Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
CHEVAL)
Tanaman andong (Cordyline fruticosa (L) A. Cheval) termasuk dalam bangsa Liliales,
suku Liliaceae, dan marga Cordyline (Kasahara dan Hemmi, 2013). Klasifikasi Tanaman
Andong
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Ordo: Liliales
Famili: Agavaceae
Genus: Cordyline
Spesies: Cordyline fruticosa (L.) A.Chev.
Tanaman andong ini sejarah asalnya, berasal dari daerah Asia Timur. Tanaman andong
ini mempunyai ciri daun yang berwarna merah. Tanaman andong merupakan perdu tegak
dengan tinggi 2-4 m, jarang bercabang, batangnya bulat, keras, bekas daun rontok berbentuk
cincin. Daunnya tunggal dengan warna hijau, ada juga yang berwarna merah kecoklatan.
Letak daun tersebar pada batang, terutama berkumpul di ujung batang. Helaian berbentuk
lanset dengan panjang 20-60 cm dan lebar 5-13 cm. Ujung dan pangkalnya runcing, tepinya
rata, pertulangannya menyirip dan tangkai daunnya berbentuk talang (Dalimartha, 2006).
Pigmen alami dari daun tanaman Andong telah berhasil disintesis secara sederhana dengan
merendam daun pada larutan 20 ml HCl 1,47 M dan berpotensi sebagai pewarna alami
terutama pewarna batik. (Rosita, dkk 2012)
Metode pengolahan sebagai pewarna:
1. Memetik daunnya
2. Dicuci
3. Dipotong kecil-kecil
4. Direbus
5. Hasil rebusan membentuk larutan zat warna kemudian kainnya direndam
TANAMAN SECANG (CAESALPINEA SAPPAN)
Kayu secang merupakan tumbuhan yang umumnya tumbuh di tempat terbuka sampai
ketinggian 1000 m di atas permukaan laut seperti di daerah pegunungan yang berbatu tetapi
tidak terlalu dingin. Klasifikasi dari tanaman adalah sebabagai berikut.
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Bangsa : Resales
Suku : Cesalpiniaceae
Marga : Caesalpinia
Jenis : Caesalpinia sappan L
Batang kayu secang (Caesalpinia Sappan L) berbentuk bulat, berwarna hijau
kecokelatan memberikan warna merah bila serutan kayunya direbus. Kandungan kimia kayu
secang meliputi asam galat, tanin, resin, resorsin, brasilin, brasilein, d-alfa-phellandrene,
oscimene, dan minyak atsiri. Warna merah ekstrak kayu secang digunakan untuk pengecatan,
pewarna anyaman, kue, minuman, dan tinta. Ekstrak kayu secang (Caesalpinia sappan L.)
hasil penapisan mengandung lima senyawa aktif yang terkait dengan flavonoid baik sebagai
antioksidan primer maupun antioksidan sekunder (Safitri, 2002). Telah diketahui ternyata
flavonoid yang terdapat dalam ekstrak kayu secang memiliki sejumlah kemampuan yaitu
dapat meredam atau menghambat pembentukan radikal bebas hidroksil, anion superoksida,
radikal peroksil, radikal alkoksil, singlet oksigen, hidrogen peroksida (Miller, 2002). Menurut
Hariana (2006) kandungan kimia kayu secang adalah salah satunya adalah Brazilin. Brazilin
adalah golongan senyawa yang memberi warna merah pada secang dengan struktur
C6H14O5 dalam bentuk kristal. Brazilin diduga mempunyai efek anti-inflamasi dan anti
bakteri (Staphylococcus aureus dan Escherichia coli).