TINJAUAN PUSTAKA
6
7
h. Kebersihan kurang
Pada umumnya ibu kurang menjaga kebersihan terutama pada saat
menyediakan dan memberikan makanan pada anak. Masih banyak ibu yang
menyuapi anak dengan tangan, menyimpan makanan matang tanpa tutup
makanan/tudung saji dan kurang mengamati perilaku kebersihan dari
pengasuh anaknya. Hal ini memungkinkan timbulnya penyakit infeksi
seperti diare (mencret) dan lain-lain.
i. Prioritas gizi yang salah pada keluarga
Banyak keluarga yang memprioritaskan makanan untuk anggota
keluarga yang lebih besar, seperti ayah atau kakak tertua dibandingkan
untuk anak baduta dan bila makan bersama-sama anak baduta selalu kalah.
2.2 Pengetahuan
2.2.1 Pengertian Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang
melakukan penginderaan terhadap satu objek tertentu. Penginderaan terjadi
melalui panca indra manusia yakni, indra penglihatan, pendengaran,
penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh
melalui mata dan telinga (Notoatmodjo, 2010).
2.2.2 Tingkat Pengetahuan
Tingkat pengetahuan ini bertujuan untuk mengelompokkan tingkah
laku suatu masyarakat atau individu yang diinginkan, bagaimana individu
itu berfikir dan berbuat. Adapun tingkat pengetahuan menurut
Notoatmodjo (2010) yang dicakup dalam domain kognitif mempunyai
enam tingkat yaitu :
a. Tahu (Know)
Tahu diartikan sebagai pengingat suatu materi yang dipelajari
sebelumnya, yang termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalah
11
2.3 Motivasi
2.3.1 Pengertian
Motif atau motivasi berasal dari kata latin moreve yang berarti
dorongan dari dalam diri manusia untuk bertindak atau berperilaku.
Pengertian motivasi tidak terlepas dari kata kebutuhan atau needs atau
want. Kebutuhan adalah suatu “ potensi “ dalam diri manusia yang perlu
ditanggapi atau direspons. Tanggapan terhadap kebutuhan tersebut
diwujudkan dalam bentuk tindakan untuk pemenuhan kebutuhan tersebut,
dan hasilnya adalah orang yang bersangkutan merasa atau menjadi puas.
Apabila kebutuhan tersebut belum direspon atau dipenuhi maka akan
selalu berpotensi untuk muncul kembali sampai dengan terpenuhinya
kebutuhan yang dimaksud (Notoadmodjo, 2010).
Hasbuan (1995) mendefinisikan motivasi adalah suatu perangsang
keinginan (wants) dan daya penggerak kemauan yang akhirnya seseorang
yang bertindak atau berprilaku. Ia menambahkan bahwa setiap motivasi
mempunyai tujuan tertentu yang ingin dicapai (Notoatmodjo, 2010).
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi
adalah suatu usaha yang disadari untuk mempengaruhi tingkah laku
seseorang agar ia bergerak hatinya untuk bertindak melakukan sesuatu
sehingga mencapai hasil dan tujuan tertentu.
2.3.2 Bentuk-Bentuk Motivasi
Motivasi berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhinya dibagi
menjadi dua yaitu (Notoatmodjo, 2012:119):
14
Faktor Predisposisi :
Pengetahuan
Sikap
Pendidikan
Persepsi 1
Keyakinan
Motivasi
6
5
Faktor Pendukung :
Ketersediaan sarana kesehatan
Akses kesarana kesehatan Perilaku
2
Prioritas dan komitmen kesehatan
masyarakat atau pemerintah
terhadap kesehatan
3
Faktor pendorong 4
Petugas kesehatan
Peran keluarga
Peran suami