun 2008

berhubungan dengan darah. Harga h-EPO teurapeutik menggunakan teknik molekular


saat ini melambung. Untuk 1 mg kita farming ini. Dukungan pemerintah dan
harus mengeluarkan $ 2,500 (harga 1 g h- dunia usaha sangat menentukan kemandiri-
EPO tentunya mencapai $2,500,000 atau an bangsa dalam bidang kesehatan ini.
dua setengah juta dolar). Penyebab Sekalipun demikian, perkembangan tekno-
mahalnya h-EPO adalah bahwa obat ini logi di Indonesia, termasuk bioteknologi,
hanya bisa dihasilkan oleh ginjal manusia. masih sangat jauh tertinggal dibandingkan
Produksinya di luar tubuh manusia sangat negara-negara lain; sehingga pemanfaatan
rumit. Kabar yang menggembirakan keanekaragaman hayati (biodiversity)
adalah bahwa gen penyandi h-EPO telah belum maksimal.
berhasil diisolasi peneliti LIPI dan telah Suatu fenomena di dunia, bahwa
berhasil dimasukkan ke dalam Barley perkembangan teknologi tidak sejalan
Mozaic Virus. Dengan teknik ini, h-EPO dengan peningkatan kekayaan keaneka-
akhirnya dapat diproduksi oleh Barley ragaman hayati (Gambar 3). Negara
melalui perantaraan virus khusus. Inilah dengan kekayaan keanekaragaman hayati
yang kita kenal dengan “molecular tinggi masih ditandai dengan rendah
farming”. Prosesnya disempurnakan teknologi yang dikuasainya sedangkan
dengan menyisipkan gen serupa kepada negara-negara maju sekalipun miskin
ragi roti (Pichia pastoris). Dengan keanekaragaman hayatinya, penguasaan
demikian, dimasa tidak terlalu lama lagi teknologinya sangat tinggi sehingga
Indonesia juga bisa berkiprah sejajar mereka lebih sejahtera dan mampu
dengan negara maju menghasilkan protein menguasai dunia
High

USA
JAPAN NO COUNTRY
EROPA
TECHNOLOGY

SOME
DESERT Region INDONESIA
COUNTRIES
Low

Poor BIODIVERSITY Rich


www.abdulkalam.com

Gambar 3. Posisi berbagai negara berdasarkan kemajuan teknologi dan


kekayaan keanekaragaman hayati

Sukara, E dan ISL Tobing 10


VIS VITALIS, Vol. 01 No. 2, tahun 2008

Negara-negara maju telah mampu bangkan agar sumberdaya yang tersedia


memanfaatkan keanekaragaman hayati tidak menjadi sia-sia atau malah
melalui akses terhadap kekayaan hayati dimanfaatkan oleh orang lain atau oleh
kita yang sekalipun aksesnya terbatas, negara lain. Sebagai negara yang kaya-
tetapi dengan teknologi yang dikuasainya, raya, negara megabiodiversitas, tidak
mereka dapat mengembangkan industri seharusnya Indonesia terpuruk dan
berbasis keanaekaragaman hayai (bio- mengalami krisis berkepanjangan kalau
based industry) dengan sangat pesat. kita mampu memanfaatkan keaneka-
Sementara itu, kita yang memiliki ragaman hayati sebagai modal dasar dalam
kekayaan sumber daya alam khususnya pembangunan. Kita harus rebut teknologi;
kekayaan dan keanekaragaman hayati yang kita harus dapat mewujudkan Indonesia
sangat tinggi hanya terlena dan terbuai sebagai negara berpredikat maju dan
dengan predikat “megadiversity country”. menguasai ilmu pengetahuan termasuk
Oleh karena itu, kita harus belajar keras bioteknologi sehingga pada akhirnya kita
dan bekerja keras untuk merebut teknologi dapat menggunakan dan mengolah sendiri
agar keanekaragaman hayati yang kita kekayaan keanekaragaman hayati yang kita
miliki ini dapat segera diolah dan diman- miliki.
faatkan. Industri berbasis keanekaragaman
hayati seyogyanya dapat berkembang, dan
potensi keanekaragaman hayati dapat DAFTAR PUSTAKA
dimanfaatkan untuk kesejahteraan masya-
rakat dan bangsa Indonesia yang kita cintai Dordick JS. Biocatalysts for Industry.
ini. Inilah tantangan dan sekaligus peluang Plenum Press. London. 1991.
bagi biologiwan muda untuk turut ber-
partisipasi dalam pembangunan dan Drawert F, Klisch W and Sommer G.
sekaligus mengangkat harkat dan martabat fermentation processes ethanol, wine,
bangsa. beer. In : Prave P, Faust U, Sittig W
and Sukatsch DA (Eds.) :
Fundamentals of Biotechnology.
KESIMPULAN VCH, Weinheim. 1987.

Kekayaan keanekaragaman hayati Fillon FL, A Jackquemot and R Reid. The


Indonesia merupakan sumberdaya yang tak Importance of Wildlife to Canadians.
ternilai harganya, tetapi masih sangat Canadian Wildlife Services. Ottawa,
sedikit yang dimanfaatkan karena Canada. 1985.
kurangnya pemahaman dan rendahnya
penguasaan ilmu dan teknologi. Beberapa KLH. Status Lingkungan Hidup Indonesia
jenis sumber daya alam sudah terungkap 2005. Kementerian Negara
potensinya dan dunia telah memanfaat- Lingkungan Hidup. 2005. h.138-159.
kannya, tetapi bangsa ini masih tidur. Kita
harus segera bangkit agar kekayaan alam Page, M. 2004. (Komunikasi Pribadi)
dan keanekaragaman hayati dengan
milyaran gen fungsional yang ada di Prescott-Allen C and Prescott-Allen R.
dalamnya dapat kita manfaatkan sendiri The First Resource. Yale university
untuk kemakmuran bangsanya. Press. New Haven. Connecticut,
Industri berbasis keanekaragaman USA. 1986.
hayati di Indonesia, harus segera dikem-

Sukara, E dan ISL Tobing 11


VIS VITALIS, Vol. 01 No. 2, tahun 2008

Ray B. Fundamental Food Microbiology. Tropika Indonesia. Menggali Kekayaan


CRC Press. London. 2004. Keanekaragaman hayati Memberamo.
Conservation International. Vol. 10
Supriyono A dan L Wijayanti. Eksplorasi No.1. 2006.
senyawa aktif dari biota laut untuk
aplikasi di bidang farmasi. In: Sinaga WRI, IUCN dan UNED. Strategi
E, A Yanuar, AS Iskandar dan CH keanekaragaman Hayati Global.
Situmorang (Eds.), Riset Farmasi Walhi, GTZ, Penerbit PT Gramedia
Indonesia memasuki millennium baru Pustaka Utama. Jakarta. 1995.
“Dari Biomolekul hingga Sediaan
Farmasi”. Kumpulan makalah www.abdulkalam.com.
Kongres Ilmiah III ISFI Jakarta 23-27
April 2000. Diterbitkan oleh Ikatan Yulneriwarni. Aplikasi mikroba dalam
Sarjana Farmasi Indonesia. 2001. industri. Makalah pada Seminar
Aplikasi Biologi dalam Kehidupan
Teuber M, Geis A, Krusch U, Lembke U Manusia. Kerja sama antara MGMP-
and Moebus O. Biotechnological DKI dan Fakultas Biologi Universitas
processes for the manufacture of Nasional. Jakarta. 25 Maret 2008.
foodstuffs and fodders. In : Prave P,
Faust U, Sittig W and Sukatsch DA Zahner H. Antibiotics and other secondary
(Eds.) : Fundamentals of metabolites. In : Prave P, Faust U,
Biotechnology. VCH, Weinheim. Sittig W and Sukatsch DA (Eds.) :
1987. Fundamentals of Biotechnology.
VCH, Weinheim. 1987.

Sukara, E dan ISL Tobing 12

Anda mungkin juga menyukai