Disusun oleh :
Kelompok 2
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan .................................................................................. 2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan
nikmat-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Tanggung
Jawab Sosial Perusahaan Dalam Konteks Global” yang diberikan oleh Bapak Drs.
Hery Sutanto, M.M selaku dosen pembimbing dari mata kuliah Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan. Pembuatan makalah ini bertujuan untuk menyelesaikan tugas
dari dosen yang bersangkutan untuk memenuhi tugas yang telah ditentukan dan
juga bertujuan agar setiap mahasiswa mampu mengetahui dan memahami materi
tentang tanggung jawab sosial perusahaan dalam konteks global sebagaimana
dijelaskan dalam makalah ini.
Makalah ini dapat kami susun karena adanya sumber - sumber bacaan buku
dan sumber internet. Kami selaku penyusun makalah ini mengucapkan
terimakasih kepada para penyedia sumber meskipun tidak dapat secara langsung
kami sampaikan.
Kami menyadarai bahwa pada pembuatan makalah ini masih banyak
kekurangan, baik dalam segi bahasa, penulisan, susunan penulisan, dan lain - lain.
Atas banyaknya kekurangan yang ada dalam makalah ini kami meminta maaf
kepada para pembaca dan mengharapkan adanya kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca. Dan semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi para pembaca.
Tim Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social
responsibility (untuk selanjutnya disebut CSR) mungkin masih kurang
popular dikalangan pelaku usaha nasional. Namun, tidak berlaku bagi
pelaku usaha asing. Kegiatan sosial kemasyarakatan yang dilakukan secara
sukarela itu, sudah biasa dilakukan oleh perusahaan-perusahaan
multinasional ratusan tahun lalu. Tuntutan masyarakat dan perkembangan
demokrasi serta derasnya arus globalisasi dan pasar bebas, sehingga
memunculkan kesadaran dari dunia industry tentang pentingnya
melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). Walaupun sudah
lama prinsip-prinsip CSR diatur dalam peraturan perundang-undangan
dalam lingkup hukum perusahaan.
Bagi kebanyakan perusahaan, CSR dianggap sebagai parasite yang
dapat membebani biaya “capital maintance”. Kalaupun ada yang
melakukan CSR, Itupun dilakukan untuk adu gengsi. Jangan ada CSR
yang memberikan kontribusi langsung kepada masyarakat. Pikiran-pikiran
yang menyatakan kontra terhadap pengaturan CSR menjadi sebuah
kewajiban, disinyalir dapat menghambat iklim investasi baik bagi
perseroan yang sudah ada maupun yang akan masuk ke Indonesia. Atas
dasar berbagai pro dan kontra itulah tulisan ini diangkat untuk
memeberikan urun rembug terhadap pemahaman CRS dalam perspektif
kewajiban hukum.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kenaikan CSR baru – baru ini?
2. Apa karakteristik inti CSR?
1
2
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui kenaikan CSR baru – baru ini.
2. Untuk mengetahui karakteristik inti CSR.
3. Untuk mengetahui CSR dalam konteks organisasi yang bebeda.
4. Untuk mengetahui CSR diberbagai daerah di dunia.
BAB II
PEMBAHASAN
3
4
Nilai sebuah tanggung jawab sosial atau CSR bagi perusahaan adalah
menjaga citra perusahaan secara positif terhadap masyarakat sekitar perusahaan.
Dalam konsepsi CSR yang diberikan oleh World bank memandang bahwa CSR
sebagai komitmen bisnis dalam memberikan kontribusi untuk pembangunan
ekonomi berkelanjutan bersama para pegawai dan melibatkan komunitas lokal
serta masyarakat luas untuk meningkatkan kualitas hidup.
Begitu pentingnya melihat sebuah nilai CSR dalam meningkatkan kualitas
hidup masyarakat sekitarnya. dalam hal ini terkait CSR PT Freeport, apakah
sudah memaksimalkan peran CSR nya dalam mewujudkan kualitas hidup
masyarakat sekitar, karyawan, dan lingkungan?
Kasus terkait CSR PT Freeport diantaranya adalah biaya CSR kepada
sedikit rakyat Papua yang digembor-gemborkan itu tidak mencapai 1 persen dari
keuntungan bersih PT Freeport Indonesia namun Rakyat Papua membayar lebih
mahal dari kerusakan alam yang tidak ternilai dan bertentangan dengan PP
76/2008 tentang kewajiban rehabilitasi dan reklamasi Hutan, artinya telah ada
bukti paradoksal sikap Freeport.
Secara pandangan tersebut, bahwa permasalahan yang menyangkut
Freeport tidak hanya soal setoran ke Negara, tapi juga soal ketenagakerjaan dan
peran perusahaan terhadap kesejahteraan masyarakat Papua.
11
12
Sumber:
http://truepapua.com/read/23/02/2017/csr-freeport-kebijakan-pemerintah-dan-
ancaman-freeport.html
Saran Kelompok :
A. Kesimpulan
CSR atau tanggung jawab sosial perusahaan adalah gagasan
manajemen yang telah meningkatkan popularitas di seluruh dunia selama
dekade terakhir. Sebagian besar perusahaan besar, dan bahkan beberapa
perusahaan kecil sekarang menampilkan laporan CSR, manajer,
departemen atau setidaknya proyek CSR, dan subjek semakin sering
dipromosikan sebagai area inti manajemen, di samping pemasaran,
akuntansi, atau keuangan. CSR memiliki enam karakteristik ini yaitu; (a)
sukarela, (b) internalisasi atau pengelolaan eksternalitas, (c) orientasi
multipihak, (d) penyelarasan tanggung jawab sosial dan ekonomi, (e)
praktik dan nilai, dan (f) di luar kedermawanan.
B. Saran
Sebaiknya semua perusahaan tidak hanya berfoku pada profit akan
tetapi juga harus melaksanakan program csr atau tanggung jawab sosial
perusahaan karena program csr ini merupakan suatu kewajiban bagi suatu
perusahaan. Program csr tidak hanya menguntungkan bagi masyarakat
sekitar perusahaan akan tetapi juga bagi perusahaan itu sendiri seperti
meningkatkan citra perusahaan, memperkuat “brand” perusahaan,
mengembangkan kerja sama dengan para pemangku kepentingan,
membedakan perusahaan dengan pesaingnya, dan menghasilkan inovasi
dan pembelajaran untuk meningkatkan pengaruh perusahaan
14
15
DAFTAR PUSTAKA
http://truepapua.com/read/23/02/2017/csr-freeport-kebijakan-pemerintah-dan-
ancaman-freeport.html