PENDAHULUAN
BAB II
LANDASAN TEORI
a. Kepala Tetap (Headstock) adalah bagian mesin yang letaknya disebelah kiri
mesin. Bagian inilah yang memutarkan benda kerja. Didalamnya terdapat kumparan
satu seri roda gigi serta roda tingkat atau tunggal. Roda tingkat terdiri atas tiga atau
empat buah keping dengan garis tengah yang berbeda, roda tingkat diputar oleh
suatu motor yang letaknya dibawah atau disamping roda tersebut melalui suatu ban.
b. Kepala Lepas (Tailstock) adalah bagian dari mesin bubut yang letaknya di
sebelah kanan mesin dan dipasang di atas mesin. Adapun fungsinya adalah sebagagi
berikut:
Sebagai tempat pemicu ujung benda kerja yang dibubut
Sebagai tempat kedudukan bor pada waktu mengebor
Sebagai tempat kedudukan penjepit bor
Kepala lepas dapat bergeser di sepanjang alas mesin. Kepala lepas terdiri atas
dua bagian, yaitu alas dan ban. Kedua bagian itu diikat dengan dua atau tiga baut
dan dapat digerakkan di penggeser apabila diperlukan:
1) Kedudukan kedua center tersebut tidak sepusat
2) Kesusukan kedua center tidak harus sepusat misalnya untuk menghasilkan
pembubutan tirus
c. Alas (Ways), fungsi utamanya adalah:
Tempat kedudukan kepala lepas
Tempat kedudukan eretan
Tempat kedudukan penyangga diam (stendy prest)
d. Chuck berfungsi sebagai tempat memegang benda kerja
e. Eretan; terdiri dari atas alas, eretan lintang, dan eretan atas. Eretan alas adalah
eretan yang kedudukannya pada alas mesin. Gerakan eretan itu melalui roda yang
dihubungkan roda batang gigi panjang yang dipasang dibawah alas melalui
penghantar. Eretan lintang terletak di atas eretan alas dan kedudukannya melintang
terhadap alas . Fungsi eretan lintang adalah untuk memberikan tempat pemakanan
pahat saat membubut bagian ujung pahat dengan putaran tiap pembagian ukurannya
mengatur pemakanan pada bubut. Eretan atas berada diatas eretan lintang dan di ikat
oleh baut dengan mur ikat. Fungsi eretan atas mesin bubut adalah memegang eretan
perkakas bubut dan memberi gerakan yang diperlukan.
f. Saddle
g. Tool Post berfungsi untuk mengatur posisi pahat
h. Chip Bin untuk menampung serpihan sisa pemakanan benda (chip)
A. MESIN BUBUT
Mesin bubut (turning machine) adalah mesin yang digunakan untuk mengerjakan dan
membuat benda kerja apapun terutama yang berbentuk silindris, baik itu dari bahan yang
masih awal maupun yang sudah jadi tapi ingin diperbaiki bentuk–bentuknya, namun mesin
bubut lebih dikhususkan untuk mengerjakan benda–benda berbentuk silindris.
Mesin bubut juga sebagai pembubut yang melepas bahan dengan memutar benda
kerja terhadap pemotong mata tunggal.
Pada bagian dalam handle mesin sendiri terdapat banyak roda gigi yang diatur untuk
menghasilkan putaran yang sesuai dengan penentuan koordinat
1.3. Kepala Lepas ( Tail Stock )
Kepala lepas (tail stock) berfungsi sebagai tempat kedudukan chuck drill, center putar
dan center drill yang dimasukkan kedalam lubang silinder yang terdapat pada mulut tail stock
. Pada tail stock terdapat spindle yang berfungsi untuk mengatur panjang pendeknya lubang
silinder, selain itu juga Tail Stock dilengkapi pengunci gerakan tail stock yang memiliki tuas
panjang, serta pengunci gerakan lubang selinder yang memiliki tuas pendek.
Eretan melintang bawah berfungsi untuk melakukan pergerakan memahat untuk arah
secara vertikal. Pada eretan melintang bawah ini terdapat skala ukuran, sehingga kita bisa
menentukan seberapa dalam benda kerja (biasanya dalam penentuan diameter) yang akan
dilakukan pembubutan.
2. Jenis-jenis pahat
- Pahat
Pahat yang dipergunakan pada proses ini yaitu pahat tepi rata. Pahat berguna
untuk membubut benda kerja. Pahat-pahat dapat digolongkan atas : pahat kanan
dan pahat kiri. Bila pahat dipegang pada permukaannya menghadap pekerja
dengan ujung menunjuk kebawah dan ujung potong berada disebelah kanan, ini
dinamakan pahat kanan. Pahat kanan memotong dari kanan ke kiri, sedangkan
pahat kiri memotong dari kiri ke kanan. Namun kali ini menggunakan pahat tepi
rata.
- Kuas dan Cairan Pendingin
Kuas merupakan alat untuk membersihkan kotoran bekas dari bram-bram yang
dihasilkan dari proses pembubutan dan juga sebagai alat untuk mengolesi cairan
pendingin pada pahat agar tetap dingin dan tidak mudah patah.
Cairan pendingin digunakan untuk mendinginkan benda kerja sehingga aman pada
saat akan dilakukan pengukuran secara berkala dan untuk menghindari benda kerja
terkena karat.
- Kacamata Pengaman
Kaca mata perlu digunakan untuk melindungi mata karena pada proses membubut
akan banyak kejadian fatal yaitu terlemparnya brum yang sangat panas dan
berbahaya. Dengan menggunakan kaca mata ini kemungkinan besar mata pekerja
akan terhindar dari suatu hal yang sangat fatal yang bertaburan pada proses
membubut.
- Kunci L6
Kunci L digunakan untuk mengencangkan kedudukan pahat pada rumah pahat.
- Height Gauge
Height Gauge digunakan untuk mengukur ketinggian suatu benda kerja dan
membuat goresan sebagai batasannya.
Gambar Kerja/Job Sheet
3. Mengukur benda kerja
Benda kerja yang kita dapatkan belum tentu sesuai dengan ukuran pada gambar kerja,
maka dari itu kita harus mengukurnya terlebih dahulu. Cara melakukan pengukuran
sebagai berikut :
Setelah diukur dengan Jangka Sorong ternyata benda kerja berukuran panjang = 146,6
mm dan diameter 38 mm. Ukuran benda kerja setelah dibandingkan dengan gambar
kerja ternyata lebih besar dan panjang. Maka dari itu, benda kerja dapat di proses lebih
lanjut untuk melakukan pemakanan memanjang maupun melintang.
Tiga syarat yang harus ada di dalam melakukan proses pengukuran, yaitu:
1. Ada alat ukur untuk mengukur.
2. Ada benda kerja yang diukur.
3. Ada pembanding antara hasil pengukuran sebenarya dengan hasil
akhir/tujuan.
4. Mencekam benda kerja
Bagian dari mesin bubut yang berfungsi mencekam benda kerja disebut chuck/kepala
tetap. Chuck dapat diatur sesuai dengan diameter awal benda kerja yang kita dapatkan.
Langkah melakukan pencekaman antara lain :
1. Cekam benda kerja pada kepala tetap (chuck).
2. Jika menggunakan rahang chuck 3 usahakan rahang yang satu dibawah
3. Kencangkan dengan kunci khusus, pastikan terkunci kencang agar benda tidak
“loncat” saat mesin bubut berputar.
Hal yang harus diperhatikan dala mencekam benda kerja :
1. Semua gigi rahang harus mencekam benda kerja, apabila hanya satu gigi saja, wajib
menggunakan center putar.
2. Bila benda kerja panjang/besar maka wajib menggunakan center putar.
7. Menyetting pahat
Cara menyetting pahat adalah :
- Miringkan pahat ke kanan, dengan cara memutar rumah pahat kira – kira sejauh 10˚.
- Dekatkan mata pahat dengan mata center putar sedekat mungkin tetapi jangan sampai
bersentuhan dengan cara memutar spindel eretan bawah ke kanan.
- Atur ketinggian mata pahat dengan center putar dengan cara memutar baut pengatur
tinggi rendah pahat pada rumah pahat, bila mata pahat lebih rendah maka baut diputar ke
kanan sampai sama tinggi, begitu juga sebaliknya.
- Ulangi langkah c sampai mata pahat dan mata center putar sama tinggi.
- Setelah mata pahat dan mata center putar sama tinggi, kencangkan kembali baut
pengatur tinggi rendah pahat yang ada pada rumah pahat.
Vc × 1000 ∏dn
n = Vc =
3,14 d 1000
Perhitungannya :
a. Proses Facing
Proses facing dilakukan untuk melakukan pemerataan pada permukaan alas benda kerja dan
untuk langkah – langkahnya yaitu;
1. Setting dudukan pahat diputar menjadi kurang lebih 10 derajat kearah kiri.
2. Sentuhkan mata pahat ke permukaan benda kerja,setelah yakin
bersentuhan settinglah spindle eretan atas ke angka 0.
3. Agar aman,hindarkan pahat dari benda kerja ke arah mundur tanpa mengubah spindle
eretan atas yang sudah di setting ke angka 0, kurang lebih beri jarak 1 mm dengan
cara memutar spindle eretan bawah ke arah kiri.
4. Hidupkan mesin bubut dengan putaran searah jarum jam.
5. Kemudian, hindarkan pahat dari benda kerja ke arah mundur dengan cara memutar
spindle eretan bawah ke kiri.Putarlah spindle eretan atas kearah kanan untuk menuju
angka 0,2. lakukan kembali pemakanan terhadap benda kerja dengan cara memutar
spindle eretan bawah ke kanan sampai titik pusat benda kerja., kegiatan ini dilakukan
sampai bekas garis – garis facing menjadi halus dan rata.
6. Lalu keluarkan mata pahat dari benda kerja dengan memutar spindle eretan bawah ke
kiri sampai menjauhi benda kerja.Lakukan pemakanan pada benda kerja setiap
kelipatan 0,2 sampai bekas pemakanan habis.
7. Matikan mesin kemudian keluarkan benda kerja dari kepala tetap,kemudian ukur
dengan height gauge setinggi 134 mm,gores benda kerja dengan rahang height gauge
kemudian tebalkan goresan tersebut dengan menggunakan pahat mesin bubut.
b. Membuat lubang dengan menggunakan center drill.
Dalam proses center drill yang harus dilakukan adalah;
1. Ganti center putar dengan drill chuck dengan cara melepas center putar dari silinder
tail stock dengan memutar spindle tail stock ke kiri.Masukan drill chuck ke lubang
silinder tail stock dengan memutar spindlenya.Cekam center drill pada rahang chuck.
2. Lalu pasang benda kerja,kemudian dekatkan mata center drill pada permukaan benda
kerja sampai ± berjarak 5 mm dengan memutar pengunci tail stock ke kiri.Dorong
mata center putar berjarak 5mm dari permukaan benda kerja, kunci tail stock dengan
memutar tuas pengunci tail stock ke kanan.
3. Jauhkan pahat dari benda kerja dan atur jaraknya sehingga ketika melakukan proses
pemakanan tidak terjadi tabrakan.
4. Menghitung rpm dengan menggunakan center drill sebaiknya di kisaran 740 Rpm
5. Tentukan koordinat putaran dengan melihat bagan handle mesin yang tepat dengan
320 atau mendekati. Dari bagan yang menunjukkan angka 740 tarik kearah sumbu y
maka diperoleh R IV, lalu tarik kearah sumbu x, maka diperoleh angka 2.
6. Atur handle dan switch sesuai dengan data yang tadi diperoleh
Untuk handle 1 : arahkan ke hurup S
Untuk handke 2 : arahkan ke romawi III
Cara diatas sama saja dengan pengertian S II pada koordinat sumbu y
Untuk Switch 3 : arahkan ke angka 1
7. Nyalakan mesin bubut sesuai perputaran arah jarum jam.
8. Sentuhkan mata center drill ke permukaan benda kerja dengan memutar spindle pada
tail stock ke kanan,amati apakah center drillnya bergoyang atau tidak,jika bergoyang
maka putaran benda kerja harus distabilkanLakukan langkah pemakanan dengan cara
memutar spindle tail stock ke kanan 1 putaran lalu dibalikkan ke kiri ½
putaran.Lakukan langkah pemakanan seperti diatas sampai diameter terbesar masuk
kedalam benda kerja ( terbentuk kerucut ) , jika sudah selesai hindarkan center drill
dari benda kerja kemudian matikan mesin bubut.
Membubut memanjang bagian 1
Langkah – langkah dalam membubut memanjang 1 antara lain :
1. Ukur benda kerja 123,5 mm dengan menggunakan height gauge.
2. Perjelas tanda 123,5 mm dengan pahat pada mesin bubut.
3. Cekam benda kerja,tanda yang kita buat jangan sampai masuk ke dalam rahang kira –
kira 5 mm di luar rahang chuck..
4. Ganti center drill dengan center putar , lalu putar spindel ke kanan agar center putar
terkunci. Buka tuas pengunci tail stock ke kiri,dorong tail stock sehingga mata center
putar berjarak 5 mm dari permukaan benda kerja Kunci tailstock supaya tidak
bergerak dengan cara memutar tuas pengunci ke arah kanan.
5. Putar spindel stailstock ke arah kanan sehingga mata center putar masuk ke lubang
yang ada pada benda kerja hasil melubangi menggunakan center drill tadi.
6. Dorong benda kerja hingga batas yang kita buat mendekati rahang chuck tetapi jangan
sampai masuk ke dalam chuck.
7. Kencangkan chuck sekuat mungkin agar benda kerja tidak lepas dan cek
kembali,stailstock diputar ½ putaran dan putar tuas pengunci gerakan silinder.
8. Hidupkan mesin unutuk mengecek benda kerja dengan cara melihat benda kerja dan
center putar apabila berputar bersamaan berarti fungsi penyanggaan sudah benar.
9. Hitung Rpm yang sesuai dengan diameter benda kerja.
Perhitungannya :
10. Setting langkah pemakanan pahat harus bisa maju mundur di permukaan benda kerja
sampai batas yang kita tentukan dengan cara keluarkan mata pahat di luar benda kerja
kira – kira 1 mm.
11. Sentuhkan mata pahat ke permukaan benda kerja dengan memutar spindel eretan
bawah ke angka nol.
12. Setting skala nonius pada spindel eretan bawah ke angka nol.
13. Hindarkan mata pahat kira – kira 1 mm diluar benda kerja.
14. Hidupkan mesin.
15. Lakukan langkah pemakanan dengan cara memutar spindel eretan melintang bawah
dengan pemakanan 0,5 kemudian putar eretan bawah ke kiri hingga ukuran yang di
inginkan.
16. Lakukan secara berulang hingga ukuran yang di inginkan tercapai
17. Hentikan mesin saat semua sedah selesai
18. Ukur kembali diameter benda kerja, hingga didapat ukurannya adalah 36.
19. Hindarkan pahat dari benda kerja.
20. Matikan mesin bubut.
Membubut memanjang bagian 2
Dalam bubut memanjang yang harus dilakukan;
1. Melihat kembali gambar untuk memastikan ukuran panjang dan diameter yang
diinginkan.
2. Lakukan pengukuran terhadap benda kerja dengan menggunakan HeighGauge yaitu
setinggi 116,5 mm dengan bekas center drill berada pada bagian bawah, dan
sebaiknya gunakan meja rata. Setelah hasil ukurannya didapat beri tanda dengan
menggoreskan mulut height gauge pada ukuran yang dibutuhkan.
3. Langkah selanjutnya yaitu melakukan penyetingan benda kerja pada chuck dan setting
center putar.
4. Masukkan mata center putar pada lubang yang terdapat pada benda kerja.
5. Melakukan setting pahat tegak lurus terhadap benda kerja dan tanda ukuran tadi kita
perjelas dengan mensejajarkan tanda ukuran dengan mata pahat lalu jauhkan pahat
dari benda kearah mundur kemudian nyalakan mesin dan putar eretan melintang
bawah sehingga mata pahat menyentuh tanda,jika sudah jelas matikan mesin.
6. Menyentuhkan mata pahat pada permukaan benda kerja, lalu menyeting skala pada
eretan melintang bawah sehingga menjadi 0.
7. Untuk keamanan kita jauhkan pahat dari benda kerja ke ujung kanan sampai pahat
tidak menyentuh benda kerja, tanpa mengubah spindel eretan bawah yang sudah di
setting ke angka 0.
8. Putar spindle eretan bawah dari angka 0 menuju 0,5 dan yalakan mesin bubut dengan
menarik tuas dan mendorongnya kearah bawah.
9. Melakukan pemakanan benda kerja dari ujung kanan sampai batas yang sudah
ditentukan dan untuk pemakanan awal lakukan dengan putaran eretan skala besar dan
agak cepat untuk menghemat waktu.
10. Jika sudah sampai pada batas yang ditentukan, jauhkan pahat ke ujung kanan sampai
pahat tidak menyentuh benda kerja tanpa mengubah spindel eretan bawah.
11. Memutar spindle eretan bawah yang tadinya 0.5 menjadi angka 1, kemudian lakukan
kembali pembubutan dari ujung kanan benda sampai batas yang ditentukan. Ini
dilakukan terus menerus secara bertahap dengan radius pemakanan 0.5 disetiap sesi
pembubutan sampai memperoleh ukuran diameter 29.
12. .Matikan mesin bubut lalu ukur kembali diameter benda kerja dengan jangka sorong
tanpa melepas benda dari mesin bubut untuk memastikan diameter benda, diperoleh
diameter 29 .
13. Jika ukuran telah tercapai, kemudian matikan mesin.
Membubut memanjang bagian 3
Dalam bubut memanjang yang harus dilakukan;
1. Lihat kembali gambar untuk memastikan ukuran panjang dan diameter yang
diinginkan.
2. Lakukan pengukuran terhadap benda kerja dengan menggunakan HeighGauge yaitu
setinggi 84,5 mm dengan bekas center drill berada pada bagian bawah, dan sebaiknya
gunakan meja rata. Setelah hasil ukurannya didapat beri tanda dengan menggoreskan
mulut height gauge pada ukuran yang dibutuhkan.
3. Langkah selanjutnya yaitu melakukan penyetingan benda kerja pada chuck dan setting
center putar
4. Masukkan mata center putar pada lubang yang terdapat pada benda kerja.
5. Kunci gerakan tail stock dan lubang slinder, nyalakan mesin bubut untuk mengecek
settingan, antara putaran benda kerja dan center putar harus sama.
6. Melakukan setting pahat tegak lurus terhadap benda kerja dan tanda ukuran tadi kita
perjelas dengan mensejajarkan tanda ukuran dengan mata pahat lalu jauhkan pahat
dari benda kea rah mundur kemudian nyalakan mesin dan putar eretan melintang
bawah sehingga mata pahat menyentuh tanda,jika sudah jelas matikan mesin.
7. Menyentuhkan mata pahat pada permukaan benda kerja, lalu menyeting skala pada
eretan melintang bawah sehingga menjadi 0.
8. Untuk keamanan kita jauhkan pahat dari benda kerja ke ujung kanan sampai pahat
tidak menyentuh benda kerja, tanpa mengubah spindel eretan bawah yang sudah di
setting ke angka 0.
9. Putar spindle eretan bawah dari angka 0 menuju 0,5 dan yalakan mesin bubut dengan
menarik tuas dan mendorongnya kea rah bawah.
10. Melakukan pemakanan benda kerja dari ujung kanan sampai batas yang sudah
ditentukan dan untuk pemakanan awal lakukan dengan putaran eretan skala besar dan
agak cepat untuk menghemat waktu.
11. Jika sudah sampai pada batas yang ditentukan, jauhkan pahat ke ujung kanan sampai
pahat tidak menyentuh benda kerja tanpa mengubah spindel eretan bawah.
12. Memutar spindle eretan bawah yang tadinya 0.5 menjadi angka 1, kemudian lakukan
kembali pembubutan dari ujung kanan benda sampai batas yang ditentukan. Ini
dilakukan terus menerus secara bertahap dengan radius pemakanan 0.5 disetiap sesi
pembubutan sampai memperoleh ukuran diameter 25.
13. Matikan mesin bubut lalu ukur kembali diameter benda kerja dengan jangka sorong
tanpa melepas benda dari mesin bubut untuk memastikan diameter benda telah sesuai.
14. Jika ukuran telah tercapai, kemudian matikan mesin.
Membubut memanjang bagian 4
1. Lihat kembali gambar untuk memastikan ukuran panjang dan diameter yang
diinginkan.
2. Lakukan pengukuran terhadap benda kerja dengan menggunakan HeighGauge yaitu
setinggi 60,5 mm dengan bekas center drill berada pada bagian bawah, dan sebaiknya
gunakan meja rata. Setelah hasil ukurannya didapat beri tanda dengan menggoreskan
mulut height gauge pada ukuran yang dibutuhkan.
3. Langkah selanjutnya yaitu melakukan penyetingan benda kerja pada chuck dan setting
center putar.
4. Masukkan mata center putar pada lubang yang terdapat pada benda kerja.
5. Kunci gerakan tail stock dan lubang slinder, nyalakan mesin bubut untuk mengecek
settingan, antara putaran benda kerja dan center putar harus sama.
6. Melakukan setting pahat tegak lurus terhadap benda kerja dan tanda ukuran tadi kita
perjelas dengan mensejajarkan tanda ukuran dengan mata pahat lalu jauhkan pahat
dari benda kearah kiri kemudian nyalakan mesin dan putar eretan melintang bawah
sehingga mata pahat menyentuh tanda,jika sudah jelas matikan mesin.
7. Menyentuhkan mata pahat pada permukaan benda kerja, lalu menyeting skala pada
eretan melintang bawah sehingga menjadi 0.
8. Untuk keamanan kita jauhkan pahat dari benda kerja ke ujung kanan sampai pahat
tidak menyentuh benda kerja, tanpa mengubah spindel eretan bawah yang sudah di
setting ke angka 0.
9. Putar spindle eretan bawah dari angka 0 menuju 0,5 dan yalakan mesin bubut dengan
menarik tuas dan mendorongnya kearah bawah.
10.Melakukan pemakanan benda kerja dari ujung kanan sampai batas yang sudah
ditentukan dan untuk pemakanan awal lakukan dengan putaran eretan skala besar
dan agak cepat untuk menghemat waktu.
11. Jika sudah sampai pada batas yang ditentukan, jauhkan pahat ke ujung kanan
sampai pahat tidak menyentuh benda kerja tanpa mengubah spindel eretan bawah.
12. Memutar spindle eretan bawah yang tadinya 0.5 menjadi angka 1, kemudian lakukan
kembali pembubutan dari ujung kanan benda sampai batas yang ditentukan. Ini
dilakukan terus menerus secara bertahap dengan radius pemakanan 0.5 disetiap sesi
pembubutan sampai memperoleh ukuran yaitu diameter 21.
13. Matikan mesin bubut lalu ukur kembali diameter benda kerja dengan jangka sorong
tanpa melepas benda dari mesin bubut untuk memastikan diameter benda sesuai
dengan ukuran.
14. Jika ukuran sudah tercapai, kemudian matikan mesin.
Membubut memanjang bagian 5
1. Lihat kembali gambar untuk memastikan ukuran panjang dan diameter yang
diinginkan.
2. Lakukan pengukuran terhadap benda kerja dengan menggunakan HeighGauge yaitu
setinggi 22,5 mm dengan bekas center drill berada pada bagian bawah, dan
sebaiknya gunakan meja rata. Setelah hasil ukurannya didapat beri tanda dengan
menggoreskan mulut height gauge pada ukuran yang dibutuhkan.
3. Langkah selanjutnya yaitu melakukan penyetingan benda kerja pada chuck dan
setting center putar
4. Masukkan mata center putar pada lubang yang terdapat pada benda kerja.
5. Kunci gerakan tail stock dan lubang slinder, nyalakan mesin bubut untuk mengecek
settingan, antara putaran benda kerja dan center putar harus sama.
6. Melakukan setting pahat tegak lurus terhadap benda kerja dan tanda ukuran tadi kita
perjelas dengan mensejajarkan tanda ukuran dengan mata pahat lalu jauhkan pahat
dari benda kea rah mundur kemudian nyalakan mesin dan putar eretan melintang
bawah sehingga mata pahat menyentuh tanda,jika sudah jelas matikan mesin.
7. Menyentuhkan mata pahat pada permukaan benda kerja, lalu menyeting skala pada
eretan melintang bawah sehingga menjadi 0.
8. Untuk keamanan kita jauhkan pahat dari benda kerja ke ujung kanan sampai pahat
tidak menyentuh benda kerja, tanpa mengubah spindel eretan bawah yang sudah di
setting ke angka 0.
9. Putar spindle eretan bawah dari angka 0 menuju 0,5 dan yalakan mesin bubut
dengan menarik tuas dan mendorongnya kea rah bawah.
10. Melakukan pemakanan benda kerja dari ujung kanan sampai batas yang sudah
ditentukan dan untuk pemakanan awal lakukan dengan putaran eretan skala besar
dan agak cepat untuk menghemat waktu.
11. Jika sudah sampai pada batas yang ditentukan, jauhkan pahat ke ujung kanan sampai
pahat tidak menyentuh benda kerja tanpa mengubah spindel eretan bawah.
12. Memutar spindle eretan bawah yang tadinya 0.5 menjadi angka 1, kemudian lakukan
kembali pembubutan dari ujung kanan benda sampai batas yang ditentukan. Ini
dilakukan terus menerus secara bertahap dengan radius pemakanan 0.5 disetiap sesi
pembubutan sampai memperoleh ukuran diameter 19.
13. Matikan mesin bubut lalu ukur kembali diameter benda kerja dengan jangka sorong
tanpa melepas benda dari mesin bubut untuk memastikan diameter benda telah
sesuai.
14. Jika ukuran telah tercapai, kemudian matikan mesin.
Membubut memanjang bagian 6
1. Lepas benda kerja dari chuck
2. Balikan posisi benda kerja
3. Letakkan kembali benda kerja di chuck dan pastikan benda terjepit dengan pas
4. Ukur benda kerja dengan panjang 10,5 mm dari ujung benda kerja yang menempel
dengan center
5. Gores benda kerja untuk menandai
6. Tempelkan pahat ke sisi benda kerja yang hendak di makan
7. Putarkan skala pada eretan bawah ke angka nol
8. Lalu geser eretan bawah ke kanan sampai menunjukkan skala 5,5 sampai 5,0
9. Geser eretan ke kanan hingga tidak sejajar dengan benda kerja
10. Putarkan kembali skala pada eretan ke angka nol
11. Nyalakan mesin, lalu mulai pemakanan dengan menggeser eretan secara perlahan ke
kanan sampai batas penggoresan
12. Tambahkan 0,5 skala saat pemakanan selanjutnya
13. Hentikan pemakanan sampai diameter benda kerja 24mm
14. Ukur terlebih dahulu apakah ukurannya sudah sesuai atau belum
15. Jika ukuran telah sesuai, kemudian matikan mesin