Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi (Revisi 2) (Repaired) (Repaired) (Repaired) (Repaired)
Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi (Revisi 2) (Repaired) (Repaired) (Repaired) (Repaired)
SKRIPSI
i
LEMBAR PENGESAHAN
Menyetujui,
Komisi Pembimbing
Ketua Anggota
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena dengan berkat rahmatNya peneliti
telah dapat menyelesaikan tugas proposal ini guna untuk memenuhi salah satu
Teuku Umar.
Dalam tugas proposal ini peneliti memilih judul yaitu “Analisis Pengaruh
mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun demi
Pada kesempatan ini peneliti mengucapkan terima kasih yang tak terhingga
1. Bapak Dr. Ishak Hasan, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Teuku Umar.
4. Buat Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah memberikan do’a serta
proposal ini.
iii
Kepada Allah SWT jualah peneliti serahkan semuanya atas jasa-jasa
semua yang telah peneliti sebutkan diatas semoga mendapat balasan yang
setimpal dari-Nya.
Alue Peunyareng,
iv
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................................. iii
DAFTAR ISI ................................................................................................................. v
DAFTAR TABEL ....................................................................................................... vii
I. PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang ................................................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah............................................................................................ 7
1.3. Tujuan Penelitian ............................................................................................. 7
1.4. Manfaat Penelitian ........................................................................................... 7
1.4.1. Manfaat Teoritis ...................................................................................... 8
1.4.2. Manfaat Praktis ....................................................................................... 8
1.5. Sistematika Pembahasan.................................................................................. 8
v
4.1.2. Perkembangan Tingkat Upah Minimum Regional dan Pengangguran
di Kabupaten Aceh Barat .................................................................................... 32
4.2. Hasil Pengujian Hipotesis .............................................................................. 34
4.2.1. Analisis Koefisien Korelasi dan Determinasi ....................................... 35
4.2.2. Uji Regresi Linear Berganda ................................................................. 36
vi
DAFTAR TABEL
Judul Halaman
vii
BAB I
PENDAHULUAN
Provinsi Aceh merupakan wilayah yang memiliki sumber daya alam yang
sangat baik, namun dengan demikian bukan berarti permasalahan tidak di alami di
Aceh, berbagai masalah dihadapi salah satu permasalahan yang dialami seperti
daerah tujuan. Kesenjangan upah pendapatan yang besar antara desa atau kota
mendorong penduduk desa atau daerah untuk datang dan mencari pekerjaan di
lainnya seperti pertumbuhan ekonomi, fluktuasi nilai tukar, upah dan pendapatan.
memperbesar outputnya dalam laju yang lebih cepat dari tingkat pertumbuhan
1
2
di dasari oleh tiga alasan.Pertama, selama keinginan dan kebutuhan selalu tidak
tenaga kerja, tetapi bila peningkatan hanya terjadi pada pertumbuhan tenaga kerja
Seperti yang kita ketahui bahwa salah satu penyebab pengangguran adalah
merupakan salah satu masalah utama dalam jangka pendek yang selalu dihadapi
dampaknya suatu negara membuang barang dan jasa yang sebenarnya dapat
tidak ada.
Tabel 1.1
Pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Aceh Barat
Tahun 2000-2014
No Tahun Pertumbuhan Ekonomi (%)
1 2000 1,50
2 2001 1,47
3 2002 1,42
4 2003 1,35
5 2004 1,30
6 2005 1,79
7 2006 1,59
8 2007 11,95
9 2008 5,46
10 2009 5,00
11 2010 5,09
12 2011 5,24
13 2012 5,00
14 2013 6,63
15 2014 7,35
Sumber : Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh Barat (2016)
Aceh Barat mengalami kenaikan dan penurunan setiap tahunnya, pada tahun 2005
pertumbuhan ekonomi sebesar 1,79 persen, dan pada tahun 2007 pertumbuhan
ekonomi megalami kenaikan yang sangat tinggi sebesar 11,95 persen. Di tahun
penurunan kembaliyaitu sebesar 5,46 persen dan 5,00 persen dan mengalami
kenaikan lagi pada tahun 2013-2014 sebesar 6.63 persen dan 7,35 persen.
4
yang tersedia umumnya lebih kecil dari angka yang ada, padahal jumlah
penganggur yang ada sudah cukup besar sehingga terjadi akumulasi pengangguran
Kabupaten Aceh Barat adalah salah satu Kabupaten yang ada di Provinsi
Aceh, dengan jumlah penduduk 182.364 jiwa pada tahun 2014.Kepada jumlah
Tabel 1.2
Jumlah Pengangguran Di Kabupaten Aceh Barat
Tahun 2000-2014
No Tahun Jumlah Pengangguran
1 2000 22,218
2 2001 31,217
3 2002 37,519
4 2003 32,311
5 2004 30,205
6 2005 13,266
7 2007 7,818
8 2008 7,810
9 2009 8,061
10 2010 7,868
11 2011 7,651
12 2012 7,568
13 2013 7,872
14 2014 8,851
15 2015 8,987
Sumber : Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Aceh Barat (2016)
Kabupaten Aceh Barat pada setiap tahunnya mengalami perubahan, terlihat dari
tahun 2000 jumlah pengangguran yaitu sebesar 22,218 jiwa, selanjutnya ditahun
5
2005 sebesar 13,266 jiwa. Dapat disimpulkan bahwa jumlah pengangguran pada
setiap tahunnya akan mengalami peningkatan dan penurunan, sehingga pada tahun
Perdebatan tentang upah minimum bukanlah isu baru. Ini dapat kita lihat
seringnya perselisihan antara pengusaha atau pelaku industri dengan para pekerja,
mereka merasa bahwa kebutuhan hidup mereka tidak dapat terpenuhi dengan upah
yang telah ada, mengingat harga barang-barang semakin hari semakin meningkat.
pada Januari 2011 terkait program reformasi birokrasi di tengarai turut mendorong
kenaikan indeks penghasilan saat ini. Kenaikan penghasilan sangat dirasakan oleh
poin menjadi 92,9 poin. Menurut hasil survei yang dilakukan BI, meningkatnya
yang tingkat pengeluarannya lebih dari Rp 3 juta per bu;na cenderung mengurangi
kekuatan dalam pasar tenaga kerja, artinya dengan ketentuan upah minimum,
6
yang telah bekerja dalam industri itu. Kekuatan serikat buruh yang cenderung
pendatang baru dalam pasar tenaga kerja. Pandangan serupa valid dalam kondisi
buruh.
Tabel 1.3
Upah Minimum Regional (UMR) Kabupaten Aceh Barat
Tahun 2000-2014
No Tahun Upah Minimum Regional (UMR) (Rp)
1 2000 550.000
2 2001 425.000
3 2002 330.000
4 2003 300.000
5 2004 265.000
6 2005 620.000
7 2006 820.000
8 2007 850.000
9 2008 1.000.000
10 2009 1.200.000
11 2010 1.300.000
12 2011 1.350.000
13 2012 1.400.000
14 2013 1.550.000
15 2014 1.750.000
Sumber : Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Aceh Barat (2016)
selalu mengalami kenaikan pada setiap tahunnya pada tahun 2000 upah minimum
1.750.000.
7
minimum regional maka akan terjadi pengurangan tenaga kerja, dengan kata lain
pertumbuhan ekonomi.
penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang dituangkan dalam karya ilmiah
Barat.
bahan informasi yang baik dari pemerintah Kabupaten Aceh Barat agar dapat
publik.
berikut:
pembahasan.
Pada bab tiga membahas tentang populasi dan sampel penelitian, data
penelitian yang di dalamnya mengenai jenis dan sumber data serta pengumpulan
9
data dan model analisis data, pengertian operasional variabel dan pengujian
hipotesis.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengangguran
dalam kategori angkatan kerja (Labor Force) tidak memiliki pekerjaan dan secara
aktif tidak sedang mencari pekerjaan (Nanga, di dalam Mariani 2013, h. 6).
sedang berkembang (Develoved Contries) akan tetapi juga dialami oleh Negara
sudah digolongkan dalam angkatan kerja, yang secara aktif sedang mencari
memiliki pekerjaan tetapi sedang mencari pekerjaan, dan orang-orang yang tidak
memiliki pekerjaan dan tidak mencari kerja termasuk angkatan kerja. Angka
kerja.
kebijakan tersebut, seperti program dari pelatihan kerja, membantu orang dalam
10
11
b. Pengangguran siklikal.
c. Pengangguran struktural.
d. Pengangguran teknologi.
Telah diterangkan dalam Bab satu, apabila dalam suatu ekonomi terdapat
pengangguran sebanyak dua atau tiga persen dari jumlah tenaga kerja maka
ada pekerjaan bukan karena tidak dapat memperoleh kerja, tetapi karena sedang
mencari kerja lain yang lebih baik. Dalam perekonomian yang berkembang pesat,
12
susah memperoleh pekerja. Maka pengusaha menawarkan gaji yang lebih tinggi.
Ini akan mendorong para pekerja untuk meninggalkan pekerjaannya yang lama
dan mencaripekerjaan baru yang lebih tinggi gajinya atau lebih sesuai dengan
keahliannya. Dalam proses mencari kerja baru ini untuk sementara para pekerja
penganggur normal.
2. Pengangguran Siklikal
siklikal.
3. Pengangguran Struktural
ditimbulkan oleh salah satu atau beberapa faktor berikut; wujudnya barang baru
13
yang lebih baik, kemajuan teknologi mengurangi permintaan atas barang tersebut,
biaya pengeluaran sudah sangat tinggi dan tidak mampu barsaing, dan ekspor
produksi industri itu sangat menurun oleh karena persaingan yang lebih serius dari
4. Pengangguran Teknologi
manusia oleh mesin-mesin dan bahan kimia. Racun lalang dan rumput,
perkebunan, sawah dan lahan pertanian lain. Begitu juga mesin telah mengurangi
teknologi.
1. Pengangguran terbuka.
2. Pengangguran tersembunyi.
3. Pengangguran bermusim.
4. Setengah menganggur.
14
a. Pengangguran Terbuka
pekerjaan.Efek dari keadaan ini didalam suatu jangka masa yang cukup panjang
tenaga kerja, atau sebagai akibat dari kemunduran perkembangan sesuatu industri.
b. Pengangguran Tersembunyi
Pengangguran ini terutama wujud sektor pertanian atau jasa. Setiap kegiatan
ekonomi memerluukan tenaga kerja, dan jumlah tenaga kerja yang digunakan
tergantung kepada banyak faktor. Antara lain faktor yang perlu dipertimbangkan
adalah: besar atau kecilnya perusahaan, jenis kegiatan perusahaan, mesin yang
digunakan (apakah intensif buruh atau intensif modal) dan tingkat produksi yang
pekerja dalam suatu kegiatan ekonomi adalah lebih banyak dari yang sebenarnya
yang diperlukan dan keluarga petani dengan anggota keluarga yang besar yang
c. Pengangguran Bermusim
musim hujan penyadap karet dan nelayan tidak dapat melakukan pekerjaan
mereka dan terpaksa menganggur pada musim kemarau pula para pesawah tidak
begitu aktif di antara waktu sesudah menanam dan sesudah menuai. Apabila
dalam masa di atas para penyadap karet, nelayan dan pesawah tidak melakukan
d. Setengah menganggur
dipakai oleh Biro Pusat Statistik penduduk yang dalam seminggu minimum
dianggap sebagai sesuatu mata pencarian bersifat rutin. Jadi bekerja satu jam
dipandang sebagai masalah ekonomi makro ekonomi dalam jangka panjang dari
barang dan jasa akan meningkat. Kemampuan yang meningkat ini di sebabkan
16
dinamis dari suatu perekonomian berkembang atau berubah dari waktu ke waktu.
Dalam ilmu ekonomi terdapat beberapa teori pertumbuhan ekonomi, dimana para
yaitu:
1. Jumlah penduduk
inovasi dalam kegiatan ekonomi. Ada beberapa inovasi yang dapat mewujudkan
Domar bertujuan untuk menerangkan syarat yang harus dipenuhi agar suatu
yaitu dari segi penawaran.Menurut teori ini yang dikembangkan oleh Abramovits
kerja.
dari Amerika Serikat dan T.W Swan (1956) dari Australia. Model Solow-Swan
teknologi, dan besarnya output yang saling berinteraksi. Perbedaan utama dengan
Teori ini meliputi teori pertumbuhan Rostow dan Kuznet. Menurut Rostow
2006, h. 169) :
alat canggih, pada tahap ini mereka masih menggunakan alat-alat tradisional,
baik disektor pertanian sampai cara memproduksi suatu barang yang masih
2. Tahap prasyarat tinggal landas (the precondition for take-off), Tahap ini
inginkan.
3. Tahap tinggal landas (the take-off), Tahap ini disuatu Negara pertumbuhan
ekonomi selalu terjadi, seperti halnya terjadi kemampuan pekat dalam inovasi
4. Tahap menuju kedewasaan (the drive to maturity), Tahap ini situasi masyarakat
lainnya.
19
5. Masyarakat berkonsumsi tinggi (the age of high mass consumtion), Tahap ini
panjang untuk menyediakan berbagai jenis barang ekonomi yang terus meningkat
kepada karyawan untuk suatu pekerjaan atau jasa yang telah atau akan dilakukan
atau dinilai dalam bentuk uang yang ditetapkan atas dasar suatu persetujuan atau
antara pengusaha dengan karyawan termasuk tunjangan, baik untuk karyawan itu
minimum regional, sektoral regional maupun sub sektoral. Dalam hal ini upah
sebab itu, upah harus cukup untuk memenuhi kebutuhan karyawan dan
keluarganya dengan wajar. Kewajaran dapat dinilai dan diukur dengan kebutuhan
mentalnya agar dapat menjalankan fungsinya sebagai salah satu faktor produksi.
20
Kebutuhan ini merupakan kebutuhan yang minimum baik ditinjau dari segi
jumlah maupun dari segi mutu barang dan jasa yang dibutuhkan sehingga
kebutuhan fisik minimum mencerminkan nilai ekonomi dari barang dan jasa yang
No. 05/Men/1989 tanggal 29 mai 1989 tentang Upah minimum. Penetapan upah
Pengupah Daerah (DPD) yang terdiri dari birokrat, akademis, buruh dan
mencari tahu harga sejumlah kebutuhan yang dibutuhkan oleh pegawai, buruh,
dan karyawan. Setelah survey disejumlah kota dan provinsi tersebut dianggap
Saat ini UMR juga dikenal dengan istilah UMP karena ruang cakupnya
biasanya meliputi suatu provinsi.Selain itu setelah otonomi daerah berlaku penuh,
upah terdiri dari upah pokok dan tunjangan tetap, Tunjangan tetap adalah
a. Sebagai jaringan pengaman agar nilai upah tidak merosot dibawah kebutuhan
hidup minimum.
c. Agar hasil pembangunan tidak hanya dinikmati oleh sebagian kecil masyarakat
menengah.
e. Kepastian hukum bagi perlindungan atas hak-hak dasar buruh dan keluarganya
akan berkurang.
dan upah minimum regional akan menjadi variabel Independen atau lebih sering
disebut sebagai variabel bebas, yang artinya variabel bebas merupakan variabel
variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas.
Berdasarkan gambar 2.1 di bawah ini, akan lebih memperjelaskan faktor yang
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran Teoritis
Pertumbuhan
Ekonomi (X1)
Pengangguran
(Y)
Tingkat Upah
(X2)
Keterangan :
Y = Variabel Dependen
Hipotesis dalam penelitian ini yaitu bahwa pertumbuhan ekonomi dan upah
METODE PENELITIAN
Adapun ruang lingkup dari penelitian ini yaitu data pertumbuhan ekonomi,
upah minimum regional, dan pengangguran yang ada pada setiap tahunnya.Untuk
memudahkan, maka penulis hanya mengambil data dalam kurun waktu 2005-2014
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data sekunder,
Data Sekunder adalah data yang diperoleh baik yang belum diolah maupun yang
telah diolah, baik dalam bentuk angka ataupun dalam bentuk uraian.Dalam
penelitian ini data yang diambil dari literature yang relevan dengan judul
berikut:
data yang diperlukan dengan cara membaca buku dan literatur lainnya yang
b. Penelitian Lapangan (Field Research), pada metode ini dilakukan dengan cara
24
25
dari semua data yang didapatkan dari kantor atau perusahaan kemudian data-
data tersebut dijadikan sebagai input dalam penelitian ini atau lebih sering
Model analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi
linier berganda,analisis korelasi, uji t dan uji f. yang akan diolah dengan
pengaruh variabel independen yang jumlahnya lebih dari dua (Suharyadi &
berikut :
Dimana :
B = Koefisien regresi
X1 = Pertumbuhan ekonomi
terjadi antara variabel terikat (Y) dan beberapa variabel bebas (X1,
26
ukuran keeratan hubungan antara variabel terikat dan semua variabel bebas secara
𝐛𝟏 ∑𝐗 𝟏 𝐘+ 𝐛𝟐 ∑𝐗 𝟐 𝐘
𝐫𝐫.𝟏𝟐 = √ ........................................................................................(2)
∑𝐲 𝟐
Dimana :
r = Koefisien korelasi
X1 = Pertumbuhan ekonomi
X2 = Pengeluaran Pemerintah
kesesuaian garis regresi linier berganda terhadap suatu data. Digunakan untuk
(∑𝐲)𝟐
∑𝒚𝟐 = ∑𝒀𝟐 − ...............................................................................................(4)
𝐧
Dimana :
X1 = Pertumbuhan ekonomi
n = Jumlah Tahun
3.3.3. Uji t
signifikan dari pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara individual
𝐫√𝐧−𝐫 𝟐
𝐭= ..............................................................................................................(5)
√𝟏−𝐫 𝟐
Dimana :
n = Jumlah Tahun
r = Koefisien Korelasi
3.3.4. Uji f
Uji hipotesis ini berguna untuk memeriksa atau menguji apakah koefisien
regresi yang di dapat signifikan atau tidak. Uji f, ini diperuntukkan guna
melakukan uji hipotesis koefisien regresi secara bersamaan yaitu antara X1, dan
X2 terhadap Y. dengan rumus adalah sebagai berikut (Nachrowi dan Usman 2006,
h. 16-17) :
𝑹𝟐 /(𝒌−𝟏)
𝑭 = 𝟏−𝑹𝟐 /(𝒏−𝒌........................................................................................................(6)
Dimana :
R2 = koefisien determinasi
28
variabel independen dan variabel variabel dependen dalam penelitian ini, yaitu
sebagai berikut :
suatu Negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama
digunakan oleh para pengusaha atau pelaku industri untuk memberikan upah
kepada pegawai, karyawan atau buruh di dalam lingkungan usaha atau kerjanya.
c. Pengangguran (Y)
Pengangguran adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali,
sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau
a. Apabila th>tt , maka H0 ditolak dan H1 diterima, artinya terdapat pengaruh yang
b. Apabila th<tt , maka H0 diterima dan H1 ditolak, artinya tidak terdapat pengaruh
b. Apabila Fhitung < Ftabel maka H0 diterima dan H1 ditolak, artinya secara
Aceh Barat.
BAB IV
dan jembatan.
Tabel 4.1
Data Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Aceh Barat
30
31
Dari tabel 4.1 diatas terlihat bahwa petumbuhan ekonomi di Kabupaten Aeh
Barat dari tahun 2000-2014 sangat bervariasi pada tahun 2000-2006 pertumbuhan
ekonomi sebesar 1,50 persen dan 1,59 persen, dan pada tahun 2007 pertumbuhan
ekonomi mengalami kenaikan yang sangat tinggi sebesar 11,95 persen. Di tahun
kembali yaitu sebesar 5,46 persen dan 5,00 persen, dan mengalami kenaikan
kembali pada tahun 2013-2014 sebesar 6,63 persen dan 7,35 persen.
tertinggi adalah pada tahun 2007 sebesar 11,95 persen, hal ini disebabkan oleh
kondisi ketenagakerjaan pada saat itu sudah mulai membaik, sehingga masyarakat
Gambar 4.1
Grafik pertumbuhan ekonomi
32
Kenaikan upah merupakan suatu hal yang sangat dinanti-nantikan oleh para
pekerja, karena dengan kenaikan upah tersebut diharapkan dapat menaikkan taraf
para pekerja merasa senang, ini terjadi karena para pekerja merasa kenaikan
tersebut sangat kecil, sehingga tidak memberi pengaruh yang besar terhadap
membalikkan telapak tangan tetapi perlu waktu yang cukup lama untuk
yang harus dilakukan oleh pemerintah daerah adalah membuka lapangan pekerjaan,
Regional dan Pengangguran di Kabupaten Aceh Barat dapat dilihat pada tabel di
bawah ini :
33
Tabel 4.2
Data Upah Minimum Regional (UMR) dan Pengangguran
di Kabupaten Aceh Barat
No. Tahun UMR (Rp) Pengangguran (Jiwa)
1 2000 550.000 22,218
2 2001 425.000 31,217
3 2002 330.000 37,519
4 2003 300.000 32,311
5 2004 265.000 30,205
6 2005 620.000 13,266
7 2006 8.20.000 7,818
8 2007 850.000 7,810
9 2008 1.000.000 8,061
10 2009 1.200.000 7,868
11 2010 1.300.000 7,651
12 2011 1.350.000 7,568
13 2012 1.400.000 7,827
14 2013 1.550.000 8,851
15 2014 1.750.000 8,987
Sumber : Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Aceh Barat (data diolah
agustus 2016)
Berdasarkan dari tabel 4.2 diatas dijelaskan bahwa Upah Minimum Regional
khususnya masyarakat yang bekerja atau tenaga kerja di Kabupaten Aceh Barat.
34
tahun 2002 sebesar 37,519 jiwa.Tahun 2005 sebesar 13,266 jiwa.Musibah gempa
dan tsunami pada tahun 2004 silam membuat kondisi ketenagakerjaan masyarakat
Kabupaten Aceh Barat ikut memburuk.Pada saat itu sebagian masyarakat banyak
Gambar 4.1
Grafik pertumbuhan ekonomi
Tabel 4.3
Standar Deviasi Rata-Rata dan Observasi
Dari tabel 4.3 diatas dapat diketahui bahwa rata-rata jumlah pengangguran di
Kabupaten Aceh Barat selama tahun 2000-2014 adalah 4.11 jiwa, dengan standar
Kabupaten Aceh Barat adalah 5.88 dengan standar deviasi .275 persen, dan rata-
rata tingkat upah minimum regional di Kabupaten Aceh Barat adalah 4.14 dengan
Tabel 4.4
Hasil Koefisien Korelasi dan Determinasi
Pertumbuha
No. Variabel Pengangguran UMR
n Ekonomi
1. Person Korelation
1.000 -914 -686
a. Pengangguran
-.914 .1000 .670
b. UMR
-.686 .670 .1000
c. Pertumbuhan Ekonomi
2. Model
a. Koefisien Korelasi (R) 0,920
b. Koefisien Determinasi 0,846
Adjusted
c. Koefisien Determinasi 0,820
(R2)
Sumber : Hasil Regresi (Data diolah agustus2016)
menjelaskan tidak adanya hubungan yang kuat antara jumlah pengangguran (Y)
upah minimum regional (X1) dan pertumbuhan ekonomi (X2), hal ini disebabkan
73,4% tidak dipengaruhi oleh variabel lainnya diluar model penelitian ini.
regional.
Tabel 4.5
Uji Signifikan Parsial
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model T Sig.
Std.
B Beta
Error
(Constant) 9.095 .876 10.384 .000
1 Pertumbuhan Ekonomi -.838 .155 -.825 -5.404 .000
Log_UMR -.012 .014 -.134 -.876 .398
Sumber : Hasil Regresi(Data Diolah Agustus 2016)
1) Konstanta
Dari persamaan diatas dapat dilihat bahwa nilai konstanta sebesar 9.095.
Nilai konstanta ini menyatakan bahwa apabila variabel pertumbuhan ekonomi dan
UMR sama dengan nol maka jumlah pengangguran di Kabupaten Aceh Barat
Dari persamaan diatas dapat dilihat bahwa nilai X1 sebesar 838. Hal ini
Dari persamaan diatas dilihat bahwa nilai X2 sebesar 012. Hal ini menyatakan
ekonomi maka jumlah pengangguran di Kabupaten Aceh Barat sebesar 838 jiwa.
4.2.3. Uji t
a. Nilai signifikan variabel X1 sebesar 0,00 atau dibawah nilai toleran, yaitu
b. Nilai variabel X2 tingkat signifikannya sebesar 0,398 atau di atas 0,05 lebih
besar dari nilai toleran 0,05 sehingga bisa di simpulkan bahwa variabel upah
4.2.4. Uji F
Tabel 4.6
Uji F
Mean
Sum of Sig.
Model Df Square F
Square
1 Regression .929 2 .465 32.906 .000a
Residual .169 12 .014
Total 1.099 14
Sumber : data diolah (Agustus 2016)
5.1. Simpulan
ekonomi dan UMR sama dengan nol maka akan berpengaruh terhadap tingkat
pengangguran di kabupaten Aceh Barat sebesar 0.838 (X1) dan 0.12 (X2)
pengangguran.
tingkat pengangguran.
e. Nilai (X1) thitung =0,691 < ttabel =1,859 selanjutnya diperoleh nilai (X2) thitung
=1,156 < ttabel = 1,859 yang berarti secara parsial variabel pertumbuhan
diKabupatenAceh Barat.
39
40
f. Nilai Fhitung = 1.270 sedangkan Ftabel4,737 atau Fhitung< Ftabel. Artinya variabel
5.2. Saran
tingkat pertumbuhan ekonomi maka akan semakin baik pula keadaan suatu
daerah. Mengenai Upah Minimum Regional (UMR) pemerintah juga harus lebih
yang negatif terhadap tingkat pengangguran, dan akan lebih berdampak terhadap
Sukirno, sadono. 2006. Teori Makro Ekonomi Modern “Teori pengantar”. PT.
Raja Grafindo Persada, Jakarta.
41
42
Sukirno, sadono. 2004. Teori Makro Ekonomi “Teori pengantar”. Edisi-3. PT.
Raja Grafindo Persada, Jakarta.