Anda di halaman 1dari 5

2.

2 Elektro Separator
Merupakan proses konsentrasi dengan memanfaatkan perbedaan sifat konduktor
(mudah menghantarkan arus listrik) dan non-konduktor (nir konduktor) dari mineral.salah
satu sifat kelistrikan dari mineral adalah mampu menghantarkan listrik apabila diberikan
arus listrik.
Kendala proses konsentrasi ini adalah :
 Hanya sesuai untuk proses konsentrasi dengan jumlah umpan yang tidak terlalu besar.
 Karena prosesnya harus kering, maka timbul masalah dengan debu yang berterbangan.
Mineral-mineral yang bersifat konduktor antara lain adalah Magnetit (Fe3 O4), Kasiterit (Sn
O2), Ilmenit (Fe Ti O3), Molibdenit (Mo S2), Wolframit [(Fe, M) WO4], Galena (Pb S), Pirit
(Fe S2).
Produk dari proses konsentrasi ini adalah :
 Mineral-mineral konduktor sebagai konsentrat.
 Mineral-mineral non-konduktor sebagai ampas (tailing).
 Gravitional Middling
 Ionically charged middling
Electrostatic Separator adalah Proses pemisahan bijih besi dengan menggunakan
perbedaan electrical conductivity. Dasar pemisahannya yaitu kemampuan relatif dari
mineral untuk menerima muatan listrik yang ditentukan oleh konduktifitas mineral
(pemisahannya secara kering).
Material dibagi berdasarkan sifat kelistrikannya:
1. Material konduktor
Sifat material mampu mengalirkan elektron ke rotary pada saat di grounded maka elektron
menjadi ke bumi sehingga material menjadi bermuatan positif (+) dan jatuh ke bumi.
2. Material non-konduktor
Material tidak mampu mengalirkan elektron pada saat di grounded sehingga material
menjadi bermuatan negatif (-) dan menempel pada rotor.
Terbentuknya medan listrik diperlukan tegangan tinggi (20 – 30 KV). Partikel yang
lewat pada medan listrik akan terpolarisasi dan dapat atau tidaknya elektro mengalir ke bumi
tergantung pada konduktivitas partikel.
Ion Bombardment yaitu partikel yang mengalami penembakan elektron.
Sadangkan Beam adalah menarik muatan yang sudah bermuatan (+) dari hasil ionizing.
Untuk midling dibagi menjadi 2 yaitu:
1. Gravitational midling
Partikel jatuh semata-mata karena gaya berat dan tidak sempat menerima elektron terjadi
karena putaran rotor terlalu cepat dan material konduktor terhalang oleh material non-
konduktor.
2. Ionical charge midling
Partikel jatuh karena ia sudah menerima elektron tetapi belum sempat memindahkan
elektron ke rotor terjadi karena pengumpanan tidak satu lapis.
Electrostatic Separator terutama digunakan untuk memisahkan material dengan
koduktivitas tinggi (emas) dan sulfida logam dari material pengganggu silikat yang
mempunyai konduktivitas rendah. Electrostatic Separation digunakan sebagai proses
konsentrasi terhadap sejumlah kecil mineral. Ada 2 tipe dasar dari electrostatic
Separation yaitu:
a). Electro-dynamic Separation

Gambar 3.7. Elektrodynamic Separation

Type ini biasa disebut High Tension Separation. Udara disekitar ionizing electroda akan
terionisasi, dalam kondisi ini disebut Corona. Corona akan menghasilkan elektro yang
bergerak ke arah rotor pada partikel yang melewati akan menempuh 2 medan yaitu
medan Corona dan medan Electro static. Setiap partikel yang lewat akan mengalami
penembakan elektron. Feed yang dijatuhkan di atas rotor yang di bumikan (dihubungkan
dengan bumi) dan putaran rotor akan membawa partikel, pertama ke daerah medan
dari ionizing elektrode yang bermuatan (udara disekitar ionizing elektroda akan terionisasi
atau medan Corona). Medan corona akan menghasilkan elektron yang bergerak ke arah
rotor. Partikel yang lewat pada daerah ini akan menerima muatan (-) yang
dihasilkan ionizing elektrode. Sedangkan untuk partikel konduktor, semua muatan (-) yang
diperoleh akan dikeluarkan ke bumi melalui rotor. Akibatnya partikel tersebut akan
bermuatan yang sama dengan rotor sehingga terjadi tolak menolak dan partikel akan
terlempar karena adanya gaya centrifugal (putaran rotor).
Pada High tension separation partikel mengalami tambahan muatan elektron, sehingga
bermuatan (-) terionisasi. Jika partikel tersebut konduktor maka pada waktu menempel
dirotor (bermuatan positif) elektron-elektron yang ada akan disebarkan ke bumi melaui
rotor. Jika partikel tersebut non konduktor, elektron tidak disalurkan dan partikel
mengalami gaya tarik menarik dengan rotor sehingga partikel terus menerus menempel di
rotor.

b). Electro-static Separation


Pada elektrostatic Separation tipe ini pada prinsipnya sama dengan high tension
separation hanya tidak terdapatnya medan Corona yang dihasilkan.
Pemisahannya terjadi pada saat partikel kontak dengan permukaan rotor yang berbeda
pada medan listrik, secara cepat permukaan partikel akan terinduksi sehingga bermuatan.
Partikel konduktor secara cepat pada permukaan kontaknya akan bermuatan sama dengan
permukaan rotor yang dibumikan, oleh karenanya partikel akan tertarik oleh elektroda atau
dengan kata lain partikel tertolak dari permukaan rotor. Pertikel non-konduktor selanjutnya.

Gambar 3.8. Elektrostatic Separation


Mekanisme pemisahan pada elektrostatic Separation
1. Mekanisme pemuatan partikel, cara:
- Kontak antara partikel yang berbeda.
- Penembakan dengan ion (elektron), yaitu melewatkan partikel pada suatu medan corona.
- Induksi yaitu terjadi dalam medan listrik.
2. Pemisahan pada permukaan yang dibumikan (grounded).
Pemisahan yang terjadi pada permukaan yang dibumikan, elektrostatic separationdihasilkan
dari kombinasi antara gaya-gaya listrik, sentrifugal dan gravitasi (gaya gesek diabaikan).

dalam pengolahan bahan galian banyak alat yang digunakan. salah satunya high tension separator. yaitu alat yang
digunakan untuk memisahkan partikel konduktor dan non konduktor. High tension separation atau electrostatic
separation adalah pemisahan mineral satu dengan lainnya berdasarkan perbedaan electrical conductivity-nya.
Mineral di alam ada yang electrical conductivity-nya tinggi (mineral konduktor) dan ada yang rendah (mineral non
konduktor). Mineral konduktor mempunyai sifat mudah menerima ion negative juga mudah melepaskannya. Berbeda
dengan mineral non konduktor yang sukar menerima maupun melepaskan ion negative.

A. Electrostatic Separator
Bagian-bagian alat ini antara lain :
1. Hopper, merupakan alat penampung umpan yang dilengkapi dengan heater untuk memanaskan umpan agar
dalam keadaan kering. Dalam keadaan material basah maka proses pemisahan dengan electrostatic separator tidak
akan berhasil dengan baik.
2. Feeder (pengatur umpan), alat ini terletak pada hopper. Alat ini berguna agar umpan yang masuk ke rotor hanya
satu lapis, dengan harapan proses dapat berjalan baik. Ujung dari hopper sebagai media keluarnya material dari
hopper dapat diatur, agar jatuhnya material merupakan garis singgung dari rotor. Hal ini dimaksudkan agar tidak
terjadi lentingan material.
3. Rotor, adalah silinder yang berputar pada porosnya, dihubungkan dengan bumi sehingga rotor bermuatan positif.
4. Electrode, terdiri dari electroda kawat dan focussing electrode, merupakan sumber ion bombardement.
5. Splitter, sebagai penyekat pengatur produk (mideral konduktor, middling dan non kinduktor).
6. Brush (sikat), berguna untuk menyikat produk non konduktor yang ikut berputar dengan rotor.
7. Rectifier, sebagai alat untuk meningkatkan tegangan.

Konsentrasi Elektrostatik (Electrostatic Concentration)

Merupakan proses konsentrasi dengan memanfaatkan perbedaan sifat konduktor (mudah menghantarkan arus
listrik) dan non-konduktor (nir konduktor) dari mineral.

Kendala proses konsentrasi ini adalah :


- Hanya sesuai untuk proses konsentrasi dengan jumlah umpan yang tidak terlalu besar.
- Karena prosesnya harus kering, maka timbul masalah dengan debu yang berterbangan.
Mineral-mineral yang bersifat konduktor antara lain adalah :
- Magnetit (Fe3 O4)
- Kasiterit (Sn O2)
- Ilmenit (Fe Ti O3)
- Molibdenit (Mo S2)
- Wolframit [(Fe, M) WO4]
- Galena (Pb S)
- Pirit (Fe S2)

Produk dari proses konsentrasi ini adalah :


- Mineral-mineral konduktor sebagai konsentrat.
- Mineral-mineral non-konduktor sebagai ampas (tailing).

Peralatan yang biasa dipakai adalah :


a. Electrodynamic separator (high tension separator).
b. Electrostatic separator yang terdiri dari :
- plate electrostatic separator
- screen electrostatic separator

Sedangkan mineral konduktor saat melewati medan korona, akan saling tarik menarik dengan roll putar yang
bermuatan positif. Karena adanya muatan negatif yang berlebihan dan sifat dari mineral konduktor yang mudah
menghantarkan muatan, maka muatan negatifnya akan dihantarkan melalui roll putar menuju bumi. Sehingga pada
mineral konduktor yang mengandung ion positif akan terjadi gaya tolak menolak antara roll putar dengan mineral
konduktor yang akhirnya jatuh ke bin. Tegangan yang dipakai 30.000 volt.

C. Faktor Yang Mempengaruhi Pemisahan


Ada faktor yang mempengaruhi baik tidaknya pemisahan dengan electrostatic separator, yaitu :
1. Kuat Tegangan
Kuat tegangan berfungsi untuk membentuk medan korona, kemudian membombardemant partikel dengan muatan
negatif. Apabila medan korona sudah terbentuk, maka kuat tegangan yang diperlukan sudah cukup. Pada tegangan
yang tinggi akan mempengaruhi hasil pemisahan, karena partikel akan mencapai muatan maksimum dalam waktu
singkat (kurang dari 1/50 detik).
Suatu partikel yang sudah mencapai muatan maksimum tidak lagi menerima muatan negatif, bahkan menolaknya.
Muatan maksimum akan lebih besar untuk partikel konduktor dibandingkan dengan mineral non konduktor.
2. Kecepatan Putar Rotor
Kecepatan putar rotor mempunyai hubungan erat dengan gaya sentrifugal. Besar gaya sentrifugal kecepatan rotor,
ukuran partikel, BJ dan diameter rotor dirumuskan sebagai berikut.

dimana :
d = diameter partikel
w = kecepatan sudut
R = jari-jari rotor
= berat jenis partikel
Semakin besar ukuran partikel, berat jenis dan diameter rotor sebaiknya menggunakan kecepatan putar
rendah, agar didapat suatu gaya sentrifugal yang tidak terlalu besar dan dapat mengimbangi gaya tarik listrik yang
semakin kecil pada ukuran butir yang kasar. Sehingga diharapkan partikel non konduktor tidak terlepas dari
permukaan rotor. Sebaliknya apabila ukuran partikel halus, BJ kecil dan diameter rotor kecil, dapat menggunakan
kecepatan puter rotor tinggi, karena gaya listrik semakin besar pada ukuran partikel kecil.
3. Laju Umpan (Feed Rate)
Laju umpan yang keluar dari hopper perlu diatur sedemikian rupa supaya menyebar sepanjang permukaan rotor.
Tebal umpan diusahakan supaya terdiri dari satu lapis dan tidak berjejal-jejal.
4. Posisi Pembagi (Splitter)
Posisi pembagi tidak berpengaruh pada fenomena utama yang terjadi dalam electrostatic separator, tetapi dapat
mempengarhi kadar dan perolehan produk. Posisi pembagi perlu pada setiap percobaan dan tergantung pada
kecepatan putar rotor, diameter rotor dan ukuran butir.
Apabila diinginkan mineral konduktor kadar tinggi, posisi pembagi supaya diatur mendekati rotor, tetapi biasanya
perolehan menjadi rendah. Sebaliknya apabila diinginkan perolehan tinggi, maka posisi pembagi dicondongkan
menjauhi rotor, namum kadarnya rendah.
5. Pengaruh Kelembaban
Pengaruh kelembaban udara mempunyai hubungan erat dengan sifat permukaan mineral. Pada umumnya dapat
dikatakan bahwa semakin tinggi kelembaban relatif udara, maka partikel akan mempunyai sifat konduktivitas yang
tinggi. Dari hasil percobaan pemisahan antara hematit dengan kuarsa, menunjukkan bahwa kelembaban relatif lebih
rendah dari 35%, dapat dipisahkan pada temperatur 20oC. Kelembaban relatif 60%, temperatur bijih yang diperlukan
40oC dan kelembaban relatif 90% temperatur bijih yang diperlukan 90oC.
Pengaruh kelembaban lebih jauh dituliskan oleh Kakovsky, digolongkan menjadi :
a. Partikel yang mempunyai konduktivitas besar dalam kelembaban rendah dan perbedaan konduktivitas kecil dalam
kelembaban tinggi, dapat dilakukan pemisahan dengan melakukan pemanasan pada temperatur 110oC – 115oC.
b. Partikel yang mempunyai perbedaan konduktivitas besar dengan kelembaban tinggi maupun rendah, paling
mudah untuk dipisahkan.
c. Partikel yang mempunyai perbedaan konduktivitas rendah dengan kelambaban tinggi maupun rendah, paling sulit
dipisahkan.
6. Keadaan Material.
a. Gaya Berat
Gaya berat berbanding lurus dengan BJ dan ukuran partikel> Menurut coppo ukuran partikel yang dapat dikerjakan
dengan pemisah tegangan tinggi adala 60 – 200 mesh untuk material bulat. Untuk yang berbentuk kasar masih dapat
dipisahkan jika mempunyai perbedaan konduktivitas besar.
b. Derajat Liberasi
Mineral yang belum terliberasi sempurna akan mempunyai sifat fisik yang berbeda, tergantung pada jenis pengotor.
Sebagai contoh ; mineral senotim bersifat konduktor, tetapi bila ada limonit yang menempel maka mineral senotim
tersebut akan mudah menghantarkan listrik sehingga dapat dijumpai sebagai mineralkonduktor.

D. Pengelompokan Mineral
Mineral non konduktor terdiri dari :
- Siderit - Apatit - Garnet
- Hornblende - Gypsum - Olivin
- Biotit - Corundum - Zircon
- Barit - Zenolit - Tormalin
- Anhydrit - Muscovit - Fluorit

Mineral konduktor terdiri dari :


Magnetit Ilmenit Wolframit
Hematit Tembaga Kromit
Emas Covelit Grafit
Galena Kassiterit Franklinit

Anda mungkin juga menyukai