Disusun oleh:
GIZI REGULER VA
JURUSAN GIZI
2014
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Demokrasi di Indonesia saat ini adalah demokrasi yang
memperhatikan aspirasi masyarakat. Menurut Kuncoro (2007),
demokrasi diartikan sebagai pemerintah atau kekuasaan dari rakyat
untuk rakyat dan demokrasi yang tepat dalam hal pembagaian
kekuasaan adalah penerapan desentralisasi. Inti desentralisasi adalah
penyerahan urusan pemerintah dari pemerintah atau daerah tingkat
atasnya kepada daerah yang menjadi urusan rumah tangganya. Untuk
menjalankan system desentralisasi ini maka dibentuklah suatu system
desentralisasi yang disebut otonomi daerah.
Otonomi daerah adalah hak, wewenang, kewajiban daerah
mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku sehingga diharapkan
dapat terjadi percepatan ekonomi dan mempercepat pembangunan
nasional. Otonomi daerah sesungguhnya bukanlah hal yang baru di
Indonesia. Sampai saat ini, Indonesia sudah beberapa kali merubah
peraturan perundang-undangan tentang pemerintahan daerah. Hal ini
menandakan bahwa otonomi daerah di Indonesia berjalan secara
dinamis. Saat ini kebijakan otonomi daerah di Indonesia di bawah UU
32/2004 yaitu dianutnya prinsip otonomi seluas-luasnya, nyata dan
bertanggung jawab.
Pelaksanaan otonomi daerah di Indonesia masih banyak
kekurangan seperti kurangnya koordinasi pusat dan daerah serta
masalah-masalah lain yang kemudian berdampak terhadap
masyarakat itu sendiri. Terdapat kelemahan kebijakan otonomi daerah
yang dikeluarkan pemerintah yang pada gilirannya berdampak
terhadap implementasi otonomi daerah itu sendiri. Ini terjadi karena
kebijakan otonomi daerah tidak memperhatikan kondisi Indonesia
sedang dalam situasi transisi demokrasi serta adanya beberapa pasal
yang ambivalen dan belum lengkapnya aturan-aturan pelaksana
sehingga menimbulkan banyak persoalan dalam implementasi otonomi
daerah.
Otonomi daerah ditempatkan sebagai instrument demokratisasi
dalam rangka mempertahankan keutuhan serta keberagaman
(pluralitas) bangsa Indonesia. Dalam kaitan ini jelas bahwa otonomi
daerah bukanlah tujuan melainkan cara demokratis untuk
meweujudkan keadilan dan kesejahteraan bagi semua unsur bangasa
tanpa kecuali.
B. TUJUAN
Untuk mengetahui peran otonomi daerah dalam sistim pemerintahan
yang demokrasi di indonesia
BAB II
ISI
A. Pengertian Demokrasi
Istilah demokrasi berasal dari perkataan Yunani yaitu demokratia
arti pokok demos = rakyat, kratos = kekuasaan. Secara bahasa
demokrasi adalah kekuasaan yang berada ditangan rakyat
(pemerintahan rakyat). Singkatnya demokrasi adalah pemerintahan
rakyat. Maksud dari pemerintahan rakyat adalah pemegang kekuasaan
tertinggi dipegang oleh rakyat. Jadi demokrasi adalah sebuah bentuk
system pemrintahan dalam rangka mewujudkan kedaulatan rakyat
yang dijalankan oleh pemerintah. Menurut Hans Kelsen, pada
dasarnya demokrasi adalah pemerintahan oleh rakyat dan untuk
rakyat.
a. Kemampuan ekonomi
Untuk menjadi daerah otonom, suatu daerah harus
mempunyai kemampuan ekonomi yang memadai agar jalannya
pemerintahn tidak tersendat-sendat dan pembangunan dapat
terlaksana dengan baik.
b. Luas daerah
Untuk menjadikan daerah otonom diperlukan luas
wilayah tertentu, sehingga keamanan dan stabilitas serta
pengawasan dari pemerintah daerah dapat dijalani dengan baik.
c. Pertahanan dan Keamanan Nasional
Hankam suatu daerah merupakan modal penting utama
bagi jalannya sebuah pemerintahan.
d. Syarat-syarat lain
Artinya yaitu segala sesuatu yang memungkinkan daerah
untuk dapat melaksanakan pembangunan dan pembinaan
kestabilan politik serta persatuan dan keatuan bangsa dalam
rangka pelaksanaan otonomi daerah yang nyata dan
bertanggung jawab.
A. KESIMPULAN
Otonomi daerah memiliki peran penting dalam penerapan demokrasi di
Indonesia terutama pada fungsi pembagian kekuasaan yang berarti
mengurangi peran pemerintah pusat dan memberikan otonomi daerah
(desentralisasi) seperti pemerintah daerah dapat mengambil keputusan
lebih cepat ,dengan demikian prioritas pembangunan dan kualitas
pelayanan masyarakat diharapkan dapat lebih mencerminkan
kebutuhan masyarkat di daerah.
DAFTAR PUSTAKA