Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM REGENERASI DAN PIGMENTASI SIRIP CAUDAL

IKAN GUPPY (Poecillia reticulata)

Saidatul Ahadah (160342606256)


Offering I / 2016
Pembibing : Dra. Dwi Listyorini, M.Si, D.Sc
Jurusan Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Malang, Malang, Indonesia
e-mail : saidatulahadah.sa@gmal.com

PENDAHULUAN
lkan guppy (Poecilia reticulata) merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang hidup
bebas di perairan dan tersebar luas di daerah tropis. lkan tersebut banyak dibudidayakan oleh
pecinta ikan hias karena keindahan warnanya. lkan guppy termasuk jenis ikan yang mudah
beradaptasi dan memiliki toleransi tinggi terhadap rentang temperatur dan salinitas, bahkan
terhadap perairan tercemar sekalipun Araujo et al., (20O0). lkan ini berasal dari daerah Amerika
Tengah dan kepulauan Karibia antara lain Trinidad dan Tobago (Schories ef a/., 2009; Zandona,
2010) serta dari Amerika Selatan, salah satunya Brazil (Araujo et al., 2AA9), meskipun demikian
ikan guppy tersebar luas di berbagai negara sebagai spesies introduksi, salah satunya di
Colombia (Garcia ef a/., 2008)
Pemotongan sirip secara tidak langsung akan mempengaruhi tingkah laku dari ikan
tersebut. Pada prinsipnya pemotongan sirip ini sudah dilakukan untuk memberi tanda khusus
pada induk ikan. Pemotongan sirip ikan ini dapat dilakukan pada sirip kaudal, sirip ventral pada
bagian kanan dan kiri ataupun pada bagian sirip yang lainnya misalnya sirip dorsal atau anal.
Apabila bagian sirip yang dipotong tersebut tumbuh lagi maka mudah dikenali (Effendie, 1997).
Selain dengan pemotongan sirip pada ikan, faktor pakan juga berperan penting dalam
pertumbuhan ikan. Pakan yang diberikan pada ikan hendaklah mengandung nilai gizi yang
sesuai dengan kebutuhan ikan. Pakan ini juga akan mempengaruhi penyediaan benih ikan mas
yang tepat dalam jumlah dan berkualitas baik, yang menjadi faktor utama untuk menjamin
kelangsungan usaha pembesaran ikan sampai mencapai ukuran konsumsi. Secara alami
produksi benih ikan dari ukuran larva sampai mencapai 100 gram masih sangat rendah. Dengan
menekan kematian yang terjadi sampai dengan umur tiga minggu, ada kemungkinan derajat
keberhasilan hidup benih ikan sampai 100 gram dapat ditingkatkan. Kematian benih ikan yang
disebabkan oleh parasit, penyakit, dan hama dapat ditekan atau dikurangi dengan cara
memperbaiki sistem pemeliharaan yaitu dari pemeliharaan alami ke pemeliharaan yang lebih
terkontrol (Azwar dan Suhenda, 1982).
TUJUAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses regenerasi dan pigmentasi ikan guppy
(Poecillium reticulata)
.
BAHAN DAN METODE
Penelitian ini dilaksanakan selama 2 minggu dengan setiap minggunya 3 kali
pengamatan berlokasi di Laboratorium Zoologi FMIPA UM. Alat dan bahan yang digunakan
adalah ikan guppy, lup, kertas milimeterblock, penggaris, gabus, piset, gelas arloji, mikroskop
cahaya dan mikroskop stereo. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode
eksperimental. Sesuai dengan tujuan utama penelitian ini, yaitu untuk mengetahui pengaruh
dari pemotongan sirip kaudal terhadap pertumbuhan panjang ekor ikan guppy.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Pertumbuhan panjang tubuh ikan guppy ditunjukkan dengan pertambahan panjang sirip ikan
guppy. Pertambahan panjang tubuh ikan mas dengan perlakuan pemotongan sirip, seperti
pada gambar 1.

Gambar 1. Sirip kaudal ikan yang sebelum dan sesudah dipotong

Gambar 2. Pemotongan sirip kaudal ikan minggu ke 1


Gambar 3. Pemotongan sirip kaudal ikan minggu ke 2
Tabel pengamatan pengukuran sirip kaudal ikan guppy setelah pemotongan

Panjang akhir sirip


stelah dipotong
Pajang Awal* (cm)
Ikan PajangAkhir*(cm)
(cm)
Minggu Minggu
ke - 1 ke - 2

1 1,0 0,5 0,5 0,7

2 1,3 0,6 0,6 0,7

3 1,1 0,5 0,6 0,7

*Panjang Awal : Panjang sirip kaudal


sebelum dipotong
*Panjang Akhir : Panjang sirip kaudal
sesudah dipotong

Pertumbuhan panjang tubuh ikan seiring dengan pertumbuhan berat tubuh ikan itu sendiri.
Setiap pertumbuhan berat ikan akan bertambah pula panjangnya. Dapat dikatakan bahwa
berat ikan yang ideal sama dengan pangkat tiga dari panjangnya dan dalam hal ini berlaku
untuk ikan kecil atau besar (Effendie, 1997). Pengukuran panjang sirip kaudal ikan guppy yang
pertama pada hari pertama setelah pemotongan terjadi penyembuhan luka yang tampak
berupa warna transparan yang bergelombang pada bagian yang dipotong mengikuti bentuk
tepi jari-jari dan membran yang terpotong proses ini ditandai dengan adanya proses
angiogenesis yang merupakan proses pembentukan pembuluh darah kapiler baru. Setelah
terjadi penyembuhan luka , selanjutnya tahap proses pembentukan blastema yaitu sekelompok
sel yang belum terdiferensiasi dan memiliki kemampuan untuk tumbuh dan berdiferensiasi.
Blastema terbentuk dari proliferasi sel-sel mesenkim (Chablais & Jazwinska, 2010).
Pertambahan panjang tubuh ikan guppy terutama didukung oleh kandungan protein dari
bahan pakan. Pada ikan kebutuhan protein relatif lebih tinggi 2 - 3 kali dibandingkan dengan
mamalia (Pandia, 1989). Kualitas air merupakan aspek yang penting dalam pemeliharaan
ikan. Kualitas air yang ideal adalah yang dapat mendukung kelangsungan semua siklus ikan.
Suhu air selama pemeliharaan ikan mas berkisar 26 – 27oC, sedangkan pH air berkisar 6 – 7,
dan oksigen terlarut berkisar 3,5 – 4,5 ppm (Sutoyo, 1996). Pada kondisi ini, blastema pada
bagian yang mengalami regenerasi tersusun atas mesenkim yang telah matang serta terjadi
diferensiasi sel-sel disekitarnya menjadi sel skleroblas dan sel fibroblas. Selain itu juga
terbentuk sel-sel saraf (Poss et al., 2003). Pada minggu ke 2 Sirip kaudal ikan guppy terus
mengalami pertumbuhan pemanjangan hingga berturut-turut mendekati ukuran semula.
Setelah terbentuknya pulau-pulau darah maka tahap selanjutnya akan terjadi tahap
perkembangan regenerative. Perkembangan ini dimulai dengan bakal jari-jari regenerat
menjadi semakin panjang hingga mendekati ukuran semula.

Warna tubuh ikan, termasuk sirip dihasilkan oleh pigmen yang disebut kromatofor. Sel
pigmen ini berasal dari neural. Proses pigmentasi dipengaruhi oleh banyak faktor. Diantara
faktor tersebut yang paling berperan adalah regulasi oleh gen dan hormon. Misalnya gen Csflr
pada pola warna menghambat munculnya xantofor (kuning) dan mendukung munculnya
sedikit melanofor (hitam), sedangkan gen Mitfa menghambat munculnya melanofor dan
mendukung adanya xantofor, sehingga reaksi gen Csflr dan Mitfa memunculkan pola strip.
(Mills & Patterson, 2008).

KESIMPULAN
Proses regenerasi pada ikan guppy (Poecillia reticula)terdiri dari empat tahapanan
yaitu : tahap penutupan luka (wound healing), pembentukan blastema (blastema formation),
proliferasi dan differensiasi yang terjadi secara simultan dan berurutan serta; perkembangan
regeneratif (regenerative outgrowth). Berlansung pula dalam waktu bersamaan prose
pigmentasi pada sirip kaudal ikan, faktor utama dari proses pigmentasi yaitu regulasi oleh gen
dan hormon.

DAFTAR RUJUKAN
Araujo, FG., M.c. peixoto, B.C.T. Pinto, & T.P. Teixeira. 2009. Distribution of guppies Pogcilia " '
reticulata (peters, iaOO; anC Phalloceras caudimaculafus {Hensel, 1868) along a polluted
stretch of the Paraiba do sulRiver, Brazil.Braz- J. Biol.,69(1): 4148.

Azwar, Z.I. dan Suhenda, N. 1982. Pemeliharaan Benih Ikan Mas (Cyprinus carpio L.) Dengan Padat
Penebaran Yang Berbeda Dalam Unit Resirkulasi. Balai Penelitian Perikanan Darat, Bogor.
2(2) : 147-152 hlm

Effendie, I.M. 1997. Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nusantara, Yogyakarta : 163 hlm

Garcia, C.8., W. Troncoso, S. S6nchez, & L, Perdomo. 2008. Contribution to vital statistics of a guppy
Poecitia reticulata Peters (Pisces: Cyprinodontiformes: Poecillidae) pond population in Santa
Marta, Colombia. Pan-American Journal of Aquatic Sciences, 3(3): 335-339.

Mills, M. G. & Patterson, L.B. 2008. Seminars in Cell & Development on Vertebrates. Pigment
Development and Evolution in Vertebrates

Pandia, T.J. 1989. Protein Requirement of Fish and Prawns Cultured in Asia. Asia Fisheries Society,
Manila : 11-22 hlm.

Schories, S., M,K. Meyer, & M. $chartl. 2009. Description of Poecilia (Acanthophacelus) obscura n.
sp., (Teleostei: Poeciliidae), a new guppy species from western Trinidad, with remarks on P.
wingei and the status of the "Endleds guppy". Zootaxa 2266: 35-50

Sutoyo, M.D. 1996. Teknik Beternak Ikan Mas. Karya Anda, Surabaya : 96 hlm

Zandoni, E. 201A. The trophic ecology of guppies (Poecilia reticulata) from the streams of Trinidad. A
Dissertation, The Faculty of Drexel University

Anda mungkin juga menyukai