Kebijakan dan Manajemen Publik ISSN 2303 - 341X

Volume 4, Nomor 1, Januari-April 2016

STUDI DESKRIPTIF KOORDINASI PENANGGULANGAN BENCANA

ERUPSI GUNUNG KELUD TAHUN 2014 DI KABUPATEN KEDIRI

Mohamad Kozin1
Mahasiswa Program Studi Ilmu Administrasi Negara, FISIP, Universitas Airlangga

Abstract
Being in a circle of fire ring (Ring of Fire) make Indonesia as a country prone to disasters. Volcanic eruption isone of the various
disasters that impact the life of the community, especially the areas affected directly. In the early 2014eruption occurred Kelud
located in three districts, namely Malang, Blitar and Kediri.The problems posed in this research ishow the coordination is done by
the Kediri district government in tackling the eruption of Mount Kelud, while at the time ofthis disaster has not yet formed BPBDs
Kediri district is supposed to be the leading sector in the area of disastermanagement.This study aimed to describe the coordination
undertaken by the Kediri district government in tackling thecatastrophic eruption of Mount Kelud. This study was done is by using
descriptive qualitative method with determinationtechnique informants purposively. The data obtained through interviews,
observation and documentation. The process ofdata analysis done by grouping and combining the data obtained, and also set a
series of corresponding relationshipsbetween the data. Then the validity of the data is tested by triangulation data so that the data
presented is valid data.Theresults showed that the coordination undertaken by the government kaabupaten Kediri are vertical and
horizontalcoordination. Vertical because the PBP Satlak struktuk no hierarchical pattern, which means there is no
coordinationbetween the chairman with members. Horizontal because the pattern of interaction between fields in Satlak a
positionparallel to and has the duties and functions of each oriented toward a common goal.

Key words: Coordination, Disaster Management, Eruption

Pendahuluan barat.Duapergerakan lempeng, masing-masing

Indonesia dikenal sebagai negarayang kearahutara dan kearah barat.Kecepatan pergerakanitu
mempunyai posisi strategis dalam jalurperdagangan mencapai 6-12cm pertahun, lempengyang bertabrakkan
dunia.Secara geografis,Indonesia terletak dalam posisi tersebut menunjam tepatditengah kepulauan Indonesia
silang antaradua benua, yaitu benua Asia dan danmemberikan kesempatan pada magma untuknaik
benuaAustralia serta dua samudra, yaitu persis diatas permukaan danmembentuk banyak pulau
SamudraPasifik dan Samudra Hindia. Posisi ini yang dikelilingilautan.Sementara di utara ada
sangatmenguntungkan Indonesia, karena lempengketiga, yaitu lempeng Eurasia yang
perairanIndonesia akan sering dilewati kapal- menahanhimpitan tersebut, sehingga
kapalasing sehingga bisa menjadi potensiperdagangan membuatIndonesia berada dalam pertarungan
antarnegara. Selain ituIndonesia merupakan negara tigalempeng besar dunia.
kepulauan yangsangat besar sehingga mempunyai Benturan ketiga lempeng
wilayahperairan yang mempunyai potensi tersebutmenimbulkan retak beberapa bagian padakerak
perikananyang begitu besar.Potensi bumi, selain menimbulkan panas, jugamemproduksi
dibidangpertambanganpun juga sangat batuan cair atau magma.Melalui retakan-retakan
besar.Akantetapi, disisi lain, Indonesia juga tersebut yang bisadikatakan sebagai bidang lemah,
merupakannegara yang rawan terjadi bencana. magma cairtersebut terdorong naik kepermukaan
Secarageologi, Indonesia dilalui oleh jalurpertemuan 3 bumidan membentuk kerucut-kerucut gunung api.
lempeng tektonik, yaitu lempengIndo-Australia, Zona subduksi, yaitu area penekukanlempeng
lempeng Eurasia, danlempeng Pasifik. Jika salah satu bumi yang terbentuk sangatlahluas, dimulai dari sisi
lempengbergerak maka akan menyebabkan selatan barat PulauSumatera hingga sisi selatan
gempabumi, letusan gunung berapi, apalagi PulauJawa.Zona tersebut berlanjut hingga ke
posisiIndonesia bersebelahan langsung samudraPasifik NusaTenggara yang memanjang dari baratketimur.Lalu
dan samudra Hindia yang berpotensiterjadi tsunami. di bagian timur nusantarajalurnya memutar, dimulai
Indonesia sebagai negarayang beriklim tropis juga dari Laut Bandadi Maluku. Zona subduksi inilah
mempunyai potensikebakaran hutan apabila musim yangmembuat Indonesia kaya akan gunung apidan
kemarau sertabanjir dan tanah longsor apabila musim dikenal sebagai Pacific Ring of Fire.
hujandatang. Dampak yang kemudian ditimbulkansebagai
Wilayah Indonesia berada di areabenturan pengaruh dari kondisi Indonesiayang berada di atas
antara Lempeng Indo-Australiayang bergerak kearah pertemuan tiga lempengtektonik tersebut adalah
utara dan LempengPasifik yang bergerak kearah

1
1. Korespondensi Mohamad Kozin, Mahasiswa Program Studi Ilmu Administrasi Negara, FISIP, Universitas Airlangga,
Jl Airlangga 4-6 Surabaya
Kebijakan dan Manajemen Publik ISSN 2303 - 341X
Volume 4, Nomor 1, Januari-April 2016

terjadinya bencanaalam yang akan dirasakan oleh Islandia 1783 jiwa

masyarakatyang berada dipermukaan bumi tersebut. 7. Gunung Kelud, 1919 5.160
Menurut Undang-undang Nomor 24Tahun Jawa Timur jiwa
2007 Tentang PenanggulanganBencana menyebutkan 8. Gunung 1822 4.011
bahwa: Galunggung, jiwa
“Bencana adalah peristiwa ataurangkaian Tasikmalaya
peristiwa yang mengancamdan mengganggu 9. Gunung 1631 3.500
kehidupan danpenghidupan masyarakat Vesuvius, Naples, jiwa
yangdisebabkan, baik oleh faktor Italia
alamdan/atau faktor nonalam maupunfaktor 10. Gunung 24 3.360
manusia sehinggamengakibatkan timbulnya Vesuvius, Naples, Agustus jiwa
korbanjiwa manusia, kerusakan Italia 76 AD
lingkungan,kerugian harta benda, dan Sumber: sains.kompas.com diakses 22 September 2014
dampakpsikologis.”
Dalam penelitian USGS (UnitedState Tabel I.3 diatas menunjukkan daftarsepuluh
Geological Survey) yaitu suatu badansurvei geologi besar letusan gunung berapi di dunia, empat
Amerika Serikatmenyebutkan bahwa sejak tahun 1900 diantaranya terjadi di wilayahIndonesia, yaitu gunung
disepanjang jalur cincin api rata-rata terjadi 20gempa Tambora diSumbawa, gunung Krakatau di Selat
bumi setiap tahunnya dengankekuatan lebih dari 7,0 Sunda,gunung Kelud di Jawa Timur, serta
skala Richter. Gempabumi besar dengan dampak yang gunungGalunggung di Tasikmalaya.
palingparah terjadi 26 Desember 2004, yaitugempa Sebagian orang masih berpendapatbahwa
dengan kekuatan 9,3 skala Richter,atau lebih dikenal bencana alam tidak dapat diprediksi,karena hanya
dengan sebutan bencanaTsunami. Gelombang banjir “Tuhan” yang tahu kapan suatubencana alam akan
yang terjadisetelahnya menewaskan lebih dari terjadi. Namun parapeneliti dan ahli bencana percaya
220.000orang.160.000 di antaranya adalah bahwasemua faktor bencana berhubungan
pendudukIndonesia, yaitu warga masyarakat dengantindakan manusia. Sebuah bencana tidak
yangberada di provinsi Aceh. akanmenjadi bencana yang merusak bahkanmematikan
Di Indonesia sendiri terdapat sekitar400 bila sebelum bencana dilakukantindakan-tindakan
gunung berapi, dan 129 diantaranyamerupakan gunung preventif atau antisipasikemungkinan bencana. Para
yang masih aktif, hal inimenjadikan Indonesia sebagai ahli dan merekayang peduli dengan gejala alam
negaradengan jumlah gunung api terbanyak didunia percayabahwa sebelum bencana yang lebih besarakan
yaitu sebesar 16% dari keseluruhangunung berapi di terjadi, selalu diawali gejala atau tandasuatu bencana.
dunia. Gambar I.3 berikutini menunjukkan peta Bagaimana mendapatkaninformasi atau gejala bencana
persebaran gunungberapi yang ada di itu secepatmungkin, lalu diinformasikan
Indonesia.Sebagian besarberada di pulau Sumatera dan kemasyarakatuntuk melakukan evakuasi dan
Pulau Jawayang merupakan pusat pemerintahan, sebagainyasecara tepat menjadi tantangan
pusatperekonomian serta pulau dengan terbesardalam menanggulangi bencana.
jumlahpenduduk terpadat di Indonesia. Dengan manajemen resiko bencanakita bisa
mengantisipasi berbagaikemungkinan terburuk dari
Sumber: merapi.bgl.esdm.go.id diakses 20 September bencanatersebut, sehingga ada persiapan
2014 mereduksidampak dari suatu bencana.Contohnyaadalah
Gambar I.3 Peta Persebaran membuat rumah yang resistanterhadap gempa seperti
Gunung Berapi di Indonesia yang ada di Jepang,pengungsian terpadu ketika banjir,
gempamaupun tsunami.Pemerintah dan segenapelemen
Tabel I.3 masyarakat sudah semestinyamengadakan program
Daftar 10 Besar Letusan Gunung Berapi di Dunia edukasi terpadu bagimasyarakat kita dalam
No. Nama Gunung Waktu Letusan Korban mengantisipasibencana manusia, terutama
1. Gunung Tambora, 1815 92.000 kecelakaantransportasi, serangan penyakit,
Pulau Sumbawa jiwa kerusuhan,maupun bencana alam seperti
2. Gunung Krakatau, Agustus 36.417 banjir,kekeringan, gempa hingga letusan gunungberapi.
Selat Sunda 1883 jiwa Di Indonesia, manajemen resikoterhadap
3. Gunung Pelee, 25 April- 30.000 bencana alam maupun olehmanusia masih cenderung
Maltinique, 3 Mei jiwa rendah. Sepertiyang terjadi pada 2010, dalam
Perancis 1902 erupsiGunung Merapi. Ketika Balai Penelitian
4. Gunung Ruiz, 1985 25.000 danPengembangan Teknologi Kegunungapian(BPPTK)
Caldas, Colombia jiwa dan Direktorat Vulkanologi danMitigasi Bencana
5. Gunung Unzen, 1972 14.300 Geologi (VMBG)menetapkan status awas bagi
Pulau Kyushu, jiwa gunungMerapi, yaitu status tertinggi bahayasehingga
Jepang kondisi ini mengharuskanpemerintah mengevakuasi
6. Gunung Laki, 8 Juni 9.350 seluruh wargadalam radius 10km yang berpotensi
2
Kebijakan dan Manajemen Publik
Volume 4, Nomor 1, Januari-April 2016
terkenadampak erupsi gunung tersebut. Akan tetapijuru
kunci gunung tersebut yaitu MbahMaridjan sendiri
menolak untuk dievakuasisehingga warga juga
menolak untukdievakuasi dengan alasan bahwa
merekalebih mengenal kondisi Gunung Merapi.
Contoh lain dari buruknyamanajemen bencana
di Indonesia adalahketika terjadinya bencana gempa
bumi dantsunami di Aceh dan Sumatera Utara.
Padasaat itu USGS telah memberikan informasikepada
pemerintah Indonesia bahwa akan terjadi gempa besar
di Samudra Hindia, akantetapi informasi ini tidak
ditanggapi denganbaik dan pemerintahpun tidak
mempunyaipersiapan strategi menghadapi
bencanatersebut. Pemahaman masyarakatpun
tentanggejala-gejala bencana juga masih kurangtajam.
Berdasarkan data yang dikeluarkanoleh
United Nations International Strategyfor Disaster
Reduction (UN-ISDR), sebuahBadan Perserikatan
Bangsa-Bangsa untukStrategi Internasional
Pengurangan RisikoBencana, Indonesia menjadi
negara yangpaling rawan terhadap bencana di
dunia.Tingginya posisi Indonesia ini dihitung
darijumlah manusia yang terancam resikokehilangan
nyawa bila bencana alamterjadi.Hal ini senada dengan
penjelasanSutopo Purwo Nugroho selaku Kepala
PusatData Informasi dan Hubungan MasyarakatBadan
Nasional PenanggulanganBencana.Beliau menjelaskan
bahwaIndonesia menduduki peringkat pertama dari265
negara untuk ancaman bahaya tsunami,tanah longsor,
dan gunung berapi.Adasekitar 5.402.239 orang yang
berpotensiterkena dampak tsunami, resiko ini
lebihtinggi dari Jepang. Selain itu, Indonesia
jugamenduduki peringkat tiga dari 153 negarauntuk
ancaman gempa dengan jumlah11.056.806 orang yang
beresiko terdampakserta peringkat enam dari 162
negara untukbanjir dengan resiko 1.101.507 orang.
Namun dibandingkan negara-negaralain
tsunami memang merupakan ancamanyang paling
mengkhawatirkan, denganwilayah Indonesia yang
mempunyai perairanyang luas sehingga jumlah
penduduk yangterpapar atau memiliki resiko
tertinggiterhadap bencana sangat banyak, sekitar
5,4juta jiwa. Ancaman lain yang lebih besarjustru
datang dari gempa bumi yangmengancam sekitar 11
juta penduduk.
Dalam catatan Direktorat Vulkanologidan
Mitigasi Bencana Geologi (DVMBG)Departemen
Energi dan Sumber DayaMineral menunjukkan bahwa
ada 28 wilayahdi Indonesia yang dinyatakan rawan
gempadan tsunami. Di antaranya Nanggroe
AcehDarussalam, Sumatra Utara, Sumatra
Barat,Bengkulu, Lampung, Banten, Jawa
Tengah,Daerah Istimewa Yogyakarta bagian
selatan,Jawa Timur bagian selatan, Bali, NusaTenggara
Barat dan Nusa Tenggara Timur,kemudian Sulut,
Sulteng, Sulawesi Selatan,Maluku Utara, Maluku
Selatan, Biak, Yapen,Fak-Fak di Papua serta
BalikpapanKalimantan Timur.
Kabupaten Kediri mempunyaibeberapa
potensi bencana, diantaranyaadalah letusan gunung
ISSN 2303 - 341X
berapi, gempa bumi,tanah longsor, polusi lingkungan,
epidemi,badai, kekeringan, kecelakaan industri,
sertakebakaran hutan. Beberapa kecamatan
dikabupaten Kediri yang masuk zona rawanbencana
umumnya wilayah yang berada dikawasan pinggiran
atau sekitar lerenggunung.Kabag Humas Pemkab
Kediri EdhiPurwanto menyebutkan, delapan dari total
26kecamatan di kabupaten Kediri rawanbencana,
diantaranya adalah kecamatanMojo, Semen, Banyakan,
Grogol, Tarokan,Kepung, Puncu serta kecamatan
Kandangan.
Melihat kondisi Indonesia yang rawanbencana
maka sudah seharusnya pemerintahmembentuk suatu
badan khusus yangmenangani masalah bencana.
Makapemerintah melalui Keputusan Presiden(Kepres)
Nomer 3 tahun 2001 membentuksuatu badan khusus,
yaitu Badan KoordinasiNasional Penanggulangan
Bencana danPenanganan Pengungsi (Bakornas PB)
yangdipimpin oleh wakil presiden serta dibantuoleh
pejabat-pejabat lainnya setingkatmenteri. Badan ini
juga mempunyai jaringanditingkat daerah.Ditingkat
provinsi adaSatuan Koordinasi
PelaksanaanPenanggulangan Bencana dan
Pengungsi(Satkorlak PBP). Ditingkat kabupaten/
kotaada Satuan Pelaksana PenaggulanganBencana dan
Pengungsi (Satlak PBP).Ditingkat kecamatan dibentuk
Satuan TugasPenggulangan Bencana (Satgas PB).
Pada perkembangannya, Bakornasdan satuan-
satuan dibawahnya mengalamiperubahan.Berdasarkan
Undang-undang No.24 Tahun 2007 tentang
PenanggulanganBencana, dibentuklah Badan
NasionalPenanggulangan Bencana (BNPB). Badan
inimerupakan badan ditingkat nasional yangmenjadi
pusat koordinasi dari badandibawahnya, yaitu Badan
PenanggulananBencana Daerah (BPBD) yang
dibentukditingkat provinsi dan juga ditingkatkabupaten
dan kota.
Diawal tahun 2014 telah terjadibencana alam
yang cukup besar, yaituletusan gunung berapi,
gunungKelud.Gunung di provinsi Jawa Timur inilebih
tepatnya berada diperbatasan tigakabupaten, yaitu
kabupaten Kediri,kabupaten Blitar dan
kabupatenMalang.Sementara puncak kawah gunungini
berada di kecamatan Ngancar,
kabupatenKediri.Letusan yang terjadi pada 13
Februari2014 malam ini mempunyai efek yangsangat
besar.Abu vulkanik yang dikeluarkansaat letusan
sangat banyak serta memilikijangkauan yang sangat
luas.Padahal jikadilihat dari besarnya gunung ini tidak
terlalubesar, gunung ini memiliki ketinggian
1.731mdpl (meter diatas permukaan laut). Hal
inidisebabkan oleh banyaknya material yangmenutupi
jalur keluarnya magma yang ditahun 2007 sempat
terjadi erupsi yang justrumemunculkan kubah lava atau
anak gunungkelud dan material inilah yang
terlemparpada saat letusan sehingga terlempar
sampaibeberapa daerah di Pulau Jawa.
Kepala Pusat Data Informasi danHumas
Badan Nasional PenanggulanganBencana (BNPB)
Sutopo Purwo Nugroho,pada hari Jumat, 14 Februari
3
Kebijakan dan Manajemen Publik ISSN 2303 - 341X
Volume 4, Nomor 1, Januari-April 2016

2014 telahmerinci warga yang terdampak Koordinasi dalam penangananbencana

letusangunung Kelud ini meliputi 96.843 jiwa/28.003 sangatlah diperlukan, karena adaberbagai pihak yang
KK di Blitar, 58.842 jiwa/ 17.134 KKdi Kediri, dan peduli dan terlibatdengan bencana ini. Koordinasi
45.543 jiwa/ 13.204 KK diMalang. Warga masyarakat adalah prosesperpaduan kegiatan lintas sektoral baik
terpaksa harusmengungsi, karena rumah mereka dalampemerintahan maupun stakeholders lainnyadalam
yangberada di dekat gunung Kelud tertimpamaterial upaya penanganan bencana agar dapatmencapai tujuan
hasil letusan.Kondisi rumah merekarusak, atap-atap secara efektif dan efisien.Fungsi koordinasi dilakukan
rumah mereka roboh karenatidak mampu menahan secaraterintegrasi dengan sektor terkait pada tahappra
material letusangunung tersebut yang berupa debu, bencana, pasca bencana, dan pada tanggapdarurat,
pasir,bahkan kerikil bagi rumah warga yanglokasinya fungsi yang dilaksanakan adalahdominan fungsi
sangat dekat dengan pusat letusan.(indonesia.go.id komando karena fungsikoordinasi telah dilaksanakan
diakses pada 15 September2014) pada tahap prabencana (Depkes RI, 2002).
Gunung Kelud merupakan gunungbertipe Koordinasi antar tim lintas sektor,baik instansi
stratovolcano, yaitu gunung dengankarakterisistik pemerintah (pusat maupundaerah) serta berbagai pihak
letusan eksplosif. Sepertikebanyakan gunung yang ada dari LSM,masyarakat umum menjadi perhatian
di Indonesia,Gunung Kelud juga terbentuk sebagai utamadalam melancarkan proses
akibatdari proses subduksi lempeng Indo-Australiadan penanggulanganbencana. Koordinasi, setiap tugas
lempeng Eurasia. Gunung inimempunyai siklus letusan dantanggung jawab masing-masing personil dantim
sekitar 9-25 tahunsekali. Ciri khas dari letusan gunung dalam Satuan Tugas penanganan bencanatertata rapi
iniadalah adanya danau kawah, kecuali letusanpada serta mampu mengkoordinasibantuan dari pihak diluar
tahun 2007 yang memunculkan kubahlava sehingga satuan pemerintahsemisal bantuan dari para donator
danau kawah yang dulunyatergenang air justru tertutup sehinggapenanganan bencana berlangsung efektif
oleh kubahtersebut, atau lebih dikenal sebagai sertaproses pemulihan daerah bencana
anakgunung Kelud. segeraterselesaikan dengan baik.
Dalam hal ini, penangangan korbanbencana Penelitian sebelumnya terkaitmanajemen
letusan gunung Kelud yangdilakukan oleh pemerintah penanganan bencana pernahdilakukan oleh Priyo Adi
provinsimendapatkan pujian dari Presiden Nugroho (2007)menyimpulkan bahwa dalam
SusiloBambang Yudhoyono, beliau menilai manajemenresiko bencana ada tiga macam
bahwaprovinsi Jawa Timur layak dijadikan analisis,yaitu identifikasi ancaman, kerugian
contohdalam penanganan bencana. Kesiapan kurangikerentanan, dan penguatan
dankerjasama semua pihak dalam menghadapibencana kemampuan.Penelitian lainnya yang juga terkait
ini sangat baik.Pemerintah provinsijuga mendapat denganpenanggulangan bencana pernah dilakukanoleh
apresiasi dari pemerintahSwiss, sehingga mereka Nisa’ Farichatun (2013) tentangpenanggulangan
mengundangGubernur Jawa Timur untuk bencana yang dilakukanoleh BPBD Kabupaten
memaparkankeberhasilannya dalam menangani Jombang danpartisipasi masyarakat
letusangunung Kelud.Selain itu, kedutaan besarKanada dalampenanggulangan bencana alam di
yang berada di Jakarta juga sudahberkunjung ke Jawa KabupatenJombang.Hasilpenelitian
Timur untuk belajarterkait penanganan bencana letusan menunjukkanbahwa penanggulangan bencana oleh
gunungKelud. Gubernur Jawa Timur, Sukarwomampu BPBDdilakukan melaui tahap response, recovery, dan
mensinergikan antara TNI dan Polrimenjadi satu development, sedangkanpenanggulangan bencana oleh
bagian dalam menanganibencana letusan ini. Selama masyarakatdilakukan melalui partisipasi buah
penangananbencana ini pemerintah pusat hanya pikiran,tenaga, harta benda, keterampilan
sebagaipemantau, semua proses rehabilitasidilakukan dankemahiran juga sosial.Dari kelimapartisipasi,
oleh pemerintah provinsi JawaTimur. partisipasitenaga dan sosiallahyang menonjol
(surabaya.tribunnews.com diakses 20September 2014) dalampenanggulangan bencana dikabupatenJombang.
Akan tetapi disisi lain, ada hal yangsangat Dari latar belakang yang telahdiuraikan
disayangkan adalah bahwa kabupatenKediri belum sebelumnya, maka rumusanmasalah yang dapat dibuat
mempunyai BadanPenanggulangan Bencana Daerah oleh penelitiadalah bagaimana
(BPBD)yang semestinya bertugas sebagai leading koordinasipenanggulangan bencana erupsi
sector dalam penanganan bencana di daerahsehingga gunungKelud yang dilakukan oleh
proses koordinasi dalam upayapenanggulangan letusan PemerintahKabupaten Kediri pada tahun 2014
gunung Keludsedikit terganggu. Hal ini juga denganbelum dibentuknya BPBD?.
sempatdiungkapkan oleh Kepala BPBD Tujuan diadakannya penelitian iniadalah
kabupatenMalang, dari 38 kabupaten/kota yang ada untuk mengetahui koordinasipemerintah daerah
diJawa Timur, kabupaten Kediri merupakansalah satu kabupaten Kediri dalampenanggulangan bencana
kabupaten yang belum mempunyaiBPBD.Padahal letusan gunungKelud dengan belum dibentuknya
DPRD kabupaten Kediritelah mendesak agar BPBDkabupaten Kediri.Bagi Ilmu AdministrasiNegara
pemerintah kabupatenKediri segera dapat memberikan penjelasantentang koordinasi
membentukBPBD.(beritajatim.com diakses penanggulangan bencanayang dilakukan oleh
20September 2014) pemerintah kabupatenKediri dalam menanggulangi

4
Kebijakan dan Manajemen Publik ISSN 2303 - 341X
Volume 4, Nomor 1, Januari-April 2016

bencanaletusan gunung Kelud. Sebagai rujukan 3. Team spirit, artinya satu sama lain pada setiap
parapeneliti di masa yang akan datang,khususnya para bagian harus saling menghargai.
peneliti yang akan menelitimasalah-masalah yang 4. Esprit de corps, artinya bagian-bagian yang
mempunyai relevansidengan masalah penelitian ini. diikutsertakan atau dihargai, umumnya akan
Menurut Dann Suganda (1991:25- menambah kegiatan yang bersemangat.
26)menyebutkan beberapa jenis koordinasi Menurut Handayaningrat (2005:89-90),
sesuaidengan lingkup dan arah jalurnya sebagaiberikut: koordinasi mempunyai ciri-ciri sebagaiberikut:
a. Berdasarkan lingkupnya, terdapat: 1. Bahwa tanggung jawab koordinasiadalah
1. Koordinasi intern, yaitu koordinasiantar terletak pada pimpinan.Koordinasi adalah
pejabat atau antar unit di dalamorganisasi. merupakan tugaspimpinan. Koordinasi
2. Koordinasi ekstern, yaitu koordinasi antar seringdisamakan dengan kata kooperasiyang
pejabat dari berbagai organisasi atau antar sebenarnya mempunyai artiyang berbeda.
organisasi. Pimpinan tidakmungkin mengadakan
b. Berdasarkan arahnya, koordinasi dibagi koordinasiapabila tidak melakukan
menjadi: kerjasama.Kerjasama merupakan suatu
1. Koordinasi vertikal, yaitu koordinasi yang syaratyang sangat penting dalam
dilakukan oleh pejabat-pejabat dan unit- membantupelaksanaan koordinasi.
unit tingkat atas terhadap unit-unit tingkat 2. Adanya proses (continues process). Karena
bawah yang secara langsung menjadi koordinasi adalah pekerjaan pimpinan yang
wewenang dan tanggung jawabnya. bersifat berkesinambungan dan harus
2. Koordinasi horizontal adalah dikembangkan sehingga tujuan dapat tercapai
mengkoordinasikan tindakan-tindakan atau dengan baik.
kegiatan-kegiatan penyatuan, pengarahan 3. Pengaturan secara teratur usaha kelompok.
yang dilakukan terhadap kegiatan-kegiatan Koordinasi adalah konsep yang ditetapkan di
dalam tingkat organisasi (aparat) yang dalam kelompok, bukan terhadap usaha
secara hierarki setingkat. individu, sejumlah individu yang
3. Koordinasi diagonal, merupakan bekerjasama, dengan koordinasi menghasilkan
koordinasi antar pejabat atau unit yang suatu usaha kelompok yang sangat penting
berbeda fungsi dan berbeda tingkatan untuk mencapai efisiensi dalam melaksanakan
hierarkinya. kegiatan organisasi. Adanya tumpang tindih,
4. Koordinasi fungsional, adalah koordinasi kekaburan dalam tugas-tugas pekerjaan
antar pejabat, antar unit atau antar merupakan pertanda kurang sempurnanya
organisasi yang didasarkan atas kesamaan koordinasi.
fungsi, atau karena koordinatornya 4. Konsep kesatuan tindakan adalah merupakan
mempunyai fungsi tertentu. inti dari koordinasi. Kesatuan usaha, berarti
Menurut Hasibuan (2007:87), terdapat 3 bahwa harus mengatur sedemikian rupa
(tiga)sifat koordinasi, yaitu: usaha-usaha tiap kegiatan individu sehingga
1. Koordinasi adalah dinamis bukanstatis. terdapat keserasian di dalam mencapai hasil.
2. Koordinasi menekankan pandangan 5. Tujuan koordinasi adalah tujuan bersama,
menyeluruh oleh seorang koordinator kesatuan dari usaha meminta suatu pengertian
(manajer) dalam rangka mencapai sasaran. kepada semua individu, agar ikut serta
3. Koordinasi hanya meninjau suatu pekerjaan melaksanakantujuan sebagai kelompok kerja.
secara keseluruhan. Asas koordinasi adalah
asas skala (hierarki) artinya koordinasi itu Metode
dilakukan menurut jenjang-jenjang kekuasaan Dalam penelitian ini, metode yang
dan tanggung jawab yang disesuaikan dengan digunakanadalah metode penelitian kualitatif
jenjang-jenjang yang berbeda-beda satu sama yangdigunakan untuk mengungkap dan
lain. Tegasnya, asas hirarki bahwa setiap memahamisesuatu di balik fenomena yang
atasan (koordinator) harus mengkoordinasikan sedikitpunbelum diketahui atau untuk
bawahan langsungnya. mendapatkanwawasan tentang sesuatu yang baru
Menurut Hasibuan (2007:88), terdapat4 sedikitdiketahui. Metode ini lebih
(empat) syarat koordinasi, yaitu: menekankananalisisnya pada proses penyimpulan
1. Sense of cooperation (perasaan deduktifdan induktif serta pada analisis
untukbekerjasama), ini harus dilihat darisudut terhadapdinamika hubungan antar fenomena
bagian per bagian bidangpekerjaan, bukan yangdiamati, dengan menggunakan logika ilmiah.
orang per orang. Berdasarkan pada rumusan masalah serta
2. Rivalry, dalam perusahaan-perusahaan besar tujuan penelitian yang telah dijelaskan diawal, yaitu
sering diadakan persaingan antara bagian- untuk menggambarkan suatu fenomena tentang
bagian, agar bagianbagian ini berlomba-lomba koordinasi penanggulangan bencana di kabupaten
untuk mencapai kemajuan.

5
Kebijakan dan Manajemen Publik ISSN 2303 - 341X
Volume 4, Nomor 1, Januari-April 2016

Kediri, maka tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian inipeneliti memeriksa keabsahan data
tipe penelitian deskriptif. denganmengunakan teknik triangulasi.
Lokasi penelitian merupakan suatu tempatatau
wilayah yang digunakan untukmelakukan suatu Hasil Pembahasan
penelitian.Lokasi penelitianyang ditetapkan merupakan Tipe Koordinasi Penanggulangan BencanaLetusan
lokasi yang telahdipilih secara purposive dan Gunung Kelud
disesuaikandengan permasalahan yang diteliti. Pada saat terjadi letusan maka suasanasangat
Penelitianini dilakukan di kabupaten Kediri, panik, sehingga diperlukan koordinasiyang baik agar
JawaTimur berdasarkan pertimbangan: penanganan bencana ini dapatdilakukan secara tepat
1. Kabupaten Kediri mempunyaipotensi bencana dan meminimalisirkorban yang ditimbulkan.
alam yang besar,seperti yang dijelaskan di Menurut informasi yang diperoleh
latarbelakang bahwa 8 dari 26kecamatan yang dariinforman maka dapat disimpulkan
ada di kabupatenKediri merupakan wilayah bahwakoordinasi dalam penanggulangan
rawanbencana. bencanaletusan gunung Kelud memang benardilakukan
2. Lokasi terjadinya bencana letusangunung dan merupakan hal yang sangatpenting.Melalui Surat
Kelud berada di kabupatenKediri dan Keputusan BupatiKediri Nomor
merupakan salah satudari tiga kabupaten 188.45/103/418.32/2014tentang Satuan Pelaksana
(KabupatenMalang dan Kabupaten PenanggulanganBencana dan Pengungsi di kabupaten
Blitar)terdampak letusan gunung Kelud. Kediridan juga melalui Peraturan Bupati KediriNomor
3. Dibandingkan kabupaten Malangdan 4 Tahun 2014 tentang Prosedur TetapPenanggulangan
kabupaten Blitar, kabupatenKediri belum Bencana Gunung Api Keludyang didalamnya
mempunyai BPBDyang seharusnya bertugas disebutkan tugas dantanggung jawab dari masing-
sebagaileading sector dalam masing pihakyang termasuk dalam Satlak PBP mulai
penangananbencana daerah. daristatus waspada, siaga, awas sampai pascaerupsi.
Penelitian kualitatif teknik yangdigunakan Dann Suganda (1991) mengemukakanbahwa
dalam menentukan informanadalah teknik non- koordinasi merupakan penyatupaduangerak dari
probabilitas, yaitu suatuteknik pengambilan sampel seluruh potensi dan unit-unitorganisasi atau organisasi-
yang tidakdidasarkan pada rumusan statistik, tetapi organisasi yangberbeda fungsi agar secara benar-
lebihpada pertimbangan-pertimbangan tertentuoleh benarmengarah pada sasaran yang sama
peneliti. Pertimbangan ini mungkin bisadari orang gunamemudahkan pencapaiannya dengan efisien.
yang dianggap paling menguasaipermasalahan yang Koordinasi bertujuan terciptanya
sedang diteliti sehinggamemudahkan peneliti untuk efisiensipelaksanaan tugas atau
memahami danmendalami fenomena yang pencapaiansasaran.Sebagai penjelasan lebih
diteliti.Berbedadengan penelitian kuantitatif lanjutterdapat unsur-unsur yang terkandung didalam
yangmenggunakan keterwakilan dan memakaiistilah usaha koordinasi.
responden dalam menentukkaninforman.dalam 1. Unit-unit atau organisasi-organisasi
penelitian ini yang menjadiinforman adalah: Unit-unit adalah kelompok-kelompokkerja di
1. Kepala BPBD Kabupaten Kediri dalam suatu orgnanisasi yangtentunya
2. Kepala Seksi Bantuan Sosial Dinas Sosial mempunyai fungsi yangberbeda. Fungsinya
Kabupaten Kediri mungkin samamungkin juga berbeda. Dalam
3. Kepala Seksi Pengamatan Penyakit dan SatlakPBP yang dibentuk oleh
Imunisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri pemerintahkabupaten Kediri terdiri dari
4. Kepala Bagian Umum dan Kepegawaian beberapabidang yang mempunyai tugas
Dinas Budaya dan Pariwisata Kabupaten danfungsi yang berbeda-beda tetapi
Kediri tetapsaling melengkapi yang
5. Kepala Bidang Logistik Satlak PBP kabupaten berorientasikepada satu tujuan yaitu
Kediri untukmenanggulangi bencana erupsigunung
6. DPRD Kabupaten Kediri Kelud. Meskipun Satlak PBPyang dibentuk
7. Koordinator Taruna Siaga Bencana ini terdiri dari berbagaiSKPD yang ada
Kabupaten Kediri dijajaranpemerintahan kabupaten Kediri
8. Anggota LSM Jangkar Kelud danjuga pihak lain seperti TNI, Polisiserta
Teknik pengumpulan data yang LSM namun dalam pelaksanaantugas dalam
dipilihmeliputi wawancara mendalam, penanggulangan bencanadapat bekerja sama
observasi,dokumen.Dalam penelitian ini teknik dan berjalandengan baik.
analisisdata yang digunakan adalah teknik analisisdata 2. Sumber-sumber (Potensi)
kualitatif.Menurut Milles dan Huberman,dalam Sumber-sumber atau potensi yang ada pada
menganalisis data kualitatif terdiri daritiga alur unit-unit suatu organisasi atau pada
kegiatan yang terjadi secarabersamaan yaitu reduksi organisasi-organisasi adalah tenaga kerja,
data, penyajian data,penarikan kesimpulan.Dalam keterampilan dan pengetahuan personilnya,
teknologi,anggaran, serta fasilitas

6
Kebijakan dan Manajemen Publik ISSN 2303 - 341X
Volume 4, Nomor 1, Januari-April 2016

kerjalainnya.Dalam hal ini personil yangada Arah yang sama dalam hal ini
di Satlak cukup banyak karenaSatlak terdiri sebagaipedoman ialah sasaran yang
dari banyak SKPD yangada di jajaran sudahditetapkan. Segala potensi itudiarahkan
pemerintahan kabupatenKediri.Pihak yang ke sasaran yang satu itujuga, sehingga tidak
terlibat dalampenanggulangan bencana erupsi terjadipenyimpangan.Di sinilah
gunung Kelud ini cukup banyak.Selain dari sebenarnyafungsi administrasi itu
Satlak PBP yang dibentuk olehpemerintah beroperasimulai dari penetapan sasaran
kabupaten Kediri sebagaipusat koordinasi sampaidengan penilaian pengawasan.
penanggulanganbencana, banyak LSM dan Apabila dilihat berdasarkan
jugarelawan serta donator yang penemuandilapangan dan juga keterangan dari
ikutberpartisipasi dalam informanmaka dapat disimpulkan bahwa
penanggulanganbencana ini. koordinasiyang dilakukan dalam
3. Gerak kegiatan penanggulanganbencana letusan gunung kelud ini
Gerak kegiatan merupakan segaladaya upaya, merupakankoordinasi horizontal dan juga
segala sesuatu tindakanyang dikerjakan oleh vertikal.Jikadilihat dari struktur Satlak PBP yang
pejabat-pejabatmaupun kelompok kerja dibentukoleh peerintah kabupaten Kediri
dalammelakukan tugasnya.Prosedur tetapyang yangdidalamnya terdiri dari banyak sekali unsur,karena
telah dikeluarkan oleh BupatiKediri memang Satlak ini dibentuk dengansumber daya yang
digunakan sebagai pedomankerja sehingga ada di seluruh unsurpemerintahan kabupaten Kediri.
gerak kegiatanmempunyai acuan.Adanya Metode dan Teknik KoordinasiPenanggulangan
prosedurtetap tersebut sangat Bencana Gunung Kelud
membantupenanggulangan bencana ini, Dalam pelaksanaan penanggulanganbencana
karenadalam prosedur tetap tersebutdijelaskan memerlukan metode dan juga teknikyang tepat agar
tugas masing-masingbidang dengan detail, bisa mencapai hasil yangsesuai dengan tujuan yang
sehingga bisadijadikan pedoman kerja.Selain telah direncanakansebelumnya.Banyak sekali pihak
itudengan adanya Incident Comanderbencana yang terlibatdalam penanganan bencana letusan
erupsi gunung Kelud makaada koordinator gunungKelud ini, sehingga sangat diperlukan
yang bisa menyatukangerak dalam suatumetode dan teknik yang tepat agar
penanggulangan bencana,terutama yang tidakmenimbulkan permasalahan atau kerumitandalam
dilakukan oleh SatlakPBP. mengatasi bencana ini. Denganbanyaknya pihak yang
4. Kesatupaduan terlibat, akan menjadisangat bagus jika dapat
Kesatupaduan artinya terdapatpertautan atau dikoordinasi dandimanajemen dengan baik. Atau
hubungan di antarasesamanya sehingga sebaliknyadengan jumlah yang sangat banyak jika
mewujudkansuatu integritas atau suatu tidakbisa mengelola dan mengkoordinasikandengan
kesatuanyang kompak.Pada suatu baik justru akan menimbulkanpermasalahan.
organisasitentunya dibagi menjadi Dari beberapa informasi yangdiperoleh
beberapabidang yang mempunyai selama wawancara dapatdisimpulkan bahwa metode
diferensiasitugas dan fungsi.Dalam Satlak koordinasi yangdilakukan dalam penggulangan
PBP inijuga dilakukan hal yang demikian, bencanaletusan gunung Kelud ini adalah
adabidang logistik yang bertugasmencukupi denganberkumpulnya kepala bidang-bidang
persediaaan logistikkorban letusan selama dalamSatlak PBP dalam sebuah forum rapat
berada dipengungsian.Ada juga untukmembahas permasalahan yang ada
bidangevakuasi yang bertugas dilapanganserta perkembangan kondisi gunung Kelud.
menanganievakuasi pada saat tanggap darurat Bupati Kediri selama masa tanggap
serta mendistribusikan bantuan daripos induk daruratmelakukan rapat koordinasi dengan
yang berada di ConventionHall Simpang Lima GubernurJawa Timur, Komandan Kodim 0809
Gumul ke titiktitikpengungsian yang selakukomandan tanggap darurat atau Incident
berjumlah 117titik pengungsian. Comander bencana gunung Kelud, KapolresKediri,
5. Keserasian SKPD, lembaga pemerintahan danswasta. Rapat
Keserasian berarti adanya urutan- koordinasi ini dilakukan setiapsatu minggu sekali, ini
urutanpengerjaan sesuatu yangtersusun secara diluar koordinasi antarbidang yang dilakukan setiap
logis, sistematis, ataudilakukan dalam waktu hari dan jugasetiap ada perkembangan dilapangan.
yangbersamaan akan tetapi tidakmenimbulkan Metode dan teknik dalam koordinasimenurut
duplikasi(pengulangan), penjumbuhan, Silalahi dapat dibagi atas: koordinasimenggunakan
maupunpertentangan. Tugas dan kewenangan, koordinasidengan konsensus, koordinasi
kewenanganmasing-masing bidang Satlak melaluipedoman kerja, koordinasi melalui forum,
sudahjelas, sehingga pertentangan danjuga dapat dilakukan koordinasi melaluikonferensi.
atautumpang tindih tugas tidak terjadi. Jika ditinjau dari teori metode danteknik koordinasi
6. Arah yang sama (sasaran) tersebut, maka koordinasiyang digunakan oleh
pemerintah kabupatenKediri dalam penanggulangan

7
Kebijakan dan Manajemen Publik ISSN 2303 - 341X
Volume 4, Nomor 1, Januari-April 2016

bencanaletusan gunung Kelud adalah a. Media elektronik, seperti

koordinasimelalui pedoman kerja dan juga telepon,undangan, faksimil, dll.
koordinasimelalui forum.Koordinasi melalui Terkalitdengan penanggulangan
pedomankerja adalah dengan adanya Prosedur bencanaini maka Satlak PBP
tetap(Protap) tentang penanggulangan bencanagunung banyakmemanfaatkan media
Kelud yang dijadikan pedoman komunikasiseperti telepon, pesan
dalambertindak.Prosedur tetap tersebut memuattugas singkat(SMS), ada juga
masing-masing bidang dari setiaptahapan status penggunaanHandy Talky (HT)
gunung Kelud. Dalam Protaptersebut juga dijabarkan b. Media cetak, atau tertulis, misalnya surat
tugas masing-masingbidang pada setiap level edaran, memo atau nota dalam buku
kebencanaan gunungKelud. Selain melalui prosedur pedoman organisasi, buku pedoman tata
tetap sebagaipedoman kerja Satlak PBP ada juga kerja, buku pedoman peraturan. Pada
rapatkordinasi melalui forum yang diadakan penanggulangan bencana ini melalui SK
olehkepala bidang-bidang dalam Satlak PBP. Bupati Kediri yang didalamnya juga
Masalah-masalah dalam memuat prosedur tetap (Protap)
KoordinasiPenanggulangan Bencana Gunung penanggulangan bencana erupsi gunung
Kelud Kelud yang dijadikan pedoman kerja
Penanggulangan Bencana Gunung Satlak PBP.
KeludPermasalahan yang ada selama proseskoordinasi c. Media tatap muka, yaitu dengan
berlangsung sangat minim, karenaSatlak sudah mengadakan pertemuan-pertemuan, baik
mempunyai pedoman kerja yaituprosedur tetap pertemuan formal maupun pertemuan
penanggulangan bencana. informal. Pertemuan formal misalnya
Selain itu reaksi dilapangan cukup dengan mengadakan rapat kerja, rapat
fleksibelyang tentunya tetap mengacu kepada pimpinan, rapat dinas, rapat koordinasi,
tujuanpenanggulangan bencana. konferensi, serta rapat informal seperti
Peningkatan spesialisasi akanmenaikkan pertemuan pada waktu istirahat atau
kebutuhan akan koordinasi,semakin besar derajat makan bersama, sedang naik kendaraan
spesialisasi, semakinsulit untuk mengkoordinasikan bersama waktu mau berangkat ataupun
kegiatankegiatankhusus dari satuan-satuan pada waktu pulang, anjangsana,
yangberbeda. Paul R. Lawrence dan Jay W. silaturahim, dan sebagainya. Dalam hal
Lorch(Handoko, 2003:197) mengungkapkan 4(empat) ini media komunikasi tatap muka serng
tipe perbedaan dalam sikap dan carakerja yang dilakukan, baik dalam rapat koordinasi,
mempersulit tugaspengkoordinasian, yaitu perbedaan rapat forum, dan setiap saat apabila ada
dalamorientasi terhadap tujuan tertentu, perkembangan tentang kondisi
perbedaandalam orientasi waktu, perbedaan dilapangan dan pantauan dari pusat
dalamorientasi antar-pribadi, serta perbedaan pengamatan gunung berapi. Mengingat
dalamformalitas struktur. Pos Komando Keadaan Darurat Bencana,
Informasi yang diperoleh dari hasilwawancara yaitu Pusat Pengedalian Operasional
dengan pihak-pihak yang terlibat dalam Penanggulangan Bencana
penanggulangan bencana tidakditemukan banyak (PUSDALOPS-PB) ditempatkan di
permasalahan yang berarti,baik dalam koordinasi Convention Hall Simpang Lima Gumul
maupun seluruh prosespenanggulangan bencana. yang menjadi tempat berkumpulnya Tim
Pelaksanaan Koordinasi PenanggulanganBencana Satlak sehingga memudahkan proses
Letusan Gunung Kelud koordinasi.
Tahap pelaksanaan dalampenanggulangan 2. Dengan mengangkat koordinator,misalnya
bencana merupakan tahapanyang penting, pada untuk menjembataihubungan kerja antar
pelaksanaan inimerupakan waktu untuk menunjukkan perguruan tinggiswasta dengan pihak
hasildari persiapan yang pemerintahdibentuk koordinator perguruan
dilakukansebelumnya.Pelaksanaan koordinasi tinggiswasta (Kopertis) berdasarkan
perludilakukan agar dalam menjalankan tugasSatlak ini wilayahtertentu. Berkaitan dengan
dapat berjalan dengan baik.Didalam Satlak ini terdiri bencanagunung Kelud ini, sesuai dengan
dari berbagai SKPDyang mempunyai tugas pokok dan SuratKeputusan Bupati Kediri
fungsiyang berbeda-beda, maka diperlukanpelaksanaan Nomor:188.45/205/418.322014 tanggal
koordinasi yang baik agar dalammenjalankan tugasnya 12Februari 2014 menunjuk saudaraLetkol
sebagai bagian dariSatlak dengan baik. Infanteri Heriyadi KomandanKodim 0809
Dalam mewujudkan koordinasi,pelaksanaan sebagai KomandanTanggap Darurat Bencana
kegiatan menurut Wursantodapat dilakukan dengan (Incident Comander) gunung api Kelud.
berbagai cara, yaitusebagai berikut: 3. Membuat simbol, tanda, atau kode-kode
1. Dengan memanfaatkan saluran ataumedia tertentu, misalnya menggunakan bel, sirine,
komunikasi, misalnya: gong, kentongan, sinar, ucapan dengan

8
Kebijakan dan Manajemen Publik ISSN 2303 - 341X
Volume 4, Nomor 1, Januari-April 2016

jawaban tertentu seperti jika ucapan merah oleh Satlak PBP yangterdiri dari beberapa
harus dijawab putih, merdeka harus dijawab instansipemerintahan.Hal ini karena pada saat
mati. Jika tidak bisa menjawab atau itukabupaten Kediri belum membentuk
jawabannya lain maka berarti musuh. Dalam BadanPenangulangan Bencana
penanggulangan bencana ini penggunaan kode Daerah(BPBD).Meskipun begitu,
status gunung Kelud besrta tindakan yang pelaksanaankoordinasi ketika terjadi bencana
harus dilakukan sesuai dengan status yang sudahsangat baik. Hal ini karena pada
ditetapkan. Penggunaan sirine juga digunakan masingmasingdinas merasa bertanggung jawabdengan
pada saat evakuasi. Hal ini untuk memberikan penanggulangan bencana dandiperlukan tindakan cepat
isyarat tanda bahaya dan mengharuskan dan tepat pada saatterjadi bencana sehingga lebih
masyarakat untuk segera meninggalkan mudahmenyatukan berbagai SKPD kedalam
rumahnya menuju titik evakuasi. SatlakPBP. Koordinasi yang dilakukan pada saat
Menurut Griffin (2008) koordinasimerupakan itulebih banyak melalui koordinasi non formalseperti
suatu proses menghubungkan(linking) semua kegiatan telepon dan media lainnya, namuntetap ada rapat
dari berbagai bagiankerja (departemen) pada lingkup koordinasi yang dilakukanseminggu sekali untuk
organisasi.Sehingga dapat dilihat bahwa membahasperkembangan kondisi dilapangan.
perankoordinasi menjadi sangat besar dalam Proses penanggulangan bencana
prosespenanggulangan bencana di daerah. yangdilakukan oleh pemerintah kabupaten
Perankoordinasi yang melibatkan bagian kerja Kedirimelibatkan banyak instansi atau SKPD sehingga
yangbanyak pada lingkup organisasi baik koordinasi mutlak diperlukan agartujuan
internalmaupun eksternal.Hal ini sangat beresiko penanggulangan bencana tepat sasaran.
jikadalam pelaksanaannya terjadi penyimpanganatau Berbagai SKPD yang ada di
tidak sesuai dengan yang sudah menjaditujuan lingkuppemerintah kabupaten Kediri ikut terlibatmasuk
bersama.Selain itu pelaksanaankoordinasi juga masih dalam bidang-bidang di SatlakPBP.Keterlibatan
sedikit melibatkankontrol masyarakat disebabkan masyarakat sangatdiperlukan agar tercapai tujuan
masihsedikitnya pengetahuan masyarakat bersama,sehingga masyarakat tidak hanya
tentangkoordinasi lembaga-lembaga yang sebagaiobjek dalam penanggulangan bencana,
ada.Perluadanya keterlibatan masyarakat baik tetapijuga ikut ambil bagian sebagai subyek
secaraaktif maupun pasif dalam dalampenanggulangan bencana erupsi gunungKelud
mewujudkankoordinasi yang baik. ini. Masyarakat juga bisa lebih pahamtentang apa saja
Dann Suganda (1991) mengemukakanbahwa yang harus dilakukan saatterjadinya bencana serta
koordinasi merupakan penyatupaduangerak dari tindakan-tindakanyang perlu dilakukan.
seluruh potensi atau unit-unitorganisasi atau Terkait dengan metode koordinasi
organisasi-organisasi yangberbeda fungsi agar secara yangdigunakan dalam penanggulangan bencanaini,
benar-benarmengarah pada sasaran yang sama dilakukan melalui beberapa cara, antaralain melalui
gunamemudahkan pencapaiannya dengan efisien. pedoman kerja yang tertuangdalam Prosedur tetap
Koordinasi bertujuan terciptanya (Protap)penanggulangan bencana erupsi gunungKelud.
efisiensipelaksanaan tugas atau pencapaian Selain melalui pedoman kerja, metodekoordinasi lain
sasaran.Unsur-unsur dalam koordinasi yaitu,unit-unit yang digunakan adalahmelalui forum dan
atau organisasi-organisasi, sumbersumber(potensi), pengangkatan koordinator.
gerak kegiatan,kesatupaduan, keserasian, arah yang Forum yang dihadiri oleh seluruh
sama(sasaran). Dalam hal ini Satlak PBP yangdibentuk jajaranSatlak beserta bidang-bidangnya bertujuanuntuk
oleh pemerintah kabupaten Kedirisudah sangat baik membahas perkembangan yang terjadidan tindakan-
mengelola sumber-sumber(potensi) yang dimiliki, tindakan yang harusdilakukan.Pengangkatan
yaitu Satlak yanganggotanya terdiri dari berbagai koordinator inibertujuan agar ada pihak yang yang
SKPD dapatdikoordinasikan dengan baik. memberikeputusan terkait kebijakan
Pentingnya koordinasi adalah penanggulanganbencana yang dilakukan oleh
untukmenghindarkan kecenderungan pemisahandiri pemerintahkabupaten Kediri.
dari unit-unit yang dibentuk akibatadanya spesialisasi
fungsi dalamorganisasi.bahkan dalam Kesimpulan
aspekpenanggulangan bencana. Sehinggadiharapkan Berdasarkan analisis dibab sebelumnya,
pelaksanaan koordinasi berjalandengan baik, baik dari makakesimpulan untuk menjawab rumusanmasalah
instansi pemerintahan,LSM yang terlibat, maupun yang di sebutkan di bab I, yaitubagaimana koordinasi
darimasyarakat.Bencana yang merupakankejadian yang penanggulanganbencana erupsi gunung kelud yang
diluar dugaan dapat terjadisewaktu-waktu, perlu dilakukanoleh pemerintah kabupaten Kediri tahun
adanya lembaga formaltersendiri yang memang 2014dengan belum dibentuknya BPBD. Salah satu
ditujukan untukmengelola dan mengantisipasi koordinasi yang dilakukan oleh pemerintah kabupaten
terjadinyabencana. Kediri adalah dengan membentuk Satuan Pelaksana
Pada saat terjadi erupsi gunung Keludtahun Penanggulanagan Bencana dan Pengungsi (Satlak
2014, pelaksanaan penanggulanganbencana dilakukan PBP).Satlak ini sengaja dibentuk sebagai wadah atau

9
Kebijakan dan Manajemen Publik ISSN 2303 - 341X
Volume 4, Nomor 1, Januari-April 2016

saranakoordinasi untuk menanggulangi bencanaerupsi Daftar Pustaka

gunung Kelud. Dalam sebuah satuanatau tim,
koordinasi mutlak diperlukan agartujuan yang telah Faisal, Sanafiah.1990. Penelitian Kualitatif:Dasar-
ditetapkan dapat tercapaidengan maksimal. dasar dan aplikainya. Jakarta:Yayasan Asih
Dalam penanggulangan bencana adabeberapa Asah Asuh.
tahapan yang dilakukan, mulai daripra bencana, Handoko, T. Hani. 2003.Manajemen.Yogyakarta:
tanggap darurat sampai pascabencana. Pada proses BPFE Yogyakarta
penanggulanganbencana yang dilakukan oleh Malayu, S.P. Hasibuan. 2007. ManajemenSumber
pemerintahkabupaten Kediri ini, tindakan yang Daya Manusia. Jakarta: PTBumi Aksara.
dilakukanpada masa pra bencana adalah tindakan Moleong, J. Lexy. 2010, Metode
yangpenting dalam mengantisipasi dampak padasaat PenelitianKualitatif.rev.ed. Bandung:
bencana terjadi. Tindakan pra bencanamemegang RemajaRosdakarya.
peranan penting. Prastowo, Andi. 2011.Metode PenelitianKualitatif
Satlak PBP yang dibentuk olehpemerintah dalam Perspektif RancanganPenelitian.
kabupaten Kediri melibatkanbanyak pihak, baik Jogyakarta: Ar-Ruzz Media.
instansi di lingkunganpemerintahan kabupaten Kediri Sugandha, Dann. 1991. Koordinasi, AlatPemersatu
sendirimaupun dari LSM serta TNI dan Gerak Administrasi. Jakarta:Intermedia.
jugaPolisi.Koordinasi yang dilakukan dalamSatlak Wursanto, Ig. 2003. Dasar-Dasar IlmuOrganisasi.
PBP ini merupakan koordinasi yanghorizontal juga Yogyakarta: Andi Offset.
koordinasi vertikal.Koordinasivertikal karena dalam
struktur Satlak PBP adapola hirarki yang berarti pola Internet:
koordinasiantara ketua dan http://bnpb.go.id
anggota.Koordinasihorizontal dapat dilihat dari pola http://dibi.bnpb.go.id
interaksiantar bidang dalam Satlak yang memilikitugas http://www.merapi.bgl.esdm.go.id
masing-masing namun tetap salingmelengkapi untuk
mencapai tujuanpenanggulangan bencana.Teknik
yangdigunakan dalam melakukan koordinasi inidengan
metode forum serta berdasarkanpedoman kerja yang
dituangkan dalamProsedur Tetap (Protap)
penanggulanganbencana erupsi gunung Kelud.
Di dalam pelaksanaanpenanggulangan
bencana erupsi gunungKelud ini banyak sekali faktor
yangberpengaruh.Koordinasi merupakan salah
satufaktor penting dalam penanggulanganbencana ini.
Tidak kalah penting adalahpelaksanan kordinasi, hal
ini sangatmenentukan hasil yang akan dicapai
apakahsesuai dengan tujuan yang
ditetapkansebelumnya. Pelaksanaan
koordinasipenanggulangan bencana erupsi
gunungKelud ini sudah baik, namun tetap
perluditingkatkan lagi.
Saran
1. Perlunya peningkatan pengetahuanmasyarakat
tentang tanda-tanda bahayadari suatu bencana
serta antisipasi agarkorban yang ditimbulkan
dapatdiminimalisir.
2. Perlunya susunan kelembagaan yangkhusus
menanggulangai bencana. Dalamhal ini
pemerintah kabupaten Kediri telahmembentuk
Badan PenanggulanganBencana Daerah (BPBD)
pada Februari2015 tepatnya setahun pasca
terjadinyaerupsi gunung Kelud. Namun
perlupenguatan lebih lanjut mengingat BPBDini
masih baru dibentuk.
3. Dalam Penanggulangan Bencana bukan hanya
pihak BPBD yang bertanggung jawa, namun
masyarakat dan stakeholders juga memiliki
kewajiban untuk ikut erpastisipasi alam
menangani dampak timbulnya bencana.

10