Anda di halaman 1dari 3

DAFTAR PUSTAKA

Afifah, E dan Tim Lentera. 2005. Khasiat dan Manfaat Temulawak Rimpang
Penyembuh Aneka Penyakit. Jakarta: Agro Media Pustaka.

Alexano, P. 2012. Warisan Kuno Pengobatan Tiongkok. Jakarta: Dunia


Sehat.

Azis, S., Supardi, S., Herman, M.J. 2005. Kembali Sehat dengan Obat. Edisi
ke-1. Jakarta: Pustaka Populer Obor.

Bhajana, A. 2011. Pemberian Ekstrak Daun Kucing Kucingan (Acalypha


Indica) Terhadap Gambaran Hati Tikus Putih yang di Induksi
Paracetamol. http://dosis%20parasetamol%20pada%20tikus.html.

Corwin, E. J. 2000. Patofisiologi. Jakarta: EGC.

Dalimartha, S. 2000. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. Jakarta : Trubus


Agriwidya.

Dalimartha, S. 2008. Ramuan Tradisional Untuk Pengobatan Hepatitis.


Jakarta: Penebar Swadaya.

Fatmawati, D.A. 2008. Pola Protein dan Kandungan Kurkuminoid Rimpang


Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb. ). Skripsi. Institut Pertanian
Bogor.

Gunawan, S. G. 2009. Farmakologi dan Terapi. Jakarta: FKUI.

Hasruddin dan Santoso. 2006. Hubungan Derajat Histopatologis Ginjal


Mencit Balb/C Dengan Pemberian Propoxur 4,05 % Dosis Bertingkat
per Oral. Karya Tulis Ilmiah. Diunduh tanggal 28 Desember 2012 dari
http://eprints.undip.ac.id/21852/.

Hidayat, A. 2012. Resep dan Obat Jawa Kuno. Surabaya: Stomata.

Karsa, J., Guntarti, A. dan Aznam, N. 2003. Pengaruh Pemberian Serbuk


Rimpang Kunyit Putih (Curcuma Mangga Val.) Terhadap Kadar SGPT
pada Tikus Putih Terangsang Parasetamol Dosis Tinggi. Pharmacon.
Vol.4, No.2, 53-58.

Kee, J. L. 2007. Pedoman Pemeriksaan Laboratorium dan Diagnostik. Edisi


ke-6. Jakarta: EGC.
Kholis, N. 2011. Bebas Kanker Seumur Hidup dengan Terapi Herbal.
Yogyakarta: Real Book.

Kumar, V., Robbins, S.L., dan Cotran. 2007. Buku Ajar Patologi Robbins.
Edisi ke-7. Jakarta: EGC.

Machfoedz, I. 2009. Metodologi Penelitian Bidang Kesehatan, Keperawatan,


Kebidanan, Kedokteran. Yogyakarta : Fitramaya.

Mahendra, B. 2006. 13 Jenis Tanaman Obat Ampuh. Jakarta : Penebar


Swadaya.

Misnadiarly. 2007. Penyakit Hati (Liver). Jakarta: Pustaka Obor Populer.

Mycek, M. J., Harvey, R.A., Champe, P.C. 2001. Farmakologi: Ulasan


Bergambar. Edisi ke-2. Jakarta: Widya Medika.

Murray, R. K., Granner, D. K., Rodwell, V. W. 2009. Biokimia Harper. Edisi


ke-27. Jakarta : EGC.

Neal M. J. 2006. At a Glance Farmakologi Medis. Edisi ke-5. Jakarta:


Erlangga.

Notoatmodjo, S. 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka


Cipta

Putri, M. 2011. Tanaman Obat yang Harus Ada di Pekarangan Rumah Kita.
Yogyakarta: Sinar Ilmu.

Prasetiyo, Y.T. 2003. Instan : Jahe, Kunyit, Kencur, Temulawak. Yogyakarta:


Kanisius.

Radar Jogja. 2012. Hati-hati Konsumsi Jamu Oplosan. Diunduh tanggal 6


Desember 2012 dari http://www.radarjogja.co.id/sleman-dan-
bantul/26993-hati-hati-konsumsi-jamu-oplosan.html

Rukmana, R. 2004. Temu-temuan. Yogyakarta: Kanisius.

Sacher, R.A dan McPherson, R.A. 2004. Tinjauan Klinis Hasil Pemeriksaan
Laboratorium. Jakarta: EGC.

Sari, W., Indrawati, L. dan Djing, O.G. 2008. Care Your Self Hepatitis.
Jakarta: Penebar Plus+.

Sherlock S. 2000. Diseases of the Liver and Biliary System. 11th ed. Oxford:
Blackwell Science Ltd.
Supriadi, 2001. Budidaya Tanaman Temulawak. Yogyakarta: Kanisius.

Tjay, T.H. dan Rahardja, K. 2002. Obat- Obat Penting Khasiat, Penggunaan,
dan Efek-Efek Sampingnya. Edisi Ke-5. Jakarta : PT Elex Media
Komputindo Kelompok Gramedia.

Townsend, M. C. 2003. Buku Saku Pedoman Obat dalam Keperawatan


Psikiatri. Jakarta: EGC.

Widayati E. dan Chodidjah. 2009. Pengaruh Air Perasan Temulawak


(Curcuma xanthorhiza Roxb.) Terhadap Kadar SGOT (Serum
Glutamic Piruvic Transaminase). Sains Medika (Jurnal Kedokteran
dan Kesehatan). Vol. 1, No. 1, 148 - 152.

Widmann, F. K. 1995. Tinjauan Klinis atas Hasil Pemeriksaan Laboratorium.


Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai