Medan listrik didefinisikan sebagai ruangan di sekitar benda bermuatan listrik, di mana
jika sebuah benda bermuatan listrik berada di dalam ruangan tersebut akan mendapat gaya listrik
(gaya Coulomb). Medan listrik termasuk medan vektor, sehingga untuk menyatakan arah medan
listrik dinyatakan sama dengan arah gaya yang dialami oleh muatan positif jika berada dalam
sembarang tempat di dalam medan tersebut. Arah medan listrik yang ditimbulkan oleh benda
bermuatan positif dinyatakan keluar dari benda, sedangkan arah medan listrik yang ditimbulkan
oleh benda bermuatan negatif dinyatakan masuk ke benda.
Untuk menggambarkan medan listrik digunakan garis garis gaya listrik. Garis-garis gaya
listrik yaitu garis lengkung yang dibayangkan merupakan lintasan yang ditempuh oleh muatan
positif yang bergerak dalam medan listrik. Garis gaya listrik tidak mungkin akan berpotongan,
sebab garis gaya listrik merupakan garis khayal yang berawal dari benda bermuatan positif dan
akan berakhir di benda yang bermuatan negatif. Gambar (3.3) menggambarkan garis-garis gaya
listrik di sekitar benda bermuatan listrik.
Kuat medan listrik di suatu titik dalam medan listrik didefinisikan sebagai gaya per
satuan muatan listrik di titik itu. Kuat medan listrik dinyatakan dengan lambang E. Untuk
menyatakan kuat medan di suatu titik dalam medan listrik perhatikan Gambar (3.4),
menggambarkan suatu benda bermuatan q yang menimbulkan medan listrik disekitarnya. Kita
tinjau suatu titik P yang berada pada jarak r dari q. Untuk menentukan kuat medan listrik di titik
P, kita letakkan sebuah muatan penguji sebesar q’. Besarnya kuat medan di titik P dapat
dituliskan :
𝐹 𝑞.𝑞 ′ 𝑞
𝐸⃗𝑝 = = (𝑘 𝑟2
) = 𝑘 𝑟2 … . (3.4)
𝑞′
𝑞′
di mana :
𝐸⃗𝑝 = kuat medan di titik P (Newton/Coulomb)
k = Konstanta = 9.109 N m2 C-2
q = muatan listrik penimbul medan (C)
r = jarak antara titik P ke muatan q (m)
Demikian juga medan listrik termasuk besaran vektor, seperti halnya gaya listrik. Apabila
pada suatu titik dipengaruh oleh medan listrik yang ditimbulkan oleh lebih dari satu benda
bemuatan, maka kuat medan listrik di tempat itu sama dengan jumlah vektor dari masing-masing
kuat medan.
(a) (b)
Gambar (a) Apabila letak benda berada dalam satu garis lurus, maka kuat medan listrik pada titik
C adalah : EC = EA + EB
𝑞1 𝑞2
𝐸⃗𝑐 = 𝑘 2
+𝑘 2 … . (3.5)
𝑟 𝑟
Gambar (b) Jika letak benda tidak dalam satu garis lurus. Kuat medan listrik yang ditimbulkan
muatan positif (+q)
Maka kuat medan listrik di titik C adalah : EC = EA + EB
Fluks listrik didefinisikan sebagai jumlah garis-garis medan listrik yang menembus tegak lurus
suatu bidang. Perhatikan gambar berikut:
Untuk medan listrik menembus bidang tidak tegak lurus, perhatikan Gambar diatas poin b.
Φ = EA’
Dengan A’ = A cos θ, sehingga:
Φ = EA cos θ
Dengan θ adalah sudut antara arah E dan arah normal bidang n. Arah normal bidang adalah arah
yang tegak lurus terhadap bidang (lihat gambar poin c).
Berdasarkan konsep fluks listrik ini, muncullah hukum Gauss, sebagai berikut:
Jumlah garis-garis medan listrik (fluks listrik) yang menembus suatu permukaan tertutup sama
dengan jumlah muatan listrik yang dilingkupi oleh permukaan tertutup itu dibagi dengan
permitivitas udara.
∑𝑞
Φ= EA cos θ = 𝜀
Dengan A=luas permukaan tertutup, θ=sudut antara E dan arah normal n, dan Σq = muatan total
yang dilingkupi oleh permukaan tertutup.
Ditinjau bola konduktor dengan jari-jari R dan muatan total Q seperti pada gambar diatas. Medan
listrik yang dihasilkan oleh bola konduktor bermuatan dapat ditentukan dengan menerapkan
Hukum Gauss. Oleh karena itu dibuatlah permukaan gauss di dalam bola konduktor,di
permukaan bola konduktor dan di luar permukaan bola konduktor. Berikut ini medan listrik di
titik pada setiap permukaan gauss :
1. Di dalam bola konduktor
Di dalam bola konduktor tidak ada muatan listrik yang dilingkupi oleh permukaan bola gauss
𝑞
atau dapat kita simpulkan q = 0. Sesuai dengan persamaan 𝜙 = maka nilai 𝜙 = 0.
𝜀0