Anda di halaman 1dari 7

TUGAS 2 TENTANG ORGANISASI

MANAJEMEN INDUSTRI

Disusun oleh
Nama = Afifah Nurhasanah
Npm = 14020091
Kelas = 3k3k4
Dosen = Dra. Hj. Sri Iriani, M,.M.
H. Vicki, S.Teks,M.SIE.

POLITEKNIK SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TEKSTIL


BANDUNG
2017
 Pengertian Organisasi
Organisasi adalah wadah atau tempat sekumpulan orang yang terstruktur dan
saling berkoordinasi secara sistematis, terencana, dan terpimpin dalam mencapai
suatu tujuan yang telah di tentukan. Didalam organisaasi juga harus ada komunikasi
dan kerjasama yang baik seperti gambar di bawah ini, symbol bulat itu menandakan
ruang atau wadahnya dan huruf A,B,C,D itu menandakan orang-orang yang bekerja
sama satu sama lain.

A C

B D
 Struktur Organisasi Bentuk Lini dan Staf

Manager
Produksi

Kepala Bagian
Departemen
Jacquard
Administrasi

Koordinator

Design Kepala Shift Montir Team Montir Jalur


Corak

Asisten Montir

Operator Shift Operator Shift Operator Shift


A B C
 Kelebihan dan kekurangan struktur organisasi bentuk line dan staf
- Kelebihan
1. Ada pembagian tugas yang jelas antara pimpinan staf dan pelaksana
2. Kerjasama dan koordinasi dapat dilaksanakan dengan jelas
3. Tipe organisasi garis dan staf fleksibel (luwes) karena dapat ditempatkan
pada organisasi besar maupun kecil.
4. Bentuk organisasi ini fleksibel untuk diterapkan.
5. Adanya spesialisasi kerja.

- Kekurangan
1. Kelompok pelaksana terkadang bingung untuk membedakan perintah dan
bantuan nasihat.
2. Solidaritas pegawai kurang, karena adanya pegawai yang tidak saling
mengenal
3. Kemungkinan pimpinan staf melampaui kewenangan stafnya sehingga
menimbulkan ketidaksenangan pegawai lini

 Uraian Tugas
1. Manajer Produksi
Membawahi Departemen kain grey yaitu Jacquard dan Tricot, sedangkan
tugasnya adalah :
- Menyusun, mengatur, mengawasi dan mengkoordinasi rencana produksi dapat
berjalan lancar.
- Bertanggung jawab atas produksi yang dihasilkan perusahaan kepada direktur
Operasional.
- Menerima dan menganalisis laporan pertanggungjawaban dari Departemen kain
grey.
- Mengawasi dan meningkatkan hasil produksi serta kualitas hasil produksi.
- Menyelesaikan permasalahan yang sudah tidak mampu lagi ditangani oleh
bawahannya.
- Memberi semangat dan menggerakkan bawahan agar target produksi dapat
tercapai secara maksimal.

2. Kepala Bagian
- Bertanggung jawab terhadap kelangsungan produksi yang sedang berjalan
dan yang akan berjalan.
- Bertanggung jawab terhadap surat perintah kerja (SPK) dalam hal produksi.
- Bertanggung jawab terhadap pengendalian bahan baku.
- Bertanggung jawab terhadap hasil efisiensi produksi.
- Mengkoordinasikan dengan Ka. Shift dalam hal kebutuhan atau penempatan
anggota.

3. Administrasi
- Membuat catatan operasional produksi.
- Membuat laporan setiap produksi harian, mingguan, dan bulanan.
- Mencatat dan mendata absensi karyawan.
- Membuat laporan stok kain grey yang ada diproduksi dan Mengatur keluar
masuknya kain grey.
- Menerima SPK (Surat Perintah Kerja) dari bagian PPIC ke Ka. Bagian dan
diinstruksikan oleh Administrasi.

4. Koordinator
- Bertanggung jawab terhadap teknis produksi yang sedang atau akan di
produksi.
- Berkoordinasi dengan Bag. Design jika ada perubahan atau perbaikan corak
yang sedang diproduksi.
- Berkoordinasi dengan Bag. Chain Link untuk mempersiapkan chain link yang
akan dipakai.
- Berkoordinasi dengan Ka. Bagian dalam hal penempatan corak yang akan
berjalan dimesin dan persiapan benang yang akan diproduksi
- Menjaga kondisi mesin dan setingan mesin agar kinerja mesin dan kualitas
kain tetap terjaga baik.

5. Design
- Mempersiapkan corak–corak yang akan di produksi sekaligus memastikan
corak yang baru agar tidak terjadi permasalahan pada design.
- Mempelajari corak–corak baru yang akan produksi sebelum mulai masuk
order ke mesin.
- Mengikuti jadwal SPK dari PPIC dengan menginventarisir data hasil potongan
(hasil produksi).
- Melaporkan kepada Ka. Bagian terkait stok desain dan permasalahan secara
berkala.

6. Kepala Shift
- Bertanggung jawab terhadap semua anggota shift.
- Mengawasi dan mengontrol kinerja anggota shift.
- Mengecek kehadiran anggota shift.
- Mengatur penempatan anggota sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.
- Mengontrol kelangsungan jalannya proses produksi.

7. Montir
- Berkoordinasi dengan Ka. Bagian dan Koordinator Montir jika ada perbaikan
corak.
- Memperbaiki setting mesin jika corak tidak sesuai dengan sampel dan
kualitas yang diinginkan.
- Memberikan laporan kepada Ka. Bagian atau Koordinator Montir bila mesin
terjadi masalah.
- Koordinasi dengan Ka. Bagian dan Koordinator Montir untuk perencanaan
produksi.
- Menyerah terima tugas atau pekerjaan yang belum selesai kepada montir
shift berikutnya.

8. Asisten Montir
- Mengganti benang sesuai dengan wilayah tanggung jawab yang telah di
tentukan oleh kepala bagian dalam pola pengaturan personil.
- Menaikkan dan menurunkan atau mengganti beam dasar dan beam corak.
- Mencucuk dan sisir benang dasar, stel kain dan penyambungan benang
beam panjang.
- Berkoordinasi dengan montir bila terjadi masalah.
- Ikut serta dalam pergantian corak bila di tugaskan.

9. Operator
- Menjalankan atau menjaga mesin yang sedang produksi.
- Mencatat hambatan yang terjadi dan hasil produksi shift pada laporan harian.
- Menjaga kualitas kain yang sedang diproduksi dimesin.
- Menginformasikan kepada Asisten Montir jika benang sudah habis.
- Menginformasikan kepada montir atau montir Jalur jika kain atau mesin
terjadi masalah.

Anda mungkin juga menyukai