METODE PENELITIAN
Metode penelitian membahas delapan kajian pokok, yaitu tempat dan
waktu penelitian, subjek penelitian, data dan sumber data, pengumpulan data, uji
validitas data, analisis data, indikator kinerja penelitian, dan prosedur penelitian.
Adapun penjelasan metode penelitian akan dibahas lebih lanjut di bawah ini.
23
24
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI TO A SMK Negeri 5 Surakarta
tahun pelajaran 2014/2015 berjumlah 32 siswa.
C. Data dan Sumber Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian peningkatan kreativitas belajar
dan hasil belajar siswa dengan menerapkan model PBL yaitu data kreativitas belajar
dan data hasil belajar.
Penelitian ini menggunakan sumber data berupa peristiwa serta dokumen
yang berhubungan dengan peningkatan hasil belajar dan kreativitas belajar pada
mata pelajaran Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan menggunakan model
pembelajaran Problem Based Learning kelas XI TO A.
Proses belajar mengajar mata pelajaran Pemeliharaan Mesin Kendaraan
Ringan kelas XI TO A SMK Negeri 5 Surakarta. Dengan melakukan pengamatan,
peneliti dapat mengetahui permasalahan-permasalahan selama proses
pembelajaran. Dokumen yang digunakan untuk mengumpulkan data berupa nama
siswa, hasil tes siswa, daftar nilai pra penelitian, rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP), silabus, dan foto kegiatan pembelajaran. Sedangkan data tentang kreativitas
belajar diperoleh dari hasil observasi selama proses pembelajaran dan data tentang
hasil belajar diperoleh dari hasil tes siklus.
D. Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti dalam melaksanakan
Penelitian Tindakan Kelas ini sebagai berikut:
1. Observasi
Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan jalan mengamati seluruh rangkaian kegiatan penelitian, mulai
perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi hingga refleksi. Pengamatan
dilakukan untuk mengetahui permasalahan-permasalahan siswa yang terjadi di
kelas. Pengamat atau observer dalam penelitian tindakan kelas ini ada ada tiga,
yakni satu berasal dari pihak dalam sekolah yaitu guru yang berkompeten serta
dua berasal dari pihak luar sekolah. Ketiga pengamat telah mendapatkan
penjelasan terlebih dahulu dari peneliti terkait cara pengisian lembar observasi,
26
maka hasil dari pengamatan ketiga pengamat tersebut pada akhirnya tidak
terjadi ketimpangan. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan agar ketiga
pengamat memiliki pola berpikir yang sama dengan peneliti.
2. Tes
Pemberian tes digunakan untuk mengetahui sejauh mana tingkat
kemampuan dan keberhasilan siswa terhadap materi yang telah disampaikan
atau diajarkan oleh guru sebelum dilakukan tindakan dan setelah dilakukan
tindakan dalam pembelajaran. Keberhasilan peserta didik dapat diketahui dari
perolehan hasil tes yaitu 80% dari jumlah siswa memenuhi kriteria ketuntasan
minimal. Kriteria ketuntasan minimal yakni ≥ 75.
3. Dokumentasi
Dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data-data tertentu
seperti foto, rekaman pembelajaran, data hasil kerja siswa.
butir pilihan ganda. Oleh sebab itu pada tes siklus 1 penelitian ini menggunakan
soal pilihan ganda sebanyak 55 butir. Sedangkan pada siklus 2 penelitian
menyiapkan soal sebanyak 40 butir pilihan ganda, ketika dilakukan validasi dengan
teknik Expert Judgement dinyatakan semua soal valid, namun ketika dilakukan
validasi dengan program iteman versi 3.0 diperoleh hasil bahwa soal yang valid
sebanyak 32 butir pilihan ganda.
Sedangkan untuk variable kreativitas belajar, peneliti menggunakan
validitas konstruk. Validitas konstruk merupakan hasil pengukuran yang dianggap
mencerminkan konstruk suatu teori. Uji variable kreativitas belajar juga dilakukan
dengan menggunakan teknik Expert Judgement, dimana setiap instrument
dikonsulasikan terlebih dahulu dengan ahli yakni guru Teknik Otomotif SMK
Negeri 5 Surakarta. Variable kreativitas belajar tidak menggunakan uji reliabilitas
karena termasuk fact finding menggunakan lembar amatan. Adapun indikator yang
digunakan sesuai dengan teori kreativitas yang telah tercantum yaitu sebanyak
delapan indikator, antara lain:
1. Siswa sering bertanya
2. Siswa berani mengajukan pendapat
3. Siswa banyak gagasan atau usul
4. Siswa mempertahankan pendapat
5. Siswa tidak terpengaruh teman
6. Siswa mengajukan gagasan asli
7. Siswa bekerja mandiri
8. Siswa mengembangkan gagasan baru
F. Analisis Data
Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa data pengamatan dari
observasi proses pembelajaran dan tes hasil belajar siswa. Berikut ini teknik analisis
data yang digunakan:
1. Analisis Data Hasil Observasi
Data hasil observasi dianalisis dengan mengamati kreativitas belajar
siswa. Analisis hasil observasi ini akan dianalisis yaitu untuk jawaban ya atau
“Y” akan diberi skor 1 dan jawaban tidak atau “N” diberi skor 0. Presentase
28
hasil observasi kreativitas belajar siswa tiap pertemuan dapat diketahui dengan
rumus sebagai berikut.
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑐𝑎𝑝𝑎𝑖𝑎𝑛
𝑃= × 100%
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
Keterangan:
P = presentase kreativitas belajar siswa
Skor capaian = jumlah skor amatan jawaban “ya” dalam satu siklus
Skor maksimal = jumlah skor maksimal amatan dalam satu siklus
Selanjutnya presentase tersebut dikategorikan sesuai dengan
kualifikasi hasil presentase observasi seperti pada pada Tabel 3.2
Tabel 3.2 Pedoman Kualifikasi Hasil Observasi
Presentase Kategori
0% ≤ p ≤ 33,33% Rendah
33,33% ≤ p ≤ 66,67% Sedang
66,67% ≤ p ≤ 100% Tinggi
(Sumber: Suharsimi Arikunto & Cepi Safruddin, 2004: 18-19 dalam
Trianggraheni, 2013: 36)
G. Indikator Kerja
Indikator kerja digunakan untuk menunjukkan peningkatan hasil belajar
dan kreativitas belajar siswa kelas XI TO A SMK Negeri 5 Surakarta. Indikator
keberhasilan pelaksanaan PTK disajikan dalam tabel 1.1 berikut ini:
29
Perencanaan
Pengamatan
Perencanaan
Pengamatan
b. Pelaksanaan Tindakan
Tahap ini dilaksanakan dengan menggunakan model Problem
Based Learning. Tindakan yang dilakukan sebagai berikut:
1) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok diskusi.
Kelompok sesuai dengan urutan nomor presensi.
2) Guru memberikan permasalahan kepada masing-masing
kelompok.
3) Masing-masing kelompok mendiskusikan permasalahan.
4) Guru mengamati jalannya diskusi dan memberikan arahan
apabila ada siswa yang bertanya.
5) Guru memanggil perwakilan dari masing-masing kelompok
untuk mempresentasikan hasil diskusinya ke depan kelas.
6) Guru memberikan tugas rumah (PR) untuk mendiskusikan
kembali permasalahan tersebut dan dikumpulkan pada pertemuan
selanjutnya dalam bentuk makalah atau laporan observasi.
c. Pelaksanaan Observasi
Peneliti bertindak sebagai guru dalam penelitian ini. Pada proses
pembelajaran berlangsung dilakukan penilaian dan observasi terhadap hasil
belajar siswa dan kreativitas belajar siswa oleh 3 observer. Hasil belajar
dapat diketahui melalui hasil ulangan di akhir siklus dan observasi
dilakukan dengan cara pengamatan langsung menggunakan lembar
observasi yang diisi oleh observer.
d. Pelaksanaan Refleksi
Tahapan refleksi dilakukan setalah mengadakan pengamatan.
Data yang diperoleh dari hasil pengamatan ini didiskusikan dengan guru
kolaborasi yang bersangkutan untuk dianalisis bersama-sama sehingga
diketahui kelemahan-kelemahan model yang digunakan dan dapat
dicarikan solusinya. Kelemahan-kelemahan tersebut merupakan pedoman
dalam menyusun kerangka tindakan yang selanjutnya.
32
2. Siklus II
a. Perencanaan Tindakan
Tahap perencanaan dilakukan sebagai persiapan pelaksanaan
tindakan kelas meliputi:
1) Menyusun skenario pembelajaran Pemeliharaan Mesin
Kendaraan Ringan pada Sub Kompetensi Dasar cara merawat
mesin secara berkala yaitu Sistem Pengapian dengan menerapkan
model PBL.
2) Mengidentifikasi dan merumuskan perbaikan-perbaikan yang
perlu dilakukan berdasarkan refleksi dari siklus pertama.
3) Menentukan pokok bahasan sesuai dengan program tahunan dan
program semester.
4) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
5) Mempersiapkan materi ajar, media dan alat bantu yang
digunakan.
6) Membuat lembar observasi kreativitas.
7) Menyusun tes siklus 2.
b. Pelaksanaan Tindakan
Tahap ini dilaksanakan dengan menggunakan model Problem
Based Learning, di mana dalam pembelajaran ini menggunakan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran yang telah disempurnakan berdasarkan hasil
refleksi pada siklus pertama.
Adapun tahapan yang telah disempurnakan yakni:
1) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok diskusi.
Kelompok diacak oleh guru sesuai dengan sebaran prestasi siswa,
sehingga semua kelompok seimbang.
2) Guru memberikan permasalahan kepada masing-masing
kelompok.
3) Masing-masing kelompok mendiskusikan permasalahan.
33